Sejarah Kerajaan Demak Beserta Raja Raja dan Peninggalannya – Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan salah satu kerajaan di Nusantara khususnya tanah Jawa yang bercorak Islam. Menguak tentang sejarah kerajaan Demak hingga runtuh memang begitu menarik. Pada artikel ini Anda bisa tahu bagaimana awal mula berdiri hingga apa saja peninggalan kerajaan tersebut. Bagi siapa saja yang ingin belajar sejarah, alangkah baiknya jika membaca ulasan singkatnya di bawah ini.
Daftar Isi
Sumber Sejarah Kerajaan Demak Beserta Raja Raja dan Peninggalannya:
Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak
Kerajaan Demak pada mulanya merupakan sebuah kadipaten dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit sendiri memang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara, wilayahnya sendiri hingga mencapai kawasan Asia Tenggara lainnya.
Namun pada masa runtuhnya kerajaan Majapahit, Demak kemudian memisahkan diri dan akhirnya menjadi sebuah kerajaan. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475 dan menjadi kerajaan bercorak Islam pertama kali di tanah Jawa. Raja pertama yang memimpin adalah Raden Patah.
Runtuhnya Kerajaan Demak
Sejarah kerajaan Demak hingga runtuh memang menarik untuk disimak. Kerajaan Islam pertama ini memang terbilang tidak berumur panjang karena hanya sampai pada masa kepemimpinan raja ke 5 saja Demak sudah runtuh.
Kerajaan Demak runtuh karena terjadinya pemberontakan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir atau dikenal dengan Hadiwijoyo yang ingin merebut pemerintahan Arya Penangsang. Pemberontakan tersebut terjadi pada tahun 1549 dan kemudian Arya Penangsang tewas dalam pemeberontakan itu. Dengan tewasnya sang raja maka berakhirlah kerajaan Demak dan kemudian berganti era menjadi kerajaan Pajang.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Kutai
Nama Raja-Raja Kerajaan Demak
Menguak tentang sejarah kerajaan Demak hingga runtuh memang tidak bisa dilepaskan dari nama-nama rajanya. Raja kerajaan Demak yang pertama kali sekaligus pendiri adalah Raden Patah pada tahun 1474 kemudian masa kepemimpinannya digantikan oleh Pati Unus yang merupakan anak dari Raden Patah.
Raden Patah sendiri bergelar Senapati Jumbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Julukan yang melekat pada raja Demak yang kedua ini adalah Pangeran Sabrang Lor. Kemudian tahta berikutnya diteruskan oleh Trenggana. Pada masa kepemimpinan Trenggana, kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya.
Kemudian tahta dilanjutkan oleh Sunan Prawoto pada tahun 1546-1549. Pada masa raja Sunan Prawoto terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Penangsang yang akhirnya menjadi raja Demak ke 5.
Peninggalan Kerajaan Demak
Di setiap kerajaan pada masa lampau pastinya memiliki peninggalan. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bukti adanya dari kerajaan itu sendiri. Kemudian peninggalan sejarah kerajaan Demak hingga runtuh yang paling terkenal adalah Masjid Agung Demak yang masih kokoh berdiri hingga saat ini.
Masjid tersebut merupakan bukti kemegahan kerajaan Demak di masa lampau. Yang menjadikan menarik adalah semua bangunan terbuat dari kayu. Tiang penyangga masjid pun terbuat dari tatal (sisa kayu) yang disatukan. Kemudian peninggalan yang masih terasa hingga saat ini adalah perayaan Sekaten yang populer hingga sekarang.
Sekaten sendiri diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada masa kerajaan Demak sebagai dakwah. Beliau mengajarkan agama Islam tanpa merusak adat istiadat setempat.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Majapahit
Kerajaan Demak memang tidak bisa dilepaskan oleh pengaruh Islam. Di masa pemerintahan raja Demak sendiri para wali songo pun juga mengajarkan agama Islam ke masyarakat dengan mencampurkan 2 budaya.
Meskipun dulunya merupakan bagian wilayah kadipaten dari Majapahit, Demak masih bisa bertahan walaupun Majapahit telah runtuh dan berhasil menjadi kerajaan besar di Jawa pada masanya. Pada artikel ini Anda pun akhirnya bisa mengetahui sejarah kerajaan Demak hingga runtuh, semoga bisa menambah wawasan Anda.