SlideShare a Scribd company logo
PUISI
LAMA
Puisi lama adalah…
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturanaturan. Aturan- aturan itu antara lain :
• Jumlah kata dalam 1 baris

• Jumlah baris dalam 1 bait
• Persajakan (rima)
• Banyak suku kata tiap baris
• Irama
Ciri puisi lama:
• Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal
nama pengarangnya
• Mendapat pengaruh dari sastra Melayu
• Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi
merupakan sastra lisan

• Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti
jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima
JENIS
PUISI LAMA
MANTRA
Puisi yang digunakan untuk ritual yang berhubungan
dengan kekuatan magis. Tidak boleh diucapkan oleh
sembarang orang kecuali oleh orang yang dianggap
telah menguasai ilmu magis.
Ciri mantra

:

• Jumlah larik setiap bait tidak tetap

• Rima dan irama mempunyai irama mempunyai
peranan untuk memperkuat tenaga gaib
• Ditujukan kepada ruh-ruh

• Bahasa mantra merupakan bahasa yang tetap (tidak
boleh diubah)
• Mantra tidak boleh diucapkan sembarang orang.
Penggunaan mantra membutuhkan pawang
Mantra Tabur Melukut (Tabur Benih)
Indang-indang melukut
Indang di lapek purun
Hilang-hilang dijemput dijemput dibawa turun
Tak turun makan menturun
Tak datang makan benatang
Hinggap di dahan mati tertahan
Hinggap di daun terpetak ular daun
Turun ke tanah dipetak ular daun
Terbang ke atas disambar sikap rajawali
Mantra Menyadap Nira
Assalammu’alaikum putri satulung besar

Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh
makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar

terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
BIDAL
Bidal adalah bahasa kiasan yang berima dan berirama.
Ciri :

• Terdiri atas satu kalimat
• Isi berupa ajaran, pendidikan, petunjuk, peringatan
serta pedoman bagi masyarakat
Jenis Bidal 1 : Pepatah
Ucapan pendek yang mengandung kebenaran
Contoh

:

• Tong kosong nyaring bunyinya (Banyak bicara tanpa
makna)
• Air beriak tanda tak dalam (Orang yang berbicara
saja tanda tak pandai)
Jenis Bidal 2 : Peribahasa
Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi
perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup
atau aturan tingkah laku.

Contoh

:

• Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (Bergotongroyong menyelesaikan masalah )

• Patah tumbuh, hilang berganti (Regenerasi dalam
suatu masalah)
Jenis Bidal 3 : Tamsil
Ajaran yang terkandung dalam pengibaratan
sesuatu sebagai contoh
Contoh :
• Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi
(Semakin tua semakin matang mentalnya dan
semakin banyak pengalamannya)
• Keras-keras kerak, kena air lembut juga
(Sekeras apapun watak seseorang akan
melunak juga bila hatinya tersentuh)
Jenis Bidal 4 : Ibarat
Bahasa kiasan dengan menggunakan
perbandingan
Contoh :
• Ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan
mati tak mau(Tidak bersungguh-sungguh
menjalani hidup)
• Ibarat bunga segar dipakai layu
dibuang(memanfaatkan seseorang untuk
diambil baiknya saja)
Jenis Bidal 5 : Hadis Melayu (Aferisme)
Disebut juga kata arif, merupakan pernyataan yang
dipergunakan sebagai pedoman. Kata dalam hadis
melayu mengandung kebijaksanaan.

Contoh

:

• Alang alim rusak agama, alang sepahan negeri
kacau (Dendam merusak agama, rusak hati merusak
negeri)
• Kalau tak pandai bermain budi, emas habis badan
binasa(Hidup akan sia-sia bila tidak pandai berbudi)
Jenis Bidal 6 :
Kata adat adalah pernyataan yang mempunyai
nilai hukum

Contoh :
• Yang sakit bagi kita itu, sakit pula bagi orang
lain

• Yang enak bagi kita itu, enak pula bagi orang
lain
PANTUN
Pantun adalah puisi lama yang masih bertahan
hingga sekarang. Disebut juga puisi nasional
karena hampir setiap suku bangsa Indonesia
mempunyai puisi yang beciri sama, hanya
istilahnya yang berbeda
Ciri-ciri pantun :
• Bersajak a-b-a-b
• Tiap bait 4 baris
• Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
• 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris
berikutnya sebagai isi.
• Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari
pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat,
teka-teki, jenaka
Apakah fungsi sampiran?
Sampiran berfungsi sebagai pengantar dalam
menyatakan sesuatu yang tercantum dalam isi pantun.
Oleh karena itu, terdapat kesamaan rima dan irama
pada sampiran dan isi.
Menurut bentuknya, Pantun ada 3 macam
•

Pantun

: 4 larik tiap bait

Contoh :
Polisi cantik namanya Polwan

Tikus abu-abu makan kawat
Liburan masih jauh hai kawan
Jangan menyerah tetap semangat

•

Pantun kilat (Karmina) : 2 larik tiap bait

Contoh :
Lima bungkus tolong belikan
Orang rakus bagai orangutan
Karmina
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa

Dahulu parang sekarang besi.
Dahulu sayang sekarang benci.
Dahulu sedan sekarang mercy.

Dahulu teman sekarang istri.
Ada tempayan gede tutupnya.
Anak perawan gede kentutnya.

Ikan sembilang di balik batu.

Sudah dibilang jangan
mengganggu.
(Ikan sembilang :ikan laut jenis
Plotosus, siripnya berbisa;
lele laut)
•

Talibun
: 6, 8, 10 – 20
larik tiap bait

Contoh

:

Beruang madu melihat ular
Ular lari ke arah sawah
Sawahnya sawah Pak Abu
Kalau nona berjalan ke pasar
Lihat-lihatlah yang di bawah
Jangan sampai tersandung batu
Pantun menurut isinya
Pantun anak
Elok rupanya kumbang janti
Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

Anak nelayan menangkap pari

Pantun orang muda
Asam pauh dari seberang
Tumbuhnya dekat tepi tebat
Badan jauh di rantau orang
Sakit siapa akan mengobati

Kalau tuan mandi ke hulu

Sampannya karam melanggar karang

Ambilkan saya bunga kamboja

Sungguh malang nasibku ini

Kalau tuan mati dahulu

Ayah pergi ibu berpulang

Nantikan saya di pintu sorga
Macam-Macam Pantun Dan Contohnya
Pantun Nasihat

Pantun Anak Muda

Di tepi kali saya menyinggah

Dari Natal pergi ke Tiku

Menghilang penat menahan jerat

Di Airbangis singgah dahulu

Orang tua jangan disanggah

Kalau adik ragu hatiku

Agar selamat dunia akhirat

Boleh abang cari yang baru

Natal : Mandailing Natal, Tiku dan
Airbangis smerupakan nama
daerah di Sumatera
Pantun Jenaka

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Berbisik pekak : berbisik dengan keras
Pantun Teka-teki
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti

Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki

Pantun Agama
Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa

Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia

Puan :kelapa yang daging
buahnya lunak sekali dan
mudah hancur, biasa dibuat
minuman yg dicampur
dengan es dan sirop
Pantun daerah di Indonesia
Madura

Jawa Timur

Asalenan nyare bukte

Tak kethuki tak kenongi

Madaddi lama’na kasor
Daddi le’na pate-ngate
Loka budhi nyama ngasor

Gamelane laras slendro
Takpethuki tak omongi
Aja nganti dadi wong bodho

Berkelana mencari pandan
Dijadikan alas kasur
Jadi pimpinan hati-hati
Luka budi akan sengsara
Pantun daerah
Badui

Batak Karo

Ngala supa ngala suji

Adi lawes kan ku Medan

Ditalian kusampora

Ban makupna cucur panas

Neda duka neda sudi

Adi lawes kan erdalan

Kami amit arek nyora

Ngerana ulah arah datas

Memetik cendawan memetik suji

Jika anda pergi ke Medan

Diikat dengan sampora

Jangan takut ditimpa panas

Mohon disukai diridhoi

Jika anda pergi berjalan

Kami hendak buka suara

Bicara jangan di atas
SELOKA
Seloka dalam kesusastraan berbentuk caturrangkai (4 larik tiap bait)
Ciri

:

•

Rima akhir a-a-a-a

•

Satu bait seloka memuat pikiran yang lengkap

•

Berisi sindiran, kritik atau tanggapan sesaat
Contoh Seloka:
Candu dibungkus kain palas

Makan dia mata bilas
Mandi segan kerja malas
Harta orang hendak digalas

Candu :getah kering pahit
berwarna cokelat kekuningkuningan yg diambil dr buah
Papaver somniferum

Palas : pohon palem yg
daunnya spt kipas, daun yg
tua dapat dibuat atap, yg
muda dipakai sbg kertas rokok
atau pembungkus kue; Licuala

Makan nasi dengan Cik Dullah
Rambut se’lai dibelah-belah

Ajaib aku subhanallah
Tabuan meminang anak lebuah

Tabuan :tanaman, terutama
untuk pagar, Crescentia
cujete
Lebuah : sejenis labu, manis
dagingnya
GURINDAM
Bentuk puisi yang berasal dari Tamil (India Selatan)
Ciri

:

•

Setiap bait terdiri atas dua larik. Hubungan larik pertama dengan
larik kedua seperti hubungan anak kalimat dengan induk kalimat.

•

Larik pertama sebagai syarat, larik kedua merupakan jawab atau
imbalan larik pertama

•

Larik pertama dan larik kedua merupakan satu kesatuan, seperti
kesatuan bersoal-jawab

•

Berirama terus (a,a)

•

Setiap larik terdiri dari 4 perkataan atau 8-11

•

Berisi nasihat atau amsal
Contoh
Tubuh manusia; seia sekata
Dapat menyampaikan segala cita-cita

Membuat utang amatlah mudah
Waktu membayar tumbuhlah gundah

Dengan bapa janganlah durhaka
Supaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Contoh Gurindam
Cahari olehmu akan sahabat
yang dapat dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
yang mampu memberi ilmu

Cahari olehmu akan kawan
yang berbudi serta setiawan

Cahari olehmu akan abdi
yang terampil serta berbudi
SYAIR
Bentuk puisi yang berasal dari Arab. Dalam sastra Indonesia, syair
adalah ikatan puisi berbentuk caturrangkai, berima sama. Syair
bersifat mengantarkan cerita.
Ciri

:

•

Terdiri atas 4 larik

•

Setiap larik terdiri atas 8-14 suku kata

•

Berima terus (a,a,a,a)

•

Syair untuk mengantarkan cerita

•

Terdiri dari beberapa bait
Contoh
Alkisah pada suatu masa
Sebuah negara nan kaya raya

Sejarah berkata ia akan jaya
Ramal bersabda ia akan meraja

Apa daya lintah menjalar
Hisab habis jiwa hingga ke akar
Mereka beringas tanpa nalar
Berkoar seenak mulut berkelakar
Ini namanya negara pencuri
Keadilan mati tikus berdasi lari
Kata hukum hanyalah ilusi
Semua hati mati karena korupsi

Ayo kawan kita bukan bangsa laknat
Buktikan pada dunia kita hebat
Tunjukkan semesta kita bangsa kuat
Tak terpengaruh fitnah dan gaya barat
Masnawi
Jenis puisi asal Persia, berirama a-a-b-b, dan berisi
pujaan
UMAR
Umar yang ‘adil dengan perinya
Nyatalah pun adil sama sendirinya
Dengan ‘adil itu anaknya dibunuh
Inilah adat yang benar dan sungguh

Syar:Kejahatan
Imamu’lhak :
pemimpin orang
yang haq
Peri : cara berbuat;
laku

Dengan bedah antara isi alam
Inilah yang besar pada siang malam
Lagipun, yang menjauhkan segala syar
Imamu’lhak ke dalam padang mahsyar
NAZAM
Puisi yang berasal dari Persia, terdiri atas dua belas
larik, berima dua-dua atau empat-empat, isinya perihal
hamba sahaya istana yg setia dan budiman
Contoh:
Bahwa bagi raja sekalian,
Hendak ada menteri demikian,
Yang pada suatu pekerjaan,
Sempurnakan segala kerajaan,

Menteri inilah maka tolan raja,
Dan peti segenap rahasianya sahaja,
Karena kata raja itu katanya,
Esa artinya dan dua adanya,
Maka menteri yang demikianlah perinya,
Ada kerajaan raja dirinya,
Jika raja dapat adanya itu,

Dapat peti rahasianya di situ
SEKIAN
Armania Bawon K. (02)
Tifania Adine A.A. (05)
Zasqia Rizki S. (06)

More Related Content

Puisi lama-2

  • 2. Puisi lama adalah… Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturanaturan. Aturan- aturan itu antara lain : • Jumlah kata dalam 1 baris • Jumlah baris dalam 1 bait • Persajakan (rima) • Banyak suku kata tiap baris • Irama
  • 3. Ciri puisi lama: • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya • Mendapat pengaruh dari sastra Melayu • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
  • 5. MANTRA Puisi yang digunakan untuk ritual yang berhubungan dengan kekuatan magis. Tidak boleh diucapkan oleh sembarang orang kecuali oleh orang yang dianggap telah menguasai ilmu magis.
  • 6. Ciri mantra : • Jumlah larik setiap bait tidak tetap • Rima dan irama mempunyai irama mempunyai peranan untuk memperkuat tenaga gaib • Ditujukan kepada ruh-ruh • Bahasa mantra merupakan bahasa yang tetap (tidak boleh diubah) • Mantra tidak boleh diucapkan sembarang orang. Penggunaan mantra membutuhkan pawang
  • 7. Mantra Tabur Melukut (Tabur Benih) Indang-indang melukut Indang di lapek purun Hilang-hilang dijemput dijemput dibawa turun Tak turun makan menturun Tak datang makan benatang Hinggap di dahan mati tertahan Hinggap di daun terpetak ular daun Turun ke tanah dipetak ular daun Terbang ke atas disambar sikap rajawali
  • 8. Mantra Menyadap Nira Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu
  • 9. Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus Sihir lontar pinang lontar terletak diujung bumi Setan buta jembalang buta aku sapa tidak berbunyi
  • 10. BIDAL Bidal adalah bahasa kiasan yang berima dan berirama. Ciri : • Terdiri atas satu kalimat • Isi berupa ajaran, pendidikan, petunjuk, peringatan serta pedoman bagi masyarakat
  • 11. Jenis Bidal 1 : Pepatah Ucapan pendek yang mengandung kebenaran Contoh : • Tong kosong nyaring bunyinya (Banyak bicara tanpa makna) • Air beriak tanda tak dalam (Orang yang berbicara saja tanda tak pandai)
  • 12. Jenis Bidal 2 : Peribahasa Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku. Contoh : • Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (Bergotongroyong menyelesaikan masalah ) • Patah tumbuh, hilang berganti (Regenerasi dalam suatu masalah)
  • 13. Jenis Bidal 3 : Tamsil Ajaran yang terkandung dalam pengibaratan sesuatu sebagai contoh Contoh : • Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi (Semakin tua semakin matang mentalnya dan semakin banyak pengalamannya) • Keras-keras kerak, kena air lembut juga (Sekeras apapun watak seseorang akan melunak juga bila hatinya tersentuh)
  • 14. Jenis Bidal 4 : Ibarat Bahasa kiasan dengan menggunakan perbandingan Contoh : • Ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau(Tidak bersungguh-sungguh menjalani hidup) • Ibarat bunga segar dipakai layu dibuang(memanfaatkan seseorang untuk diambil baiknya saja)
  • 15. Jenis Bidal 5 : Hadis Melayu (Aferisme) Disebut juga kata arif, merupakan pernyataan yang dipergunakan sebagai pedoman. Kata dalam hadis melayu mengandung kebijaksanaan. Contoh : • Alang alim rusak agama, alang sepahan negeri kacau (Dendam merusak agama, rusak hati merusak negeri) • Kalau tak pandai bermain budi, emas habis badan binasa(Hidup akan sia-sia bila tidak pandai berbudi)
  • 16. Jenis Bidal 6 : Kata adat adalah pernyataan yang mempunyai nilai hukum Contoh : • Yang sakit bagi kita itu, sakit pula bagi orang lain • Yang enak bagi kita itu, enak pula bagi orang lain
  • 17. PANTUN Pantun adalah puisi lama yang masih bertahan hingga sekarang. Disebut juga puisi nasional karena hampir setiap suku bangsa Indonesia mempunyai puisi yang beciri sama, hanya istilahnya yang berbeda
  • 18. Ciri-ciri pantun : • Bersajak a-b-a-b • Tiap bait 4 baris • Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata • 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. • Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka
  • 19. Apakah fungsi sampiran? Sampiran berfungsi sebagai pengantar dalam menyatakan sesuatu yang tercantum dalam isi pantun. Oleh karena itu, terdapat kesamaan rima dan irama pada sampiran dan isi.
  • 20. Menurut bentuknya, Pantun ada 3 macam • Pantun : 4 larik tiap bait Contoh : Polisi cantik namanya Polwan Tikus abu-abu makan kawat Liburan masih jauh hai kawan Jangan menyerah tetap semangat • Pantun kilat (Karmina) : 2 larik tiap bait Contoh : Lima bungkus tolong belikan Orang rakus bagai orangutan
  • 21. Karmina Sebab pulut santan binasa Sebab mulut badan binasa Dahulu parang sekarang besi. Dahulu sayang sekarang benci. Dahulu sedan sekarang mercy. Dahulu teman sekarang istri. Ada tempayan gede tutupnya. Anak perawan gede kentutnya. Ikan sembilang di balik batu. Sudah dibilang jangan mengganggu. (Ikan sembilang :ikan laut jenis Plotosus, siripnya berbisa; lele laut)
  • 22. • Talibun : 6, 8, 10 – 20 larik tiap bait Contoh : Beruang madu melihat ular Ular lari ke arah sawah Sawahnya sawah Pak Abu Kalau nona berjalan ke pasar Lihat-lihatlah yang di bawah Jangan sampai tersandung batu
  • 23. Pantun menurut isinya Pantun anak Elok rupanya kumbang janti Dibawa itik pulang petang Tidak terkata besar hati Melihat ibu sudah datang Anak nelayan menangkap pari Pantun orang muda Asam pauh dari seberang Tumbuhnya dekat tepi tebat Badan jauh di rantau orang Sakit siapa akan mengobati Kalau tuan mandi ke hulu Sampannya karam melanggar karang Ambilkan saya bunga kamboja Sungguh malang nasibku ini Kalau tuan mati dahulu Ayah pergi ibu berpulang Nantikan saya di pintu sorga
  • 24. Macam-Macam Pantun Dan Contohnya Pantun Nasihat Pantun Anak Muda Di tepi kali saya menyinggah Dari Natal pergi ke Tiku Menghilang penat menahan jerat Di Airbangis singgah dahulu Orang tua jangan disanggah Kalau adik ragu hatiku Agar selamat dunia akhirat Boleh abang cari yang baru Natal : Mandailing Natal, Tiku dan Airbangis smerupakan nama daerah di Sumatera
  • 25. Pantun Jenaka Orang Sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli Tertawa si buta melihatnya Berbisik pekak : berbisik dengan keras
  • 26. Pantun Teka-teki Kalau puan, puan cemara Ambil gelas di dalam peti Kalau tuan bijak laksana Binatang apa tanduk di kaki Pantun Agama Cari lebah bersarang besar Jangan tersengat racun berbisa Janji Allah adalah benar Jangan tertipu kehidupan dunia Puan :kelapa yang daging buahnya lunak sekali dan mudah hancur, biasa dibuat minuman yg dicampur dengan es dan sirop
  • 27. Pantun daerah di Indonesia Madura Jawa Timur Asalenan nyare bukte Tak kethuki tak kenongi Madaddi lama’na kasor Daddi le’na pate-ngate Loka budhi nyama ngasor Gamelane laras slendro Takpethuki tak omongi Aja nganti dadi wong bodho Berkelana mencari pandan Dijadikan alas kasur Jadi pimpinan hati-hati Luka budi akan sengsara
  • 28. Pantun daerah Badui Batak Karo Ngala supa ngala suji Adi lawes kan ku Medan Ditalian kusampora Ban makupna cucur panas Neda duka neda sudi Adi lawes kan erdalan Kami amit arek nyora Ngerana ulah arah datas Memetik cendawan memetik suji Jika anda pergi ke Medan Diikat dengan sampora Jangan takut ditimpa panas Mohon disukai diridhoi Jika anda pergi berjalan Kami hendak buka suara Bicara jangan di atas
  • 29. SELOKA Seloka dalam kesusastraan berbentuk caturrangkai (4 larik tiap bait) Ciri : • Rima akhir a-a-a-a • Satu bait seloka memuat pikiran yang lengkap • Berisi sindiran, kritik atau tanggapan sesaat
  • 30. Contoh Seloka: Candu dibungkus kain palas Makan dia mata bilas Mandi segan kerja malas Harta orang hendak digalas Candu :getah kering pahit berwarna cokelat kekuningkuningan yg diambil dr buah Papaver somniferum Palas : pohon palem yg daunnya spt kipas, daun yg tua dapat dibuat atap, yg muda dipakai sbg kertas rokok atau pembungkus kue; Licuala Makan nasi dengan Cik Dullah Rambut se’lai dibelah-belah Ajaib aku subhanallah Tabuan meminang anak lebuah Tabuan :tanaman, terutama untuk pagar, Crescentia cujete Lebuah : sejenis labu, manis dagingnya
  • 31. GURINDAM Bentuk puisi yang berasal dari Tamil (India Selatan) Ciri : • Setiap bait terdiri atas dua larik. Hubungan larik pertama dengan larik kedua seperti hubungan anak kalimat dengan induk kalimat. • Larik pertama sebagai syarat, larik kedua merupakan jawab atau imbalan larik pertama • Larik pertama dan larik kedua merupakan satu kesatuan, seperti kesatuan bersoal-jawab • Berirama terus (a,a) • Setiap larik terdiri dari 4 perkataan atau 8-11 • Berisi nasihat atau amsal
  • 32. Contoh Tubuh manusia; seia sekata Dapat menyampaikan segala cita-cita Membuat utang amatlah mudah Waktu membayar tumbuhlah gundah Dengan bapa janganlah durhaka Supaya Allah tidak murka Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat
  • 33. Contoh Gurindam Cahari olehmu akan sahabat yang dapat dijadikan obat Cahari olehmu akan guru yang mampu memberi ilmu Cahari olehmu akan kawan yang berbudi serta setiawan Cahari olehmu akan abdi yang terampil serta berbudi
  • 34. SYAIR Bentuk puisi yang berasal dari Arab. Dalam sastra Indonesia, syair adalah ikatan puisi berbentuk caturrangkai, berima sama. Syair bersifat mengantarkan cerita. Ciri : • Terdiri atas 4 larik • Setiap larik terdiri atas 8-14 suku kata • Berima terus (a,a,a,a) • Syair untuk mengantarkan cerita • Terdiri dari beberapa bait
  • 35. Contoh Alkisah pada suatu masa Sebuah negara nan kaya raya Sejarah berkata ia akan jaya Ramal bersabda ia akan meraja Apa daya lintah menjalar Hisab habis jiwa hingga ke akar Mereka beringas tanpa nalar Berkoar seenak mulut berkelakar
  • 36. Ini namanya negara pencuri Keadilan mati tikus berdasi lari Kata hukum hanyalah ilusi Semua hati mati karena korupsi Ayo kawan kita bukan bangsa laknat Buktikan pada dunia kita hebat Tunjukkan semesta kita bangsa kuat Tak terpengaruh fitnah dan gaya barat
  • 37. Masnawi Jenis puisi asal Persia, berirama a-a-b-b, dan berisi pujaan
  • 38. UMAR Umar yang ‘adil dengan perinya Nyatalah pun adil sama sendirinya Dengan ‘adil itu anaknya dibunuh Inilah adat yang benar dan sungguh Syar:Kejahatan Imamu’lhak : pemimpin orang yang haq Peri : cara berbuat; laku Dengan bedah antara isi alam Inilah yang besar pada siang malam Lagipun, yang menjauhkan segala syar Imamu’lhak ke dalam padang mahsyar
  • 39. NAZAM Puisi yang berasal dari Persia, terdiri atas dua belas larik, berima dua-dua atau empat-empat, isinya perihal hamba sahaya istana yg setia dan budiman
  • 40. Contoh: Bahwa bagi raja sekalian, Hendak ada menteri demikian, Yang pada suatu pekerjaan, Sempurnakan segala kerajaan, Menteri inilah maka tolan raja, Dan peti segenap rahasianya sahaja, Karena kata raja itu katanya, Esa artinya dan dua adanya, Maka menteri yang demikianlah perinya, Ada kerajaan raja dirinya, Jika raja dapat adanya itu, Dapat peti rahasianya di situ
  • 41. SEKIAN Armania Bawon K. (02) Tifania Adine A.A. (05) Zasqia Rizki S. (06)

Editor's Notes

  1. パワーポイントデザイン~マイクロソフトからダウロード
  2. Arma-Sasa-Adine