Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata, baris, rima, dan suku kata. Terdapat berbagai jenis puisi lama seperti mantra, bidal, pantun, seloka, gurindam, syair, dan masnawi yang masing-masing memiliki ciri khas.
2. Puisi lama adalah…
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturanaturan. Aturan- aturan itu antara lain :
• Jumlah kata dalam 1 baris
• Jumlah baris dalam 1 bait
• Persajakan (rima)
• Banyak suku kata tiap baris
• Irama
3. Ciri puisi lama:
• Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal
nama pengarangnya
• Mendapat pengaruh dari sastra Melayu
• Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi
merupakan sastra lisan
• Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti
jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima
5. MANTRA
Puisi yang digunakan untuk ritual yang berhubungan
dengan kekuatan magis. Tidak boleh diucapkan oleh
sembarang orang kecuali oleh orang yang dianggap
telah menguasai ilmu magis.
6. Ciri mantra
:
• Jumlah larik setiap bait tidak tetap
• Rima dan irama mempunyai irama mempunyai
peranan untuk memperkuat tenaga gaib
• Ditujukan kepada ruh-ruh
• Bahasa mantra merupakan bahasa yang tetap (tidak
boleh diubah)
• Mantra tidak boleh diucapkan sembarang orang.
Penggunaan mantra membutuhkan pawang
7. Mantra Tabur Melukut (Tabur Benih)
Indang-indang melukut
Indang di lapek purun
Hilang-hilang dijemput dijemput dibawa turun
Tak turun makan menturun
Tak datang makan benatang
Hinggap di dahan mati tertahan
Hinggap di daun terpetak ular daun
Turun ke tanah dipetak ular daun
Terbang ke atas disambar sikap rajawali
8. Mantra Menyadap Nira
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
9. Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh
makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
10. BIDAL
Bidal adalah bahasa kiasan yang berima dan berirama.
Ciri :
• Terdiri atas satu kalimat
• Isi berupa ajaran, pendidikan, petunjuk, peringatan
serta pedoman bagi masyarakat
11. Jenis Bidal 1 : Pepatah
Ucapan pendek yang mengandung kebenaran
Contoh
:
• Tong kosong nyaring bunyinya (Banyak bicara tanpa
makna)
• Air beriak tanda tak dalam (Orang yang berbicara
saja tanda tak pandai)
12. Jenis Bidal 2 : Peribahasa
Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi
perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup
atau aturan tingkah laku.
Contoh
:
• Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (Bergotongroyong menyelesaikan masalah )
• Patah tumbuh, hilang berganti (Regenerasi dalam
suatu masalah)
13. Jenis Bidal 3 : Tamsil
Ajaran yang terkandung dalam pengibaratan
sesuatu sebagai contoh
Contoh :
• Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi
(Semakin tua semakin matang mentalnya dan
semakin banyak pengalamannya)
• Keras-keras kerak, kena air lembut juga
(Sekeras apapun watak seseorang akan
melunak juga bila hatinya tersentuh)
14. Jenis Bidal 4 : Ibarat
Bahasa kiasan dengan menggunakan
perbandingan
Contoh :
• Ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan
mati tak mau(Tidak bersungguh-sungguh
menjalani hidup)
• Ibarat bunga segar dipakai layu
dibuang(memanfaatkan seseorang untuk
diambil baiknya saja)
15. Jenis Bidal 5 : Hadis Melayu (Aferisme)
Disebut juga kata arif, merupakan pernyataan yang
dipergunakan sebagai pedoman. Kata dalam hadis
melayu mengandung kebijaksanaan.
Contoh
:
• Alang alim rusak agama, alang sepahan negeri
kacau (Dendam merusak agama, rusak hati merusak
negeri)
• Kalau tak pandai bermain budi, emas habis badan
binasa(Hidup akan sia-sia bila tidak pandai berbudi)
16. Jenis Bidal 6 :
Kata adat adalah pernyataan yang mempunyai
nilai hukum
Contoh :
• Yang sakit bagi kita itu, sakit pula bagi orang
lain
• Yang enak bagi kita itu, enak pula bagi orang
lain
17. PANTUN
Pantun adalah puisi lama yang masih bertahan
hingga sekarang. Disebut juga puisi nasional
karena hampir setiap suku bangsa Indonesia
mempunyai puisi yang beciri sama, hanya
istilahnya yang berbeda
18. Ciri-ciri pantun :
• Bersajak a-b-a-b
• Tiap bait 4 baris
• Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
• 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris
berikutnya sebagai isi.
• Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari
pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat,
teka-teki, jenaka
19. Apakah fungsi sampiran?
Sampiran berfungsi sebagai pengantar dalam
menyatakan sesuatu yang tercantum dalam isi pantun.
Oleh karena itu, terdapat kesamaan rima dan irama
pada sampiran dan isi.
20. Menurut bentuknya, Pantun ada 3 macam
•
Pantun
: 4 larik tiap bait
Contoh :
Polisi cantik namanya Polwan
Tikus abu-abu makan kawat
Liburan masih jauh hai kawan
Jangan menyerah tetap semangat
•
Pantun kilat (Karmina) : 2 larik tiap bait
Contoh :
Lima bungkus tolong belikan
Orang rakus bagai orangutan
21. Karmina
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa
Dahulu parang sekarang besi.
Dahulu sayang sekarang benci.
Dahulu sedan sekarang mercy.
Dahulu teman sekarang istri.
Ada tempayan gede tutupnya.
Anak perawan gede kentutnya.
Ikan sembilang di balik batu.
Sudah dibilang jangan
mengganggu.
(Ikan sembilang :ikan laut jenis
Plotosus, siripnya berbisa;
lele laut)
22. •
Talibun
: 6, 8, 10 – 20
larik tiap bait
Contoh
:
Beruang madu melihat ular
Ular lari ke arah sawah
Sawahnya sawah Pak Abu
Kalau nona berjalan ke pasar
Lihat-lihatlah yang di bawah
Jangan sampai tersandung batu
23. Pantun menurut isinya
Pantun anak
Elok rupanya kumbang janti
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Anak nelayan menangkap pari
Pantun orang muda
Asam pauh dari seberang
Tumbuhnya dekat tepi tebat
Badan jauh di rantau orang
Sakit siapa akan mengobati
Kalau tuan mandi ke hulu
Sampannya karam melanggar karang
Ambilkan saya bunga kamboja
Sungguh malang nasibku ini
Kalau tuan mati dahulu
Ayah pergi ibu berpulang
Nantikan saya di pintu sorga
24. Macam-Macam Pantun Dan Contohnya
Pantun Nasihat
Pantun Anak Muda
Di tepi kali saya menyinggah
Dari Natal pergi ke Tiku
Menghilang penat menahan jerat
Di Airbangis singgah dahulu
Orang tua jangan disanggah
Kalau adik ragu hatiku
Agar selamat dunia akhirat
Boleh abang cari yang baru
Natal : Mandailing Natal, Tiku dan
Airbangis smerupakan nama
daerah di Sumatera
25. Pantun Jenaka
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Berbisik pekak : berbisik dengan keras
26. Pantun Teka-teki
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
Pantun Agama
Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia
Puan :kelapa yang daging
buahnya lunak sekali dan
mudah hancur, biasa dibuat
minuman yg dicampur
dengan es dan sirop
27. Pantun daerah di Indonesia
Madura
Jawa Timur
Asalenan nyare bukte
Tak kethuki tak kenongi
Madaddi lama’na kasor
Daddi le’na pate-ngate
Loka budhi nyama ngasor
Gamelane laras slendro
Takpethuki tak omongi
Aja nganti dadi wong bodho
Berkelana mencari pandan
Dijadikan alas kasur
Jadi pimpinan hati-hati
Luka budi akan sengsara
28. Pantun daerah
Badui
Batak Karo
Ngala supa ngala suji
Adi lawes kan ku Medan
Ditalian kusampora
Ban makupna cucur panas
Neda duka neda sudi
Adi lawes kan erdalan
Kami amit arek nyora
Ngerana ulah arah datas
Memetik cendawan memetik suji
Jika anda pergi ke Medan
Diikat dengan sampora
Jangan takut ditimpa panas
Mohon disukai diridhoi
Jika anda pergi berjalan
Kami hendak buka suara
Bicara jangan di atas
29. SELOKA
Seloka dalam kesusastraan berbentuk caturrangkai (4 larik tiap bait)
Ciri
:
•
Rima akhir a-a-a-a
•
Satu bait seloka memuat pikiran yang lengkap
•
Berisi sindiran, kritik atau tanggapan sesaat
30. Contoh Seloka:
Candu dibungkus kain palas
Makan dia mata bilas
Mandi segan kerja malas
Harta orang hendak digalas
Candu :getah kering pahit
berwarna cokelat kekuningkuningan yg diambil dr buah
Papaver somniferum
Palas : pohon palem yg
daunnya spt kipas, daun yg
tua dapat dibuat atap, yg
muda dipakai sbg kertas rokok
atau pembungkus kue; Licuala
Makan nasi dengan Cik Dullah
Rambut se’lai dibelah-belah
Ajaib aku subhanallah
Tabuan meminang anak lebuah
Tabuan :tanaman, terutama
untuk pagar, Crescentia
cujete
Lebuah : sejenis labu, manis
dagingnya
31. GURINDAM
Bentuk puisi yang berasal dari Tamil (India Selatan)
Ciri
:
•
Setiap bait terdiri atas dua larik. Hubungan larik pertama dengan
larik kedua seperti hubungan anak kalimat dengan induk kalimat.
•
Larik pertama sebagai syarat, larik kedua merupakan jawab atau
imbalan larik pertama
•
Larik pertama dan larik kedua merupakan satu kesatuan, seperti
kesatuan bersoal-jawab
•
Berirama terus (a,a)
•
Setiap larik terdiri dari 4 perkataan atau 8-11
•
Berisi nasihat atau amsal
32. Contoh
Tubuh manusia; seia sekata
Dapat menyampaikan segala cita-cita
Membuat utang amatlah mudah
Waktu membayar tumbuhlah gundah
Dengan bapa janganlah durhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
33. Contoh Gurindam
Cahari olehmu akan sahabat
yang dapat dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
yang mampu memberi ilmu
Cahari olehmu akan kawan
yang berbudi serta setiawan
Cahari olehmu akan abdi
yang terampil serta berbudi
34. SYAIR
Bentuk puisi yang berasal dari Arab. Dalam sastra Indonesia, syair
adalah ikatan puisi berbentuk caturrangkai, berima sama. Syair
bersifat mengantarkan cerita.
Ciri
:
•
Terdiri atas 4 larik
•
Setiap larik terdiri atas 8-14 suku kata
•
Berima terus (a,a,a,a)
•
Syair untuk mengantarkan cerita
•
Terdiri dari beberapa bait
35. Contoh
Alkisah pada suatu masa
Sebuah negara nan kaya raya
Sejarah berkata ia akan jaya
Ramal bersabda ia akan meraja
Apa daya lintah menjalar
Hisab habis jiwa hingga ke akar
Mereka beringas tanpa nalar
Berkoar seenak mulut berkelakar
36. Ini namanya negara pencuri
Keadilan mati tikus berdasi lari
Kata hukum hanyalah ilusi
Semua hati mati karena korupsi
Ayo kawan kita bukan bangsa laknat
Buktikan pada dunia kita hebat
Tunjukkan semesta kita bangsa kuat
Tak terpengaruh fitnah dan gaya barat
38. UMAR
Umar yang ‘adil dengan perinya
Nyatalah pun adil sama sendirinya
Dengan ‘adil itu anaknya dibunuh
Inilah adat yang benar dan sungguh
Syar:Kejahatan
Imamu’lhak :
pemimpin orang
yang haq
Peri : cara berbuat;
laku
Dengan bedah antara isi alam
Inilah yang besar pada siang malam
Lagipun, yang menjauhkan segala syar
Imamu’lhak ke dalam padang mahsyar
39. NAZAM
Puisi yang berasal dari Persia, terdiri atas dua belas
larik, berima dua-dua atau empat-empat, isinya perihal
hamba sahaya istana yg setia dan budiman
40. Contoh:
Bahwa bagi raja sekalian,
Hendak ada menteri demikian,
Yang pada suatu pekerjaan,
Sempurnakan segala kerajaan,
Menteri inilah maka tolan raja,
Dan peti segenap rahasianya sahaja,
Karena kata raja itu katanya,
Esa artinya dan dua adanya,
Maka menteri yang demikianlah perinya,
Ada kerajaan raja dirinya,
Jika raja dapat adanya itu,
Dapat peti rahasianya di situ