Vihara Avalokitesvara, Jejak Toleransi di Banten Lama

3017
Vihara Avalokitesvara
Foto: indonesiakaya.com

1001indonesia.net – Vihara Avalokitesvara merupakan wujud nyata dari sikap menghargai keyakinan yang berbeda. Pendirian bangunan ini diprakarsai oleh Sunan Gunung Jati, anggota Wali Songo dan seorang penyebar agama Islam ternama. Keberadaannya menjadi tanda kuatnya nilai toleransi dan penerimaan terhadap keberagaman dalam masyarakat Banten.

Konon, Sunan Gunung Jati memperistri seorang putri asal Tiongkok bernama Ong Tin Nio. Sang Putri dan sebagian pengikutnya kemudian memeluk agama Islam, tapi sebagian pengikut yang lain tetap menganut agama Buddha.

Sebab itu, Sunan Gunung Jati membangun Masjid Pacinan Tinggi untuk mereka yang beragama Islam, dan Vihara Avalokitesvara untuk mereka yang tetap pada ajaran leluhurnya. Awalnya, bangunan yang didirikan pada 1542 terletak di Desa Dermayon, kemudian dipindahkan ke lokasi yang sekarang pada 1774.

Namun, versi lain mengatakan bahwa sebenarnya vihara ini dibangun pada 1652, saat Kesultanan Banten dibawah pemerintahan Sultan Ageng.

Vihara Avalokitesvara terletak di Kampung Pamarican, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, tepatnya dalam kawasan situs Kota Kuno Banten.  Nama vihara ini diambil dari nama salah seorang Buddha, yaitu Bodhisattva Avalokitesvara atau yang dikenal sebagai Dewi Kwan Im.

Keberadaan salah satu vihara tertua di Indonesia ini menggambarkan nilai toleransi yang kuat pada Kesultanan Banten. Meski Kesultanan Banten merupakan kerajaan Islam, orang-orang dengan keyakinan berbeda diberi kebebasan untuk menjalankan ibadahnya.

Letak vihara yang tak jauh dari Masjid Agung Banten dan benteng Surosowan yang dibangun oleh Kesultanan Banten semakin menegaskan adanya hubungan yang harmonis antarumat beragama. Hingga kini, nilai toleransi dan kerukunan antaragama ini tetap terjaga dengan baik.

Tempat ibadah umat Tridharma ini ramai dikunjungi. Sebab, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, bangunan bersejarah ini berfungsi juga sebagai tempat wisata bersejarah. Bentuk arsitekturnya yang unik dan menawan juga menarik para pelancong untuk datang mengunjungi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

eight − 4 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.