Pembelajaran adalah sebuah proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan
berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Untuk menyampaikan
pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat bantu
mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap
atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual. Penggunaan media yang paling
sederhana dan sering digunakan di sekolah dasar adalah penggunaan media gambar
sebagai ilustrasi materi pelajaran yang ingin dibahas dalam proses
pembelajaran, terutama dalam proses belajar menyimak cerita pada bidang studi
Bahasa Indonesia. Berikut adalah contoh skenario penggunaan media gambar dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD pada topic mendengarkan cerita
rakyat..
Seperti pada semua bidang studi, saat
guru telah memasuki kelas, kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran, seperti menanyakan keadaan peserta didik, menanyakan kelas, dan
memperhatikan kelengkapan fasilitas kelas untuk menunjang proses pembelajaran
sehingga tidak mengganggu dalam proses pembelajaran. Masih dalam kegiatan
pendahuluan tak lupa juga guru melakukan apersepsi, pada topik menyimak cerita,
apersepsi yang dilakuakn adalah dengan menanyakan pada peserta didik siapa yang
pernah mendengar atau membaca dongeng. Setelah siswa menjawab, kemudian guru
menjelasakan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kemudian masuk ke kegiatan inti yaitu proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru yang pada
kegiatan awal bertanya pada siswa tentang dongeng, menjelaskan pengertian
dongeng, legenda, fabel, mite. Setelah itu, meminta peserta didik untuk membaca
buku pelajaran mengenai topik tersebut sehingga dapat menemukan hal baru,
seperti contoh dan perbedaan. Pada kegiatan ini, guru juga dapat menggunakan
media gambar yang telah dibawanya. Media gambar yang dimaksud adalag gambar
atau foto mengenai setiap kejadian dari legenda yang diceritakan guru pada
peserta didik. Pada hal ini adalah legenda Jayapra dan Layonsari yang berasal
dari daerah Bali. Guru di depan kelas bercerita dengan menggunakan gambar yang
dibawa sehingga siswa dapat dengan mudah memahami cerita Jayaprana dan
Layonsari. Tentu saja, guru saat bercerita harus dengan ekspresi dan intonasi
yang tepat sehingga dapat menarik minat siswa dan dapat dijadikan teladan bagi
siswa. Setelah selesai bercerita, masuklah dalam kegiatan elaborasi yaitu
meminta siswa untuk menulis cerita yang pernah didengar atau dibaca. Pada saat
siswa menulis, guru memperhatikan siswa, jika ada yang mengalami kesulitan,
guru segera dapat membantu. Setelah selesai menulis, siswa kemudian menceritakan
kembali di depan kelas. dengan begitu tidak menuntut kemungkinan bahwa siswa mencontoh
prilaku guru saat menceritakan cerita tersebut. Sehingga tujuan yang dicapai
diharapkan berhasil. Masuk pada kegiatan
inti yang terakhir yaitu konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi, guru
memberikan umpan balik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan peserta didik. Misalnya jika cerita yang ditulis dan yang
diceritakan oleh siswa sudah bagus, guru dapat memberikan nilai yang sesuai
atau dengan memuji siswa sehingga dapat menambah motovasi siwa dalam belajar.
Namun jika ada yang kurang dalam penyampaiannya, guru mencoba memperbaiki
dengan kata-kata yang lembu dan tidak mengganggu mental siswa atau merefleksi
kembali pada siwa tersebut. Dengan begitu siswa dapat mengetahui kekurangannya
dalam pembelajaran ini.
Masuk dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama peserta didik mmebuat rangkuman
mengenai pembelajaran hari ini yaitu mengenai dongeng, legenda, fabel, mite.
Kemudian guru memberikan tugas pada siswa baik tugas individual ataupun tugas
kelompok. Saat mengakhiri pelajaran, guru mengucapkan terimakasih atas
pelaksanaan pembelajaran hari ini.
Demikian contoh penggunaan media
pembelajaran gambar pada pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar