Menemukan Makna Hidup (The Leepers' Lessons)

Kevin Paul Scott dan Paulus Wiratno

Penerbit ANDI - Yogyakarta

Menemukan Makna Hidup

Copyright © 2015 by Kevin Paul Scott & Paulus Wiratno Originally published in English under the title:

The­­ ­Lepers’ ­Lessons

Published by Baxter Press, Friendswood, Texas All rights reserved.

––––––––

Penerjemah: Pdt. Indriyeti Saleh

Peredaksi: Dian Christine Fitriasari

Desain sampul: Tri Widyatmaka

Percetakan: ANDI Offset, Yogyakarta

Cetakan: 2015

Hal yang orang katakan tentang The Leper’s Lessons...

––––––––

Kisah-kisahnya memengaruhi imajinasi kita dan membawa kita ke tempat yang tidak pernah kita impikan sebelumnya. Kisah terbaik tidak hanya menghibur; tetapi juga menginspirasi kita untuk melakukan lebih dan lebih lagi. Dalam buku ini, Kevin dan Paulus membawa kita ke gambaran masa lalu untuk mengajar kita pelajaran paling penting saat ini. Bacalah buku ini. Anda tidak akan sama lagi.

—Mark Batterson, Gembala Sidang di National Community Church di Washington, DC dan penulis buku terlaris, The ­ Circle ­Maker, dan The ­Grave ­Robber

"Dalam buku ini, Kevin Paul Scott menyampaikan pesan penuh kuasa yang terpadu dengan wawasan dan inspirasi. Kisah alkitabiah ini memengaruhi kehidupan dengan cara yang menyegarkan seiring dengan Scott dan Wiratno yang mendorong para pembaca untuk menemukan makna dalam kehidupan mereka. The ­ Lepers’ ­ Lessons ­ mendapat dukungan dari Chuck Norris!"

—Chuck Norris, Aktor, Produser Film, Penulis Naskah, dan Ahli dalam Seni Berperang

"Saya memerhatikan bagaimana Kevin menginsiprasi banyak orang selama bertahun-tahun, tetapi buku ini mungkin adalah karya terbaiknya. Siapa yang mengetahui bahwa jawaban terhadap 5 pertanyaan dasar dapat menstimulasi imajinasi, menawan hati, dan menyediakan arahan yang jelas bagi masa depan? Dalam The ­ Lepers’ ­ Lessons, Kevin Scott dan Paulus

Menemukan Makna Hidup

Wiratno menyempurnakan ketiga tujuan penting ini. Mereka telah membuktikan kecerdasan orang yang memperdalam ilmu tentang tingkah laku manusia dan para pemimpin yang dapat mengarahkan orang kepada hari esok yang lebih berarti."

—Vince Dooley, mantan kepala pelatih Football dan pemimpin ­Atletik ­di ­University ­of ­Georgia

"Para pemimpin lebih dibentuk oleh tantangan-tantangan daripada oleh kesuksesan. Dalam masa kelamlah cahaya harap­ an dan tujuan bersinar lebih terang. Ini adalah kisah Paulus Wiratno, partner penting dalam pelayanan saya, Pemimpin Arah. Dalam The ­ Lepers’ ­ Lessons, Paulus dan penulis pen­ damping, Kevin Paul Scott, mempertanyakan beberapa perta­ nyaan terbaik yang dapat disadari oleh siapa pun. Jawaban kita mempertajam masa depan kita dan menentukan pengaruh kita bagi orang lain...untuk sepanjang kehidupan kita."

—Dr. Michael Youssef, pendiri dan pemimpin Leading ­the ­ Way, penulis ­The ­Leadership ­Style ­of ­Jesus

Kevin Scott dan Paulus Wiratno mengambil prinsip-prinsip masa lalu dan memasukkannya ke abad 21. Pandangan menarik keduanya yang memandang orang kusta pada posisi lama mereka sebagai agen yang mentransformasi kebenaran yang relevan. Kemurnian, belas kasihan, dan dedikasi adalah pusat bagi setiap buku kepemimpinan yang ditulis oleh Kevin Scott.

—Dr. John D Hull, CEO dari Crossroads Global Media Group.

"Kevin Paul Scott dan Paulus Wiratno menulis sebuah buku yang akan mendasari ujian waktu sepanjang manusia tinggal di bumi. Penulis menyelidiki beberapa pertanyaan yang manusia sering tanyakan sejak awal mula waktu dan kita pun

iv

Sebuah Kisah

sering mempertanyakannya. Buku ini akan menyediakan penghiburan bagi mereka yang mencari jawaban terhadap beberapa pertanyaan tentang kehidupan yang mendalam dan membingungkan. Saya senang melihat para penulis ini me­ masuki kancah kesusastraan."

—Mitch Albom, Penulis buku terlaris New York Times ­

Tuesdays ­With ­Morrie.­­

"The ­ lepper’s ­ Lessons ­ adalah buku yang sangat layak untuk dibaca. Buku ini ditulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita tanyakan dalam perjalanan hidup kita, mulai dari kenapa kita hidup sampai bagaimana hidup kita sekarang. Di masa yang penuh ketidakpastian sekarang ini, seperti adanya perang dan krisis ekonomi, kita bertanya-tanya tentang hal-hal krusial ini. Penulis menyajikan jawaban-jawaban dan membantu pembaca membangun penerapan pribadi dalam hidup mereka. Sungguh sangat disarankan untuk Anda baca!"

— ­Megyn Kelly, Pembawa Acara dalam ­The ­Kelly ­File ­di ­Fox ­ News ­Channel

"The ­ Lepper’s ­ Lessons ­ menjadi suatu pesan yang menyentuh pertanyaan-pertanyaan besar dalam kehidupan dengan cara yang membangun. Buku ini mengingatkan kita bahwa kita ini diciptakan oleh Tuhan dan bagi Tuhan, dan kita akan menemukan jawaban yang kita cari jika kita terus bersama-Nya dalam perjalanan ini. Scott dan Wiratno telah menulis sebuah buku yang akan tetap kokoh dalam ujian waktu."

—Rick Warren, Pendeta ­Saddleback ­Church ­dan Penulis Buku terlaris ­The ­Purpose ­Driven ­Life

Menemukan Makna Hidup

"Sebuah cerita yang begitu berkuasa dan begitu indah di­ ceritakan. The ­Lepper’s ­Lessons ­mengejutkan saya. Saya tidak membayangkan akan mendapat bantuan yang sesuai dengan zaman ini dan begitu praktis dari suatu cerita kuno. Kevin dan Paulus memiliki pegangan yang kokoh atas apa yang memberi arti bagi kehidupan, dan dengan murah hati membagikan pandangan-pandangan terdalam mereka kepada kita dalam buku ini."

—Rodney Bullard, Executive Director Chick-fil-A-Foundation dan Wakil Presiden dari Community Affairs, Chick-fil-A, Inc.

"Setiap cerita yang hebat pasti memberi satu atau dua kejutan yang membuat Anda tertahan di ujung tempat duduk Anda. Akan tetapi The Lepper’s­ ­Lessons ­jauh lebih baik daripada sebuah novel. Buku ini seperti sebuah catatan sejarah aktual yang membantu kita menyingkapkan pelajaran yang paling penting dalam kehidupan kita sekarang! Saya sangat menyarankan buku yang luar biasa ini bagi mereka yang haus akan prinsip-prinsip yang tidak lekang waktu dan yang menuntun kepada hidup yang memuaskan!"

—Mike Linch, Pendeta Senior di ­NothStar ­Church, ­ Kennesaw, ­Georgia

"Paulus dan Marlieyse adalah dua pemimpin terbesar yang saya kenal. Keduanya adalah teladan yang nyata. Mereka tinggal dan melayani Yesus di tengah negara kelompok radikal terbesar di dunia dengan strategi yang luar biasa demi memenangkan

Indonesia bagi Yesus. Mereka benar-benar tidak terhentikan.

Kedua orang ini dipenuhi dengan keberanian, visi, kasih dan belas kasihan. Apa yang terjadi atas pelayanan mereka benar-

––––––––

vi

Sebuah Kisah

benar luar biasa. Saya percaya bahwa buku ini akan memberkati dan menguatkan Anda."

—Jack Hanes, Pendeta Senior Imagine Nations Church, Former Missions Director bagi the Assembly of God di Australia

"Ketika menjalani kehidupan, kita sampai pada persimpangan krusial yang menjadi momen yang sangat menentukan. Kita melihat bagaimana beberapa di antaranya mendekat, sedangkan yang lain tampak muncul tanpa kita ketahui dari mana. Respons kita terhadap momen yang sangat menentukan ini akan membentuk masa depan dan warisan seperti apa yang akan kita tinggalkan. Dalam The ­Lepper’s ­Lessons, Kevin dan Paulus mendorong kita untuk menjadi benar-benar jujur mengenai kesempatan dan tantangan—dan menghadapinya dengan keberanian, iman dan pengharapan. Ketika kita mela­ kukannya, lagi dan lagi, kita dapat menghidupi hidup yang telah Tuhan tetapkan bagi kita!"

—Dr. Dwight Ike Reighard, Pendeta Senior ­Piedmont ­ Church, ­Marietta, ­Georgia, ­dan ­CEO ­MUST ­Ministries

"Saya mendapat suatu kesempatan istimewa untuk mengenal Wiratno selama beberapa tahun. Saya telah melihat bagaimana pesan pengharapannya yang jernih, mendalam dan berkuasa, telah menginspirasi banyak orang untuk menjadi dan berbuat lebih. Dan saya telah melihat bagaimana belas kasihannya telah memberikan kepada anak-anak masa depan yang tidak pernah bisa mereka bayangkan. Buku yang ditulis oleh Paulus dan rekannya Kevin Scott ini menanyakan—dan juga menjawab— pertanyaan paling penting dalam hidup kita. Saya sangat senang

––––––––

vii

Menemukan Makna Hidup

menyarankan buku ini untuk mereka yang ingin membuat suatu perbedaan. Buku ini akan mengubah hidup Anda."

—Horst Schultze, ­Former ­President ­Ritz ­Carlton, ­Chairman ­ dan CEO dari ­The ­Capella ­Hotel ­Group­­

viii

Sebuah Kisah

Persembahan

Dari Kevin ...

Kepada Andy dan Carolyn Smith, nenek dan kakek yang telah mengasuh saya dan sudah menjadi teladan atas pesan dari buku ini: hidup untuk mencapai tujuan tertinggi dan memberikan pengaruh yang luar biasa atas hidup saya.

Dari Paulus ...

Kepada Marliesye, rekan dan sahabat terbaik saya yang penuh kasih.

Kepada Debora, Irene dan Timothy, tiga anak kami, yang secara luar biasa telah memperkaya kehidupan saya.

Kepada Mercy Children di seluruh Indonesia, yang telah memberikan arti bagi penyelesaian buku ini.

ix

Daftar Isi

Persembahan.........................................................ix

Pendahuluan: Hubungan yang Tidak dapat Dipercaya.  1

1.Sebuah Kisah....................................................17

2.Tujuan: Mengapa Saya Masih Hidup?........43

3.Motivasi: "Mengapa Saya Melakukan Hal

yang Saya Lakukan?".......................................61

4.Sumber-sumber: "Mengapa Saya Memiliki

Hal yang Saya Miliki?"....................................87

5.Sahabat: Siapa yang Berjalan Bersama Saya?  111

6.Beban: Apa yang Saya Bawa dalam Perjalanan?  135

7.Jadi Bagaimana? Sekarang Apa?...................159

Catatan Akhir.......................................................177

Renungkan...........................................................177

Pimpin Sebuah Kelompok atau Kelas

dengan Menggunakan Pelajaran Ini..................197

Tentang Kevin Paul Scott...................................203

Tentang Paulus Wiratno.....................................206

Ucapan Terima Kasih.........................................209

Pendahuluan

HUBUNGAN YANG TIDAK DAPAT

DIPERCAYA

Sebelum mempelajari buku ini lebih mendalam, penulis ingin menceritakan latar belakang bagaimana kami bertemu dan mengapa kami memutuskan untuk bekerja sama dalam proyek ini.

Dari Kevin ...

Selama beberapa tahun saya ditugaskan memimpin rom­ bongan mahasiswa Amerika ke seluruh dunia untuk pro­ gram studi luar negeri. Tujuan kami adalah memperlihat­ kan kepada mereka perbedaan-perbedaan budaya, memper­ kenalkan mereka kebutuhan dan peluang serta mem­ perlengkapi mereka untuk melayani di negara sendiri atau pun di luar negeri. Di satu sisi, ada program lainnya yang meminta saya dan rekan bisnis saya, Garrett Gravesen, untuk mengadakan perjalanan dan menjadi pembicara pada

––––––––

Menemukan Makna Hidup

acara-acara mereka. Hal yang paling luar biasa dari semua perjalanan ini adalah Garet dan saya diminta berbicara tentang cara menjadikan hidup mereka berarti, tetapi tidak membuatnya rumit, kompleks, serta selalu membuat rencana perjalanan yang berubah. Organisasi tersebut meminta kami untuk ikut serta dengan beberapa mahasiswa di Australia, menemani mereka dalam perjalanan Great Barrier Reef, dan akhirnya ke Selandia Baru. Garrett, yang selalu berpikir tentang bagaimana melakukan hal-hal yang lebih kreatif, memeriksa apakah kami harus berangkat satu minggu lebih awal dan berangkat ke Sydney melalui Singapura. Kami ingin berhenti sepekan lamanya di Indonesia khususnya di Pulau Bali, di mana ada penerbangan singkat dari Singapura. Ketika ia menyampaikan idenya kepada saya, kedengarannya tidak masuk akal tetapi sangat menarik—dan luar biasanya, rencana itu terwujud.

Saya telah bepergian ke seluruh dunia dengan program studi luar negeri, tetapi bukan karena liburan. Perjalanan antar negara kedengarannya sangat menarik tetapi hanya ada sedikit waktu untuk bersenang-senang ketika Anda dipercayakan tanggung jawab atas para mahasiswa, daf­ tar perjalanan, penukaran uang, membayar tagihan, men­ jauhkan orang-orang dari serangan virus yang aneh, dan merawat mereka yang mendadak terserang penyakit. Dalam perjalanan ke Bali, Garret dan saya berencana untuk berlibur sepanjang minggu. Kami akan pergi ke pulau dewata untuk rileks, minum kopi, menunggang gajah, mengunjungi Hutan Monyet dan menikmati makanan yang belum pernah kami makan sebelumnya.

––––––––

Pendahuluan

Hari di mana kami meninggalkan Atlanta, saya menulis status saya di Facebook: "Menuju sebuah perjalanan.

Pergi ke Bali! Seorang sahabat, Jonathan Youssef, segera mengomentari status saya, Kapan Anda berada di Bali, Saya mau Anda bertemu sahabat saya, Anda akan kagum."

Pikir saya: Mengapa ­ tidak? ­ Jika ­ ia ­ adalah ­ sahabat ­ Yonathan, ­mungkin ­menyenangkan ­bertemu ­dengannya. ­

Garrett dan saya tiba di Bali Hari Rabu, dan saya menelepon Paulus. Ia sama sekali tidak mengenal saya, selain sahabat saya Yonathan Yosef. Tanpa ragu sedikit pun,

Paulus mengundang saya berkhotbah di gerejanya pada Hari Minggu.

Pagi itu kami tiba di Panti Asuhan yang juga berfungsi sebagai gereja. Saya tidak ingat apa yang saya katakan kepada mereka di sana. Dalam pikiran saya yang lamban, saya tidak tahu dengan pasti bahkan tidak tahu apa yang saya sedang katakan ketika berbicara, tetapi mereka begitu baik dan mendengar dengan serius. Setelah ibadah, Garrett dan saya menghabiskan waktu dengan Paulus dan istrinya Marliesye, mendengarkan kisah mereka yang luar biasa tentang perjuangan hidup, iman, serta belas kasihan.

Kami sudah berencana untuk rileks sepanjang ming­ gu, tetapi malahan, saya menemukan bahwa Paulus ada­ lah seseorang yang tangguh dan memiliki tujuan yang menginspirasi orang lain untuk terlibat dengan hal yang sedang dilakukannya. Jangan keliru memahami maksud saya. Paulus tidak menjalani langkah yang ngawur dengan menunjukkan kehebatannya. Ia memiliki visi besar untuk berdampak bagi orang lain, tetapi ia mengaduknya dengan

––––––––

Menemukan Makna Hidup

kepastian bahwa Allah selalu yang mengendalikan. Ia adalah laki-laki yang luar biasa. Saya menyimak setiap kata ketika ia menceritakan kisah hidupnya kepada kami. Selama minggu yang luar biasa itu, jantung saya benar-benar berdebar.

Waktu yang kami sediakan bersama Paulus tidak hanya mengubah jadwal minggu kami; tetapi mengubah jalan hidup saya. Sebelum bertemu dengannya, saya sudah mengukur keefektifan khususnya dengan standar ke­ berhasilan yang dapat dilihat: jumlah orang yang terlibat dan jumlah uang yang mengalir. Kisah yang kami dengar menantang saya untuk mengevaluasi hidup, arah hidup, serta alasan saya melakukan hal yang saya kerjakan setiap hari. Paulus menginspirasi saya untuk memimpikan hal-hal yang lebih besar dan melakukan lebih banyak lagi—untuk memengaruhi lebih banyak orang dengan visi yang lebih luas.

Beberapa minggu kemudian, Paulus pergi ke Amerika untuk bertemu dengan orang-orang dan menggalang