Persiapan Partisipasi Indonesia di Dalam Worldskills Competition di Shanghai Tahun 2022
Seleksi calon competitor atau peserta WSC di Shanghai 2021 (mundur menjadi 2022 berdasarkan kesepakatan antar negara anggota Worldskills Internasional saat GA Meeting Virtual 2020) sebenarnya sudah dimulai dari tahun 2018 dan 2019 melalui sistim seleksi Lomba Kompetensi Siswa Nasional SMK (LKS SMK) yang diselenggarakan oleh Direktorat SMK. Seiring perjalanan waktu, pada tahun 2020 terjadi restrukturisasi dalam tubuh organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kini pada tahun 2021 berubah namanya menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Pengelolaan LKS Nasional SMK, Worldskills Competition (WSC) dan Worldskills Asia Competition (WSA) kini berada di bawah pengelolaan Pusat Prestasi Nasional, Sekretariat Jenderal, Kemendikbudristek. Sedangkan untuk Worldskills ASEAN (ASC) diorganisir oleh Kementrian Ketenegakerjaan.
Pada tahun 2020 karena faktor pandemi Covid 19, LKS Nasional SMK ke-28 dirubah formatnya menjadi daring dan mutu penilaian standar kompetensi nasional untuk siswa SMK menurun menjadi sekitar 30% dari mutu standar LKS Nasional SMK tahun 2019 dan gap dengan standar WSC menjadi lebih jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga lulusan LKS tahun 2020 dan tahun 2021 akan menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara dan pelatih dalam mengejar kompetensi standar internasional untuk meraih medali emas dan prestasi di dalam WSC 2024 di Lyon, Perancis.
Bidang Skill atau kompetensi yang dilombakan di WSC merupakan skill yang masih tetap dibutuhkan di masa sekarang dan yang akan datang. Baik skill konvensional maupuan modern, artinya adalah skill yang masih relevan untuk kebutuhan pembangunan ekonomi bangsa dan negara di dunia.
Skill yang dilombakan di WSC Shanghai pada umumnya dibagi menjadi 6 kelompok sektor, yaitu:
- Manufacturing & Engineering Technology
2. Information and Communication Technology
3. Construction and Building Technology
4. Transportation and Logistics
5. Creative Arts & Fashion
6. Social and Personal Service
Di WSC Shanghai 2022 terdapat 43 bidang Skill/Kompetensi yang akan dilombakan atau diukur kemampuan kapasitas kompetensi peserta lombanya dari seluruh dunia.
Untuk Kelompok Manufacturing &Engineering Technology meliputi:
- Industrial Mechanics
- Mechanical Engineering CAD
- Welding
- Mobile Robotics
- Prototype Modelling
- Industry 4.0
- Manufacturing Team Challenge
- CNC Turning
- Electronics
- Construction Metal Work
- Chemical Laboratory Tecnology
- Additive Manufacturing
- Renewable Energy
- Mechatronics
- CNC Milling
- Industrial Control
- Plastic Die Engineering
- Water Technology
- Industrial Design Technology
- Robot System Integration
- Optoelectronic Technology
Untuk Kelompok Information and Communication Technology meliputi:
- Information Network Cabling
2. IT Software Solutions for Business
3. Print Media Technology
4. Web Technologies
5. IT Network Systems Administration
6. Cloud Computing
7. Cyber Security
8. Mobile Applications Development
Untuk Kelompok Construction and Building Technology meliputi:
- Wall and Floor Tiling
2. Plumbing and Heating
3. Electrical Installations
4. Bricklaying
5. Plastering and Drywall Systems
6. Painting and Decorating
7. Cabinetmaking
8. Joinery
9. Carpentry
10. Landscape Gardening
11. Refrigeration and Air Conditioning
12. Concrete Construction Work
13. Building Information Modelling
Untuk Kelompok Transportation & Logistics meliputi:
- Autobody Repair
2. Aircraft Maintenance
3. Automobile Technology
4. Car Painting
5. Heavy Vehicle Technology
6. Freight Forwarding
7. Rail Vehicle Technology
Untuk Creative Arts and Fashion meliputi:
- Jewellery
2. Floristry
3. Fashion Technology
4. Graphic Design Technology
5. Visual Merchandising
6. 3D Digital Game Art
Untuk Social and Services meliputi:
- Social and Personal Services
2. Hairdressing
3. Beauty Therapy
4. Pâtisserie and Confectionery
5. Cooking
6. Restaurant Service
7. Health and Social Care
8. Bakery
9. Hotel Reception
Terkait partisipasi Indonesia di dalam WSC Shanghai 2022 maka pada tahun 2020 Pusat Prestasi Nasional sebagai lembaga yang mempersiapkan delegasi Indonesia telah menetapkan 34 bidang cabang lomba atau kompetensi yang akan diikutkan oleh Indonesia.
Maka pelatihan untuk tahap pertama (atau TC 1) untuk seleksi dan penguatan kompetensi telah diselenggarakan dengan baik walau dalam kondisi pandemi yang tidak menentu. Jika sebelum pandemi penjadwalan ASC, WSA (sama-sama ditahun genap) dan WSC (ditahun ganjil) berkesinambungan, dan tidak mengalami irisan akan atlit atau talenta untuk kita mantapkan dalam TC1. Maka dalam kondisi pandemi jadwal pelaksanaan ASC dan WSC mundur, sehingga mengakibatkan adanya irisan terhadap kebutuhan akan talenta yang perlu dipersiapkan untuk WSC dan ASC. Akibat dari itu, pada tahun 2020 ada beberapa juara LKS Nasional harus mengikuti pelatihan persiapan ASC dan untuk WSC kami mencari juara-juara LKS lainnya untuk kita latih.
Khusus di masa pandemi, dalam persiapan WSC 2022 maka akan diperlukan 3 tahap pelaksanaan pelatihan (atau TC1, TC2 dan TC 3). Biasanya ditahun-tahun sebelumnya, cukup mengadakan TC 1 untuk seleksi dan TC2 untuk pemantapan sebelum bertanding. Namun pada tahun 2021, di TC2, ini kita akan kembali melakukan seleksi talenta dari pembinaan Kemendikbud (sekitar 4 bulan masa pelatihan) dan Kemenaker (sekitar 1 tahun lebih) agar untuk persiapan WSC 2022 Indonesia benar-benar mendapatkan talenta dengan kompetensi terbaik untuk diadu.
Rencananya di dalam TC2 yang sedang dipersiapkan kelengkapan administrasinya oleh pihak penyelenggara, talenta-talenta yang telah dibina oleh Kemendikbud pada tahun 2020 akan diberikan matrikulasi hardskills agar dapat mengimbangi kompetensinya dengan hasil binaan persiapan ASC dari Kemenaker. Walaupun pada masa pandemi ini terkesan ada kompetisi kualitas pembinaan antar lembaga pemerintah, tetapi kita harus ingat, pada tahun-tahun sebelumnya anak-anak bangsa bertalenta yang telah menoreh prestasi di WSC tingkat dunia merupakan anak-anak bangsa yang sebelumnya adalah peraih medali emas di ASC. Tentunya prestasi juara umum di WSA tahun 2018 juga merupakan sinergi antar dua Kementrian. Kesimpulannya baik talenta di WSC, WSA dan ASC yang mengharumkan nama bangsa untuk pendidikan vokasi adalah mayoritas dari latar belakang alumni SMK dan juara LKS Nasional SMK. Maka prestasi yang dikejar untuk WSC tidak hanya prestasi individu tetapi juga prestasi semua stakeholders dari industri, sponsor, sekolah, universitas, politeknik, akademisi, lembaga dll yang telah mendukung talenta-talenta kita yg mencerminkan kualitas, pelayanan, training dan sistim pendidikan vokasi di Indonesia secara keseluruhan.
*WorldSkills sebagai organisasi internasional yang bergerak dibidang vokasi menyediakan sarana pertukaran pengetahuan dan perbandingan yang unik terkait standar kompetensi kelas dunia untuk pendidikan, industri dan sektor jasa ekonomi global. Pengembangan WorldSkills yang berkelanjutan telah membuktikan bahwa kompetensi keterampilan tradisional atau kompetensi keterampilan konvensional dan multi-kompetensi yang berkaitan dengan teknologi terbaru memberikan kontribusi penting bagi kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat di mana pun. Sebagai organisasi internasional yang berdiri bebas, organisasi non-politik WorldSkills memberikan solusi yang hemat biaya bagi pemerintah, negara internasional dan kerjasama industri untuk meningkatkan standar dan status pendidikan kejuruan dan pelatihan di seluruh dunia. Begitupun untuk kepetingan pembanguan ekonomi di Indonesia, sarana keeikutsertaan aktif dalam lomba kompetensi internasional dapat dimanfaatkan Indonesia, khususnya di dalam Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai benchmark dalam mengukur kualitas pembelajaran pendidkan kompetensi dan vokasi di Indonesia dan terus mengupayakan agar mencetak lulusan pendidikan vokasi yang unggul dan terampil.