07 Bab-05 071-092
07 Bab-05 071-092
07 Bab-05 071-092
Perhatikan sifat-sifat yang tampak pada setiap anggota keluargamu. Di antara kamu dan saudaramu pasti ada kemiripan, walaupun tidak sama persis. Begitu pula antara kamu dengan ayah atau ibumu. Dalam sebuah keluarga, kita dapat menemukan persamaan maupun perbedaan sifat antaranggota keluarga. Fenomena persamaan dan perbedaan antaranggota keluarga akan kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari proses pewarisan sifat dan penerapannya.
Sumber: Dok. Penerbit
Pretest
1. Jelaskan pengaruh gen dan kromosom terhadap pewarisan sifat. 2. Apakah yang dimaksud: a. sifat resesif; b. sifat dominan; c. sifat intermediet. Kata-Kata Kunci gen kromosom hukum Mendel fenotipe genotipe
Pewarisan Sifat
71
72
Mari BIAS 3
Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut hereditas. Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika. Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
A. MATERI GENETIS
Menurut kamu, bagian tubuh manakah yang berperan terhadap pewarisan sifat dari orang tua kepada anaknya? Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan substansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan sebagainya. 1. Gen sebagai Substansi Hereditas Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.
Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaranmu adalah dapat: mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (gen dan kromosom).
Pewarisan Sifat
73
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom, masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen. Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil. Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi; t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah. Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel. TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi; tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah. 2. Kromosom sebagai Pembawa Sifat Individu Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma berarti warna, dan tin berarti badan. Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop. Contoh-contoh zat warna yang dapat digunakan, antara lain sudan III, hematoksilin, metilen biru, dan KI. a. Jumlah dan tipe kromosom Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n)
gen Sumber: http://google.com Gambar 5.2 Letak gen secara simbolik pada kromosom
74
Mari BIAS 3
Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1 Jumlah kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup No. Jenis Makhluk Hidup 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nyamuk Lalat buah Lalat rumah Ulat sutra Bintang laut Ikan mas Katak Kalkun Ayam Merpati Tikus sawah Tikus rumah Kucing Anjing Keledai Lembu Kuda Kera Simpanse Manusia Jumlah 6 12 56 36 94 26 82 78 80 42 40 38 78 62 60 64 48 48 46 46 No. Jenis Makhluk Hidup Jumlah 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kapang penicillium Jamur Ragi Bawang Padi Jagung Tembakau Tomat Kentang Kapas Ketimun Buncis Kacang polong Lobak Kubis Ceri Cemara Hidra Tebu Bunga matahari 4 34 16 24 20 48 24 48 52 14 22 14 18 18 32 24 24 32 86 34
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set kromosom yang diterima dari kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom yang berasal dari induk jantan dan induk betina disebut kromosom homolog. Pengertian kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom dapat dikatakan sebagai jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh: manusia mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 23 = 46 kromosom (diploid).
Pewarisan Sifat
75
Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu. b. Struktur kromosom Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
metasentrik
submetasentrik
akrosentrik
Sumber: http://google.com Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya (1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
76
Mari BIAS 3
Nukleus
Sentromer
Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaranmu adalah dapat: membedakan pengertian sifat resesif, dominan, dan intermediet; menentukan gamet dari genotip tertentu; menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid melalui logam; memprediksi filial pada beberapa contoh pewarisan sifat.
Pewarisan Sifat
77
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya. 3. Mendel merasa bahwa faktor-faktor keturunan itu mengikuti distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan. 1. Terminologi Untuk mengerti jalannya penelitian Mendel, kamu perlu mempelajari beberapa istilah yang terkait dalam pewarisan sifat. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut. a. P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk. b. F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya. c. Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna, golongan darah, dan sebagainya). d. Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati). e. Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk faktor keturunan) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan warna putih (alba). Dalam hal ini merah dominan terhadap putih. Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil. f. Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman berbunga putih. g. Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya) Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya). h. Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
Variasi-variasi (dominan/ resesif) yang dapat diturunkan oleh manusia sebagai berikut. Pipi (berlesung pipit/ biasa). Warna kulit (berpigmen/ tidak berpigmen). Lidah (dapat menggulung/tidak dapat menggulung). Daun telinga (tidak menggantung/menggantung). Ibu jari tangan (dapat melipat sampai pergelangan/tidak dapat). Tinggi badan (pendek/ jangkung). Rambut kepala (botak/ tidak). Bentuk mata (miring/ lurus). Bulu mata (panjang/ pendek). Hidung (besar/kecil). Rahang (persegi/tidak persegi).
78
Mari BIAS 3
Rasa Ingin Tahu dan Kecakapan Personal 1. Perhatikan beberapa sifat manusia yang dapat diturunkan pada tabel berikut. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Bagian tubuh Tinggi badan Warna kulit Pipi Daun telinga Rambut kepala Bentuk rambut Lidah Hidung Sifat yang diturunkan Dominan Resesif Pendek Berpigmen Berlesung pipit Tidak menggantung Botak Keriting, ikal Dapat menggulung Besar/lebar Jangkung Tidak berpigmen Tidak berlesung pipit Menggantung Tidak botak Lurus Tidak dapat menggulung Kecil/sempit
2. Lakukan pengamatan terhadap anggota keluargamu, mulai dari ibu, bapak, saudaramu, dan terakhir dirimu sendiri mengenai bagian tubuh di atas. 3. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel seperti berikut di buku kerjamu (sifat dominan dengan tinta hitam dan sifat resesif dengan tinta merah). No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Pertanyaan 1 Adakah sifat dominan yang terdapat pada anggota keluargamu? Sebutkan jika ada. 2 Di antara anggota keluargamu, siapakah yang mempunyai sifat dominan paling banyak? 3 Sebutkan sifat resesif yang berhasil kamu dapatkan pada anggota keluargamu.
Pewarisan Sifat
Ciri yang diamati Tinggi badan Warna kulit Pipi Daun telinga Rambut kepala Bentuk rambut Lidah Hidung
Ibu
Bapak
Anak ke-1
Anak ke-2
Anak ke-3
79
2. Persilangan antara Dua Individu dengan Satu Sifat Beda Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut persilangan monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh (kodominan). Masing-masing dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama (F1) yang berbeda. Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F1 yang seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1, akan menghasilkan keturunan (individu F2) dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Sebaliknya, apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak penuh (intermediate), maka persilangan individu sesama F1 akan menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam fenotipe. Contoh persilangan monohibrid dominan penuh terjadi pada persilangan antara kacang ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga putih. Mendel menyilangkan kacang ercis berbunga merah (MM) dengan kacang ercis berbunga putih (mm) dan dihasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga merah). Pada waktu F2, dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25% Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam fenotipe dengan perbandingan 75% berbunga merah : 25% berbunga putih atau merah : putih = 3 : 1. Pada individu F2 ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan 1/3 homozigot dominan (MM). Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut. : MM mm P1 Fenotipe : (merah) (putih) m
Gamet : M Mm F1 Fenotipe : (merah) Dari persilangan filial (f1) didapatkan: : Mm P2 Fenotipe : (merah) Gamet : M MM m Mm
Mm (merah) M Mm m mm
80
Mari BIAS 3
F2 M m
F2 = MM : Mm : mm = 1:2:1 Perbandingan fenotipe F2 = Merah : Putih = 3:1 Contoh persilangan monohibrid dominan tak penuh adalah persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih. Mendel menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM) dengan putih (mm) menghasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga merah muda). Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe dengan perbandingan 25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut. : MM mm P1 Fenotipe : (merah) (putih) Gamet : : F1 Fenotipe : M Mm (merah muda) m
Perbandingan genotipe
Dari persilangan sesama filial (F1) didapatkan: : Mm Mm P2 Fenotipe : (merah muda) (merah muda) Gamet : M M m m F2 M m M m MM (merah) Mm (merah muda) Mm (merah muda) mm (putih)
Pewarisan Sifat
81
Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.
(Berpikir Kritis dan Kecakapan Sosial) Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 3 5 siswa, kemudian diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Persilangan antara ercis batang tinggi galur murni dengan ercis batang kerdil galur murni menghasilkan F1 semuanya ercis batang tinggi. a. Buatlah bagan persilangannya sampai F1. Sifat manakah yang dominan? b. Jika F1 disilangkan sesamanya, tulislah F2-nya dalam papan catur. c. Bagaimana perbandingan fenotip F2 -nya? 2. Pada bunga pukul empat terdapat jenis-jenis yang berbunga merah, merah muda, dan putih. Merah merupakan sifat dominan tak penuh. Gen untuk warna merah dilambangkan M dan untuk warna putih dilambangkan m. a. Bagaimana genotipe tiap-tiap jenis tersebut? b. Buatlah diagram persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan bunga pukul empat berbunga putih sampai F2. c. Bagaimana perbandingan genotipe dan fenotipe F2-nya? 3. Persilangan antara sapi berbulu merah (RR) dan sapi berbulu putih (rr) menurunkan sapi berbulu roan/putih kekuningan dengan percikan putih (Rr). Buatlah diagram persilangannya sampai ditemukan perbandingan fenotipe F2-nya.
82
Mari BIAS 3
3. Persilangan antara Dua Individu dengan Dua Sifat Beda Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut. B = gen yang menentukan biji bulat. b = gen yang menentukan biji keriput. K = gen yang menentukan biji berwarna kuning. k = gen yang menentukan biji berwarna hijau. Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32 tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1. Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu: a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK; b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk; c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK; d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk; Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa: a. setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela, b. keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan, c. keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1. Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
Pewarisan Sifat
83
Gamet : BK bk F1 : BbKk Fenotipe : (bulat kuning) Dari persilangan sesama filial 1 fenotipe (F1) didapatkan: : BbKk BbKk P2 (bulat kuning) (bulat kuning) Gamet BK BK Bk Bk bK bK bk bk Atas dasar gamet tersebut, terbentuknya F2 dapat disusun sebagai berikut. F2 BK Bk bK bk BK Bk bK bk BBKK 1 BBKk 5 BbKK 9 BbKk 13 BBKk 2 BBkk 6 BbKk 10 Bbkk 14 BbKK 3 BbKk 7 bbKK 11 bbKk 15 BbKk 4 Bbkk 8 bbKk 12 bbkk 16 :
Perbandingan genotipe dan fenotipe dari persilangan di atas dapat dilihat pada tabel berikut. No. Kotak 1 2, 5 3, 9 4, 7, 10, 13 6 8, 14 11 12, 15 16 Jumlah Genotip BBKK BBKk BbKK BbKk BBkk Bbkk bbKK bbKk bbkk Frekuensi 1 2 2 4 1 2 1 2 1 16 Fenotip bulat kuning Frekuensi 9
3 3 1 16
84
Mari BIAS 3
Perbandingan genotipe F2 = BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk =1:2 :2 :4 :1 : 2 :1 : 2 :1 Perbandingan fenotipe F2 = bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 :1 Untuk lebih memahami persilangan dihibrid, lakukan kegiatan berikut secara kelompok. Sebelumnya, bentuklah kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Tujuan: Mencari angka-angka perbandingan genotipe dan fenotipe pada persilangan dihibrid. Alat dan Bahan 1. Dua buah kotak genetika dengan model gen berwarna merah (M), putih (m), biru (B), dan abu-abu (b), masing-masing 96 buah. 2 Kain penutup mata Cara Kerja 1. Ikatlah model gen sehingga membentuk gabungan MB, Mb, mB, dan mb sebagai gamet individu F1. 2. Tempatkanlah dalam sebuah kotak 24 buah model gen MB, 24 Mb, 24 mB, dan 24 mb. Sebutlah kotak ini sebagai kotak betina dengan memberi label F. 3. Tempatkanlah ke dalam kotak lain sisa model gen dan sebutlah kotak tersebut sebagai kotak jantan dengan memberi label G. 4. Kocoklah masing-masing kotak sehingga model gen itu bercampur seluruhnya. 5. Secara serentak ambilah dari kedua kotak tersebut pasangan model gen dan campurkan kedua pasangan tersebut. Ingat, satu kali pengambilan hanya boleh satu pasang dari masing-masing kotak. 6. Catatlah hasil kombinasi pasangan tersebut pada tabel di buku kerjamu. Contoh; jika pada kotak jantan terambil pasangan mB dan kotak betina Mb, maka kombinasi gen MmBb diberikan ijiran 1 dan seterusnya. Ketentuan 1. Model gen merah (M) merupakan gen yang membawa sifat warna merah pada biji dan bersifat dominan. 2. Model gen putih (m) merupakan gen yang membawa sifat warna putih dan bersifat resesif. 3. Model gen biru (B) merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji bulat dan bersifat dominan.
Pewarisan Sifat
85
5.2
4. Model abu-abu (b) merupakan gen yang membawa sifat biji keriput dan bersifat resesif. Pertanyaan 1. Bagaimana perbandingan genotip hasil persilangan tersebut? 2. Ada berapakah jumlah macam fenotip yang muncul? Tuliskan perbandingannya. 3. Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu.
4. Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat disusun rumus-rumus untuk memprediksi beberapa hal yang ada hubungannya dengan keturunan, seperti banyaknya macam gamet yang dibentuk oleh suatu individu, jumlah kombinasi F2, banyaknya macam genotipe F2, dan banyaknya macam fenotipe F2. Perhatikan Tabel 5.2 berikut. Tabel 5.2 Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan Jumlah Sifat Beda 1 2 n Jumlah Macam Gamet 21 = 2 22 = 4 2n = Kemungkinan Kombinasi F2 (2 1)2 = 4 (2 2)2 = 16 (2n)2 = Kemungkinan Jumlah Genotip 31 = 3 32 = 9 2n = Kemungkinan Jumlah Fenotip 21 = 2 22 = 4 2n =
(Berpikir Kritis dan Kecakapan Personal) 1. Seorang petani mempunyai dua pohon mangga. Pohon I mempunyai sifat berbuah jarang dan rasanya manis, sedangkan pohon II berbuah lebat dan rasanya hambar. Persilangan antara kedua pohon mangga tersebut menghasilkan turunan pertama (F1) seluruhnya pohon mangga berbuah lebat dan rasanya manis. Jika diketahui sifat buah lebat ditentukan oleh gen L, sifat buah jarang ditentukan oleh gen l, sifat buah rasa manis ditentukan oleh gen M, dan sifat buah rasa hambar ditentukan oleh gen m, buatlah bagan persilangannya hingga ditemukan perbandingan genotipe dan fenotipe F2.
86
Mari BIAS 3
Tunjukkan sifat dominan dan sifat resesif pada padi tersebut. Mengapa? Bagaimana perbandingan genotipe dan fenotipe pada padi hasil persilangan tersebut?
1. Jelaskan perbedaan sifat resesif, dominan, dan intermediet. 2. Tuliskan macam gamet dari individu yang bergenotip Aa, AaBb, AaBbTt. 3. Carilah perbandingan genotipe dan fenotipe F2 hasil persilangan antara tanaman ercis berbatang tinggi (dominan) terhadap tanaman ercis berbatang pendek (resesif).
4. Carilah perbandingan genotipe dan fenotipe F2 hasil persilangan antara tanaman ercis berbatang tinggi berbunga merah (dominan) terhadap tanaman ercis berbatang pendek berbunga putih (resesif).
1. Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dipelajari dalam cabang biologi yang disebut genetika. Tokoh yang sangat berjasa dalam genetika adalah Gregor Mendel (1822 1884) dari Austria, sehingga ia dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Pewarisan Sifat
87
2. Pembawa sifat pada makhluk hidup disebut kromosom. Setiap spesies memiliki jumlah kromosom tertentu yang konstan dan spesifik. Kromosom tersebut secara umun dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom). Kromosom tubuh terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifatsifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Adapun kromosom seks (gonosom) merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu. 3. Gen merupakan bagian dari kromosom. Gen-gen terletak berderet dan teratur pada kromosom. Tempat gen terdapat pada kromosom disebut lokus gen. Gen berfungsi untuk mengatur perkembangan dan metabolisme individu, dan menyampaikan informasi genetik kepada generasi selanjutnya. 4. Untuk mempelajari penurunan sifat tidak lepas dari persilangan. Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut persilangan monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh. Masing-masing dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama (F1) yang berbeda. 5. Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F1 yang seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1, maka akan menghasilkan keturunan (individu F2) dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Sebaliknya, apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak penuh (intermediate), maka persilangan individu sesama F1 akan menghasilkan tiga macam genotip dan tiga macam fenotipe. 6. Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut persilangan dihibrid. Contohnya persilangan antara tanaman ercis dengan memerhatikan bentuk dan warna biji. 7. Hewan dan tumbuhan unggul memiliki kelebihan dalam halhal tertentu, seperti produksi tinggi, tahan terhadap penyakit, rasa enak, umur berbuah pendek, dan sebagainya. Hewan dan tumbuhan unggul dapat diperoleh dengan cara hibridisasi (persilangan) dan mutasi.
88
Mari BIAS 3
Setelah mempelajari mengenai Pewarisan Sifat, tentunya kamu sudah memahami dan dapat menjelaskan kembali tentang: 1. Materi genetis. 2. Hereditas menurut Mendel. Apabila kamu belum sepenuhnya memahami, cobalah pelajari kembali materi di atas secara cermat. Untuk lebih memantapkan pemahamanmu, cobalah mencari materi pendukung melalui buku referensi, artikel, maupun internet. Diskusikan dengan bimbingan guru.
: dihitung dengan cara turus : pembelahan sel kelamin dari diploid menjadi haploid : pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup : bagian dari sel yang dianggap penting untuk melangsungkan kehidupan : jenis makhluk hidup : isi/pokok
Kerjakan soal-soal berikut di buku kerjamu. A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat. a. 48 pasang c. 24 pasang 1. Kromosom haploid merupakan kromosom yang .... b. 48 buah d. 24 buah a. jumlahnya setengah dari kromosom 3. Jumlah kromosom diploid pada sel sel kelamin tubuh manusia adalah . b. jumlahnya dua kali kromosom sel a. 48 buah c. 24 buah kelamin b. 46 buah d. 23 buah c. tidak berpasangan 4. Filial merupakan . d. berpasang-pasangan a. induk dari suatu persilangan 2. Jika kromosom diploid suatu organisb. keturunan dari suatu persilangan me adalah 48, jumlah kromosom c. sifat beda dari suatu persilangan haploidnya adalah . d. gamet dari suatu persilangan
Pewarisan Sifat
89
5. Sel zigot manusia mempunyai 46 kromosom yang berasal dari . a. sel telur 21 dan sel sperma 25 b. sel telur 22 dan sel sperma 24 c. sel telur 23 dan sel sperma 23 d. sel telur 24 dan sel sperma 22 6. Berikut ini terdapat beberapa macam genotipe: 1. AaBb 4. aaDD 2. Aabb 5. CcDD 3. CcDd Genotipe yang heterozigot sempurna ditunjukkan oleh nomor .... a. 1 dan 3 c. 3 dan 4 b. 2 dan 3 d. 4 dan 4 7. Sifat warna bunga merah dan bentuk biji lonjong merupakan contoh . a. fenotipe c. gen b. genotipe d. kromosom 8. Faktor penentu sifat pada makhluk hidup adalah . a. genotipe c. gen b. kromosom d. nukleus 9. Ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat makhluk hidup disebut . a. genotipe c. ekologi b. genetika d. taksonomi 10. Seorang anak lahir dari rahim ibunya. Oleh karena itu, sifat yang dimilikinya selalu . a. lebih banyak ditentukan oleh ayahnya b. lebih banyak ditentukan oleh sifat ibunya c. ditentukan oleh sifat ayah dan ibunya d. tidak dipengaruhi oleh sifat yang dibawa ayah dan ibu 11. Alasan Mendel menggunakan kacang ercis dalam percobaannya, antara lain . a. cepat berbuah b. tahan lama c. tanaman menahun d. berbunga menarik
MM (merah) F1 Mm (merah)
mm (putih)
Turunan pertama (F1) pada persilangan di atas berbunga merah. Hal ini menunjukkan bahwa . a. F1 hanya mewarisi sifat dari induk A b. F1 hanya mewarisi sifat induk B c. sifat putih dominan terhadap merah d. sifat merah dominan terhadap putih 13. Tanaman kapri berbunga merah disilangkan dengan kapri berbunga putih. F1 100% berupa kapri berbunga merah. Hal itu menunjukkan bahwa . a. sifat merah resesif terhadap putih b. sifat putih resesif terhadap merah c. sifat putih intermediat terhadap merah d. sifat merah resesif terhadap putih 14. Jeruk berbuah manis (MM) disilangkan dengan jeruk berbuah asam (mm). F1 yang dihasilkan adalah jeruk berbuah manis (Mm). Jika sesama F1 disilangkan dihasilkan keturunan kedua (F2) sebagai berikut. M M m MM Mm m Mm mm
Jika pada F2 diperoleh 240 keturunan, jumlah keturunan yang berbuah manis heterozigot adalah . a. 60 c. 120 b. 90 d. 240
90
Mari BIAS 3
15. Ercis biji bulat disilangkan dengan ercis biji kisut. Jika bulat bersifat dominan yang muncul adalah a. 50 % bulat : 50 % kisut b. 75 % bulat : 25 % kisut c. 100 % kisut d. 100 % bulat 16. Kelinci hitam dengan genotipe Hh dikawinkan dengan kelinci putih bergenotipe hh. F1 pada perkawinan tersebut adalah . a. 100 % hitam b. hitam : putih = 3 : 1 c. hitam : putih = 3 : 1 d. hitam : putih = 1: 1 17. Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak pada fenotipe keturunannya jika . a. gen resesif hilang b. gen resesif berpasangan dengan gen dominan c. gen dominan bertambah d. gen resesif berkurang 18. Persilangan antarsesama F1 menghasilkan F2 dengan perbandingan genotipe MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Jika diketahui gen M dominan terhadap gen
m, kemungkinan untuk mendapatkan individu homozigot resesif adalah . a. 25 % c. 75 % b. 50 % d. 100 % 19. Kambing berbulu hitam (Hh) disilangkan dengan kambing berbulu putih (hh). Gamet pada persilangan tersebut adalah . a. Hh dan hh c. h dan h b. Hh dan Hh d. H dan h 20. Marmut berbulu hitam (MM) halus (SS) disilangkan dengan marmut berbulu putih (mm) kasar (ss) menghasilkan F1 semuanya berbulu hitam halus. Jika sesama F1 disilangkan maka marmut berbulu hitam halus heterozigot sempurna pada diagram ditunjukkan oleh nomor .... Bs BS Bs bS bs 1 5 9 13 Bs 2 6 10 14 bS 3 7 11 15 bs 4 8 12 16
B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat. 1. Apakah perbedaan autosom? gonosom dan 4. Tanaman bunga mawar merah disilangkan dengan tanaman bunga mawar putih. Keturunan pertama (F1) dari persilangan tersebut 100% berupa tanaman bunga mawar merah muda. Jika diketahui M adalah gen merah dan m adalah gen putih, tentukan perbandingan genotip dan fenotip keturunan kedua (F2) dari persilangan tersebut.
2. Jelaskan pengertian dari istilah-istilah berikut. a. Genotipe d. Resesif b. Fenotipe f. Intermediet c. Dominan e. Heterozigot 3. Tentukan macam-macam gamet individu berikut. a. TTMM c. TtMM b. TtMm d. TtMMLl
Pewarisan Sifat
91
5. Tanaman mangga berbuah manis kecil disilangkan dengan tanaman mangga berbuah asam besar. Persilangan tersebut menghasilkan keturunan pertama (F1) tanaman mangga berbuah manis besar. Jika diketahui M adalah gen manis dominan terhadap gen asam, yaitu m dan B adalah gen besar dominan terhadap gen buah kecil, yaitu b, tentukanlah hal-hal berikut.
a. Rasio genotipe F2. b. Rasio fenotipe F2. c. Persentase tanaman yang berbuah manis besar homozigot pada F2 . d. Kemungkinan tanaman yang bergenotipe MmBb pada F2.
92
Mari BIAS 3