ASNANI RA - M0309012 Perbedaan Diamond Dan Graphite

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ASNANI RATNA AMBARRUKMI M0309012 POLIMER ANORGANIK TUGAS: Tunjukkan perbedaan graphite dan diamond!

(struktur, metode sintesis, sifat listrik, transparansi, dsb)

JAWABAN:

A: Graphite; B: Diamond
http://timkastelle.org/blog/2012/05/why-you-should-care-about-network-structure/

1.

GRAPHITE (Grafit) a. Struktur

Struktur grafit pada setiap atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan tiga atom karbon lainnya membentuk susunan heksagonal dengan struktur berlapis seperti tumpukan kartu. Karena atom karbon memiliki 4 elektron valensi maka pada setiap atom karbon masih terdapat satu elektron yang belum berikatan (elektron bebas).
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

ASNANI RATNA AMBARRUKMI M0309012 POLIMER ANORGANIK b. Metode Sintesis Proses grafitisasi terjadi dalam tiga tahapan, yaitu: 1) tahapan karbonasi atau kalsinasi yang terjadi pada temperature 10000C; 2) tahapan perubahan dari struktur turbostratik menjadi struktur grafit yang terjadi pada temperature 1800 0 C; 3)tahapan peningkatan kekuatan grafit yang terjadi dari temperature 22000C hingga temperature lebih besar dari 25000C.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

c. Sifat Listrik Grafit merupakan alotrop karbon yang dapat menghantarkan arus listrik dan panas dengan baik. Karena sifat inilah grafit biasanya digunakan sebagai elektroda pada sel elektrolisis. Sifat daya hantar listrik yang dimiliki oleh grafit dipengaruhi oleh elektron-elektron yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Elektron-elektron ini tersebar merata pada setiap atom C karena terjadi tumpang tindih orbital seperti pada ikatan logam yang membentuk awan atau lautan elektron. Oleh sebab itu ketika diberi beda potensial, elektronelektron yang terdelokaslisasi sebagian besar akan mengalir menuju anoda (kutub positif), aliran elektron inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir. Sedangkan ketika salah satu ujung dipanaskan maka elektron-elektron ini akan segera berpindah menuju bagian yang memiliki suhu lebih rendah. Akibatnya panas tersebut akan menyebar ke bagian grafit yang memiliki suhu lebih rendah.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

d. Transparansi dan Tekstur Grafit merupakan zat hitam yang benar-benar terasa berminyak sebagai bubuk kering yang digunakan sebagai pelumas.
http://www.scribd.com/doc/78028666/kimia-karbon

e. Massa Jenis Dibandingkan dengan intan, grafit memiliki massa jenis yang lebih kecil, karena pada

strukturnya terdapat ruang-ruang kosong antarlipatannya.


http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

ASNANI RATNA AMBARRUKMI M0309012 POLIMER ANORGANIK f. Kelarutan dalam Pelarut Tidak larut dalam air dan pelarut organik, karena tidak mampu mensolvasi molekul grafit yang sangat besar.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

g. Titik Leleh Memiliki titik leleh yang tinggi seperti intan. Hal ini disebabkan ikatan kovalen yang terbentuk sangat kuat sehingga diperlukan energi yang tinggi untuk memutuskannya. Grafit memiliki sifat lunak, terasa licin, dan digunakan pada pensil setelah dicampur tanah liat.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

2.

DIAMOND (Intan) a. Struktur

Struktur intan setiap atom karbon berikatan secara kovalen dengan atom 4 karbon lain dalam bentuk tetrahedral dan panjang setiap ikatan karbon-karbon adalah 0,154 nm. Intan atau berlian atau diamond merupakan alotrop karbon yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hingga saat ini intan dikenal sebagai mineral alami yang paling keras dimana belum ada mineral lain yang berhasil menggores atau memotong intan.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

b. Metode Sintesis Intan kini dapat produksi secara komersial dalam skala laboratorium maupun skala industri. Bahan dasar pembuatan intan yaitu grafit dengan katalis logam. Proses pembuatan intan dari grafit dilakukan pada suhu tinggi yakni sekitar 3500 C bahkan dapat lebih tinggi dan tekanan tinggi pula yakni sekitar 140.000 atm atau lebih. Selain menggunakan cara

ASNANI RATNA AMBARRUKMI M0309012 POLIMER ANORGANIK tersebut, intan dapat dihasilkan dengan pirolisis hidrokarbon pada suhu relatif rendah ( 900 C) dan tekanan realtif lebih rendah pula yakni sekitar 102 Pa.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

c. Sifat Listrik Berupa isolator namun dapat menyerap panas dengan sangat baik. Daya hantar listrik intan berkaitan dengan elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan, dimana pada intan elektron-elektron berikatan sangat kuat sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak ketika diberi beda potensial. Sifat penyerap panas yang baik dari intan diaplikasikan pada peralatan elektonik untuk menyerap panas yang dihasilkan ketika peralatan elektronik digunakan. Dengan melapisi intan pada konduktor dalam peralatan elektronik maka suhu peralatan tersebut dapat dijaga relatif konstan sehingga peralatan tersebut dapat berfungsi secara normal.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

d. Transparansi dan Tekstur Intan merupakan zat padat tidak berwarna yang bisa diasah menjadi kristal-kristal gemerlapan dan merupakan mineral yang paling keras dan paling baik untuk menggosok yang dikenal orang atau merupakan molekul besar yang melebar dalam tiga dimensi (ruang) sehingga atom-atom nya terikat sangat kuat satu sama lain. Hal ini mengakibatkan intan menjadi sangat keras.
http://www.scribd.com/doc/78028666/kimia-karbon

e. Massa Jenis Intan meiliki massa jenis yang lebih besar bila dibandingkan dengan grafit.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

f. Kelarutan dalam Pelarut Tidak larut dalam air dan pelarut organik. Dalam hal ini tidak memungkinkan terjadinya daya tarik-menarik antara molekul pelarut dan atom karbon yang dapat membongkar daya tarik antara atom-atom karbon yang berikatan secara kovalen. Akibat pelarut tidak mampu mensolvasi molekul intan.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

ASNANI RATNA AMBARRUKMI M0309012 POLIMER ANORGANIK h. Titik Leleh Intan merupakan mineral alami yang paling keras, sehingga banyak digunakan sebagai alat untuk memotong, mengasah dan sebagai mata bor. Intan memiliki titik leleh yang sangat tinggi, yakni 4827oC. Hal ini disebabkan karena ikatan kovalen karbon-karbon yang terbentuk pada struktur intan sangat kuat bahkan lebih kuat dari ikatan ionik.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/

Secara Keseluruhan: PEMBEDA Kekerasan Diamond/ Intan Nanokristal sintetik yang merupakan material terkeras Manfaat/ kegunaan Bahan abrasif Konduktor panas yang baik Bahan pelumas yang baik Beberapa jenis digunakan sebagai insulator panas Sifat listrik Tidak menghantarkan listrik (insulator) Transparansi Sistem kristal Berwarna transparan/ bening Intan mengkristal dalam sistem kristal kubik Sifat karbon Karbon amorf bersufat isotropik Berwarna kelam Grafit mengkristal dalam sistem kristal heksagonal Karbon nanotabung yang merupakan bahan yang paling anisotropik yang pernah dibuat
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon

Graphite/ Grafit Salah satu material terlunak

Menghantarkan listrik (konduktor)

Anda mungkin juga menyukai