Kontrasepsi KSK
Kontrasepsi KSK
WHO tahun 2011, populasi penduduk dunia pada 31 oktober 2011 menembus angka 7 miliar
penyebab dari unmet need adalah ketidakpahaman dalam penggunaan alat kontrasepsi
DEFINISI
Kontrasepsi hormonal adalah semua obat atau alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, dimana obat atau alat tersebut mengandung hormone estrogen dan atau progesterone.
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang diberikan kepada wanita yang mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan.
Jenis-jenis KSK
25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat (DMPA) dan 5 mg Estradiol Valerat. 50 mg Noretindron Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi Mengurangi transportasi sperma di saluran telur (tuba fallopi)
Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi Mempertebal mukus serviks (mencegah penetrasi sperma)
Yang mengalami
dismenore/nyeri haid hebat
Cara Penggunaan
Berikan secara intra muskuler, setelah penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4 minggu Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal risiko perubahan pola haid atau timbul gangguan berupa perdarahan Bila terlambat lebih dari 7 hari bila tidak sanggama atau menggunakan kontrasepsi lain (kondom) maka dapat diberikan suntikan ulangan
Komplikasi kontrasepsi suntik kombinasi (KSK ) : Amenorea Perdarahan pervaginam / spotting Mual, pusing, muntah
Keuntungan
KONTRASEPTIF
Tak mengganggu proses sanggama Tidak perlu periksa dalam Efek samping minimal Klien tidak perlu menyimpan obat Tak tergantung kebiasaan lupa minum obat Mengurangi jumlah perdarahan anemia Mengurangi nyeri haid/dismenore Mencegah kanker ovarium dan endometrium Mencegah kehamilan ektopik
Keterbatasan
Ada perubahan pola haid Pada awal penggunaan sering timbul mual, pusing, tegang dan nyeri payudara Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan tuberkulostatik (rifampisin) Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke, serangan jantung, thrombosis paru) Kesuburan tak segera pulih walaupun penggunaannya telah dihentikan
19
JENIS KSP
Depo-Provera
Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan
Noristerat
Norethindrone Enanthate (Net-En) 200 mg yang diberikan setiap 2 bulan
20
21
tahun pertama penggunaan1) Cepat efektif (< 24 jam) jika dimulai dalam 7 hari pertama siklus haid Digolongkan sebagai Metoda Jangka Menengah (intermediate-term) efek kontraseptif 2 - 3 bulan per injeksi) Bila tampilan klien dan anamnesis normal tidak diperlukan periksa dalam untuk memulai penggunaan Tidak mengganggu proses sanggama
22
Tidak mempengaruhi produksi ASI Tidak banyak efek samping Klien tidak harus mengkonsumsi
setiap hari atau menyiapkan pasokan dalam waktu dekat Pasokan ulangan dapat diperoleh dari petugas non-medis terlatih Tidak mengandung estrogen
23
Memulai atau lamanya pemberian ASI Mutu ASI Tumbuh-kembang bayi Pengaruh merugikan dalam jangka panjang hingga usia dewasa
24
Mengurangi kejadian kehamilan ektopik Mengurangi nyeri haid/dismenore Mengurangi jumlah perdarahan haid Secara tidak langsung dapat memperbaiki anemia Efek protektif terhadap kanker endometrium Mengurangi kejadian karsinoma payudara Mengurangi krisis anemia bulan sabit Efek perlindungan terhadap penyebab PRP/PID
25
KSP: Keterbatasan
Terjadi perubahan pola haid (terutama pada awal
penggunaan), umumnya metroragia atau spotting pada sebagian besar pengguna Umumnya terjadi penambahan berat badan ( 2 kg) Walau jarang sekali, dapat terjadi kehamilan ektopik Untuk penggunaan lanjutan, harus ada pasokan ulang Untuk suntikan ulangan, harus datang ke klinik (setiap 3 bulan untuk DMPA atau 2 bulan untuk Net-En Kesuburan tidak segera pulih walaupun penggunaan telah dihentikan (masa pulih rata-rata adalah 7-9 bulan)
26
dipulihkan kembali Sedang dalam masa nifas dan tidak menyusukan bayi Menyusukan bayinya hingga selesai atau setelah masa nifas Pascakeguguran Perokok (tak dibatasi usia atau jumlah batang rokok) Tidak terganggu bila terjadi perdarahan, spotting, atau amenorea
27
Menderita dismenore sedang hingga berat Mengkonsumsi obat epilepsi/tuberkulostatik Mengidap hipertensi atau gangguan
pembekuan darah Tidak sesuai/tak boleh memakai estrogen Pelupa/tak teratur minum pil setiap hari Lebih menyukai metoda yang praktis bila dikaitkan dengan proses sanggama
28
Klien yang sangat terganggu dengan adanya perubahan pola haid, terutama amenorea Klien yang merasa perubahan pola haid, metroragia atau spotting merupakan alasan utama untuk menghentikan penggunaan KSP
29
Butuh kontrasepsi efektif Reaksi pasangan atau kedua belah pihak terhadap
perubahan haid Gangguan dalam proses sanggama atau pekerjaan sehari-hari Adanya hambatan/alasan yang berbasis keyakinan atau agama
30
Sedang hamil (diketahui atau dicurigai) Sedang mengalami perdarahan per vaginam yang
penyebabnya belum diketahui secara pasti (terutama bila ada dugaan masalah ginekologik yang serius) Mengidap karsinoma payudara
Sedang menyusui (< 6 minggu pasca persalinan) Ikterus (hepatitis virus simptomatik atau sirosis) Hipertensi (180/110) Penyakit jantung iskemik (sedang atau pernah menderita) Pernah mengalami stroke Tumor hati (adenoma atau hepatoma) Diabetes Mellitus (lebih dari 20 tahun)
Source: WHO 1996.
32
Injeksi ulang:
DMPA: dapat diberikan 4 minggu lebih awal atau
lebih lambat NET-EN: dapat diberikan 2 minggu lebih awal atau lebih lambat
33
perlu dipastikan penyebabnya) Perdarahan hebat atau tidak teratur Sefalgia Mual/Pusing/Muntah Pertambahan atau penurunan berat badan (kaitannya dengan perubahan pola makan)
34
tersebut adalah normal dan tidak menimbulkan gangguan yang serius Bila haid pada bulan-bulan sebelumnya berlangsung teratur, lakukan konfirmasi kehamilan bila terjadi amenorea Jika tak ada masalah, jangan berupaya untuk membuat perdarahan lucut dengan KOK
35
servisitis) bila tak ada kelainan maka hal tersebut disebabkan efek samping pengaruh hormonal kontrasepsi Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 g EE) selama 1 siklus1, atau Ibuprofen (3 x 800 mg sehari selama 5 hari)
36
pengaruhnya terhadap kondisi klien dengan melakukan pemeriksaan hemoglobin (jika mungkin) Periksa apakah ada kelainan ginekologis Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 g EE) selama 1 siklus1, atau Ibuprofen (3 x 800 mg sehari selama 5 hari)
37
siklusnya kemudian 1 pil perhari dari kemasan pil yang baru, atau Estrogen dosis tinggi (50 g EE KOK, atau 1.25 mg estrogen konyugasi) selama 14-21 hari
38
ulang setiap 3 bulan sekali (DMPA) atau setiap 2 bulan (NET-EN). Perubahan pola haid (mis: amenorea) umum terjadi setelah 2 - 3 kali injeksi. Jika penggunaan DMPA dihentikan, kesuburan tidak segera pulih tetapi setelah beberapa saat (6 bulan) kesuburan akan pulih seperti semula
39
mengalami amenore atau tidak mendapat haid pada akhir tahun pertama penggunaan KSP tidak melindungi pengguna terhadap PMS (seperti misalnya HBV, HIV/AIDS).
40
sebelumnya mengalami siklus yang teratur Nyeri hebat di perut bawah Perdarahan hebat Abses atau perdarahan pada tempat suntikan Migren (vaskuler), sakit kepala berat dan berulang atau pandangan kabur
41