0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
200 tayangan

Penyakit Jantung Bawaan

PJB non sianotik yang paling umum adalah Defek Septum Ventricular (VSD) yang dapat bervariasi ukurannya. VSD kecil cenderung menutup sendiri tetapi VSD sedang dan besar dapat menyebabkan gangguan hemodinamik dan bahkan gagal jantung jika tidak segera diperbaiki melalui pembedahan atau kateter.

Diunggah oleh

Arif Rahman Dm
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
200 tayangan

Penyakit Jantung Bawaan

PJB non sianotik yang paling umum adalah Defek Septum Ventricular (VSD) yang dapat bervariasi ukurannya. VSD kecil cenderung menutup sendiri tetapi VSD sedang dan besar dapat menyebabkan gangguan hemodinamik dan bahkan gagal jantung jika tidak segera diperbaiki melalui pembedahan atau kateter.

Diunggah oleh

Arif Rahman Dm
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 21

PENYAKIT JANTUNG BAWAAN I ( PJB )

Etiologi Sampai saat ini penyebab PJB tidak diketahui Hipotesa : 1. Eksogen : - jenis obat yang dikonsumsi waktu hamil - penyakit ibu contoh : rubela PDA, VSD, SP - paparan sinar x 2. Endogen : kelainan genetik 3. Lingkungan : - pabrik - peternakan - limbah dll

Eksogen
Multifaktor Endogen PJB

Lingkungan

Faktor diatas pada umumnya telah ada sebelum akhir bulan ke 2 kehamilan
Dikarenakan pembentukan jantung sempurna pada minggu ke 8 kehamilan

Penyakit Jantung Bawaan terbagi : 1. PJB non sianotik 2. PJB sianotik PJB non sianotik Berdasarkan ada/tidaknya pirau (arus balik) dibagi 2 : a. PJB non sianotik dengan pirau kiri kekanan : 1. Defek Septum Ventrikel = DSV = VSD 2. Defek Septum Atrium = DSA = ASD 3. Duktus Arteriosus Persisten = DAP = PDA

b. PJB non sianotik tanpa pirau : 1. Stenosis Pulmonal 2. Stenosis Aorta 3. Koartasio Aorta PJB sianotik Berdasarkan gambaran foto polos dada dibagi 2 : a. PJB sianotik dengan aliran darah paru berkurang : 1. Tetralogi Fallot 2. Atresia Pulmonal dengan VSD 3. Atresia Pulmonal dengan septum ventrikel utuh

4. Atresia Tricuspid 5. Anomali Ebstein


b. PJB sianotik dengan aliran darah paru bertambah : 1. Transposisi Arteri Besar 2. Ventrikel Kanan Dengan Jalan Keluar Ganda 3. Trunkus Arteriosus 4. Anomali Total Drainase Vena Pulmonalis 5. Ventrikel tunggal

Fisiologi Jantung Normal

DEFEK SEPTUM VENTRIKEL ( DSV = VSD )


Insidens : 30% dari PJB Klasifikasi : Jenisnya : 1. Defek pars membranasea 2. Defek pars muskularis Berdasar besarnya DSV : 1. Defek septum ventrikel kecil 2. Defek septum ventrikel sedang 3. Defek septum ventrikel besar

Hemodinamik 1. VSD kecil : - tidak terjadi gangguan hemodinaik berarti (pirau kecil) - 70% VSD kecil menutup spontan < 2 tahun - > 2 tahun tidak menutup kemungkinan kecil untuk menutup bahkan sampai dewasa 2. VSD sedang dan besar - VSD sedang dan besar terjadi pirau yg bermak na - Hari hari pertama kelahiran belum terjadi pirau bermakna o.k. resistensi paru masih tinggi

Minggu ke 2 sampai ke 6
Resistensi paru Pirau bermakna (bising jantung +) Pirau kiri ke kanan bermakna Tekanan ventrikel kanan

Aliran darah ke paru

Dengan pertumbuhan anak, akan terjadi beberapa kemungkinan : 1. Defek mengecil (pirau <) 2. Defek menutup 3. Terbentuk stenosis infundibular (pirau <) 4. Defek tetap besar (pirau >) Defek tetap besar
Vaskular paru Tek. ventrikel kanan melampaui tek. Ventrikel kiri

Terjadi arus balik (pirau ) kanan ke kiri (anak jadi sianosis) Disebut : sindroma EISENMENGER

Pada anak dengan defek besar sindroma Eisenmenger

dapat terjadi umur 1tahun.


Manifestasi klinik : Dipengarui oleh besarnya defek, tidak terpengaruh oleh letak defek. 1. VSD kecil - keluhan : - tak ada gangguan pertumbuhan 2. VSD sedang (gejala timbul mulai bayi) - sesak nafas waktu minum - tidak mampu mengabiskan makanan/minuman

- BB tidak naik - sering infeksi paru o.k : - kompresi bronkus besar oleh atrium kiri atau a.pulmonalis yang membesar akibat hipertensi pulmonal - atelektase atau edema paru akibat hiperperfusi paru - dapat terjadi gagal jantung pada usia 3 bulan - anak tampak sesak, nadi cepat dan gelisah

3. VSD besar (gejala timbul mulai neonatus) - gejala = VSD sedang (manifestasinya lebih berat) - lebih cepat mengalami gagal jantung Pemeriksaan fisik : - bayi tampak kurus - dispne, takipne, retraksi - auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II normal dengan bising pansistolik yang keras, kasar disertai getaran bising dengan pungtum maximum di sela iga III-IV garis parasternal kiri yang menjalar ke seluruh pre cordium (salah satu bising yang terkeras di kardiologi)

Pemeriksaan Radiologi : VSD kecil : - bentuk dan ukuran jantung normal - vaskularisasi normal VSD sedang : - kardiomegali sedang dengan konus pulmonalis yang menonjol, peningkatan vaskularisasi paru, serta pembe saran pembuluh darah di sekitar hilus - peningkatan vaskular paru yang nyata memberi petunjuk bahwa perbandingan aliran darah ke paru dan ke sistemik adalah 2:1.

VSD besar : - kardiologi yang nyata dengan konus pulmonalis yang menonjol, pembuluh darah hilus membesar dengan vaskularisasi paru yang meningkat - pada VSD besar disertai hipertensi pulmonal atau sindroma Eisenmenger tampak konus pulmonalis sangat menonnjol, dengan vaskularisasi paru meningkat di daerah hilus namun berkurang di perifer.

Penatalaksanaan - Pada VSD kecil tidak perlu dilakukan pembatasan aktifitas pada pasien - Pada VSD sedang & VSD besar bila terjadi gagal jantung diberikan digoksin (dosis rumat 0,01 mg/kg/hr dibagi 2 dosis. - atasi infeksi bila ada Pembedahan - ditunggu sampai usia 2 tahun (kemungkinan menutup)

- seyogyanya dikoreksi umur 4-6 tahun,cenderung sema kin muda tergantung kemampuan tim bedah jantung.
Penutupan defek dengan kateter - tanpa melalui pembedahan - hanya dapat dilakukan untuk defek yang jauh dari struk tur penting, misalnya katup aota. Prognosis - VSD kecil baik - VSD sedang & VSD besar jelek bila tak dilakukan pem bedahan atau koreksi dengan kateter.

Anda mungkin juga menyukai