Dualitas Dan Analisis Sensitivitas
Dualitas Dan Analisis Sensitivitas
Dualitas Dan Analisis Sensitivitas
Solusi optimal menggunakan metode simpleks (tabel simpleks) mengandung informasi ekonomi tambahan yang penting. Setiap LP mempunyai 2 bentuk, yaitu :
Bentuk pertama/awal (Primal). Bentuk kedua (Dual).
X1 C1 a11
X2 C2 a12 a21
y1 y2 ym
a21
am1 am2
Contoh
Sebuah keluarga mengkonsumsi 2 jenis makanan (A dan B) yang masing-masing mengandung protein dan vitamin. Makanan A mengandung 2 gr protein dan 3 gram vitamin perkgnya, sedangkan makanan B mengandung 4 gr protein dan 2 gr vitamin perkgnya.kebutuhan vitamin dan protein perharinya masing-masing minimal 50 dan 40 gr. Bila harga makanan A dan B perkgnya masing-masing adalah Rp 30.000 dan Rp 25.000 per kgnya maka berapa biaya optimal yang dikeluarkan keluarga tersebut?
Model Matematis
: W = 40Y1 + 50Y2 : 2Y1 + 3Y2 3 : 4Y1 + 2Y2 2,5 : Y1, Y2 0 dan kontinyu
Dari segi ekonomi, solusi optimum bentuk dual dpt ditafsirkan sebagai SUMBANGAN PER UNIT KENDALA SUMBERDAYA (SHADOW PRICE) Dpt digunakan utk mengetahui apakah menguntungkan utk mendptkan tambahan sumberdaya pd harga pasar.
ANALISA SENSITIVITAS
Juga disebut Post Optimality analysis. Mrpkn analisis yg dilakukan stlh diketahui solusi optimalnya dg mengasumsikan nilai parameter yg digunakan dlm model. Dibagi mjd 3 kelompok :
Prbhn diskrit parameter : melihat seberapa besar toleransi prbhn sblm solusi optimal kehilangan optimalitasnya. Prbhn struktural : menambah atau menghilangkan variabel, kendala, atau fungsi tujuan. Prbhn kontinyu variabel : menambah lebih jauh utk menentukan urutan solusi dasar == parametric programming.
Perubahan koefisien fungsi tujuan (cj), Perubahan konstanta sisi kanan (bi), Perubahan kendala atau koefisien matriks A.
CONTOH
Sebuah perusahaan membuat 3 buah barang yaitu A, B, dan C. Keuntungan perunit barang-barang itu adalah US$ 2, US$ 3, dan US$ 1. Mereka memerlukan 2 sumberdaya yaitu buruh dan bahan mentah. Formulasi model utk menentukan kombinasi produk optimum adlh :
Koefisien fungsi tujuan variabel non basis (dlm contoh : X3) Koefisien fungsi tujuan variabel basis (dlm contoh X1 dan X2) Koefisien fungsi tujuan variabel non basis dan basis (dlm contoh X1, X2, dan X3)
Penambahan variabel-variabel atau kegiatankegiatan baru. Perubahan kebutuhan sumberdaya dari kegiatankegiatan yang ada. Penambahan kendala baru.