Laporan Praktikum

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK: 2 1. ELVINA LAELA M. 2. IDA FITRIANA 3. TRIYADI 4. TUMARI 5.

YUDHA IRAWAN

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

A. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

1) Tujuan Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. 2) Landasan teori Pada umumnya laju reaksi akan berlangsung lebih cepat, jika konsentrasi pereaksi ditingkatkan. 3) Alat dan Bahan a. 3 buah tabung reaksi b. 3 buah batang magnesium (Mg) dengan panjang 5 cm c. 10 mL larutan HCl dengan konsentrasi masing-masing 1M, 2M, 3M 4) Cara Kerja a. Dimasukkan larutan HCl ke dalam tabung reaksi yang sudah kami beri tanda 1M, 2M, dan 3M b. Lalu kami siapkan pencatat waktu (stopwatch), dan kami masukkan pita Mg ke dalam tabung no.1 yang berisi HCl 1M c. Kami catat waktu yang diperlukan pita Mg untuk bereaksi dengan larutan HCl, mulai dari saat memasukan sampai habis bereaksi dengan HCl d. Kemudian kami salin dan kami masukkan hasil pencatatan waktu yang di perlukan oleh masing-masing tabung pada tabel hasil pengamatan

e. Kami ulangi kegiatan dengan menggunakan HCl 2M dan HCl 3M f. Selanjutnya di buat kesimpulan dari percobaan yang kami lakukan dengan membandingkan waktu yang di perlukan oleh masing-masing tabung reaksi

5) Data pengamatan Tabung Reaksi Pita Logam Mg (cm) 1 5 2 5 3 5

Molaritas HCl (M) 1 2 3

Waktu (detik) 2.601 835 244

6) Pembahasan a. Pada tabung reaksi 1 berisi larutan HCl 1M, waktu yang di perlukan oleh pita logam Mg adalah 2.601 detik. b. Pada tabung reksi 2 berisi larutan HCl 2M, waktu yang di perlukan oleh pita logam Mg adalah 835 detik c. Pada tabung reaksi yang terakhir atau tabung reaksi 3 berisi larutan HCl 3M, waktu yang di perlukan oleh pita logam Mg adalah 244 detik 7) Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dan data yang kami peroleh, dapat disimpulkan bahwa a. Semakin besar konsentrasi larutan semakin sedikit pula waktu yang di perlukan untuk bereaksi. b. Semakin besar konsentrasi larutan, semakin cepat di peroleh suatu hasil reaksi.

B. Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Terhadap Laju Reaksi

1. Tujuan Mengetahui pengaruh luas permukaan bidang sentuh benda terhadap laju reaksi. 2. Landasan Teori Reaksi kimia dapat terjadi antara satu fasa maupun beda fasa. Pada reaksi yang terjadi pada lebih dari satu fasa, tumbukan antar partikel atau reaksi terjadi pada permukaan bidang sentuh. Jika luas permukaan ini diperbanyak, dengan jalan memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi menjadi lebih cepat.

3. Alat dan Bahan a. 3 buah tabung reaksi b. 3 macam batu pualam (CaCO3) dalam bentuk serbuk, butiran dan kepingan maing-masing massanya 0,25 gram c. 15 mL larutan HCl 2 M 4. Cara Kerja a. Percobaan yang kami lakukan pada suhu kamar b. Pertama kami masukkan batu pualam ke dalam masing-masing tabung reaksi c. Lalu kami masukkan 5mL HCl ke dalam tiap tabung reaksi. Dan segera dihidupkan stopwatch, saat memasukkan HCl d. Kami catat waktu yang di perlukan mulai memasukkan HCl sampai dengan habisnya batu pualam (CaCO3) e. Selanjutnya kami salin dan tuliskan data ke dalam tabel pengamatan 5. Data Pengamatan Tabung Reaksi CaCO3 0,25 gram 1 Serbuk 2 butiran 3 kepingan

5 mL HCl (M) 2M 2M 2M

Waktu (detik) 900 1200 1320

6. Pembahasan a. Pada tabung reaksi 1, berisi CaCO3 berbentuk serbukan yang memerlukan waktu 900 detik untuk bereaksi dengan HCl 2M b. Pada tabung reaksi 2, berisi CaCO3 berbentuk butiran yang memerlukan waktu 1200 detik dalam bereaksi dengan HCl 2M

c. Pada tabung terakhir, yaitu tabung 3, berisi CaCO3 berbentuk kepingan yang memerlukan waktu 1320 detik dalam bereaksi dengan HCl 2M 7. Kesimpulan a. Luas permukaan bidang sentuh mempengaruhi cepatnya laju reaksi b. Semakin besar bidang sentuhnya, laju reaksi akan berlangsung lebih cepat.

C. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

1. Tujuan Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi 2. Landasan Teori Reaksi kimia terjadi akibat adanya tumbukan yang efektif antarpartikel, tumbukan yang terjadi karena partikel-partikel yang selalu bergerak. Dengan peningkatan suhu, energy kinetic partikel semakin besar. Hal ini menyebabkan gerak partikel juga semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif juga semakin besar. 3. Alat dan Bahan a. Pemanas (kompor listrik atau lampu spiritus dan kaki tiga) b. Thermometer c. Gelas kimia 3 buah d. Kertas putih yang di beri tanda silang besar e. Larutan natrium thiosulfat (Na2S2O3) 0,2M f. Larutan HCl 2M

4. Cara Kerja a. Kami masukkan masing-masing 20mL larutan Na2S2O3 ke dalam gelas kimia. Dan kami beri tanda dengan kertas label untuk gelas kimia 1, 2, dan 3 b. Kemudian kami panaskan di atas kompor masing-masing gelas kimia berisi larutan Na2S2O3 sampai suhu masing-masing 25OC, 35OC, dan 45OC c. Selanjutnya kami letakkan gelas kimia tadi di atas kertas yang sudah diberi tanda silang

d. Lalu kami masukkan 10mL larutan HCL ke dalam masing-masing gelas kimia berisi larutan Na2S2O3 yang telah di panaskan. Dan tekan pencatat waktu (stopwatch) saat larutan HCl mulai bercampur dengan larutan Na2S2O3 e. Kami hentikan segera pencatat waktu setelah tanda silang di kertas sudah tidak tampak lagi. f. Terakhir kami salin dan catat waktu yang di perlukan ke dalam tabel pengamatan

5. Data Pengamatan Percobaan ke Suhu (OC)

Molaritas 10mL HCl (M) 2 2 2

1 2 3

25 35 45

Molaritas 20mL Na2S2O3 (M) 0,2 0,2 0,2

Waktu (detik)

43 29 17

6. Pembahasan a. Pada percobaan 1, pada suhu 25OC reaksi berlangsung selama 43 detik b. Pada percobaan 2, pada suhu 35OC reaksi berlangsung selama 29 detik c. Dan pada percobaan 3, suhu 45OC reaksi berlangsung selama 17 detik 7. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, dan berdasarkan data yang kami peroleh dapat kami simpulkan bahwa: a. Suhu mempengaruhi kecepatan laju reaksi b. Semakin tinggi suhu yang di gunakan, semakin capat pula reaksi berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai