SPPM Chapter 8 Kelompok 4 (Bahasa Inggris Robert Simons)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Makalah Sistem Pengendalian Manajemen : Lingking Perfomance to Markets

Disusun untuk melengkapi nilai matakuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang dibina Ibu Lely Dahlia, S.E, M.Ak. Disusun Oleh

Fandy Azhar 111210 Salamah Chairurani 111210 Nindya Andansari 11121081 Ajeng Ayu Andita 11121

Program Studi Strata S1 Akuntansi Universitas Trilogi Jakarta 2013

Ada dua jenis pasar yang mempengaruhi pengukuran kinerja dan sistem pengendalian, yaitu: 1. Pasar Di Dalam Perusahaan Pasar ini terbentuk karena adanya pemindahan barang dan jasa antar divisi bisnis yang berbeda di dalam satu perusahaan 2. Pasar Di Luar Perusahaan Pelanggan, bagian keuangan, dan pemasok termasuk pasar di luar perusahaan TRANSFER PRICES: MENGATUR PASAR DI DALAM PERUSAHAAN Transfer price adalah harga transaksi yang ditetapkan secara internal untuk memindahkan barang atau jasa antar divisi di dalam satu perusahaan. Perencanaan laba mengakibatkan adanya perbedaan pendapatan, biaya, dan laba yang diantisipasi oleh setiap divisi. Harga pada setiap barang dan jasa yang dipindahkan juga berbeda, tidak seperti harga yang timbul di antara penjual dan pembeli seperti biasanya. Hal ini mengakibatkan munculnya kemungkinan penyimpanan di dalam laporan pendapatan, biaya, dan laba di setiap divisi bisnis. Penyimpangan tersebut antara lain adalah : Perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan di mana suatu nilai tercipta. Contohnya, bila divisi upstream memperoleh pendapatan relative yang terlalu kecil atas nilai suatu produk yang dipindahkan ke divisi downstream, maka keuntungan divisi upstream akan menjadi terlalu rendah, sebaliknya, keuntungan divisi downstream terlalu tinggi. Pengalokasian sumber daya sebagai akibat dari penyesuaian perencanaan laba dan aktivitas bisnis para manajer dari setiap divisi terhadap penyimpangan yang terjadi di evaluasi kinerja. Misalnya dengan menggunakan transfer price, muncul banyak risiko yang menyebabkan manajer-manajer dari setiap divisi membuat keputusan yang hanya mementingkan keuntungan divisinya saja tanpa memperhatikan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

ALTERNATIF-ALTERNATIF TRANSFER PRICING Ada 2 cara untuk menentukan transfer price, yaitu : 1. Menggunakan data pasar Menggunakan harga pasar eksternal Divisi upstream menganggap hal tersebut sebagai penjualan, sedangkan divisi downstream menganggapnya sebagai penambahan persediaan Harga yang digunakan sama dengan harga transaksi dengan pihak luar 2 keadaan yang memungkinkan penggunaan harga pasar, yaitu adanya pasar yang aktif untuk barang dan jasa yang serupa, serta transfer price internal yang sebanding dengan harga pasar eksternal dapat dibuat dengan mudah

Keuntungan : Dengan melihat harga pasar yang sebenarnya dapat menghasilkan evaluasi kinerja yang akurat dan meminimalisasi potensi adanya penyalahan alokasi sumber daya yang dikarenakan oleh kesalahan pada pengukuran kinerja Sederhana Objektif dan dapat dianggap sah oleh manajer-manajer di seluruh divisi Membuat manajer merasa sperti menjalankan bisnisnya sendiri Kerugian : Untuk beberapa barang dan jasa yang dipindahkan di dalam saru perusahaan, tidak terdapat harga pasar secara khusus Menggunakan data internal Karena seringnya nilai pasar yang tidak tersedia, para manajer harus membuat transfer price berdasarkan data biaya internal. Ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu : a. Biaya variabel Merupakan perhitungan biaya yang terendah termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lain yang berhubungan langsung dengan output. Keuntungan : Sederhana Dapat membuat analisis keputusan biaya marginal murni Kerugian : Menggeser laba dari divisi penjualan ke divisi pembelian secara acak Tidak adanya dorongan bagi divsi upstream utnuk mengatur pengeluaran tambahannya secara efisien dan juga bagi divisi downstream untuk mencari sumber-sumber persediaan lain karena tingginya biaya divisi upstream Biaya marjinal bisa melebihi batas tingkat output dikarenakan oleh ekonomi biaya divisi produksi skala besar Dapat membatasi laba perusahaan ketika divisi penjualan pada kapasitas penuh dan dipaksa untuk menjual outputnya kepada divisi pembelian

2.

Divisi upstream dapat menolak untuk menjual kepada divisi downstream untuk melakukan penjualan kepada pihak luar dengan harga yang mencakup biaya pengeluaran tambahan dan marjin laba Dapat menyebabkan divisi pembelian pada akhirnya menjual kepada pelanggan akhir dengan harga yang lebih rendah Karena keterbatasan ini, metode biata variable jarang ditemukan dalam praktek.

b.

Biaya penuh Terdiri dari biaya-biaya langsung ditambha dengan alokasi pengeluaran tambahan suatu divisi yang tertutupi oleh laba kotor barang yang dijualn kepada pelanggan luar. Keuntungan : Sederhana biasanya dihitung dengan metode akuntansi biaya rutin Memperbolehkan divisi upstream untuk menutupi semua biaya Dengan membebankan manajer divisi downstream dengan pengeluaran tambahan yang dihasilkan oleh divisi upstream, manajer downstream memiliki dorongan untuk mengawasi tingkat biaya yang ada dan menerapkan tekanan untuk meningkatkan efisiensi upstream jika adanya biaya yang berlebihan Kerugian : Kemungkinan adanya ketidakakuratan alokasi akuntansi biaya internal Biaya tetap divisi upstream menjadi biaya variabel bagi divisi downstream, berpotensi menghasilkan divisi downstream membuat keputusan yang mengurangi laba perusahaan Divisi upstream dapat menolak untuk melakukan penjualan kepada divisi downstream untuk melakukan penjualan ke pihak luar dengan harga yang sudah termasuk marjin laba Biaya penuh ditambah laba Divisi upstream tidak hanya menutupi biaya langsung dan pengeluaran tambahannya saja, melainkan juga laba penjualan. Markup dihitung sebagai persentase yang ditambahkan ke biaya barang yang dipindahkan. Keuntungan : Upaya untuk mengikuti harga pasar yang dalam jangka panjang harus mencakup biaya langsung, biaya pengeluaran tambahan, dan laba Memungkinkan divisi upstream untuk menerima pendapatan dan laba penuh atas penjualan divisi internal

c.

Kerugian : Sampai divisi downstream berhak menolak pemindahan internal untuk melakukan pembelian dengan pihak luar, divisi tersebut akan membayar biaya yang lebih tinggi dari nilai produk yang diterima Harga negosiasi Sering dipilih oleh para manajer karena memiliki efek untuk memastikan adanya ekuitas di dalam perencanaan laba dan hasil dari setiap divisi yang berkontribusi. Metode ini biasanya berdasarkan standar biaya langsung ditambah dengan beberapa penyisihan laba atau ROCE. Keuntungan : Adanya keadilan di antara para manajer yang bernegosiasi Kerugian : Memakan waktu Laba dan evaluasi kinerja dapat menjadi sesuatu yang bias oleh keterampilan bernegosiasi para manajer yang mewakili berbagai divisi Adanya pemakasian sistem dual pricing di mana divisi penjualan menggunakan harga pasar dan divisi pembelian dikenakan biaya penuh. Dengan demikian, divisi penjualan tidak perlu mengalami kerugian pendapatan dan tidak akan membuat keputusan yang tidak ekonomis. Divisi pembelian juga akan mengenali manfaat biaya dari sumber internal dibandingkan dengan pasar luar. Pendekatan ini jarang ditemukan dalam praketk karena menghasilkan ambiguitas atas apa yang perusahaan coba untuk dapatkan. e. Harga pemindahan berdasarkan aktivitas Adanya pendekatan dengan 4 kategori standar biaya, yaitu unit-based cost, batch-based cost, product-based cost, dan plant-level cost. Keuntungan : Menyediakan pengukuran kinerja laba yang lebih akurat di setiap divisi Memisahkan keputusan jangka pendek berdasarkan biaya batch-level dan unit-level dari keputusan jangka panjang berdasarkan product and plant-level cost Memotivasi manajer downstream untuk membantu divsi upstream untuk mengatur kapasitas dan plant-level cost lainnya Kerugian : Relatif rumit

d.

Tergantung pada ketepatan asumsi cost-driven dan ketersediaan data yang dapat dipercaya

EFEK TRANFER PRICING DAN TRADE OFF Manajer perusahaan membutuh transfer pricing untuk : Memberi dukungan kepada manajer divisi yang memaksimalkan keuntungan jangka panjang Menghasilkan informasi agar manajer dapat membuat keputusan jangka pendek dan jangka panjang

Manajer divisi membutuhkan transfer pricing untuk : Menunjukkan performa keuangan divsi mereka dengan jujur Menunjukkan dampak dari keputusan bisnis yang baik di dalam divisi mereka, contoh : produk mix dan peningkatan efisiensi Membutuhkan divisi manajer downstream untuk memasukkan kumpulan full cost dengan produk yang mereka terima dari divisi upstream

Para staff keuangan membutuhkan transfer pricing yang : Sederhana dan kredibel agar dapat digunakan dan berguna oleh manajer divisi Mudah untuk digunakan dan mudah untuk dijelaskan

HUBUNGAN PERFORMA LABA UNTUK PASAR EKSTERNAL Strategi perusahaan diperlihatkan dengan keputusan bagaimana memaksimalkan nilai dari sumber yang dikontrol oleh perusahaan. Sukses dari segala strategi perusahaan direfleksikan dalam performa perusahaan. Performa perusahaan merujuk pada pencapaian level dalam menciptakan nilai untuk konsisternsi pasar performa yang tinggi, dari perusahaan menciptakan waktu yang lebih bernilaI; performa yang rendah tidak terjadi. Kunci nilai konstituensi dari perspektif performa perusahaan adalah: 1. Konsumen 2. Supplier 3. Pemilik dan kreditor Semua grup ini melakukan transaksi dengan perusahaan melalui pasar. Konsumen membeli (dan kadang menjual kembali) barang dan jasa melalui pasar barang. Supplier menjual barang dan jasa perusahaan melewati pasar industri. Pemilik dan kreditor membeli dan menjual klaim kepemilikan, saham dalam perusahaan atau instrumen hutang pasar keuangan.

PERFORMA PERUSAHAAN DARI PERSPEKTIF PASAR KONSUMEN Konsumen di dalam pasar barang kompetitif menghadapi pilihan, mereka dapat memilih beberapa penawaran barang dan jasa yang berbeda untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, manajer tiap perusahaan yang ikut berkompetisi dalam pasar produk akan mencoba untuk mengembangkan nilai proporsi yang unik untuk menarik konsumen dalam segmen pasar dan penjualan yang menghasilkan keuntungan. Untuk meyakinkan arus pendapatan dan laba, manajer harus meyakinkan bahwa: a. Perusahaan barang dan jasa mereka mempertemukan antara kebutuhan konsumen dan harapannya b. Nilai proporsi mereka dapat dibedakan dari kompetitor c. Pendapatan melebihi biaya mewujudkan dan menghasilkan nilai proporsi Pengukuran Keuangan Pendapatan atau pertumbuhan pendapatan: mengidentifikasikan kemauan konsumen untuk membeli produk barang dan jasa Gross profit margin: merefleksikan kemauan konsumen untuk membayar harga premium Biaya jaminan dan/atau produk yang dikembalikan: pengukuran ini memberikan pengertian kepada kualitas barang dan jasa

Pengukuran Non-Finansial Pasar saham atau pertumbuhan pasar saham

Pasar saham dihitung sebagai berikut

Kepuasan konsumen: pengukuran ini merefleksikan persepsi konsumen tentanf nilai Referrals: pengukuran ini dari kesetiaan konsumen dihitung dengan pengumpulan data dalam sumber bisnis baru dan memelihara konsumen

Performa Prusahaan dari Perspektif Pasar Industri Setiap perusahaan mencoba strategi untuk memaksimalkan nilai dari sumber yang dikontrol oleh perusahaan harus berdasarkan dalam sumber daya yang diberikan oleh pasar pabrik. Supplier tidak menginvestasikan ke dalam suatu perusahaan atau membuat keputusan pembelian yang mungkin memberi konsekuensi jangka panjang.

Performa Perusahaan dari Perspektif Pasar Keuangan Dalam perspektif stockholder, performa perusahaan direfleksikan dalam nilai moneter dan tingkat pengembalian investasi mereka. Manajer harus meyakinkan bahwa tingkat finansial pengembalian dari finansial dihasilkan melalui laba yang terus dijaga dari bisnis mereka bertemu dengan harapan pemilik dan pemilik yang memiliki potensial untuk menghitung nilai yang dihasilkan dari persperktif pasar. Manajer biasanya memonitor empat pengukuran finansial dari banyaknya peningkatan yang fokus pada performa perusahaan, yaitu: 1. Laba 2. ROI 3. Residual Income 4. Nilai Pasar Mengukur Nilai Keuangan Laba:

Keuntungan adalah mengukur berapa banyaknya pendapatan yang diterima dari konsumen untuk barang dan jasa yang tersedia untuk diinvestasikan kembali atau distribusi bagi pemiliknya. Return of Investment (ROI):

Accounting profit Investment in bussiness


Dalam mendesain ROI atau tipe pegukuran ROCE, manajer harus membuat dua keputusan: 1. Mereka harus menentukan apa item kertas kerja untuk memasukkan asset base atau denominator 2. Metode valuasi terbaik untuk asset yang dapat disusutkan Residual Income Pengukuran dari banyaknya laba yang masih ada untuk: Investasi dalam suatu bisnis atau Distribusi kepada pemilik setelah diijinkan untuk tingkat pengembalian investasi yang normal

Nilai Pasar Harga dimana saham di dalam suatu perusahaan dijual di pasar terbuka.

Nilai pasar dapat diperkirakan untuk peningkatan suatu perusahaan jika investor mempercayai pertumbuhan arus kas akan positif ke depannya. Nilai perkiraan ini direfleksikan dalam market value added.

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Hasil perhitungan EVA mirip dengan RI yang membedakannya yaitu : 1. kumpulan penyesuaian untuk mengeliminasi terjadinya penyimpangan dari accrual accounting, dan 2. pemasukkan baik hutang maupun ekuitas sebagai sumber dari modal di dalam kalkulasi atas cost of capital Penyesuaian atas Eliminasi untuk Terjadinya Penyimpangan di dalam Accrual Accounting Penyesuaian accrual accounting mentransfer biaya dan pendapatan selama masa periode akuntasi. Hal ini dilakukan karena 2 alasan : 1. untuk mendapatkan kecocokan antara biaya dengan pendapatan dan 2. untuk memastikan penghitungan konservatif atas keuntungan dimana terdapat ketidakpastian akan pendapatan atau biaya dikemudian hari Penghitungan EVA mencoba untuk membalikkan penyesuaian ini untuk 1. menghasilkan nilai profit yang lebih mendekati nilai economic cash flow dan 2. mengemukakan kembali balance sheet untuk menggambarkan nilai yang sebenarnya atas sumber yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan

LIFO Inventory Keburukan dari penggunaan LIFO ini adalah bahwa balance sheet dari persediaan terkadang tidak akurat, yang mengindifikasikan bahwa product cost banyak yang sudah out of date. Untuk kepentingan penggunaan EVA, nilai dari persediaan yang dihitung dari balance sheet disesuaikan dengan cost yang sekarang agar mendapatkan hasil yang lebih akurat atas working capital dibawah kontrol manajemen. Deferred Tax Expense Banyak perusahaan memilih straight line method atas depresiasi untuk buku perusahaan agar mendapatkan kecocokan antara pendapatan dengan beban. Namun, untuk penghitungan pajak pemghasilan, perusahaan terkadang menggunakan metode yang berbeda dengan tujuan untuk mengecilkan pajak penghasilan yang harus mereka bayar dan mengurangi beban pajak. Amortization of Goodwill Untuk kepentingan EVA , goodwill yang akrual harus disesuaikan dengan dua cara. Pertama, pengurangan atas hak income untuk amortisasi goodwill dalam periode sekarang dimasukkan kembali ke dalam income. Kedua, untuk peningkatan akumulasi amortisasi mengurangi nilai goodwill kemudian balance sheet dikemukakan kembali untuk mendapatkan nilai penuh atas harga beli atas akuisisi, jadi para manager menggunakan secara bertanggung jawab untuk menghasilkan pengembalian nilai penuh atas aset karyawan. Research and Development Expenses Melakukan investasi dari pengembangan produk baru untuk tujuan pengembangan produk baru dan proses yang akan menghasilkan future cash flow. Berdasarkan alasan ini, pengeluaran R&D harus dikapitalisasikan sebagai asset untuk dapat dibebankan atas pendapatan di periode yang akan datang. Pengeluaran R&D dikembalikan ke dalam balance sheet sebagai asset dan mengamortisasi ulang beberapa umur estimasi. Ini memiliki efek peningkatan pendapatan dengan jumlah biaya R&D dan meningkatkan nilai asset atau modal berdasarkan yang tercatat pada neraca. Adjustment to Calculate The Cost of Capital Tujuan dari kalkulasi yaitu - untuk menghitung nilai sebenarnya dari asset dibawah pengendalian manajemen, - untuk mengkalkulasi return yang diharapkan atas asset tersebut berdasarkan WACC dan - untuk mengurangi return yang diharapkan dari profit actual untuk mengkalkulasi residual income.

EVA terbukti efektif dalam perusahaan untuk berberapa alasan Pertama, EVA memfokuskan manajer untuk menghasilkan return yang berlebih atas cost dari nilai modal yang dipercayakan kepada mereka. Kedua, karena EVA bukanlah merupakan rasio, maka EVA mengurangi resiko manajer menyusutkan asset dasar untuk mendukung pengukuran ROA atau ROCE. Kelemahan EVA : EVA sulit untuk dikalkulasikan bagi beberapa bisnis yang menggunakan produksi skala besar dan asset perusahaan diantara banyaknya perbedaan tiap unit bisnis. EVA tidak berfungsi dengan baik bagi institusi keuangan yang harus menetapkan jumlah yang ditentukan sedemikian rupa dengan menyisihkan modal untuk tujuan peraturan. EVA dikritik sebagai pengukuran yang samar yang gagal untuk mempertibangkan industri dan keadaan yang kompetitif dimana perusahaan bersaing.

Menghubungkan Pasar Eksternal dan Operasi Internal: Kembali ke Profit Plan Disamping performance measurement yang baik, pihak-pihak eksternal juga ingin mengetahui secara lebih detail mengenai prospek perusahaan sebelum mereka berinvestasi, membeli produk, atau memberikan jasa. Manajer perlu mengkomunikasikan tujuan mereka kepada pasar luar. - Pasar financial - Customer - Supplier : tertarik pada informasi prospek jangka panjang perusahaan : tertarik pada pengetahuan akan komitmen bisnis perusahaan : terarik pada rangkaian aktivitas perusahaan dalam berinvestasi dan peran mereka dalam menyokong aktivitas tersebut.

Profit Plan Profit plan adalah aspek yang penting yang digunakan manajer untuk menghubungkan strategi bisnis dengan penciptaan nilai. Profit plan adalah alat dasar yang digunakan manajer untuk mengukur (harga) bisnis dan rencana operasi mereka, menciptakan timbale balik antara sekumpulan kegiatan dengan rangkaian kinerja dan gol akuntanbilitas, serta mengevaluasi lebih lanjut agar performa bisnis akan sesuai dengan yang diharapkan oleh konstituen (pihak) yang berbeda-beda.

figure 8-4 Profit Plan Menghubungkan Penciptaan Nilai Ekonomis dengan Tujuan Strategis Perusahaan

Market value

Residual Income

ROE Financial Measures Profit Plan

Economic Value Creation Business Strategy

Output measures

Strategy Goal

Nonfinancial Measures
Process measures

Input measures

Revenue: - Jumlah produk dalam portfolio - Campuran dan jenis produk - Nilai (harga) sebuah produk ( fungsi fitur-fitur, kualitas, dan kompetitif produk) - Perubahan diatas, termasuk pengenalan produk baru dan penghapusan produk

SGA expense: - Level jasa pendukung - Outsourcing Profit : - Daya pikat bisnis untuk investasi mendatang - Keinginan pemegang saham untuk investasi sumber daya

COGS (HPP): - Biaya fitur-fitur - Biaya kualitas - Efisiensi proses internal, meliputi skala produksi dan besarnya batch, nilai ekonomis pembelian dan nilai ekonomis distribusi - Kapasitas - Kustomisasi (pembuatan secara khusus) - Investasi di R&D (penelitian dan pengembangan) - Investasi di pabrik dan peralatan (melalui depresiasi) Gross Margin : - Kelangsungan bisnis - Keberhasilan strategi penetapan harga - Penerimaan pasar / respon pasar dalam strategi diferensiasi produk SGA expense: - Level jasa pendukung - Outsourcing

Anda mungkin juga menyukai