Pengertian Jiwa Dan Roh

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

PENGERTIAN JIWA DAN ROH

Written By rudi anto on Minggu, 25 Maret 20 2 ! 05"2#

PENGERTIAN JIWA DAN ROH Jiwa, dalam bahasa Arab disebut Nafs, dan dalam bahasa unani disebut Ps!"he !an# diter$emah%an den#an $iwa atau &'ul dalam bahasa In##ris( &edan#%an R'h biasan!a diter$emah%an den#an N!awa atau &)irit( Jadi, sebenarn!a, se$a% manusia men#alami )r'ses %e$adian &am)ai sem)urna men$adi $anin dan dilahir%an %e atas dunia, telah ada unsur lain !an# bu%an fisi% material !an# i%ut men!usun semua )eristiwa )en"i)taan itu( Justru adan!a unsur n'n*fisi% inilah !an# membeda%an manusia dari ma%hlu% hidu) lainn!a seba#ai satu %elebihan( +elebihan ini a%hirn!a tam)a% n!ata )ada n'rma*n'rma nafsi!ah ,)si%'l'#is- den#an se#ala %e#iatann!a( Jadi, a)a $iwa itu. Plat' ,/00*1/0 s2- ber)enda)at bahwa $iwa itu adalah sesuatu !an# immaterial, abstra% dan sudah ada lebih dahulu di alam )raseris'ris( +emudian is bersaran# di tubuh manusia dan men#ambil l'%asi di %e)ala ,l'#iti'n, )i%iran-, di dada ,thumeti"'n, %ehenda%- dan di )erut ,abd'men, )erasaan-( Penda)at ini %emudian di%enal den#an istilah Tri"h't'mi( 2enurut Plat', %eti#a unsur inilah !an# mendasari seluruh a%ti3itas manusia( Den#an %ata lain, seluruh %e#iatan hidu) %e$iwaan manusia mem)un!ai dasar !an# %uat )ada %eti#a unsur tersebut( &e$a$ar den#an tri"h't'min!a, Plat' men#ata%an bahwa manusia a%an memili%i sifat 4i$a%sana ,$i%a )i%iran men#uasai dirin!a- dan +satria atau 4erani ,$i%a %ehenda% men#uasai dirin!a- serta +esederhanaan ,$i%a )erasaann!a tundu% )ada a%aln!a-( 2a%a a)abila %eti#a sifat itu men#uasai manusia,berarti ia telah memili%i %esadaran seba#ai manusia( &adar artin!a men#erti se"ara a%tif( Den#an %esadaran inilah, manusia selalu "enderun# untu% menentu%an sendiri bentu%*bentu% a%ti3itas hidu)n!a dan tin#%ah*la%u !an# diwu$ud%ann!a, mau)un finalita dalam %ehidu)ann!a( Arist'teles ,15/*166 s2- ber)enda)at lain dari #urun!a( 2enurut dia $iwa itu adalah da!a hidu) ba#i ma%hlu% hidu)( Jadi, di mana ada hidu) di situlah ada $iwa( Da!a %ehenda% dan men#enal meru)a%an dua fun#si $iwa manusia( +emudian )enda)atn!a ini di%enal den#an istilah di"h't'mi( &elan$utn!a dia men$elas%an, bahwa $iwa seba#ai sesuatu !an# abstra% ,dunia idea- halus menem)ati atau berada dalam tubuh ,dunia materi- men$adi da!a hidu) !an# n!ata, ,realita-( +arena realisasi dari $iwa ini meman# meru)a%an tu$uan untu% membentu% sesuatu ,tin#%ah la%u- menurut ha%i%atn!a !an# sudah ditentu%an terlebih dahulu untu% men"a)ai suatu tu$uan, ma%a ia men$adi( 2en$adi di sini berarti %emun#%inan untu% berwu$ud( Artin!a, semua )'tensi !an# ada a%an menam)a% n!ata ,a%tual-( Jiwa itulah )'tensi !an# ada dalam tubuh sehin##a men#a%tualisasi dalam bentu% tin#%ah*la%u( &ebelum tin#%ah la%u itu terwu$ud, ia masih meru)a%an %emun#%inan ,)'tensial- dan setelah terbentu%

atau ter$adi ma%a ia disebut Hule( &etia) %e$adian ,hule- )asti ada !an# men$adi%an ,2ur)heden#an demi%ian, dalam diri manusia terda)at unsur Hule*2'r)heisme( Rene Des"artes ,789:*7:8: 2- ber)enda)at bahwa $iwa meru)a%an ;at R'haniah, dan tubuh adalah ;at Jasmaniah( Dari <at r'haniah inilah mun"uln!a tin#%ah la%u manusia !an# disebut tin#%ah la%u rasi'nal( &edan#%an dari <at $asmaniah itu mun"ul tin#%ah la%u me%anis( Antara dua <at %e$iwaan dan <at %etubuhan itu berada dalam )erbedaan !an# ter)isah, teta)i %eduan!a dihubun#%an den#an adan!a %elen$ar Pinealis, sehin##a ran#san#*ran#san# %etubuhan da)at diterus%an melalui %elen$ar ini %e as)e% %e$iwaan dan sebali%n!a( &elan$utn!a dia men!ata%an bahwa $iwa manusia ber)'%'% )ada %esadaran atau a%al )i%irann!a, sedan#%an tubuhn!a tundu% %e)ada hu%um*hu%um alamiah dan teri%at %e)ada nafsu*nafsun!a( Paham ini di%enal den#an Dualisme( &elain Des"artes ada sar$ana !an# ber)enda)at bahwu untura %etubuhan dan %e$iwaan ,$iwa dan ra#a- itu tida% da)at beda%an %arena %eduan!a meru)a%an %esatuan se"ara intera%si, dan tida% salin# ter)isah, teta)i meru)a%an satu hubun#an %ausalitas( Penda)at ini %emudian di%enal den#an te'ri2'nisme( +emudian, a)a )erbedaan $iwa den#an r'h. Diambil rata, membi"ara%an masalah r'h itu meman# %urun# menari% )erhatian, %e"uali bebera)a 'ran# tertentu !an# mem)erhati%an dirin!a serta in#in memahami fun#si r'h )ada tubuhn!a( an# mem)ers'al%an r'h )ertama %ali adalah %aum ahudi, !an# di$awab 'leh wah!u=>+ata%anlah 2uhammad, bahwa r'h itu men$adi urusan Tuhan%u sa$a(> ,?& Al Isra@= 58-( 2en#a)a demi%ian. 2eman#, sam)ai se%aran# masalah r'h meru)a%an ruan# %'s'n# dalam analisis dunia sains( Ha%i%at wu$udn!a tida% ter$arin# 'leh %emam)uan )enalaran rasi'nal manusia, a)ala#i han!a den#an )en#amatan mata telan$an#( 4er)i$a% )ada a!at di atas, )ara mufassir men"'ba memberi%an sedi%it )en#ertian tentan# r'h ini, antara lain= Ibnu ?a!!im al Jau<! men!ata%an )enda)atn!a, bahwa, r'h meru)a%an $isim nurani !an# tin##i, hidu) ber#era% menembusi an##'ta*an##'ta tubuh dan men$alar di dalam diri manusia( +alau tubuh sehat dan menerima be%as*be%as dari $isim halus ini, ma%a ia a%an teta) %e%al ber$alin den#an tubuh dan men#hasil%an bebera)a da!a atau %emam)uan r'haniah( &ebali%n!a %alau tubuh itu rusa%, ma%a ia mele)as%an diri dan ber)isah menu$u alam arwah( A%an teta)i ia tida% musnah( an# mati itu adalah nafs( Jadi, )erbedaan antara nafs dan r'h adalah )erbedaan dalam sifatn!a( Imam Al Ga<al! ber)enda)at bahwa r'h itu mem)un!ai dua )en#ertianA R'h Jasmaniah dan R'h R'haniah( R'h $asmaniah ialah <at halus !an# ber)usat di ruan#an hati ,$antun#-serta men$alar )ada semua urat nadi ,)embuluh darah- tersebut,* %e seluruh tubuh( +arenan!a manusia bisa ber#era% ,hidu)- dan da)at merasa%an berba#ai )erasaan serta bisa ber)i%ir, atau mem)un!ai %e#iatan*%e#iatan hidu) %e$iwaan( &edan#%an r'h r'haniah adalah ba#ian dari !an# #h'ib( Den#an r'h ini manusia da)at men#enal "irin!a sendiri, dan men#enal Tuhann!a serta men!adari %eberadaan 'ran# lain, ,ber%e)ribadian, ber*+etuhanan dan ber)eri%emanusiaan-, serta bertan##un# $awab atas se#ala tin#%ah*la%un!a( R'h inilah !an# meme#an# %'mand' dalam seluruh hidu) dan %ehidu)ann!a, %arena r'h ini !an# menerima )erintah dari Allah dan laran#an*N!a( Teta)i ia bu%an $isim, bu%an nafs, dan bu%an sesuatu !an# mele%at )ada lainn!a( Ia meru)a%an substansi !an# wu$ud, berdiri sendiri, di"i)ta%an, 'leh %arenan!a han!a men$adi urusan Pen"i)tan!a sa$a( Pr'f( Dr( &!e%h 2ahm'ud &!alt'ut men#ata%an bahwa R'h itu meman# sesuatu !an# #h'ib dan belum dibu%a%an 'leh Allah ba#i manusia( A%an teta)i )intu )en!elidi%an tentan# hal*hal !an# #h'ib masih terbu%a %arena tida% ada nash a#ama !an# m@enutu) %emun#%inann!a( &elan$utn!a dia mene#as%an bahwa R'h meru)a%an sesuatu %e%uatan #h'ib !an# men!ebab%an *%ehidu)an )ada ma%hlu% hidu)( R'h ,fa%t'r B- inilah !an# berfun#si seba#ai )ene#a% nafs( Dalam Al%uran@ ,?uran- ada 79 a!at tentan# r'h den#an %'nte%s )embi"araan

!an# berbeda*beda( Para ulama )un tida% sam)ai den#an te#as men!ata%an )enda)atn!a a)a%ah r'h itu sama den#an nafs, sesu%u den#an tubuh, suatu sifat, substansi atau at'm !an# terle)as samase%ali den#an lainn!a( &edan#%an a!at !an# men!ata%an bahwa setelah )en"i)taan tubuh fisi% ini sem)urna %emudian Allah meniu)%an r'h*N!a ,Al Hi$r= 69-, menurut )enda)at !an# lebih bersifat )si%is adalah, terwu$udn!a )en#aruh r'h itu )ada $asad sehin##a $asad %asar ini berfun#si dan mela%u%an )erann!a, bai% !an# berhubun#an den#an as)e% %e$iwaan mau)un as)e% %etubuhan( 2em)ers'al%an tentan# sesuatu !an# sifatn!a #haib se)erti $iwa itu terasa a#a% #an$il ba#i sementara 'ran#, %arena, 'ran# han!a a%an men#ira*n#ira%an %e)ada sesuatu !an# tida% da)at di)e#an#, diraba, dilihat, ditimban#, diu%ur bah%an abstra% se"ara t'tal( Du#aan itu ada benarn!a, teta)i, ban!a% salahn!a( Jiwa seba#ai sesuatu !an# abstra%, bersifat sub$e%tif, bebas dan )ribadi, da)at menimbul%an %esadaran, ta)i memerlu%an hubun#an den#an fisi% ,tubuh-( +arenan!a ia da)at di)ela$ari ba#aimanan!a dan tida% da)at di%etahui a)an!a, %ebali%an dari wu$ud Tuhan !an# da)at di)ela$ari a)a ,wu$ud-*n!a teta)i tida% bisa di%etahui ba#aimanan!a( 4erbi"ara tentan# manusia dari %e$adiann!a, tida% da)at terle)as dari )ada hu%um*hu%um )en"i)taan %eseluruhann!a( &etia) insan !an# beriman se)enda)at bahwa manusia meru)a%an ma%hlu% !an# di"i)ta%an, artin!a bu%an ada den#an sendirin!a( A%an teta)i belum semua manusia se)enda)at bahwa )en"i)taan atas manusia itu meli)uti $asmani*r'hani, lahir*batin, $iwa* ra#an!a, atau %eseluruhann!a se"ara utuh( 4erbeda den#an l'#i%a semu !an# ditari%*tari% 'leh )'la )emi%iran insani dalam meneta)%an adan!a Allah seba#ai 2aha Pen"i)ta, ma%a Al ?uran ,mema%ai dalil*dalil a%si'ma ,)at'%an*)at'%an !an# berdasar %en!ataan- den#an te%anan*te%anan !an# $elas, sederhana dan mudah di"erna 'leh se#ala tin#%at )emi%iran mulai dari )emi%iran %am)un#an sam)ai %e )emi%iran fil's'fis( Oran# !an# ber)i%ir sederhana )un da)at men#etahui dalil*dalil tersebut dalam #aris*#aris !an# )'%'% %arena %esederhanaan, %e$elasan dan %ea%si'maan !an# ter%andun# di dalam dalil*dalil itu sendiri( Ada)un ba#i 'ran#'ran# alim dan "erdi% )andai, ma%a dalil*dalil tersebut da)at di)erdalam se"ara terin"i, !an# se"ara %eseluruhan da)at membentu% suatu rumusan )i%iran !an# tersusun, sehin##a )en#in#%aran terhada)n!a sama sa$a den#an men#in#%ari terhada) 6 C 6 D /( Tentan# %e$adian manusia $asmani dan r'hani %ita dihada)%an %e)ada %en!ataan adan!a a%tualita 4ina Ei)ta Ilahi !an# bersumber )ada dalil a%si'matis ini= a( Dalil Pen"i)taan ,i%htira@Tuhan adalah Pen"i)ta Tun##al atas adan!a se#ala sesuatu, bai% !an# tam)a% mau)un !an# tida% ,lahir*batin-( Inf'rmasi tentan# ini da)at %ita ba"a dalam &urat Al 2u@min= :6 b( Dalil Pembinaan ,al @ina!ahTuhan bu%an han!a )en"i)ta %emudian setelah $adi lalu dibiar%an be#itu sa$a ber$alan tan)a hu%um dan aturan*aturan tertentu( 4al% ma%hlu% hidu) atau)un benda mati, dii%at 'leh hu%um dan aturan tertentu !an# di"i)ta seba#ai )r'ses( Inf'rmasi tentan# ini da)at %ita ba"a dalam &urat Al A@la= 6*1( "( Dalil +eteraturan ,an nidham &emua "i)taan Tuhan berada dalam )r'ses ,tida% statis-, serta berada dalam %adar sebab a%ibat tertentu( &e#ala benda itu )un!a tabiat sendiri*sendiri, ber)r'ses se"ara teta) dan berulan#( +alau %eteraturan ini tida% ada, manusia tida% mun#%in )un!a $iwa, dan seba#ain!a( Inf'rmasi tentan# ini da)at %ita ba"a dalam &urat Al Fur#an= 6( Ada)un )en$abaran dan )en#emban#an )r'ses tentan# adan!a hu%um dan aturan itu, diserah%an %e)ada %emam)uan a%al intele% manusia untu% mener$uni selidi% sedalam* dalamn!a, %arena Al%uran meman# bu%an bu%u )ela$aran !an# memuat deretan dalil*dalil fisi%a, %imia atau bi'l'#i, dan bu%an )ula bu%u ensi%l')edi, $u#a bu%an tu$uan Al%uran untu% menuntun manusia %e)ada ilmu*ilmu )en#etahuan melalui )en#a$aran( A!at*a!at !an# disusun di dalamn!a lebih bersifat memberi is!arat a%an adan!a ran#%aian ilmiah !an# terda)at di dalam )en"i)taan alam semesta dan seisin!a dan )ada diri manusia sendiri, !an#

seba#ian telah berhasil diun#%a) 'leh %emam)uan dan )'tensi )si%is manusia, walau)un masih lebih ban!a% !an# belum ter#ali( >A%an +ami )erlihat%an %e)ada mere%a tanda*tanda %e%uasaan +ami di se#ena) ufu% dan )ada diri mere%a sendiri, sehin##a $elaslah ba#i mere%a bahwa Al%uran ,?uran- itu adalah benar(> ,Fushshilat= 812enan##a)i a!at se)erti ini, 'ran# !an# ber)i%iran seder*liana )un mudah menan#%a) bahwa a)a !an# terda)at )ada )en"i)taan alam semesta dan diri manusia itu sendiri meru)a%an tanda*tanda adan!a +ehenda%* +e%uasaan* +ebi$a%sanaan*ilmu+etelitian* +eseimban#an* +era)ian* +esen#a$aan* !an# semuan!a itu men#uat%an adan!a Pen"i)taan !an# Dahs!at( Gntu% men#arah%an dan memelihara )emahaman sema"am inilah %e)ada manusia diberi%an %esadaran !an# ber)usat )ada adan!a Jiwa ,a%al )i%iran, %ehenda%*)erasaan- !an# den#ann!a )ula manusia dilim)ahi %e)er"a!aan serta dibebani %ewa$iban sehin##a hubun#an manusia den#an Tuhann!a menimbul%an tin#%ah la%u berm'ti3asi, !an# dilatarbela%an#i nilai*nilai ibadah( Tentan# men#a)a Allah memilih manusia seba#ai )ela%sana dari amanat*N!a itu adalah %arena manusia mem)un!ai %elebihan dibandin#%an den#an ma%hlu% lainn!a( ,4a"a= &urat Al Isra@= 0H-( Dan %elebihan itu tam)a% )ada adan!a n'rman'rma nafsani!ah ,)si%'l'#is- den#an se#ala )'tensi !an# mendu%un#n!a, sehin##a manusia !an# sadar se)enuh $iwan!a, a%an men#arah%an seluruh %e#iatan hidu) %e$iwaann!a itu menu$u taIwa( >Wahai manusia, bertaIwalah %e)ada Tuhanmu !an# telah men"i)ta%an %amu dari nafsin wahidah dan men"i)ta%an dari )adan!a $'d'hn!a, dan men#emban#bia%%an dari %edua la%ila%i dan wanita !an# ban!a%(> ,An Nisa@= 7H( Hassan dan Al Jawahir at Thanthaw!, menafsir%an Nafsin Wahidah sama den#an Nabi Adam( J'd'hn!a ialah Hawa, di"i)ta%an dari Adam ,)adan!a-( Demi%ian )ula tafsir Al%uran De)artemen A#ama Re)ubli% Ind'nesia !an# di)er%uat den#a) hadits riwa!at 4u%hari 2uslim( A%an teta)i din!ata%an )ula )enafsiran lain !an# ber)enda)at bahwa nafsin*wahidah adalah unsur !an# seru)a, !a%ni tanah, !an# dari)adan!a Adam di"i)ta%an( 2aulawi 2uhammad Ali ,Ahmadi!ah Jah're- dalam ?uran &u"i ter$emahan Jawa men#ulas, )ertama, menurut Abu IshaI bahwa di %alan#an 'ran# Arab )er%ataan nafs di)a%ai dua ma"am arti, !aitu se)erti R'h atau Jiwa( +edua, berarti= +esatuan sesuatu, berserta sarin!a, !an# dari )adan!a $u#a ter$adin!a $'d'h( Jadi, nafs di sini berarti $enis !an# berarti sari ,sari !an# se$enis= an Nahl, 06-( H( ;ainuddin Hamid! "s dalam tafsir ?urann!a ber)enda)at, bahwa nafs berarti $enis atau ban#sa manusia( &!e%h 2( Abduh dalam tafsir Al 2anar meneran#%an bahwa nafs wahidah itu bu%an Adam, bu%tin!a ada a!at wa batstsa min humaa ri$alan %atsiran wa nisaa an( +ata &a!id Ras!id Ridla, %alau ditafsir%an den#an Adam, tida% ada alasan dari nash a!at melain%an han!a menerima dari masalah bahwa Adam adalah a!ah se%alian manusia( Pr'f( Hasb! (Ash &hiddiIi dalam tafsir An Nur han!a men#ata%an diri !an# satu !aitu insan !an# dari )adan!a asal %eturunan !an# lain( Al Fat%hur Ra<! dalam tafsirn!a men$elas%an bahwa %e$adian Adam dan Hawa tida% dida)at suatu dalil !an# Iath@i ,)as-, ba#aimanan!a dan a)an!a, sebab Al%uran han!a meneran#%an se"ara #l'bal sa$a( Tentan# )enafsiran selan$utn!a tida% sam)ai %e)ada asal %e$adian itu( Terle)as dari berma"am*ma"amn!a )enafsiran, %ami memilih %e)ada a)a !an# ber%aitan den#an )embahasan bu%u ini, !a%ni m'd %e$adian !an# se$enis( !an# dari)adan!a manusia )ertama beserta $'d'hn!a di"i)ta%an, %emudian dari %eduan!a ini %eturunan*%eturunan !an# se$enis )ula ,$enis insan-( Den#an demi%ian ma%a is!arat !an# da)at ditan#%a) dari )adan!a da)at men#antar%an %e)ada )en#enalan dan )en#ertian %ita dalam bentu% stru%tural dan fun#si'nal( &esuatu !an# bisa di$elas%an dari is!arat itu dan !an# telah di%emban#%an bersamaan den#an )er%emban#an ilmu )en#etahuan, bahwa di

dalam %erahasiaan nafsin*wahidah ini, dia bersifat Hereditair, Terus*menerus ber%eturunan )ada %esam aan $enisn!a, dalam hal Ini $enis insan( ,Al A@raf= 759-( Tan)a %en!ataan ini, ma%a )ertemuan antara s)erma den#an '3um han!alah semata*mata )ertemuan antara materi den#an materi( Di sinilah sebenarn!a %ita men#arah%an se%uat*%uat du#aan( bahwa misteri !an# Jer%andun# di dalam )lasma !an# mendasari sel*sel manusia fisi% adalah berhubun#an erat den#an %erahasiaan nafsin*wahiah ini( Te%a*te%i ini di)er%uat la#i 'leh du#aan tentan# ma%na a!at lalu diteta)%an dan ditum)an#%an Ktem)at %eteta)an ,&ulbi- dan tem)at )eniti)an ,Rahim-* Al An@am= 95, Ath ThariI= /*7HL( Dan du#aan sema%in bertambah %uat, bahwa a)a !an# disebut Nuthfah, ,s)erma, air mani- itu sudah meru)a%an %esatuan senafas antara nafsin* wahidah den#an materi, !an# den#an demi%ian manusia adalah tersusun dari NafsaniJasmani !an# senafas, atau meru)a%an )si%'*fisi% !an# membentu% )ribadi seba#ai t'talitas( Tentan# manusia fisi% dari %en!ataan materialn!a ,mani- semua %ita dan ilmu %ed'%teran sudah memberi%an )ern!ataan, bahwa materi !an# ter)an"ar dari sulbi la%i*la%i itu se"ara anat'mis terdiri dari bebera)a unsur tertentu( A%an teta)i %alau ditelusuri lebih mendalam la#i, tern!ata ada %e#iatan*%e#iatan intera%si !an# su%ar dii%uti dimana Al%uran memberi te%anan= 2a%a henda%lah manusia mem)erhati%an ,?& AthThariI= 8-( dan= &udah%ah %amu )erhati%an a)a !an# %amu )an"ar%an itu( Al WaIi@ah= 85-( &elan$utn!a, seba#aimana %ita ma%lumi bersama bahwa )ertumbuhan fisi% manusia berlan#sun# @se"ara bertaha) menu$u %esem)urnaann!a, ,Al 2u@minun= 76*7/- dan demi%ian )ula den#an )er%emban#an nafsin !an# )enuh %erahasiaan itu menda)at%an ba#ian den#an "aran!a sendiri dan tersembun!i untu% menu$u %esem)urnaann!a ,As &!ams= 0*7H-( Demi%ianlah )ertumbuhan dan )er%emban#an manusia seba#ai ma%hlu% )si%'*fisi% dalam )r'sesn!a !an# %emudian men$adi )'%'% )embahasan )si%'l'#i( &etia) nafsani memili%i )'tensi, %emam)uan, %e#iatan, deri3at ,%eadaan !an# menurun dari satu sumber, berasal- bai% %e dalam ,in abstra%t'- mau)un %e luar ,in manifest'- !an# direalisasi%an 'leh %e#iatan* %e#iatan $asmaniah ,in %'n%ret'- !an# %esemuan!a itu, bai% !an# bersifat intensi'nal atau %'nse)si'nal mau)un dalam bentu% realisasi, sumbern!a adalah satu, !aitu Nafs ,$iwa- dalam %edudu%ann!a seba#al indi3idu atau )ribadi, !an# dite#a%%an ,dinafasi- 'leh %e%uatan metafisi% !an# %emudian disebut den#an R'h ,s)irit, n!awa- sehin##a dari)ada %esatuan dwi* unsur ini mun"ullah tin#%ah*la%u manusia !an# se%aran# dia%ui seba#ai 'b$e% dari )si%'l'#i( Jadi, )si%'l'#i se%aran# adalah Ilmu Nafs suatu "aban# ilmu !an# mem)ela$ari tin#%ah la%u den#an latar bela%an# nafs ,$iwa-( P&I+OJOGI A)a%ah )si%'l'#i dan a)a 'b$e%n!a. Jawaban )ertan!aan di atas sebenarn!a terda)at di dalam diri manusia sendiri, sebab bila dua 'ran# ber"a%a)*"a%a) tentan# dirin!a, tentan# 'ran# lain, den#an tida% disadari sebetuln!a mere%a telah ber)si%'l'#i dalam )ra%ti%( Ham)ir seluruh isi dari )embi"araan %ita sehari*hari adalah masalah*masalah )si%'l'#i( &ebab, dimana ada manusia di situlah )si%'l'#i di#una%an( A%an teta)i )si%'l'#i !an# di#una%an itu bersifat intuitif, belum s"ientifi"( 4aru berdasar%an )en#alaman dan belum berdasar%an ilmiah( 2isaln!a %ita se"ara %ebetulan mem)er'leh %esan*%esan umum men#enai tin#%ah* la%u dan sifat*sifat %e)ribadian (sese'ran#, %ita sudah ber)si%'l'#i intuitif( A%an teta)i untu% disebut ber)si%'l'#i ilmiah, %ita harus bisa men#um)ul%an %eteran#an men#enai %e)ribadian 'ran# itu dilen#%a)i den#an met'de*met'de !an# lebih 'b$e%tif %emudian disusun se"ara sistematis rasi'nal( Jadi, a)a )si%'l'#i itu sebenarn!a. Ilmu adalah dinamis( +arenan!a setia) ilmu mem)un!ai "iri %has, !aitu terus*menerus mendefinisi%an diri( Definisi lama di#anti den#an batasan haru sesuai den#an %ema$uan <aman dan )erubahan $alan )i%iran manusia, terutama ilmu*ilmu s'sial dan %emanusiaan( Ter!ata )si%'l'#i $u#a men#i%uti $e$a% itu( Psi%'l'#i ,Ps!"he dan J'#'s- diter$emah%an den#an Ilmu Jiwa !an# artin!a sama !aitu Ilmu !an# mem)ela$ari tentan# #e$ala*#e$ala %e$iwaan( Han!a istilah )si%'l'#i meru)a%ah istilah

s"ientifi", teta)i Ilmu Jiwa lebih bersifat umum, dan istilah sehari*hari !an# sudah ban!a% di%enal 'ran#( +emudian, dalam se$arah )er%emban#ann!a, arti )si%'l'#i men$adi Ilmu !an# mem)ela$ari Tin#%ah la%u*manusia( Ini disebab%an 'leh $iwa !an# men#andun# anti !an# abstra% itu su%ar di)ela$ari se"ara 'b$e%tif( Di sam)in# itu %eadaan $iwa sese'ran# melatarbela%an#i timbuln!a ham)ir seluruh tin#%ah la%un!a( &e%ali)un se%aran# ini Para sar$ana sudah se)a%at bahwa, 'b$e% dari )si%'l'#i adalah tin#%ah la%u, teta)i men#enai tin#%ah la%u !an# ba#aimana !an# di)ela$ari )si%'l'#i, masih terus men$adi bahan )en!elidi%an dan )embahasan dari ilmu $iwa( Para ahli !an# meniti%berat%an )embahasann!a )ada tin#%ah la%u manusia dewasa, n'rmal dan berbuda!a, den#an sifat*sifat dan "iri*"iri !an# berla%u )ada setia) indi3idu manusia umumn!a, ma%a hal ini men$adi )'%'% bahasan P&I+OJOGI G2G2( A)abila )en!elidi%an tin#%ah la%u indi3idu itu dilihat se"ara lebih mendalam dan dari $ara% !an# lebih de%at dihubun#%an den#an situasin!a sehari*hari dan lin#%un#an serta )en#alaman*)en#alaman )ribadin!a, ma%a se%aran# sudah men$adi wewenan# P&I+OJOGI +EPRI4ADIAN( Den#an )si%'l'#i ini %ita al"an men#enal wata%, %ara%ter, ti)e dan %edirian masin#*masin# indi3idu( Di sisi lain, %e)ribadian sese'ran# tida% mun"ul be#itu sa$a( Ia tumbuh dan ber%emban# se"ara )eri'di% mulai se$a% )ranatal hin##a tua, dan )eri'de masin#*masin# menun$u%%an tin#%ah la%u sendiri*sendiri, sehin##a ada tin#%ah la%u ana%ana%, rema$a, dewasa dan 'ran# tua( Pertumbuhan dan )er%emban#an ini mun"ul dari dua %e%uatan !an# mem)en#aruhi, !aitu %e%uatan dari dalam diri dan dari luar diri manusia, atau %e%uatan dasar dan a$ar( Pers'alan ini, men$adi bahasan P&I+OJOGI PER+E24ANGAN( &e#i utama !an# $u#a men$adi )'%'% bahasan ilmu $iwa m'dern ialah bahwa manusia se"ara ha%i%i meru)a%an ma%hlu% s'sial( 2anusia disebut manusia %alau ia sudah berhubun#an den#an manusia lain( 4ah%an se$a% ia dilahir%an, ia membutuh%an ber#aul den#an 'ran#*'ran# di se%itarn!a, untu% memenuhi %ebutuhan bi'l'#isn!a( Dan se$a% itulah sebenarn!a manusia sudah menerima %'nta% s'sial, %emudian se"ara lambat laun ia men#alami )er%emban#an !an# bu%an han!a se#i bi'l'#isn!a teta)i $u#a se"ara )si%is(( 4ah%an menurut )ara ahli, a)abila manusia tida% ada hubun#an )si%is antara ia den#an ibun!a se$a% ba!i, )er%emban#an dan )ertumbuhann!a a%an men#alami hambatan untu% se%ian laman!a( +emudian, setelah ia mulai ber#aul den#an %awan*%awan seba!an!a dan men#ada%an intera%si den#an lin#%un#ann!a, ia tida% la#i han!a menerima %'nta% s'sial melain%an $u#a da)at memberi%an %'nta% s'sial( Dari situ )ula ia mulai men#erti bahwa di dalam intera%si s'sial itu, di dalam %el'm)'%n!a itu terda)at n'rma*n'rma !an# hams di)atuhi dan memahami )ula bahwa dirin!a i%ut serta membentu% n'rma*n'rma dan )eraturan tertentu, sehin#a ia )un men!adari %eberadaann!a dan bahwa dirin!a mem)un!ai )eranan, ma%a ia hams berada)tasi dan bers'sialisasi den#an "ara men#ebela%an#%an %ein#inan dan %e)entin#an Indli3idualn!a demi %el'm)'%n!a( 2asalah ini men$adi )'%'% bahasan P&I+OJOGI &O&IAJ( 4ahwa manusia meru)a%an ma%hlu% !an# ber*+etuhanan sebenarn!a tida% usah dibu%ti%an la#i, se)erti haln!a %ehidu)an )si%is lainn!a !an# telah diselidi%i dan men$adi )'%'% bahasan )si%'l'#i itu( &ebab ba#i setia) manusia )ada umumn!a telah disadari dan sulit se%ali untu% men'la% atau men#in#%ari adan!a %e)er"a!aan %e)ada Tuhan( 2eman#, Tuhan itu sulit dibu%ti%an sem em)iris e%s)erimental 'leh mere%a !an# belum ber* +etuhanan( Ini tida% berarti bahwa Tuhan itu tida% ada( Dan ba#i mere%a !an# belum sadar a%an se#i

%emanusiaann!a seba#ai ma%hlu% !an# di"i)ta%an, su%ar se%ali untu% menerima atau men#a%ui adan!a Tuhan, $adi, berarti sulit se%ali ba#in!a untu% menerima ha%i%at dirin!a dari se#i %emanusiaann!a itu( +aum sebenarn!a tan)a disadari sudah ber*+etuhanan walau)un dalam bentu% )ertuhanan %e)ada benda*benda, 'ran#*'ran# atau #a#asan dan ide'l'#i( &ebab ha%i%atn!a mere%a adalah 'ran#* 'ran# !an# belum men!adari %emanusiaann!a( Jadi, den#an be#itu se"ara )si%is da)atlah dia%ui )ula bahwa se#i manumitM seba#ai ma%hlu% ber*+etuhanan itu da)at den#an sadar atau tida% sadar di#era%%an 'leh suatu 'b$e% !an# bu%an meru)a%an Tuhan an# 2ahaesa( Jadi, Tuhan menurut %aum atheis adalah a)a !an# di)er"a!ai, a)a !an# mere%a a%ui seba#ai Tuhan( %en!ataan ini, %esadaran ber*+etuhanan * selain mem)ertuhab%ab selain Tuhan an# 2ahaesa N )en#alaman bera#ama !an# meru)a%an ba#ian !an# hadir dalarn )i%iran dan )erasaan itu harus dibahas dalam P&I+OJOGI AGA2A( Jebih $auh )si%'l'#i ini men#emu%a%an hasil )enelitiann!a tentan# )en#aruh a#ama terhada) si%a) dan tin#%ah la%u sese'ran# dan ba#aimana "ara sese'ran# ber)i%ir, ber%ehenda% dan ber)erasaan tida% da)at di)isah%an dari %ebertuhanann!a, sebab %e)er"a!aan %e)ada Tuhan itu masu%%e dalam %'nstru%si %e)ribadiann!a atau me%anisme naluriah !an# be%er$a dalam dirin!a( >4aran# sia)a men#enal nafs*n!a ma%a is a%an %enal %e)ada Tuhann!a(> Den#an demi%ian da)at di%ata%an bahwa bebera)a as)e% %e$iwaan i%ut men!ertai %ehidu)an bera#ama( Artin!a, ba#aimana Pi%iran, Perasaan, +ehenda% ,atau $iwa- sese'ran# se"ara indi3idual terhada) Tuhann!a ,a#aman!a- da)at dilihat dari )en#aruhn!a )ada tin#%ah la%un!a dan si%a) hidu)n!a( Gntu% men!eru, men#a$a%, meman##il $iwa manusia ini, atau melurus%an, men#ubah atau men#arah%an tin#%ah la%un!a dan si%a) hidu)n!a %e $alan Allah, ma%a tu#as ini adalah wewenan# Ilmu Da%wah(

H 7/ 7 670H
* &ee m're at= htt)=OOwww(nurisfm(bl'#s)'t("'mO6H76OH1O)en#ertian*$iwa*dan* r'h(htmlPsthash(5RG1T9$0(d)uf Manu$iaterdiri dari ru% dan $asad, %arenan!a Allah &wt menundu%%an %eduan!a se"ara %eseluruhan, bai% %eti%a di mahs!ar, diberi )ahala mau)un disi%sa( Ruh adalah ma%hlu%( 4ebera)a hadits men#identifi%asi%an bahwa ruh adalah materi !an# lembut( 4a#i sementara )iha% !an# ber%ata bahwa ruh adalah Iadim, meru)a%an %e%eliruan besar( Ahli ha%i%at dari %alan#an ahli sunnah berbeda )andan#an s'al ruh( Ada !an# ber)enda)at, ruh adalah %ehidu)an, !an# lain ber)andan#an ruh adalah %en!ataan !an# ada dalam hati, !an# bernuansa lembut( Allah &wt men$alan%an %ebiasaan ma%hlu% den#an men"i)ta %ehidu)an dalam hati, se)an$an# arwahn!a menem)el di badan( 2anusia hidu) den#an sifat %ehidu)an, teta)i arwah selalu di "eta% di dalam hati dan bisa nai% %eti%a tidur dan ter)isah den#an badan, %emudian %embali %e)ada*N!a(K7L II( PE24AHA&AN A( Pen#ertian al*Ruh 2enurut Ibnu ;a%ari!a ,w( 198 H O 7HH/ 2- men$elas%an bahwa %ata al*ruh dan semua %ata !an# memili%i %ata aslin!a terdiri dari huruf ra, wawu, haA mem)un!ai arti dasar besar, luas dan asli( 2a%na itu men#is!arat%an bahwa al*ruh meru)a%an sesuatu !an# a#un#, besar dan

mulia, bai% nilai mau)un %edudu%ann!a dalam diri manusia(K6L Al*RaIib al*Asfahani! ,w( 8H1 H O 77H5 2-, men!ata%an di antara ma%na al*Ruh adalah al* Nafs ,$iwa manusia-( 2a%na disini adalah dalam arti as)e% atau dimensi, !aitu bahwa seba#ian as)e% atau dimensi $iwa manusia adalah al*ruh(K1L N!awa ,ruh- menurut al*Gha<ali men#andun# dua )en#ertian, )ertama = tubuh halus ,$isim lathif-( &umbern!a itu luban# hati !an# bertubuh( Jalu bertebar den#an )erantaraan urat*urat !an# meman$an# %e se#ala ba#ian tubuh !an# lain( 2en#alirn!a dalam tubuh, memban$irn!a "aha!a hidu), )erasaan, )en#lihatan, )enden#aran, dan )en"iuman dari )adan!a %e)ada an##'ta*an##'tan!a itu, men!eru)ai memban$irn!a "aha!a dari lam)u !an# ber%elilin# )ada sudut*sudut rumah( &esun##uhn!a "aha!a itu tida% sam)ai %e)ada seba#ian dari rumah, melain%an terus disinarin!a dan hidu) itu adalah se)erti "aha!a !an# %ena )ada dindin#( Dan n!awa itu adalah se)erti lam)u( 4er$alann!a n!awa dan ber#era%n!a )ada batin adalah se)erti ber#era%n!a lam)u )ada sudut*sudut rumah, den#an di#era%%an 'leh )en##era%n!a( Pen#ertian %edua !aitu !an# halus dari manusia, !an# men#etahui dan !an# merasa( Dan itulah tentan# salah satu )en#ertian hati, serta itulah !an# di%ehenda%i 'leh Allah TaQala den#an firman*N!a=
58 = d\Yef\g `a bc _ Y S^ X\ _] X^ S V UW XY Z [\ R ST Ug

hJawablahi N!awa ,ruh- itu termasu% urusan Tuhan%uj ,?&( Al*IsraQ = 58Dan itu adalah urusan %etuhanan !an# mena%$ub%an, !an# melemah%an %eban!a%an a%al dan )aham dari )ada men#etahui ha%i%atn!a(K/L Den#an adan!a al*ruh dalam diri manusia men!ebab%an manusia men$adi ma%hlu% !an# istimewa, uni%, dan mulia( Inilah !an# disebut seba#ai %ha!alan a%har, !aitu ma%hlu% !an# istimewa !an# berbeda den#an ma%hlu% lainn!a( Al*?urQan men$elas%an hal ini dalam ?&( Al*2uQminun = 7/(K8L +ata al*Ruh disebut%an dalam al*?urQan seban!a% 6/ %ali, masin#* masin# terda)at dalam 79 surat !an# tersebar dalam 67 a!at( Dalam 1 a!at %ata al*ruh berarti )ert'l'n#an atau rahmat Allah, dalam 77 a!at !an# berarti Jibril, dalam 7 a!at berma%na wah!u atau al*?urQan, dalam 8 a!at lain al*ruh berhubun#an den#an as)e% atau dimensi )si%is manusia(K:L 4( +ara%teristi% al*Ruh 2en#enai ruh ada bebera)a %ara%teristi%, antara lain = 7( Ruh berasal dari Tuhan, dan bu%an berasal dari tanah O bumi 6( Ruh adalah uni%, ta% sama den#an a%al budi, $asmani dan $iwa manusia( Ruh !an# berasal dari Allah itu meru)a%an sarana )'%'% untu% muna$at %ehadirat*N!a

1( Ruh teta) hidu) se%ali)un %ita tidur O ta% sadar /( Ruh da)at men$adi %'t'r den#an d'sa dan n'da, ta)i da)at )ula dibersih%an dan men$adi su"i( 8( Ruh %arena san#at lembut dan halusn!a men#ambil hwu$udj seru)a hwadahj*n!a, )arallel den#an <at "air, #as dan "aha!a !an# hbentu%j*n!a seru)a tem)at ia berada( :( Tasawuf men#i%utserta%an ruh %ita beribadah %e)ada Tuhan 0( Tasawuf melatih untu% men!ebut %alimat Allah tida% sa$a sam)ai )ada taraf %esadaran lahiriah, ta)i $u#a tembus %e dalam alam r'haniah( +alimat Allah !an# termuat dalam ruh itu )ada #ilirann!a da)at membawa ruh itu sendiri %e alam %etuhanan(K0L E( Al*Ruh seba#ai Dimensi &)iritual Psi%is 2anusia Dimensi dima%sud%an adalah sisi )si%is !an# memili%i %adar dan nilai tertentu dalam sistem h'r#anisasij $iwa manusia( Dimensi s)iritual dima%sud%an adalah sisi $iwa !an# memili%i sifat*sifat Ilahi!ah ,%etuhanan- dan memili%i da!a untu% menari% dan mend'r'n# dimensi* dimensi lainn!a untu% mewu$ud%an sifat*sifat Tuhan dalam dirin!a( Pemilihan sifat*sifat Tuhan berma%na memili%i )'tensi*)'tensi lahir batin( P'tensi*)'tensi itu mele%at )ada dimensi*dimensi )si%is manusia dan memerlu%an a%tualisasi( Dimensi )si%is manusia !an# bersumber se"ara lan#sun# dari Tuhan ini adalah dimensi al* ruh( Dimensi al*ruh ini membawa sifat*sifat dan da!a*da!a !an# dimili%i 'leh sumbern!a, !aitu Allah( Perwu$udan dari sifat*sifat dan da!a*da!a itu )ada #ilirann!a memberi%an )'tensi se"ara internal di dalam dirin!a untu% men$adi %halifah Allah, atau wa%il Allah( +halifah Allah da)at berarti mewu$ud%an sifat*sifat Allah se"ara n!ata dalam %ehidu)ann!a di bumi untu% men#el'la dan memanfaat%an bumi Allah( Te#asn!a bahwa dimensi al*ruh meru)a%an da!a )'tensialitas internal dalam diri manusia !an# a%an mewu$ud se"ara a%tual seba#ai %halifah Allah(K5L Dalam al*?urQan di$elas%an %ata al*ruh berhubun#an den#an as)e% atau dimensi )si%is manusia( 4eri%ut di$elas%an bahwa Allah hmeniu)j*%an ruh*N!a %e dalam $iwa dan $asad manusia( &eba#aimana !an# terda)at dalam a!at beri%ut ini =
69 = Y[\g ] _ p| S} S ~e _ n U[ _\ X qz U{ _m _ xy S Wc Z ]^ S n S wm Ss U t Xu _v _W _ n Uo Up Xq re _ \k _l Sm _g

h2a%a a)abila A%u telah men!em)urna%an %e$adiann!a, dan telah meniu) %an %e dalamn!a ruh ,"i)taan-*+u, ma%a tundu%lah %amu %e)adan!a den#an bersu$udj( ,?&( Al*Hi$r = 694erdasar%an a!at di atas, %ata ruh dihubun#%an den#an Allah( Istilah !an# di#una%an untu% men!ata%an hubun#an itu $u#a bera#am, se)erti al*ruh minhu ruhina, ruhihi, al*ruhi!, ruh min amri rabbi( &elan$utn!a, ruh Allah itu di"i)ta%an %e)ada manusia melalui )r'ses al*nafa%h( 4erbeda den#an al*nafs, sebab nafs telah ada se$a% nutfan dalam )r'ses %'nse)si, sedan#%an ruh baru di"i)ta%an setelah nutfah men"a)ai %'ndisi istimewa( +arena itu meru)a%an dimensi $iwa !an# %husus ba#i manusia(K9L

2enurut )si%'l'#i trans)ers'nal, ada dua hal )entin# dalam diri manusia, !aitu )'tensi* )'tensi luhur batin manusia ,human hi#hest )'tentials- dan fen'mena %esadaran manusia ,human states 'f "'ns"i'usness-( an# men$adi )erhatian ba#i )si%'l'#i trans)ers'nal !aitu dalam wila!ah as)e% ruhaniah( Telaahn!a berbeda den#an )si%'l'#i humanisti", bahwa )si%'l'#i humanisti" lebih mene%an%an )ada )emanfaatan )'tensi*)'tensi luhur manusia untu% menin#%at%an %ualitas hubun#an antar manusia( &edan#%an )si%'l'#i trans)ers'nal mene%an%an )ada )en#alaman sub$e%tif s)iritual trans"endental(K7HL Tasawuf Islam men#a$ar%an met'de dan te%ni%*te%ni% muna$at dan shalat %hus!u% #una menin#%at%an dera$at ruh men"a)ai taraf al*nafs al*muthmainnah O lebih tin##i la#i( &ehin##a dihara)%an manusia da)at men#emban#%an diri men"a)ai %ualitas insan %amil( Ada)un ruh di"i)ta%an $auh sebelum manusia dilahir%an, berfun#si semasa hidu) dan setelah menin##al ruh a%an )indah %e alam baIa untu% mem)ertan##un#$awab%an )erbuatann!a %e dalam hadirat Ilahi( Jadi ruh itu ada dalam diri manusia, ta)i ta% %asat mat ,in3isible- %arena san#at halus, #aib serta dimensin!a !an# $auh lebih tin##i dari alam )i%iran, serta taha)ann!a )un di atas alam sadar( Ruh den#an demi%ian meru)a%an salah satu dimensi !an# ada )ada manusia di sam)in# dimensi ra#awi dan dimensi %e$iwaan, !an# ada sebelum dan sesudah masa %ehidu)an manusia(K77L D( Hiasan 4a#i Ruh Ruh ,r'h atau $iwa- $u#a menun$u%%an %elembutan Ilahi, dan se)erti haln!a si hhatij, ia $u#a berada di dalam hati badaniah( R'h dimasu%%an %e dalam tubuh melalui hsarin#an !an# halusj( Pen#aruhn!a terhada) tubuh ialah se)erti lilin di dalam %amar, tan)a menin##al%an tem)atn!a, "aha!an!a meman"ar%an sinar %ehidu)an ba#i seluruh tubuh( Pada dasarn!a r'h meru)a%an lathifah dan 'leh %arenan!a ia meru)a%an suatu unsur Ilahi( &eba#ai sesuatu !an# halus, ia meru)a%an %elen#%a)an )en#etahuan !an# tertin##i dari manusia !an# bertan##un# $awab terhada) sinar dari )en#lihatan !an# murni, a)abila manusia bebas seluruhn!a dari %esadaran fen'menal(K76L Tin#%at )er%emban#an ruh !an# sem)urna dihiasi den#an sifat*sifat %etuhanan dan berha% men$adi wa%il Allah( &alah satu aliran ber)enda)at bahwa nafs harus dibersih%an a#ar ruh da)at dihiasi( 4ebera)a aliran !an# lain beran##a)an bahwa $i%a ruh tida% dihias ma%a nafs tida% da)at dibersih%an( Pandan#an lain adalah bahwa se%ali)un sese'ran# men#habis%an seluruh hidu)n!a untu% ber$uan# membersih%an nafs, nafs tersebut masih belum bisa dibersih%an seluruhn!a dan dia bah%an mun#%in tida% memili%i %esem)atan untu% be%er$a den#an ruh( Namun $i%a sese'ran# bisa menem)at%an nafs teta) berada dalam eti%a thariIat, !an# memusat%an )erhatian )ada )embersihan hati dan men#hias ruh, ma%a %emuliaan %etuhanan a%an mun"ul silih ber#anti melalui )en#aruh da!a tari% %emurahan dan %emuliaan Allah(K71L Einta adalah da!a tari% %etuhanan, a)abila menemu%an $alann!a %e dalam hati, dia a%an memba%ar a%ar wu$ud sese'ran#, dan men!atu%ann!a den#an wu$ud mutla%( Hati adalah wila!ah )ersim)an#an antara %esatuan dan %era#aman( +eti%a hati dimurni%an dari se#ala %arat %era#aman, matahari "inta a%an terbit dan meman"ar%an sinar %esatuan( Einta adalah

ramuan wu$ud( Oran# harus memati%an diri a#ar da)at meraih harta %arun %ehidu)an abadi( K7/L III( +E&I2PGJAN

Al*ruh meru)a%an dimensi $iwa manusia !an# sifatn!a s)iritual dan )'tensi !an# berasal dari Tuhan( Dimensi ini men!ebab%an manusia memili%i sifat Ilahi!ah ,sifat %etuhanan- dan mend'r'n# manusia untu% mewu$ud%an sifat Tuhan itu dalam %ehidu)ann!a di dunia( Di sinilah fun#sin!a seba#ai %halifah da)at tera%tualisasi%an( Den#an ini, ma%a manusia men$adi ma%hlu% !an# semi samawi*ardi, !aitu ma%hlu% !an# memili%i unsur*unsur alam dan )'tensi* )'tensi %etuhanan(Hati,

Ro%, Na&$u dan A'a(

Gntu% men#etahui selu% belu% hati, ma%a )erlu di%etahui bahwa definisi dari %eem)at istilah tersebut di atas( Han!a sedi%it dari )ara ilmuwan ter%emu%a !an# memahami )en#etahuan tentan#n!a, batas*batasn!a, dan a)a !an# dima%sud den#an istilah*istilah tersebut( Pertama, Hati( Jafal al*Ialbu hhatij men#andun# dua arti !aitu= )ertama= da#in# !an# berbentu% bulat terleta% di dalam dada sebelah %iri dan di dalamn!a terda)at r'n##an!a terda)at darah hitamA Ia adalah sumber r'h dan tem)at tin##aln!a !an# biasa disebut $antun# hati( Hati !an# dima%sud dalam )en#ertian ini tida% a%an dibahas disiniA %arena han!a )ara d'%terlah !an# men#etahuin!a dan tida% ada %aitann!a den#an ma%sud*ma%sud %ea#amaan( Hati dalam )en#ertian ini terda)at )ada hewan, bah%an )ada 'ran# mati se%ali )un( +edua= Ia adalah bisi%an ber"'ra% %etuhanan (rabbani) dan %er'hanian (ruhaniyyah).Hati dalam )en#ertian inilah ha%i%at manusia( Ia da)at merasa%an, men#etahui, dan men#enal diri dari manusia( Hati dalam )en#ertian inilah !an# ban!a% dibi"ara%an 'ran#( Kedua, Ro%( Istilah hr'hj $u#a men#andun# )ada dua )en#ertian !aitu= )ertama= r'h alami ,n!awa- !aitu asa) halus !an# sumbern!a adalah darah hitam di dalam r'n##a $antun#, adalah da#in# sanubari !an# tersebar %e seluruh tubuh melalui )erantaraan urat*urat !an# meman$an#( Perum)amaan aliran r'h dalam tubuh seba#ai )emban$iran "aha!a hidu), )erasaan, )en#lihatan, )enden#aran dan )en"iuman darin!a )ada an##'ta*an##'tan!aA adalah ibarat "aha!a lam)u !an# memenuhi sudut*sudut rumah( Eaha!a tida% sam)ai )ada seba#ian rumah melain%an terus disinarin!a dan hidu) ba#ai%an "aha!a !an# menim)a dindin# dan n!awa se)erti lam)u( 4er$alann!a n!awa dan ber#era%n!a dalam batin ba#ai%an ber#era%n!a lam)u di sudut*sudut rumah !an# di#era%%an 'leh )en##era%n!a( Itulah !an# dima%sud )ara d'%ter den#an n!awaA !aitu ua) halus !an# dimasa% 'leh #ele#a% hati( Pen#ertian %edua, bisi%an rabbani !an# meru)a%an ma%na ha%i%at hati( R'h ,n!awa- dan $antun# ,hati- mem)un!ai )ersamaan den#an arti bisi%an itu( Itulah !an# di%ehenda%i 'leh Allah &WT den#an firman*N!a= Katakanlah, ruh itu termasuk urusan TuhankuK?& Al*IsraQ 70= 58L R'h dalam )en#ertian ini adalah masalah %etuhanan tida% di%etahui ha%i%atn!a 'leh %eban!a%an manusia( Ketiga, Na&$u( Istilah ini men#andun# bebera)a )en#ertian, !aitu= Pertama, !an# dima%sud den#an dua )en#ertian ini ialah )en#ertian !an# men"a%u) antara #e$'la% marah dan nafsu s!ahwat )ada diri manusia( Istilah ini biasan!a di)e#una%an 'leh )ara ahli tasawwuf( &ebab, !an# mere%a ma%sud%an den#an nafsu ,nafs- adalah )'%'% !an# memadu%an sifat*sifat !an# ter"ela )ada diri manusia( Jalu mere%a men!ata%an bahwa tida% b'leh tida% nafsu harus dilawan dan dihan"ur%an( &eba#aimana !an# disabda%an 'leh Rasulullah &AW= Musuhmu yang terbesar adalah nafsumu yang berada di antara dua lambungmu +edua, bisi%an rabbani!an# meru)a%an salah satu ma%na r'h, hati dan $iwa )ula( Ia adalah ha%i%at manusia !an# membeda%ann!a dari hewan( A)abila ia tenan#, ter%endali dan $auh dari %e#un"an#an %arena )en#aruh nafsu s!ahwat, ma%a ia dinama%an nafs muthmainnah ,diri atau $iwa !an# tenan#-( Allah &WT berfirman dalam Al*?urQan= Hai ji a yang tenang! Kembalilah ke"ada Tuhanmu dengan hati yang "uas lagi diridhai#$ya. K?& Al*Fa$r, 59=60*

65L Jiwa ,nafsu- dalam )en#ertian )ertama di atas, tida% ter#ambar %embalin!a %e)ada Allah &WT, %arena ia men$auh dari Allah dan temasu% %e dalam %el'm)'% setan( 4ila %etenan#ann!a tida% sem)urna, malah ia men$adi )end'r'n# terhada) nafsu s!ahwat dan )enentan#n!a, ma%a nafsu ini dinama%an nafs lawwamah ,$iwa !an# ter"ela-( Hal ini disebab%an %arena $iwa itu men"ela tuann!a %eti%a lalai dalam men!embah Tuhann!a( Allah &WT berfirman= %an aku bersum"ah dengan ji a yang amat menyesali (dirinya sendiri).K?& Al*?i!amah, 08=6L 4ila nafsu menin##al%an si%a) menentan#, tundu% dan )atuh %e)ada %ehenda% nafsu s!ahwat dan )an##ilan setan, ma%a ia dinama%an nafsu !an# tundu% %e)ada %e$ahatan ,an*nafs al* ammarah bis*suQi-( Allah &WT, dalam men"erita%an tentan# usuf A&, berfirman= %an aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu selalu mengajak ke"ada keburukanK?& usuf, 76=81L

JIWA, RAGA, )*+MA, N,AWA


&e$ena% %ita a%an membahas ,la#i- ilmu tentan# $iwa, teta)i mun#%in )ara )emba"a !an# budiman masih bertan!a tan!a a)a )erbedaan antara $iwa, $asad, dan su%ma( &ebelum sa!a men$abar%an %eti#an!a, %iran!a )erlu sa!a tam)il%an bebera)a "u)li%an )emahaman 'ran# lain tentan# $iwa seba#ai u)a!a men"ari %'m)arasi dan menambah %hasanah ilmu %e$iwaan( +ERAN-*AN MEMA+NAI JIWA, )*+MA, N,AWA, P)I+HI) JIWA, di dalam OCf'rd Di"ti'nar! tertulis s&ul ,r'h-, mind dan s"irit( &ementara dalam bahasa Ind'nesia "u%u) den#an )adanan !aitu $iwa( unani Psy'h( !an# berarti $iwa dan l&g&s !an# berarti nalar, l'#i%a atau ilmu( Tubuh adalah ba#ian !an# fen'menal, da)at ditan#%a) 'leh )an"aindera dan bersifat fana sedan#%an $iwa menurut Plat' ,8HH &2meru)a%an ba#ian !an# memili%i substansi tersendiri ,ter)isah dari $asad- dan bersifat abadi( Plat' berar#umen, bahwa $iwa menem)ati tem)at !an# lebih tin##i dari)ada tubuh, lebih $auh ia men#ata%an bahwa tubuh adalah %ubur ba#i $iwa %arena tu.u% /eng%a/.at 'e.e.a$an 0i1a( 4a#i se'ran# murid Plat', !a%ni Arist'teles ,/HH &2-, semua !an# hidu) mem)un!ai $iwa se)erti tumbuh*tumbuhan, hewan dan tentu sa$a manusia( 4a#i Plat' $i%a sese'ran# mati, ma%a $iwan!a a%an teta) ada dan %embali %edunia Idea di mana di sana terda)at se#ala hal !an# ideal ,sem)urna- untu% %emudian $iwa a%an merein%arnasi diri dan menubuh %embali )ada saatn!a( Di sisi lain Arist'teles muridn!a, memili%i )andan#an berbeda, ia tida% setu$u %eduaan ala #urun!a( 4a#i Arist'teles tubuh dan $iwa itu bu%an %eduaan melain%an %esatuan( Oleh%arenan!a $i%a sese'ran# mati, ma%a %'nse%uensin!a $iwa)un turut mati bersama tubuh( 2ana !an# benar, Plat' atau Arist'teles . &a!a %ira %edua*duan!a %'nse) Plat' dan Arist'teles teta) men#andun# %elemahan*%elemahan( 4ah%an $i%a ditelaah lebih dalam, ban!a% ilmuwan %esulitan memeta%an leta% di mana $iwa ,nafs, hawa, nafas, s'ul-, r'h ,s)iritdan ra#a ,b'd!-( Hal ini bu%an berarti )ara filsuf )endahulu %ita #e#abah dalam mema%nai tentan# $iwa( Da)at dima%lumi sebab /e/2e(a0ari tentang $e(u' .e(u' 'e0i1aan 'ita, /u$ti /engguna'an 0i1a 'ita $endiri( Golek latu adadamar, atau men"ari bara a)i den#an men##una%an 'b'r seba#ai )eneran# $alan( &an#atlah bisa dima%lumi sebab )embahasan $iwa sudah bersin##un#an den#an ranah #aib !an# ta% tam)a% 'leh mata wada#( Han!a sa$a, untu% melen#%a)i )embahasan terdahulu dalam )'stin# 2ENGENAJI JATI DIRI %iran!a )erlu dila%u%an %'m)arasi terhada) %hasanah ilmu $iwa !an# telah disam)ai%an 'leh )ara )endahulu %ita a#ar $iwa %ita men$adi $iwa !an# betul*betul merde%a( 2erde%a lahir dan merde%a batin( JIWA MEN*R*T +I AGENG )*R,O MENTARAM &e$ena% )ara )emba"a !an# budiman sa!a a$a% mam)ir %e )ade)'%an se'ran# filsuf Jawa dan %'ndan# seba#ai se'ran# !an# linuwih dan sa%ti mandra#una( 4eliau adalah +i A#en# &ur!' 2entaram ,%ebetulan dulu tin##aln!a di bela%an# rumah %ami-( +i A#en# &ur!' 2entaram membahas ilmu $iwa !an# di%emu%a%an se'ran# filsuf Jawa se%ali#us )en#ha!at keja en !an# )ada wa%tu hidu)n!a beliau ter%enal seba#ai sese'ran# !an# memili%i ilmu linu ih dan sakti mandraguna(Ba3a $e(an0utnya 4

Ilmu $iwa seba#aimana diun#%a)%an +i A#en# &ur!' 2entaram di%enal den#an dua ma"am $iwa( a%ni $iwa K)*M*%*$+,*, dan $iwa -.K*$ K)*M*%*$+,*( A)a !an# disin!alir seba#ai $iwa kramadangsa adalah $iwa !an# tida% abadi disebut )ula seba#ai rasa hA%u Kramadangsaj( *ku kramadangsa termasu% di dalamn!a adalah hrasa namaj atau %e*aku*an, misaln!a a%u bernama &iti 4aQilah( A%u adalah se'ran# musafir, a%u se'ran# satri' )inin#it, a%u adalah se'ran# %a!a ra!a( +i A#en# &ur!' 2entaram mensin!alir adan!a hrasa $iwaj !an# bersifat abadi( Dima%nai seba#ai *ku bukankramadangsa( 2enurut +i A#en# &ur!' 2entaram, rasa aku kramadangsa adalah %e*aku*an ,naariatau hunsur a)ij- !a%ni a%u !an# masih terlena, terlela) dalam berba#ai rasa a%u !an# terda)at di dalam lautan kramadangsa( &ebali%n!a aku bukan kramadangsa adalah a%u !an# telah 't'n'm !an# sudah memili%i +E&ADARAN memilih mana !an# 4ENAR dan mana !an# &AJAH sehin##a ia da)at dinamai h*kukangjumeneng"ribadij( 2enurut +i A#en# &ur!'mentaram alat manusia untu% menda)at%an )en#etahuan terdiri dari ti#a ba#ian !a%ni 2an3aindera, ra$a %ati dan 2engertian( Pertama, 2an3aindera, se)erti !an# telah %ita %etahui !aitu alat )en#lihatan ,mata-, alat )enden#aran ,telin#a-, alat )en"iuman ,hidun#-, alat )en"e"a) ,lidah- dan alat )eraba ,%ulit, misaln!a= $ari* $ari tan#an merasa )anas %ena a)i, %ulit merasa #atal ter%ena bulu ulat, dll-( Kedua, ra$a %ati, adalah suatu %esadaran diri tentan# %eberadaan a%u di mana a%u da)at merasa senan#, susah dan lain*lain( Ketiga, adalah 2engertian, %e#unaan "engertian da)at menentu%an tentan# hal*hal !an# berasal dari )an"aindera dan $u#a dari rasa hati( Pengertian di sebut )ula seba#ai )erse)si, !an# )ada #ilirann!a a%an menentu%an mind#set atau )'la )i%ir( Den#an demi%ian alat "engertian ini da)at di%ata%an seba#ai alat !an# tertin##i tin#%atan 't'n'min!a ba#i manusia %arena ia sudah melam)aui )en#etahuan !an# dida)at dari alat )ertama dan %edua( Ia sudah meru)a%an suatu refle%si %ritis, %'ntem)lasi, enda)an !an# dida)at den#an "ara /enye(e'$i hal*hal !an# tida% di)erlu%an %emudian han!a memilih !an# ber#una atau bermanfaat sa$a( &edan#%an alat di luar %eti#a tersebut ta% di%etahui %arena di dalamn!a terda)at ban!a% hal !an# masih myster/ sulit ter$an#%au 'leh %emam)uan alat manusia( JIWA ,ANG MERDE+A 5+AREPING RAH)A6 &e)erti !an# telah sa!a %emu%a%an dan $abar%an dalam )'stin# terdahulu tentan# 2ENGENAJI JATI DIRI( Jiwa adalah nafas, nafs, hawa atau nafsu( Jiwa !an# telah merde%a baran#%ali artin!a se)adan den#an a)a !an# dima%sud ji a yang mutmainah ,an* nafsul mutmainah-( Rasan!a se)adan den#an a)a !an# dima%sud dalam %'nse) +i A#en# &ur!' 2entaram seba#ai aku bukan kramadangsa( *ku bukan kramadangsa selan$utn!a sa!a lebih su%a men!ebutn!a seba#ai JIWA !an# NGRGTI +AREPING RAH&A, lebih mudah di)ahami bila sa!a anal'#i%an seba#ai JIWA !an# TGNDG+ +EPADA &G+2A &EJATI( &ebali%n!a a)a !an# disebut seba#ai ji a kramadangsa, aku kramadangsa, tida% lain adalah $iwa !an# NGRGTI RAH&ANING +AREP( Jebih te#as la#i sa!a sebut seba#ai JIWA !an# DITA+JG++AN OJEH JA&AD( 4aran#%ali )erlu di)ahami bahwa ji a kramadangsa ,rasa nama- %esadarann!a lebih dari $iwa !an# berhasil diidentifi%asi 'leh Arist'teles seba#ai $iwa !an# i%ut mati( &a!a %ira Arist'teles han!a menan#%a) $iwa*$iwa seba#aimana $iwa binatan# dan tumbuhan !an# i%ut mati( Dan &ementara itu ji a kramadangsa di sini adalah $iwa den#an %esadaran rendah, !an# dimili%i manusia( Jiwa %ramadan#sa han!a terdiri dari %um)ulan seluruh "atatatan di dalam mem'ri $asad manusia !an# berisi semua tentan# dirin!a dan semua !an# )ernah dialamin!a( Tida% seluruh mem'ri itu bersifat abadi %arena ban!a% "atatan*"atatan in mem&rial da)at terlu)a%an bah%an len!a) bersama $asad !an# mati( 4erbeda den#an ha%u bu%an kramadangsaj, berarti !an# dima%sud%an adalah ha%u !an# da)at men#atasi kramadangsaj %arena itu ha%uj adalah a%u !an# da)at men#atur den#an bai% kramadangsa*%u( JIWA, ROH, JA)AD Tulisan sa!a di sini men"'ba untu% membantu men$abar%an a)a se$atin!a di antara %e ti#a unsur inti manusia !a%ni $iwa, r'h dan $asad( Tentu %ami !an# mis%in referensi bu%u han!a bisa men!am)ai%an berdasar%an )en#alaman )ribadi seba#ai data mentah untu% %emudian sa!a ran#%um %embali dalam bentu% %esim)ulan se$auh !an# bisa di%etahui( Pen#alaman demi )en#alaman batin, meman# bersifat sub!e%tif, artin!a ta% mudah dibu%ti%ann se"ara 'b!e%tif 'leh ban!a% 'ran#, namun sa!a !a%in ban!a% di antara )ara )emba"a )ernah

merasa%an, )alin# tida% da)at meraba a)a sesun##uhn!a hubun#an di antara $iwa, r'h, dan $asad( Walau)un $iwa dan r'h ber%aitan den#an #aib, namun bu%an%ah entitas #aib itu berada dalam diri %ita( Diri !an# terdiri dari unsur #aib dan unsur wada# ,fisi%-, ta% ada alasan ba#i sia)a)un untu% tida% bisa merasa%an dan men!a%si%an h'b!e%ti3itasj %e#aiban( 2en"e#ah diri %ita dari unsur dan wahana !an# #aib sama sa$a artin!a %ita men#alienasi ,men#asin#%andan membatasi diri %ita dari hdiri se$atij !an# sun##uh de%at dan mele%at di dalam badan ra#a %ita( Sukma-Raga Hubun#an antara r'hOsu%ma den#an ra#a ba#ai%an ran#%aian )eran#%at internet( )u'/a atau r'h da)at dium)ama%an IP atau internet protocol, !an# men#irim%an fa%ta*fa%ta dan data* data h#aibj dalam bentu% hbahasa mesinj !an# a%an diterima 'leh )eran#%at %eras atau hardware( Ada)un hard are di sini beru)a 'ta% ,brain- %anan dan 'ta% %iri manusia( &edan#%an tubuh manusia se"ara %eseluruhan da)at dium)ama%an seba#ai se)eran#%at alat ele%tr'ni% bernama PE atau )ers'nal %'m)uter, n'te b''%, la)t') dst !an# terdiri dari ran#%aian bebera)a hard are( Hard are 'ta% ta% a%an bisa ber')erasi'nal den#an sendirin!a menerima fa%ta dan data #aib !an# di%irim 'leh su%ma( Hard are 'ta% terlebih dulu harus diisi ,instalati&n- den#an )eran#%at luna% atau s&f are beru)a h)r'#ramj !an# bernama s"iritual mind atau )emi%iran tentan# %etuhanan, atau )emi%iran tentan# !an# #aib( Sukma-Jiwa Namun demi%ian, hard are 'ta% tida% a%an mam)u memahami fa%ta*fa%ta #aib tan)a adan!a $embatan )en#hubun# bernama $iwa( Ji1a meru)a%an 0e/.atan 2eng%u.ung antara $u'/a den#an raga( A%ti3itas su%ma antara lain men#irim%an .a%a$a uni7er$a( %e)ada ra#a( 4ahasa uni3ersal tersebut da)at beru)a sin!al*sin!al #aib, "ralam"ita, )erlamban#, simb'l* simb'l, dalam hal ini sa!a um)ama%an la!a%n!a bahasa mesin, di mana $iwa harus menter$emah%ann!a %e dalam berba#ai bahasa 3erbal a#ar mudah dimen#erti 'leh 'ta% manusia( Tu#as $iwa ta% ubahn!a m'dem untu% menter$emah%an hbahasa mesinj atau bahasa uni3ersal !an# dimili%i 'leh su%ma men$adi bahasa 3erbal manusia( Namun demi%ian, masin#*masin# $iwa memili%i %emam)uan berbeda*beda dalam menter$emah%an bahasa uni3ersal atau sin!al !an# di%irim 'leh su%ma %e)ada ra#a, ter#antun# )r'#ram atau )eran#%at luna% ,s'ftware- $enis a)a !an# diinstal di dalamn!a( 2isaln!a %ita memili%i )r'#ram "an##ih bernama 0a1a s'ri"t, !an# bisa merubah bahasa mesin %e dalam bentu% huruf latin atau bahasa 3erbal, dan bisa diba"a 'leh mata wada#( Jiwa-Raga &etelah $iwa berhasil menter$emah%an hbahasa mesinj, atau bahasa uni3ersal su%ma %e dalam bahasa 3erbal, selan$utn!a men$adi tu#as &tak bagian kanan manusia untu% men#'lah dan menilain!a melalui s"iritual mind atau )emi%iran s)iritual( &ema%in besar %a)asitas rand&m a''es mem&ry ,RA2- !an# dimili%i 'ta% ba#ian %anan, sese'ran# a%an lebih mam)u memahami h%abar dari lan#itj !an# dibawa 'leh su%ma, dan diter$emah%an 'leh $iwa( Itulah alasan )erlun!a %ita men# u"grade %a)asitas hRA2j 'ta% ba#ian %anan %ita a#ar su)a!a lebih mudah memahami fa%ta #aib se"ara l&gi'( &ebab se$auh !an# bisa sa!a sa%si%an, 'enyataan gai. itu ta' ada yang tida' /a$u' a'a( ( Ji%a dirasa%an ada !an# ta% masu% a%al, leta% h%esalahanj bu%an )ada %en!ataan #aibn!a, teta)i %arena 'ta% %ita belum "u%u) menerima inf'rmasi dan hdata*data #aibj( Dimensi #aib memili%i rumus*rumus, dan hu%um !an# $auh lebih luas daan rumit dari)ada rumus*rumus !an# ada di dalam dimensi wada# bumi( E'nt'h !an# )alin# mudah, misaln!a se#ala sesuatu !an# ada di dalam dimensi adag bumi, men#alami rumus atau )rinsi) ter$adi %erusa%an , mer'a"adha-( Merca berarti )anas atau rusa%, padha adalah )a)an atau tem)at( Mer'a"adha adalah tem)at di mana se#ala sesuatun!a )asti a%an men#alami %erusa%an( &ementara itu di dalam dimensi #aib, rumus %erusa%an ta% berla%u( &ehin##a disebutn!a seba#ai dimensi %eabadian, atau alam %ehidu)an se$ati, alam %elan##en#an, "a"an kang langgeng tan & ah gingsir( &e%ali)un 'r#an tubuh manusia, a)abila dibawa %e dalam dimensi %elan##en#an, )astilah ta% a%an rusa% atau busu% seba#aimana )ernah sa!a un#%a)%an dalam %isah terdahulu, silah%an )ara )emba"a !an# budiman membu%a "&sting ber$udul +GNEI 2ERG4AH +ODRAT( &ebali%n!a, su%ma !an# hadir %e dalam dimensi bumi, )astilah ter%ena rumus atau )rinsi) mer'a"adha, !a%ni men#alami rasa "a)e, sa%it, rasa la)ar, in#in meni%mati ma%anan dan minuman !an# ia su%ai

sewa%tu tin##al di dimensi bumi bersama ra#a( Han!a sa$a, su%man!a meru)a%an unsur #aib, ma%a ta% a%an ter%ena rumus atau )rinsi) men#alami %ematian seba#aimana ra#a( R*M*)8R*M*) +EHID*PAN WADAG DAN GAIB Jiwa !an# terlahir %e dalam $asad manusia meru)a%an s&ft are !an# merde%a dan bebas menentu%an )ilihan( A)a%ah a%an men$adi $iwa !an# mem)un!ai )rinsi) %eseimban#an, !a%ni seimban# berdiri di antara su%ma dan ra#a, men$adi )ribadi !an# seimban# lahir dan batinn!a( Atau%ah a%an men$adi $iwa !an# berat sebelah, !a%ni tundu% %e)ada su%ma, atau%ah $iwa !an# men#hamba %e)ada ra#a sa$a( Gntu% men$adi )ribadi !an# da)at meraih %eseimban#an lahir dan batin, $iwan!a harus mem)erhati%an dan men#ha!ati a)a saran san# su%ma ,nuruti kare"ing rahsa-( Ta% )erlu mera#u%an %emam)uan san# su%ma sebab ia ta% a%an salah $alan dalam menuntun sese'ran# men##a)ai %eseimban#an lahir dan batin( Pribadi !an# seimban# lahir dan batinn!a a%an mudah men##a)ai %emuliaan hidu) di dunia dan %ehidu)an se$ati setelah ra#an!a a$al( &ementara itu ba#i $iwa !an# mau di)erbuda% 'leh ra#a berarti men$adi )ribadi !an# hidu) dalam )en#uasaan lymbi' se'ti&n, atau instin# dasar hewani, selalu men#umbar hawa nafsu ,nuruti rahsaning kare"-( Tentu sa$a %ehidu)ann!a a%an $auh dari %emuliaan se$a% hidu) di mer'a"adha mau)un %ela% dalam %ehidu)an se$ati( &ebali%n!a, ba#i $iwa !an# terlalu "'nd'n# %e)ada su%ma, ia a%an men$adi )ribadi !an# fatalis, ta% ada la#i %emauan, inisiatif, dan seman#at men$alani %ehidu)an di dimensi wada# )lanet bumi ini( &ese'ran# a%an ter$eba% %e dalam )'la hidu) !an# men#abai%an %ehidu)an duniawi( Hal ini san#atlah tim)an#, sebab %ehidu)an duniawi ini a%an $angat /enentu'an ba#imana %ehidu)an %ita %ela% di alam %eabadian( A)a%ah sese'ran# a%an men##a)ai %emuliaan bah%an %emuliaan Hidu) di dunia meru)a%an be%al di a%hirat( &eba#aimana )ara murid &!eh &iti Jenar !an# gaga( da(a/ /e/a%a/i a)a !an# dia$ar%an 'leh #urun!a( Para murid men!an#%a %ehidu)an di )lanet bumi ini ta% ada #unan!a, ba#ai%an ma!at ber#enta!an#an )enuh d'sa( +ehidu)an dunia ba#ai%an )en#halan# dan )en$ara ba#i r'h menu$u %e alam %eabadian( Jalan satu*satun!a mele)as%an diri dari )en$ara %ehidu)an dunia ini adalah $alan %ematian( &ehin##a ban!a% di antara muridn!a mela%u%an tinda%an %e'naran a#ar su)a!a menemui %ematian( N,AWA, +EMATIAN, DAN MERAGA )*+MA 4an!a% 'ran#, melalui berba#ai referensi, men#an##a) n!awa sama den#an $iwa( 4ah%an di)ahami se"ara ran"u den#an men!ama%ann!a den#an r'h atau su%ma( N!awa, $iwa, r'h, su%ma, diarti%an sama( Teta)i mana%ala %ita men!a%si%an )eristiwa mera#a su%ma, )er$alanan astral, lantas timbul tanda tan!a besar( 4u%an%ah saat ter$adi )eristiwa %ematian, su%ma sese'ran# %eluar dari $asadn!a .i +ena)a 'ran# !an# mera#a su%ma tida% men#alami %ematian .i &e$a% lama sa!a bertan!a*tan!a dalam hati sa!a sendiri( A)a #eran#an !an# ter$adi dan ba#imana dudu% )ers'alann!a( 4a#aimana%ah sebenarn!a rumus*rumus tuhan !an# berla%u di dalamn!a . 4utuh wa%tu )uluhan tahun hin##a sa!a menemu%an $awaban l'#is, )alin# tida% nalar sa!a bisa meneriman!a( Nya1a ibarat hlem )ere%atj !an# men#hubun#%an antara su%ma den#an ra#a manusia( Pada )eristiwa %ematian sese'ran#, n!awa seba#ai lem "erekat tida% la#i berfun#si alias len!a)( Ji%a lem "erekatn!a sudah ta% berfun#si la#i ma%a le)aslah su%ma dari $asad( Jain haln!a den#an mera#a su%ma, lem "erekat masih berfun#si den#an bai%, sehin##a %emana)un su%ma ber%elana, $asadn!a !an# ditin##al%an tida% a%an mati( Han!a sa$a lem "erekat bernama n!awa ini sistem be%er$an!a berbeda den#an lem )ere%at )ada umun!a !an# benar*benar men!ambun# mere%at%an antara dua benda )adat( N!awa mere%at%an antara $asad dan su%ma se"ara fle%sibel, ba#ai%an dua )eralatan !an# dihubun#%an 'leh te%n'l'#i nir kabel( Namun demi%ian n!awa tentu sa$a $auh lebih "an##ih %etimban# te%n'l'#i bluet&&th !an# bisa men#hubun#%an dua )eralatan dalam $ara% de%at mau)un $auh( Dalam %hasanah s)iritual Jawa, )ara leluhur di <aman dulu menemu%an adan!a %eter%aitan masin#* masin# unsur #aib dan wada# manusia( Ra#a su)a!a hidu) harus dihidu)%an 'leh su%ma, su%ma dii%at 'leh rasa( I%atan rasa a%an )udar dan lama*%elamaan a%an habis a)abila rasa tida% %uat la#i menahan )enderitaan dan trauma !an# dialami 'leh ra#a( 4ila sese'ran# ta% %uat la#i menahan rasa sa%it, %esadaran $asadn!a a%an hilan# atau men#alami )in#san, dan bah%an %esadaran $asadn!a a%an sirna samase%ali alias men#alami %ematian( Di sini )eristiwa %ematian adalah )adamn!a halat nir%abelj atau sema"am hbluet&&thj bi%inan tuhan sehin##a

ter)utuslah hubun#an antara $asad dan su%ma( Jain haln!a den#an a%si meraga sukma, se$auh mana)un su%ma ber%elana ia teta) terhubun# den#an ra#a mel PERBEDAAN ANTARA R*H 5 N,AWA6 DAN JIWA Ja1a.an $ing'at ada(a% ru% dan 0i1a ada(a% $atu dan $a/a dan $atu /a'%(u' yang di3i2ta'an A((a% dan di tiu2'an atau di/a$u'an 'eda(a/ tu.u /anu$ia" 0adi 'ena2a 'adang 'adang 'ita /engata'an ru% atau nya1a"dan 'adang 'adang 'ita /engata'an 0i1a""0a1a.an nya ada(a%""dina/a'an ru% 'arena 'e(e/.utan nya""dan dina/a'an 0i1a 'arena 'eter'aitannya dengan tu.u%""

dan mere%a ,'ran# !ahudi- menan!a%an %e)adamu ,wahai 2uhammad- tentan# ruh((%ata%anlah((i ruh itu sebaha#ian dari urusan tuhan%u ,ilmu tuhan%u- dan tida% diberi%an %e)ada %amu dari ilmu ,ilmu AJlah- %e"ualihan!alah sedi%it( Ruh atau $iwa adalah bentu% nurani !an# lembut dan hidu) ba#i <at n!a $u#a ber#era% men!usub dalam tubuh dan men!erab didalamn!a( Ruh adalah "i)taan Allah dan ruh adalah )er%ara atau urusan Allah taQala((han!a Allah !an# tau tentan# ruh se"ara detail((&eba#aimana %eti%a !ahudi menan!a%an %e)ada nabi tentan# !an# menhidu)%an badan((Allah memerintah Nabi untu% men#ata%an %e)ada !ahudi bahwa ruh adalah sebaha#ian dari urusan ,ilmu - Allah taQala((%alian tida% tahu tentan# ruh(%arna tida% diberi%an ilmu %e)ada %alian %e"uali han!alah sedi%it sa$a((ilmu manusia han!alah sedi%it a)abila dibandin#%an den#an ilmu Allah taQla((seba#aimana !an# telah diabadi%an dalam surat Al isra a!at 58 2a%a manusia tida% mam)u untu% men#etahui bentu%,wu$ud, dan ha%i%at ruh se"ara detail dan sebenarn!a, %arena ruh tersebut bu%anlah dari $enis !an# da)at %ita sa%si%an den#an mata %e)ala %ita(dan 'leh %arena itu ruh tida% bisa %ita masu%%an %edalam lab'rat'rium )enelitian, dan tida% bisa %ita leta%an dibawa %a"a mi%r's%'), a%an teta)i ruh tersebut da)at %ita lihat be%as dan efe%n!a %eti%a ruh tersebut berada dialam tubuh, dan da)at %ita rasa%an be%as dari ber)isahn!a ruh dari badan %eti%a ruh %ita di"abut 'leh malai%at )en"abut n!awa ,i<railO male% maweut-( Dan sesun##uh n!a %e)ahaman, A%al, )enden#aran , )en#lihatan , dan ber#era% den#an sen#a$aA tida% lah semua itu terwu$ud %e"uali den#an ruh( 2a%a a)abila ruh di"abut dari badan ma%a semua itu tida%lah a%an ter$adi((sun##uh Allah telah men"i)ta%an 4entu% atau badan Nabi Adam teta)i tida% lah "i)taan Allah tersebut bisa menden#ar dan bisa melihat %e"uali setelah ditiu)%an ruh %edalam $asad atau badan nabi Adamdialam surat Al Hi$r a!at 69*1H A setelah Allah men"i)ata%an Adam se"ara sem)urna dan meniu)%an atau men$alan%an atau memasu%%an ruh %edalam tubuh nabi Adam, ma%a selan$utn!a Allah memerintah%an %e)ada )ara malai%at untu% berse$ud %e)ada Adam seba#ai bentu% )en#h'rmatan(ma%a selan$ut%an semua malai%at tan)a %e"uali bersu$ud semua n!a %e)ada Adamdan !# tida% mau bersu$ud han!alah Iblis Ja%natillah(( Dan )ada hari %iamat nanti atau )ada hari %eban#%ita %eti%a ruh di%embali%an %e)ada $asad masin# masin#((ma%a ban#%itlah manusia hidu) %embali , bisa melihat dan menden#ar, seba#aimana manusia )ernah hidu), dalam surat A<<umar a!at :5A bisa %ita lihat a!at dan ter$emahan n!a bahwa ruh a%an ditiu)%an %embali %edalam tubuh manusia )ada hari %eban#%ita dan tiba tiba manusia ban#%it dan melihat( Para ulama telah men$elas%an dan memberi%an dalil dari AlIuran dan &unnah ,Hadist- tentan# bahwa ruh ditiu)%an %e)ada Janin seba#aimana dalil dalil !an# men!ata%an bahwa ruh di tiu)%an %edalam tubuh manusia dan di"abut %embali dari tabuh manusia( Dan selan$utn!a ditiu)%an %embali )ada hari %eban#%ita((dan sun##uh Allat taQala telah berfirman bahwa Allah taQala mewa%il%an sebaha#ian malai%at untu% men"abut ruh hamba hamba Allah( Didalam surat Assa$adah a!at 77 $elas Allah men#ata%an bahwa h%ata%anlah bahwa mewafat%an %amu 'leh malai%at malai%at maut !an# telah diwa%il%an ba#imuj dan didalam

AlIuran $u#a ter"antum ba#aimana %'ndisi dan situasi %eti%a malai%at malai%at )en"abut n!awa datan# men"abut n!awa manusia( Dan %eadaan manusia %eti%a sa%aratul maut((dan %eti%a manusia merasa%an bahwa dia a%an ber)isah dari dunia dan a%an %embali %e)ada )en"i)tan!a(dan %eadaan %eti%a %ita merasa%an bahwa badan %ita a%an ber)isah den#an ruh !an# selama ini selalu menemani %ita dalam hidu) didunia((bisa dilihat a!at dan ter$emahan n!a didalam surat Al*waIiQah a!at 51*50, AlIi!amah 6:*1H , Al An am 91 ( &elan$utn!a didalam hadist !an# diriwa!at%an 'leh imam 4u%hari dan 2uslim bahwa Nabi ber%ata %e)ada sahabat sahabat n!a !an# %eti%a itu )ara sahabat lu)ut salat %arena tidur(nabi ber%ata((sesun##uh n!a Allah men"abut ruh ruh %amu seba#aimana dia %ehenda%i dan men#embali%an ruh ruh %amu seba#aimana dia %ehenda%ij dan hadis nabi %eti%a 4ilal men#ata%an %e)ada nabi wahai rasulullah wahai utusan Allah A Allah !an# men#ambil $iwa%u dan $iwamu ,( Didalam surat A<<umar a!at /6 bahwa Allah mewafat%an $iwa $iwa %eti%a matin!a bai% diwa%tu tidur mau)un diwa%tu tida% tidur((!an# mati diwa%tu ditidur di"abut 'leh Allah $iwa n!a %eti%a tidur(!an# tida% mati %eti%a tidur a%an di )endin# sam)ai wa%tu a$aln!a((demi%ian %ira %ira ma%na !an# da)at sa!a tan#%a) dari a!at tersebut Dan sebuah hadist !an# ber%enaan den#an %eadaan diwa%tu nabi !an# diriwa!at%an 'leh bu%hari dan muslim dari nabi bahwa nabi a)abila in#in tidur dan mau tidur nabi ber%ata((j den#an namamu wahai tuhan%u ((a%u merebah%an )in##ir%u dan den#an namamu a%u men#an#%at n!a , artin!a den#an namu a%u tidur dan den#an namu a%u ban#una)a bila %amu men#ambil $iwa%u ma%a am)unilah dia dan sa!an#ilah dia, dan a)abila %amu melan$ut%an $iwa%u ,tida% di"abut- ma%a $a#alah dia den#an a)a !an# %amu $a#a den#an!a )ada hamba hambamu !an# saleh((j Dan hadist !an# diriwa!at%an 'leh bu%hari dalam sahihn!a hbahwa sesun##uh n!a )ara s!uhada itu Allah men$adi%an ruh ruh mere%a ba#ai%an burun# burun# !an# hi$au !an# bersu%a ria di taman s!ur#a dan %embali terban# %e bawah lam)u lam)u !an# indah !an# ter#antun# dibawah Aras!j dan(( Hadist nabi la#i den#an sanad !an# sahih(j 4ahwa manusia a)abila di"abut ruh n!a ma%a malai%at ber%ata h %eluarlah wahai $iwa !an# bai% !an# ada didalam tubuh !an# bai%j %eluar%an den#an %eadaan menda)at%an %eridhaan dari Allahj dan a)abila manusia !an# %e$i mati ma%a malai%at tersebut a%an men#ata%an wahai $iwa !an# %e$i !an# ada didalam tubuh !an# %e$i , %eluarlah den#an menda)at%an mur%a dari Allah( Dari arti %adi$ %adi$ yang ter$e.ut di ata$ tadi"da2at 'ita $i/2u('an .a%1a 9 " yang di3a.ut 'eti'a tidur dina/a'an ru% dan dina/a'an 2u(a 0i1a 2" yang di nai''an 'e (angit dina/a'an ru% 0uga dan dina/a'an 0i1a 0uga" A'an teta2i : dina/a'an 0i1a 'arena di2andang dari $egi .er$atu nya ru% dengan .adan, dan dina/a'an ru% 'erana 'e(e/.utan nya da' da(a/ .entu' ru%ani $erta $e$uatu yang $angat (e/.ut $e%ingga 'ita 2un tida' .i$a /e(i%atnya" +arena lafadh ruh men#andun# ma%na !an# berarti lembut( &elebih n!a ada )ula ruh dan $iwa !an# diarti%an den#an arti !an# tida% ter"antum diatas!aitu den#an arti selain ruh !an# berma%na ruh !an# di"abut %eti%a mati( 2isaln!a arti lain dari ruh adalah an#ina !an# %eluar dari badan dan an#ina !an# masu% %edalam badan atau disebut den#an nafas ,ini menurut Ibnu Taimi!ah- dan menurut ibnu taimi!ah $u#a((ruh $u#a %adan# diarti%an seba#ai asa) !an# %eluar dari $antun# %eti%a $antun# tersebut di bedah((ini adalah %eti%a masa ibnu Taimi!ah hal tersebut dinama%an 'leh d'%ter arab atau disebut%an den#an %ata hruhj ( Namun arti tersebut bu%an arti !an# sesun##uh n!a atau ha%i%at((atau dinama%an arti menurut adat atau uruf atau $u#a bisa disebut arti ma$a< &elan$utn!a $iwa , dalam bahasa arab di sebut Annafsu ((annafsu dalam bahasa Ind'nesia diarti%an $iwa dan diarti%an $u#a diri(- A, nb= ruh $u#a bahasa arabj bila diter$emah%an dalam bahasa Ind'nesia ma%a disebut n!awa, atau lan#sun# disebut den#an ruh seba#ai %'sa %ata !an# diambil dari bahasa arab dan di$adi%an seba#ai %'sa%ata bahasa Ind'nesia- $iwaA $iwa %adan# diarti%an den#an diri sesuatu atau <at sesuatu dan in n!a sesuatu tersebut((misaln!a dalam AlIuran surat Attahrim a!at : ((Allah berfirman ((!an#

artin!a %ira %ira h $a#alah diri diri %amu dan %eluar#a mu dari a)i nera%a h didalam a!at tersebut %ita arti%a diri %ita )adahal lafad n!a adalah anfus %ata $ama% dari annafsu !an# berarti $iwa dan $u#a berarti diri !an# serin# diter$emah%an %edalam bahasa Ind'nesia(sementari ba#i 'ran# arab((dari awal hin##a tera%hir tulisan ini ((han!a ada dua lafadh !n# )erlu %ita "ermati !aitu lafadh ruh((dan lafadh annafsu ,(ruh dan $iwa((- dan ma%an tadi adalah bu%an ma%na $iwa !an# sama den#an ruh(( 2a%an!a $iwa atau annafsu ,dalam bahasa arab- diba#i %e bebera)a ma"am(( 1 annafsul amarah bissu% , $iwa Onafsu !an# selalu ter$eba% dalam d'sa dan ta% )ernah sadar serta ban##a den#an d'sa2 nafsul lawwamah , ham)er sama den#an nafsuO $iwa !an# )ertama a%an teta)i dia sadar setelah mela%u%an d'sa dan men"'ba mem)erbai%i dirin!a walau)un selalu ter$eba% dan selalu men#ulan#i d'sa3 nafsul mutmainnah , adalah $iwa atau nafsu !an# berada dalam lin#%aran ridh' Allah)adahal $iwa manusia adalah satu teta)i a)abila $iwa tersebut sudah di%ait%an den#an nafsu ma%a $iwa tersebut terba#i ba#i menurut rendah dan tin##i n!a dia men#i%uti hawa nafsu n!a(( dan %adan# arti $iwa $u#a di%ait%an den#an sesuatu !an# ber%enaan den#an 'ta% dan hati((misaln!a sa$a a)abila sese'ran# men#alami #an##uan# 'ta% ma%a disebut dia 'ran# #ila atau )enderita sa%it $iwa((wallhu aQlam(( %esim)ulana)a )erbedaan ruh dan n!awa dan $iwa. Jawaban = ruh dan n!awa dan $iwa adalah sama( a)abila %ita melihat )erbedaan n!a didalam Al*Iuran dan hadist ma%a %ita a%an menda)at%an bahwa %ata ruh da)at %ita arti%an n!awa ((berarti ruh dan n!awa adalah sama((!an# mebeda%an n!a adalah lafadh dan )en#u"a)an serta )r'n'un"iati'n n!aruh adalah %'sa %ata bahas arab dan n!awa adalah %'sa %ata bahasa Ind'nesia((selan$ut n!a a)a bila sama ruh dan n!awa ma%a a)a )erbedaan antara ruhOn!awa den#an $iwa. Didalam bahasa arab terda)at dua %'sa %ata !an# san#at ber%enaan den#an s'al ini(!aitu Ruh dan Annafsu((%ata Annafsu han!alah %ata !an# da)at %ita arti%an %edalam bahasa Ind'nesia den#an JIWA(($adi Annafsu dalam bahasa Arab((sedan#%an $iwa dalan bahasa Ind'nesia( Jadi a)a beda n!a ruh dan $iwa. Jawab ruh dan $iwa )ada ha%i%at n!a adalah sama((seba#aimana tersebut didalam AJ?uran dan Hadist(( berarti ruh dan $iwa adalah satu((teta)i ada dua nama ((dinama%an ruh %arena dia san#atlah lembut((dan dinama%an Annafsu ,$iwa- %arena %esan#%ut )autan n!a den#an badanberarti ruh dan $iwa adalah sama(( Walau)un ruh dan $iwa mem)un!a arti !an# lain namun arti !# lain itu adalah ma$a< dan bu%an arti sebenarn!a((bisa %ita lihat )erbedaan arti !an# ma$a< dan arti !an# sebenan!a adalah %eti%a ibu memasa% nasi((memasa% nasi((a)a%ah itu arti !an# asli((. $awaban n!a bu%an((%arena !an# dia masa% adalah beras((arti asli nasi adalah beras !an# sudah dimasa% disebut nasi(( sementara %ita bilan# memasa% nasi )adahal !an# %ita masa% adalah beras berarti %ata nasbi %ita %ata%ana %e)ada beras((disini arti memasa% nasi adalah memasa% beras((berarti memasa% nasi adalah ma$a<( Den#an "ara menama%an sesuatu den#an nama hasiln!a((hasil memasa% beras adalah nasisama den#an memasa% nasi(%arena hasiln!a nasi((ihahhaha Wallahu aQlam((

2elihat )erbedaan mem)un!a berba#ai ma"am se#i((!an# )ertama melihat )erbedaan dari se#i %'sa %atan!adan )ema%ain n!a seta ma%na n!a((dan selan$utn!a adalah melihat )ebedaan dari se#i bentu% dan $enis n!a N!awa ruh dan $iwa ((bentu% n!a tida% da)at %ita lihat((namun %ita bisa melihat a!at dan hadist(!an# men##una%an %ata %ata tersebut(namun setelah %ita lihat )emahamann!a dari a!at dah hadist tersebut ru)an!a adalah mem)un!ai ma%na !an# sama namum %'sa %ata )ema%aian dalam a!at dan hadist tersebut ada )erbedaan((!aitu %adan# %adan# mema%ai %ata ruh(dan %adan# %dan# mema%ai %ata $iwa((namun tu$uan n!a adalah sama(( &etelah itu %ita bu%a %amus((%ita lihat )enda)at ulama tentan# )erbedaan n!awa dan $iwa ((eh ru)an!a !an# membeda%an %edua n!a adalah han!a sebatas lafadh dan %eter%aitan n!a den#an tubuh((namun ruh dan n!awa serta $iwa adalah((satu ma%hlu% !an# dimasu%an 'leh Allah %edalam tubu manusia%eti%a dia %ita )isah%an dari tubu dan tida% berhubun#an la#i den#an tubu((disebut ruh atau n!awa((%eti%a masih berada dalam tubuh disebut ruh $u#a disebut $iwa((disebut ruh +arena %elembutann!a(dan disebut $iwa %arena %eter%aitan!a dan salin#%eter%atian n!a antara tubuh dan ruh(ma%a disebut n!awawallahu aQlam(( alui hte%n'l'#ij bluet&&th bi%inan tuhan bernama n!awa(

Pemba#ian sin#%at bidan#*bidan# )si%'l'#i(


H7(78 N' "'mments

Psikolog kejiwaan, adalah berasal ahli dari

Fakultas Psikologi, dibagi menjadi 5 yaitu psikolog perkembangan, psikolog pendidikan, psikolog sosial, psikolog industri dan organisasi, psikolog klinis. Psikologi bergerak di banyak bidang dan bersifat luas. Psikolog klinis yang melayani manusia dalam penyembuhan kejiwaan manusia yang sedang memiliki masalah dalam hidup atau terguncang jiwanya tanpa menggunakan obat-obatan. Dengan cara melayani curhatan, konsultasi masalah pribadi, memberikan terapi bila diperlukan. Ruang lingkup kerjanya biasanya di Rumah dengan Psikiater biasanya bekerja sama dalam akit !iwa,

menyembuhkan

gangguan kejiwaan yang dimiliki klien shi"ofrenia. Psikolog perkembangan dan pendidikan biasanya sama dalam

ruang

lingkupnya

yaitu

anak-anak

yang

masih

dalam

tahap

perkembangan atau menangani anak-anak bermasalah #dalam bahasa Psikolog anak kreatif dan aktif$hiperaktif% tapi bahasa masyarakat awam adalah anak yang nakal. Psikolog industri dan organisasi, sudah jelas ruang lingkupnya di industri dan organisasi. &iasanya di perusahaan dalam menangani karyawan yang bermasalah, bagian 'RD, Personalia, (anusia # D(%, konsultan perusahaan, apabila umber Daya

aat mengadakan

rekruitment, seleksi, promosi, dan mutasi, payroll, training ataupun mengetes remaja-remaja yang kebingungan dalam memilih jurusan saat () maupun kuliah. Psikolog social dalah psikolog yang mengurus

masalah-masalah social yang sedang terjadi di masyarakat. &iasanya ruang lingkupnya di * (, yayasan social, dan social masyarakat. ebenarnya ada pembagian bagian-bagian kecil dari psikologi, misalnya psikologi umum dan eksperimen, yang biasaanya ruang lingkupnya adalah pengukuran alat tes psikologi. ebenarnya psikologi

bergerak di banyak bidang dan bersifat luas. +leh karena itu prospek psikologi sangatlah besar dan cemerlang. ,amun umumnya Perguruan -inggi hanya membuka (agister Psikologi untuk yang ingin menjadi Psikolog Pendidikan, Psikolog .ndustri dan +rganisasi, dan Psikolog /linis. (ungkin karena

peminatnya lebih banyak dibanding Psikolog Perkembangan.

osial dan Psikolog

+irim%an Ini lewat Email4l'#Thisi4erba#i %e Twitter4erba#i %e Fa"eb''% P'stin# Jebih 4aru P'stin# Jama 4eranda
0 'o/entar;

Po$'an +o/entar

Jan##anan= P's%an +'mentar ,At'm-

Pengertian P$i'o(ogi Per'e/.angan


P&sted by2 Har!ant', &(Pd &n3't&ber 45, 6747

8 Pen#ertian Psi%'l'#i Per%emban#an Psi%'l'#i

)er%emban#an adalah ilmu !an# mem)ela$ari tin#%ah la%u indi3idu dalam )er%emban#ann!a dan latar bela%an# !an# mem)en#aruhin!a( Dalam ruan# lin#%u) )si%'l'#i, ilmu ini termasu% )si%'l'#i %husus, %arena )si%'l'#i )er%emban#an mem)ela$ari %e%hususan dari )ada tin#%ah
la%u indi3idu(

Ada bebera)a manfaat mem)ela$ari Psi%'l'#i Per%emban#an, diantaran!a !aitu= 7Gntu% men#etahui tin#%ah la%u indi3idu itu sesuai atau tida% den#an tin#%at usiaO )er%emban#ann!a( 6- Gntu% men#etahui tin#%at )emam)uan indi3idu )ada setia) fase )er%emban#ann!a 1-Gntu% men#etahui %a)an indi3idu bisa diberi stimulus )ada tin#%at )er%emban#an tertentu( /- A#ar da)at mem)ersia)%an diri dalam men#hada)i )erubahan* )erubahan !an# a%an dihada)i ana%( 8-+husus ba#i #uru, a#ar da)at memilih dan memberi%an materi dan met'de !an# sesuai den#an %ebutuhan ana%(

Pen#ertian Psi%'l'#i Per%emban#an


2enurut bebera)a )ara ahli, ada bebera)a fase indi3idu, !aitu=

atau )eri'disasi )si%'l'#i )er%emban#an

1. Periodisasi yang berdasar biologis. Peri'disasi atau )emba#ian masa*masa )er%emban#an ini didasar%an %e)ada %eadaan atau )r'ses bi'l'#is tertentu( Pemba#ian Aristoteles didasar%an atas #e$ala )ertumbuhan $asmani !aitu antara fase satu dan fase %edua dibatasi 'leh )er#antian #i#i, antara fase %edua den#an fase %eti#a ditandai den#an mulai be%er$an!a %elen$ar %elen#%a)an %elamin( Fase*fase tersebut !aitu a- Fase ana% %e"il = H t th, b- Fase ana% se%'lah= 0 7/ th !aitu masa mulai be%er$an!a %elen$ar %elen#%a)an %elamin, dan "- Fase rema$a = 7/ 67 th . Periodisasi yang berdasar psikologis. T'%'h utama !an# mendasar%an )eri'disasi ini %e)ada %eadaan )si%'l'#is adalah Oswald +r'"h( 4eliau men$adi%an masa*masa %e#'n"an#an seba#ai dasar )emba#ian masa*masa )si%'l'#i )er%emban#an, %arena beliau !a%in bahwa masa %e#'n"an#an inilah !an# meru)a%an %eadaan )si%'l'#is!an# %has dan dialami 'leh setia) ana% dalam masa )er%emban#ann!a( Fase*fase tersebut !aitu= a- Dari lahir sam)ai masa htr't<j, %e#'n"an#an)ertama= %ana%*%ana% awal( b- Tr't< )ertama sam)ai tr't< %edua = masa %eserasia berse%'lah( "- Tr't< %edua sam)ai a%hir rema$a= masa %ematan#an !. Periodisasi yang berdasar didaktis. Pemba#ian masa*masa )er%emban#an se%aran# ini se)erti !an# di%emu%a%an 'leh Har3e! A( Til%er, PhD dalam hDe3el')mental Ps!"'l'#! t' da!j,7908- dan Eli<abeth 4( Hurl'"% dalam hDe3el')mental Ps!"'l'#!j,795H- tam)a% sudah len#%a) men"a%u) se)an$an# hidu) manusia sesuai den#an ha%i%at )er%emban#an manusia !an# berlan#sun# se$a% %'nse)si sam)ai mati den#an )emba#ian )eri'disasin!a( 4eri%ut )eri'disasi berdasar%an dida%tis menurut Eli<abeth 4( Hurl'"% = a- 2asa sebelum lahir ,)ranatal-= 9 bulan b- 2asa ba!i baru lahir ,new b'rn-= H*6 min##u "- 2asa ba!i ,bab!h''d-= 6 min##u* 6 th d- 2asa %ana%*%ana% awal ,earl! "hildh''d-=6*: th e- 2asa %ana%*%ana% a%hir ,later "hilh''d-= :*76 th f2asa )uber ,)ubert!- 77O76 78O7: th #- 2asa rema$a , ad'lesen"e- = 78O7: 67 th h- 2asa dewasa awal ,earl! adulth''d- = 67*/H th i2asa dewasa mad!a,middle adulth''d-= /H*:H th $2asa usia lan$ut ,later adulth''d- = :H*(( Pen$elasan dari bebera)a )eri'disasi indi3idu tersebut dan 2ateriPsi%'l'#i Per%emban#an seba#ian sudah sa!a )a)ar%an di)'stin#an !an# lalu, dan sa!a tida% a%an men#urai%an la#i di sini, sila%an teman*teman membu%a la#i )'stin#an sa!a !an# lalu ,disini-( Gntu% masa*masa )er%emban#an indi3idu !an# belum sa!a urai%an disini, a%an sa!a urai%an la#i )ada )'stin#an selan$utn!a( Gntu% u)date arti%el bela$ar )si%'l'#i ,%li% disini-(

Read m're= P&I+OJOGI PER+E24ANGAN Pen#ertian Psi%'l'#i Per%emban#an

$e0ara% 2er'e/.angan 2$i'o(ogi


7( Psi%'l'#i &eba#ai 4a#ian dari Filsafat dan Ilmu Faal

Sebelum 1879, psikologi dianggap sebagai bagian dari filsafat atau ilmu faal. Pada mulanya ahli-ahli filsafat dari zaman Yunani uno-lah yang mulai memikirkan ge!ala-ge!ala ke!i"aan. Saat itu belum ada pembuktian-pembuktian se#ara empiris atau ilmiah. 2ere%a men#oba menerangkan ge!alage!ala ke!i"aan melalui mitologi. $ara pendekatan seperti itu disebut sebagai #ara pendekatan yang naturalistik. %i antara sar!ana Yunani yang menggunakan pendekatan naturalistik adalah &hales '()*-+*8 S,- yang sering disebut sebagai .apak /ilsafat. 0a meyakini bah"a !i"a dan hal-hal supernatural lainnya tidak ada karena sesuatu yang ada harus dapat diterangkan dengan ge!ala alam 'natural phenomenon-. 0a pun per#aya bah"a segala sesuatu berasal dari air dan karena !i"a tidak mungkin dari air maka !i"a dianggapnya tidak ada. &okoh lainnya adalah 1na2imander '(11-+*( S,yang mengatakan bah"a segala sesuatu berasal dari sesuatu yang tidak tentu, sementara 1na2imenes 'abad ( S,mengatakan bah"a segala sesuatu berasal dari udara. &okoh yang tak kalah pentingnya adalah 3mpedo#les, 4ippo#rates, dan %emo#ritos. 3mpedo#les '*95-*65 S,- mengatakan bah"a ada empat elemen besar dalam alam semesta, yaitu bumi7tanah, udara, api, dan air. ,anusia terdiri dari tulang, otot, dan usus yang merupakan unsur dari tanah8 #airan tubuh merupakan unsur dari air8 fungsi rasio dan mental merupakan unsur dari api8 sedangkan pendukung dari elemen-elemen atau fungsi hidup adalah udara. .erdasarkan pada pandangan 3mpedo#hles, 4ipo#rates '*(5-67+ S,- yang dikenal sebagai .apak 0lmu edokteran, menyatakan bah"a dalam diri manusia terdapat empat #airan tubuh yang memiliki kesesuaian sifat dengan keempat elemen dasar tersebut. .erdasarkan komposisi #airan yang ada dalam tubuh manusia tersebut maka 4ipo#rates membagi manusia dalam empat golongan, yaitu9 : Sanguine, orang yang mempunyai kelebihan 'terlalu banyak ekses- darah dalam tubuhnya mempunyai temperamen penggembira. : ,elan#holi#, terlalu banyak sumsum hitam, bertemperamen pemurung. : $holeri#, terlalu banyak sumsum kuning, bertemperamen semangat dan gesit.

: Plegmati#, terlalu banyak lendir dan bertemperamen lamban. %emo#ritus '*(5-675 S,- berpendapat bah"a seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi yang oleh 3instein kemudian diberi nama ;atom<. .eratus-ratus tahun sesudah %emo#ritus prinsip tersebut masih diikuti oleh beberapa sar!ana, antara lain 0.P. Pa=lo= dan >... ?atson yang sama-sama berpendapat bah"a @atomA dari !i"a adalah refleks-refleks. &okoh-tokoh Yunani kuno tersebut di atas pada dasarnya menganggap bah"a !i"a adalah satu dengan badan. >i"a dan badan berasal dari unsur-unsur yang sama dan tunduk pada hukum-hukum yang sama 'pandangan monoisme-. Selain pandangan monoisme, tumbuh pula pandangan dualisme, yaitu pandangan yang memisahkan !i"a dari badan, !i"a tidak sama dengan badan, dan masing-masing tunduk pada peraturan-peraturan atau hukum-hukum yang terpisah. &okohtokoh terkenal yang menganut pandangan dualisme antara lain9 So#rates '*(9-699 S,-, Plato '*)7-6*7 S,-, dan 1ristoteles '68*-6)) S,-. So#rates berpandangan bah"a pada setiap manusia terpendam !a"aban mengenai berbagai persoalan dalam dunia nyata. ,asalahnya adalah kebanyakan manusia tidak menyadarinya. Bleh karena itu, perlu ada orang lainC sema#am bidanCyang membantu melahirkan sang @0deA dari dalam kalbu manusia. So#rates mengembangkan metode tanya !a"ab untu% menggali !a"aban-!a"aban terpendam mengenai berbagai persoalan. %engan metode tanya !a"ab yang disebut ;So#rati# ,ethod< itu akan timbul pengertian yang disebut ;,aieuti#s< 'menarik keluar seperti yang dilakukan oleh bidan-. ,aieuti#s ini kemudian ditumbangkan oleh D. Dogers tahun 19*6 men!adi teknik dalam psikoterapi yang disebut ;Eon %ire#ti=e &e#hniFues<, suatu teknik yang digunakan oleh psikolog atau psikoterapis untuk menggali persoalan-persoalan dalam diri pasien sehingga ia menyadari sendiri persoalan-persoalannya tanpa terlalu diarahkan oleh psikolog atau psikoterapisnya. So#rates menekankan pentingnya pengertian tentang ;diri sendiri< bagi setiap manusia sehingga menurutnya adalah ke"a!iban setiap orang untuk mengetahui dirinya sendiri terlebih dahulu kalau ia ingin mengerti tentang hal-hal di luar dirinya. Semboyannya yang terkenal adalah ;bela!ar yang sesungguhnya pada manusia adalah bela!ar tentang manusia. Sementara Plato, murid dan pengikut setia So#rates dan dianggap sebagai penganut dualisme yang sebenar-benarnya, mengatakan bah"a dunia ke!i"aan berisi ide-ide yang berdiri

sendiri terlepas dari pengalaman hidup sehari-hari. Pada orang de"asa dan intelektual, mereka dapat membedakan mana !i"a dan mana badan. 1kan tetapi, pada anak-anak !i"a masih ber#ampur dengan badan, belum bisa memisahkan 0de dari benda-benda kongkrit. >i"a yang berisi 0de-0de ini diberi nama ;Psy#he<. Selain itu, Plato !uga meyakini bah"a tiap-tiap orang telah ditetapkan status dan kedudukannya di masyarakat se!ak lahir apakah ia seorang filsuf, pra!urit, atau peker!a.G)H 0a per#aya bah"a tiap orang dilahirkan dengan kekhususan tersendiri, tidak sama antara satu sama lainnya. %engan demikian, selain dianggap sebagai penganut paham %eterminisme atau Eati=isme, ia pun dianggap sebagai tokoh pemula dari paham ;indi=idual differen#es.< %alam perkembangan psikologi selan!utnya, paham indi=idual differen#es ini memba"a para sar!ana ke arah penemuan alatalat pemeriksaan psikologi 'psikotes-. alau Plato dianggap sebagai seorang rasionalis yang per#aya bah"a segala sesuatu berasal dari ide-ide yang dihasilkan rasio maka 1ristoteles '68+-6)) S,-, murid Plato, berkeyakinan bah"a segala sesuatu yang berbentuk ke!i"aan 'form- harus menempati sesuatu "u!ud tertentu 'matter-. ?u!ud ini pada hakikatnya merupakan pernyataan atau ekspresi dari !i"a. &uhanlah satu-satunya yang tanpa "u!ud, hanya form sa!a. 1ristoteles sering disebut sebagai .apak Psikologi 3mpiris karena menurutnya segala sesuatu harus bertitik tolak dari realita, yaitu matter. ,atter-lah sumber utama pengatahuan. Pandangan dan teori-teori 1ristoteles tentang Psikologi dapat dilihat dalam bukunya yang terkenal %e 1nima, yang sesungguhnya merupakan buku tentang ilmu he"an komparatif dan biologi. %alam buku itu ia mengatakan bah"a setiap benda di dunia ini mempunyai dorongan untuk tumbuh dan men!adi sesuatu sesuai dengan tu!uan yang sudah terkandung dalam benda itu sendiri. 1ristoteles selan!utnya membedakan antara hule dan morphe. 4ule 'Eoes Photeti#os- adalah ;yang terbentuk<. sedangkan ,orphe 'Eoes Poeti#os- adalah ;yang membentuk<. .enda dalam alam tidak tumbuh dan berkembang begitu sa!a, tetapi men!adi atau diperkembangkan men!adi sesuatu. Sebelum benda itu ter"u!ud benda itu berupa kemungkinan. Selan!utnya 1ristoteles membedakan tiga ma#am form, yaitu9 Plant, yang mengontrol fungsi-fungsi =egetatif8 1nimal, dapat dilihat dalam fungsi-fungsi seperti9 mengingat, mengharap, dan persepsi8 Dasional, yang memungkinkan manusia malakukan penalaran 'reasoning- dan membentuk konsp-konsep. husus pada manusia, dorongan untuk tumbuh ini berbentuk

dorongan untuk merealisasikan diri 'self realization- yang disebut entele#hi. ,enurut 1ristoteles fungsi !i"a dibagi dua, yaitu kemampuan untuk mengenal dan kemampuan berkehendak. Pandangan ini dikenal sebagai ;di#hotomi<. .erabad-abad setelah zaman Yunani uno, Psikologi masih merupakan bagian dari /ilsafat. Pada masa Denaissan#e, di /ran#is mun#ul Dene %e#artes '1+9(-1(+5- yang terkenal dengan teori tentang ;kesadaran<, sementara di 0nggris mun#ul tokoh-tokoh seperti >ohn Io#ke '1()6-175*-, Jeorge .erkeley '1(8+-17+6-, >ames ,ill '1776-186(-, dan anaknya >ohn Stuart ,ill '185(-1876-, yang semuanya itu dikenal sebagai tokoh-tokoh aliran 1sosianisme. %alam perkembangan Psikologi selan!utnya, peran se!umlah sar!ana ilmu /aal yang !uga menaruh minat terhadap ge!alage!ala ke!i"aan tidak dapat diabaikan. &okohnya antara lain9 $. .ell '177*-18*)-, /. ,agendie '178+-18++-, >.P. ,uller '185118+8-, P. .ro#a '18)*-1885-, dan sebagainya. Eama seorang sar!ana Dusia, 0.P. Pa=lo= '18*9-196(-, tampaknya perlu di#atat se#ara khusus karena dari teori-teorinya tentang refleks kemudian berkembang aliran .eha=iorisme, yaitu aliran dalam psikologi yang hanya mau mengakui tingkah laku yang nyata sebagai ob!ek studinya dan menolak anggapan sar!ana lain yang mempela!ari !uga tingkah laku yang tidak tampak dari luar. Selain itu, peranan seorang dokter berdarah #ampuran 0nggris-Skotlandia bernama ?illiam ,#%augall '1871-1968- perlu pula dikemukakan. 0a !uga telah memberi inspirasi kepada aliran .eha=iorisme di 1merika dengan teoriteorinya yang dikenal dengan nama ;Purposi=e Psy#hology<. Sementara para sar!ana /ilasafat maupun ilmu /aal berusaha untuk menerangkan ge!ala-ge!ala ke!i"aan se#ara ilmiah murni, mun#ul pula orang-orang yang se#ara spekulatif men#oba untuk menerangkan ge!ala-ge!ala ke!i"aan dari segi lain. %iantara mereka adalah /.>. Jall '178+-18)8- yang mengemukakan bah"a !i"a manusia dapat diketahui dengan #ara meraba tengkorak kepala orang tersebut. &eori Jall dikembangkan dari pandangan Psikologi /akultas '/a#ulty Psy#hology- yang dikemukakan seorang tokoh gere!a bernama St. 1gustine '6+*-*65-. ,enurut 1gustine, dengan mengeksplorasi kesadaran melalui metode ;introspeksi diri<, dalam !i"a terdapat bagian-bagian atau fakultas 'fa#ulties-. /akultas tersebut antara lain9 ingatan, ima!inasi, indera, kemauan, dan sebagainya. ,enurut Jall, karena setiap fakultas ke!i"aan di#erminkan pada salah satu bagian tertentu di tengkorak kepala maka dengan mengetahui bagian-bagian tengkorak mana yang menon!ol kita akan mengetahui fakultas-fakultas ke!i"aan mana yang menon!ol pada orang

tertentu sehingga kita dapat mengetahui pula keadaan !i"anya. &eori dari Jall tersebut dikenal dengan Phrenologi. &eori yang seolah-olah ilmiah ini pada dasarnya hanya bersifat ilmiah semu 'pseudo s"ien"e-. ,etote lainnya yang !uga bersifat ilmiah semu antara lain9 Phiognomi '0lmu ?a!ah7Daut ,uka-, Palmistri '0lmu Da!ah &angan-, 1strologi '0lmu Perbintangan-, Eumerologi '0lmu 1ngka-angka-, dan sebagainya. ). Psikologi Sebagai 0lmu yang .erdiri Sendiri Pada akhir abad ke-19 ter!adilah babak baru dalam se!arah Psikologi. Pada tahun 1879, ?ilhem ?undt '>erman, 186)19)5- mendirikan laboratorium Psikologi pertama di Ieipzig yang menandai titik a"al Psikologi sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri. Sebagai tokoh Psikologi 3ksperimental, ?undt memperkenalkan metode 0ntrospeksi yang digunakan dalam eksperimen-eksperimennya. 0a dikenal sebagai tokoh penganut Strukturalisme karena ia mengemukakan suatu teori yang menguraikan struktur dari !i"a. ?undt per#aya bah"a !i"a terdiri dari elemen-elemen '3lementisme- dan ada mekanisme terpenting dalam !i"a yang menghubungkan elemen-elemen ke!i"aan satu sama lainnya sehingga membentuk suatu struktur ke!i"aan yang utuh yang disebut asosiasi. Bleh karena itu, ?undt !uga dianggap sebagai tokoh 1sosianisme. 3d"ard .radford &it#hener '18(7-19)7men#oba menyebarluaskan a!aran-a!aran ?undt ke 1merika. 1kan tetapi, orang 1merika yang terkenal praktis dan pragmatis kurang suka pada teori ?undt yang dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan se#ara langsung dalam kenyataan. ,ereka kemudian membentuk aliran sendiri yang disebut /ungsionalisme dengan tokoh-tokohnya antara lain9 ?illiam >ames '18*)-1915- dan >ames ,# een $attel '18((19**-. 1liran ini lebih mengutamakan fungsi-fungsi !i"a dari pada mempela!ari strukturnya. %itemukannya teknik e=aluasi psikologi 'sekarang psikotest- oleh $attel merupakan bukti betapa pragmatisnya orang-orang 1merika. ,eskipun sudah menekankan pragmatisme, namun aliran /ungsionalisme masih dianggap terlalu abstrak bagi segolongan sar!ana 1merika. ,ereka menghendaki agar Psikologi hanya mempela!ari hal-hal yang benar-benar ob!ektif sa!a. ,ereka hanya mau mengakui tingkah laku yang nyata 'dapat dilihat dan diukur- sebagai ob!ek Psikologi '.eha=iorisme-. Pelopornya adalah >ohn .roades ?atson

'1878-19+8- yang kemudian dikembangkan oleh 3d"ard Ehase &olman '188(-19+9- dan ../. Skinner '195*-. Selain di 1merika, di >erman sendiri a!aran ?undt mulai mendapat kritik dan koreksi-koreksi. Salah satunya dari Bs"ald ulpe '18()-191+-, salah seorang muridnya yang kurang puas dengan a!aran ?undt dan kemudian mendirikan alirannya sendiri di ?urzburg. 1liran ?urzburg menolak anggapan ?undt bah"a berpikir itu selalu berupa image 'bayangan dalam alam pikiran-. ulpe berpendapat, pada tingkat berpikir yang lebih tinggi apa yang dipikirkan itu tidak lagi berupa image, tapi ada pikiran yang tak terbayangkan 'imageless thought-. %i 3ropa mun#ul !uga reaksi terhadap ?undt dari aliran Jestalt. 1liran Jestalt menolak a!aran elementisme ?undt dan berpendapat bah"a ge!ala ke!i"aan 'khususnya persepsi, yang banyak diteliti aliran ini- haruslah dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh 'suatu gestalt- yang tidak terpe#ah dalam bagian-bagian. %iantara tokohnya adalah ,a2 ?ertheimer '1885-19*6-, urt offka '188(-19*1-, ?olfgang ohler '1887-19(7- .%i Ieipzig, pada tahun 19)* rueger memperkenalkan istilah Janzheit 'berasal dari kata da Janze yang berarti keseluruhan-. ,eskipun istilah Janzheit masih dianggap sama dengan istilah Jestalt dan aliran ini sering tidak dianggap sebagai aliran tersendiri, namun menurut tokohnya, rueger, Janzheit tidak sama dengan Jestalt dan merupakan perkembangan dari psikologi Jestalt. 0a berpendapat bah"a psikologi Jestalt terlalu menitikberatkan kepada masalah persepsi ob!ek, padahal yang terpenting adalah penghayatan se#ara menyeluruh terhadap ruang dan "aktu, bukan persepsi sa!a atau totalitas ob!ek-ob!ek sa!a. Perkembangan lebih lan!ut dari psikologi Jestalt adalah mun#ulnya ;&eori ,edan '/ield &heory-< dari urt Ie"in '189519*7-. ,ulanya Ie"in tertarik pada faham Jestalt, tetapi kemudian ia mengeritiknya karena dianggap tidak adekuat. Eamun demikian, berkat Ier"in, sebagai perkembangan lebih lan!ut di 1merika Serikat lahir aliran ;Psikologi ognitif< yang merupakan perpaduan antara aliran .eha=iorisme yang tahun 19*5-an sudah ada di 1merika dengan aliran Jestalt yang diba"a oleh Ie"in. 1liran psikologi ognitif sangat menitikberatkan proses-proses sentral 'seperti sikap, ide, dan harapan- dalam me"u!udkan tingkah laku. Se#ara khusus, halhal yang ter!adi dalam alam kesadaran 'kognisi- dipela!ari oleh aliran ini sehingga besar pengaruhnya terutama dalam mempela!ari hubungan antar manusia 'Psikologi Sosial-. %iantara tokohnya adalah /. 4eider dan I. /ertinger. 1khirnya, lahirnya aliran Psikoanalisa yang besar

pengaruhnya dalam perkembangan psikologi hingga sekarang, perlu mendapat perhatian khusus. ,eskipun peranan beberapa dokter ahli !i"a 'psikiater-, seperti Jean ,artin $har#ot '18)+-1896- dan Pierre >anet 18+9-19*7- tidak kurang pentingnya dalam menumbuhkan aliran ini, namun Sigmund /reud-lah '18+(-1969- yang dianggap sebagai tokoh utama yang melahirkan Psikoanalisa. arena Psikoanalisa tidak hanya berusaha men!elaskan segala sesuatu yang tampak dari luar sa!a, tetapi se#ara khusus berusaha menerangkan apa yang ter!adi di dalam atau di ba"ah kesadaran manusia, maka Psikoanalisa dikenal !uga sebagai ;Psikologi %alam '%epth Pshology-<.
* &ee m're at= htt)=OOsandriH9a(bl'#s)'t("'mO6H76O7HOse$arah*)er%emban#an* )si%'l'#i(htmlPsthash( IJ4n1'A(d)uf

P),-HO<OGI-A< ED*-ATION
)EJARAH P)I+O<OGI DAN PER+EMBNGANN,A
Oleh= ;ara Ani<a

)e0ara% <a%irnya P$i'o(ogi dan Per'e/.angannya


&eba#ai ba#ian dari ilmu )en#etahuan, )si%'l'#i melalui sebuah )er$alanan )an$an#( 4ah%an sebelum Wundt mende%larasi%an lab'rat'riumn!a tahun 7509, !an# di)andan# seba#ai %elahiran )si%'l'#i seba#ai ilmu( )andan#an tentan# manusia da)at ditelusuri $auh %e masa unani %un'(Psi%'l'#i sendiri sebenarn!a telah di%enal se$a% $aman Arist'teles seba#ai ilmu $iwa, !aitu ilmu untu% %e%uatan hidu) , le3ens be#insel-( Arist'teles memandan# ilmu $iwa seba#ai ilmu !an# mem)ela$ari #e$ala * #e$ala %ehidu)an( Jiwa adalah unsur %ehidu)an ,Anima-, %arena itu tia) * tia) ma%hlu% hidu) mem)un!ai $iwa( Da)at di%ata%an bahwa se$arah )si%'l'#i se$alan den#an )er%emban#an intele%tual di Er')a, dan menda)at%an bentu% )ra#matisn!a di benua Ameri%a( &e$arah )er%emban#an )si%'l'#i dimulai saat Psi%'l'#i masih bersatu dan men$adi ba#ian dari Filsafat( 4an!a% )ara ahli menulis bahwa se$arah )er%emban#an Psi%'l'#i dimulai den#an mun"uln!a )andan#an tentan# $iwa dan manusia dari tri' fil's'f besar <aman unani +un', !aitu )o3rate$, P(ato, dan Ari$tote(e$( Namun Ben0a&i(ed ,799:- dalam bu%un!a * Hist&ry &f Psy'h&l&gy menulis bahwa se$arah Psi%'l'#i dimulai saat mun"uln!a te'ri tentan# $iwa !an# ditin$au berdasar%an )andan#an matematis 'leh Pyt%agora$ ,806 /90 &2-( 2asa*masa beri%utn!a, Psi%'l'#i terus ber%emban# hin##a )ada tahun 7509, Psi%'l'#i resmi lahir seba#ai ilmu !an# berdiri sendiri dan ter)isah dari filsafat( Jahirn!a ilmu ini di)el')'ri 'leh Wi(%e(/ Wundt ,7516*796H- !an# mendiri%an lab'rat'rium Jei)<i# di Jerman, !an# meru)a%an lab'rat'rium )ertama !an# mem)ela$ari tentan# tin#%ah la%u manusia ,4ens'n dan Gr'3e, 6HH7 = 68-( Per%emban#an Psi%'l'#i selan$utn!a ditandai den#an hadirn!a ilmuwan*ilmuwan )si%'l'#i den#an berba#ai aliran dan te'ri*te'ri !an# dihasil%ann!a, hin##a )ada a%hirn!a Psi%'l'#i mam)u men$adi suatu disi)lin ilmu( Per'e/.angan P$i'o(ogi $e.agai I(/u /andiri 7( P$i'o(ogi =i$io(ogi$ Fisi'l'#i di)el')'ri 'leh Jo%anne$ Mu((er di 4erlin, Mar$%a( Ha(( di J'nd'n, dan Pierre

=(ouren$ di Paris( 2ere%a mem)ela$ari tentan# fun#si 'ta% dan )en#aruhn!a terhada) tin#%ah la%u manusia , dan men"'ba menentu%an leta% daerah*daerah %husus dan men#emban#%an hmet'de %linisj de#an meneliti %erusa%an 'ta% menusia ter#an##u tin#%ah la%un!a( Gu$ta7 =rit$3% dan Eduard Hit>ig ,750H- meneliti tentan# efe% aliran listri% berda!a lemah, !an# dialir%an )ada ba#ian 'ta% tertentu %emudian dilihat efe%n!a terhada) )erila%u( 2" P$i'o(ogi E'$2eri/enta( Per$alanan se$arah )er%emban#an Psi%'l'#i tida% terle)as dari )eran besar )ara ahli Psi%'l'#i di Jerman, hin##a %emudian $erman d%ata%an seba#ai Ibu Psi%'l'#i( Tahun 7509, Wi(%e(/ Wundt ,7516*796H- bersama )ara asistenn!a !aitu He(/%o(t>, We.er, dab =e3%ner mendiri%an sebuah lab'rat'rium )ertama !an# mem)ela$ari tentan# tin#%ah la%u manusia di Ji)<i#, Jerman, !an# %emudian menandai lahirn!a Psi%'l'#i seba#ai ilmu !an# mandiri, ter)isah dari filsafat dan ilmu alam( Wundt adalah 'ran# )ertama !an# men#enal%an istilah hP$i'o(ogi E'$2eri/enta(j dan mens'sialisasi%an a$aran instr's)e%si, !aitu )emeri%saan %eadaan mental diri sendiri( A$aran Wundt ban!a% ber)en#aruh )ada ahli*ahli Psi%'l'#i, se)erti E..ing%au$, Mu((er, Brentano, )tu/2&, dan +u(2e( ?" P$i'o(ogi )tru'tura(i$/e Tahun 7591, Edr1ard Tit3%ener 975:0*7960-, se'ran# murid Wundt !an# san#at ter%enal, men#emban#%an Psi%'l'#i di Ameri%a &eri%at den#an mendiri%an Jab'rat'rium di E'rnell( Tit$%ener men#a%u bahwa mes%i)un ia adalah )en#i%ut Wundt !an# setia namun ia men#emban#%an suatu )ende%atan tersendiri( Pandana#an stru%rualisme*n!a berdasar%an )ada hasil inr's)e%si dan bersifat me%anisti%, !aitu memila%h )en#alaman man$adi unsure* unsur !an# han!a memili%i ma%na bila bersatu ,!an# %emudian disetu$ui 'leh )ara )en#anut gestalt-( &tru%tualis $u#a mem)ermasalah%an tentan# ha)aj dan hdi manajdan men'la% adan!a Psi%'l'#i tera)an( Aliran ini bertahanb hin##a 68 tahun dan bera%hir %eti%a Tit3%ener wafat,4ens'n Gr'3e, 6HH7 = /6*/1-( @" P$i'o(ogi =ung$iona(i$/e 2un"ul %emudian suatu )andan#an !an# bertentan#an dena#n stru%tualisme, !aitu Fun#si'nalisme( Titi% berat )andan#an ini adalah )ada "ara ber$alann!a fun#si 'ta%, !an# dialtarbela%an#i 'leh %'nse) %esadaran dari Dar1in dan Ga(ton, serta Her.ert )2en3er ,756H*79H1-( Fun#si'nalisme mem)ermasalah%an tentan# hba#aimanaj dan hmen#a)aj dan men"'ba untu% menrea)%an Psi%'l'#i dalam %ehidu)an sehari*hari( Fun#si'nalisme di)el')'ri 'leh Wi((ia/ Ja/e$ ,75/6*797H-, Jon% De1ey ,7589*7986-, Ja/e$ Ange( ,75:9* 79/9- dan Har7ey -arr ,7501*798/- ,4ens'n Gr'3e, 6HH7 = /6*/:-( 5" P$i'oana(i$i$ Aliran Psi%'dinami%a ,759:- !an# berarti h$iwa !an# a%tifj, di)el')'ri 'leh )ig/und =reud ,758:*7919-( Aliran ini )ada )ela%sanaann!a serin# menera)%an te'ri )si%'analisis sehin##a %emudian ban!a% 'ran# men!ebutn!a seba#ai aliran Psi%'analisis( Istilah Psi%'analisis )ertama %ali di#un%an 'leh =reud( Istilah ini men##ambar%an berba#ai te'ri dan te%ni% !an# di#una%an untu% men"ari dan men!ebuh%an masalah mental manusia( A" Be%a7iori$/e Aliran 4eha3i'risme bera%ar dari )emi%iran fil's'fis tentan# as'siasinisme !an# mem)ela$ari "ara )i%iran salin# berhubun#an dan men"'ba untu% menemu%an hhu%umj !an# men##ambar%an dan men$elas%an tin#%ah la%u ,4ens'n Gr'3e, 6HH7 = :H-( P'%'% a$aran beha3i'risme adalah men#enai tin#%ah la%u tan)a men#%ait%ann!a de#nan %'nse) %esadaran atau mentalitas( B" Pai'o(ogi Ge$ta(t Psi%'l'#i Gestalt men#%a$i masalah tin#%ah la%u dan )en#alaman seba#ai %esataun t'talitas( A$arann!a men!ata%an bahwa melihat %eseluruhan $auh lebih berarti dari)ada melihat ba#ian )er ba#ian( +'nstribusi terbesar dari aliran ini adalah di bidan# )erse)si dan bela$ar( Pemi%ir utama aliran ini adalah MaC Wert%ei/er ,755H*79/1-, Wo(&gang +o%(er ,7550*79:0-, dan +urt +o&&'a ,755:*79/7- ,Eha)lin, 7990 = 6H5-( #" Hu/ani$ti' Psi%'l'#i Humanisti% ber%emban# dari fen'men'l'#i( Aliran ini men#%a$i masalah %esehatan mental, den#an se#ala atribut )'sitifn!a, se)erti %ebaha#iaan, %esenan#an, %e#embiraan,

%ebai%an, %asih sa!in#, berba#i dan %edermawanan( Aliran ini ban!a% di%emban#%an 'leh A.ra%a/ Ma$(o1 ,79H5*790H- !an# san#at ter%enal den#an te'ri a%tualisasi diri dan hierar%i %ebutuhan A dan -ar( Roger$ ,79H6*7950- !an# ban!a% membahas men#enai %e)ribadian !an# sehat( ,4ens'n Gr'3e, 6HH7 = 7H0*77/-( P$i'o(ogi Ma$a +ini Per%emban#an Psi%'l'#i dewasa ini diwarnai den#an sema%in luasn!a bidan# %a$ian Psi%'l'#i hin##a mun"ul h"aban#*"aban#j baru dalam ilmu ini( Di antaran!a Psi%'l'#i Islami ,atau ada !an# men!ebut Psi%'l'#i Islam-, !an# men"'ba men#%a$i Psi%'l'#i den#an landasan dan 'rientasi nilai*nilai Islam ,An"'% dan &'er's', 6HH7 = 719-( 4ens'n Gr'3e ,6HH7- men"atat dua ba#ian baru dari Psi%'l'#i !an# a%ihir*a%hir ini san#at ber)en#aruh, !aitu Psi%'l'#i +'#nitif dan Psi%'l'#i +esehatan( Psi%'l'#i +'#nitif !an# serin# disebut seba#ai ilmu %'#nitif, di)andan# mam)u men!elsai%an masalah den#an menera)%an hasil )enelitiann!a )ada )eme"ahan masalah( Psi%'l'#i %esehatan meru)a%an )en##unaan Psi%'l'#i !an# relati3e masih baru bila dibandin#%an den#an ba#ian*ba#ian Psi%'l'#i !an# lain, terutama dalam ba#ian Psi%'l'#i Indi3idual( Pen##unaan !an# ter%ait dalam hal ini adalah mun"uln!a Psi%'l'#i Olahra#a !an# berisi m'ti3asi, %'nse) diri, dan dinami%a %el'm)'% ,4ens'n Gr'3e, 6HH7, = 7:5-( 7( PENDE+ATAN DAN 2ETODE DAJA2 P&I+OJOGI PER+E24ANGAN)resentasi ini disusun untu% memenuhi tu#as mata %uliah Psi%'l'#i Per%emban#an diam)u 'leh Wahidin, &( Pd( I, 2( Pd +el'm)'% = 2uhammad &'lehan , 777*77*7:0 - Imam &etiawan , 777*77*H95 - uanita Rahmawati , 777*77*709 - &iti Haniah , 777*77*770 - &E+OJAH TINGGI AGA2A I&JA2 NEGERI , &TAIN &AJATIGA TAHGN 6H76 6( &e%ilas )en#ertian tentan# )si%'l'#i )er%emban#an( Psi%'l'#i meru)a%an sebuah istilah !an# berasal dari bahasa In##ris, !aitu h)s!"h'l'#!j( Istilah ini )ada mulan!a berasal dari %ata dalam bahasa unani !aitu h)s!"hej, berarti, $iwa atau da!a hidu), sedan#%an hl'#'sj berarti ilmu( Jadi se"ara harafiah, h)s!"h'l'#!j berarti ilmu !an# meme)ela$ari tentan# %e$iwaan atau hIlmu Jiwa h( &edan#%an )er%emban#an, Eha)lin men#arti%an )er%emban#an seba#ai ,7-Perubahan !an# ber%esinambun#an dan )r'#resif dalam 'r#anisme, dari lahir hin##a mati, ,6-Pertumbuhan, ,1-Perubahan dalam bentu% dan dalam inte#rasi dari ba#ian*ba#ian $asmaniah %e ba#ian*ba#ian fun#si'nal(, ,/-+edewasaan atau %emun"ulan )'la*)'la asasi dari tin#%ah la%u !an# tida% di)ela$ari( &ementara itu, Reni A%bar Hawadi menafsir%an,jPer%emban#an se"ara luas menun$u% )ada %eseluruhan )r'ses )erubahan dari )'tensi !an# dimili%i indi3idu dan tam)il dalam %ausalitas %emam)uan ,sifat dan "iri*"iri !an# baru( 1( Jan$utan( Per%emban#an itu menun$u%%an suatu )r'ses tertentu, !aitu suatu )r'ses !an# menun$u%%an %ede)an dan tida% da)at diulan#i %embali(dalam )er%emban#an manusia ter$adi )erubahan*)erubahan !an# sedi%it ban!a% bersifat teta) dan tida% da)at diulan#i( Per%emban#an menun$u%%an )ada )erubahan )erubahan dalam suatu arah !an# bersifat ma$u( Psi%'l'#i )er%emban#an lebih mem)ers'al%an fa"t'r*fa%t'r umum !an# meme)en#aruhi )r'ses )er%emban#an !an# ter$adi di dalam diri sese'ran#( Titi% berat !an# diberi%an 'leh )ara )si%'l'# )er%emban#an adalah relasi antara %e)ribadian dan )er%emban#an( /( Dari )en$elasan tersebut da)at diambil %esim)ulan bahwa )si%'l'#i )er%emban#an adalah Ilmu !an# lebih mem)ers'al%an fa"t'r*fa%t'r umum !an# mem)en#aruhi )r'ses )er%emban#an , )erubahan -dalam diri sese'ran# !an# meniti%berat%an )ada relasi antara %e)ribadian dan )er%emban#an ,Penda)at Pr'f( Dr( F(J( 2'n%s, Pr'f( Dr( A(2(P dan Pr'f( Dr( &iti Raha!u dalam bu%un!a hPsi%'l'#i Per%emban#anj-( Ilmu !an# mem)ela$ari tin#%ah la%u manusia !an# mulai )eri'de masa ba!i, rema$a, dewasa hin##a lan$ut usia ,Penda)at +artini +art'n' dalam bu%un!a hPsi%'l'#i Ana%j-( 8( Gntu% men#etahui suatu )er%emban#an atau )ertumbuhan,harus dila%u%an )ende%atan*)ende%atan dan met'de*met'detertentu, dima%sud%an untu% memberi%an )en#ertian tentan# ba#aimana )ara )si%'l'# )er%emban#an mela%u%an tu#as mere%a

dalam menda)at%an lebih ban!a% )en#ertian a%an #e$ala )er%emban#an serta ba#aimana "ara men#atasi hambatan dalam )r'ses )er%emban#an( :( Pende%atan dan 2et'de Dalam Psi%'l'#i Per%emban#an Pende%atan* )ende%atan!a= 2et'de* met'den!a = 6( 2et'de Obser3asi1( Pende%atan Er'ss*se"ti'nal 1( 2et'de EC)erimen /( 2et'de +linis8( Pende%atan J'n#itudinal 8( 2et'de Tes0( Pende%atan &e%uensial :( 2et'de Inter3iew 0( 2et'de ?uesti'nnare9( Pende%atan Er'ss* "ultural 5( 2et'de E'lle"ti'n , lintas* buda!a 0( Pende%atan Psi%'l'#i Per%emban#an7(Pende%atan Er'ss*se"ti'nal Pende%atan Er'ss*se"ti'nal adalah suatu )ende%atan !an# di)er#una%an untu% mela%u%an )enelitian terhada) bebera)a %el'm)'% ana% dalam $an#%a wa%tu !an# relati3e sin#%at( Dalam )ende%atan ini )enelitian dila%u%an terhada) 'ran#*'ran# atu %el'm)'% 'ran# dari tin#%at umur !an# berbeda*beda( +el'm)'%*%el'm)'% !an# berbeda tersebut da)at dibandin#%an dalam hal%ebera#aman 3ariable teri%at, se)eti I?, mem'ri, relasi teman seba!a, %ede%atan den#an 'ran# tua, )erubahan h'rm'ne, dan lain*lain( 2elalui )ende%atan %r's*se%ti'nalini da)at di)er'leh )en#ertian !an# lebih bai% a%an fa"t'r !an# %has atau !an# %uran# %has ba#i %el'm)'%*%el'm)'% !an# di)erbandin#%an( +euntun#an utama dalam )ende%atan %r's*se%ti'nal ini adalah bahwa )ara )eneliti tida% membutuh%an wa%tu !an# terlalu lama untu% menun##u indi3idu bertumbuh( Ada)un %elemahan )ende%an ini adalah bahwa )ende%atan ini tida% member inf'rmasi tentan# ba#aimana indi3idu berubah atau tentan# stabilitas %ara%teristi%n!a( Nai% turun!a )er%emban#an da)at men$adi tida% $elas( 5( 6( Pende%atan J'n#itudinalPende%atan l'n#itudinal adalah )ende%atan dalam )enelitian !an# dila%u%anden#an "ara men!elidi%i ana% dalam $an#%a wa%tu !an# lama, misaln!amen#i%uti )er%emban#an ses'ran# dalam $an#%a wa%tu tertentu, se)erti selamamasa %ana%*%ana% atau selama masa rema$a( +elebihan dan %elemahann!aantara lain= *&am)el lebih sedi%it, sehin##a memun#%in%an untu% mela%u%an analisaterhada) )ertumbuhan dan )er%emban#an setia) indi3idu( *2emun#%in%an men#etahui #an##uan* #an##uan dalam)er%emban#an, bai% se"ara )ribadi mau)u dalam %el'm)'%( *2emun#%in%an mela%u%an analisa terhada) hubun#an antara )r'ses)ertumbuhan, bai% as)e% %ematan#an mau)un )en#alaman, %arena data !an#di)er'leh berasal dari ana% !an# sama( *2emberi%an %esem)atan untu% men#analisa efe% lin#%un#an terhada))erubahan tin#%ah la%u dan %e)ribadian(&edan#%an %elemahan dari )ende%atan ini adalah = *2embutuh%an wa%tu !an# !an# lama dan bia!a !an# besar( *2emerlu%an ban!a% )eneliti !an# %emun#%inan memili%i )en#alaman!an# berbeda*beda( *+emun#%inan ter$adin!a #an##uan dalam selan# wa%tu )enelitian !an#sedan# dila%u%an, misaln!a bila 'ran# )indah tem)at atau menin##al( 9( 1( Pende%atan &e%uensial +'mbinasi )ende%atan %r's*se%ti'nal dan )ende%atan l'n#itudinalinilah !an# dinama%an )ende%atan se%uensial( Dalam ban!a% hal,)ende%atan ini mulai den#an studi %r's*se%ti'nal !an# men"a%u) indi3idudari usia !an# berbeda( 4erbulan*bulan atau bertahun*tahun setelah)en#u%uran awal, indi3idu !an# sama diu$i la#i ,ini meru)a%an as)e%l'n#itudinal dari ran"an#an- Pada wa%tu selan$utn!a,, se%el'm)'% sub$e%baru diu%ur )ada masin#*masin# tin#%at usia( +el'm)'% baru )ada masin#*masin# tin#%at ditambah%an )ada wa%tu beri%utn!a untu% men#'ntr'l)erubahan !an# ,#u#ur- dari studi, atau )en#u$ian ulan# mun#%in telahmenin#%at%an %iner$a mere%a( 2es%i)un )ende%atan ini %'m)le%s, mahal, dan lama, namun benar*benar memberi%an inf'rmasi !an# tida% mun#%in di)er'leh dari )ende%atan%r's*se%ti'nal dan )ende%atan l'n#itudinal( Pende%atan se%uensial san#atber#una, terutama dalam men#u$i )en#aruh %'h'r 7H( /( Pende%atan Er'ss*"ulturalPende%atan "r'ss*"ultural adalah suatu )ende%atan dalam )enelitian !an#mem)ertimban#%an fa%t'r*fa%t'r lin#%un#an atau %ebuda!aan !an#ber)en#aruh terhada) )er%emban#an ana%( Pende%atan ini dila%u%anterhada) %el'm)'%*%el'm)'% !an# berbeda latar bela%an# %ebuda!aan!a,bai% melalui )er"'baan, mau)un tes )en#um)ulan data melalui 'bser3asi,wawan"ara dan )en#um)ulan data lain!a untu% di'lah dan dianalisa)ersamaan dan )erbedaan!a( Den#an demi%ian

)ende%atan lintas*buda!a ,"r'ss*"ultural-men#enai urutan*urutan dalam )er%emban#an, )entaha)an dalam)er%emban#an, a)a%ah meru)a%an n'rma !an# uni3ersal atau berla%u )adasuatu %el'm)'% %eturunan tertentu, da)at diselidi%i den#an latar bela%an#%ebuda!aan !an# san#at berbeda( 77( 2et'de Psi%'l'#i Per%emban#an 7(- 2et'de Obser3asi Adalah suatu "ara !an# dila%u%an untu% men#amati semua tin#%ah la%u!an# terlihat dalam $an#%a wa%tu tertentu atau )ada taha) )er%emban#antertentu ( Terdiri dari 'bser3asi alami dan 'bser3asi ter%'ntr'l( 6(-2et'de EC)erimen Adalah met'de )enelitian dalam )si%'l'#i )er%emban#an den#anmela%u%an %e#iatan*%e#iatan )er"'baan )ada ana%( Pen##unaan met'de inidalam )enelitian terhada) ana%*ana% tida%lah mudah, %arena ana%*ana%san#at su#estible, mudah di)en#aruhi, bertin#%ah la%u semaun!a, serin# sulitdiberi%an )en#ertian, dan su%ar di%etahui den#an $elas a)a !an#dima%sud%an 'leh ana% itu( Dan biasan!a diada%an )er"'baan ulan# untu%menda)at%an hasil untu% di"'"'%%an den#an hasil !an# )ertama( 1(-2et'de +linis Adalah suatu met'de )enelitian !an# %husus ditu$u%an %e)ada ana%*ana% den#an "ara men#amat*amati, men#a$a% ber"a%a)*"a%a) dan tan!a$awab( Eara ini ditera)%an dalam ran#%a untu% mem)er'leh %esim)ulanadan!a %elainan $iwa untu% selan$utn!a, da)at diberi%an )en#'batan( 76( /(- 2et'de TesAdalah met'de !an# di#una%an untu% men#ada%an )en#u%uran tertentu terhada)'b$e%n!a( Tes meru)a%an instrument )enelitian !an# )entin# dalam )si%'l'#i%'nten)'rer, !an# di#una%an untu% men#u%ur se#ala $enis %emam)uan, minat, si%a)dan hasil %er$a(8(-2et'de Inter3iew2en##una%an met'de inisan#at la<im dan )ra%tis di#una%an 'leh )ara 'ran# tua)endidi% untu% men!elidi%i %'ndisi ana%*ana% didi%n!a den#an "ara men#ada%antan!a $awab atau wawan"ara ( Walau)un tam)a%n!a sederhana, met'de ini )unmembutuh%an adan!a %etram)ilan tersendiri dan men#hindari %esan !an# dibuat*buat ,semu-, sehin##a men!ulit%an di)er'lehn!a data !an# di%ehenda%i !a%ni data!an# asli(:(-2et'de ?uesti'nnarePen##unaan!a "u%u) den#an men!'d'r%an daftar )ertan!aan !an# sudahdisistematisasi sedemi%ian ru)a dan diselaras%an den#an tu$uan )enelitian untu%da)at di$awab se"ara te)at dan benar( an# )erlu di)erhati%an )ada met'de iniantara lain bahasa untu% da)at dimen#erti ana%( &etelah $awaban di)er'leh,)e%er$aan selan$utn!a ialah menari% %esim)ulan( 71( 0(- 2et'de E'lle"ti'nIni da)at di%er$a%an den#an men#um)ul%an se#ala sesuatu !an# meru)a%an%ar!aO%e#emaran ana%*ana%, antara lain= &urat*surat,"atatan harian,diar!H,%aran#an, )eran#%', lu%isan, f't', dll( Dari bahan*bahan tersebut san#atbermanfaat untu% di)ela$ari dan selam$utn!a dianalisis serta diambil%esim)ulan 7/( +esim)ulan ( 4erane%a ra#am "ara !an# dila%u%an 'leh )ara )si%'l'# umtu% men#etahui taha)*taha) dalam )r'ses )er%emban#an( Pada )ende%atan !an# bersifat umum terdiri dari =Pende%atan Er'ss*se"ti'nal, l'n#itudinal, se%uensial, dan "r'ss* "ultural( &edan#%an met'de*met'de !an# bersifat lebih s)esifi% terdiri dari = met'de e%s)erimen, %linis, tes, 'bser3asi,inter3iew, Iuesti'nnaire, dan "'lle"ti'n( Dalam )ende%atan dan met'de )si%'l'#i )er%emban#an, )ende%atan !an# lebih umummemberi%an )en#ertian a%an %eseluruhan )r'ses )er%emban#an atau bebera)a as)e%n!a(&edan#%an bebera)a met'de dima%sud%an untu% memberi%an lebih ban!a% )en#ertian a%an#e$ala )er%emban#an, bebera)a met'de !an# lain la#i memberi%an )en#etian ba#aimana"aran!a men#atasi hambatan dalam )r'ses )er%emban#an( Para )eneliti mela%u%an berba#ai)ende%atan den#an met'de tertentu untu% menda)at%an analisa dari suatu #e$ala !an#ter$adi dalam suatu )r'ses )er%emban#an( Pada )ema%aian met'de !an# ter)adu menambah%emun#%inan untu% mem)er'leh )en#ertian men#enai hubun#an #e$ala )er%emban#an satuden#an !an# lain, bai% men#enai tin#%ah la%u, )enda)at mau)un %'ndisi tertentu dalam)r'ses )er%emban#an sese'ran#( 2a%a dari itu, %ita harus bisa men#etahui tahab !an# dila%u%an se'ran# )eneliti untu%menda)at%an data( &ehin##a, bila suatu saat nanti %ita dihada)%an )ada lin#%un#an !an#menuntut %ita untu% ter$un )ada analisa dunia )er%emban#an, %ita men#etahui berba#ai hal!an# bersan#%utan den#an )er%emban#an tersebut( 78( Wassalamualai%um Warahmatullahi Wabara%atuh

Anda mungkin juga menyukai