Fix 2 Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien
Fix 2 Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien
Fix 2 Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien
dd/GLIOMA CEREBRAL MENINGITIS SEROSA GRADE II DI RUANG ANAK KENANGA 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II JURUSAN GIZI TAHUN 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Proses Asuhan Gizi Terstandar Studi Kasus Space Occupying Lession (SOL) ec. dd/Glioma Cerebral From Meningitis Serosa Grade II di ruang Kenanga 1 (Ruang Anak) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dipresentasikan.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................................... 1 DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4 BAB II KASUS ...................................................................................................................... 6 1. a) b) c) d) e) 2. 3. ASESMEN GIZI ......................................................................................................... 6 Riwayat Personal ................................................................................................. 6 Antropometri ...................................................................................................... 6 Biokimia............................................................................................................... 7 Klinis dan Fisik (Tanggal 5 April 2014) ................................................................. 7 Dietary History (Riwayat Gizi) ............................................................................. 8 DIAGNOSIS GIZI ....................................................................................................... 9 STANDAR PEMBANDING ......................................................................................... 9 Perhitungan Kebutuhan .............................................................................................. 9 4. a) b) 5. INTERVENSI GIZI .................................................................................................... 10 Tujuan Intervensi .............................................................................................. 10 Rancangan Implementasi .................................................................................. 11 RENCANA MONITORING DAN EVALUASI .............................................................. 13
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................... 18 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 20 1. 2. KESIMPULAN ......................................................................................................... 20 SARAN ................................................................................................................... 20
DAFTAR TABEL Tabel 1Data Biokimia .............................................................................................. 7 Tabel 2 Rancangan Diit Hari ke-1 (5 April 2014)........................................................ 12 Tabel 3 Distribusi Diit Hari ke-1 (5 April 2014) .......................................................... 12 Tabel 4 Distribusi Diit Hari ke-2 (6 April 2014) .......................................................... 15 Tabel 5 Monitoring dan evaluasi ............................................................................ 13 Tabel 6 Monitoring hari ke-1 (6 April 2014) ............................................................. 14 Tabel 7 Monitoring hari ke-2 (7 April 2014) ............................................................. 14 DAFTAR DIAGRAM Diagram 1 Implementasi Hari ke-1 dan Hari ke-2 ..................................................... 19
BAB I PENDAHULUAN
Space Occupying Lession (SOL) merupakan masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak ( Long, C 1996 ; 130). Adanya SOL dalam otak akan memberikan gambaran seperti tumor, yang meliputi gejala umum yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial, perubahan tingkah laku, false localizing sign serta kelainan lain, tergantung pada lokasi tumor (true localizing sign). Tumor juga dapat menyebabkan infiltrasi dan kerusakan pada struktur organ yang penting seperti terjadinya obstruksi pada aliran LCS yang menyebabkan hidrosefalus atau menginduksi angiogenesis dan edem otak. (Akhyar, 2010) Di Amerika didapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun. Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan. Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1 (3-12 tahun), sedangkan pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65 tahun. (Akhyar, 2010) Beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita SOL adalah nyeri kepala, muntah tanpa diawali dengan mual, perubahan status mental seperti gangguan konsentrasi, ataksia atau gangguan keseimbangan, seizure atau gejala epilepsi dan papil edem yang dapa menyebabkan penyempitan pandangan (Akhyar, 2010) Kumpulan gejala gejala tersebut dapat mengakibatkan penurunan asupan makan pasien serta peningkatan kebutuhan energi karena adanya infeksi pada tubuh pasien. Ketika ada peningkatan kebutuhan namun terjadi penurunan asupan dan hal tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu lama maka akan mengakibatkan malnutrisi. Pasien yang mengalami malnutrisi akan menyulitkan proses penyembuhan, karena apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan infeksi lebih lanjut. Pada laporan ini akan dibahas satu kasus mengenai An . R seorang anak berusia 4 tahun 1 bulan. Merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Diagnosa saat masuk rumah sakit adalah SOL ec. dd/Glioma Cerebral Meningitis Serosa Grade II. Diagnosa tersebut mengakibatkan gangguan asupan makan sehingga asupan makan menurun sejak 1
bulan dan terjadi penurunan berat badan sebanyak 1 kg dalam 1 minggu. Oleh karena itu pasien membutuhkan assesmen lanjut untuk intervensi yang lebih tepat.
BAB II KASUS
1. ASESMEN GIZI a) Riwayat Personal a. Data Personal An R 4 tahun 1 bulan, belum sekolah, anak kedua dari 2 bersaudara, bahasa sehari hari bahasa sunda dan bahasa Indonesia. Ayah Pasien seorang perokok dan sering merokok di dekat Pasien. Gejala awal pasien adalah mengalami pusing, lalu 1 bulan yang Pasien mengalami penurunan nafsu makan. b. Riwayat medis 5 bulan SMRS pasien mengalami sakit kepala yang tidak kunjung reda walau sudah diberikan obat warung 2 bulan SMRS pasien mengalami panas lebih dari 2 minggu kemudian dibawa ke RS Garut dan dirawat selama 12 hari dengan diagnosis meningitis. Diagnosa medis pada awal masuk RS adanya SOL ec. dd/glioma cerebral meningitis serosa grd II c. Riwayat Sosial Ekonomi Pekerjaan Ayah : Peternak Ayam
d. Status ekonomi : Menengah ke bawah b) Antropometri Komposisi / pertumbuhan tubuh / riwayat berat badan (tanggal 5 April 2014) Nama Berat Badan
6
: An. R : 16 kg
: 103 cm : - 0.1 s/d + 1 SD (Gizi Baik) : Berat badan 1 minggu yang lalu
adalah 17 Kg, sedangkan berat badan (4/4/2014) hasil penimbangan adalah 16 Kg. Terjadi penurunan berat badan sebanyak 1 kg (5.8%) dalam waktu 1 minggu. c) Biokimia Berikut ini merupakan tabel data biokimia yang diambil pada tanggal 4 April 2014 Tabel 1Data Biokimia Pemeriksaan Hb Ht Leukosit Hasil Pemeriksaan 14.7 47 12.500 Nilai Normal 12-16 35-47 440011.300 Ureum Kreatinin GDS Na 7 0.29 90 138 15-50 0,5-0,9 <140 135145 K 4 3,6-5,5 mEq/L Normal mg/dL mg/dL mg/dL mEq/L Rendah Rendah Normal Normal Satuan g/dL % /mm3 Keterangan Normal Normal Tinggi
d) Klinis dan Fisik (Tanggal 5 April 2014) 1. Tanda vital a. Kesadaran CM (Compos Mentis) b. Tekanan darah = 90/60 mmHg (rendah) c. Nadi = 100x/menit d. Respirasi = 24x/menit e. Suhu = 37oC 2. Keluhan
a. Jari pada tangan kanan tidak dapat digerakkan 2 minggu terakhir sehingga makan harus disuapi, biasanya Pasien makan sendiri b. Kepala terasa pusing dan mudah mengantuk c. Ada sedikit pembengkakan di bagian kepala kanan d. Ada penurunan aktifitas 3. Aktifitas bantuan) e) Dietary History (Riwayat Gizi) Pola makan Pasien saat sehat adalah 5 6x makan utama dalam porsi kecil (1/2 porsi) dan jajan minuman ringan dalam gelas sebanyak 4 5 gls/hari serta jajanan ringan lain seperti makaroni pedas 1 2 bh/hari dan Pasien biasa mengonsumsi mie instan 2x/minggu. Dalam 1 kali makan bisa menghabiskan 1 centong nasi atau kurang lebih 5 - 7 sdm. Pasien biasa makan lengkap dengan lauk hewani, nabati dan sayur. Pasien juga tidak menyukai makanan yang lembik seperti bubur, bubur sum sum, dan pisang. Selain itu Pasien juga kurang menyukai makanan yang manis seperti bubur kacang hijau. Pasien mengalami penurunan nafsu makan semenjak 1 bulan yang lalu. Dalam sehari Pasien hanya makan sebanyak 3x makan utama dalam porsi kecil (1/2 porsi) atau kurang lebih sama yaitu 5 -7 sdm. Berdasarkan hasil recall 24 jam RS (tanggal 04 April 2014) Pasien diberikan makanan biasa dengan pola 3 kali makanan utama 2 kali selingan, dengan analisa zat gizi yaitu sebagai berikut: : Ambulatory (dapat berjalan namun dengan
Data diatas menunjukkan bahwa asupan Pasien di RS rata-rata <80% Order/Pemesanan diit Order awal : Makanan Biasa (Nasi)
2. DIAGNOSIS GIZI Problem NI-2.1 Inadekuat Oral intake Etiologi Adanya penurunan nafsu makan akibat ketidaknyamanan pasien yaitu keluhan pusing NB-2.6 Kesulitan makan sendiri Kondisi fisik yang terbatas Adanya Sign/Symthom penurunan BB
sebanyak 5.8% dalam waktu satu minggu dan asupan yang rendah yaitu Energi 55%,
Protein 60,5%, Lemak 49,6% dan Karbohidrat 55%. Jari tangan kanan yang tidak bisa digerakkan sehingga tidak bisa makan sendiri.
3. STANDAR PEMBANDING Perhitungan Kebutuhan Estimasi Kebutuhan Energi Total Rumus WHO Equations (REE) : (22.7 x weight (kg)) + 495 : (22.7 x 16) + 495 : 858.2 kkal TEE : 858.2 kkal x AF xSF : 858.2 x 1.1 x 1.3 : 1227.3 kkal 1200 kkal
4. INTERVENSI GIZI a) Tujuan Intervensi Memberikan dan meningkatkan asupan zat gizi oral sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Pasien. Memberikan edukasi kepada orang tua Pasien dalam membantu memberikan makanan 1. Prinsip dan Syarat diit Energi sesuai kebutuhan yaitu sebesar 1200 kkal. Protein tinggi yaitu 15% dari kebutuhan setara dengan 45 gram. Lemak cukup yaitu sebesar 35% dari total energi atau setara dengan 47 gram. Karbohidrat merupakan sisa dari total protein dan lemak yaitu sebesar 50% dari total energi atau setara dengan 150 gram. Bentuk makanan yaitu makanan padat (makanan biasa) dengan suplemen makanan cair (Formula Komersial) Diberikan melalui oral Diberikan sebanyak 3 kali makan utama dan 2 3 kali selingan.
10
b) Rancangan Implementasi Pemberian Makanan Sebelum implementasi dilakukan, terlebih dahulu membuat rancangan diit dan distribusi diit sehari,
implementasi dilakukan selama 2 hari, dalam proses implementasi ini dilakukan tahapan monitoring setiap waktu makan Pasien. Untuk menghitung asupan yang dikonsumsi oleh Pasien dilakukan dengan metode food weighing. Rencana Edukasi dan Konseling Gizi a) Hari/tanggal : Minggu, 6 April 2014 b) Waktu c) Tempat d) Metode e) Media f) Sasaran g) Materi : Pukul 10.00 10.30 WIB : Ruang Kenanga 1, Kamar 8, Bed 5 : Bed Side Teaching : Tidak menggunakan media : Orang tua pasien :
Cara pemilihan makanan yang baik. Cara pengenceran makanan cair (Formula Komersial) yang baik dan benar.
11
41,15 45 91,4%
47,23 47 100,4%
Tabel 3 Distribusi Diit Hari ke-1 (5 April 2014) KELOMPOK BAHAN MAKANAN Nasi Lauk Hewani *) LH Rendah Lemak Lauk Hewani Lemak Sedang Lauk Nabati Sayur Sayuran B Buah Snack Kue Minyak Entrakid WAKTU MAKAN SATUAN Penukar JUMLAH 1,5 PAGI 0,5 10,00 SIANG 0,5 15,00 SORE 0,5
1 2 1,5 1,5 2 1 4 1
12
5. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI Tabel 4 Rencana Monitoring dan evaluasi Parameter Asupan makanan Evaluasi Membandingkan asupan makan dengan kebutuhan. Melihat perubahan BB awal dan akhir intervensi Pengetahuan mengenai makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi Target Persentase asupan makanan meningkat menjadi 100% secara bertahap Tidak mengalami penurunan BB Pelaksanaan
Setiap hari
Akhir intervensi
Selama intervensi
8. IMPLEMENTASI Pemberian makan Modifikasi diit : Makanan Biasa (Nasi) + Suplemen Cair (Formula Komersial) Edukasi o Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi o Memotivasi anak untuk makan dan memotivasi orang tua pasien untuk menjaga asupan makan agar tetap stabil
9. MONITORING DAN EVALUASI A. MONITORING DAN EVALUASI HARI PERTAMA 1. Hasil Monitoring Hari Pertama a. Asupan makan Setelah dibuat rancangan diet hari pertama dilakukan monitoring dan evaluasi. Hasil monitoring asupan makan hari pertama dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
13
Tabel 5 Monitoring hari ke-1 (6 April 2014) Asupan Rumah Sakit Asupan Kebutuhan Pencapaian Asupan Luar Rumah Sakit Asupan Energi 193.75 Energi 963,03 1200 80,2% Zat Gizi Protein Lemak Karbohidrat 27,195 33,155 45 47 60,4% 70,5% 130,42 150 86,9%
TOTAL ASUPAN RS DAN LUAR RS Asupan Total Asupan Kebutuhan Pencapaian Energi Protein Lemak Karbohidrat 162,42 150 108,2%
b. Berat Badan Tidak dilakukan monitoring. c. Data Biokimia Tidak dilakukan monitoring karena tidak ada data biokimia terbaru. d. Tanda Vital Tidak dilakukan monitoring. 2. Hasil Evaluasi Hari Pertama Asupan makan pasien sudah meningkat 34.82% tetapi masih belum mencapai target. Masih ada beberapa makanan pasien yang tidak dihabiskan seperti buah karena pasien tidak suka pisang dan snack, karena pasien tidak terlalu menyukai manis. selain itu pasien hanya sedikit mengonsumsi protein hewani karena kurang suka. Selain itu Pasien juga masih mendapat makanan dari luar rumah sakit yaitu Susu Ultra Coklat dan nasi 5 suap sehingga formula komersial yang diberikan tidak langsung diminum habis karena sudah minum
14
susu terlebih dahulu, sehingga dibuat rancangan distribusi untuk hari kedua. Formula komersial yang diberikan tidak diberikan secara langsung 1 x 200 cc namun diberikan 2x pemberian menjadi 1 x 100 cc pada sore hari dan 1 x 100 cc pada malam hari sebelum tidur. Berikut adalah rancangan distribusi untuk hari kedua. Tabel 6 Distribusi Diit Hari ke-2 (6 April 2014) NO 1 2 KELOMPOK BAHAN MAKANAN Nasi Lauk Hewani *) Lauk Hewani Rendah Lemak Lauk Hewani Lemak Sedang Lauk Nabati Sayur Sayuran B Buah Snack Kue Minyak Formula Enteral WAKTU MAKAN SATUAN JUMLAH Penukar Penukar Penukar Penukar Penukar Penukar Penukar Penukar Serving 1,5 1 2 1,5 1,5 2 1 4 1 0,5 0,5 1 0,5 0,5 PAGI 10.00 SIANG 15.00 SORE 0,5 1 1 0,5 0,5 1 1 0,5 0,5 1 0,5 0,5 SEBELUM TIDUR
3 4 5 6 7 8
B. MONITORING DAN EVALUASI HARI KEDUA 1. Hasil Monitoring Hari Kedua a. Asupan Makan Berdasarkan hasil monitoring hari pertama maka tidak dilakukan perubahan diet, hanya dilakukan sedikit
perubahan distribusi makanan cair menjadi 2x pemberian yaitu 2 x 100 cc yang diberikan sore hari dan sebelum tidur, karena pada hari pertama Pasien tidak mampu
menghabiskan langsung untuk 1 x 200 cc. Hasil monitoring hari kedua dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini.
15
45 g 47 g 150 g
b. Berat Badan Ada peningkatan berat badan sebanyak 1 kg pada hari terakhir intervensi. c. Data Biokimia Tidak dilakukan monitoring, karena tidak ada data biokimia terbaru. d. Tanda Vital Hasil monitoring tanda vital pada tanggal 7 April 2014: Tekanan darah 100/90 mmHg Normal Suhu 36,8oC Respirasi 26x/mnt Nadi 102x/mnt Kesadaran : compos mentis
2. Hasil Evaluasi Hari Kedua Asupan pasien sedikit menurun 3,66% bila dibandingkan dengan hari pertama. Namun, apabila dibandingkan dengan asupan pasien sebelum implementasi, asupan pasien di hari kedua meningkat sebanyak 31,16%. Hal ini dikarenakan pasien tidak terlalu menyukai ayam dengan teknik pengolahan direbus yaitu ayam bb terik, karena pasien lebih suka ayam dengan teknik pengolahan digoreng, dan snack yang tidak dihabiskan karena terasa pedas dari lada. Selain itu pasien juga kurang menyukai menu tempe dan kacang merah.
16
Berat badan pada hari terakhir intervensi naik sebanyak 1 kg menjadi 17 kg. Berat badan yang naik dalam waktu 2 hari tersebut belum bisa diidentifikasi apakah benar karena asupan Pasien yang meningkat atau karena faktor lain. Keadaan fisik klien sudah mulai membaik karena klien sudah lebih mau berinteraksi dan sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan.
17
18
Terapi gizi yang diberikan yaitu Diit Gizi Seimbang; 1200 kkal; 45 g protein; 47 g lemak; 150 g karbohidrat dengan bentuk makanan padat (makanan biasa) dan suplemen oral (enteral) yang bertujuan untuk meningkatkan asupan makan Pasien. Hasil impelmentasi yang dilakukan selama dua hari dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Diagram 1 Implementasi Hari ke-1 dan ke-2
Recall Hari ke - 1 Hari Ke - 2 108.2% 98.1% 75.9%75.4% 55.0% 60.5% 49.6% 79.0%80.3% 55.0%
96.3% 91.0%
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa asupan Pasien pada hari pertama implementasi meningkat bila dibandingkan dengan asupan makan sebelum implementasi, walapun pada hari kedua terjadi sedikit penurunan. Namun hal ini belum bisa mencapai target maksimal karena masih ada beberapa makanan yang tidak dikonsumsi atau tidak dimakan oleh Pasien karena Pasien tidak suka. Selain itu, pada hari pertama intervensi Pasien masih mengonsumsi makanan dari luar. Setelah itu, pasien diberi edukasi mengenai makanan yang diperbolehkan dan tidak hingga Pasien mengerti. Pada hari selanjutnya Pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar lagi.
19
2. SARAN Sebaiknya klien yang memiliki penyakit SOL terus dimotivasi dan diperlukan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan asupan makanan dan diberikan edukasi mengenai asupan makanan yang tepat untuk klien dengan penyakit SOL.
20
DAFTAR PUSTAKA
Academy of Nutrition and Dietetics. 2013. International Dietetics & Nutritions Terminology (IDNT) Reference Manual. American Dietetic Association : USA. Akhyar, Yayan. 2010. Space Occupaying Lesions (SOL).
http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/04/space-occupayinglesions-sol/ [Diakses pada 8 April 2014] AsDI, PERSAGI, IDAI. 2008. Penuntun Diet Anak. Leonberd, Beth L. 2008. ADA pocket guide to pediatric nutrition assesment. American Dietetic Association : USA.
21
LAMPIRAN 1 TABEL 1 HASIL RECALL 24 JAM RUMAH SAKIT (Jumat, 4 April 2014) NILAI GIZI KELOMPOK NO BAHAN SATUAN JUMLAH ENERGI PROTEIN LEMAK MAKANAN Kkal gram gram 1 Nasi Penukar 0,5 87,5 2 0 2 Lauk Hewani Lauk Hewani Penukar 1 75 7 5 Lemak Sedang 3 Lauk Nabati Penukar 0,5 37,5 2,5 1,5 4 Sayur Sayuran B Penukar 0,5 12,5 0,5 0 5 Buah Penukar 0 0 0 0 6 Snack Kue Penukar 0,25 25 0,5375 0,9325 7 Minyak Penukar 1 50 0 5 8 Susu Susu Ultra Penukar 1,75 262,5 10,5 7 Susu BMC Gelas TOTAL KEBUTUHAN PENCAPAIAN 1 110,28 660,28 1200 55% 4,21 27,24 45 60,5% 3,92 23,35 47 49,6% KH gram 20 0 3,5 2,5 0 3,65 0 38,5 14,54 82,69 150 55%
22
Nasi Penukar Bistik daging Penukar Oseng tahu, Pagi Penukar soun Kari Sayuran Penukar Susu BMC Gelas Snack Celorot Penukar Nasi Penukar Crispy chicken Penukar steak Tahu cina bb Penukar Siang kuning Orak arik Penukar sayuran Pisang ambon Penukar Formula Snack Komersial Serving (Entrakid) Nasi Penukar Fillet ikan bb Penukar acar Sore Tempe bacem Penukar Sup sayuran Penukar Semangka Penukar Minyak Penukar TOTAL KEBUTUHAN PENCAPAIAN
23
Snack Siang
Snack Sore
Sebelum tidur
Nasi Penukar Fillet ayam bb Penukar terik Tumis kacang Penukar merah Ca labu siam Penukar wotel udang Susu BMC Gelas Sosis solo Penukar Nasi Penukar Telur penyet Penukar kemangi Tempe goreng Penukar tepung Sup sosis Penukar ayam Melon Penukar Formula Komersial Serving (Entrakid) Nasi Penukar Opor ayam Penukar broiler Bacem tahu Penukar Ca pecay jagung semi, Penukar udang Jeruk Penukar Formula Komersial Serving (Entrakid) Minyak Penukar TOTAL KEBUTUHAN PENCAPAIAN
24