0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan16 halaman

Contoh Konseling

Konseling keluarga lansia ini bertujuan untuk membantu nenek mengelola stres akibat masalah kesehatan suami dan kematian anaknya. Konselor akan menerapkan teori person-centered untuk membantu nenek mengidentifikasi stresornya, koping yang efektif, dan memilih strategi pengelolaan stres yang sesuai untuk menurunkan tekanan darahnya. Harapannya setelah konseling selama 4 minggu, keluarga bisa mengelola stres secara

Diunggah oleh

winaiwin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan16 halaman

Contoh Konseling

Konseling keluarga lansia ini bertujuan untuk membantu nenek mengelola stres akibat masalah kesehatan suami dan kematian anaknya. Konselor akan menerapkan teori person-centered untuk membantu nenek mengidentifikasi stresornya, koping yang efektif, dan memilih strategi pengelolaan stres yang sesuai untuk menurunkan tekanan darahnya. Harapannya setelah konseling selama 4 minggu, keluarga bisa mengelola stres secara

Diunggah oleh

winaiwin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 16

KONSELING KELUARGA LANSIA

KONSELING LANSIA DENGAN ASAM URAT UNTUK MANAJEMEN STRES


YANG EFEKTIF

Waktu : Jumat, 14 Desember 2012

1. Latar Belakang
a. Karakteristik keluarga
Keluarga Nenek Om termasuk extended family yang terdiri dari suaminya Kakek
N, menantunya yaitu Ny. An dan dua cucunya dari Ny. An yaitu Tn. R, dan Nn.
D. Nenek Om sebenarnya memiliki 3 orang anak, anaknya yang pertama yaitu Ny
K telah menikah dan tinggal berbeda RT dengan Nenek Om. Anaknya yang kedua
adalah Tn S yang menikah dengan Ny. An yang tinggal bersama dengan Nenek
Om, dan anaknya yang ketiga yaitu Ny. M yang telah menikah dan tinggal di
sebelah rumah Nenek Om.

b. Data adaptif dan maladaptif
Masalah yang dihadapi oleh keluarga Nenek Om saat ini adalah masalah berduka
dimana anaknya yaitu Tn. S meninggal dunia secara mendadak yang ditemukan
jatuh dikamar mandi setelah sholat subuh dan seminggu setelah kejadian tersebut
Kakek N mengalami serangan stroke, Kakek N memang memiliki tekanan darah
tinggi. Situasi ini membuat Nenek Om menjadi sangat sangat sedih. Ditambah lagi
sejak Kakek N mengalami serangan stroke yang menyebabkan tubuh Kakek N
yang sebelah kiri menjadi lumpuh, Kakek N menjadi sering marah-marah kepada
Nenek Om. Nenek Om mengatakan kadang merasa stres dengan sikap Kakek N
yang menjadi sangat pemarah ditambah lagi saat ini hanya Nenek Om sendiri
yang merawat Kakek N karena menantunya yaitu Ny An dan dua cucunya bekerja
dan baru pulang di malam hari. Nenek Om sendiri mengalami masalah asam urat
dan hipertensi. Nenek Om mengatakan apabila Kakek N terus marah-marah
kepada dirinya, Nenek Om ikut kesal dan berbalik marah pada Kakek N. Nenek
Om juga takut tekanan darahnya menjadi naik. Hasil pemeriksaan tekanan darah
yang dilakukan residen terakhir pada tanggal 5 Desember 2012 adalah 150/90
mmHg. Nenek Om mengatakan dimasa tuanya ia ingin dapat hidup dengan
tenang. Pada perawatan hipertensi, hal yang harus dilakukan adalah modifikasi
diet, tidak merokok, menghindari stres, memantau tekanan darah secara rutin, dan
teratur berolah raga. Oleh karena itu intervensi keluarga yang telah dilaksanakan
pada pertemuan sebelumnya meliputi meningkatkan pemahaman keluarga tentang
hipertensi pada lansia melalui pendidikan kesehatan, mendiskusikan tindakan
perawatan dan dukungan keluarga yang dibutuhkan Nenek Om dan kakek N untuk
mengelola tekanan darahnya. Stres secara signifikan dapat meningkatkan tekanan
darah dan apabila tidak diatasi dapat memperberat hipertensi yang dialami. Oleh
karena itu perlu dilakukan manajemen stres yang digunakan untuk menghadapi
setiap masalah yang sesuai untuk Nenek Om.

c. Masalah keperawatan keluarga
Risiko koping yang tidak efektif

2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Risiko koping yang tidak efektif pada keluarga Kakek N khususnya Nenek Om.
b. Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu,
keluarga Kakek N mampu melakukan manajemen stress untuk meningkatkan
meningkatkan koping yang adaptif.

c. Tujuan khusus
Nenek Om mampu :
- Mengidentifikasi masalah yang membuatnya stres
- Mengidentifikasi stres yang muncul dengan peningkatan tekanan darah
- Mengidentifikasi koping yang dapat digunakan oleh Nenek Om
- Mengidentifikasi koping yang paling efektif untuk menghadapi stressor yang
muncul

3. Implementasi tindakan keperawatan
Metode yang digunakan dengan konseling yaitu suatu proses belajar yang
menyangkut dua pihak dalam suasana edukatif. Pihak pertama adalah konseli atau
klien yang meminta atau memerlukan bantuan dari pihak kedua (konselor).


a. Persiapan
Lingkungan :
- Tempat konseling di ruang depan dengan posisi klien dan konselor
duduk berhadapan dengan posisi tubuh rileks.
- Ruangan kondusif, tenang, privacy klien terjaga
- Tempat konseling sesuai kesepakatan dengan klien
Klien :
- Klien ditempatkan dalam ruangan yang nyaman
- Mengatur posisi yang memudahkan komunikasi antara konselor dan
klien
- Melibatkan anggota keluarga jika diperlukan

b. Pelaksanaan
- Fase orientasi : mengucapkan salam, here and now, validasi, kontrak waktu,
tema, tempat
- Menjelaskan kepada klien tentang tujuan pertemuan dan langkah-langkah
pelaksanaan
- Persilakan klien untuk mengemukakan masalah yang dirasakan terkait stressor
yang dialami
- Jelaskan bahwa informasi diperlukan untuk mencari cara pemecahan masalah
- Jelaskan informasi yang diperlukan klien manajemen stres
- Bantu klien untuk memilih alternatif koping yang sesuai
- Jelaskan kemungkinan kesulitan yang akan dihadapi dalam menggunakan
alternatif koping tersebut
- Konselor membuat kesepakatan dengan lansia bagaimana cara lansia
menggunakan koping yang efektif saat stressor muncul
- Minta lansia untuk menuliskan hal-hal tentang kesepakatan bersama tersebut
dalam cacatan
- Evaluasi : Klien menetapkan pilihan untuk menggunakan koping yang efektif
saat stressor muncul




c. Waktu dan tempat
Hari : Jumat
Tanggal : 14 Desember 2012
Tempat : Rumah Kakek N RT 05 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar

4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Konselor mampu menjaga netralitas, empati, dan caring terhadap masalah
klien.
- Konselor mampu menjaga kerahasiaan klien
- Klien siap untuk melakukan konseling
- Tersedia media yang mendukung untuk konseling
- Tersedia ruangan yang mendukung privacy klien
- Tersedia lingkungan yang nyaman

b. Kriteria proses
- Konselor dapat meningkatkan kemampuan klien untuk mengenal masalah dan
penyebab masalah yang menimbulkan stress
- Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahannya menghadapi stressor yang muncul
- Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien menggali solusi positif
- Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien memutuskan solusi positif.
- Klien dapat mengikuti konseling dari awal sampai selesai.
Proses konseling berjalan secara sistematis

c. Kriteria hasil
- Klien mampu mengidentifikasi masalah
- Klien mampu menjelaskan kaitan stres dengan peningkatan tekanan
darah
- Klien mampu mengidentifkasi kekuatan dan kelemahan
- Klien mampu mengidentifikasi solusi positif
- Klien mampu memilih solusi yang positif.
- Klien merasakan manfaat konseling.


SKENARIO KONSELING KELUARGA LANSIA


1. Pengertian
Secara etiomologi, konseling berasal dari bahasa Latin Consilium artinya
dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami sedangkan dalam
bahasa Angglo Saxon istilah konseling berasal dari Sellan yang berarti menyerahkan
atau menyampaikan.
Konseling adalah memberi kesempatan pada klien untuk mengeksplorasi,
menemukan dan mengklarifikasi jalan hidup yg lebih memuaskan dan bermakna (The
British Association for Councelling cited in Godden & Charles-Edwards, 1984). Sulastri
(2009) menjelaskan konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap,
dengan panduan keterampilan interpersonal, bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar
atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Fungsi Konseling
a. Konseling dengan fungsi pencegahan merupakan upaya mencegah timbulnya masalah
kesehatan.
b. Konseling dengan fungsi penyesuaian dalam hal ini merupakan upaya untuk
membantu klien mengalami perubahan biologis, psikologis, social, cultural, dan
lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan.
c. Konseling dengan fungsi perbaikan dilaksanakan ketika terjadi penyimpangan
perilaku klien atau pelayanan kesehatan dan lingkungan yang menyebabkan terjadi
masalah kesehatan sehingga diperlukan upaya perbaikan dengan konseling.
d. Konseling dengan fungsi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya
peningkatan peran serta masyarakat.




3. Teori Konseling yang digunakan adalah person centre therapy atau client-centre therapy
yang dikembangkan oleh Carl Roger. Pada awalnya Client-centre therapy ini terdiri dari
tiga tahapan yaitu (Lesmana, 2008):
a. Tahap 1 : klien datang minta bantuan. Kondisi ini menunjukkan bahwa klien
menyadari ia tidak mampu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga
ia membutuhkan bantuan dari orang lain
b. Tahap 2 : klien mulai menunjukkan sikap yang positif, ini menunjukkan awal yang
baik
c. Tahap 3 : klien telah memiliki kesadaran diri dan pemahaman diri sehingga klien
memerlukan konselor. Kondisi ini yang mendorong atau memotivasi klien untuk
mencari bantuan konselor yang berarti bahwa klien telah siap untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya.

Selanjutnya Client-centre therapy ini berkembang menjadi tujuh tahapan yaitu :
a. Tahap 1: Komunikasi tentang kejadian eksternal dengan memblokir komunikasi
internal.
b. Tahap 2: Ekspresi perasaan yang tidak terfokus
c. Tahap 3: Bebas mengekspresikan perasaan termasuk hal yang semula membuat klien
malu
d. Tahap 4: Mulai mengekspresikan perasaan yang dialami saat ini
e. Tahap 5: Bebas mengekspresikan perasaan yang dirasakan saat ini dan mulai
menunjukan keinginan untuk menyelesaikan masalah
f. Tahap 6: Secara langsung mengemukakan pengalamannya
g. Tahap 7: Mulai tumbuh kepercayaan dirinya sendiri dan ini merupakan dasar rasa
percaya klien terhadap dirinya

4. Fase-fase konseling
a. Pembukaan/ Membangun hubungan
Membangun hubungan antar pribadi yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan
terarah
b. Penjelasan Masalah
Konseli mengemukakan hal-hal yang membebani dirinya (pikiran dan perasaan
c. Penggalian Latar Belakang Masalah
Menyajikan gambaran lengkap tentang kedudukan masalah
d. Penyelesaian Masalah
Membahas bagaimana persoalan dapat diatasi
e. Penutup
Konseling telah selesai/proses konseling belum selesai

5. Karakteristik konselor yang efektif
Menurut Rogers (1957) dalam Lesmana (2008), ada 3 kondisi yang sudah cukup untuk
konseling, yaitu:
a. Congruence
b. Acceptance
c. Empaty
Sedangkan menurut Lesmana (2008),
a. Congruence
b. Acceptance
c. Empaty
d. Sadar dan memahami diri
e. Memiliki kesehatan psikologis yang baik
f. Sensitif terhadap pemahaman rasial
g. Menerima budaya orang lain dan diri sendiri
h. Sikap terbuka
i. Objektivitas
j. Memiliki kompetensi
k. Dapat dipercaya
l. Memiliki interpersonal attractiveness

6. Konseling pada lansia
Penanganan pada lanjut usia terutama dalam bentuk konseling preventif yang
membekali mereka dengan keterampilan koping yang dibutuhkan untuk menjalani masa
yang akan datang.
Dalam konseling, tidak saja ditekankan pada penyesuaian gaya hidup dan perubahan
fisik, tetapi juga pada cara untuk tetap berkembang. Faktor usia bukanlah penghalang bagi
lansia untuk belajar keterampilan baru, mengmbangkan hubungan baru, dan
mengeksplorasi konsep baru. Harus ditekankan Older And Growing bukan Growing Old.

DAFTAR PUSTAKA

Freshwater, D. (2003). Counselling Skills For Nurses, Midwives And Health Visitors.
Philadelphia: Open University Press
Lesmana, J.M. (2008). Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Universitas Indonesia
Lindon, J. & Lindon, L. (2000). Mastering Counseling Skills: Information, Help And Advice
In The Caring Services. London: Macmillan Press Ltd.
7. Skenario tahapan konseling sesuai teori
Deskripsi masalah:
Nenek Om adalah ibu rumah tangga yang mengalami masalah asam urat dan hipeprtensi. Nenek Om baru saja kehilangan anaknya yang
meninggal karena serangan jantung dan sekarang harus merawat suaminya yang terkena serangan stroke dan sejak sakitnya suaminya sering
marah-marah kepada Nenek Om. Nenek Om mengatakan selama ini sudah berusaha sabar untuk menghadapi suaminya, namun merasa tidak
tahan karena terus menerus dimarahi. Nenek Om mengatakan sangat kesal menghadapi Kakek N. Oleh karena itu Nenek Om meminta residen
untuk membantu menyelesaikan masalahnya. Berikut petikan wawancaranya.

Konselor/Konseli
Percakapan Keterampilan Dasar
1.TAHAP WAWANCARA AWAL
Konselor Selamat siang mak..be...
Konseli Selamat siang Neng sani..(emak berdiri sambil menghampiri
konseli sambil menjabat tangan). Ayo masuk neng ....Silahkan
duduk..
Attending
Konseli Ya mak..
Konselor Lagi ngapain mak..? Rapport
Konseli Saya tadi baru selesai sholat neng..
Konselor Mak sama babe sudah makan siang?
Konseli Sudah neng, baru aja selese makan, neng sudah makan? Ayo
makan disini.....(sambil berdiri, mau mengambilkan makanan)

Konselor Ga usah mak...saya sudah makan...makasi banyak
Konselor Saya diberitahu mak On adik mak Om, kalo saya diminta kesini ya
mak?


Menanyakan sifat kedatangan konseli
Konseli Iya neng, ini lo babe marah-marah terus sama emak..emak capek
neng.. Mungkin sekiranya neng mau denger cerita emak dan bisa
bantu biar babe ga marah-marah lagi sama emak....

Konselor Oya mak kalo gitu.....mak, apakah sebelumnya sudah pernah minta
bantuan untuk dikonseling kaya kita sekarang ini mak..?
Menanyakan apakah konseli sudah pernah
memperoleh konseling
Konseli Belum neng..
Konselor Begini mak, konseling itu adalah suatu layanan yang berusaha
untuk membantu keluarga yang sedang menghadapi masalah atau
sulit mengambil keputusan agar dia mampu untuk memecahkan
masalahnya atau agar dia mampu untuk mengambil keputusan
yang tepat baginya. Gimana mak, jelas ga kira-kira dengan
penjelasan saya?
Memberi informasi tentang konseling
Konseli Iya neng..
Konselor Jadi peran saya disini sebagai konselor yang berusaha membantu
mak untuk menemukan jalan keluar atas masalah yang mak alami.
Nah, emak sendiri sebagai konseli sebaiknya aktif dalam
mengemukakan masalah dan latar belakang masalah serta
mengkaji berbagai kemungkinan jalan keluar agar saya bisa
melihat secara jelas masalahnya dan solusinya... Ya mak......
Memberi informasi tentang peranan konselor
dan konseli
Konseli Ya neng, mak akan berusaha aktif dalam konseling ini.
Konselor Oya mak, mak tidak perlu khawatir, disini saya akan menjaga
rahasia mengenai apa yang kita bicarakan. Sebab dalam konseling
itu memiliki kode etik yaitu asas kerahasiaan salah satunya. Jadi
jangan ragu untuk mengemukakan masalah tanpa perlu merasa
takut untuk diketahui orang lain.
Memberi informasi tentang kode etik konseling
Konselor Nah mak, mak meminta saya untuk datang ke rumah ada masalah
apa?
Menanyakan masalah konseli
Konseli Iya neng. Ini masalah mak sama babe, itu si babe yang suka marah
sejak sakit

Konselor Lalu apa yang mak harapkan setelah melakukan konseling ini?

Kontrak tujuan
Konseli Harapannya si mudah-mudahan masalah yang emak hadapi dapat
teratasi neng..

Konselor Oya mak...nah emak, konseling ini membutuhkan waktu 2 kali
pertemuan dengan durasi 45 menit, bagaimana apa mak setuju.?
Kontrak waktu
Konseli Iya neng (sambil menggangguk kepala)


2. TAHAP EKSPLORASI MASALAH
Konselor Baiklah, kita akan memulai konselingnya. Coba ceritakan masalah
apa yang sedang mak alami..?
Mengajak Terbuka
Konseli Begini neng, si babe sejak sakit sering sekali marah-marah sama
emak tanpa sebab. Ada aja yang buat babe marah..

Konselor Kalau boleh saya tahu kira-kira menurut emak apa yang
menyebabkan babe bersikap demikian?
Pertanyaan terbuka
Konseli Mak juga kurang tau neng, mungkin babe kesel karena sakitnya
jadi ga bisa gerak neng...emak tau kalo sakit pasti rasanya ga
enak..apalagi sekarang babe ga bisa gerakin badannya yang
sebelah kiri tu neng....

Konselor Ooo... Ya terus mak.... Dorongan minimal
Konseli Iya neng, jadi sekarang semua kebutuhan babe emak yang
nyiapin..pan emak cuma berdua ame babe...anak-anak ma cucu
pada kerja..emak sekarang ga pernah bisa ikut pengajian
neng...sering ditanyain juga ama tetangga ngajakin pengajian, tapi
emak ga bisa ikut karena ga ada yang jagain babe neng...padahal
emak pengen banget ikut pengajian..

Konselor Apakah saudara atau anak emak yang lain pernah datang kesini Meminta penjelasan lebih lanjut
Konseli Pernah si neng yang paling sering mak mini, Cuma kan tetep aja
babe maunya sama emak aja

Konselor Menurut emak kalo babe lagi marah kira-kira penyebabnya apa
mak?


Menanyakan sebab-sebab masalah
Konseli Itu neng biasanya kalo lagi kencing suka ngompol, babe suka ga
betah pake pempers neng..trus juga kalo lagi pengen apa-apa, mak
kan suka ga denger ya neng namanya uda kuping tua..

Konselor Trus kalo babe sudah marah seperti itu, apa yang emak lakukan? Konfrontasi
Konseli Ya emak marahin si babe balik neng, abis kan kesel juga ya emak
terus-terusan dimarahin

Konselor Trus apa yang terjadi selanjutnya mak Merespon isi wacana secara logis
Konseli Akhirnya si babe agak merendah sedikit neng suaranya, tapi tetep
aja emak terus-terusan ada aja salahnya di mata babe

Konselor Oya mak...menurut saya, emak sebaiknya tidak marah seperti
itu..karena kasian babe juga mak, udah sakit masa dimarahin juga
sama emak...
Memberi informasi
Konseli Ya sih neng, ya emak habis marah begitu ama babe ya merasa
kasian juga neng... Nah trus habis itu emak tetep baik lagi ama
babe...

Konselor Iya mak betul sekali itu, kan kita harus sabar ya mak menghadapi
orang sakit, biar si babe yang sakit cepet sembuh karena merasa
mendapat dukungan dari kita...
Memberi nasihat
Konseli Iya neng


3.TAHAP MEMPERSONALISASI
Konselor Apakah emak merasa sedih dengan situasi yang mak hadapi
sekarang?
Mempersonalisasi arti (personalisasi tema
umum)

Konseli Ya neng, emak sedih banget babe marah sama emak, emak kesel
juga sama babe...tapi....ya emak inget-inget lagi kalo si babe lagi
sakit

Konselor Emak sedih karena babe marah sama emak ya.... Mempersonalisasi arti (internalisasi
pengalaman)
Konseli Iya neng, pernah emak ngancem babe kalo babe marah-marah trus
emak mau ngungsi ke tempat adik emak....akhirnya babe diem aja

Konselor Apakah emak benerang ngungsi ketempat adiknya emak? Mempersonalisasi masalah
(mengonseptualisasikan kekurangan)
Konseli Enggak neng...emang cuma ngancem babe aja...hehe (sambil
tertawa)


4.TAHAP MENGEMBANGKAN INISIATIF
Konselor Apa yang emak harapkan dari keadaan babe yang sekarang? Menetapkan tujuan
Konseli Emang pengen biar babe cepet sembuh neng, biar bisa bangun lagi
kaya dulu...paling engga bisa bangun aja sendiri gitu neng...kan
lebih enak, mungkin dengan begitu babe ga marah-marah lagi

Konselor Oooo gitu ya mak....trus apa lagi keinginan emak?
Konseli Ga ada neng, emak Cuma pengen itu aja.......
Konselor Baiklah mak....nah dalam kondisi seperti ini, kalo babe marah-
marah, biasanya apa yang emak lakukan?
Menetapkan tujuan (menetapkan kondisi)
Konseli Emak biasanya sholat neng....biar ati rasanya adem
Konselor Ada lagi yang laen mak?
Konseli Oya , emak pernah bilang sama babe kalo babe bisa sembuh mau
syukuran dirumah neng...

Konselor Oya mak...?
Konseli Ya neng, trus babe bilang juga mau ngasi anak-anak yatim neng
buat syukur sama Allah..

Konselor Berarti nazar ya mak? Memvalidasi
Konseli Iya neng...(sambil tersenyum)
Konselor Oyaaa mak... Trus ada lagi yang laen mak?
Konseli Mmmm, kayanya ga ada tu neng...
Konselor Baiklah kalo gitu mak, nah mak sebenarnya ada beberapa cara
yang bisa mak lakukan untuk menenangkan diri ketika emak
dimarahin ama babe....kenapa saya bilang begitu mak...soalnya
kalo babe marah sama emak trus emak juga marah sama babe yang
ada nanti malah babe jadi tegang trus buat emak juga bahaya
Menetapkan tujuan (mengkomunikasikan tujuan
operasional)
soalnya emak kan punya darah tinggi nih...nanti tensinya emak
naik...kan kasian emak juga....
Konseli Oooo...gitu ya neng
Konselor Iya mak...nah ntar kalo emak tensinya naik, badan sakit smua trus
babe juga blom sembuh kan malah dua-duanya jadi sakit
mak.....kasian emak, kasian babe juga....iya ga mak??

Konseli Ya juga ya neng....
Konselor Iya mak, nah kalo boleh saya sampaikan ada caranya untuk
menenangkan diri mak, yang pertama emak relaksasi dengan tarik
nafas dalam, yang kedua mak bisa mencari teman ngobrol bisa
saudaranya emak bisa anak atau cucu atau bisa sama babe juga
mak....kalo mak bisa cerita sama babe malah lebih bagus lagi
soalnya babe jadi ngerti perasaan emak, emak juga jadi plong..nah
kan bisa sama-sama nyaman mak.... Nah yang ketiga emak bisa
ikut pengajian...berserah pada tuhan mak.....
Mengembangkan program(membantu
mengidentifikasi program)
Konseli Iyaaa ya neng
Konselor Iya mak, nah untuk yang teknik relaksasi nafas dalem emak uda
bisa blom?
Mengembangkan program(membantu
mengidentifikasi program)
Konseli Oo ya neng dulu waktu senam kayanya pernah diajarin...kaya gini
ya neng.. (sambil mencontohkan menarik nafas lewat hidung dan
menghembuskan lewat mulut)

Konselor Iya bener sekali tu mak...nah coba ulangi sekali lagi apa 3 cara
untuk mengurangi stress yang bisa emak lakukan
Mengembangkan program(membantu
mengidentifikasi program)
Konseli Mmmmm... Apa tadi tu ya neng...(sambil mengingat-
ingat)...ngobrol sama saudara, anak,suami...trus....nafas
dalem...trus atu lagi........apa ya......mmmmm......ngaji ya neng..?

Konselor Iya mak...bener sekali...(sambil bertepuk tangan dan tersenyum)..
Nah dari ketiga cara yang saya sebutkan tadi...kira kira cara yang
mana lagi yang akan emak gunakan untuk menenangkan diri selain
yang telah emak lakukan yaitu sholat dan nazar?

Mengembangkan program (membantu konseli
memilih program)
Konseli Mmm...iya neng nanti emak mau nafas dalem aja, emak dulu juga
udah sering trus mak pergi ngaji juga neng...uda lama ga pergi
ngaji...nanti babe biar dijagain ama mini...

Konselor Oyaaa mak bagus pilihannya emak....nah bener apa yang emak
sampaikan emak bisa pergi ngaji, nanti babe dijagain ama bu mini
ya mak...biar tetep ada yang jagain babe....nanti emak bilang juga
ama babe kalo mau pergi ngaji ya...biar babe tau dan ga marah.....
Mengembangkan langkah pengantara program
Konseli Iya neng...babe uda pernah nyuruh emak pergi ngaji, cuma waktu
itu emak kurang enak badan....

Konselor Nah tambah bagus tu mak, berarti babe uda ngijinin kan....jadinya
emak bisa tenang...
Mengembangkan langkah program
Konseli Iya neng...
Konselor Nah mak...kalo begitu mulai sekarang emak coba untuk
menerapkan cara-cara yang sudah kita sepakati tadi untuk
menurunkan ketegangan akibat stres ya mak.....gimana menurut
emak?

Menetapkan waktu memulai
Konseli Iya neng, emak bisa....
Konselor

Nanti minggu depan saya datang lagi mak...kita liat perkembangan
kesehatan emak dan babe...
Merencanakan jadwal (menetapkan waktu
penyelesaian)
Konseli Iya neng boleh...mak dengan senang hati


5.TAHAP TERMINASI
Konselor Mak...ga terasa ternyata waktu kita sudah habis Merujuk keterbatasan waktu
Konseli Oya ya neng, wah ga kerasa ya
Konselor

Iya mak (sambil tersenyum)
Nah mak, untuk minggu depan hari apa kira-kira saya bisa dateng
lagi mak?

Konseli Ya sama kaya sekarang aja neng....
Konselor Berarti jumat depan jam 11 ya mak? Memonitori rentang waktu
Konseli Iya neeengg...(tersenyum)
Konselor Nah, dengan kita ngobrol seperti ini bagaimana perasaan emak? Menanyakan perasaan konseli
Konseli Seneng neng.... Emak seneng banget.......sering-sering aja neng...
Konselor Nah kalo emak seneng, nanti emak bisa lebih sering ngobrol-
ngobrol unek-unek emak sama saya boleh...ato emak mau ngobrol
dengan orang yang emak percayai bisa saudara atau anaknya
emak..

Konseli Iya neng, enak juga rasanya ngobrol gini, jadi plong neng.....
Konselor Nah mak, kalau begitu saya akan memberi tugas pada emak, untuk
melakukan cara menurunkan stres tersebut setiap kali emak kesel
kalo dimarahin ama babe atau dalam kondisi apapun ya mak....
Memberikan PR
Konseli Ya neng....nanti emak langsung coba dah...
Konselor Baiklah mak kalau begitu, nanti minggu depan sesuai janji kita tadi
saya akan dateng lagi yamak....saya tanyain juga nanti kendala-
kendala yang mak hadapi dan perasaan emak ketika menerapkan
cara-cara tadi....
Mengemukakan rencana pertemuan berikutnya
dan tindak lanjut
Konseli Iya neng...boleh boleh dateng lagi yaaa...
Konselor Hehe... Iya mak...nah untuk pertemuaan kita hari ini cukup sampai
disini dulu ya mak, saya pamit pulang dulu....makasi banyak ya
mak suguhannya.....(tersenyum)..
Melakukan perpisahan
konseli Iya neng...sama-sama...makasi juga...ati-ati di jalan ya neng....

Konselor Iya mak.....

Anda mungkin juga menyukai