0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan16 halaman
Contoh Konseling
Konseling keluarga lansia ini bertujuan untuk membantu nenek mengelola stres akibat masalah kesehatan suami dan kematian anaknya. Konselor akan menerapkan teori person-centered untuk membantu nenek mengidentifikasi stresornya, koping yang efektif, dan memilih strategi pengelolaan stres yang sesuai untuk menurunkan tekanan darahnya. Harapannya setelah konseling selama 4 minggu, keluarga bisa mengelola stres secara
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan16 halaman
Contoh Konseling
Konseling keluarga lansia ini bertujuan untuk membantu nenek mengelola stres akibat masalah kesehatan suami dan kematian anaknya. Konselor akan menerapkan teori person-centered untuk membantu nenek mengidentifikasi stresornya, koping yang efektif, dan memilih strategi pengelolaan stres yang sesuai untuk menurunkan tekanan darahnya. Harapannya setelah konseling selama 4 minggu, keluarga bisa mengelola stres secara
KONSELING LANSIA DENGAN ASAM URAT UNTUK MANAJEMEN STRES
YANG EFEKTIF
Waktu : Jumat, 14 Desember 2012
1. Latar Belakang a. Karakteristik keluarga Keluarga Nenek Om termasuk extended family yang terdiri dari suaminya Kakek N, menantunya yaitu Ny. An dan dua cucunya dari Ny. An yaitu Tn. R, dan Nn. D. Nenek Om sebenarnya memiliki 3 orang anak, anaknya yang pertama yaitu Ny K telah menikah dan tinggal berbeda RT dengan Nenek Om. Anaknya yang kedua adalah Tn S yang menikah dengan Ny. An yang tinggal bersama dengan Nenek Om, dan anaknya yang ketiga yaitu Ny. M yang telah menikah dan tinggal di sebelah rumah Nenek Om.
b. Data adaptif dan maladaptif Masalah yang dihadapi oleh keluarga Nenek Om saat ini adalah masalah berduka dimana anaknya yaitu Tn. S meninggal dunia secara mendadak yang ditemukan jatuh dikamar mandi setelah sholat subuh dan seminggu setelah kejadian tersebut Kakek N mengalami serangan stroke, Kakek N memang memiliki tekanan darah tinggi. Situasi ini membuat Nenek Om menjadi sangat sangat sedih. Ditambah lagi sejak Kakek N mengalami serangan stroke yang menyebabkan tubuh Kakek N yang sebelah kiri menjadi lumpuh, Kakek N menjadi sering marah-marah kepada Nenek Om. Nenek Om mengatakan kadang merasa stres dengan sikap Kakek N yang menjadi sangat pemarah ditambah lagi saat ini hanya Nenek Om sendiri yang merawat Kakek N karena menantunya yaitu Ny An dan dua cucunya bekerja dan baru pulang di malam hari. Nenek Om sendiri mengalami masalah asam urat dan hipertensi. Nenek Om mengatakan apabila Kakek N terus marah-marah kepada dirinya, Nenek Om ikut kesal dan berbalik marah pada Kakek N. Nenek Om juga takut tekanan darahnya menjadi naik. Hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan residen terakhir pada tanggal 5 Desember 2012 adalah 150/90 mmHg. Nenek Om mengatakan dimasa tuanya ia ingin dapat hidup dengan tenang. Pada perawatan hipertensi, hal yang harus dilakukan adalah modifikasi diet, tidak merokok, menghindari stres, memantau tekanan darah secara rutin, dan teratur berolah raga. Oleh karena itu intervensi keluarga yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya meliputi meningkatkan pemahaman keluarga tentang hipertensi pada lansia melalui pendidikan kesehatan, mendiskusikan tindakan perawatan dan dukungan keluarga yang dibutuhkan Nenek Om dan kakek N untuk mengelola tekanan darahnya. Stres secara signifikan dapat meningkatkan tekanan darah dan apabila tidak diatasi dapat memperberat hipertensi yang dialami. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen stres yang digunakan untuk menghadapi setiap masalah yang sesuai untuk Nenek Om.
c. Masalah keperawatan keluarga Risiko koping yang tidak efektif
2. Proses Keperawatan a. Diagnosa keperawatan Risiko koping yang tidak efektif pada keluarga Kakek N khususnya Nenek Om. b. Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu, keluarga Kakek N mampu melakukan manajemen stress untuk meningkatkan meningkatkan koping yang adaptif.
c. Tujuan khusus Nenek Om mampu : - Mengidentifikasi masalah yang membuatnya stres - Mengidentifikasi stres yang muncul dengan peningkatan tekanan darah - Mengidentifikasi koping yang dapat digunakan oleh Nenek Om - Mengidentifikasi koping yang paling efektif untuk menghadapi stressor yang muncul
3. Implementasi tindakan keperawatan Metode yang digunakan dengan konseling yaitu suatu proses belajar yang menyangkut dua pihak dalam suasana edukatif. Pihak pertama adalah konseli atau klien yang meminta atau memerlukan bantuan dari pihak kedua (konselor).
a. Persiapan Lingkungan : - Tempat konseling di ruang depan dengan posisi klien dan konselor duduk berhadapan dengan posisi tubuh rileks. - Ruangan kondusif, tenang, privacy klien terjaga - Tempat konseling sesuai kesepakatan dengan klien Klien : - Klien ditempatkan dalam ruangan yang nyaman - Mengatur posisi yang memudahkan komunikasi antara konselor dan klien - Melibatkan anggota keluarga jika diperlukan
b. Pelaksanaan - Fase orientasi : mengucapkan salam, here and now, validasi, kontrak waktu, tema, tempat - Menjelaskan kepada klien tentang tujuan pertemuan dan langkah-langkah pelaksanaan - Persilakan klien untuk mengemukakan masalah yang dirasakan terkait stressor yang dialami - Jelaskan bahwa informasi diperlukan untuk mencari cara pemecahan masalah - Jelaskan informasi yang diperlukan klien manajemen stres - Bantu klien untuk memilih alternatif koping yang sesuai - Jelaskan kemungkinan kesulitan yang akan dihadapi dalam menggunakan alternatif koping tersebut - Konselor membuat kesepakatan dengan lansia bagaimana cara lansia menggunakan koping yang efektif saat stressor muncul - Minta lansia untuk menuliskan hal-hal tentang kesepakatan bersama tersebut dalam cacatan - Evaluasi : Klien menetapkan pilihan untuk menggunakan koping yang efektif saat stressor muncul
c. Waktu dan tempat Hari : Jumat Tanggal : 14 Desember 2012 Tempat : Rumah Kakek N RT 05 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar
4. Kriteria Evaluasi a. Kriteria struktur - Konselor mampu menjaga netralitas, empati, dan caring terhadap masalah klien. - Konselor mampu menjaga kerahasiaan klien - Klien siap untuk melakukan konseling - Tersedia media yang mendukung untuk konseling - Tersedia ruangan yang mendukung privacy klien - Tersedia lingkungan yang nyaman
b. Kriteria proses - Konselor dapat meningkatkan kemampuan klien untuk mengenal masalah dan penyebab masalah yang menimbulkan stress - Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya menghadapi stressor yang muncul - Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien menggali solusi positif - Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien memutuskan solusi positif. - Klien dapat mengikuti konseling dari awal sampai selesai. Proses konseling berjalan secara sistematis
c. Kriteria hasil - Klien mampu mengidentifikasi masalah - Klien mampu menjelaskan kaitan stres dengan peningkatan tekanan darah - Klien mampu mengidentifkasi kekuatan dan kelemahan - Klien mampu mengidentifikasi solusi positif - Klien mampu memilih solusi yang positif. - Klien merasakan manfaat konseling.
SKENARIO KONSELING KELUARGA LANSIA
1. Pengertian Secara etiomologi, konseling berasal dari bahasa Latin Consilium artinya dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami sedangkan dalam bahasa Angglo Saxon istilah konseling berasal dari Sellan yang berarti menyerahkan atau menyampaikan. Konseling adalah memberi kesempatan pada klien untuk mengeksplorasi, menemukan dan mengklarifikasi jalan hidup yg lebih memuaskan dan bermakna (The British Association for Councelling cited in Godden & Charles-Edwards, 1984). Sulastri (2009) menjelaskan konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dengan panduan keterampilan interpersonal, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Fungsi Konseling a. Konseling dengan fungsi pencegahan merupakan upaya mencegah timbulnya masalah kesehatan. b. Konseling dengan fungsi penyesuaian dalam hal ini merupakan upaya untuk membantu klien mengalami perubahan biologis, psikologis, social, cultural, dan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan. c. Konseling dengan fungsi perbaikan dilaksanakan ketika terjadi penyimpangan perilaku klien atau pelayanan kesehatan dan lingkungan yang menyebabkan terjadi masalah kesehatan sehingga diperlukan upaya perbaikan dengan konseling. d. Konseling dengan fungsi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya peningkatan peran serta masyarakat.
3. Teori Konseling yang digunakan adalah person centre therapy atau client-centre therapy yang dikembangkan oleh Carl Roger. Pada awalnya Client-centre therapy ini terdiri dari tiga tahapan yaitu (Lesmana, 2008): a. Tahap 1 : klien datang minta bantuan. Kondisi ini menunjukkan bahwa klien menyadari ia tidak mampu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga ia membutuhkan bantuan dari orang lain b. Tahap 2 : klien mulai menunjukkan sikap yang positif, ini menunjukkan awal yang baik c. Tahap 3 : klien telah memiliki kesadaran diri dan pemahaman diri sehingga klien memerlukan konselor. Kondisi ini yang mendorong atau memotivasi klien untuk mencari bantuan konselor yang berarti bahwa klien telah siap untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Selanjutnya Client-centre therapy ini berkembang menjadi tujuh tahapan yaitu : a. Tahap 1: Komunikasi tentang kejadian eksternal dengan memblokir komunikasi internal. b. Tahap 2: Ekspresi perasaan yang tidak terfokus c. Tahap 3: Bebas mengekspresikan perasaan termasuk hal yang semula membuat klien malu d. Tahap 4: Mulai mengekspresikan perasaan yang dialami saat ini e. Tahap 5: Bebas mengekspresikan perasaan yang dirasakan saat ini dan mulai menunjukan keinginan untuk menyelesaikan masalah f. Tahap 6: Secara langsung mengemukakan pengalamannya g. Tahap 7: Mulai tumbuh kepercayaan dirinya sendiri dan ini merupakan dasar rasa percaya klien terhadap dirinya
4. Fase-fase konseling a. Pembukaan/ Membangun hubungan Membangun hubungan antar pribadi yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah b. Penjelasan Masalah Konseli mengemukakan hal-hal yang membebani dirinya (pikiran dan perasaan c. Penggalian Latar Belakang Masalah Menyajikan gambaran lengkap tentang kedudukan masalah d. Penyelesaian Masalah Membahas bagaimana persoalan dapat diatasi e. Penutup Konseling telah selesai/proses konseling belum selesai
5. Karakteristik konselor yang efektif Menurut Rogers (1957) dalam Lesmana (2008), ada 3 kondisi yang sudah cukup untuk konseling, yaitu: a. Congruence b. Acceptance c. Empaty Sedangkan menurut Lesmana (2008), a. Congruence b. Acceptance c. Empaty d. Sadar dan memahami diri e. Memiliki kesehatan psikologis yang baik f. Sensitif terhadap pemahaman rasial g. Menerima budaya orang lain dan diri sendiri h. Sikap terbuka i. Objektivitas j. Memiliki kompetensi k. Dapat dipercaya l. Memiliki interpersonal attractiveness
6. Konseling pada lansia Penanganan pada lanjut usia terutama dalam bentuk konseling preventif yang membekali mereka dengan keterampilan koping yang dibutuhkan untuk menjalani masa yang akan datang. Dalam konseling, tidak saja ditekankan pada penyesuaian gaya hidup dan perubahan fisik, tetapi juga pada cara untuk tetap berkembang. Faktor usia bukanlah penghalang bagi lansia untuk belajar keterampilan baru, mengmbangkan hubungan baru, dan mengeksplorasi konsep baru. Harus ditekankan Older And Growing bukan Growing Old.
DAFTAR PUSTAKA
Freshwater, D. (2003). Counselling Skills For Nurses, Midwives And Health Visitors. Philadelphia: Open University Press Lesmana, J.M. (2008). Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Universitas Indonesia Lindon, J. & Lindon, L. (2000). Mastering Counseling Skills: Information, Help And Advice In The Caring Services. London: Macmillan Press Ltd. 7. Skenario tahapan konseling sesuai teori Deskripsi masalah: Nenek Om adalah ibu rumah tangga yang mengalami masalah asam urat dan hipeprtensi. Nenek Om baru saja kehilangan anaknya yang meninggal karena serangan jantung dan sekarang harus merawat suaminya yang terkena serangan stroke dan sejak sakitnya suaminya sering marah-marah kepada Nenek Om. Nenek Om mengatakan selama ini sudah berusaha sabar untuk menghadapi suaminya, namun merasa tidak tahan karena terus menerus dimarahi. Nenek Om mengatakan sangat kesal menghadapi Kakek N. Oleh karena itu Nenek Om meminta residen untuk membantu menyelesaikan masalahnya. Berikut petikan wawancaranya.
Konselor/Konseli Percakapan Keterampilan Dasar 1.TAHAP WAWANCARA AWAL Konselor Selamat siang mak..be... Konseli Selamat siang Neng sani..(emak berdiri sambil menghampiri konseli sambil menjabat tangan). Ayo masuk neng ....Silahkan duduk.. Attending Konseli Ya mak.. Konselor Lagi ngapain mak..? Rapport Konseli Saya tadi baru selesai sholat neng.. Konselor Mak sama babe sudah makan siang? Konseli Sudah neng, baru aja selese makan, neng sudah makan? Ayo makan disini.....(sambil berdiri, mau mengambilkan makanan)
Konselor Ga usah mak...saya sudah makan...makasi banyak Konselor Saya diberitahu mak On adik mak Om, kalo saya diminta kesini ya mak?
Menanyakan sifat kedatangan konseli Konseli Iya neng, ini lo babe marah-marah terus sama emak..emak capek neng.. Mungkin sekiranya neng mau denger cerita emak dan bisa bantu biar babe ga marah-marah lagi sama emak....
Konselor Oya mak kalo gitu.....mak, apakah sebelumnya sudah pernah minta bantuan untuk dikonseling kaya kita sekarang ini mak..? Menanyakan apakah konseli sudah pernah memperoleh konseling Konseli Belum neng.. Konselor Begini mak, konseling itu adalah suatu layanan yang berusaha untuk membantu keluarga yang sedang menghadapi masalah atau sulit mengambil keputusan agar dia mampu untuk memecahkan masalahnya atau agar dia mampu untuk mengambil keputusan yang tepat baginya. Gimana mak, jelas ga kira-kira dengan penjelasan saya? Memberi informasi tentang konseling Konseli Iya neng.. Konselor Jadi peran saya disini sebagai konselor yang berusaha membantu mak untuk menemukan jalan keluar atas masalah yang mak alami. Nah, emak sendiri sebagai konseli sebaiknya aktif dalam mengemukakan masalah dan latar belakang masalah serta mengkaji berbagai kemungkinan jalan keluar agar saya bisa melihat secara jelas masalahnya dan solusinya... Ya mak...... Memberi informasi tentang peranan konselor dan konseli Konseli Ya neng, mak akan berusaha aktif dalam konseling ini. Konselor Oya mak, mak tidak perlu khawatir, disini saya akan menjaga rahasia mengenai apa yang kita bicarakan. Sebab dalam konseling itu memiliki kode etik yaitu asas kerahasiaan salah satunya. Jadi jangan ragu untuk mengemukakan masalah tanpa perlu merasa takut untuk diketahui orang lain. Memberi informasi tentang kode etik konseling Konselor Nah mak, mak meminta saya untuk datang ke rumah ada masalah apa? Menanyakan masalah konseli Konseli Iya neng. Ini masalah mak sama babe, itu si babe yang suka marah sejak sakit
Konselor Lalu apa yang mak harapkan setelah melakukan konseling ini?
Kontrak tujuan Konseli Harapannya si mudah-mudahan masalah yang emak hadapi dapat teratasi neng..
Konselor Oya mak...nah emak, konseling ini membutuhkan waktu 2 kali pertemuan dengan durasi 45 menit, bagaimana apa mak setuju.? Kontrak waktu Konseli Iya neng (sambil menggangguk kepala)
2. TAHAP EKSPLORASI MASALAH Konselor Baiklah, kita akan memulai konselingnya. Coba ceritakan masalah apa yang sedang mak alami..? Mengajak Terbuka Konseli Begini neng, si babe sejak sakit sering sekali marah-marah sama emak tanpa sebab. Ada aja yang buat babe marah..
Konselor Kalau boleh saya tahu kira-kira menurut emak apa yang menyebabkan babe bersikap demikian? Pertanyaan terbuka Konseli Mak juga kurang tau neng, mungkin babe kesel karena sakitnya jadi ga bisa gerak neng...emak tau kalo sakit pasti rasanya ga enak..apalagi sekarang babe ga bisa gerakin badannya yang sebelah kiri tu neng....
Konselor Ooo... Ya terus mak.... Dorongan minimal Konseli Iya neng, jadi sekarang semua kebutuhan babe emak yang nyiapin..pan emak cuma berdua ame babe...anak-anak ma cucu pada kerja..emak sekarang ga pernah bisa ikut pengajian neng...sering ditanyain juga ama tetangga ngajakin pengajian, tapi emak ga bisa ikut karena ga ada yang jagain babe neng...padahal emak pengen banget ikut pengajian..
Konselor Apakah saudara atau anak emak yang lain pernah datang kesini Meminta penjelasan lebih lanjut Konseli Pernah si neng yang paling sering mak mini, Cuma kan tetep aja babe maunya sama emak aja
Konselor Menurut emak kalo babe lagi marah kira-kira penyebabnya apa mak?
Menanyakan sebab-sebab masalah Konseli Itu neng biasanya kalo lagi kencing suka ngompol, babe suka ga betah pake pempers neng..trus juga kalo lagi pengen apa-apa, mak kan suka ga denger ya neng namanya uda kuping tua..
Konselor Trus kalo babe sudah marah seperti itu, apa yang emak lakukan? Konfrontasi Konseli Ya emak marahin si babe balik neng, abis kan kesel juga ya emak terus-terusan dimarahin
Konselor Trus apa yang terjadi selanjutnya mak Merespon isi wacana secara logis Konseli Akhirnya si babe agak merendah sedikit neng suaranya, tapi tetep aja emak terus-terusan ada aja salahnya di mata babe
Konselor Oya mak...menurut saya, emak sebaiknya tidak marah seperti itu..karena kasian babe juga mak, udah sakit masa dimarahin juga sama emak... Memberi informasi Konseli Ya sih neng, ya emak habis marah begitu ama babe ya merasa kasian juga neng... Nah trus habis itu emak tetep baik lagi ama babe...
Konselor Iya mak betul sekali itu, kan kita harus sabar ya mak menghadapi orang sakit, biar si babe yang sakit cepet sembuh karena merasa mendapat dukungan dari kita... Memberi nasihat Konseli Iya neng
3.TAHAP MEMPERSONALISASI Konselor Apakah emak merasa sedih dengan situasi yang mak hadapi sekarang? Mempersonalisasi arti (personalisasi tema umum)
Konseli Ya neng, emak sedih banget babe marah sama emak, emak kesel juga sama babe...tapi....ya emak inget-inget lagi kalo si babe lagi sakit
Konselor Emak sedih karena babe marah sama emak ya.... Mempersonalisasi arti (internalisasi pengalaman) Konseli Iya neng, pernah emak ngancem babe kalo babe marah-marah trus emak mau ngungsi ke tempat adik emak....akhirnya babe diem aja
4.TAHAP MENGEMBANGKAN INISIATIF Konselor Apa yang emak harapkan dari keadaan babe yang sekarang? Menetapkan tujuan Konseli Emang pengen biar babe cepet sembuh neng, biar bisa bangun lagi kaya dulu...paling engga bisa bangun aja sendiri gitu neng...kan lebih enak, mungkin dengan begitu babe ga marah-marah lagi
Konselor Oooo gitu ya mak....trus apa lagi keinginan emak? Konseli Ga ada neng, emak Cuma pengen itu aja....... Konselor Baiklah mak....nah dalam kondisi seperti ini, kalo babe marah- marah, biasanya apa yang emak lakukan? Menetapkan tujuan (menetapkan kondisi) Konseli Emak biasanya sholat neng....biar ati rasanya adem Konselor Ada lagi yang laen mak? Konseli Oya , emak pernah bilang sama babe kalo babe bisa sembuh mau syukuran dirumah neng...
Konselor Oya mak...? Konseli Ya neng, trus babe bilang juga mau ngasi anak-anak yatim neng buat syukur sama Allah..
Konselor Berarti nazar ya mak? Memvalidasi Konseli Iya neng...(sambil tersenyum) Konselor Oyaaa mak... Trus ada lagi yang laen mak? Konseli Mmmm, kayanya ga ada tu neng... Konselor Baiklah kalo gitu mak, nah mak sebenarnya ada beberapa cara yang bisa mak lakukan untuk menenangkan diri ketika emak dimarahin ama babe....kenapa saya bilang begitu mak...soalnya kalo babe marah sama emak trus emak juga marah sama babe yang ada nanti malah babe jadi tegang trus buat emak juga bahaya Menetapkan tujuan (mengkomunikasikan tujuan operasional) soalnya emak kan punya darah tinggi nih...nanti tensinya emak naik...kan kasian emak juga.... Konseli Oooo...gitu ya neng Konselor Iya mak...nah ntar kalo emak tensinya naik, badan sakit smua trus babe juga blom sembuh kan malah dua-duanya jadi sakit mak.....kasian emak, kasian babe juga....iya ga mak??
Konseli Ya juga ya neng.... Konselor Iya mak, nah kalo boleh saya sampaikan ada caranya untuk menenangkan diri mak, yang pertama emak relaksasi dengan tarik nafas dalam, yang kedua mak bisa mencari teman ngobrol bisa saudaranya emak bisa anak atau cucu atau bisa sama babe juga mak....kalo mak bisa cerita sama babe malah lebih bagus lagi soalnya babe jadi ngerti perasaan emak, emak juga jadi plong..nah kan bisa sama-sama nyaman mak.... Nah yang ketiga emak bisa ikut pengajian...berserah pada tuhan mak..... Mengembangkan program(membantu mengidentifikasi program) Konseli Iyaaa ya neng Konselor Iya mak, nah untuk yang teknik relaksasi nafas dalem emak uda bisa blom? Mengembangkan program(membantu mengidentifikasi program) Konseli Oo ya neng dulu waktu senam kayanya pernah diajarin...kaya gini ya neng.. (sambil mencontohkan menarik nafas lewat hidung dan menghembuskan lewat mulut)
Konselor Iya bener sekali tu mak...nah coba ulangi sekali lagi apa 3 cara untuk mengurangi stress yang bisa emak lakukan Mengembangkan program(membantu mengidentifikasi program) Konseli Mmmmm... Apa tadi tu ya neng...(sambil mengingat- ingat)...ngobrol sama saudara, anak,suami...trus....nafas dalem...trus atu lagi........apa ya......mmmmm......ngaji ya neng..?
Konselor Iya mak...bener sekali...(sambil bertepuk tangan dan tersenyum).. Nah dari ketiga cara yang saya sebutkan tadi...kira kira cara yang mana lagi yang akan emak gunakan untuk menenangkan diri selain yang telah emak lakukan yaitu sholat dan nazar?
Mengembangkan program (membantu konseli memilih program) Konseli Mmm...iya neng nanti emak mau nafas dalem aja, emak dulu juga udah sering trus mak pergi ngaji juga neng...uda lama ga pergi ngaji...nanti babe biar dijagain ama mini...
Konselor Oyaaa mak bagus pilihannya emak....nah bener apa yang emak sampaikan emak bisa pergi ngaji, nanti babe dijagain ama bu mini ya mak...biar tetep ada yang jagain babe....nanti emak bilang juga ama babe kalo mau pergi ngaji ya...biar babe tau dan ga marah..... Mengembangkan langkah pengantara program Konseli Iya neng...babe uda pernah nyuruh emak pergi ngaji, cuma waktu itu emak kurang enak badan....
Konselor Nah tambah bagus tu mak, berarti babe uda ngijinin kan....jadinya emak bisa tenang... Mengembangkan langkah program Konseli Iya neng... Konselor Nah mak...kalo begitu mulai sekarang emak coba untuk menerapkan cara-cara yang sudah kita sepakati tadi untuk menurunkan ketegangan akibat stres ya mak.....gimana menurut emak?
Menetapkan waktu memulai Konseli Iya neng, emak bisa.... Konselor
Nanti minggu depan saya datang lagi mak...kita liat perkembangan kesehatan emak dan babe... Merencanakan jadwal (menetapkan waktu penyelesaian) Konseli Iya neng boleh...mak dengan senang hati
5.TAHAP TERMINASI Konselor Mak...ga terasa ternyata waktu kita sudah habis Merujuk keterbatasan waktu Konseli Oya ya neng, wah ga kerasa ya Konselor
Iya mak (sambil tersenyum) Nah mak, untuk minggu depan hari apa kira-kira saya bisa dateng lagi mak?
Konseli Ya sama kaya sekarang aja neng.... Konselor Berarti jumat depan jam 11 ya mak? Memonitori rentang waktu Konseli Iya neeengg...(tersenyum) Konselor Nah, dengan kita ngobrol seperti ini bagaimana perasaan emak? Menanyakan perasaan konseli Konseli Seneng neng.... Emak seneng banget.......sering-sering aja neng... Konselor Nah kalo emak seneng, nanti emak bisa lebih sering ngobrol- ngobrol unek-unek emak sama saya boleh...ato emak mau ngobrol dengan orang yang emak percayai bisa saudara atau anaknya emak..
Konseli Iya neng, enak juga rasanya ngobrol gini, jadi plong neng..... Konselor Nah mak, kalau begitu saya akan memberi tugas pada emak, untuk melakukan cara menurunkan stres tersebut setiap kali emak kesel kalo dimarahin ama babe atau dalam kondisi apapun ya mak.... Memberikan PR Konseli Ya neng....nanti emak langsung coba dah... Konselor Baiklah mak kalau begitu, nanti minggu depan sesuai janji kita tadi saya akan dateng lagi yamak....saya tanyain juga nanti kendala- kendala yang mak hadapi dan perasaan emak ketika menerapkan cara-cara tadi.... Mengemukakan rencana pertemuan berikutnya dan tindak lanjut Konseli Iya neng...boleh boleh dateng lagi yaaa... Konselor Hehe... Iya mak...nah untuk pertemuaan kita hari ini cukup sampai disini dulu ya mak, saya pamit pulang dulu....makasi banyak ya mak suguhannya.....(tersenyum).. Melakukan perpisahan konseli Iya neng...sama-sama...makasi juga...ati-ati di jalan ya neng....