0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan

Keramat Ulama Aceh

Diunggah oleh

acheh library
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan

Keramat Ulama Aceh

Diunggah oleh

acheh library
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 116

i

Keramat Ulama Aceh







k




ii
Keramat Ulama Aceh



iii
Keramat Ulama Aceh
DRS. TGK. HARMEN NURIQMAR













Pengantar :
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah













iv
Keramat Ulama Aceh











v
Keramat Ulama Aceh


Lay out/ Design Cover
Zulkarnaini
Alwahidi Ilyas

Pengantar :
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

Cetakan Pertama Agustus 2010


Diterbitkan oleh:
Badan Pembinaan dan
Pengembangan Pendidikan Dayah Aceh

Kerjasama dengan percetakan:
CV. Citra Kreasi Utama
Jln. Tgk. Imuem Lueng Bata. No.3
Banda Aceh



Hak cipta ada pada pengarang
Copyright@ 2010



vi
Keramat Ulama Aceh









vii
Keramat Ulama Aceh
SAMBUTAN
KEPALA BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN
PROVINSI ACEH
q
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim segala puji
bagi Allah, Tuhan seru sekalian Alam yang telah memberikan
kesehatan jasmani maupun ruhani kepada kita semua,
khususnya kepada saudara kita Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar dan
saudara Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah, atas kerjasama keduanya
telah melahirkan sebuah buku yang diberi nama Keuramat
Ulama Aceh, Selawat dan salam kita haturkan kepada Baginda
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan arah
kebenaran atas kebesaran Allah SWT dan juga telah menitipkan
penerus berupa para ulama tempat kita untuk belajar mengenal
Allah, begitupun kepada keluarga dan para sahabat beliau
sekalian.
Buku yang berjudul Keramat Ulama Aceh diharapkan dapat
dijadikan sebagai tolok ukur dan bahan kajian untuk menambah
ilmu pengetahuan atas kebesaran Allah SWT yang diberikan
kepada para ulama khususnya para ulama di Provinsi Aceh.
Hasan Al Bashri pernah berkata ," Orang-orang mukmin di dunia
seperti orang asing, kehinaan tidak mengundang
i
kesedihan, kemuliaannya
tidak perlu disaingi, manusia dalam satu keadaan dan dia dalam keadaan yang
lain, manusia tidak khawatir terhadap dirinya sementara dia dalam kepayahan"
para: ulama adalah orang-orang yang terasing yang selalu di puji
oleh Allah SWT, mereka manusia yang sangat sedikit dari pada
manusia yang banyak, mereka selalu memperkaya diri dengan
keimanan dan dan ketaqwaan kepada Allah, kadang mereka
terasa terhina dan tersisih dari manusia yang lain sebab sudah
sangat sedikit manusia yang mau mendengar ajakan kepada jalan
yang benar, begitu juga dengan fatwa-fatwa mereka.

viii
Keramat Ulama Aceh
Bagi orang yang terasing yang selalu memperkaya diri
dengan keimanan dan ketakwaan, maka Allah SWT melebihkan
atas mereka itu berupa Keuramat atau memiliki pengetahuan
tentang ilmu kealaman dan ilmu kauniyyah, baik saat mereka
masih hidup maupun setelah mereka meninggal.
Tidak hanya itu buku ini juga dilengkapi dengan Tafakkur
Alam, Sejarah Penafsiran Al-Quran di Aceh dan Sejarah
Kebudayaan Aceh, Atas kerjasama dan jerih payah mereka (Drs.
Tgk. Harmen Nuriqmar dan Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah) serta
semua yang ikut mendukung lahirnya buku ini Badan Arsip Dan
Perpustakaan Wilayah Provinsi Aceh memberikan apresiasi yang
tak terhingga, dan kami juga mengucapkan selamat kepada para
pembaca semoga bermanfaat untuk kita semua.

Banda Aceh, 12 September 2009
Badan Arsip dan Perpustakaan Wilayah
Provinsi Aceh,



Drs. Kamaruddin H. Husein, M.Si.
NIP : 070.006.626

ix
Keramat Ulama Aceh
MUKADDIMAH

q

Alhamdulillahi Rabbil Alamin! Washshalatu Wassalamu 'ala
Muhammmadin Wa 'ala Aalihi Wa Shahbihi Ajmaiin! Asyhadu
Anlaa illaha Illallah, Wahdahu la syariikalah, wa Asyhadu anna
Muhammadan abduhu wa Rasuluh! Amma ba'du.!
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Pencipta alam
semesta. Selawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad
SAW. beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Aku naik saksi tiada tuhan selain Allah yang tidak ada
syarikat begi-Nya, dan aku naik saksi bahwa Nabi Muhammad
adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Kemudian dari itu, aku
meminta petunjuk dan kekuatan dari Allah SWT. Agar dapat
menyelesaikan editing buku yang saya beri nama," Keramat
Ulama Aceh" dan tulisan-tulisan pendukung di dalamnya.
Sebagai salah seorang alumni dayah, cerita-cerita tentang
keramat para ulama Aceh sudah sering saya dengar. Waktu saya
studi di Pondok Pesantren di Jawa, saya juga diminta oleh teman-
teman para santri untuk bercerita tentang ulama-ulama yang
keramat di Aceh. Untuk itu saya terpaksa menelpon sejumlah
teman-teman dan guru di Aceh supaya dapat membahani saya
dengan cerita keramat.
Memang sangat banyak cerita-cerita keramat untuk kita
sampaikan sebagai bahan kuliah, dakwah. bahkan untuk mengisi
waktu senggang di rumah, namun dalam buku ini saya hanya
menurunkan sejumlah cerita keramat yang paling saheh dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Selain cerita-cerita keramat dalam buku "manyak" ini juga
saya turunkan beberapa karangan teman dari penulis agama,

x
Keramat Ulama Aceh
seperti Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah, Tulisan beliau mendukung
keunggulan isi buku ini. Dalam hal tersebut saya bertindak sebagai
editor.
Akhirnya kepada Allah SWT kita mohon taufiq dan hidayah-
Nya. Karena dengan inayah-Nya kiranya buku ini dapat terbit.
Saya merasa berutang budi kepada Sdr. Drs. Tgk H. Ameer
Hamzah yang telah mendorong saya supaya dapat
mengumpulkan bahan tentang keramat-keramat ulama Aceh
menjadi sebuah buku. Terima kasih juga saya aturkan kepada
Sdr. Jefrizal yang membantu sepenuhnya sejak dari editing,
layout sampai dapat dicetak
Namun demikian, khusus kepada para pembaca, saya
berharap agar dapat mengoreksi isi buku ini bila ada yang
dianggap keliru atau isinya menyimpang. Pada cetakan
berikutnya akan kita perbaiki bersama-sama. Jika memang ada
kesalahan, saya menerima perbaikan dengan lapang dada,
seperti kata pepatah: Mana ada gading yang tak retak.
Billahi taufiq wal hidayah.

Banda Aceh, 15 Agustus 2009 M
24 Sya'ban 1430 H
Editor

Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

xi
Keramat Ulama Aceh
PENGANTAR
q
Dalam ajaran Islam, kita mengenal empat macam
kejadian luar biasa yang diberikan kepada empat golongan
manusia pula. Pertama Mukjizat yang diberikan kepada para
Nabi dan Rasul-Nya. Kedua Keramat yang diberikan kepada
para Wali Allah, yakni para ulama yang taqwa. Ketiga Irhash
diberikan kepada calon para Nabi, keempat Sihir diberikan
kepada orang Fasik.
Sesuai dengan judul buku, maka dalam pengantar ini saya
akan menguraikan tentang keramat saja. Menurut ahli bahasa,
Keramat berasal dari bahasa Arab yakni "Karamah" yang
bermakna kemuliaan, kemurahan hati, perlindungan, anugerah
Allah SWT. kepada hamba-Nya. Sedangkan dalam ilmu Tasauf
keramat bermakna lebih mendalam yakni "Kejadian yang luar
biasa" yang diberikan Allah kepada wali-Nya yakni para aulia
yang terdiri dari para ulama yang saleh, wara', tawadzu' dan
sudah bersih jiwanya dari perbuatan dosa.
Kalangan tasauf yakin bahwa para Wali Allah mempunyai
keistimewaan, seperti mampu melihat kegaiban dan
kemampuan melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan
oleh manusia biasa. Keramat seperti ini sering terjadi di
kalangan ulama sufi, baik mereka masih hidup maupun sudah
wafat.
Dalam al-Quran Surah Yunus ayat 62 dikatakan: Bahwa
Wali Allah SWT tidak merasa khawatir dan bersedih hati karena
mereka pasrah kepada Allah SWT. Allah SWT adalah pelindung,
penolong, dan teman terdekat mereka sehingga hubungan
dengan Allah tak pernah terkendala oleh ruang dan waktu.
Dikalangan murid-muridnya, para ulama keramat ini
dikenal dengan nama Wali Allah atau jamaknya Aulia Allah.

xii
Keramat Ulama Aceh
Mereka dianggap orang suci, berjiwa bersih dan terpelihara dari
dosa-dosa besar. Karena dekat dengan Allah, maka tirai
keghaiban milik Allah terbuka untuk mereka.
Sejumlah Wali Allah namanya tercantum dalam al-
Quranul Karim, antara lain Siti Maryam, ibu Nabi Isa As.
Luqmanul Hakim, Zulkarnaen, Uzair, dan lain-lain. Mereka
diberi keramat oleh Allah SWT. Misalnya Siti Maryam; setiap
waktu makan, Allah menurunkan makanan dari langit
kepadanya. (Baca: Surah Ali-Imran: 37). Ada juga keramat
seorang murid Nabi Sulaiman yang sanga alim yang mampu
membawa singgasana Putri Balqis dari negeri Saba' ke Baital
Maqdis. (QS. An-Nahlu: 39-40).
Para sahabat Nabi, Abubakar Siddiq, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Zubair bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, Abbas bin Abdul Muthalib,
dan lain-lain memiliki banyak keramatnya. Begitu juga para
murid sahabat, ulama Tabi' dan Tabi/ien, ulama Mutaqaddin
dan Mutaakhirin, keramat selalu ada pada pribadi-pribadi
tertentu.
Aceh sebagai pusat pengembangan Agama Islam ke
seluruh Nusantara, sejak awal Islam sudah banyak didatangi
para ulama Tasauf (Sufi) yang datang dari Mekkah, Madinah,
Baghdad, Persia, Yaman, Hadratul maut, Gujarat, India dan
sebagainya. Mereka umumnya orang-orang keramat yang
kemudian menurunkan ilmu mereka kepada murid-murid yang
terdiri dari orang Aceh asli.
Sejumlah ulama keramat yang kita kenaI adalah; Sulthan
Malikussaleh, Sulthan Malikuzh Zhahir, Syeikh Maulana Ismail
al-Pasy, Syeikh Abdullah al-Pasy, Syeikh Hamzah Fanshury,
Syeikh Syamsuddin As-Sumatrany, Syeikh Nuruddin ArRaniry/
Syeikh Abdurrauf As-Shingkily, Syeikh Baba Dawud Rumy, Tgk.
Chik Awe Geutah, Habib Samalanga, Tgk. Chiek Tanoh Abee,
Tgk. Chik Keuneuen, Tgk. Chik Kuta Karang, Tgk. Chik Ditiro,

xiii
Keramat Ulama Aceh
Tgk. Chik Di Ribee, Tgk. Chik Di Paloh dan lain-lain.
Generasi sesudahnya, Tgk. Chik Gle Iniem, Tgk. Chik
Krueng Kalee, Tgk. Chik Dawud Beureueh, Tgk. Chik Muda
Waly, Tgk. Chik Empe Trieng, Tgk. Chik Simeulue, Tgk. Chik Di
Iboih, Tgk. Chik Pante Kulu, Tgk. Chik Di Buloh, Tgk. Chik Di
Langkahan, Tgk. Chik Di Bitai, dan lain-lain tak terhitung
banyaknya.
Meski demikian, saya belum dapat menghimpun seluruh
bentuk keramat-keramat para ulama yang saya sebutkan di
atas. Mudah-mudahan, ke depan dapat kita sempurnakan.
Dalam buku ini hanya sebagian kecil keramat ulama Aceh yang
dapat saya tuliskan. Sebagian bahan saya dapatkan dari teman
teman alumni dayah.
Semoga tulisan ini tidak menjadi polimik di antara para
pembaca, sebab memang kita akui, hanya lima Mazhab saja
yang mengakui adanya keramat, yakni Mazhab Syiah
Imamiyah, Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali.
Sejumlah Mazhab lain yang ada di dunia Islam, seperti
Mu'tazilah, Wahabbiyah, Khawarij, Jabariah, melecehkan
adanya keramat para ulama.
Kita dari Ahlussunnah wal Jamah tidak perIu meragukan
keramat ulama, sebab ada dalil-dalil, baik dalam al-Quran dan
hadits Nabi. dalam al-Quran Allah berfirman:
Sedangkan dalam had its, Qudsi Nabi bersabda:
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, mendengar Nabi
bersabda: "Barang siapa menyakiti seorang wali-Ku, maka telah Aku
umumkan perang terhadapnya. Tidak ada aktivitas seorang
hamba-Ku yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada-
Ku yang lebih baik dari amalan yang telah Aku wajibkan
kepadanya. Apabila seorang hamba-Ku mengerjakan amalan
sunnah kepada-Ku, maka Akupun akan mencintainya(HR.
Bukhari).
Jadi pokok masalah adalah ta' at. Para ulama sufi sangat

xiv
Keramat Ulama Aceh
ta' at kepada Allah sehingga mereka mendapat kasih sayang
Allah. Setelah mendapat kasih sayang yakni cinta Allah
kepadanya, maka seterusnya, dalam hadits yang sama
Rasulullah melanjutkan sabdanya: " .... Kalau Aku telah telah
mencintainya, maka Aku akan menjadi alat pendengaran
yang dia pergunakan untuk mendengar, menjadi alat
penglihatan yang ia pergunakan untuk melihat, menjadi
tangan yang dia pergunakan untuk bertindak, dan menjadi
kaki yang dia pergunakan untuk berjalan. (HR:Bukhari)
Maksudnya, seorang Wali Allah senantiasa mendapat
petunjuk dan pertolongan Allah SWT. Semua tindak tanduknya
di dunia ini sudah terpelihara dari kesalahan. Sehingga seakan-
akan, apa yang dia dengar, dia lihat, dia gunakan tangan, kaki,
semuanya sesuai dengan kehendak Allah SWT. Selanjutnya
dalam hadits Qudsi disebutkan:
" .... Jika dia (Wali Allah) bermohon kepada-Ku, pasti
Aku akan melindungi-Nya, Aku tidak pernah ragu dalam
melakukan sesuatu .... (HR. Bukhari).
Selain hadits Qudsi juga ada hadits-hadits saheh
lainnya tentang keramat para ulama yang mendapat
pangkat Walyullah. Semua itu karena derajat mereka
memang dilebihkan oleh Allah SWT berdasarkan keta' atan
dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Banda Aceh, 15 Agustus 2009 M
24 Sya'ban 1430 H

Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

xv
Keramat Ulama Aceh
DAFTAR ISI



Sambutan Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh vii
DaftarIsi ... xv
Mukaddimah ......................................................................... ix
Pengantar : Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah ................ . xi
I. Sifat-sifat Ulama Keramat ..................................... 1
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar
II. Keramat Ulama Aceh ........................................... 9
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar
III. Damai Berkat Keramat Ulama .............................. 21
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar
IV. Tafakkur Alam ...................................................... 35
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah .
V. Mistik Dalam Pandangan Islam ........................... 55
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah
VI. Sejarah Penafsiran AI-Quran di Aceh .................. 61
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah
VII. Hikmah dari Orang-Orang Tak Waras ................. 65
Drs.Tgk. H. Ameer Hamzah
VIII. Zikir Arwah Para Syuhada .................................... 77
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah
IX . Ulama Keramat Muballigh Islam ......................... 81
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah
Catatan Kaki .................................................................. 93
Sekilas Tentang Pengarang ............................................ 95
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

xvi
Keramat Ulama Aceh


K e r a m a t U l a m a A c e h | 1
Keramat Ulama Aceh

Sifat-sifat Ulama Keramat
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar


Kata ulama berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamak
dari kata alim yang berarti yang tahu atau yang mempunyai
pengetahuan. Di dalam al-Quran kata ulama ditemukan pada
dua tempat. Pertama dalam surat Fatir ayat 28, yang artinya:
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-
hamba-Nya hanyalah ulama .... " Apabila ayat ini dihubungkan
dengan ayat sebelumnya (ayat 27) maka ulama menurut ayat
tersebut adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu
kealaman dan ilmu kauniyyah.
Kedua dalam surat Asy-Syu'ra ayat 196 dan 197, yang
artinya: "Dan sesungguhnya al-Quran itu benar-benar (tersebut)
dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup
menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil
mengetahuinya?". Di sini ulama diartikan sebagai orang yang
memiliki pengetahuan agama.
Dari kedua ayat tersebut mengungkapkan bahwa ulama
adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu
kealaman, ilmu umum dan ilmu agama, di mana pengetahuan
yang dimilikinya itu dapat mengantarkannya pada rasa
khasysyah (yakin, takut serta tunduk) kepada Allah SWT.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
menyatakan bahwa "Ulama adalah pewaris para Nabi.
"Meskipun Ibnu Hajar al-Asqalany sebagai salah seorang ahli
hadits meragu-kan kesahihan hadits tersebut, namun jiwa
hadits ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam al-Quran
surat Fatir ayat 32 yang artinya: "Kemudian kitab itu kami
wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-
hamba kami.. .. " Maksudnya ketika para Nabi telah tiada, maka

2 | K e r a m a t U l a m a A c e h
tugas para Nabi itu menjadi tugas ulama, yaitu dalam hal tablig
atau menyampaikan segala ajaran kebenaran yang dibawa
Nabi.
Pada masa Khulafaurrasyidin tidak ada pemisahan antara
orang yang memiliki pengetahuan agama, dengan mereka yang
menguasai ilmu pengetahuan umum dan pemimpin politik
praktis. Hal ini disebabkan para sahabat Nabi SAW umumnya
memiliki pengetahuan keagamaan, pengetahuan kealamaan
dan sekaligus mereka juga menjadi tokoh pelaku politik praktis.
Untuk dapat menjadi seorang pemimpin politik pada masa itu
tingkat keulamaan tetap menjadi faktor penentu utama. Oleh
karenanya, pada saat itu seorang pemimpin politik adalah juga
seorang ulama.
Bagi kebanyakan orang timur, khususnya masyarakat
awam, istilah ulama umumnya dipahami dalam konotasi yang
tidak terasa hanya untuk mereka yang berilmu agama saja. Hal
ini disebabkan untuk dapat disebut sebagai ulama agama
ternyata pengalaman ilmu itu lebih menjadi syarat mutlak dan
utama. Oleh karenanya, sering seorang abid (ahli ibadah) yang
berakhlak mulia yang sebenarnya belum tentu memiliki
pengetahuan keagamaan yang mendalam, oleh masyarakat
awam dipandang sebagai ulama.
Selain itu, dalam kenyataan sosial tidak sama halnya
seperti gelar akademik lainnya, bahwa di Indonesia gelar ulama
secara tidak langsung sering diidentikkan dengan gelar tokoh
agama dalam setiap komunitas masyarakat dari wilayah
tertentu. Lebih unik lagi setiap komunitas masyarakat tersebut
mempunyai kriteria keulamaan masing-masing yang seringkali
berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok
masyarakat lainnya.
Istilah ulama bagi orang Aceh selalu diidentikkan dengan
Teungku, Teungku Chiek, Abu, Walid, Abuya, di Sumatera Barat
disebut Tuwanku atau Buya, di Jawa Barat disebut Ajengan, di

K e r a m a t U l a m a A c e h | 3
Keramat Ulama Aceh
Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut Kiai dan di daerah Banjar,
Sulawesi serta Nusa Tenggara umumnya disebut Tuan Guru.
Adanya penilaian objektif dari setiap kelompok masyarakat
tentang eksistensi keulamaan seseorang, terutama untuk
kalangan ulama agama, maka dalam kenyataan sosial kemudian
muncul istilah ulama dunia dan ulama akhirat. Ulama dunia
adalah mereka yang dalam mengaplikasikan keilmuannya lebih
mengutamakan kepentingan dunia dari pada tujuan akhirat.
Ulama dunia sering juga disebut dengan istilah ulama Su, di
mana segala kapasitas keilmuannya sering digunakan hanya
sekedar untuk mencari popularitas atau untuk memperoleh
kedudukan dan harta. Dilihat dari pola pikirnya ulama agama
sering juga diidentikkan dengan istilah ulama rohani dan ulama
sekuler.
Banyaknya muncul pengelompokan ulama seperti itu
dikha- watirkan akan membuat masyarakat bingung untuk
menentukan siapakah sebenarnya yang dapat disebut ulama.
Fenomena ini juga tidak diungkapkan dengan garis yang tegas
justru akan mengaki-batkan munculnya berbagai bentuk asumsi
yang salah dari masya-rakat tentang keberadaan ulama.
Padahal dalam kenyataan sosial, ulama bagi masyarakat Aceh
khususnya dan bagi bangsa Indonesia pada umumnya
merupakan sala satu tokoh yang memegang kunci utama dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan.
Oleh karenanya, menarik untuk diungkapkan tentang
"Adabul-Ulama" yang terdapat dalam salah satu bab naskah
kuno "Hidayatus-Salikin", yang artinya (Petunjuk Jalan Bagi
Orang yang Salik, yaitu orang yang takut kepada Allah Ta'ala).
Menurut naskah kuno ini, seseorang dapat disebut sebagai
ulama secara informal harus diukur berdasarkan standar sosial.
Artinya gelar ulama yang disandangnya bukan hanya ditentukan
oleh kapasitas keilmuannya belaka. Akan tetapi lebih dari itu,
bahwa sifat, watak, karakter dan kepribadiannya selalu menjadi
tolok ukur dan penilaian utama di mata masyarakat.
4 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Semakin mulia akhlak seorang ulama, semakin banyak pula
pengikutnya. Kemuliaan akhlak yang dimilikinya akan membuat
masyarakat segan dan menaruh rasa hormat kepadanya meski-
pun sebenamya tingkat intelektual dan keilmuan yang dimilikinya
belum tentu dapat disebut sebagai ulama. Bahkan segala fatwa-
nyapun seringkali langsung diyakini dan diterima oleh masya-
rakat, padahal belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.
Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa akhlak dan
kepribadian seorang ulama sangat berpengaruh terhadap
derajat keulamaannya, terutama dimata para pengikutnya.
Menurut naskah tersebut, seorang ulama harus memiliki
minimal tujuh belas adab atau sifat-sifat yang mulia, agar ruh
dan hakikat ilmu dari keulamaannya benar-benar mampu
memancarkan cahaya kebenaran dalam membimbing dan
menerangi umat.
Pertama ihtimad, maksudnya seorang ulama harus senan-
tiasa sabar dan rela menerima serta menanggung berbagai
resiko kesulitan yang datang dari murid atau dari para
pengikutnya, baik dalam bentuk pertanyaan maupun pekerjaan
yang menyusahkan-nya. Sabar merupakan salah satu kunci
utama bagi kesuksesan seorang ulama. Ulama yang sabar selalu
menang dalam segala hal dan keadaan, karena dia senantiasa
didampingi dan dilindungi oleh Tuhan.
Kedua lazuumul-halim, maksudnya seorang ulama harus
mampu menahan emosi dari nafsu amarahnya. Dengan kata
lain orang alim tidak boleh lekas marah, walaupun sebenamya
keadaan itu sudah menghendaki agar dia marah. Apalagi jika
kemarahannya itu bukan pada tempatnya, tentu sangat riskan
terhadap eksistensi keulamaannya di mata masyarakat. Oleh
karena itu, seseorang yang alim harus hati-hati benar dalam
mengekspresikan rasa marahnya.
Ketiga, duduk dengan hebat atas kelakuan yang tetap
serta menegakkan kepala. Maksudnya seorang ulama dituntut

K e r a m a t U l a m a A c e h | 5
Keramat Ulama Aceh
agar selalu menjaga marwah dan kehormatannya di manapun
dia berada. Dengan kata lain dia harus selalu kelihatan
berwibawa, baik ketika duduk, berdiri, berjalan atau pada saat
sedang berbicara.
Keempat, meninggalkan takabur atas segala hamba Allah
Ta' ala kecuali terhadap orang yang zalim. Maksudnya seorang
ulama tidak boleh merasa dirinya lebih hebat dari orang lain,
sedangkan terhadap orang yang zalim dibenarkan dengan
tujuan untuk mencegah kezalimannya terhadap masyarakat
yang menjadi pengikutnya.
Kelima hilm, lemah lembut dengan sesama muslim dan
keras terhadap orang kafir. Maksud keras disini adalah keras
dalam mempertahankan akidah dan keyakinan serta berani
mengemuka-kan kebenaran guna mematahkan argumentasi
orang kafir yang sering menyesatkan umat.
Keenam, meninggalkan senda gurau dan bermain-main.
Senda gurau dan berkelakar umumnya memang sangat
menyenangkan, karena dapat memancing rasa humor dan
ketawa sekaligus mampu menghilangkan stres. Namun hal ini
perlu dihindari bagi seorang ulama, karena senda gurau apa lagi
ketawa berlebihan, diyakini dapat mematikan cahaya ilmu dan
kebenaran yang ada di dalam hati.
Ketujuh, kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang
lain, terutama terhadap orang yang belajar kepadanya. Sikap ini
harus dilakukan dengan ikhlas dan adil, tanpa pilih kasih.
Kedelapan, menunggu dan menyimak dengan teliti, sabar
dan tenang terhadap segala pertanyaan orang lain. Maksudnya
sebagai seorang tokoh panutan dan tempat bertanya orang
banyak, seorang ulama harus benar-benar memahami maksud
dari segala pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Kesembilan, memperbaiki dan mengarahkan orang bodoh
6 | K e r a m a t U l a m a A c e h
dan jahat dengan cara menunjukkan jalan kebajikan dan kebe-
naran. Hal ini dilakukan dengan memberikan berbagai
pengertian dan pemahaman tentang kenyataan hidup, baik
secara sosial, ekonomi, budaya dan agama, terutama tentang
hakikat hidup dan kematian.
Kesepuluh, tidak malu mengakui ketidaktahuannya
tentang sesuatu masalah. Maksudnya jika ragu-ragu atau tidak
mengetahui jawaban yang benar atas suatu pertanyaan,
seorang ulama jangan minder untuk mengatakan "wallahu a'lam",
bahwa dia tidak atau belum tahu tentang hal itu. Jangan malah
mengeluarkan fatwa yang dibuat-buat tanpa dasar yang jelas.
Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengakui ketidak-
tahuannya tentang suatu persoalan sebagaimana sabda beliau
yang artinya: Bahwasanya pernah seorang lelaki datang
bertanya kepada Nabi SAW: "Dimana negeri yang terlebih
mulia?", maka jawab beliau:
"Aku tidak tahu hingga aku tanya kepada Jibril".
Lalu Nabi pun bertanya kepada Jibril, maka jawab Jibril;
"Tiada aku tahu hingga aku tanya akan Tuhan Yang Maha
Besar".
Kesebelas, serius berhadapan dengan siapapun yang
menjadi lawan bicaranya. Maksudnya ketika berdialog seorang
ulama harus menghadapkan seluruh wajahnya kepada lawan
bicaranya. Tanpa memalingkan muka atau mengalihkan
pandang- an ke tempat lain pada saat sedang berbicara agar
lawan bicara merasa dilayani dan diperhatikan.
Kedua belas, wajib menerima segala dalil kebenaran
walaupun dalil itu berasal dari muridnya atau dari anak kecil
yang belum baligh. Seorang ulama tidak boleh merasa malu
untuk membenarkan perkataan atau pendapat orang lain.
Jangan sekali-kali menolak kebenaran meskipun datangnya dari
orang yang ingkar.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 7
Keramat Ulama Aceh
Ketiga belas, harus segera kembali dan mengikuti
kebenaran ketika terlanjur salah dan lupa, baik dalam perkataan
maupun dalam perbuatannya.
Keempat belas, wajib mencegah dan melarang orang lain
dari pada mempelajari ilmu yang dikhawatirkan dapat memberi
mudharat bagi orang bersangkutan.
Kelima belas, mencegah orang lain yang mempelajari ilmu
untuk tujuan-tujuan duniawi semata. Maksudnya seorang
ulama harus mampu menanamkan kesadaran dan niat dalam
hati para pengikutnya untuk mempelajari ilmu demi
mengharapkan wajah Allah dan ridha-Nya.
Keenam belas, membina semangat orang lain untuk
mengutamakan mempelajari ilmu-ilmu yang fardhu 'ain dahulu
dari pada belajar ilmu yang fardhu kifayah. Sebab ilmu fardhu
'ain mampu memperbaiki kondisi lahiriah dan batiniah
seseorang secara menyentuh. Diantara ilmu fardhu 'ain yang
utama adalah ilmu iman, fiqh dan akhlak.
Ketujuh belas, wajib mengamalkan segala kebenaran
sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya.
Maksudnya antara ilmu dan amalnya, atau antara perkataan
dan perbuatan- nya harus senantiasa bersesuaian, agar
masyarakat mau mengikutinya dengan tulus dan ikhlas. Sifat
yang terakhir inilah sebenarnya yang menjadi kunci utama bagi
kesuksesan seorang ulama.
Oleh sebab itu, sebagai tokoh panutan dan tempat
bertanya orang banyak sudah sepantasnya para ulama dalam
mengaplikasi-kan keilmuannya harus disertai dengan akhlak
yang mulia, minimal memiliki sifat-sifat yang telah dikemukakan
dalam naskah kuno Hidayatus-Salikin di atas. Ulama tidak cukup
hanya sekedar menjadi tempat belajar agama saja, tetapi juga
harus mempunyai pengaruh politik yang tegas terhadap segala
8 | K e r a m a t U l a m a A c e h
bentuk kezaliman. Dia tidak boleh takut terhadap penguasa
tirani yang kejam dan jahat. Dia harus membuang sikap suka
menjilat ke atas dan menginjak ke bawah. Ulama tidak
dibenarkan mengutamakan kepentingan pribadi dan
golongannya saja, karena dia adalah milik umat.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 9
Keramat Ulama Aceh
Keramat Ulama Aceh
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar



Para ulama sebagai wali Allah selalu mendapat kasih
sayang dari-Nya. Sebagian mereka mendapat pangkat keramat,
yakni kejadian yang luar biasa" yang terjadi atas diri mereka
dan disaksikan oleh umat. Keramat itu bisa terjadi waktu mereka
masih hidup maupun setelah mereka wafat.
Di bawah ini saya ingin menukilkan sejumlah keramat para
ulama Aceh sejak dulu sampai sekarang. Sumber cerita ini saya kutip
dari orang yang dekat dengan keluarga beliau dan para ulama lain
yang jujur.
2.1. Tgk. Chik Tanoh Abee
Nama lengkapnya Syeikh Abdul Wahhab al-Fairusi al-
Baghdady. Lakabnya Tgk. Chik Tanoh Abee. Beliau seorang
ulama besar yang memiliki banyak kekeramatan. Di bawah ini
hanya dimuat lima saja berdasarkan penuturan anak cucunya,
Tgk. H. Muhammad Dahlan al-Fairusi al-Baghdady.
1. Shalat Jum'at di Makkah
Tgk. Chik Tanoh Abee diberi keramat oleh Allah dapat
melaksanakan Shalat Jum'at jarak jauh. Kadang-kadang beliau
shalat Jum'at di Masjidil Haram Makkah, dan kadang-kadang
shalat Jum'at di Masjid Nabawy Madinah. Bukti adanya beliau
shalat Jum'at di tanah suci, beliau membawa biji kurma setelah
pulang.
Bila beliau mau shalat Jum'at di Makkah atau di Madinah,
beliau memasuki bilik zauwiyahnya dan mewasiatkan kepada
seorang ulama yang lain untuk menggantikan Imam di Masjid
Dayah Tanoh Abee waktu itu. Beliau berangkat ke Makkah
10 | K e r a m a t U l a m a A c e h
dengan bantuan Allah tentunya, sebab terjadi dalam waktu yang
sangat singkat.

------
Catatan:
Ada orang bilang, kisah keramat shalat di Makkah termasuk mitos, sebab
tidak mungkin terjadi, tidak masuk akal. Apalagi waktu shalat Jum'at di
Makkah dengan di Aceh tidak bersamaan. Terserah kepada masing-masing
kita. Pokoknya cerita seperti itu terus berkembang dari mulut ke mulut.
Sumber: Tgk. H. Dahlan al-Fairusi
2. Menulis Kitab Sambil Tidur
Tgk. Chik Tanoh Abee adalah seorang ulama yang paling
banyak berkarya. Sebagian kitab merupakan karya beliau sendiri
dan sebagian lagi salinan kitab ulama lain. Dalam Pustaka
Kuno" Tanoh Abee tersimpan lebih dari 6.000 kitab tulisan
tangan beliau.
Cucunya Tgk. H. Dahlan al-Fairusi al-Baghdady, bercerita;
Tgk. Chik jarang sekali tidur malam. Beliau terus menerus
menulis dan menyalin kitab-kitab agama Islam dari berbagai
cabang ilmu pengetahuan. Menurut cerita orang tua Tgk.
Muhammad Dahlan, Tgk. Chik sebenarnya sudah tertidur, cuma
penanya terus berjalan menulis ilmu. lni merupakan
kekeramatan seorang wali Allah.
Catatan: Keramat seperti ini juga ada pada Imam 5yafi'ie.
Sumber: Tgk. H. Dahlan al-Fairusi
3. Air Kubang Menjadi Bensin
Tgk. Chik Tanoh Abee hidup pada abad ke-18 M. Saat
Belanda sudah menguasai Seulimuem Aceh Besar. Suatu hari
mobil Belanda kehabisan minyak di kaki gunung Seulawah. Tgk.
Chik tiba di sana. Beliau bertanya, "Mengapa Tuan?" Belanda
menjawab, "Kehabisan minyak!. Lalu Tgk. Chik menyuruh supir
mengambil air kubang kerbau yang ada di pinggir jalan sebagai

K e r a m a t U l a m a A c e h | 11
Keramat Ulama Aceh
pengganti minyak. Atas persetujuan Belanda, air kubang itu
dimasukkan dalam tangki mobil. Ternyata mobil itu berjalan
seperti yang diharapkan.
Karena senangnya, Belanda memberi hadiah kepada T gk. Chik,
tetapi beliau tidak mau menerimanya.
Catatan: Ada kemungkinan mobil Belanda kehabisan air bukan minyak.
Tetapi juga bisa jadi kehabisan minyak. Dalam kekeramatan yang luar biasa,
air bisa berubah menjadi minyak:. Sumber: Tgk. H. Dahlan alFairusi
4.Dalam Waktu yang Sama Berada di Dua Tempat
Allah SWT memberi ilmu kepada yang dikehendaki-Nya.
Tgk. Chik Tanoh Abee termasuk seorang hamba yang telah
diberikan ilmu karamah. Beliau pernah berada di dua tempat
yang berbeda. Para saksi mata pernah melihat, T gk. Chik
menjadi Imam shalat Jum'at di Masjid Raya Baiturrahman, dan
pada Jum'at itu pula beliau menjadi Imam Shalat di Masjid
Zauwiyah Seulimum. Demikian cerita cucunya Tgk. H.
Muhammad Dahlan al-Fairusi al-Baghdady kepada penulis.
Catatan:
Keramat seperti ini juga pernah dialami oleh banyak kaum sufi di dunia
Islam.; Sumber: Tgk. H Dahlan al-Fairusi
5.Air Guci Menjadi Obat
Setelah beliau wafat keramatnya temyata tidak hilang.
Buktinya, sekarang ini makamnya di komplek Dayah Tanoh Abee
masih dikeramatkan orang. Hampir setiap hari orang datang dari
seluruh Aceh, bahkan ada yang dari luar Aceh, (Jakarta, Ujung
Pandang, dan Malaysia) untuk melepaskan nazar.
Air guci yang ada di sisi bangunan makam beliau diambil
orang untuk dijadikan obat, baik obat sakit perut, sakit kepala,
sakit lepra, juga untuk sakit-sakit yang lain seperti sakit ternak,
12 | K e r a m a t U l a m a A c e h
perawatan tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Ketika saya
bertamu ke Dayah tersebut, Januari 1997 saya melihat banyak
sekali jeregen masyarakat yang berisi air guci tersebut. Wallahu
allam.
Sumber: Tgk. H. Dahlan al-Fairusi
2.2. Tgk. Chik Awe Geutah
Tgk. Chik di Awe Geutah adalah seorang ulama yang
berpengaruh di wilayah Aceh Utara dan Bireuen. Reruntuhan
dayahnya sampai sekarang masih ada. Beliau seorang ulama
yang juga dianugerahi keramat oleh Allah. Di bawah ini kita
turunkan beberapa keramatnya.
1.Membawa Durian ke Makkah
Tgk. Chik Awe Geutah juga seorang ulama yang kadang-
kadang Shalat jarak jauh ke Makkah dan Madinah. Dari cerita
yang turun temurun dan berkembang dalam masyarakat Aceh,
Tgk. Chik pernah membawa satu cabang durian ke Makkah
bersama puluhan buahnya yang sedang masak.
Pada suatu ketika atau tepatnya pada hari Jum'at, tiba-
tiba cabang duriannya yang banyak buah patah di batangnya,
tetapi tidak jatuh ke tanah, melainkan terbang ke arah kiblat
(Barat), sedangkan Tgk. Chik sudah tidak ada di biliknya. Hari
Sabtu beliau sudah berada lagi di Awe Geutah, murid-muridnya
melaporkan bahwa cabang duriannya yang banyak buah sudah
patah dan terbang. Kemudian Tgk. Chik bercerita, "Durian itu
jatuh di depan Masjidil Haram usai shalat Jum,at. Saya sudah
membagi-bagikan kepada para sahabat saya di Makkah".
Sumber: Drs .. H. Azhari Murtadha
2. Tahun 2000 Jin dapat Dilihat
Pada suatu hari ketika Tgk. Chik Di Awe Geutah sedang
mengajar di balainya, beliau berkata; Jin adalah makhluk halus
yang dibuat dari api. Ia tidak dapat dilihat dengan mata indra

K e r a m a t U l a m a A c e h | 13
Keramat Ulama Aceh
manusia. Namun pada tahun 2000 nanti anak cucu kita dapat
melihat jin di jalan-jalan raya, di dalam kotak-kotak dalam
rumah manusia.
Kemungkinan, yang dimaksudkan oleh Tgk. Chik adalah
wanita-wanita yang setengah telanjang di jalan raya dan dalam
televisi. Memang menurut ayat-ayat al-Quran dan hadits
mereka termasuk jenis jin penggoda orang-orang beriman.
Wallahu a'lam. Sumber: Tgk. Abdul Wahab Gam, Balee Kiroe, Peusangan
3.Pengejek tak Bisa Bicara
Kemampuan ilmu Tgk. Chik membawa durian ke Makkah
ada orang yang tidak percaya dan mengejeknya. Orang tersebut
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada Tgk. Chik.
Dengan takdir Allah orang tersebut tidak bisa bicara lagi. Sudah
berobat ke sana ke mari pada berbagai tabib, namun tidak
sembuh pula.
Kemudian orang tersebut datang menemui Tgk. Chik dan
memohon maaf, lalu Tgk. Chik memaafkan orang tersebut.
Setelah itu langsung bisa berbicara. Konon keramat yang sama
juga dimiliki oleh Habib Syik Samalanga.
Sumber: Tgk. Abdul Wahab Gam, Balee Kiroe, Peusangan
2.3. Tgk. Chik Krueng Kale
Di Desa Krueng Kale, Kemukiman Siem, Kecamatan
Darussalam Aceh Besar pernah hidup seorang ulama besar yang
bernama Tgk. Syeikh Auf yang datang dari Samudra Pase Aceh
Utara. Pada tahun 1986 saya berziarah tiga kali ke makam
tersebut. Selain makam Tgk. Chik, ada lagi dua makam keramat
di sekitar itu, yakni makam Tgk. Gle lniem dan makam Tgk. Haji
Hasan Krueng Kale di Desa Siem.
Makam tersebut sekarang terpelihara dengan baik.
Seorang keturunannya yang bemama Ayah Mu (70 tahun)
menjadi khadam makam Tgk. Chik. Ayah Mu bercerita kepada
14 | K e r a m a t U l a m a A c e h
saya, bahwa Tgk. Chik seorang ulama yang keramat, baik beliau
masih hidup maupun sesudah wafat. Di antara keramat beliau
adalah:
1.Menemukan Lailatul Qadar
Pada suatu malam yang ganjil (27 Ramadhan) Tgk. Chik
Krueng Kale yang sedang beribadah, batal wudhuknya, lalu
beliau turun sendiri ke kolam yang berada di halaman balainya
untuk mengambil wudhuk. Beliau meletakkan surbannya di
sebatang kayu yang waktu itu beliau pun tidak sadar kayu apa
yang disangkutkan surbannya. Setelah berwudhuk, beliau ingin
memakai lagi surbannya. Aneh surbannya itu hilang. Beliau
mencari ke sana ke mari, namun tak ketemu juga.
Besok siang, murid-muridnya melihat surban Tgk. Chik
bergantung di pucuk pohon kelapa. "Rupanya tadi malam
Lailatul Qadar, kayu sujud ke bumi," ujar Tgk. Chik kepada
murid-muridnya.
Atas izin beliau seorang muridnya memanjat kelapa
tersebut untuk mengambil surban. Kemudian surban itu dipakai
untuk memberi ijazah kepada murid-muridnya. Siapa saja yang
diizinkan memasang surban itu di kepalanya, pasti menjadi
ulama besar. Menurut Ayah Mu, Tgk. Gle lniem juga salah
seorang murid beliau.
Sumber:; Khadam makam, Ayah Mu
2. Membawa Sendiri Batu Besar
Kalau anda berziarah ke komplek makam Tgk. Chik
tepatnya di desa Krueng Kale. Anda akan melihat sebilah batu
besar yang lebarnya seukuran kain sajadah. Batu itu persis di
pinggir reruntuhan kolam tua bekas Dayah Manyang Tgk. Chik.
Sampai sekarang masih dipakai sebagai tempat shalat hajat
masyarakat yang melepaskan nazar ke makam beliau.
Konon batu besar itu diambil oleh Tgk. Chik di sungai
Krueng Kale, lebih kurang 1 km ke arah Timur dayah tersebut.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 15
Keramat Ulama Aceh
Batu itu dijadikan mushalla tempat beliau shalat sunat,
termasuk shalat tahajud di malam hari.
Sumber: Khadam makam, Ayah Mu
3.Pencuri Sesat dalam Kebun Rumah
Khadam makam T gk. Chik Krueng Kale bercerita kepada
saya. Beliau mendengar cerita itu dari para pendahulunya. Pada
suatu ketika seorang pencuri menjarah rumah Tgk. Chik.
Pencuri itu mengambil barang-barang berharga seperti uang,
emas, kitab-kitab dan beras. Setelah itu dimasukkan dalam
sebuah goni dan dibawa pergi. Anehnya si pencuri itu tidak bisa
keluar dari pagar rumah. Pencuri itu terus berjalan mengilingi
pagar berkali-kali sampai tiba waktu subuh. Karena sudah capek si
pencuri itu istirahat dan tertidur di sebuah sudut pagar.
Tgk. Chik telah mengetahui sejak tadi malam bahwa ada
pencuri yang telah menjarah harta bendanya. Setelah shalat
subuh beliau menyuruh murid-muridnya untuk menangkap
pencuri tersebut dan membawanya ke hadapan beliau. Pencuri
itu sangat terkejut ketika dibangunkan dari tidurnya. Ia di bawa ke
balai Tgk. Chik.
Sumber: Khadam makam, AyahMu
2.4. Tgk.Seumatang
Menurut Prof Ali Hasjmy, Tgk. Seumatang (Samatang)
pengarang Hikayat Akbarul Karim yang termasyhur itu adalah
seorang ulama besar yang berasal dari Kerajaan Pase Aceh Utara.
Salah satu pangkat keramat yang diberikan kepadanya adalah
berhasil menciptakan hikayat Akbarul Karim yang sangat memikat
dan bertahan lama. Sampai sekarang hikayat tersebut masih
dicetak ulang, baik di Aceh maupun di luar Aceh.
Hikayat dalam bahasa Aceh itu berisi ilmu Tauhid, Fiqh,
Tasauf, dan Akhlak. Tgk. Seumatang dalam hikayat tersebut
pernah meramalkan, bahwa suatu saat manusia kurang
16 | K e r a m a t U l a m a A c e h
memperhatikan masalah ibadah, meunasah menjadi sepi, yang
banyak di tempat-tempat perjudian. Dalam hikayat Akbarul Karim
beliau bersyair:
Akhe donya kureung tuah
Soh meunasah jeuet-juet sagoe
Nyang na Tame cit dua pat
Jambo madat ngon meutajoe.
Sumber: Hikayat Akbarul Karim
2.5. Habib Syik Samalanga
Nama aslinya Syeikh Abdurrahman al-Bagdady keturunan
Arab yang berasal dari Baghdad Irak. Beliau murid Tgk. Chik Awe
Geutah (Abad 18:M) yang ditugaskan menyebarkan ilmu Agama
Islam di daerah Samalanga Aceh Utara. Habib Syik Samalanga
seorang ulama besar Aceh yang sangat kharismatik. Murid-
muridnya datang dari berbagai penjuru tanah Aceh. Petuah-
petuahnya didengar oleh semua orang. Dari beberapa sumber
yang saya kumpulkan, Habib Syik Samalanga memiliki pangkat
keramat yang banyak seperti; Berdoa, Langsung Turun Hujan.

Daerah Samalanga dan sekitarnya pernah ditimpa musim
kemarau panjang. Sungai dan tali air kekeringan sehingga
menyebabkan masyarakat petani gelisah karena sawah mereka
ketiadaan air. Hewan ternak juga sudah kurus kering karena
rumput-rumput hijau tidak tumbuh lagi. Melihat keadaan yang
demikian, habib Syik menyeru umat Islam supaya shalat Istisqa
'

(Shalat minta hujan). Maka setiap kampung masyarakat
melakukan shalat. Namun demikian, hujan tidak turun juga. Di
langit Samalanga tidak ada awan mendung sedikitpun sebagai
tanda bakal turun hujan. Setelah Shalat Jum'at, Habib Syik berdoa
kepada Allah dan jama'ah Jum'at mengaminkannya. Usai berdoa
langit semakin hitam, dari arah Selatan awan berarak tebal.
Sekali-kali terjadi guntur dan kilat. Beberapa saat kemudian hujan

K e r a m a t U l a m a A c e h | 17
Keramat Ulama Aceh
pun tercurah dari langit sebagai rahmat Allah.
Sumber: : H Zainuddin Puteh Samalanga.
2.6. Syeikh Muhammad Muda WaIy al-KhaIidy
Syeikh Maulana Muhammad Wali al-Khalidy adalah seorang
ulama besar Aceh yang mendirikan Dayah Darussalam Labuhan
Haji yang masih berjaya sampai sekarang, sebab dayah tersebut
dilanjutkan oleh putra-putranya yang juga ulama besar seperti
Abuya Prof. Dr. Muhibbuddin WaIy, Abuya Imran Waly, Abuya
Jamaluddin WaIy, dan Abuya Nasir WaIy (Alm). Beliau seorang
ulama yang sangat berpengaruh di Aceh, bahkan ke Nusantara.
Beliau bermazhab Syafi'i dan penganut Thariqat
Naqsyabandiyah. Berikut beberapa keramatnya.

1. Batu Kerikir Timbul di Pantai
Dulu di pantai dekat Dayah Labuhan Haji tidak ada sama
sekali batu kerikil. Di sana yang ada cuma pasir. Maulana Muda
Waly berencana membangun sebuah bukit kecil untuk tempat
memberikan Ijazah kepada murid-murid yang mengambil
Thariqat.
Suatu pagi, beliau meminta kepada murid-muridnya untuk
mengambil batu kerikir di pantai. Murid-murid terkejut sebab
pagi itu sudah cukup banyak kerikir muncul di pantai. Lalu
mereka bergotong royong mengangkut kerikir dan kemudian
dibuat sebuah gundukan yang diberi nama "Bukit Intan" .
Sumber: Tgk. Farmaddi, Aceh Barat Daya.
2. Memenangkan Perdebatan
Keramat lain yang diberikan Allah kepada Abu Maulana
Muda WaIy adalah selalu memenangkan perdebatan dengan
orang-orang yang menentangnya. Pada suatu hari beberapa
ulama Wahabbi dari Minangkabau minta berdebat dengan
18 | K e r a m a t U l a m a A c e h
beliau. Perdebatan itu dibuka untuk umum dan disaksikan oleh
para murid-murid beliau. Ternyata Abu Muda Waly dengan
mudah dapat mengalahkan pemikiran-pemikiran mereka.
Akhirnya mereka kembali membenarkan Ahlussunnah wal
Jama' ah.
3. Berhasil Mencetak Ulama Pewaris
Maulana Hadhrat Syeikh Muda Waly lewat dayahnya
Darussalam Labuhan haji, Aceh Barat Selatan berhasil mencetak
kader-kader ulama seluruh Aceh dan Nusantara. Murid-murid
beliau tersebar di Medan, Padang, Malaysia, Jawa, Sulawesi,
Lombok, dan lain-lain. Mereka membangun dayah,
mengembang ilmu agama Islam kepada generasi berikutnya.
Putra-putrinya juga berhasil menjadi ulama-ulama besar di Aceh
dan Padang. Bukankah ini juga bagian dari keramat beliau?
Makamnya Dikunjungi Orang setiap waktu.
4. Ramalannya Benar
Ketika terjadi Pemberontakan DI/III (1953) melawan
Pemerintah Pusat, Abuya Muda Waly dan murid-muridnya tidak
mau terlibat. BeIiau menganggap pemberontakan itu sebagai
bughah (memberontak kepada pemerintah yang sah). Akibatnya
banyak ulama besar di Aceh yang berbeda dengannya.
Sebenarnya di balik itu Abuya Muda WaIy juga melihat secara
ghaib bahwa DI/TII tidak bakaI menang, dan suatu ketika pejuang-
pejuang itu akan kembaIi ke pangkuan Republik Indonesia.
Terbukti ramaIan Abuya itu benar. lni juga sebuah bukti keramat.
2.7. Habib Rasul Kajhu Aceh Besar
Di Kajhu Darussalam Aceh Besar ada seorang ulama
keturunan Nabi, namanya Habib Rasul. Beliau seorang ulama
yang paling anti maksiat. Allah telah memberi pangkat keramat
kepadanya, baik waktu hidup maupun setelah meninggaI.
Berikut dua keramat beliau yang sempat penulis cari dari nara

K e r a m a t U l a m a A c e h | 19
Keramat Ulama Aceh
sumber yang terpercaya.
1.Tidak Tampak Dilihat Musuh
Suatu hari tahun 1955 beliau pernah dicari oleh tentara
untuk ditangkap karena dituduh terlibat DI/TII. Beliau sedang
duduk di masjid bersama teman-temannya. Seorang serdadu
bertanya: "Mana Habib Rasul?" Semua diam! "Kemana lari Habil
Rasul?", karena Habib ada di sana semua orang diam.
Akhirnya serdadu tersebut pergi. la melapor kepada
atasannya bahwa Habib tidak ada! Habib Rasul selamat dari
penangkapan.
Catatan: Keramat ini mirip dengan keramat Abubakar Siddiq.


2.Mobil tidak Hidup
Tokoh DI/TII Habib Rasul Kajhu akhirnya syahid ditembak
oleh tentara yang dikirim Soekarno ke Aceh. Pihak tentara mau
membawa jenazah beliau ke Kutaraja, tetapi mobil tidak mau
hidup. Bila jenazah beliau dipindahkan dari mobil, langsung
hidup, tetapi bila ada jenazah beliau mobil mogok. Akhirnya
jenazah beliau diserahkan kepada keluarga, dan dikebumikan di
Kajhu.
Sumber: Tgk. Haji Sayed Ridwan, Imam Masjid Raya
Baiturrahman.
20 | K e r a m a t U l a m a A c e h





K e r a m a t U l a m a A c e h | 21
Keramat Ulama Aceh
Damai,
Berkat Keramat Ulama
Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar



Firman Allah SWT.
Dan sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari
kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin
(At- Taubah:l28)

Puncak konflik sesama Islam adalah terbunuhnya Husein di
Padang Karbala. Cucu Nabi Muhammad SAW dibunuh oleh cucu
sahabatnya, Yaziz bin Muawiyah bin Abi Sofyan. Umat Islam
marah kepada rezim Yaziz dan terjadilah konflik yang
berkepanjangan. Pendukung-pendukung Husein sampai
sekarang masih berada di barisan orang-orang beriman,
sedangkan pendukung Yaziz diperkirakan masih berada dalam
barisan munafik dan sekularisme.
Sayyidina Husein Radhiallahu'anhu adalah cucunda
Rasulullah dari Fathimah az-Zuhra, ayahnya Ali bin Abi Thalib
dan abangnya Hasan, adiknya Zainab, dan Ummi Kalsum. Husein
juga dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Sifatnya
pemberani, taqwa dan sangat membenci kemunafikan. Ia
dicintai oleh umat Islam sejak kecil sampai akhirat nanti.
Setelah abangnya-Hasan-syahid diracuni, Husein diangkat
oleh umat Islam menjadi khalifah. Namun, Husein menolak
karena Mu'awiyah yang kejam itu masih hidup. Tetapi setelah
Mu'awiyah mangkat, dan Yaziz mengambil alih kekuasaan. Ia
(Mu'awiyah) pantas disebut raja, bukan khalifah. Husein dan
22 | K e r a m a t U l a m a A c e h
sejumlah anak sahabat Nabi tidak setuju kepada sistem "bani"
seperti itu. Apalagi Yaziz bukan sosok yang pantas untuk
memimpin negara Islam yang sangat luas.
Dalam sebuah riwayat Yaziz termasuk manusia yang
sering melalaikan shalat, suka mabuk-mabukan dan
memperturutkan hawa nafsu. Karena itulah orang-orang saleh
dari anak para sahabat Nabi menolak Yaziz. Ada empat tokoh
yang sangat menentangnya, yakni Husein, Abdullah bin Zubir,
Abdullah bin Umar, dan Abdurrahman bin Abubakar.
Raja Yaziz sangat murka, dan memerintahkan kepada
gubernurnya di Madinah (Walid bin Vtaibah) supaya
menangkap mereka, terutama Husein. Dalam sebuah undangan
jamu makan di rumah gubernur, Husein mau dihabisi dengan
pedang. Husein sempat meloncat lewat jendela dan pergi
malam itu juga ke Makkah. Di Makkah ia mendapat
perlindungan dari umat Islam sehingga pihak musuh tidak
berani mengganggu.
Beberapa bulan kemudian penduduk Kufah (Irak) mengirim
surat kepada Husein agar berangkat ke Kufah. Mereka siap
membela Husein dan menobatkannya menjadi Khalifah. Husein
kemudian memutuskan untuk hijrah ke sana bersama keluarga
dan pengikutnya yang setia, lebih kurang 72 orang. Sebelumnya
Husein juga pemah mengirim utusannya ke sana, tetapi tidak
kembali. Rupanya sudah dibunuh oleh mata-mata Raja Yaziz.
Dalam perjalan yang panjang dan melelahkan itu, Husein
dihadang oleh tentara musuh yang banyaknya mencapai 4.000
orang. Selama tiga hari tiga malam rombongan Husein dilarang
pergi dan dilarang pulang. Jangan bergerak di tempat.
Rombongan ahlul bait itu sangat tersiksa dalam terik matahari,
tidak boleh bersuci dan buang hajat di sungai yang dekat dengan
tempat itu.
Pada tanggal 7 Muharram 61 H. meletuslah perang yang
tak seimbang. Namun pihak Husein mampu bertahan selama

K e r a m a t U l a m a A c e h | 23
Keramat Ulama Aceh
tiga hari. Pada tanggal 10 Muharram tahun yang sama syahidlah
Husein di padang Karbala bersama isteri, anak-anak dan
sepupunya, kecuali beberapa orang saja yang tersisa, dan
menjadi tawanan pihak musuh. Kematian Husein yang sadis itu
ditangisi oleh umat Islam seluruh dunia sampai sekarang.
Sebuah tangisan yang tak pemah berhenti lagi meski bukan
dengan air mata.
Gelombang kekerasan kemudian tumbuh di kota-kota
Islam. Orang-orang Kufah bangkit membela Husein, begitu juga
orang Mekkah, Madinah, Baghdad, Isfahan dan Mesir. Rezim
Yaziz yang zalim itu tumbang dengan diinjaknya kepala Yaziz
oleh kuda tunggangannya. Putra Yaziz yang bernama Muawiyah
Tsani menolak dijadikan khalifah, ia sadar jabatan itu tidak
pantas untuknya. Jabatan khalifah wajib diserahkan kepada
musyawarah umat Islam yang terdiri dari sahabat-sahabat
Rasulullah yang masih banyak waktu itu.
Marwan bin Hakam dari bani Umayyah mengkudeta,
Muawiyah Tsani menjadi tahanan rumah, dan dia berkuasa
dengan tangan besi. Putra-putra para sahabat Nabi yang mulia
tidak diberi jabatan apapun dalam pemerintahannya,
sedangkan orang-orang biasa (mawaly) pendukungnya
mendapat kedudukan yang tinggi.
Politik zalim seperti itu akhirnya diwariskan terus menerus
oleh rezim sesudahnya, sehingga saparatisme tumbuh di
provinsi Islam seperti di Marokko, Libiya, Isfahan, Mesir,
Yordania dan Yaman. Selama 500 tahun Islam tak mampu
memadamkan pemborontakan-pemborontakan beruntun dari
kaum yang dizalimi seperti Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, Ghullah,
Zindik dan lain-lain. Persatuan Islam kembali muncul setelah
berdirinya Kekhalifahan Islam di Mesir (Fathimiyah) dan Daulah
Bani Ahmar di Andalusia.


24 | K e r a m a t U l a m a A c e h
3.1. Konflik Menyebar Seluruh Dunia Islam
Dalam berbagai rezim yang muncul kemudian,
musyawarah selalu dinafikan, padahal musyawarah adalah
kunci persatuan dan kesatuan. Meskipun ada raja-raja yang
dinilai adil seperti Harunur-Rasyid di Baghdad, Muhammad AI-
Fateh di Istambul, Syah Jehan di India, Iskandar Muda di Aceh,
namun keadilan mereka sepanjang tidak diganggu
kekuasaannya yang akan diwariskan kepada putra mahkota
yang telah dipersiapkan. Bila diajak berdemokrasi dan
musyawarah pasti sang penguasa marah dan membunuh
lawan-Iawan politiknya.
Karena otokrasi dan kediktatoran seperti itu, rakyat dan
ulama menjauh dengan pusat kekuasaan. Lahir konsep-konsep
sufisme yang membenci dunia dan politik. Mereka justru
mengajak umat untuk memikir akhirat saja. Ketika rakyat sudah
skeptis kepada politik, cinta mereka kepada pemimpin bertukar
dengan kebencian. Negara yang sudah dijauhkan oleh rakyat
mengalami pembusukan di daIam dan kerapuhan dari luar.
Musuh-musuh Islam (Yahudi dan Nasrani) datang
menelan mereka bulat-bulat tanpa perlawanan yang berarti.
Itulah yang terjadi pada awal abad ke 16 sampai akhir abad ke-
18.
3.2. Konflik Aceh
Derita umat Islam Aceh adalah derita semua orang yang
beriman. Apakah dia Jawa, Melayu, Minang, Sunda, Batak,
Bone, Ternate, Bugis, Makassar, Kendari, dan sebagainya,
sebab orang Islam itu bersaudara. Orang mukmin itu seperti
tubuh yang satu, satu anggota tubuh sakit, semua anggota
merasakannya. Tidak ada iman orang yang bersenang-senang
atas penderitaan saudaranya yang seiman.
Aceh adalah negeri orang beriman. Maka tidak tepat di
negeri ini terjadi sengketa yang berlarut-Iarut. Tidak pantas

K e r a m a t U l a m a A c e h | 25
Keramat Ulama Aceh
"senjata" selalu menyalak dan darah tumpah di sana-sini. Tidak
tepat Aceh menjadi ladang pembantaian. Stop pembunuhan.
Mari kita mencari jalan perdamaian, sebab Allah tidak akan rela
suatu kaum membunuh kaum yang lain.
Derita Aceh adalah derita para pencinta al-Quran dan
Nabi Muhammad SAW yang bermakam di Masjid Nabawi.
Derita panjang yang sangat memilukan ini harus segera
diakhiri. Jangan biarkan darah tumpah dan tumpah lagi. Kenapa
tidak ada yang mampu berkata kepada senjata: Hai benda
mati, kau jangan meletus lagi.
Mengapa kita membelakangi al-Quran dan Nabi.! Allah
telah mempersaudarakan orang-orang beriman, Nabi
menyampaikan isi kandungan al-Quranul Karim yang Mulia.
Kita adalah umat Nabi Muhammad SAW. Nabi sangat
mencintai umatnya. (Baca baik-baik ayat di atas). Wahai
saudaraku orang-orang yang beriman, berat terasa oleh Nabi
penderitaan umatnya. Sangat diinginkan oleh Nabi agar
umatnya tetap dalam keimanan dan keselamatan. Nabi sangat
belas kasihan dan penyayang kepada umatnya yang beriman.
Ya Rasulullah yang terbaring di makam suci dalam masjid
Nabawi di Madinah.! Ya Abubakar dan Umar yang
mendampingi sang Nabi! Kami bertawasul; Dengan berkat
keramat makam mu bertiga yang mulia! Ya Allah
selamatkanlah Aceh dari bala bencana. Tunjukkanlah kami ke
jalan yang benar. Jalan Islam yang berujung kepada
keselamatan. Ya Allah kembalikan Aceh kepada negeri yang
engkau ridhai, Aceh yang berlaku hukum syariat-Mu ya Rabbi.
Aceh yang hidup, subur dan makmur. Aceh yang baldatun
thayyibatun warabbun ghafur, bukan Aceh yang layu dan
musnah pelan-pelan, sebab Aceh bukan batang pisang yang
dicabut akarnya.
Meski kami mengerti firman Allah SWT bahwa tidak ada
kekuatan apapun yang mampu menghancurkan sebuah bangsa
26 | K e r a m a t U l a m a A c e h
yang masih berpegang teguh kepada keyakinannya yakni Islam.
Jika ada bencana-bencana yang menimpa mereka, itu hanya
cobaan dari Allah SWT. Rencana pemusnahan sebuah suku
bangsa hanya rencana yang sia-sia. Sebab ketika sebuah kaum
berencana kelewat batas, Allah langsung mencabut
kecongkakannya. Sunnatullah senantiasa begitu sebagaimana
isyarat dalam firmannya: Seandainya Allah tidak menolak
keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain pasti
rusaklah bumi ini tetapi Allah mempunyai karunia yang
dicurahkan atas semesta alam (QS. Al-Baqarah:251)
3.3. Asas Persatuan Kita Adalah Islam
Allah kita satu. Nabi kita satu (Muhammad). Al-Quran,
kitab suci pedoman kita satu. Tujuan hidup kita satu, yakni mencari
ridha Illahi. Kalau demikian halnya kenapa kita tak mampu bersatu?
Bersatu teguh, becerai runtuh. Pepatah Melayu itu masih sangat
relevan sampai hari ini. Pepatah itu seakan mengingatkan kita umat
Islam Aceh supaya tidak terpecah belah dalam berbagai kabilah dan
sekte. Amat besar kerugian jika kita terpecah belah, sebab musuh-
musuh kita semakin mudah mencerai beraikan kita.
Dalam sebuah syair Ali bin Abi Thalib berkata: Al-haqqu
bila nizamin, yaghlibuhul baathilu binnizam (Kebenaran bila
tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang
terorganisir). Kelemahan umat Islam hari ini adalah
manajemennya yang lemah. Kalau dipercaya duduk pada
jabatan penting, dia akan menggunakan jabatannya itu sebagai
hak miliknya. Jika hilang jabatan mereka tidak bisa menerima,
ada yang meraihnya kembali dengan cara-cara yang ilegal.
Umumnya di negara-negara Islam Timur Tengah tak pernah
terjadi suksesi secara demokrasi karena raja-raja dan presiden di
sana tidak mau kehilangan jabatan.
Akibatnya, orang-orang cerdas yang melihat adanya
pengebirian hak-hak demokrasi akan menjadi oposisi dalam

K e r a m a t U l a m a A c e h | 27
Keramat Ulama Aceh
pemerintahannya. Kursinya di goyang ke kiri dan ke kanan,
karena takut jatuh akhirnya si pemimpin menambah lagi
kediktatorannya. Mereka menindas setiap yang ingin
merongrong kekuasaannya.
3.4. Islam Agama Cinta Sesama
Barang siapa mencintai karena Allah,
memberi harta karena Allah
dan menahan karena Allah,
maka imannya menjadi sempurna.
[HR. Abu Daud]
Sebuah hadits dari Abdullah bin Mas'ud, Abdullah bin
Abbas, serta al-Barra' yang kemudian diriwayatkan oleh Ath-
Thayalisy, AI-Hakim dan Ath-Thabrany dari nabi bersabda: Tali
iman yang paling kokoh adalah memberi pertolongan karena
Allah, memusuhi karena Allah, mencintai karena Allah dan
membenci karena Allah.
Cinta karena Allah adalah menyayangi orang lain sepenuh
hati karena orang tersebut punya potensi untuk baik. Menolong
apabila layak ditolong, mengingatkan apabila menyimpang dari
hukum Tuhan. Tetapi apabila mereka ingkar terhadap kebaikan,
maka patut menahan harta (tidak membantu) karena Allah
melarang kita membantu mereka yang durhaka.
Jadi, karena Allah juga mereka tidak boleh ditolong sebab
yang bersangkutan tidak mau berhenti dari kemaksiatan.
Misalnya seseorang selalu meminta sumbangan, katanya untuk
membangun dayah atau masjid, tetapi sumbangan yang
didapatkan itu digunakan untuk berfoya-foya, membeli buntut,
pergi ke tempat-tempat pelacuran. Orang yang demikian itu
haram mendapat pertolongan dari umat Islam yang beriman.

28 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Utsman bin Affan ra sahabat dan menantu Rasulullah
terkenal kaya dan sangat pemurah. Hartanya yang banyak
diberikan kepada fakir miskin, ia membeli sumur milik orang
Yahudi dan diwakafkan kepada orang Islam. Ia juga pernah
menyumbang unta dan kuda serta perbekalan kepada angkatan
jihad Islam. Kemurahan Utsman diikuti oleh sahabat Nabi yang
lain, Abdurrahman bin Auf ra, Abu Dahdah ra, dan lain-lain.
Apa yang dilakukan para sahabat Nabi itu semata-mata
karena Allah SWT, sebab mereka sudah memiliki kesempurnaan
iman. Rasulullahpun sudah memberi jaminan kepada mereka
sebagai penghuni surga. Iman yang kokoh dan sempurna itulah
mereka tidak punya lagi sifat kikir dan cinta dunia.
Memberi maaf dan lapang dada kepada orang yang
pernah bersalah adalah sikap positif seorang muslim-muslimah
yang beriman. Bagi mereka tak ada istilah "Tiada maaf bagimu".
Pintu maaf selalu terbuka. Allah saja memaafkan, mengapa kita
hamba tidak bisa memaafkan orang lain? Karena itulah dalam
kamus seorang muslim sejati tak pernah ada sifat dendam
kesumat. Mereka telah memaafkan orang lain sebelum orang
lain mengulurkan tangannya untuk minta maaf.
Al-Quranul Karim menganjurkan kita supaya memberi
maaf, sebab ganjaran kepada orang yang suka memberi maaf ini
sangat besar. "Maafkanlah mereka dan lapangkan dada.
Sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat
kebajikan" (QS. al-Maidah:13). "Hendaklah mereka memaafkan
dan lapangkan dada. Apakah kamu tidak ingin diampuni oleh
Allah?" (QS. an-Nur:22). Dan tidak ada satu ayatpun dalam al--
Quran yang merintahkan orang bersalah supaya meminta maaf
kepada yang tidak salah.
Berikut sebuah cerita menarik. Abu Daud Beureueh
pernah dimaki-maki oleh seorang putra ulee balang yang
ayahnya tewas dalam perang Cumbok. Abu tetap tersenyum
tanpa sakit hati. Tetapi ketika putra ulee balang tersebut mau

K e r a m a t U l a m a A c e h | 29
Keramat Ulama Aceh
memukul Abu di halaman masjid Baitul Alla Lil Mujahidin
Beureuenuen. Abu berujar; "Anakku, aku bukan pembunuh
ayahmu, demi Allah aku bukan pembunuh ayahmu", ujarnya.
Putra Uleebalang itu hampir babak belur dihajar massa.
Abu Beureueh langsung melerai. "Hai jangan macam-macam,
jangan pukul dia!". Abu memeluk pemuda itu dan
membawanya dalam masjid. Abu kembali menjelaskan bahwa
beliau bukan pembunuh ayahnya. Pemuda itu memangis
tersedu-sedu, dan mohon maaf kepada Abu atas sikapnya yang
keliru selama ini. "Saya sudah duluan memaafkanmu nak!",
tambahnya.
Konsekuensi dari sikap pemaaf Abu, sampai sekarang
putra ulee balang tersebut sangat menghormati almarhum
Daud Beureueh. Jika yang bersangkutan pulang dari Jakarta, ia
langsung ke makam Abu. Membaca yasiin sekali tamat dan
berdoa sebanyak-banyaknya. Dia menganggap Abu sebagai
pribadi yang besar dan jujur.
3.5. Persaudaraan Seiman
Persaudaraan karena iman jauh lebih kuat dibandingkan
dengan persaudaraan karena yang lain. Persaudaraan karena
seiman dapat meluluhkan warna kulit, suku, ras dan sekat-sekat
tanah air. Persaudaraan karena iman abadi selamanya, sejak di
dunia sampai di akhirat nanti. Orang mukmin setiap lepas
sembahyang selalu mendoakan orang mukmin lainnya, baik
yang dikenal maupun yang tidak bertemu sama sekali.
"Allahumaghfirlil mukminina wal mukminat, ya Allah ampunilah kaum
mukminin dan mukminat..... Sesungguhnya orang-orang
mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat (QS. al-Hujurat:10). Doa seperti ini juga
menjadi salah satu rukun khutbah Jum' at.
30 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Kokohnya persatuan orang mukmin tak terlepas dari satu
tujuan hidup, yakni berubudiyah kepada Allah SWT. mencari
ridha-Nya, dan sama-sama ingin masuk surga. karena itulah sejak
di dunia, orang mukmin sejati tak pemah bermusuhan
sesamanya. Bila mereka bertemu senantiasa mengucapkan
salam kesejahteraan, saling nasihat menasihati demi kebenaran.
Rasulullah SAW menggambarkan tamsil orang mukmin
ibarat tubuh yang satu (kalbunya). Jika satu anggotanya merasa
sakit maka menjalar ke seluruh tubuhnya sehingga tidak dapat
tidur (HR Bukhari). Beda dengan orang fasik dan musyrik, bila
ada yang sakit tidak mendapat perhatian dari yang lain.
Rasulullah juga mengibaratkan; seorang mukmin terhadap
seorang mukmin bagaikan bangunan, yang satu menguatkan
yang lain (dalam waktu bersamaan beliau menggenggamkan jari
jemarinya (Hr Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW pernah mempersaudarakan orang Arab
dengan orang Qubty, Orang Quraisy dengan Yahudi (Islam),
orang Madinah dengan Yaman, Persia, Bani Najran, Ethiopia,
dan seterusnya secara timbal balik. Persaudaraan Islam sangat
kuat dan tak mampu memisahkannya. Anak angkat Rasulullah,
Zaid bin Haritsah pernah dijemput orang tuanya yang musyrik.
Nabi Muhammad tidak keberatan asal anak angkatnya mau
pulang bersama orang tuanya. Ternyata Zaid bin Haritsah
memilih Nabi Muhammad dan Islam. Beliau tidak mau
mengikuti orang tuanya. Itulah sebuah contoh persaudaraan
Islam.
Karena itulah, jika kita masih membenci sesama muslim,
ada isyarat bahwa kita masih ditangga muslim, belum
menempuh tangga mukmin. Padahal kita orang muslim
dianjurkan untuk mendaki tangga-tangga berikutnya, yakni
mukmin, mukhsin, muttaqin, dan mukhlisin.
Persaudaraan kaum beriman adalah persaudaraan yang
diperintahkan oleh Allah. Bila ada di antara mereka berselisih

K e r a m a t U l a m a A c e h | 31
Keramat Ulama Aceh
paham (konflik) hendaklah ada di antara mereka yang berusaha
untuk mendamaikan. Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu. (QS. al-
Hujurat:l0)
Agama Islam telah mempersaudarakan kita dalam satu
aqidah, satu Tuhan, Allah, satu Nabi Muhammad SAW, satu
pedoman hidup al-Quranul Karim dan satu kiblat Ka'bah di
Masjidil Haram Mekkah. Semua umat Islam bersaudara seperti
seayah dan seibu, bahkan seperti tubuh yang satu. Begitu dekat
persaudaraan itu sehingga Rasulullah SAW pernah
menyebutkan, apabila satu bagian tubuh sakit maka terasa
sakitlah pada seluruh anggota tubuh.
Sesama Islam dilarang saling mencaci mengupat, mencuri
hartanya, memperkosa hak-haknya, melecehkan hak asasi
manusia, menzinahi istri dan anak-anak perempuannya,
menganiaya, apalagi membunuhnya. "Membunuh seorang
Muslim yang tidak bersalah sama dengan membunuh seluruh
manusia yang ada di bumi", demikian besar dosanya.
Menjalin persaudaraan antara sesama Muslim sama
dengan mensyukuri nikmat Allah SWT sebagaimana firmanNya:
Dan berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu, ketika dahulu kamu bermusuh-musuhan, maka
Allah menjinakkan hati-hati kamu. Lalu jadilah kamu orang-
orang yang bersaudara. (QS. Ali Imran:l03)
Allah juga mengingatkan kita: Dan janganlah kamu seperti
orang-orang yang bercerai berai dan berselisih, sesudah datang
keterangan yang jelas (al-Quran) kepada mereka (QS. Ali
Imran:l05). Rasulullah menguatkan: Orang-orang mukmin
terhadap orang mukmin lainnya itu laksana sebuah bangunan,
sebagiannya memperkokoh bagian yang lain. (HR: Muslim).

32 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Kalau kita sesama Islam masih saling tidak percaya, fitnah
merajalela, maling masih berkeliaran, pembunuhan terjadi di
mana-mana, kapan kita bisa jaya seperti bangsa-bangsa lain di
dunia? Kapan kita bisa makmur dan menikmati karunia Allah
berupa hasil alam yang berlimpah ruah? Jadi perlu segera ada
upaya untuk mendamaikan yang bertikai. Rasulullah bersabda:
Tidak dikatakan beriman seseorang kamu, kecuali bila ia
mencintai saudaranya (seagama), sama dengan mencintai
dirinya sendiri.
Agama orang Aceh adalah Islam, budayanya Islam, cara
pikirnya juga Islam. Bila pendekatan Islam yang dikedepankan,
Insya Allah masalah Aceh akan segera berakhir. Ingatlah, Islam
tidak pernah membenarkan kekerasan, pembunuhan,
pemerkosaan, merampas harta rakyat kecil, membakar tempat
ibadah dan rumah sekolah. Islam itu rahmat. Islam tidak arogan
dan diktator. Islam memperjuangkan kebenaran yang hakiki.
Islam sangat mengharapkan manusia dapat hidup merdeka di
dunia dan di akhirat.
Kalau ada dua kelompok orang Islam yang berperang,
mengapa tidak ada yang coba kembali kepada ajaran Islam,
yakni "musyawarah". Dengan musyawarah akan
menyelamatkan nyawa manusia. Sebaliknya dengan perang
korban akan berjatuhan. Generasi yang selamat dari perang
akan menyimpan dendam berkepanjangan. "Ya Tuhan
persatukanlah hati kami. Tanpa pertolongan- Mu kami semakin
merana".
3.6. Berkat Keramat Ulama
Perdamaian Aceh akhirnya terwujud juga. Komplik
berakhir di meja perundingan yang kita kenaI dengan MoU
Helsingki. Perdamaian itu sering disebut jasa sejumlah
pembesar dunia, antara lain mantan Presiden Filandia--Marti
Attisari, Wakil Presiden Indonesia, Yusuf Kalla, dan lain-lain.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 33
Keramat Ulama Aceh
Mereka lupa, padahal masih ada yang sangat berjasa dalam
perdamaian Aceh tersebut. Mereka adalah para ulama yang
masih hidup dan para ulama keramat yang sudah lama
meninggal dunia.
Para ulama yang masih hidup seperti Abu Ibrahim Woyla,
(Meninggal dunia ,Juli 2009) waktu itu sering membawa murid-
muridnya ke makam Syiah Kuala bertawassul dan berdoa agar
Aceh segera damai. Begitu juga yang dilakukan santri-santri di
Tanoh Mirah, Samalanga, Blang Blahdeh Kabupaten Bireuen tiap
malam Jum'at mereka berdoa agar konflik Aceh cepat berakhir.
Kuburan-kuburan ulama keramat, seperti makam
Malikussaleh, makam Tgk. Chiek Krueng Kale, makam Tgk. Chik
Muda Waly di Labuhan Haji selalu ramai dengan orang-orang
Islam sufi yang datang bertawasul agar Aceh sebagai negeri
syariat Islam segera aman dan damai. Semua kita harus jujur
dalam hal ini. Berkat keramat para ulama Aceh inilah sebenamya
terwujud MoU Helsingki tersebut.
Wallahu a'lamu bissawab!
34 | K e r a m a t U l a m a A c e h





K e r a m a t U l a m a A c e h | 35
Keramat Ulama Aceh
TAFAKKUR ALAM
Drs. Tgk. H Ameer Hamzah





Tafakkur dan tadabbur aku tentang firman-firman-Nya
Tentang ayat-ayat qauniyah yang belum terjamah
Tentang tujuh langit, bumi dan lautan
Tentang planet-planet yang bertasbih
Matahari yang memancarkan energi dan cahaya
Bulan yang memantulkannya dan seratus
milyar bintang yang beristighfar
Aku hanya mampu membaca yang tersirat saja!
Tujuh langit masih sedikit tersingkap
Tafakkur dan tadabbur aku tentang ciptaan-Nya
Tentang tujuh samudra yang tak terselami
Tentang ikan-ikan yang tak pernah habis
Terumbu karang, luluk dan marjan
yang masih tersimpan di tiram mutiara
Cuma aku terkesima di tepi yang dangkal ....
Tafakkur dan tadabbur aku tentang gelombang
Tentang angin awan dan hujan ............. .
Tentang tanah dan tetumbuhan yang subur
Saripati sayur yang menjadi mani dan ovum
Tentang nikmat senggama dan mani terpancar
Tentang alaqah, nutfah dan ruh yang ditiupkan
Tentang pembangkangan sebagian makhluk
kepada nikmat dari Khaliqnya ..
Karena kesombongan dan kezaliman
Tafakkur aku tentang berita ghaib dan kematian
Saat sangkala menghancurkan seluruh jagat raya
36 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Saat gunung-gunung lebur seperti debu
Saat langit dilipat dan bumi digulung
dan bintang-bintang berjatuhan seperti embun
Saat kuburan-kuburan terbuka menganga
Saat wajah-wajah telanjang menuju mahsyar
dan ]ahannam dinyalakan
Tafakkur aku tentang surga dan neraka-Mu
Tentang nikmat yang berlebihan
dan siksa yang sangat menakutkan
Tafakkur aku tentang diriku yang dhaif ini
Betapa dunia telah menipu dan melalaikan
Tak terasa hari hari telah berlalu
usia tinggal sejengkal... .....
Tuhan, ampunilah aku!
Gampong Baet, 12 Juli 2003


4.1. Gunung
Dalam Al-Quranul Karim berkali-kali Allah SWT menyebut
gunung-gunung yang tinggi menjulang sebagai bukti
kekeuasaan-Nya. Lebih 44 kali diulang-ulang dengan berbagai
sinonimnya.
Banyak manusia yang tidak tahu hakikat sebuah
pergunungan. Orang awam menyangka, gunung-gemunung itu
hijau membiru seperti yang nampak dikejauhan. Mereka sama
sekali tidak tahu, bahwa gunung-gunung itu tidak selamanya
hijau membiru. Boleh jadi gunung itu tandus berdebu di atas-
nya, atau terdiri dari susunan batu-batu cadas yang sering
memanas dan mengeluarkan api. Singkatnya, warna gunung itu
beraneka ragam, ada yang putih, merah, hitam, hijau dan
sebagainya (QS.35:27).

K e r a m a t U l a m a A c e h | 37
Keramat Ulama Aceh
Allah menyuruh manusia supaya memperhatikan, ba-
gaimana gunung-gunung itu dipancangkan sebagai pasak
bumi (QS.88:19). Allah juga pernah menawarkan amanah-Nya
kepada gunung-gunung, tetapi gunung menolaknya sebab
merasa tak mampu menjalankan amanah Allah SWT.
Akhirnya amanah itu dipikulkan kepada manusia.(QS.33:72).
Penolakan gunung memang ada alasannya, sebab seandainya
Allah menurunkan al-Quran kepada gunung, pasti gunung itu
terpecah belah (QS.59:21).
Meski gunung-gunung itu menolak amanah Allah,
namun gunung-gunung itu tetap tunduk kepada-Nya, mereka
bersujud memuji-Nya (QS.22:18), mereka senantiasa
bertasbih (QS.23:79, 34:10). Gunung juga siap meletus untuk
membinasakan manusia yang ingkar kepada Allah SWT.
Manusia menyebut bencana alam, padahal sebuah
sunnatullah untuk menguji orang-orang beriman dan
mencelakakan orang-orang dhalim.
Taukah Anda? Gunung-gunung yang kita lihat mematung
itu sebenarnya berjalan juga seperti awan? Sebagaimana
difirmankan Allah, "Dan engkau melihat gunung-gunung,
engkau kira bahwa dia tetap tak bergerak, padahal dia
berjalan kencang sebagai awan berjalan... (QS.27:88, 52:10).
Para ahli geofisika sudah meneliti tentang bergeraknya
gunung-gunung itu, dan mereka membuktikannya. Subhanallah!
Terakhir, mari kita tafakkurkan, bahwa gunung-gunung
itupun akan hancur semuanya, apabila tiba saatnya. Gunung--
gunung akan digoncang dengan goncangan yang sangat kuat
dan dahsyat, jadilah gunung-gunung itu rata dengan tanah,
hancur luluh (QS:56:5) menjadi debu dan bulu yang berter-
bangan.(QS.70:9). Setelah itu bumi dan langit dilipat oleh
Allah sebagaimana kita melipat kain. Masya Allah.

38 | K e r a m a t U l a m a A c e h
4.2. Burung
Burung-burung mendapat tempat yang baik dalam
literatur Islam. Dalam al-Quran saja tentang burung disebut 21
kali. Ayat-ayat tersebut, 2:260, 3:49, 5:110, 6.38, 12:36, 41,
16:79,21:79,22: 31,24:41, 27:16, 27:16,17,20,34:10, 37:49,
38:19,56:21,67:19,105:3.
Dalam kitab Tajul Muluk misalnya, Nur Muhammad
diciptakan oleh Allah sebagai burung Nuri yang ditempatkan
dalam surga. Nur Muhammad kemudian menjadi nubuwwah,
diciptakan Nabi Adam, kemudian nubuwwah itu turun temurun
lewat para Nabi sampai kepada Abdullah bin Abdul Muthalib
yang melahirkan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian dalam kitab Qishasul Ambiya' juga ada cerita
tentang pesona Adam terhadap sepasang burung yang sedang
bercanda mesra di dahan kayu surga. "Ya Allah, hamba
berhasrat punya seorang pendamping seperti burung itu!", bisik
hati Adam. Kemudian Allah menciptakan Hawwa untuknya.
Dalam buku Rangkaian Cerita Dalam al-Quran,
disebutkan, ketika Qabil membunuh Habil, pembunuh sangat
gelisah menatap mayat saudaranya. Lalu datang dua ekor
burung gagak menggali tanah. Qabil mendapat ilham dari
burung tersebut, lalu menggali lobang dan menanam
saudaranya. Perlu juga diingat, ketika itu burung-burung rimba
yang lain datang ke sana mengutuk Qabil sambil berkicau.
Nabi Ibrahim juga pernah menyembelih empat ekor
burung yang berlainan jenis atas perintah Allah. Setelah
disembelih burung-burung itu hidup kembali seperti semula.
Nabi Ibrahim semakin percaya kepada adanya hari berbangkit.
Nabi Sulaiman bersahabat dengan burung-burung. Malah
burung Hud-hud telah mempertemukan Nabi Sulaiman dengan
Putri Balkis dari negeri Saba
'
. Dalam perahu Nabi Nuh juga
menumpang banyak burung-burung, ketika negeri itu dilanda
banjir raksasa.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 39
Keramat Ulama Aceh
Nabi Isa diberikan mukjizat mampu menciptakan burung
dari tanah liat. Burung itu ditiup lalu hidup dan terbang.
Selanjutnya menjelang Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia,
tentara Abrahah menyerang Ka'bah, Allah mengirim burung-
burung Ababil untuk menghancurkan bala tentara bergajah itu.
Burung ciptaan Allah itu juga bagian dari makhluk yang
perIu dilestarikan, baik yang berguna langsung kepada manusia
seperti walet, merpati, balam, maupun yang tidak langsung
berguna seperti burung yang menyusahkan petani seperti
tempua, pipit, beureukiek bubruek, dan sebagainya. Dalam
sebuah hadits disebutkan, barang siapa bercocok tanam, lalu
sebagiannya di makan burung-burung, adalah menjadi sedekah.
Halnya tentang burung walet, sudah kita maklum bersama,
air Iiurnya lebih mahal dari intan dan berlian. Semua untuk kamu
wahai manusia. "Mana lagi nikmat Tuhanmu yang engkau
dustakan?" Tanya Allah dalam Surah Ar-Rahman.
4.3. Sayuran
Betapa pemurah Allah SWT yang telah menjadikan
berbagai jenis makanan kepada hamba-Nya manusia. Allah
yang menyu-burkan tanah dan menumbuhkan berbagai al-
khudhrawat (sayur-sayuran) yang banyak gizinya. Dalam daun
bayam, kangkung, wortel, pepaya, ubi jalar dan kelapa
mengandung fitamin A.
Dalam beras merah, jagung kuning, kentang, kedele,
kacang merah, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau,
daun talas, daun ubi, daun kelor, dan daun kacang terdapat
vitamin B. Sedangkan vitamin C terdapat dalam daun bayam,
daun melinjo, daun kaktus, daun talas, daun pakis, tomat,
kembang kol, ubi jalar, buncis, dan lain-lain.
Selanjutnya, dalam kedele, singkong, talas, beras, jagung,
ubi merah, kacang merah terdapat mineral (zat besi) yang juga
40 | K e r a m a t U l a m a A c e h
dibutuhkan oleh tubuh. Ramuan obat tradisional seperti jamu
dan majun, bahkan obat-obatan modern-pun semuanya
diambil dari al-khudhrawat (sayur-sayuran) yang tumbuh subur di
bumi Allah.
Manusia beriman pasti tidak lupa bersyukur kepada Allah
sebab mereka telah mendengar firman-Nya dalam al-Quran.
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah
banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu perbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. as-Syuaraa:7).
Allah Sang Pengcipta bukan hanya menumbuhkan sayur
mayur tersebut, tetapi juga memeliharanya lewat siraman
hujan, mengawininya dengan sunnah-Nya yang sangat
ilmiyah. Misalnya sayur-sayuran itu ada kalanya dikawinkan
oleh binatang seperti kumbang yang menghisap putik, sari
madunya, ada kala dikawinkan oleh manusia dengan
mencangkoknya atau dikawinkan oleh angin yang
berhembus, sebagaimana firman Allah: "Dan Kami
meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan".
(Q. al-Hajr:22).
Di samping itu penemuan anti biotik yang terbuat dari
bawang putih, sangat banyak bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Dan istilah bawang putih, bawang merah, juga ada
juga pemah disebut dalam al-Quran: " .... Sebab itu
memohonlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi,
yaitu: Sayur-sayuran, ketimun, bawang putihnya, kacang, dan
bawang merahnya. (Qs. al-Baqarah:61).
Hanya manusia-manusia yang zalim sajalah yang
melupakan nikmat Allah ketika mereka memakan alkhudhrawat
sebagai makanan yang bergizi. Sedangkan manusia yang
beriman selalu dimulainya dengan nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Penyayang. Sesudah makan langsung diucapkan
Alhamdulillah.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 41
Keramat Ulama Aceh
4.4. Binatang
AI-Anam atau al-Hayawan (binatang) bermakna hewan--
hewan atau margasatwa. Makhluk itu juga dijadikan Allah
untuk kepentingan manusia. Banyak manfaat yang bisa kita
ambil dari binatang, ada yang kita ambil tenaganya, seperti
kerbau, lembu, kuda, gajah, unta, ada yang kita ambil kulitnya
seperti sapi, kambing, ular, unta dan sebagainya. Banyak juga
yang kita makan dagingnya seperti lembu, rusa, kerbau, unta,
kambing, biri-biri, kijang, ikan, dan seterusnya. Ada juga yang
kita pakai tanduknya seperti rusa, kerbau, lembu, gadingnya
seperti gajah, susunya seperti sapi dan kambing, bulunya
seperti biri-biri, domba dan sebagainya.
Dalam daging hewan ternak yang halal mengandung
protein, lemak, mineral dan energi yang setelah kita makan
akan menyebab-kan kita kuat dan sehat. Semua itu adalah
anugerah Allah kepada manusia sebagaimana firman-Nya.
"Dan di antara binatang-binatang ternak itu ada yang dijadikan
untuk pengangkutan, dan ada yang untuk disembelih.
Makanlah rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu (Qs. al-
An
'
am:142).
Kita disuruh memelihara binatang dan memperhatikan-
nya dengan baik. Binatang yang halal dimakan boleh dimakan,
Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.(QS. Thaha:54).
Bagi kita yang berakal tentu sangat kagum kepada karunia Allah
SWT." Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberi kepadamu apa
yang ada dalam perutnya berupa susu yang bersih dari tahi dan
darah".(QS. anNahlu:66).
Betapa kuasa Allah menjadikan berbagai bentuk binatang
yang lain jenis, lain bentuk fisiknya, lain makanannya, lain juga
42 | K e r a m a t U l a m a A c e h
rasa dagingnya. Ada yang raksasa seperti gajah, ada yang
sedang seperti sapi, ada yang kecil seperti kancil, ada yang kecil
lagi seperti tikus. Ada yang melata tanpa kaki, berjalan saja
tanpa bisa berlari, berlari saja, tanpa bisa terbang, terbang saja
tanpa bisa berjalan. Sungguh Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu.
Ada binatang yang halal dimakan seperti sapi, kerbau,
unta, kambing, ayam, balam, pipit, merpati dan seterusnya, ada
juga yang haram seperti babi, anjing, ular, elang, kura-kura,
jenis-jenis yang hidup dua tempat (amphibi) dan lain-Iain. Setiap
yang haram pasti karena dalam daging bintang tersebut ada
racun atau cacing yang merusak kesehatan. Sebaliknya tiap
hewan yang halal karena dalam daging binatang tersebut ada
protein, lemak, mineral dan energi yang sangat dibutuhkan
tubuh. Allahu Rabbi.
4.5. Mars
Kemampuan otak manusia menggali ilmu pengetahuan
dan tekhnologi telah berhasil mendaratkan pesawat tak
berawak Pathfinder dan robot Soyourner di planet Mars yang
berwarna merah kecoklatan. Misi bersejarah itu dicapai oleh
bangsa Amerika Serikat tepat pada hari Kemerdekaan AS, 4 Juli
pada pukul 10.07 pagi waktu California. Pendaratan ini
mengakhiri penerbangan selama tujuh bulan dengan jarak
tempuh 497 juta km dari bumi. Subhanallah!
Keberhasilan manusia mendarat di planet Mars-meski
mereka bukan Muslim-pantas kita bersyukur kepada Allah SWT
karena Allah telah membuka sedikit rahasia kebesaranNya
sehingga menggetarkan qalbu kita memikirkan kekuasaan-Nya.
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan-
urusan itu kepada-Nya pada hari yang ukurannya seribu tahun
menurut perhitungan kamu" (QS. AsSajdah:5). "Mahasuci Allah
yang telah menjadikan planet-planet di langit dan dijadikan-Nya

K e r a m a t U l a m a A c e h | 43
Keramat Ulama Aceh
di sana matahari sebagai pijar dan bulan yang memantulkan
cahaya".(QS. al-Furqan:25).
Adakah kehidupan di planet Mars? ltulah pertanyaan yang
membuat sarjana-sarjana astronomi ingin membuktikannya.
Menurut jejak-jejak yang ditemukan Sojourner (kendaraan
penjelajah yang disain khusus untuk mengeksplorasi di planet
Mars), di sana memang ditemukan lembah dan gunung-gunung
dengan batu-batu cadas yang kosong dari tumbuh-tumbuhan,
binatang dan manusia.
Meskipun kita bukan ahlinya, kita yakin tidak ada
kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di sana,
sebab planet-planet itu memang bukan untuk kehidupan
makhluk yang bernama manusia, hewan, dan tumbuh--
tumbuhan. Situasi dan kondisi alam menyebabkan manusia
tidak mungkin bertahan di sana. Al-Quran juga tidak pernah
menceritakan ada manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di
planet-planet itu.
Kalau pun ada kehidupan, di sana mungkin ada makhluk
halus seperti malaikat dan dabbah yang belum diketahui
bagaimana bentuknya. Mereka memang bertempat di langit
seperti yang disebut dalam Surat an-Nazia'at ayat 3 dan Surah
a-Syu'ara ayat 29. " ... Demi malaikat-malaikat yang turun dari
langit dengan cepat". "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-
Nya ialah yang menciptakan langit dan bumi dan makhluk-
makhluk yang melata (dabbah) yang disebarkanNya pada
keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya
apabila dikehendaki-Nya". Sedangkan jin tidak bisa naik ke
langit dan tidak mengetahui juga rahasia langit.(QS. al-Jin:8).
Semoga manusia tidak takabbur dan lupa kepada sang
Pengcipta langit dan bumi. Meskipun manusia sudah mampu
menciptakan tekhnologi canggih itu, namun ilmu manusia
hanya sedikit, ibarat setetes air di ujung jari kalau dibandingkan
dengan ilmu Allah Tabaraka Wata'ala.
44 | K e r a m a t U l a m a A c e h
4.6. Matahari
Di suatu pagi nan sejuk seorang pentafakkur memandang
ke ujung langit Timur. Mentari sedang mengorbit dari
peredaraannya. Oh ... indah nian ketika itu. Langit dihiasi awan
gemawan yang pelan-pelan berarak dihembus angin angkasa.
Sebentar kemudian, bola penerang dunia itu muncul utuh bulat
sebesar talam dengan rona merah yang indah di pandang mata.
Mahasuci Engkau ya Allah yang mengatur semua ini.
Lalu sang pentafakkur teringat kepada firman-Nya dalam
kitab suci." Dialah yang menjadikan matahari (syamsu) yang
terang cemerlang dan bulan bercahaya terang, dan ditetapkan-
Nya waktu-waktunya agar kamu dapat mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan. Allah menciptakan itu hanyalah dengan
kebenaran; dijelaskan-Nya keterangan-keterangan bagi kaum
yang mengetahui (QS. Yunus:5).
Matanya menatap lagi mentari yang semakin meninggi.
Cahayanyapun semakin terang dengan hawa yang
berubah agak panas. Diarlojinya waktu sudah menunjukkan
pukul 09.00 pagi. Embun di dedaunan mulai menguap karena
tak tahan sinaran panas mentari. Di sawah para petani sedang
bekerja, guru-guru di sekolah sedang mengajar siswanya.
Sementara di kantor-kantor para pegawai sedang sibuk dengan
urusannya masing-masing. Di masjid dan meunasah ada
sebagian kecil hamba Allah sedang sujud shalat Dhuha.
Mentari tak pernah penat bersinar terang, kecuali di
wilayah-wilayah tertentu yang disalup awan atau mendung
akan turun hujan. Ia tak pernah berhenti berlari walau sesaat
menuju ufuk barat yang jauh bukan kepalang. ltulah sunatullah
yang- diembankan kepadanya, itulah cara ia bersujud kepada
Allah pencipta-Nya. Pentafakkur teringat kepada firman Allah;
"Dan matahari itu berlari (beredar) menurut ketetapan-Nya.
ltulah ukuran dari Yang Maha kuasa dan Maha Tahu (QS.
Yasin:38).

K e r a m a t U l a m a A c e h | 45
Keramat Ulama Aceh
Oh ... temyata manusia banyak yang lupa, lupa bersujud
kepada Allah yang telah menciptakannya dan menciptakan
mentari yang sangat bermanfaat bagi kehidupannya.
Bayangkan, seandainya mentari sehari saja tidak bersinar ke
bumi, dunia akan gelap gulita, bulan pun tak punya cahaya di
waktu malam, sebab bulan hanya memantul cahaya mentari.
Andai mentari tidak dinyalakan Allah, bumi akan kusam
tanpa kehidupan. Tak ada kilau menghijau di dedaunan, tak ada
kekuningan di pepadian, tak ada indahnya asap di puncak
Seulawah, tak ada indahnya pasir di pantai Lhoknga. Juga tak
ada pelangi ketika hujan rintik renyai, tak ada lembayung senja
di sore hari. Oh Tuhan, segala puji bagi Mu Rabbi.
4.7. Bulan
Kalau siang bumi disinari sang surya, malamnya muncul
bulan (al-qamar) memantulkan cahayanya ke bumi. Indah nian
di pandang mata, lebih-Iebih lagi bagi pengantin baru yang
sedang berbulan madu. Bukan hanya pengantin yang
merindukan muncul pumama, tetapi juga pungguk merindukan
bulan. Bulan menawarkan susana yang romantis dan sepi.
Burung-burung bertafakkur memandangnya. Allahu Akbar.
Bulan pertamanya nampak kedl seperti sabit (al-hilal)
kemudian membesar sampai purnama (badrun). Lalu kemudian
mengecil lagi sampai menghilang. Kemudian kembali lagi seperti
sabit untuk seterusnya membesar dan mengecil lagi. Allah
berfirman; Dan bulan itu telah Kami tentukan tempat-tempatnya
sampai kembali seperti bayang yang telah tua (QS. Yasin:39).
Perubahan posisi bulan yang berbeda-beda itu juga bagian
dari kekuasaan Allah SWT, selain agar menjadi tanda
penanggalan juga supaya tidak bertabarakan dengan mentari.
Masing-masing berjalan pada porosnya, tidak mungkin bulan
menabrak matahari dan matahari menabrak bulan(QS. Yasin:40)
46 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Begitulah peredarannya secara kontinyu sampai Allah
menghentikannya kelak. Selama alam belum kiamat, bulan terus
beredar sebagaimana yang kita lihat sekarang. Keberadaan bulan
juga seamsal matahari yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia dan makhluk bemyawa lainnya di bumi. Dengan
peredaraan bulan manusia dapat mengetahui penanggalan Islam
sehingga manusia tahu kapan jatuhnya awal Ramadhan, Syawal,
haji, Muharram, dan sebagainya.(QS. Yunus:5).
Bulan juga makhluk yang selalu bersujud kepada Allah
dengan cara-caranya sendiri. Ia juga pernah menjadi mukjizat
Nabi Muhammad SAW dengan cara turun ke bumi sebesar
taIam. Kemudian Rasulullah membelahnya menjadi dua, satu
di lempar ke Barat dan satu lagi ke Timur. Kemudian bersatu
lagi di tengah langit. Kaum kafirpun tercengang
menyaksikannya.
Prakiraan ilmuan, besar Bulan 203 per 1000 kali bumi
dengan diameter tubuhnya 3475,6 km. Para astronot
Amerika dan Rusia telah berkali-kali menjelajah tanah bulan.
Permukaan bulan itu seperti padang pasir yang terhampar,
kering gerontang berbatuan. Ada juga lembah-Iembah dan
pergunungan yang tak ditumbuhi pepohonan apapun. Bulan
tak memiliki cahaya sendiri, ia hanya pemantul cahaya
matahari sehingga memungkinkan daratan bulan dijelajahi
manusia yang ahli. Konon bobot manusia di bulan sangat
ringan. Mahasud Engkau wahai Khalikul Alam.
4.8. Bintang
Selain planet mars, matahari dan bulan yang telah
menjadi tafakkur ruang ini, ada lagi beberapa planet lain yang
juga sangat penting kita nadhara (perhatikan). Untuk planet-
planet itu kita jamak saja menjadi kawakib. Para mufassirin
klasik menerjemahkan al-kawakib dengan bintang-bintang yang
berkelap kelip di langit maya. Sedangkan para ilmuan dan

K e r a m a t U l a m a A c e h | 47
Keramat Ulama Aceh
sebagian mufassirin modern menerjemahkannya dengan
planet-planet seperti mars, yupiter, satumus, venus, uranus,
neptunus pluto, dan lain-lain.
Jadi, jelas al-kawakib itu adalah benda-benda langit
ciptaan Allah sang arsitek Maha Agung. Kawakib itu ada yang
memancarkan cahaya ada yang menerima pantulan dari planet
yang lain. Semua planet itu ada petugasnya yang menjaga dan
mengatur, yakni malaikat-malaikat yang diperintahkan Allah
Azza wa Jalla supaya beredar menurut sunnah-Nya.
Benda-benda raksasa itu juga bersyukur, bertasbih dan
bersujud kepada Allah dengan cara mereka sendiri, tetapi
kebanyakan manusia tidak tahu. Al-Quran bertanya; Apakah
kamu tidak mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa yang
ada di langit dan di bumi, asy-syamsu (matahari) alqamaru
(bulan), al-nujumu (bintang-bintang), gunung-gunung, pohon-
pohon, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar dari
manusia. (QS. al-Hajj:18).
Wahai hamba Allah yang saleh, coba anda meninggalkan
ranjang di tengah malam, keluar sejenak ke halaman rumah,
tataplah ke langit sana. Oh ... aduhai indahnya langit yang
dihiasi bintang gemitang, berkelap kelip di ketinggian.
Subhanallah, betapa banyak bintang bertaburan, betapa indah
langit malam. Ada yang terang benderang, ada yang kurang
bercahaya, ada yang kecil dan besar, ada yang berantai dan
bersegi.
Setiap hati yang masih suci, pasti akan mengucapkan
syukur kepada llahi Rabbi, seperti bersyukurnya para nelayan
yang berpedoman kepada bintang-bintang, begitu juga para
petani yang mengintip musim karena mampu menganalisa
peredaraan bintang-bintang tersebut.
Allahu Akbar! Allah yang Maha Besar yang telah
menciptakan alam maya ini dengan rahasia-rahasia yang cukup
banyak. Manusia mencoba menguak rahasia-rahasia itu, tetapi
48 | K e r a m a t U l a m a A c e h
tidak akan terkuak semuanya sebab ilmu yang diberikan kepada
manusia hanya sedikit saja. Kalau Allah memberikan yang
banyak manusia pasti sombong dan lupa diri.
4.9. Kabut
Dukhan dalam bahasa al-Quran bermakna kabut. Istilah
itu dijadikan satu Surah dari 114 surah dalam al-Quranul Karim
yakni Surah al-Dukhan yang terletak pada nomor urut 44. Kata
itu diambil dari ayat ke 10 dan 11 surah tersebut. Maka
tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang
meliputi manusia. Inilah azab yang pedih".
Menurut hadits riwayat Bukhari, secara ringkas dapat
diterangkan sebagai berikut; Orang-orang kafir Makkah Kabilah
Mudlar selalu merintangi dan menghalang-halangi dakwah agama
Islam. Mereka menyakiti dan mendurhakai Nabi Muhammad
Sallallahu 'Alaihi wa Sallam secara kasar. Sudah melewati batas-
batas kewajaran. Misalnya menyebut Nabi Muhammad sebagai
pendusta, orang gila, lalu mereka ingin membunuhnya, dan
menyiksa orang-orang yang sudah masuk Islam.
Karena itulah Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa
Sallam berdoa kepada Allah agar diturunkan azab, sebagaimana
yang diturunkan kepada orang-orang yang durhaka pada zaman
Nabi Yusuf 'Alaihissalam yaitu musim kemarau yang panjang.
Hutan-hutan terbakar di zaman Yusuf sehingga asap tebal
(kabut) menghalangi mata mereka.
Doa Nabi Muhammad dikabulkan Allah Subhanahu wa
Talala sampai orang-orang kafir Kabilah Mudlar kehabisan
makanan dan minuman. Mereka terpaksa memakai tulang dan
bangkai serta meminum kencing unta sebab kelaparan dan
kehausan. Binatang-binatang ternak mereka kurus karena tidak
ada makanan. Setelah berlangsung sekian lama keadaan yang
menyedihkan itu, mereka berdoa kepada Allah agar turun
hujan. Tetapi hujan tidak ada tanda-tanda akan turun. Mereka

K e r a m a t U l a m a A c e h | 49
Keramat Ulama Aceh
selalu melihat ke langit, yang nampak hanyalah kabut tebal
yang menutupi pandangan mereka.
Akhimya mereka datang kepada Nabi Muhammad
menya-takan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta hari
akhirat, asal saja Allah menurunkan hujan. "Ya Rasulullah
mohonlah hujan bagi kami karena kami sudah sangat
menderita. Kemudian Rasulullah belas kasihan kepada
mereka, lalu berdoa kepada Allah.
Dan pada hari itu juga hujan turun lebat membasahi bumi
Kabilah Mudlar, di Makkah. Pucuk-pucuk kurma mulai
menghijau, dalam pelepaknya keluar mayang yang
menjanjikan. Beberapa bulan kemudian kurma, gandum dan
tanaman lain milik mereka, ranum berbuah. Binatang-binatang
ternak di negeri itu kembali kegemukan. Namun, sayang sekali,
setelah nikmat Allah tercurah dari langit (hujan), mereka
kembali ingkar. Mereka berkelompok memusuhi Islam.
Kemudian Allah memberi siksa yang pedih terhadap mereka.
Kafir-kafir tersebut terbunuh dalam perang Badar. Sisanya
masuk Islam.
Sekarang, kemarau dan asap tebal sedang menyelimuti
negara-negara Asia T enggara. Adakah ini azab Allah kepada
bangsa-bangsa nusantara ini? sebab kitapun bangga dengan
dosa-dosa. Banyak ayat Allah yang kita marginkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga semua kita sadar
dengan penyimpangan ini. Mari kita minta ampunan Allah Azza
wa Jalla.
4.10. Air Hujan
Dialah yang telah menurunkan air hujan
dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman,
dan sebagian yang lain untuk menyuburkan
tumbuh-tumbuhan, yang pada tempat tumbuhnya
kamu mengembalakan ternakmu. (QS. An-Nahlu:10)
50 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Ketika membaca ayat ini, saya teringkat masa kecil dulu,
waktu masih usia sekolah dasar dan tsanawiyah. Kami anak--
anak petani mendapat tugas dari orang tua kami untuk
mengembala kerbau. Tentu kerbau kami bawa ke ladang
rumput yang hijau. Kadang-kadang kami membuat pondok kecil
dipinggir hutan, kadang-kadang memanjat pohon, ada juga
yang cukup duduk di atas punggung kerbau sambil membaca
syair dan lagu-Iagu Aceh. Ada juga yang pandai meniup
seruling!
Sungguh sebuah pengalaman yang sangat indah.
Seindah masa kanak-kanak kami yang belum mengetahui
hitam-putihnya hidup ini. Menjelang sore ramai-ramai kami
pulang bersama binatang-binatang ternak dengan perut
bunting. Besok pagi kami pergi sekolah, sedangkan ayah kami
bersama kerbau pergi ke sawah untuk membajak.
Betapa bermakna hujan dan rumput bagi kami peternak.
Air hujanlah yang telah memberi harapan untuk sawah
dan ladang kami, untuk minum kami dan binatang ternak kami.
Oh betapa pemurah Engkau ya Rabbi! Khaliqul alam yang kami
alamatkan segala puji dan puja.
Dengan air hujan itu telah menyuburkan tanaman-
tanaman di kebun ayah kami, padi, jagung, terong, cabe, ubi,
ketila, pisang, bayam, kangkung dan lain-lain. Sungguh
bersyukur kami kepada-Mu wahai Yang Maha Agung. Allahu
Akbar!
Aku bangga ya Allah pernah menjadi pengembala, sebab
junjungan kami Muhammad SAW juga seorang pengembala
kambing. Para Nabi yang lain juga pernah mengembala.
Dengan menjadi pengembala, aku dapat menguasai tabiat-
tabiat hayawan, mungkin itu langkah awal bagiku untuk ke tahap
selanjutnya menjadi pengembala di ladang spiritual ummat yang
kering kerontang. Aku akan terus menjadi mengembala ya Allah

K e r a m a t U l a m a A c e h | 51
Keramat Ulama Aceh
sampai kemampuanku tinggal sekarat. Berilah kepada kami
hujan rahmat, agar pengembalaan kami tiada yang berkhianat!
4.11. Atmosfer

Dan Dia Allah menundukkan untuk kalian
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang berpikir.
(QS. 45:13).

Dalam buku Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 3, Harlan T.
Sterson menulis tentang atmosfer sebagai berikut; Kita manusia
dilahirkan, hidup, dan mati di bawah lautan udara yang kita
namakan atmosfer. Atmosfer mengilingi bagian-bagian bumi
yang padat dan cair yaitu tanah dan air meskipun atmosfer
sesungguhnya juga merupakan bagian dari bumi.
Atmosfer adalah campuran gas, nitrogen merupakan
hampir 4/5 bagian udara, sedangkan oksigen sedikit di atas 1/5
bagiannya. Terdapat juga gas-gas lain yang jumlahnya sangat
kecil yaitu argon, neon, helium, kripton, xenon, karbon dioksida,
hidrogen, dan ozon. Di atmosfer ditemukan pula sejumlah uap
air yang berasal dari lautan, danau, dan sungai. Zat padat di
bumi menahan gas-gas itu di tempatnya karena adanya daya
tarik bumi.
Oksigen di atmosfir dapat menjadi sumber terjadinya api,
sebab pembakaran dapat terjadi karena bercampurnya oksigen
dengan karbon yang terdapat pada arang, minyak, kayu atau
bahan-bahan bakar lainnya. bernafas juga bagian dari proses
pembakaran. Kita menghirup oksigen ke dalam paru-paru dan
darah menyalurkan ke seluruh bagian tubuh. Oksigen
52 | K e r a m a t U l a m a A c e h
kemudian bercampur dengan karbon dalam sel-sel tubuh
sehingga terjadilah panas dan energi serta sisa pembakaran
berupa karbon dioksida. Kemudian darah membawa karbon
dioksida ini ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh waktu
kita mengembuskan nafas.
Atmosfer, udara panas, dan udara dingin menerpa bumi.
Udara itu bagaikan atap (kaca) sebuah rumah kaca. Udara
memperkecil perubahan suhu antara siang dan malam, musim
panas dan musim dingin. Panas cahaya matahari menembus
udara dan menghangatkan permukaan bumi sepanjang hari.
Atmosfer yang menutup bumi menjerat panas ini sehingga
lebih lambat bergerak ke ruang angkasa dan mengurangi dingin
udara di waktu malam. Seandainya tidak ada udara atmosfer,
permukaan bumi akan memiliki perbedaan suhu yang menyolok.
Atmosfer melindungi manusia dari hujan pecahan benda
langit. Diperkirakan bahwa atmosfer bumi mendapat gempuran
seratus ribu juta meteor setiap 24 jam, tetapi begitu
menggempur atmosfer, meteor-meteor itu berubah menjadi gas
dan debu karena gesekan. dengan demikian, atmosfer juga
melindungi manusia dari bahaya partikel-partikel bermuatan
listrik dari matahari.
Karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi di
atmosfer, maka manusia di bumi merasakan adanya berbagai
macam perubahan cuaca. Tanpa atmosfer tidak mungkin terjadi
hujan yang menyiram tanah dan menumbuhkan tanaman. Juga
tidak akan adanya angin dan awan. Kalau begitu, tidak ada
kehidupan di bumi. Maha suci Allah yang telah menciptakan
semua itu.
4.12. Angin
Demi angin yang menerbangkan debu sekuat-kuatnya,
Demi awan yang mengandung hujan.
Demi bintang-bintang yang berjalan

K e r a m a t U l a m a A c e h | 53
Keramat Ulama Aceh
dengan penuh ketundukan.
Dan demi malaikat-malaikat
yang membagikan urusan.
(QS. Adz-Dzariyat:1--4)

Dalam ayat pertama di atas Allah bersumpah dengan
makhluk ciptaan-Nya yang bernama angin. Angin diciptakan
oleh Allah SWT dalam bentuk yang tak nampak dilihat mata,
jika berhembus baru kita bisa melihat pohon-pohonan
melambai dan terasa nyaman di badan kita.
Betapa pentingnya angin bagi semua kita. Petani
membutuhkan angin, sebab anginlah yang mengarak awan
yang mengandung hujan. Hujan sangat penting untuk
menyirami dan menyuburkan tanah. Para pelaut dan nelayan
juga sangat membutuhkan angin supaya kapal-kapal dan
perahu mereka berlayar.
Manusia telah diberi ilmu oleh Allah untuk menjinakkan
angin sekadar keperluannya. Misalnya mereka jinakkan angin
dalam ban mobil, kereta dan sepeda. Pembuat bola kaki dan
bola-bola lainnya juga membutuhkan angin, kecuali bola listrik.
Tanpa angin bola tidak akan melambung. Gedung yang panas
membutuhkan angin, AC, kipas angin dan secara tradisional
dibuka jendela-jendela dan lobang angin.
Namun, angin bukan hanya yang berhawa dingin ada juga
angin yang berhawa panas. Angin panas yang melanda Negara
Bagian Decca di India bulan Mei 2004 menewaskan 200 orang.
Angin puyuh (topan) yang melanda Perancis Selatan Januari
2005 menewaskan 300 orang dan menumbangkan sejumlah
bangunan dan ribuan pohon.
Angin sepoi-sepoi basa yang sering kita dengar juga
sebenarnya menghembus sangat kencang, apalagi angin topan
dan putting beliung yang memang diciptakan oleh Allah sebagai
bala. Karena itu memperhatikan angin dapat mempertebal
54 | K e r a m a t U l a m a A c e h
iman seseorang. perhatikanlah dengan seksama dan belajarlah
hikmahnya. Maha Kuasa Allah yang telah menciptakan seluruh
makhluk yang tidak sia-sia.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 55
Keramat Ulama Aceh
Mistik dalam Pandangan Islam
Oleh Drs. H Ameer Hamzah




Percaya kepada yang ghaib merupakan salah satu cabang
iman dalam Islam. Wajib percaya adanya siksa Kubur, Surga
Neraka, Arasy, Qursi, Shirathal Mustaqiem, Mizan dan bertemu
dengan Allah di hari kemudian. Dalam Surah al-Baqarah ayat 2-
3, Allah berfirman. "Inilah kitab (al-Quran) yang tidak ada
keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang taqwa,
yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib ... dst."
Dalam al-Quran juga ada puluhan ayat yang bercerita
tentang mukjizat para rasul, keramat para wali dan juga
mengakui adanya ilmu sihir yang dilakukan oleh manusia ingkar
dan musuh-musuh para Nabi. Sebelum Islam diwahyukan
kepada Muhammad SAW, ilmu-ilmu mistik tersebut juga sudah
dimiliki oleh penganut-penganut agama dan kepercayaan yang
ada. Al-Quran bercerita tentang kemampuan ahli sihir di zaman
Nabi Musa, Nabi Isa, dan juga zaman Nabi Muhammad SAW.
Tetapi al-Quran juga mengemukakan bahwa, semua ilmu hitam
itu dapat dikalahkan oleh ilmu Allah yang benar.
Kini, beberapa pertanyaan mencuat kepermukaan.
Adakah mistik dalam Islam? Benarkah ulama Anu
keramat? Apakah keramatnya waktu masih hidup atau masih
keramat sampai sekarang? Benarkah roh Syeikh Ahmad
Qusyasyi (guru Syiah Kuala) atau arwah Wali Songo (yang
membawa Agama Islam ke Pulau Jawa) dapat masuk dalam
tubuh orang sakit atau guru silat? Pertanyaan-pertanyaan itu
semakin panjang apabila dibuat lagi. Misalnya, apakah yang
masuk itu roh para wali atau roh iblis? Kalau roh para wali yang
56 | K e r a m a t U l a m a A c e h
suci kok bisa masuk pada orang yang tidak sembahyang?
Kenapa roh para wali itu tidak pernah masuk dalam jiwa
seorang ulama terkenal?
Sulit memang menjawab sejumlah pertanyaan tersebut.
Karena itu pula, ulama Islam sudah terlibat dalam ikhtilaf
sejak 1.000 tahun lalu. Ketika Golongan Syiah Rafidhah yang
dipimpin oleh Mukhtar Ash-Shaqafy memproklamirkan dirinya
sebagai Khalifah berdasarkan wangsit dari roh Ali bin Abi Thalib
untuk membela darah Hasan dan Husein yang dibunuh oleh
Bani Umayyah, ketika itu pula para ulama terpecah dalam dua
kecendrungan. Ulama-ulama Kufah dan Persia yang mendukung
Mukhtar As-Shaqafy langsung membenarkan apa yang
dikatakan oleh Mukhtar, sebaliknya para ulama yang
mendukung Bani Umayyah langsung menuduh Mukhtar itu
pendusta.
Khilafiyah tentang hal ini tidak berhenti sampai di situ.
Golongan Syiah Imamiyah dan Syiah Fathimiyah di
Marokko dan Mesir percaya betul Imam-Imam mereka masih
menerima bimbingan langsung dari Nabi berupa hadits-hadits
ghaib. Lewat kepercayaan yang tebal tehadap mistik itu, Syiah
dapat merontokkan Daulah Bani Umayyah di Damaskus, dan
Bani Abbasiyah di Baghdad.
Seratus tahun kemudian, bukan hanya golongan Syiah
yang terlibat dalam mistik ini, tetapi juga golongan yang lain,
seperti Khawarij, Jabariyah, Muktazilah, juga Ahlus sunnah wal
jama' ah. Seorang ulama, merasa belum mendapat pengakuan
umat apabila tidak menganut sebuah cabang tharikat atau ilmu
Tashauf. Makanya, dalam sejarah keulamaan di seluruh dunia
Islam, sejak dari Persia sampai Uzbekistan semua muncul dalam
bingkai-bingkai thariqat yang satu sama lain sedikit berbeda.
Golongan Ismailiyah di Pakistan yang dipimpin oleh Karim Khan
putra Aga Khan juga percaya kepada mistik. Begitu juga

K e r a m a t U l a m a A c e h | 57
Keramat Ulama Aceh
Nahdlatul Ulama di Jawa, Perti di Aceh dan Darul Arqam di
Malaysia.
Ulama-ulama besar Aceh, seperti Hamzah Fanshuri,
Syamsuddin As-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniry dan Abdurrauf
As-Singkili juga guru-guru thariqat yang memiliki jaringan ke
Timur Tengah. Para peneliti sampai sekarang belum mampu
memilih, mana yang lebih benar antara Wahdatul Wujud
dengan Wujudiyah, misalnya? Mana thariqat yang lebih
Mu'thabarah antara Qadiryah, Syathariyah, Naqsyabandiyah,
Aurat Muhammadyah atau Samaniyah. Semua menjadi misteri
para sarjana Islam.
Lebih 500 tahun, mistik Islam memegang peranan di dunia
Islam. Mereka juga memiliki ayat dan hadits untuk mengekalkan
jaringannya. Mereka juga melahirkan ulama-ulama yang paling
piawai, sejak AI-Juneid, Al-Halaj, Ibnu Arabi, AI-Ghazaly dan
seterusnya (Baca: Syeikh Jakfar Subhani: Tawasul, Tabaruk,
Ziarah Kubur Karamah dan Wali). Tidak ada yang berani
menolak praktek keagamaan mereka yang penuh hirarki antara
murid dan guru.
Makam-makam para wali, dikunjungi sepanjang masa
untuk menimba barakah dan meminta berbagai kelebihan.
Makam Syeikh Abdul Qadir Jailani di Baghdad, makam Imam
Syafi'i di Mesir, makam Imam Ghazaly di Iran, makam Syiah
Kuala di Banda Aceh, makam Malikussaleh di Pasee, makam
Wali Songo di Jawa, makam Imam Bukhari di Bukhara adalah
makam-makam yang menghasilkan devisa bagi negara karena
tiap hari orang berziarah dan bersedekah.

Mengapa makam Nabi, Abubakar dan Umar di Madinah
tidak keramat? Bukankah mereka yang seharusnya lebih
keramat ketimbang umatnya yang lain? Tanya seorang
mahasiswa kepada saya. "Bukan tidak keramat, tetapi
Pemerintah Arab Saudi yang menganut aliran pembaruan
58 | K e r a m a t U l a m a A c e h
"Wahabbi" melarang manusia mengkeramatkannya. Kalau
Pemerintah Arab Saudi membiarkan makam Nabi, Abubakar
dan Umar, sudah lama makam tersebut lenyap dari Madinah.
Orang awam pasti mencungkil tulang belulang Nabi untuk di
bawa pulang". Jawab saya seadanya.
Golongan pembaruan dalam Islam yang dipelopori oleh
Ibnu Thaimiyah (Suriyah), Muhammad bin Abdul Wahab, (Arab
Saudi) Muhammad Abduh, Rasyid Ridha (Mesir), Ahmad
Dahlan, Hasan Bangil (Indonesia) memang tidak mengakui
adanya mistik dalam Islam. Mistik itu adalah sisa-sisa agama
lama yang masuk dalam alam pikiran Islam. Percaya kepada
mistik hanya membuat umat Islam berjalan di tempat, etos
kerja dan menuntut ilmu pengetahuan bakal mati. Umat selalu
mengharap pertolongan "keramat" dari para wali, senantiasa
menunggu datang Imam Mahdi, Ratu Adil, dan pada gilirannya
umat terperangkap dalam kejumudan dan keterbelakangan.
Seorang ulama pembaru yang paling berani mengkritik
praktek mistik adalah Prof Dr Yusuf Qardhawy (Mesir). Dalam
kitabnya "Halal wal Haram Fil Islam" mengganyang habis
praktek-praktik mistik. Menurutnya praktek mistik itu bukan
dari ajaran Islam. Ia mengutip beberapa ayat al-Quran dan
hadits. Berikut kita kutip uraiannya:
"Suatu hari Nabi Muhammad SAW pergi ke pinggir kota
Madinah. Di sana dijumpai ada sekelompok manusia tukang
dusta yang disebut dukun dan tukang ramal. Mereka mengaku
dapat mengetahui perkara-perkara yang ghaib baik untuk masa
lalu maupun yang akan datang. Mereka juga mengaku punya
hubungan baik dengan jin dan orang-orang yang shaleh yang
telah lama meninggal dunia.
Rasulullah SAW tertegun sejenak, tiba-tiba turun ayat
"Katakanlah hai Muhammad! Tidak ada yang dapat mengetahui
perkara ghaib di langit dan di bumi melainkan Allah pencipta
alam semesta. (QS. An-Namlu:65).

K e r a m a t U l a m a A c e h | 59
Keramat Ulama Aceh
Kemudian Rasulullah langsung melarang praktek dukun
dan tukang ramal itu. Rasulullah membacakan kepada mereka
beberapa wahyu Allah yang lain. "Kalau saya dapat mengetahui
perkara yang ghaib, niscaya saya dapat memperoleh kekayaan
yang banyak dan saya tidak akan ditimpa suatu musibah. Tidak
lain, saya hanyalah seorang Nabi yang membawa kabar duka
dan kabar gembira untuk yang mau beriman.(QS. Al-A'raf:l88).
Seorang Yahudi yang baru masuk Islam bertanya: Ya
Rasulullah! Bagaimana tentang jin pada zaman Nabi Sulaiman
yang banyak mengetahui tentang yang ghaib? Rasulullah
menjawab dengan ayat al-Quran: "Sesungguhnya andaikata
mereka jin itu dapat mengetahui perkara ghaib, niscaya mereka
tidak kekal dalam siksaan yang hina (QS.Saba':14).
Dalam majelis itu Rasulullah bersabda: Barang siapa
mengaku dapat mengetahui yang ghaib, berati ia mendustakan
Allah, mendustakan kenyataan dan mendustakan manusia
banyak. Percaya kepada dukun, tukang tenung dan peramal-
peramal nasib itu bukan dari Islam tetapi dari agama
sebelumnya (animisme, jahiliyah, zoroaster) yang sudah
direkayasa oleh Iblis.
Banyak dukun dan peramal yang kecewa dengan
pernyataan Nabi. Mereka ramai-ramai datang ke tempat Nabi,
mereka menganggap bahwa nabi adalah salah seorang yang
mengaku dapat mengetahui perkara ghaib. kemudian mereka
menyembunyikan sesuatu di tangannya dan berkata kepada
Nabi: Taukah tuan apakah ini? Maka Nabi menjawab dengan
tegas: "Aku bukan seorang tukang tenung dan pekerjaan tenung
serta seluruh tukang tenung di neraka. Barang siapa datang
kepada tukang tenung (Juru ramal), kemudian bertanya tentang
sesuatu dan membenarkan apa yang dikatakan, maka
sembahyangnya tidak akan diterima selama 40 hari (HR.
Muslim). Masih ada 30 hadits lagi yang dikutip Qardhawi".
60 | K e r a m a t U l a m a A c e h
KesimpuIan
Masalah mistik adalah masalah khilafiyah. Ia telah
mencuat sejak abad pertama. Para pendukung mistik dan para
penentang memiliki ilmu yang tinggi. Mereka adalah ulama-
ulama besar baik di kalangan Syiah maupun Ahlus-Sunnah.
Mistik juga pernah meramaikan alam pikiran intelektual ulama
Nusantara, Sejak dari Hamzah Fanshury sampai Prof Dr Simuh,
dewasa ini. Pesantren-pesantren besar di Aceh, Jawa, Malaysia,
Pattani, Brunei Darussalam, masih mempraktekkannya. Sampai
sekarang ulama (MUI) belum mengeluarkan fatwa tentang
dunia mistik ini kecuali yang benar-benar telah menyimpang.
Antara dukun dan tabib juga sulit dibedakan. Mana yang bersih
dan mana yang hitam? Kedua golongan ini juga sama-sama
membaca ayat al-Quran sebagai doa dalam prakteknya.
Perbedaan terdapat dalam penafsiran masing- masing atau
lebih tepat dalam batin mereka masing-masing. Apakah boleh
atau tidak? Semua masih misteri. Terserah kepada pembaca,
mau belajar mistik atau tidak? Tinggalkanlah yang ragu-ragu
dan berbuatlah yang tidak ragu-ragu. Tidak ada fatwa dari
penulis. Wallahu la a' rif. Wa asif Jiddan.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 61
Keramat Ulama Aceh

Sejarah Penafsiran Al-Quran di Aceh
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah


Al-Quranul Karim sebagai kitab suci umat Islam masuk ke
Aceh bersamaan dengan masuknya agama Islam pada abad
pertama hijrah. Para dai waktu itu menerjemahkan al-Quran
dalam bahasa Melayu dan bahasa Aceh agar dapat dimengerti
oleh pribumi yang sudah menganut Islam. Untuk membumikan
Islam di Aceh dimasukkan juga tafsir-tafsir karya ulama Timur
Tengah untuk disyarahkan di dayah-dayah dan masjid-masjid
yang sudah didirikan dalam wilyah Kerajaan Pereulak dan
Kerajaan Samudra Pase.
Dayah Cot Kala di Pereulak dan Dayah Blang Peria di Pase
merupakan pusat pendidikan tinggi yang melahirkan ahli-ahli
Tafsir Aceh ketika itu. Tentang keunggulan ilmu para ulama
Aceh, dapat kita pahami dari permintaan Sultan Melayu Malaka
supaya diterjemahkan beberapa kitab bahasa Arab. Mereka
mengantarkan kitab-kitab bahasa Arab ke Pase. SeteIah
diterjemahkan oleh ulama Pase, baru diantar kembali ke
Malaka.
Para ulama (wali) dari Aceh juga menyebar ke seluruh
Nusantara untuk membawa agama Islam. Empat dari Walisongo
yang membawa agama Islam ke Jawa adalah berasal dari Aceh.
Di Pattani - Thailand ada makam wali dari Pase. Begitu juga di
Malaka, Pariaman, Jepara, Makasar, Ternate dan Tidore. Semua
para wali itu adalah ulama besar yang ahli tafsir dan hadits.
Syeikh Hamzah Fanshuri, seorang ulama yang penyair juga
sudah mulai mengambil ayat-ayat al-Quran untuk ditafsirkan
dalam sajak-sajaknya yang panjang. Begitu juga muridnya
Syeikh Syamsuddin As-Sumatrany yang syahid di Melaka ketika
Sultan Iskandar Muda melawan Portugis. Syeikh Nuruddin Ar-
62 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Raniry juga berbuat yang sama pada zaman Sultan Iskandar
Tsani. Namun belum muncul seorang ulamapun yang
menerjemahkan dan menafsirkan secara lengkap.
Tafsir pertama dalam bahasa Melayu ditulis oleh ulama
Aceh Syeikh Abdurrauf al-Singkily (Syiah Kuala) pada abad ke 17
Masehi, yakni Tarjumal al-Mustafid atau yang lebih populer
Tafsir Al-Baidhawy. Tafsir ini sampai sekarang masih di cetak
ulang, dan dipergunakan oleh bangsa Melayu Indonesia,
Malaysia, Singapura, Pattani, Mindanau, Brunei Darussalam,
Madagaskar, dan Cape Malay di Afrika Selatan. Karya Syiah
Kuala ini dicetak di Mesir, Libanon, Arab Saudy, Kuala Lumpur,
Singapura, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan lain-lain.
Lewat Tafsir Bahasa Melayu terjemahan Abdurrauf inilah,
umat Islam yang berbahasa Melayu (yang tidak lancar berbahasa
Arab) menggali isi al-Quranul Karim. Meski usia bahasanya
sudah tiga abad, namun masih enak dibaca. Sekarang mudah
diperoleh di toko-toko buku yang ada di Banda Aceh.
Kalau Abdurrauf As-Singkily merupakan ulama Aceh
pertama yang menerjemahkan Tafsir dalam bahasa Melayu
(Jawoe), maka ulama Aceh yang lain, Prof Dr T.M. Hasbi Ash-
Siddiqie adalah pengarang Tafsir pertama dalam bahasa
Indonesia modern, yakni Tafsir An-Nur yang mulai diterbitkan
oleh penerbit "Bulan-Bintang" Jakarta tahun 1956. Sebelum
Hasbi belum ada ulama Indonesia yang menulis Tafsir 30 Juz.
Dalam Bahasa Aceh
Sebuah karya besar telah terbit, "Al-Quran dan Terjemah
Bebas dalam Bahasa Aceh". Inilah karya menumental seorang
ulama Aceh yang penyair, "Tgk. H Mahjiddin Jusuf" salah
seorang pendidik, dan mantan Imam Masjid Raya Baiturrahman
Banda Aceh. Beliau memang punya otoritas untuk
menterjemahkan al-Quran dalam sajak, sebab, disamping
memiliki ilmu alat, seperti bahasa Arab, bayan, ma'ani, juga

K e r a m a t U l a m a A c e h | 63
Keramat Ulama Aceh
punya darah kepenyairan dari orang tuanya almarhum Tgk. Fakir
Jusuf, seorang ulama sastrawan dari Peusangan Bireuen.
Terjemahan al-Quran dalam sajak Aceh yang lengkap
seperti ini merupakan yang pertama dilakukan oleh putra Aceh.
Beliau mulai menulis sejak tanggal 25 Nopember 1955, ketika
meringkuk dalam tahanan karena terlibat dalam Peristiwa DI/TII.
Selama dalam tahanan beliau berhasil menerjemahkan tiga
surah, yakni Surah yasin, al- Kaffi, dan al-Insyirah.
Ketiga Surah tersebut sudah pernah dipublikasikan dalam
Surat kabar harian "Duta" dan "Pancacita" yang terbit di Banda
Aceh pada tahun 1965. Kemudian karena kesibukan dan lain hal,
beliau tidak sempat menulis. Baru 20 tahun kemudian, (1977)
tangannya kembali menggenggam pena, melanjutkan cita-
citanya yang membara. Alhamdulillah, berkat rahmat Allah jua
karya besar itu selesai dikerjakan tahun 1988.
Namun, setelah selesai, tidak ada dana untuk diterbitkan.
Beliau membuat permohonan ke MUI Aceh, kepada Gubemur,
lAIN dan sebagainya. Namun tidak ada yang menyanggupinya.
Syukur al-hamdulillah, akhimya pihak P3KI Banda Aceh yang
dipimpin oleh mantan Rektor lAIN Ar- Raniry Prof. H. Ibrahim
Husein, MA. memprakarsai penerbitan ini. Pihaknya berhasil
meminta dana dari Pemda Aceh sehingga karya besar ini terbit.
(Cetakan pertama 1995 dan Cetakan kedua 2007).
Tentang keindahan sastranya, dapat kita kutip sebuah
surat pendek (al-'Ashri): Ngon nama Allah Ion pophon surat,
Tuhan Hadharat nyang Maha Murah, Tuhanku sidroe geumaseh
that-that, donya akhirat rahmat neulimpah.(Cetak tebal artinya,
sedangkan yang lain adalah bumbu untuk mencari keindahan
sajaknya). Demi na masa dilee ngon dudoe, Insan dum rugoe
hanaban peugah, malengkan ureung nyang na meuiman, lom
amai gobnyan pih got sileupah. Geubri nasihat bak buet nyang
beuna, Suroh Rabbana bek roh takeubah. Geubri nasihat beu Ie
that saba, Barang peue teuka teunang ngon susah.
64 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Kalimat-kalimat yang ada dalam pakhok (sajak), memang
tidak sekadar arti kata-kata atau kalimat-kalimat ayat suci, tetapi
banyak tambahannya sebagai bumbu untuk meupakhkok
(sajak), namun tambahan-tambahan itu masih dalam ruh
pengertian kalimat-kalimat itu. Makanya pihak penyunting
memilih judul kitab ini dengan seperti yang telah kita sebut di
atas.
Berbicara tentang sebuah karya agung seperti ini memang
tak cukup kata untuk menguraikannya, tak cukup tinta untuk
menggoresnya. Al-Quran itu kalam Allah, Tgk. Mahjiddin ingin
menyebarkan keindahan kalam itu dalam bahasa ibunya, bahasa
Aceh, supaya orang-orang Aceh mampu menikmati
keindahannya, meski keindahan itu belum sebanding dengan
keindahan yang dirasakan oleh orang-orang yang ahli bahasa
aslinya Lughatul Arabiyah.
Untuk menerbitkan karya besar ini, pihak P3KI (Pusat
Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Islam) merekrut para ahli
dari berbagai profesi. Mereka adalah: Pelindung Gubemur
Kepala Daerah Istimewa Aceh. Penasihat, Ketua Majlis Ulama
Daerah Istimewa Aceh, Rektor lAIN Ar-Raniry, Rektor Unsyiah.
Ketua Pengarah, Prof. H. Ibrahim Husein, MA.; Dr. H. Safwan
Idris, MA.; Dr. H. Yusny Saby, MA.; Ketua Penyunting: DR. H. AI
Yasa Abubakar, MA.; Dra. Hamdiah A Latief, MA.; Prof. H.
Ibrahim Husein, MA.; Dr. Daniel Djuned, MA.; Drs. Zulkarnaini,
MA.; Dr. H. Abdul Gani Asyik, MA. dan Drs. Tgk. H. Ameer
Hamzah.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 65
Keramat Ulama Aceh
Hikmah-Hikmah
Dari Orang Tak Waras
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah




1. Ucapan Seorang Gila di Lhokseumawe
2. Ungkapan Seorang Gila dari Pidie
3. Keanehan Seorang Gila dari Aceh Besar
4. Kata Hikmah dari Mulut Perempuan Gila
5. Doa seorang Perempuan Gila
6. Seorang Gila dari Kuala Lumpur
7. Dakwah Bil Hal Seorang pemuda Gila
8. Meski Gila Tak pemah Tinggal Shalat
9. Seorang Gila yang Suka Meramal
10. Orang Gila yang Suka Mengkritik
11. Si Gila Cantik yang Penyair
12. Petuah Orang Gila yang AIim
13. Pemuda Gila yang Melihat Setan
1. Ucapan Seorang Gila di Lhokseumawe.
Alkisah tahun 1981, Jalan Perdagangan Lhokseumawe
macet total dengan kendaraan umum. Orang-orang berkumpul
di depan gedung bioskop "Puspa". Rupanya ada seorang gila
(namanya dirahasiakan, sebut saja Tgk. Uma) asal dari sebuah
kecamatan sebelah Barat Lhokseumawe. Saya turut menonton
pidatonya yang lucu, namun mengandung kritik sosial.
Tgk. Uma mengkritik sebagai berikut:
Dunia hampir kiamat, perempuan tidak malu lagi.
Mereka menampakkan aurat di jalan umum. Sekarang
66 | K e r a m a t U l a m a A c e h
(1981) di Lhokseumawe ini juga banyak WTS (Wanita Tahan
Suntik). Penonton tertawa geer!
Ulama dan umara wajib mencegah perbuatan keji dan
mungkar. Kalau tidak mereka akan dikutuk Allah. Polisi wajib
menangkap semua pelacur (pelayan lelaki curang). Masukkan
mereka dalam penjara, tapi jangan seperti di Medan, katanya. Di
sana akhimya pelacur hamil dalam penjara. Siapa yang
memperkosanya? Kalau bukan polisi! Lalu penonton tertawa lagi.
Sambil berpidato, Tgk. Uma berhenti sejenak dan
mengambil sebatang rokok putih. Lalu Tgk. Uma mengambil
korek dalam saku bajunya. Rupanya korek tak mau menyala,
berkali-kali ia coba membakar rokoknya, kok tetap tidak menyala.
Mungkin juga angin. Lalu dengan emosi Tgk. Uma melemparkan
koreknya sambil berkata:
Keterlaluan Pemerintah menjual gas ke Amerika, Saya gas
korek saja tak ada! Semua orang geeeerr! Penonton semakin
banyak. Akhirnya datang polisi mengamankan Tgk. Uma. dan
penontonpun bubar.
Ibrah: Dia mengkritik kesenjangan sosial di Aceh Utara.
2. Ungkapan Seorang Gila dari Sigli.
Suatu hari tahun 1987 saya berada di Kota Sigli. Seorang
lelaki gila. Apa Nyak Lah (nama samaran) sedang dikeremuni
sejumlah orang diterminal Sigli. Rupanya orang gila ini juga
pandai melucu yang mengandung pelajaran:
a. "Kemarin saya di usir satpam? Katanya. "Kenapa?", tanya
seorang pemuda. "Saya ingin menjumpai bupati di
Pendopo. Tapi satpam melarang dan dikasih uang Rp
100,000.- Saya bilang tidak cukup. Lalu ditambah
Rp.100.000 lagi. Saya bilang lagi tidak cukup, akhirnya
bukan ditambah malah saya dipukul dengan rotan.
(Orang-orang tertawa geerrr).
b. Zaman sekarang zaman edan, katanya. Lihat orang
bekerja berkeringat, dapat uang dikasih sama si Apek

K e r a m a t U l a m a A c e h | 67
Keramat Ulama Aceh
(beli buntut). Kalau kena syukur, tapi nggak pemah kena,
akhimya jadi 87. (orang gila seperti saya), katanya. Orang-
orang pada ketawa geeer!
Ibrah: Dia kritik orang agar jangan beli buntut.
3. Keanehan seorang Gila dari Aceh Besar
Suatu ketika (1994) datang seorang gila ke Masjid Raya
Baiturrahman. Dia melihat anak-anak bersenda gurau di halaman
masjid. Lalu bergabung dengan anak-anak. Anak-anakpun senang
kepada orang gila yang suka pakai baju serba merah ini. (Celana
panjang, baju, dan pecinya merah). "Anak-anak ke sini. Saya akan
cerita tentang Jenderal Kohler yang tewas di bawah pohon
ketapang ini. Baru beberapa saat dia cerita tiba-tiba datang waktu
Ashar. Pada pengeras suara masjid terdengar suara ngaji, lalu
orang gila ini berkata, "Maaf anak-anak cerita kita akhiri di sini.
Kita wajib dengar suara orang ngaji. Mari kita sembahyang. Lalu
orang gila ini menuju tempat wudhuk. Sudah itu masuk dalam
masjid, habis waktu ngaji, dia langsung mengumandangkan azan.
Satpam masjid raya mengamankannya. Dia memberontak, tidak
mau menghentikan azannya. Satpam terpaksa membawanya ke
pos.
Ibrah: Dia mengingatkan orang agar jangan lupa shalat.
4. Kata Hikmah dan Mulut Perempuan Gila
Seorang perempuan Gila muncul di Masjid Raya
Baiturrahman, Ramadhan 1420 H. Dia ingin menjumpai Imam
Besar Tgk. H. Soufyan Hamzah. Kebetulan Tgk. Soufyan Hamzah
tidak ada di masjid. Saya persilakan dia duduk di ruang tamu dan
saya tanya nama dan alamatnya. (Indentitasnya saya rahasiakan
disini). Saya tanya apa maunya? Rupanya dia cuma ingin minta
sedikit uang pada Tgk. H. Soufyan Hamzah. Keperluannya saya
tanggulangi. Dan tiba-tiba dia menanyakan nama saya. Seorang
68 | K e r a m a t U l a m a A c e h
teman di masjid memperkenalkan saya kepadanya. Lalu
perempuan gila itu memberi nasihat kepada saya.
"Kalau Ustaz sebagai penceramah di masjid raya, Ustaz
harus berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah
itu salah. Besar sekali dosa muballigh yang menyembunyikan
kebenaran. Ustaz juga harus menjadi teladan bagi umat. Jangan
pandai bilang kepada orang lain, diri sendiri belum benar! Akhir
zaman banyak penceramah yang menjual ayat al-Quran,
katanya.
Saya hampir tidak yakin bahwa dia benar-benar gila
seandainya saya tidak melihat dia tiba-tiba tersenyum sendiri.
Lalu bicara sendiri, kemudian dia melepaskan kentut dengan
suara yang keras. Saya tertawa, dia tetap berbicara sendiri.
(Mungkin dia sedang berkomunikasi dengan makhluk lain).
Ibrah: Dia ingatkan penceramah agar sesuai perkataan
dan perbuatan.
5. Doa dari Seorang Perempuan Gila
Seorang perempuan Gila (asal Tapaktuan) sudah sering di
masjid raya antara bulan Agustus-Oktober 1999. Perempuan gila
berusia 45 tahunan ini sering minta uang kepada jama'ah masjid
usai shalat wajib. Dia minta uang untuk minum kopi, katanya.
Bila orang memberi uang dia berdoa besar-besar. Bila tidak
dikasih, ia bilang orang itu sangat kikir. Suatu hari ba'da shalat
Ashar, saya baru turun dari masjid lewat pintu sebelah utara.
Lalu dengan suara lantang ia minta. "Pak ada uang seribu rupiah,
saya mau minum kopi. Lalu saya penuhi permintaannya.
Langsung dia berdoa dengan suara nyaring:
"Ya Tuhanku, neubri beuleupah u haji, dan beumeuteu-
meueng inong tari! (Ya Tuhanku berilah ia sampai ke
haji dan mendapat istri yang cantik)" Jama' ah yang lain
tertawa.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 69
Keramat Ulama Aceh
Dalam hati, saya mengaminkannya yang pertama, karena
saya belum haji, dan tidak mengaminkan yang kedua karena
saya sudah berkeluarga. Entah doa perempuan itu, entah bukan,
yang jelas tahun 2000 yang lalu saya menunaikan ibadah haji
atas bantuan seorang Hamba Allah yang tulus.
Ibrah: Siapa tahu doanya terkabul karena menurut
syariah orang gila tak berdosa.
6. Seorang Gila dari Kuala Lumpur
Waktu saya tinggal di rumah GAPENA, Kuala Lumpur,
Malaysia -April 1999. Malam hari seorang gila "Melayu" selalu
datang dan mendendangkan lagu P. Ramlee. "Tidurlah
Permaisuri". Saya tertarik dengan suaranya yang merdu. Lalu
saya menyapanya. "Hai Pak Cek apa kabar? Mahu hisap rokok?
"0 bolehlah! Syabas!. Dia kembali menyanyi, kali ini lagu Ahmad
Jaiz: Madah Pujangga.
Tiba-tiba orang gila yang mengaku bemama Cek Dorahman
ini berkata kepada saya.
"Orang-orang memanggil saya, Dorahman Gila. Padahal
saya tidak gila. Merekalah yang gila. Merka gila harta, gila
perempuan, gila bola sepak, gila tayangan di RTM, bahkan yang
paling gila adalah Datok PM (Perdana Mentri Mathathir-pen.) tak
mau turon-turon dari jabatannya.", katanya.
"Cek dari mana?" tanyanya.
"Saye dari Aceh Pak Cek?"
"Aceh itu di mana?"
"Aceh di ujung Sumatra pak cek?"
"Sumatra itu di manenya?, tanyanya lagi?
"Di Indonesia Pak cek?"
"Oh saya pikir di Kedah!",
katanya sambil tertawa.
70 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Ibrah: Dia ingatkan kita agar jangan gila harta dan gila
kekuasaan.
7. Dakwah Bil Hal Seorang Pemuda Gila
Suatu malam saya berada di pos satpam dekat pintu
gerbang sebelah utara Masjid Raya Baiturrahman. Tiba-tiba
masuk seorang pemuda ganteng, tegap dan sehat. Dia memberi
salam dan berceramah, sering menyebut kalimah tayyibah,
"Subhanallah, wal hamdulillah, Lailaha Illallah, dan Allahu Akbar".
Kemudian ia berkata; "Saya datang dari Dayah BUDI Lamno.
Saya ingin shalat tahajjud malam ini di masjid".
"Negeri kita sudah syariat Islam. Baitullah ini harus
makmur", ujarnya sambil menunjuk masjid raya. Ketika dia
menyampaikan pidatonya, tiba-tiba muncul empat gelandangan
kota yang masih remaja. Kebetulan empat remaja kota itu
merokok. Lalu turut mendekat mendengar ceramah pemuda gila
ini. Tiba seorang teman remaja itu menyelutuk. "Ustaz
meugampoh kawat" (sinting).
Rupanya pemuda gila itu tersinggung dan langsung
menghardik. "Kurang ajar, apa kau kata? Aku gila?". Aku tidak
gila, aku anak dayah tahu? Dan keempat remaja itupun pergi.
"He ... kalian mau kemana? Bek sampe gadoh boh manok kom
gob beh (Jangan sampai hilang telur ayam orang ya)", teriaknya.
Besok pagi, pemuda gila itu muncul lagi di Masjid Raya
Baiturrahman dengan kepala berdarah dan bibir bengkak. Saya
tanya, "Apa yang terjadi atas dirimu?"
"Tadi malam saya memukul orang sedang minum--
minuman keras di dekat Geunta Plaza. Lalu saya dikeroyok rame-
rame". Akunya.
Ibrah: Dia masih berani mencegah mungkar meski
sendirian dan berisiko.


K e r a m a t U l a m a A c e h | 71
Keramat Ulama Aceh
8. Meski Gila Tak Pernah Tinggal Shalat
Saya teringat Pak Jamil (nama samaran), seorang jama' ah
majid raya yang lebih banyak gila ketimbang sehat. Bila dia sehat
tak pemah terlihat di masjid, tetapi bila gilanya sudah kumat. Pak
Jamil pasti ada di masjid siang dan malam. Dia dekat dengan
kami pengurus remaja masjid Raya Baiturrahman. Saya sering
membeli nasi bungkus untuknya. Hal-hal yang aneh dia mengaku
tak pernah meninggalkan shalat lima waktu. Usai shalat dia
sering berdoa lama-lama. Kemudian mngambil al-Quran dan
membacanya. Malam hari dia jarang tidur, dan begadang di
halaman masjid. Dia juga sering membantu bilal masjid raya
dalam hal membersihkan lantai masjid, mengatur shaf, bahkan
turut menjaga kran air wudhu'. Bila ada jama'ah yang lupa
menutup ia menutup dengan sukarela.
Dia sering bercerita yang aneh-aneh. MisaInya tadi malam
dia bertemu dengan bidadari dan mengajaknya ke surga.
Bidadari itu bernama Ainul Mardhiyah, wajahnya sangat cantik.
"Saya belum pernah melihat wajah perempuan secantik Ainul
Mardhiah," katanya. Empat bulan kemudian, Pak Jamil
meninggal dunia karena sakit. Inna Lillahi wa inna Ilaihi rajiun.
Kami kehilangan seorang gila yang paling waras karena tak
pemah meninggalkan shalat.
Ibrah: Dia masih mengingatkan kita tentang surga dan
bidadari.
9. Seorang Gila yang Suka Meramal
Tersebutlah seorang lelaki gila yang lain. Menjumpai saya
di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Setiap dia datang ke
kantor saya dia selalu memberi salam dan meminta uang Rp
1000,- dengan alasan belum minum kopi. Bila saya kasih lebih
dari Rp 1000,- dia tidak mau menerima. Dalam tasnya selalu ada
kitab-kitab agama dalam bahasa Jawoe. Saya melihat dia sering
72 | K e r a m a t U l a m a A c e h
shalat Dhuha dalam masjid. Saya tanya sama dia, apakah
Teungku juga sering shalat tahajjud? Dia menjawab: "Ya, saya
juga tiap malam shalat tahajjud".
Sekilas kelihatan dia tidak gila, baru kita tahu gila ketika dia
bercerita yang aneh-aneh dan tak masuk akal. Misalnya dia
mengakui sudah ketemu dengan sejumlah aulia waktu dia
bertapa di kaki gunung Selawah. Namanya saya rahasiakan demi
menjaga martabat keluarganya. Lelaki yang gila ini sangat suka
meramal. Dia bercerita kepada saya hal-hal yang belum terjadi?
Ada dua hal yang perlu saya catat di sini sebagai i'tibar bagi kita.
1. Suatu hari tahun 2000 dia meramalkan Presiden
Abdurrahman Wahid akan jatuh sebelum habis masa
jabatannya. Alasan dia karena Presiden Gusdur tidak
mampu memimpin dan suka sekali menohok umat Islam.
Ramalan dia terbukti akhirnya. Abdurrahman Wahid
dima'zulkan oleh MPR dan digantikan oleh Megawati.
2. Dia meramalkan bahwa Aceh akan kembali kepada
syariat Islam. Dia bercerita sebagai berikut "Aceh ini akan
kembali kepada syariat Islam secara kaffah. Namun
membutuhkan waktu, sampai tahun 2010 belum
terwujud karena Pemda tak mampu melaksanakannya
akibat kekurangan SDM, namun akan dilanjutkan oleh
pemerintah selanjutnya, katanya.
Ibrar: Dia mampu menganalisis fenomena politik.
10. Orang Gila yang Suka Mengkritik
Dunia orang gila memang dunia yang aneh. Sulit kita
membaca pribadi orang gila. Tersebutlah seorang lelaki gila yang
sangat banyak mengkritik. Dia sering datang ke kantor "Gema
Baiturrahman" di Masjid Raya. Bajunya bersih dan sering
memakai baju batik, mungkin keluarganya orang kaya. Dia
termasuk orang tak waras ketika kita menyimak tutur katanya.
MisaInya dia selalu menyebut Masjid Baiturrahman sebagai
Baitullah. ltu memang belum salah sebab semua masjid di dunia

K e r a m a t U l a m a A c e h | 73
Keramat Ulama Aceh
adalah rumah Allah. Tetapi ketika bahasanya ngawur, dan kacau.
Dia berani menunjukkan sejumlah orang Aceh yang masuk surga
dan sejumlah orang yang akan masuk neraka, kita lihat dia sudah
tak waras. Dia juga suka mengkritik siapa saja. Kadang-kadang
saya marah. Namun setelah saya pikir dia orang gila, kemarahan
sayapun reda.
Kritik-kritik pedas yang dilontarkan: Antara lain; muazzin,
penceramah dan imam di masjid raya sangat sedikit mendapat
pahala hari akhirat karena semuanya dibayar. Pikirannya ini jelas
tidak tepat, sebab menerima sedekah (honorarium) karena
mengajar, berdakwah dan memakmurkan masjid adalah halal.
Dia juga mengkritik pegawai negeri yang banyak korupsi uang
negara. "Gajinya sedikit tetapi rumahnya besar-besar. Dari mana
mereka dapat uang kalau bukan sogok?" Mereka itu dilaknat
Allah karena makan sogok, katanya.
Ketika dia tahu saya seorang wartawan dia berkata,
"Semua wartawan akan masuk neraka karena suka membuka
ayib orang lain, kecuali yang tidak membuka ayib orang",
tegasnya. Tentang pejabat dia berkata. "Pemimpin yang naik
"tahta" karena menyogok akan turon dengan hina", tambahnya.
Ibrah: Pendapat-pendapatnya perlu kita renungkan kembali.
11. Si Gila Cantik yang Penyair
Usianya masih 20-an. Ia berparas cantik. Asalnya dari Aceh
Selatan. Datang ke masjid raya menjelang Puasa tahun lalu
(2001). Banyak orang berkata: Kasihan. Dia duduk di tanah dekat
pohon geulumpang (ketapang) yang rindang. Sekali-kali dia
menggertak orang yang memandangnya. "Apa kau melihat-lihat
saya, apa kau jatuh cinta ya?" Penonton tertawa. Tak usah kau
jatuh cinta sama saya, saya sudah ada suami, tetapi suami saya
sudah tewas, katanya. "Saya janda muda yang malang,
tambahnya. Lalu dia menangis, kemudian tertawa sendiri.
74 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Kemudian ia bersyair dalam bahasa Aceh:
Allahumma ilahon haq
Gampong jarak han trok Ion woe
Dak na bule Ion teureubang,
Mangat rijang troh u naggroe.
Manyang-manyang gunong Gurutee
Seunuron ban lhee singet u daya
Ayah ngon bunda seureuta guree
Ureueng nyan ban lhee tapeumulia
Alah hai ujeuen bek katoh dilee
Bijeh kayee gohlom Ion pula
Alah hai tubah bek mate di lee
Goh ulon com bee tika mushalla
Terjemahan bebas:
Allahumma llahun Haq
Kampung jarak tak mungkin pulang
Seandainya ada bulu saya terbang
Supaya segera sampai ke negeri

Tinggi-tinggi gunung Geurutee
Tiga lembahnya miring ke daya
Ayah dan bunda serta guru
Tiga orang itu muliakannya
Aduhai hujan jangan turun dulu
Benih kayu belum di tanam
Aduhai tubuh jangan mati dulu
Belum sempat sujud ke mushalla

Sejumlah orang sore itu mengerumuninya, bahkan ada
yang menyumbang uang. Si cantik ini sebenarnya bukan
pengemis, dia hanya gila sedikit. Ada pemuda yang menyelutuk.
Kalau dia mau kawin dengan aku, aku mau. Dia cantik banget!

K e r a m a t U l a m a A c e h | 75
Keramat Ulama Aceh
"Gila kamu dia kan orang gila", ujar temanya. Biar sama-sama
gila!, ujar seorang yang lain. Masya-Allah, dia benar-benar
cantik. Namun saya tertarik dengan syairnya, bukan wajarnya.
Ibrah: Syair-syairnya mengandung nilai dakwah.
12. Petuah Orang Gila yang Alim
Sebuah cerita lagi yang menarik bersama orang gila patut
saya turunkan di sini. Orang gila tersebut pandai bahasa Arab
(Mungkin pungo nahu), pandai agama, fiqh, dan ilmu-ilmu yang
lain. Setelah saya teliti, benar dia seorang alim yang kemudian
tak waras. Selama tujuh tahun saya di masjid raya, dia datang
lima kali. Sebut saja namanya Tgk. Suhaimi (bukan nama
aslinya).
Dia suka memberi nasihat-nasihat berguna kepada saya.
Antara lain dia menasihatkan saya sebagai berikut:
1. Teungku jangan melalaikan waktu shalat, sebab selama
ini teungku masih mengutamakan kerja ketimbang
shalat. Saya betul-betul terkejut. Kok tahu dia? Memang
waktu itu saya masih mengulur-ulurkan waktu shalat.
Tetapi setelah naik haji (2000), saya mulai shalat di awal
waktu.
2. Tengku jangan terlalu baros dalam membelanjakan harta.
Ingat Teungku (ia memanggil saya teungku) anak-anakmu
sudah sekolah. Tapi jangan juga terlalu kikir. Yang sedang-
sedang saja, katanya.
3. Kalau masih hidup orang tua, jangan sia-siakan, sebab
menyia-nyiakan orang tua, akan berdosa besar.
4. Bila Teungku mendapat kepercayaan atau amanah dari
orang harus jujur dan menyampaikan amanah. Banyak
orang binasa karena menukar amanah.
5. Kalau mau bersedekah, bersedekahlah kepada orang
miskin yang tidak meminta-minta. Mereka tak punya apa-
76 | K e r a m a t U l a m a A c e h
apa tetapi tidak mau mengemis karena menjaga
martabatnya. Untuk orang miskin semacam itu sangat
tepat bila Teungku bersedekah.
lbrah: Rupanya masih ada orang gila yang mampu memberi
nasihat yang tepat.
13. Pemuda Gila yang Melihat Kuman
Tersebutlah seorang pemuda asal Pidie. Mukhsin (nama
samarannya). Dia datang ke masjid raya dalam kedaan gila berat.
Pendiam dan bermata liar. Dia tidur dalam alam terbuka atas
rerumputan sebelah Barat Daya Masjid Raya Baiturrahman.
Hari-hari dihabiskan dalam rumput. Bila hari hujan dia berteduh
di pos satpam. Sudah dua bulan dia berada di bawah pohon
taman. Saya sering memberi sedekah untuk cukup sebungkus
nasi. Dia tahu mengucapkan terima kasih.
Menurut seorang khadam masjid raya, Bang razali. Si
Mukhsin pandai main catur. Pernah menjadi juara catur waktu
dia masih di SMA di Pidie. Namun sayang dia sudah tak waras.
Suatu hari saya bertanya kepda Mukhsin: Saya lihat kamu
gelisah. Apa yang sedang kamu pikirkan Mukhsin?
Saya melihat kuman yang sedang membesar dan sedikit
lagi sudah memenuhi dunia. Bila kuman itu sudah penuhi dunia,
maka dunia ini akan kiamat. Maka saya gelisah. Saya juga
diganggu oleh setan yang inginnya membunuh saya, maka saya
pilih masjid. Di sini setan tidak ada, meraka takut kepada suara
azan. Saya mau sembahyang, tetapi saya tidak punya pakaian
bersih. Di sini banyak orang kaya yang sembahyang, datang
dengan mobil mahal, tetapi mereka tidak peduli kepada saya
yang miskin, katanya.
Seminggu lagi menjelang puasa tahun 2001 lalu, dia bilang
mau pulang ke kampungnya. Saya dan Bang Razali membantu
sedikit dana. Dia mengucapkan terrima kasih. Bersama bus mini
L-300 dia meluncurkan ke Pidie. Sekarang Mukhsin tak ada lagi

K e r a m a t U l a m a A c e h | 77
Keramat Ulama Aceh
di rumput masjid raya, namun ia meninggalkan sejumlah kritikan
yang patut kita renungkan.
Ibrar: Siapa tahu kita termasuk jamaah shalat yang kaya,
namun lupa memikirkan nasib orang yang miskin
dan gila. Padahala mereka manusia juga.
78 | K e r a m a t U l a m a A c e h

K e r a m a t U l a m a A c e h | 79
Keramat Ulama Aceh
Zikir Arwah Para Syuhada
Drs. Tgk. H Ameer Hamzah



Panton Lhok Kaluet, sebuah lembah di sisi dua bukit.
Masih dalam wilayah Gampong Ie Tarek, Kecamatan
Simpang Keramat Aceh Utara, yang letaknya lebih kurang 30 km.
ke selatan Kota Lhoseumawe. Di sebuah selokan sungai yang
berbentuk huruf "5" tanahnya sangat subur. Itulah kebun milik
ayahku Tgk. Keuchik Hamzah--warisan ayah Nek. Di kebun itu
ada puluhan batang durian yang buahnya sangat khas, besar dan
enak. Drien Lhok Kaluet memang terkenal di Aceh Utara.
Tahun 1973 aku sering diajak ayah untuk "dom drien"
(menjaga durian runtuh) agar jangan dicuri orang atau di makan
binatang. Ada hal yang aneh menjelang tengah malam. Suara
orang berzikir nyaring terdengar di lembah itu. Seolah-olah ada
sebuah meunasah tempat berkumpul para ulama. Aku bertanya
kepada ayah. "Apakah ada kampung di tengah rimba ini?" "Tidak
ada kampung yang dekat. Meunasah yang paling dekat dengan
tempat kita ini, adalah meunasah Seuneubok Drien sebelah
barat yang jaraknya mencapai tujuh km.
Saya mendengar suara zikir, Laailaha illallaah! Terus
menerus, kataku pada ayah.
Ayah juga mendengarnya! jawab ayahku.
Suara siapa itu? tanyaku ingin tahu.
Baiklah ayah ceritakan kepadamu, agar suatu saat kamu
bisa ceritakan kepada orang lain, terutama cucu-cucuku.
Lembah ini menyimpan sebuah potongan sejarah yang tak bisa
ayah lupakan. Ayah termasuk bagian pejuang Mujahidin yang
selamat. Pada tahun 1956, ayah memutuskan untuk bergabung
dengan pejuang DI/TII yang memberontak kepada rezim
Soekarno.
80 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Bersama para pejuang lainnya kami bergerilya di hutan,
sebab kota-kota sudah dikuasai oleh tentara Republik.
Perjuangan kami di dukung oleh seluaruh rakyat Aceh. Ayah
dilatih oleh tentara Mujahidin untuk memegang bedil dan diberi
seragam tentara. Kami berpindah-pindah tempat, kadang-
kadang di belantara Aceh Utara, kadang-kadang ke Aceh Timur,
Aceh Pidie, dan sampai ke Aceh Tengah.
Ayah pernah berjumpa dengan Wali Negara Islam Tgk.
Muhammad Daud Beureueh di Kota Mardhatillah dan pernah
membaiat beliau sebagai pemimpin Aceh. Ayah juga pernah
mendapat wejangan dari Perdana Mentri Hasan Ali, dan
Panglima, Hasan Saleh.
"Apa yang ayah makan selama berjuang di hutan?"
"Masalah makanan sangat mudah. Kami makan nasi,
daging lembu, kerbau dan daging ayam. Kami tidak pernah
kekurangan makanan, sebab masyarakat Aceh mendukung
perjuangan DI/TII. Mereka diam-diam mengirim beras dan ikan
kepada pejuang Mujahidin.
"Mengapa orang Aceh ingin memisahkan diri dengan
republik Indonesia waktu itu?"
"Sebab Presiden Soekarno tidak menepati janji dengan
pemimpin Aceh Tgk. Mohd. Daud Beureueh. Soekarno
menjanjikan di Aceh boleh diterapkan hukum Islam, tetapi tak
pernah dilaksanakan janji itu. Puncak kemarahan pemimpin
Aceh ketika Propinsi Aceh dileburkan dalam Propinsi Sumatra
Utara. Aceh tunduk ke Medan".
Pemisahan diri itu terjadi tahun 1953. Tentu Pemerintah
pusat tidak bakal membiarkan. Mereka mengirim tentara dari
luar untuk memadamkan pemborontakan Aceh. Rakyat Aceh
tidak mau menyerah sebelum ada perjanjian tertulis yang adil.
Ayah bergabung dengan DI/TII setelah pihak tentara Pemerintah
melanggar hak-hak asasi manusia di kampung. Mereka menteror
rakyat, melecehkan martabat wanita, dan meminta dengan
paksa emas masyarakat, padi dan kerbau.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 81
Keramat Ulama Aceh
Sebagai Keuchik Kampung, ayah sering menjadi korban
pemukulan karena dituduh membantu Mujahidin. Memang
benar ayah pemah membantu Mujahidin yang turon tengah
malam. Mereka minta beras, uang dan apa saja. Jika tidak,
tentara DI/TII juga mengancam akan membakar rumah. Waktu
itu banyak orang yang tidur di rumah kita karena minta
perlindungan dari keuchik.
Ayah benar-benar susah memikimya. Ibarat kata pepatah;
"Taek u gle jicok Ie rimueng, tajak u krueng ji cok Ie buya".
Akhimya ayah shalat istikharah. Hasilnya ayah memutuskan
untuk bergabung dengan pejuang-pejuang Mujahidin yang ada
di hutan belantara. Ibumu dan anak-anak, (kecuali kamu yang
belum lahir) tetap tinggal di kampung. Ayah serahkan kepada
Tuhan. Ayah tinggalkan 20 gunca padi dalam lembung untuk
biaya hidup, sepuluh ekor kerbau, enam ekor lembu, biri-biri,
kambing dan berbagai harta lainnya. Setelah ayah "naik
gunung" begitu istilahnya, tentara Republik membawa truk
(moto geureubak) mengambil secara paksa 20 gunca padi.
Mereka juga mengambil empat ekor lembu jantan milik kita".
"Selanjutnya ayah?". "Selanjutnya ayah ini sudah menjadi
tentara Mujahidin! Kami membuat kamp di lembah Panton
Lhok Kaluet ini, persis di bawah pohon besar itu". ujar ayah
sambil menunjuk ke arah batang besar di maksud. Beberapa
bulan para pejuang termasuk aman di sini. Kami memberi nama
kawasan ini "Mardhatillah" artinya tempat yang mendapat
ridha Allah.
"Apakah ayah pernah menembak musuh atau orang
kampung selama memegang senjata?fI
"Alhamdulillah ayah tidak pernah menembak orang! Baik
musuh maupun orang tak berdosa. Kami tidak sempat kontak
senjata dengan tentara RepubIik. Selama ayah menjadi pejuang,
tidak sekalipun pernah kontak senjata, sebab kami termasuk
yang menghindari peperangan. Kami bersembunyi terus dari
hutan ke hutan.
82 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Berarti ayah pengecut?"
"Bukan pengecut nak, memang suasananya demikian. Kami
berjuang untuk mempertahankan diri, bukan menyerang. Kalau
sudah diserang baru melawan".
"Oo ya ayah! Ayah belum ceritakan tentang suara zikir di
lembah ini".
Nah, sekaranglah ayah ceritakan kisahnya. Suatu malam
tentara RepubIik menyerang kami di lembah ini. Sangat tiba-tiba
dan mengejutkan. Suara bedil menyalak membabi buta. Tentara
mujahidin tak sempat membalas, lebih empat puluh orang tewas
di lembah ini. Mereka terdiri dari teungku-teungku yang alim.
Antara lain, Tgk. Cot Leupe, Tgk. Ie Sareh, Tgk. Paya Maidi, Tgk.
Muhammad, Tgk. Saleh dan lain-lain. Sedangkan ayah dan
sebagian lainnya selamat!"
"Mengapa ayah sampai selamat!"
"Ketika tragedi itu terjadi, ayah dan beberapa pejuang
lainnya ditugaskan oleh atasan untuk mengail ikan sepanjang
sungai itu. Kami sudah menelusuri tebing sungai sampai satu
km ke utara. Begitu terdengar gemuruh suara senapan, kami
tidak pulang lagi ke sana. Malah sebaliknya kami mencari
perlindungan ke arah Timur yang lebih aman. Dua bulan
kemudian ayah dan beberapa pejuang lainnya sempat kembali
ke lembah Lhok Kaluet ini, sebab ayah pernah menanam
beberapa barang berharga dekat pohon durian. Kami bermalam
di ladang pembantaian ini. Sejak malam itulah pertama kali saya
mendengar ada suara zikir seperti kamu dengar tadi malam dan
malam-malam selanjutnya. Ayah yakin; ltulah zikir arwah para
syuhada yang syahid waktu itu.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 83
Keramat Ulama Aceh


Ulama Keramat
Muballigh Islam
Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah





Dalam berbagai sumber kita mendapat informasi, bahwa
jauh sebelum masehi, sejak Raja Agung Iskandar Zulkarnain dari
Mecedonia menaklukkan negeri-negeri Timur, bangsa-bangsa
Mesir, Arab, Persia, dan India mulai mara ke pulau-pulau
Nusantara. Mereka datang mengalahkan suku-suku asli yang
kemudian bermukim di pedalaman. Mereka inilah yang
kemudian terwujud menjadi sebuah bangsa yang kita sebut
Melayu hari ini.
Hubungan penduduk antar kepulauan Melayu terus
meningkat sejak agama Hindu dan Budha berjaya di Nusantara,
terutama masalah perdagangan, adat dan budaya. Masa
jayanya kerajaan Budha Sriwijaya di Palembang, sudah ada
pedagang-pedagang dari berbagai benua yang melintasi Selat
Melaka. Dan menurut sumber yang lain, sejak itu orang-orang
Islam sudah mulai datang, bahkan ada yang menjadi semacam
duta besar kerajaan Sriwijaya.
Mengenai penduduk negeri Aceh, seorang sejarawan
terkenal HM Zainuddin mengabarkan, penduduk asli Aceh
berasal dari Arab, India belakang, Kedah, Perak, Siam dan
Vietnam. Mereka mara ke Ujung Sumatra karena ada empat
sebab:
1. Karena peperangan di negeri mereka
2. Karena ingin mencari hidup bary di negeri yang baru
84 | K e r a m a t U l a m a A c e h
3. Karena perdagangan
4. Menyebarkan agama yang diyakininya.
Setelah agama Islam datang pada abad I Hijriyah,
hubungan dua hala itu semakin maju, apalagi sejumlah
pelabuhan yang berada di Semenanjung dan Sumatra mulai
ramai disinggahi kapal-kapal asing seperti dari India, Cina, Persi
dan Arab. Para saudagar tersebut selain berdagang juga
menyebarkan agama Islam dengan cara-cara persuasif tanpa
menimbulkan konflik, sesuai dengan perintah Allah, ud'u ila sabili
Rabbika bil hikmah.
Pada abad ke 7 Masehi sudah berdiri Kerajaan Islam
pertama di Peureulak (Aceh Timur) dan dan Kerajaaan Islam
Samudra Pasee di Aceh Utara. Selanjutnya Islam berkembang
ke Semenanjung Melaka, Jawa, Bugis, Borneo, Patani sampai ke
Mindanau Selatan. Kerajaan Islam Samudra Pasee kemudian
memegang peranan penting dalam memajukan tamaddun
(seni dan budaya) di Nusantara.
Sejarawan Prof. DR. Teuku Ibrahim Alfian dalam buku
Kronic Pasee menyimpulkan, Kerajaan Samudra Pasee
merupakan Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang sudah
mampu mengadakan hubungan diplomatik dengan negara-
negara lain di dunia, antara lain sudah ada hubungan dengan
Cina, India, Arab, dan Persia, Pelabuhan mereka sudah
disinggahi berbagai kapal dagang dari berbagai negara di
dunia. Pada masa Ratu Nahrisyah berkuasa di Samudra Pasee,
Kedah dan sekitarnya takluk ke Pasee. Hal itu terbaca pada
situs batu nisan ratu tersebut.
Pada masa Kejayaan Kerajaan Pasee juga sempat datang
sejumlah tamu-tamu penting, selain ulama-ulama besar dari
Timur Tengah yang tak terhitung jumlahnya, juga tiga orang
navigator yang membuat catatan perjalan antara lain;
Marcopolo dari Barat, Ibnu Batutah dari Tunisia dan
Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 85
Keramat Ulama Aceh
Hubungan mesra antara Melayu Semenanjung, Pattani
dan Melayu Aceh, baik dalam catatan sejarawan maupun
dalam kisah-kisah yang berbau hikayat (dongeng, lagenda)
yang saya gali dari berbagai sumber sangat menarik
dikemukakan di sini. Supaya lebih sistematis saya akan
membagi dalam empat zaman. Zaman Kerajaan Islam, Zaman
Pejajahan Kolonial, Zaman Awal Kemerdekaan dan Zaman baru
sekarang ini.
9.1. Zaman Kerajaan Islam
Penduduk Pattani, Semenanjung dan Sumatra secara
umum adalah bangsa Melayu yang berasal dari anak cabang
bangsa Phonesia di Babylonia, dan bangsa Dravida di lembah
Sungai Indus dan Gangga. Nenek moyang mereka dari anak
Nabi Nuh yang bernama Sam Artinya bangsa Melayu juga
serumpun dengan bangsa India, Persi dan Arab. Jika kemudian
menjelma menjadi komunitas tersendiri, budaya dan bahasa
sendiri semua itu tak lain dari rekayasa dari Malikul Mulki Allah
SWT yang menjadikan manusia dari berbagai suku dan bangsa-
bangsa di dunia ini untuk saling ta'aruf seperti yang dikatakan
dalam surat al-Hujrat ayat 13.
Prof. AH Hasjmy pernah menulis bahwa Penduduk Pasee
di wilayah Aceh Utara sekarang, pada awalnya disebut bangsa
Melayu Pasee, berbahasa Melayu dan berkebudayaan Melayu.
Setelah Kerajaan Islam ini diserang oleh Majapahit, orang-
orang Melayu Pasee banyak yang melarikan diri ke Melaka.
Sebagian lagi ditangkap dan dijadikan budak oleh orang
Majapahit. Mereka diangkut ke Jawa. Kerajaan Melaka
melindungi orang-orang Pasee karena ikatan agama Islam,
tambah lagi Raja (Sultan) Melaka pertama menikah dengan
ratu dari Pasee.
Diceritakan, pada awal berdirinya Kerajaan Islam di
Melaka, mereka belum ada ulama yang mampu membaca
86 | K e r a m a t U l a m a A c e h
kitab kuning, Sultan meminta para ulama dari Kerajaan
Samudra Pasee. Kerajaan Pasee kemudian mengirimkan
ulama-ulama mereka ke Melaka. Negeri-negeri lain yang sudah
beragama Islam juga meminta ulama dari Pasee untuk
menyebarluaskan agama Islam di negeri mereka.
Dikisahkan seorang ulama besar yang berpangkat
keramat dari Pasee Syeikh Ibrahim al-Pasy ditugaskan untuk
berdakwah ke Malaka, Johor, Pahang, Kelantan dan Pattani.
Ulama besar ini meninggal dunia di Pattani. Umat Islam di sana
menyebutnya Tok Pasee. Seorang lagi bernama Syeikh Ishak
AI-Pasy pernah berdakwah ke Kedah, juga wafat di sana. Baik
Tok Pasee maupun Syeikh Ishak, makamnya dikeramatkan
sampai sekarang.
Ikatan Sejarah dengan Kedah dan Perlis juga sangat
kental sebab, pada zaman Ratu Nahrisyah dan Naina
Hisamuddin berkuasa di Pasee, Negeri Kedah adalah bagian
dari kekuasaan Kerajaan Pasee. lni diabadikan pada batu Nisan
ratu Nahrilah yang ada di Pasee. Sebenamya saya ingin
mengutip tulisan yang ada di batu nisan tersebut, namun
sayang sekali referensinya hanyut di bawa tsunami.
Cerita-cerita hikayat Aceh seperti Hikayat Malem Diwa,
sama persis dengan alur cerita hikayat Malem Diman yang ada
di Kedah. Ada Putri Bungsu, ada kolam, permandian, ada istana
dan sebagainya. Cerita-cerita lain seperti cerita keramat ulama,
semua sama dengan cerita yang berkembang di Aceh.
Ada sepenggal sejarah yang mungkin belum diseminarkan
sehingga kebanyakan kita belum banyak yang tahu. Dulu Kedah
dan Perlis adalah satu kerajaan. Rupanya kerajaan Islam ini
selalu diganggu dan diperangi oleh Raja Siam yang beragama
Budha. Raja Kedah tidak berhasil mengusir orang Siam,
sehingga terpaksa meminta bantuan Sultan Syarif Jamalullail
(Raja Aceh) waktu itu. Raja Aceh tersebut lalu mengirim
angkatan darat dan angkatan lautnya untuk membantu Kedah.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 87
Keramat Ulama Aceh
Tentara Siam kalah dalam perang tersebut. Tentara Aceh
kemudian pulang ke negerinya, tanpa mau menerima hadiah
apa-apa dari Raja Kedah. Ini jihad fisabilillah membantu
saudara seiman", ujar Panglima Aceh kala itu.
Rupanya Raja Siam mengulangi ekspansinya, merebut
sebagian tanah Kedah bagian utara. Raja Kedah meminta
bantuan lagi kepada Raja Aceh. Tentara Aceh kembali datang
membantu Kedah. Tentara Siam kalah total, dan banyak yang
tewas hingga sebahagian lari ke negeri mereka. Sebagai terima
kasih Raja Kedah memberi sedikit negeri kepada Raja Aceh
yakni Pedis. Lalu Raja Aceh Sultan Syarif Jamalullail mengirim
seorang putranya menjadi Raja di Pedis. Sejak itu sampai
sekarang kesultanan Pedis masih dipegang oleh dinasti
tersebut. Demikian Ali Hasjmy.
9.2. Zaman Penjajahan Kolonial
Ada masa jaya ada juga masa suram. Allah menguji
bangsa-bangsa dengan berbagai macam nikmat dan cobaan.
Kerajaan-kerajan Islam di Nusantara semua jatuh dalam
perangkap penjajah biadab dari Barat dan Timur. Penjajah itu
adalah Belanda dan Jepang (Jepun) yang menaklukkan Kera-
jaan-kerajaan di Indonesia, Inggris yang merampok Kerajaan-
kerajaan di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam juga
Siam Thailand (Budha) yang mencengkeram Pattani Islam
sampai sekarang.
Pada zaman kolonial tersebut, kemajuan tamaddun dunia
Melayu, dunia Islam menurun tajam. Seni budaya Melayu tidak
bisa berkembang semestinya karena kaum penjajah memang
menghambat dengan berbagai cara. Namun demikian
hubungan ukhuwah Islamiyah tetap tumbuh sebagai bangsa
yang senasib ketika itu.
Saya pemah diceritakakan oleh Ali Hasjmy, di zaman
pejajahan, dan waktu Aceh berperang melawan kafe Belanda,
88 | K e r a m a t U l a m a A c e h
banyak anak-anak muda Melayu Semenanjung, termasuk
Pattani yang datang ke Aceh bergabung dengan mujahidin
Aceh karena ingin mati syahid.
Tersebutlah kisah seorang pemuda Pattani yang bernama
Muhammad, Ia datang ke Aceh, bergabung dengan pasukan
Tgk. Chik Di Tiro bergerilya melawan Belanda. Muhammad
punya seorang putra yang bernama Ahmad, juga mengikuti
jejak ayahnya sebagai Mujahidin. Ahmad kawin dengan putri
Aceh dari Pidie. Dari perkawinan ini melahirkan anak-anak
mereka. Salah seorang yang kelak paling terkenal adalah
Muhahamad Dawud (Tgk. Muhmmad Dawud Bereueh) sebagai
pemimpin Aceh yang kharismatik.
Tentang tokoh Dawud Beureueh tak perlu diperkenalkan
lagi, namanya sangat masyhur di Indonesia dan Malaysia.
Datok Sanusi Juneid menyunting salah seorang cucu beliau
menjadi pendamping hidupnya. Bagi orang Aceh Dawud
Beureueeh adalah pemimpin agung.
Di Kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh
ada tiga makam keramat yang dipayungi oleh pohon besar.
Semua adalah pejuang-pejuang Aceh melawan Belanda, ketiga
Alah Yarham tersebut berasal dari Kedah, Johor dan Pattani. Di
Lambhuek Banda Aceh ada puluhan makam ulama, enam di
antaranya berasal dari Kedah, syahid dalam berjihad di Aceh.
Makam-makam seperti itu juga ada di Simpang Keramat, Blang
Mangat, Geudong dan Jungka Gajah.
Sebaliknya yang dari Aceh pergi ke Semenanjung juga
sangat banyak, mereka menetap di Kedah, Pulau Pinang, Kuala
Lumpur dan negeri-negeri yang lain. Di Pondok Dayah
Kampong Acheh Pekan Yan, Kedah sempat melahirkan
sejumlah ulama besar baik untuk Aceh maupun untuk
Semenajung sendiri. Dayah Yan yang terkenal itu didirikan oleh
ulama-ulama Aceh yang hijrah ke sana karena dikejar Belanda,
antara lain Tgk. Chiek Lambhuek, Tgk. Manyak Pahit, Tgk. Chik
Indrapuri, Tgk. Ibrahim Montasiek, Tgk. Chiek Ie Leubue.

K e r a m a t U l a m a A c e h | 89
Keramat Ulama Aceh
Ulama-ulama besar Aceh yang alim di Peukan Yan Kedah
antara lain, Tgk. Haji Hasan Krueng Kalee, Tgk. Hasballah
Indrapuri, Tgk. Abdullah (Abu lam U), Tgk. Chik Oemar Di Yan,
Tgk. Jakfar Hanafiah, DR. Ahmad Daudy, Tgk. Ismail Samalanga,
Tgk. Hasbi Geudong, dan lain-lain.
9.3. Zaman Kemerdekaan
Dengan berkat rahmat Allah akhirnya Melayu Indonesia
merdeka 17 Agustus 1945, Melayu Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, juga merdeka kemudian, kecuali Pattani dan
Mindanau yang belum merdeka sampai sekarang. Insya Allah
suatu saat nanti Allah akan membebaskan saudara-saudara kita
dari penjajahan Thailand dan Filipina. Meski Melayu Pattani
dan Melayu Mindanau belum merdeka, namun mereka telah
diberi hak otonomi yang luas, sehingga merekapun dapat
berbuat banyak untuk agama dan budaya Islam.
Zaman Kemerdekaan hubungan budaya dan seni antar
Negara serantau ini semakin membaik, begitu juga masalah-
masalah agama dan politik. Misalnya seorang putra Kedah yang
berdarah Aceh Abdullah Hussein pernah berjuang di Aceh dan
menjadi kepala polisi. Tetapi karena konflik internal Abdullah
Hussein kembali ke Malaysia dan menjadi sastrawan Negara.
Pemah menjadi pensyarah di Universitas Brunei Darussalam.
Seorang putra terbaik bangsa Melayu, berdarah sebelah
ibu Aceh Besar, Tungku Abdurrahman Putra aI-Hajj justru
menjadi "Bapak Malaysia" karena beliaulah yang
mengistiharkan Kemerdekaan Malaysia dari British di Melaka.
Tokoh-tokoh lain yang berdarah Aceh pernah muncul di
Malaysia juga banyak antara lain, Tan Sri Datok Ismail Hussein,
Sanusi Juneid, Datok Faisal, P Ramlee, Ngah Thaleb, Natsir P
Ramlee.
Dengan menghirup udara bebas, banyak hal yang telah
mendukung kembali tumbuh dan berkembangnya budaya
90 | K e r a m a t U l a m a A c e h
masing-masing Negara. Apakah seni tradisional atau kreasi
baru mulai digalakkan oleh masyarakat Melayu Sumatra dan
Semenanjung.
9.4. Zaman Baru (Sekarang).
Alhamdulillah kita berutang budi kepada para pemimpin
negara kita masing-masing yang telah menjalin hubungan
diplomatik yang baik antara negara-negara serumpun Melayu.
Dengan demikian kita rakyat Melayu masih dapat menjalin
persaudaraan, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, memajukan
agama Islam, seni budaya, ekonomi dan sebagainya. Sehingga
kita bisa membuktikan ucapan Hang Tuah: Tak kan Melayu
hilang di bumi.
Pada awal kemerdekaan Malaysia mereka kekurangan
guru, Indonesia mengirim guru ke sana, begitu juga awal
Kemerdekaan Brunei Darussalam mereka kekurangan pensya-
rah. Dari Banda Aceh saja saya mencatat, sejumlah cendekia-
wan mengajar di Universitas Brunei Darussalam, antara DR. Ir.
Nazir, BSc dari Unsyiah, Dr. Ahmad Daudy, MA,; Dr. H. A Qadir
Umar Hamidy,; Drs. Bakhtiar Ismail, MA, dari lAIN Ar-Raniry.
Setelah Malaysia membangun Universitas Islam Antar
bangsa, kini cukup banyak juga putra-putri Indonesia yang
tamat S-3 dengan gelar DR (Phd). Jika mereka pulang ke sini
mereka juga membawa budaya Melayu Malaysia yang santun.
Di dunia seni suara, nama H. Rhoma Irama, Elvie Sukaysih,
Mansyur S, Mukhsin Titiek Sandhora sangat popular di
Malaysia, sama dengan populemya P Ramlee, Syarifah Aini,
Rafi' ah Buang, Anita Serawak, Ahmad Jaiz di Indonesia. Tahun
70 an Grup Nasyid Rebana, Nur Asiah Djamil, Nasyidah Ria,
Ahmad Baki sangat terkenal di Malaysia, lalu tahun 2000-an ini
grup Nasyid putra seperti Raihan, Rabbani dan sejenisnya
sangat terkenal di Indonesia.
Hubungan seni budaya yang dirintis oleh GAPENA
(Gabungan Penulis Nasional) Malaysia dengan seniman dan

K e r a m a t U l a m a A c e h | 91
Keramat Ulama Aceh
budayawan Nusantara, tentu lebih penting lagi. Peran seniman
melebihi para penyanyi panggung. Seniman mampu menjalin
budaya yang mendasar. Kita para sastrawan ibarat penyelam
ke dasar laut, sedangkan penyanyi ibarat pengail dalam perahu.
Saya pikir peran Datok Tan Sri Ismail Hussein sangat besar
di sini. Bagi saya beliau "Ombak Selat Melaka" yang terus
membangkitkan semangat kita pelaut seni budaya yang
senantiasa menimba ilham yang tak habis-habisnya seperti
para pelaut yang mencari ikan tak habis-habisnya. Dalam sisa
usianya berkat "ayahanda" kita ini tetap tegar. Kita berutang
budi kepada beliau putra berdarah Aceh yang cinta
persaudaran.
9.5. Analisis Seni Budaya
Dari hubungan yang berkesinambungan setiap zaman
yang ada tersebut, terbentuklah seni dan budaya serantau
yang hampir sama, baik corak hidup, seni dan budaya mereka.
Kaum Melayu kita beragama Islam dengan mazhab Syafii yang
kental. Jika mereka menerima paham baru, hanya sebagai
pelengkap saja namun, hukum-hukum fikih yang berlaku tetap
mazhab Syafii.
Mazhab Syafii kita kenal sangat moderat, menerima seni
dan budaya penduduk setempat, maka dia bertahan dan
menjadi mazhab mayoritas di Asia Tenggara. Dengan demikian
berkembanglah seni budaya Melayu, baik di Sumatra maupun
di Semenanjung, dengan corak campur antara Islam dan ajaran
tempatan sebelum datang Islam. Seandainya duluan Hambali
(Wahabbiyah) yang lebih duluan berkembang saya prediksi,
seni budaya Melayu tidak sehebat ini.
Sejumlah arsitektur masjid di Nusantara diciptakan sesui
dengan budaya setempat, maka kita lihat masjid-masjid yang ada
di dunia Melayu beda modelnya dengan masjid yang ada di Arab.
Seni rebana yang berasal dar Timur Tengah, India dan Persi
92 | K e r a m a t U l a m a A c e h
juga berkembang di negeri-negeri kita dengan corak yang
berbeda. Di Aceh kita kenaI Rapai, di Kedah Hamdolok, di
Singapura Hadrah di Betawi Tanjidor, namun pada hakekatnya
adalah seni Islam yang digunakan sebagai media dakwah yang
diciptakan oleh ulama. Begitu juga sejumlah cabang kesenian
yang lain seperti tari ranup lampuan, seudati, laweuet dan dalailul
khairat.
Persamaan gerak, syair dan tujuan tari dan budaya di
negeri-negeri Melayu tak terlepas dari sumber ilham yang datang
pada pencipta seni, yakni ajaran agama Islam. Mereka berseni
untuk dakwah dan ibadah. Dalam kurun waktu 800 tahun hampir
tidak ada seni Melayu Sumatra dan Semenanjung yang
bertentangan dengan Islam.
Dalam sejarah pemikiran ulama dan intelektual Melayu,
juga terjadi persamaan, baik masa lalu, pertengahan maupun
sekarang. Ulama masa lalu zaman Syeikh Nuruddin Ar-Raniry yang
pernah tinggal di Kedah sebelum berangkat ke Aceh, semua
ulama nusantara mengikuti alam pikiran beliau yang bermazhab
Syafii beraliran ahlussunah wal jama'ah dan menolak ajaran
Hamzah Fanshury.
Maka lahirlah ulama-ulama besar lainnya yang sepaham
dengan beliau antara lain, Syeih Abdurrauf As-Singkily, Syeikh
Daud Pattani, Abdullah Pattani, Abdussamad AI-Palembany,
Yasin Padangi, Arsyad al-Banjary, AI-Kelantany dan seterusnya.
Persamaan seni budaya itu antara lain:
1. Diilhami oleh niat yang tulus untuk menciptakan seni
budaya yang tidak bertentangan dengan Islam.
2. Dalam tarian tidak ada campur baur dengan lawan jenis.
3. Syair-syair yang dinyanyikan selalu dimulai dengan
salam, hamdalah, shalawat dan dilanjutkan dengan
nasehat agama.
4. Penutup dengan salam.
5. Dulu penonton dipisahkan antara laki dan perempuan.
6. Tidak diambil uang, penonton gratis!

K e r a m a t U l a m a A c e h | 93
Keramat Ulama Aceh

Dalam merancang rumah adat masing-masing, juga tak
terlepas dengan ajaran agama dan filosofi yang ada daIam
budaya mereka. Misalnya rumah Aceh, harus melintang antara
Timur dan Barat, tidak boleh Utara Selatan karena akan mirip
dengan meunasah. Anak tangga sembilan tidak boleh genap
karena angka sembilan memiliki makna keramat dalam mistik
Islam. Pintu rumah tidak boleh tinggi agar setiap orang yang
masuk rumah harus menunduk sebagai lambang tidak sombong.

Akhimya, izinkanlah saya ingin menutup buku ini dengan
sebuah puisi yang berjudul :


Melayu oh Melayu!
Suatu kali aku bermimpi menjadi burung siwaih Rajawali
Akupun mengepak sayap terbang meninggi dan meninggi
Ku hinggap setiap ada kota di kepaulan nusantara ini
Kulihat orang-orang Tiongkhoa mengusai kota
Mereka pandai dagang alias jual beli
Bahkan ada negeri Melayu yang sudah mereka kuasai
Singapura dan Penang yang kehilangan jati diri
Ku sujud setiap ada lembah di sawah-sawah petani
Kuperhatikan lelaki Melayu yang bertani
Perempuan-perempuannya menanam padi
Banyak juga di antara mereka yang jadi kuli
Di kebun-kebun getah dan kelapa sawit
Ada yang terhempas, ada yang terhimpit
94 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Suatu pagi aku hinggap di Menara Kembar Kuala Lumpur
Kusaksikan beribu-ribu Melayu Indonesia pergi kerja
Kebanyakan mereka pendatang haram tanpa legal
Kusaksiakan mereka ditangkap, dipenjara
dan diusir oleh mereka yang juga berdarah Melayu
Rupaya tidak cukup serumpun, seagama dan sebahasa
Sebab kita sudah disekat oleh warga Negara
Engkau pribumi dan yang lain asing!
Penjajah telah memisah ukhuwah kita
Aku terbang lagi jauh ke Utara
Bekas negeri Islam Pattani Darussalam
Ku lihat disini Melayu sudah layu seperti bunga mawar
Jika ada yang berduri cepat-cepat di repang
Aku mencium sisa harum T ok Solong
Mujahid yang syahid di danau.
Aku mengepak sayap ke Kelantan
Di sini Melayu sama dengan di Aceh Darussalam
Berselimut syariah Islam tapi tak mampu dijalankan.
Lalu ke seberang lautan
Ku singgah di Bandar Sri Begawan
Tak ada catatan disini, kecuali sultan sedang
Berceng kerama dengan permaisuri
Rakyatnya nyaman mendengar Siti Nurhaliza menyanyi
Kemudian aku terbang ke Batam dan Riau
dan melancong negeri Deli
Melayu masih utuh disini
meski selalu kalah dalam catur dan tekateki
Akhirnya aku kembali ke Aceh yang baru dihantam
gelombang tsunami

K e r a m a t U l a m a A c e h | 95
Keramat Ulama Aceh
Ku lihat Melayu Aceh sedang bangkit kembali
Di Lhokseumawe kepak mawar mulai mewangi
Melayu oh Melayu
Kita memang tak hilang di bumi
Meski tetap menjadi kuli dan tak pemah
Menjadi tuan di negeri sendiri

Banda Aceh, 26 November 2005
96 | K e r a m a t U l a m a A c e h
Catatan Kaki

1. Ayumardi Azra, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di
Sumatra Selatan, PT Bulan Bintang Jakarta, 1978.
2. Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik
Indonesia.
3. A. Hasymy, Kebudayan Aceh Dalam Sejarah, Beuna Jakarta,
1978
4. Ibrahim Alfian, Makalah dan buku-buku.
5. -------, Sastrawan Sebagai Khalifah Allah, Bina Ilmu Surabaya,
1983
6, 7 dan 8, 9, 10. A Hasjmy Ibid.
11. Abdullah Hussein, Perjuangan Kemerdekaan di Aceh, Novel
Sejarah ...
12. Sidi Gazalba, Masjid Tempat Ibadah ["Kebudayaan, Bulan
Bintang Jakarta, 1978.
13. Abdurrahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Masa Kini (Sejarah
dan Aliran), Dewan Bahasa dan Pus taka, Kuala Lumpur, 1978.
14. TAli Basyah Talsya, Adat dan Kebudayaan Aceh. LAKA, 1987.







K e r a m a t U l a m a A c e h | 97
Keramat Ulama Aceh

Lampiran: Ulama-Ulama Seluruh Dunia


98 | K e r a m a t U l a m a A c e h

K e r a m a t U l a m a A c e h | 99
Keramat Ulama Aceh
SEKILAS
TENTANG PENGARANG

Harmen Nuriqmar di lahirkan pad tanggal 13 Januari 1964 di
Desa Pasi Tengoh, Kecamatan Kawai XIV, Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat. Pada tahun 1978 menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pasi Tengoh, Pada tahun
1978, menyelesaikan pendidikan di MTsN dan Pesantren
(Dayah) Babussalam di Meulaboh, tahun 1984 menyelesaikan
pendidikan formal MAN dan Non Formal tingkat A'liah
Babussalam yang dibimbing langsung oleh guru yang sangat
disiplin yaitu Tgk. H. Syaifuddin Basyah dan Tgk. H. Marzuki
Ujong Tanjong Rahimahumullah Waghairahuma.
Dalam rangka memperdalam pemahaman ilmu
pengetahuan agama Islam, tahun 1984 hijrah ke Dayah Besar,
Pesantren Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan sebagai induk
pesantren Aceh dan sebahagian Indonesia, selama sembilan
tahun di pesanten tersebut, selain mendapatkan bimbingan
langsung dari guru kami Abuya Tgk. H. M. Nasir Waly, Lc. dan
para guru lainnya Allahummayarham humallah, sebagai ekstra
pendalaman hukum Islam mendapat kepercayaan dari
pimpinan pesantren saat itu Abuya Nasir Waly untuk mengajar
di kelas VI dan VII. Kemuliaan yang tidak terhingga saat itu
mengajar kelas VII mendapat tempat langsung di dalam Qubah
Abuya Syech H. Muda Waly al Khalidi Rahimahullah
waqhufiralah. sambil belajar di fakultas adab (sastra) tersebut
diberi kepercayaan untuk mengajar ditempat tersebut dan juga
STIA Bekasi, selama lebih kurang 5 tahun dari tahun 1995-2000,
mulai mengajar diperguruan tinggi tersebut dan beberapa
pesantren modern yaitu Daarun Najah Cab. Jakarta dan al-
Barakah di Bekasi, saat musyawarah besar organisasi
keulamaan (HUDA=Himpunan Ulama dayah Aceh) pada tahun
100 | K e r a m a t U l a m a A c e h
2007 diberi kepercayaan dalam kepengurusan organisasi
tersebut sebagai wakil ketua dan ketua umum HUDA guru kita
bersama Abu Di Panton, Tgk. H. Ibrahim Bardan Rahimahullah,
setelah runtuhnya orde baru ada keinginan untuk
mengembangkan agama Allah dan pendidikan lainnya melalui
sarana politik, tahun 2003 mulai berkecimpung di dunia politik
dan bergabung dengan Partai Bintang Reformasi (PBR) yang
pucuk pimpinannya adalah DR. KH. Zainuddin MZ sebagai
Ketua Umum, Alhamdulillah tahun 2004 terpilih sebagai
anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh periode 2004-
2009, Sementara di tahun 2008 diberikan amanah oleh Ulama
Aceh sebagai Ketua Umum Partai Daulat Atjeh.

Anda mungkin juga menyukai