Fisiologi LCS

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

1

CAIRAN SEREBROSPINAL
I!br0ken!! PENDAHULUAN
Cairan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah
satu proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medula spinalis terhadap
trauma atau gangguan dari luar.
Pada orang dewasa volume intrakranial kurang lebih 1700 ml, volume
otak sekitar 1400 ml, volume cairan serebrospinal !"1#! ml $rata"rata 104 ml%
dan darah sekitar 10 ml. &0' dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra
sel maupun intra sel.
(ata"rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,) ml*menit atau 00
ml*hari, sedangkan total volume cairan serebrospinal berkisar 7"10 ml dalam
sewaktu. +ni merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi
dan absorpsi. ,ntuk mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap dalam
sewaktu, maka cairan serebrospinal diganti 4" kali dalam sehari.
Perubahan dalam cairan serebrospinal dapat merupakan proses dasar
patologi suatu kelainan klinik. Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat
membantu dalam mendiagnosa penyakit"penyakit neurologi. -elain itu juga
untuk evaluasi pengobatan dan perjalanan penyakit, serta menentukan prognosa
penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang aman,
tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa, mengidenti.ikasi organisme
penyebab serta dapat untuk melakukan test sensitivitas antibiotika.
II!br0ken!! ANATOMI DANFISIOLOGI
/alam membahas cairan serebrospinal ada baiknya diketahui mengenai
anatomi yang berhubungan dengan produksi dan sirkulasi cairan serebrospinal,
yaitu0
; -istem 1entrikel
-istem ventrikel terdiri dari ! buah ventrikel lateral, ventrikel +++ dan ventrikel
IV!br0ken!! 1entrikel lateral terdapat di bagian dalam serebrum, amsing"
masing ventrikel terdiri dari bagian yaitu kornu anterior, kornu posterior,
kornu in.erior, badan dan atrium.
1entrikel +++ adalah suatu rongga sempit di garis tengah yang berbentuk
corong unilokuler, letaknya di tengah kepala, ditengah korpus kalosum dan
bagian korpus unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursica, kelenjar hipo.isa
dan otak tengah dan diantara hemis.er serebri, thalamus dan dinding
hipothalanus. /isebelah anteropeoterior berhubungan dengan ventrikel +1
melalui a2uaductus sylvii.
1entrikel +1 merupakan suatu rongga berbentuk kompleks, terletak di sebelah
ventral serebrum dan dorsal dari pons dan medula oblongata
3ambar"10 -istem ventrikel. $dikutip dari 4e5tbook o. 6edical Physiology, 17&1%
; Meningen danruang subarakhnid
6eningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan sara.
yang bersia.t non neural. 6eningen terdiri dari jarningan ikat berupa
membran yang menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan
medula spinalis.
6eningen terdiri dari ) lapisan, yaitu Piamater, arakhnoid dan duramater.
Piameter merupakan selaput tipis yang melekat pada permukaan otak yang
mengikuti setiap lekukan"lekukan pada sulkus"sulkus dan .isura".isura, juga
melekat pada permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal
sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus vertebra.
8rakhnoid mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan dengan
piameter, tetapi tidak mengikuti setiap lekukan otak. /iantara arakhnoid dan
piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi cairan serebrospinal dan
pembuluh"pembuluh darah. 9arena arakhnoid tidak mengikuti lekukan"
lekukan otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang
disebut sisterna. :ang paling besar adalah siterna magna, terletak diantara
bagian in.erior serebelum danme oblongata. ;ainnya adalah sisterna pontis di
permukaan ventral pons, sisterna interpedunkularis di permukaan
venttralmesense.alon, sisterna siasmatis di depan lamina terminalis. Pada
sudut antara serebelum dan lamina 2uadrigemina terdapat sisterna vena
magna serebri. -isterna ini berhubungan dengan sisterna interpedunkularis
melalui sisterna ambiens.
(uang subarakhnoid spinal yang merupakan lanjutan dari sisterna magna dan
sisterna pontis merupakan selubung dari medula spinalis sampai setinggi -!.
(uang subarakhnoid dibawah ;! dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat
dimana cairan serebrospinal diambil pada waktu pungsi lumbal.
/urameter terdiri dari lapisan luar durameter dan lapisan dalam durameter.
;apisan luar dirameter di daerah kepala menjadi satu dengan periosteum
tulang tengkorak dan berhubungan erat dengan endosteumnya.
3ambar"!0 6eningen dan ruang subarakhnoid. $dikutip dari 4he 8natomy o. the
nervus system%
; Ruang E!idura"
/iantara lapisan luar dura dan tulang tengkorak terdapat jaringan ikat yang
mengandung kapiler"kapiler halus yang mengisi suatu ruangan disebut ruang
epidural
; Ruang Subdura"
/iantara lapisan dalam durameter dan arakhnoid yang mengandung sedikit
cairan, mengisi suatu ruang disebut ruang subdural
Pembentukan, -irkulasi dan 8bsorpsi Cairan -erebrospinal $C--%
Cairan serebrospinal $C--% dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus,
dimana sejumlah pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel kuboid*kolumner
yang menutupi stroma di bagian tengah dan merupakan modi.ikasi dari sel
ependim, yang menonjol ke ventrikel. Pleksus khoroideus membentuk lobul"lobul
danmembentuk seperti daun pakis yang ditutupi oleh mikrovili dan silia. 4api sel
epitel kuboid berhubungan satu sama lain dengan tigth junction pada sisi aspeks,
dasar sel epitel kuboid terdapat membran basalis dengan ruang stroma
diantaranya. /itengah villus terdapat endotel yang menjorok ke dalam $kapiler
.enestrata%. +nilah yang disebut sawar darah ;C-. 3ambaran histologis khusus ini
mempunyai karakteristik yaitu epitel untuk transport bahan dengan berat
molekul besar dan kapiler .enestrata untuk transport cairan akti..
Pembentukan C-- melalui ! tahap, yang pertama terbentuknya ultra.iltrat
plasma di luar kapiler oleh karena tekanan hidrostatik dan kemudian ultra.iltrasi
diubah menjadi sekresi pada epitel khoroid melalui proses metabolik akti..
6ekanisme sekresi C-- oleh pleksus khoroideus adalah sebagai berikut0 <atrium
dipompa*disekresikan secara akti. oleh epitel kuboid pleksus khoroideus sehingga
menimbulkan muatan positi. di dalam C--. =al ini akan menarik ion"ion
bermuatan negati., terutama clorida ke dalam C--. 8kibatnya terjadi kelebihan
ion di dalam cairan neuron sehingga meningkatkan tekanan somotik cairan
ventrikel sekitar 1#0 mm=g lebih tinggi dari pada dalam plasma. 9ekuatan
osmotik ini menyebabkan sejumlah air dan >at terlarut lain bergerak melalui
membran khoroideus ke dalam C--. ?ikarbonat terbentuk oleh karbonik
abhidrase dan ion hidrogen yang dihasilkan akan mengembalikan pompa <a
dengan ion penggantinya yaitu 9alium. Proses ini disebut <a"9 Pump yang terjadi
dgnbantuan <a"9"84P ase, yang berlangsung dalam keseimbangan. @bat yang
menghambat proses ini dapat menghambat produksi C--. Penetrasi obat"obat
dan metabolit lain tergantung kelarutannya dalam lemak. +on campuran seperti
glukosa, asam amino, amin danhormon tyroid relati. tidak larut dalam lemak,
memasuki C-- secara lambat dengan bantuan sistim transport membran. Auga
insulin dan trans.erin memerlukan reseptor transport media. Basilitas ini $carrier%
bersi.at stereospesi.ik, hanya membawa larutan yang mempunyai susunan
spesi.ik untuk melewati membran kemudian melepaskannya di C--.
<atrium memasuki C-- dengan dua cara, transport akti. dan di.usi pasi..
9alium disekresi ke C-- dgnmekanisme transport akti., demikian juga keluarnya
dari C-- ke jaringan otak. Perpindahan Cairan, 6g dan Phos.or ke C-- dan
jaringan otak juga terjadi terutama dengan mekanisme transport akti., dan
konsentrasinya dalam C-- tidak tergantung pada konsentrasinya dalam serum.
Perbedaan di.usi menentukan masuknya protein serum ke dalam C-- dan juga
pengeluaran C@!. 8ir dan <a berdi.usi secara mudah dari darah ke C-- dan juga
pengeluaran C@!. 8ir dan <a berdi.usi secara mudah dari darah ke C-- dan
ruang interseluler, demikian juga sebaliknya. =al ini dapat menjelaskan e.ek
cepat penyuntikan intervena cairan hipotonik dan hipertonik.
8da ! kelompok pleksus yang utama menghasilkan C--0 yang pertama dan
terbanyak terletak di dasar tiap ventrikel lateral, yang kedua $lebih sedikit%
terdapat di atap ventrikel +++ dan +1. /iperkirakan C-- yang dihasilkan oleh
ventrikel lateral sekitar 7'. (ata"rata pembentukan C-- !0 ml*jam. C-- bukan
hanya ultra.iltrat dari serum saja tapi pembentukannya dikontrol oleh proses
en>imatik.
C-- dari ventrikel lateral melalui .oramen interventrikular monroe masuk ke
dalam ventrikel +++, selanjutnya melalui a2uaductus sylvii masuk ke dlam
ventrikel +1. 4iga buah lubang dalam ventrikel +1 yang terdiri dari ! .oramen
ventrikel lateral $.oramen luschka% yang berlokasi pada atap resesus lateral
ventrikel +1 dan .oramen ventrikuler medial $.oramen magendi% yang berada di
bagian tengah atap ventrikel +++ memungkinkan C-- keluar dari sistem ventrikel
masuk ke dalam rongga subarakhnoid. C-- mengisi rongga subarakhnoid
sekeliling medula spinalis sampai batas sekitar -!, juga mengisi keliling jaringan
otak. /ari daerah medula spinalis dan dasar otak, C-- mengalir perlahan menuju
sisterna basalis, sisterna ambiens, melalui apertura tentorial dan berakhir
dipermukaan atas dan samping serebri dimana sebagian besar C-- akan
diabsorpsi melalui villi arakhnoid $granula Pacchioni% pada dinding sinus sagitalis
superior. :ang mempengaruhi alirannya adalah0 metabolisme otak, kekuatan
hidrodinamik aliran darah dan perubahan dalam tekanan osmotik darah.
C-- akan melewati villi masuk ke dalam aliran adrah vena dalam sinus. 1illi
arakhnoid ber.ungsi sebagai katup yang dapat dilalui C-- dari satu arah, dimana
semua unsur pokok dari cairan C-- akan tetap berada di dalam C--, suatu
proses yang dikenal sebagai bulk .low. C-- juga diserap di rongga subrakhnoid
yang mengelilingi batang otak dan medula spinalis oleh pembuluh darah yang
terdapat pada sarung*selaput sara. kranial dan spinal. 1ena"vena dan kapiler
pada piameter mampu memindahkan C-- dengan cara di.usi melalui dindingnya.
Perluasan rongga subarakhnoid ke dalam jaringan sistem sara. melalui
perluasaan sekeliling pembuluh darah membawa juga selaput piametr disamping
selaput arakhnoid. -ejumlah kecil cairan berdi.usi secara bebas antara cairan
ekstraselluler dan css dalam rongga perivaskuler dan juga sepanjang permukaan
ependim dari ventrikel sehingga metabolit dapat berpindah dari jaringan otak ke
dalam rongga subrakhnoid. Pada kedalaman sistem sara. pusat, lapisan pia dan
arakhnoid bergabung sehingga rongga perivaskuler tidak melanjutkan diri pada
tingkatan kapiler.
Gambar-3: Aliran Cairan Serebrospinal. (dikutip dari the Anatomy o the ner!us system"
3ambar"40 (ongga perivaskuler. $dikutip dari te5tbook o. medical physiology%
#$!sisi dan %ungsi &airan serebrs!ina" 'CSS(
Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi .iltrasi kapiler dan sekresi akti.
dari epitel. C-- hampir meyerupai ultra.iltrat dari plasma darah tapi berisi
konsentrasi <a, 9, bikarbonat, Cairan, glukosa yang lebih kecil dankonsentrasi
6g dan klorida yang lebih tinggi. Ph C-- lebihrendah dari darah.
Perbandingan komposisi normal cairan serebrospinal lumbal dan serum
CSS Seru$
@smolaritas !7 m@sm*; !7 m@sm*;
<atrium 1)& m6 1)& m6
9lorida 117 m6 10! m6
P= 7,)) 7,41 $arterial%
4ekanan C@<C,--+@< #,)1 kPa !,) kPa
3lukosa ),4 m6 ,0 m6
4otal Protein 0,) g*; 70 g*;
8lbumin 0,!) g*; 4! g*;
+g 3 0,0) g*; 10 g*;
(dikutip dari Diagnostic Test in Neurology, 1991)
CSS $e$!un)ai %ungsi*
#!br0ken!! C-- menyediakan keseimbangan dalam sistem sara.. ,nsur"
unsur pokok pada C-- berada dalam keseimbangan dengan
cairan otak ekstraseluler, jadi mempertahankan lingkungan luar
yang konstan terhadap sel"sel dalam sistem sara..
$!br0ken!! C-- mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat
otak dalam tengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi
otak dari keadaan*trauma yang mengenai tulang tengkorak
3!br0ken!! C-- mengalirkan bahan"bahan yang tidak diperlukan dari otak,
seperti C@!,laktat, dan ion =idrogen. =al ini penting karena otak
hanya mempunyai sedikit sistem lim.atik. /an untuk memindahkan
produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya
yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.
%!br0ken!! ?ertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral.
=ormon" hormon dari lobus posterior hipo.ise, hipothalamus,
melatonin dari .ineal dapat dikeluarkan ke C-- dan transportasi ke
sisi lain melalui intraserebral.
&!br0ken!! 6empertahankan tekanan intrakranial. /engan cara
pengurangan C-- dengan mengalirkannya ke luar rongga tengkorak,
baik dengan mempercepat pengalirannya melalui berbagai .oramina,
hingga mencapai sinus venosus, atau masuk ke dalam rongga
subarakhnoid lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang
sekitar )0'.
6!br0ken!! PATOFISIOLOGI CAIRAN SEREBROSPINAL
9eadaan normal dan beberapa kelainan cairan serebrospinal dapat
diketahui dengan memperhatikan0
a!br0ken!! +arna
<ormal cairan serebrospinal warnamya jernih dan patologis bila berwarna0
kuning,santokhrom, cucian daging, purulenta atau keruh. Carna kuning
muncul dari protein. Peningkatan protein yang penting danbermakna dalam
perubahan warna adalah bila lebih dari 1 g*;. Cairan serebrospinal berwarna
pink berasal dari darah dengan jumlah sel darah merah lebih dari 00
sdm*cm
)
. -el darah merah yang utuh akan memberikan warna merah segar.
Dritrosit akan lisis dalam satu jam danakan memberikan warna cucian daging
di dalam cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal tampak purulenta bila
jumlah leukosit lebih dari 1000 sel*ml.
b!br0ken!! Tekanan
4ekanan C-- diatur oleh hasil kali dari kecepatan pembentukan cairan dan
tahanan terhadap absorpsi melalui villi arakhnoid. ?ila salah satu dari
keduanya naik, maka tekanan naik, bila salah satu dari keduanya turun,
maka tekanannya turun. 4ekanan C-- tergantung pada posisi, bila posisi
berbaring maka tekanan normal cairan serebrospinal antara &"!0 cm =
!
@
pada daerahh lumbal, siterna magna dan ventrikel, sedangkan jika penderita
duduk tekanan cairan serebrospinal akan meningkat 10")0 cm =
!
@. 9alau
tidak ada sumbatan pada ruang subarakhnoid, maka perubahan tekanan
hidrostastik akan ditransmisikan melalui ruang serebrospinalis. Pada
pengukuran dengan manometer, normal tekanan akan sedikit naik pada
perubahan nadi dan respirasi, juga akan berubah pada penekanan abdomen
dan waktu batuk..
?ila terdapat penyumbatan pada subarakhnoid, dapat dilakukan pemeriksaan
Eueckenstedt yaitu dengan penekanan pada kedua vena jugularis. Pada
keadaan normal penekanan vena jugularis akan meninggikan tekanan 10"!0
cm =
!
@ dan tekanan kembali ke asal dalam waktu 10 detik. ?ila ada
penyumbatan, tak terlihat atau sedikit sekali peninggian tekanan. 9arena
keadaan rongga kranium kaku, tekanan intrakranial juga dapat meningkat,
yang bisa disebabkan oleh karena peningkatan volume dalam ruang kranial,
peningkatan cairan serebrospinal atau penurunan absorbsi, adanya masa
intrakranial dan oedema serebri.
9egagalan sirkulasi normal C-- dapat menyebabkan pelebaran ven dan
hidrocephalus. 9eadaan ini sering dibagi menjadi hidrose.alus komunikans
dan hidrose.alus obstrukti.. Pada hidrose.alus komunikans terjadi gangguan
reabsorpsi C--, dimana sirkulasi C-- dari ventrikel ke ruang subarakhnoid
tidak terganggu. 9elainan ini bisa disebabkan oleh adanya in.eksi, perdarahan
subarakhnoid, trombosis sinus sagitalis superior, keadaan"keadaan dimana
viscositas C-- meningkat danproduksi C-- yang meningkat. =idrose.alus
obstrukti. terjadi akibat adanya ganguan aliran C-- dalam sistim ventrikel
atau pada jalan keluar ke ruang subarakhnoid. 9elainan ini dapat disebabkan
stenosis a2uaduktus serebri, atau penekanan suatu msa terhadap .oramen
;uschka .or 6agendi ventrikel +1, a2. -ylvi dan .or. 6onroe. 9elainan tersebut
bis aberupa kelainan bawaan atau didapat.
c!br0ken!! ,u$"ah se"
Aumlah sel leukosit normal tertinggi 4" sel*mm
)
, dan mungkin hanya
terdapat 1 sel polymorphonuklear saja, -el leukosit junlahnya akan
meningkat pada proses in.lamasi. Perhitungan jumlah sel harus sesegera
mungkin dilakukan, jangan lebih dari )0 menit setelah dilakukan lumbal
punksi. ?ila tertunda maka sel akan mengalami lisis, pengendapan dan
terbentuk .ibrin. 9eadaaan ini akan merubah jumlah sel secara bermakna.
;eukositosis ringan antara "!0 sel*mm
)
adalah abnormal tetapi tidak
spesi.ik. Pada meningitis bakterial akut akan cenderung memberikan respon
perubahan sel yang lebih besar terhadap peradangan dibanding dengan yang
meningitis aseptik. Pada meningitis bakterial biasanya jumlah sel lebih dari
1000 sel*mm
)
, sedang pada meningitis aseptik jarang jumlah selnya tinggi.
Aika jumlah sel meningkat secara berlebihan $000"10000 sel *mm
)
%,
kemungkinan telah terjadi rupture dari abses serebri atau perimeningeal perlu
dipertimbangkan. Perbedaan jumlah sel memberikan petunjuk ke arah
penyebab peradangan. 6onositosis tampak pada in.lamasi kronik oleh ;.
monocytogenes. Dosinophil relati. jarang ditemukan dan akan tampak pada
in.eksi cacing dan penyakit parasit lainnya termasuk Cysticercosis, juga
meningitis tuberculosis, neurosiphilis, lympoma susunan sara. pusat, reaksi
tubuh terhadap benda asing.
d!br0ken!! G"uksa
<ormal kadar glukosa berkisar 4"&0 mg'. 9adar glukosa cairan
serebrospinal sangat bervariasi di dalam susunan sara. pusat, kadarnya
makin menurun dari mulai tempat pembuatannya di ventrikel, sisterna dan
ruang subarakhnoid lumbar.
(asio normal kadar glukosa cairan serebrospinal lumbal dibandingkan kadar
glukosa serum adalah F0,#.
Perpindahan glukosa dari darah ke cairan serebrospinal secara di.usi
di.asilitasi transportasi membran. ?ila kadar glukosa cairan serebrospinalis
rendah, pada keadaan hipoglikemia, rasio kadar glukosa cairan
serebrospinalis, glukosa serum tetap terpelihara. =ypoglicorrhacia
menunjukkan penurunan rasio kadar glukosa cairan serebrospinal, glukosa
serum, keadaan ini ditemukan pada derjat yang bervariasi, dan paling umum
pada proses in.lamasi bakteri akut, tuberkulosis, jamur dan meningitis oleh
carcinoma. Penurunan kadar glukosa ringan sering juga ditemukan pada
meningitis sarcoidosis, in.eksi parasit misalnya, cysticercosis dan trichinosis
atau meningitis >at khemikal.
+n.lamasi pembuluh darah semacam lupus serebral atau meningitis rhematoid
mungkin juga ditemukan kadar glukosa cairan serebrospinal yang rendah.
6eningitis viral, mump, limphostic khoriomeningitis atau herpes simplek
dapat menurunkan kadar glukosa ringan sampai sedang.
e!br0ken!! Pr-ein
9adar protein normal cairan serebrospinal pada ventrikel adalah "1 mg'.
pada sisterna 10"! mg' dan pada daerah lumbal adalah 1"4 ,g'. 9adar
gamma globulin normal "1 mg' dari total protein.
9adar protein lebih dari 10 mg' akan menyebabkan cairan serebrospinal
berwarna 5antokrom, pada peningkatan kadar protein yang ekstrim lebih dari
1, gr' akan menyebabkan pada permukaan tampak sarang laba"laba
$pellicle% atau bekuan yang menunjukkan tingginya kadar .ibrinogen.
9adar protein cairan serebrospinal akan meningkat oleh karena hilangnya
sawar darah otak $blood barin barrier%, reabsorbsi yang lambat atau
peningkatan sintesis immunoglobulin loka. -awar darah otak hilang biasanya
terjadi pada keadaan peradangan,iskemia baktrial trauma atau
neovaskularisasi tumor, reabsorsi yang lambat dapat terjadi pada situasi yang
berhubungan dengan tingginya kadar protein cairan serebrospinal, misalnya
pada meningitis atau perdarahan subarakhnoid. Peningkatan kadar
immunoglobulin cairan serebrospinal ditemukan pada multiple sklerosis, acut
in.lamatory polyradikulopati, juga ditemukan pada tumor intra kranial dan
penyakit in.eksi susunan sara. pusat lainnya, termasuk ense.alitis,
meningitis, neurosipilis, arakhnoiditis dan --PD $sub acut sclerosing
panense.alitis%.
Perubahan kadar protein di cairan serebrospinal bersi.at umum tapi bermakna
sedikit, bila dinilai sendirian akan memberikan sedikit nilai diagnostik pada
in.eksi susunan sara. pusat.
f!br0ken!! E"ek-r"i-
9adar elektrolit normal C-- adalah <a 141"10 mD2*;, 9 !,!"),) m(2, Cl
1!0"1)0 mD2*;, 6g !,7 mD2*;. 9adar elektrolit ini dalam cairan serebrospinal
tidak menunjukkan perubahan pada kelainan neurologis, hanya terdpat
penurunan kadar Cl pada meningitis tapi tidak spesi.ik.
g!br0ken!! Os$"ari-as
4erdapat osmolaritas yang sama antara C-- dan darah $!77 mosmol*;0. ?ila
terdapat perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan osmolaritas
C--.
h!br0ken!! PH
9eseimbangan asam bas harus dipertimbangkan pada metabolik asidosis
danmetabolik alkalosis. P= cairan serebrospinal lebih rendah dari P= darah,
sedangkan PC@! lebih tinggi pada cairan serebrospinal. 9adar =C@) adalah
sama $!) mDg*;%. P= C-- relati. tidak berubah bila metabolik asidosis terjadi
secara subakut atau kronik, dan akan berubah bila metabolik asidosis atau
alkalosis terjadi secara cepat.
III!br0ken!! PENGAMBILAN CAIRAN SEREBROSPINAL
Pengambilann cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara ;umbal
Punksi, -isternal Punksi atau ;ateral Cervical Punksi. ;umbal Punksi merupakan
prosedure neuro diagnostik yang paling sering dilakukan, sedangkan sisternal
punksi dan lateral hanya dilakukan oleh orang yang benar"benar ahli.
Indikasi Lu$ba" Punksi*
#!br0ken!! ,ntuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk
pemeriksan sel, kimia dan bakteriologi
$!br0ken!! ,ntukmembantu pengobatan melalui spinal, pemberian antibiotika, anti
tumor dan spinal anastesi
3!br0ken!! ,ntuk membantu diagnosa dengan penyuntikan
udara pada pneumoencephalogra.i, dan >at kontras pada myelogra.i
#n-ra Indikasi Lu$ba" Punski*
#!br0ken!! 8danya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda"tanda nyeri
kepala, muntah dan papil edema
$!br0ken!! Penyakit kardiopulmonal yang berat
3!br0ken!! 8da in.eksi lokal pada tempat ;umbal Punksi
Persia!an Lu$ba" Punksi*
#!br0ken!! Periksa gula darah 1")0 menit sebelum dilakukan ;P
$!br0ken!! Aelaskan prosedur pemeriksaan, bila perlu
diminta persetujuan pasen*keluarga terutama pada ;P dengan resiko
tinggi
Teknik Lu$ba" Punksi*
#!br0ken!! Pasien diletakkan pada pinggir tempat tidur, dalam posisi lateral
decubitus dengan leher, punggung, pinggul dan tumit lemas. ?oleh
diberikan bantal tipis dibawah kepala atau lutut.
$!br0ken!! 4empat melakukan pungsi adalah pada kolumna vetebralis setinggi ;
)"4, yaitu setinggi crista iliaca. ?ila tidak berhasil dapat dicoba lagi
intervertebrale ke atas atau ke bawah. Pada bayi dan anak setinggi
intervertebrale ;4"
3!br0ken!! ?ersihkan dengan yodium dan alkohol daerah yang akan dipungsi
%!br0ken!! /apat diberikan anasthesi lokal lidocain =C;
&!br0ken!! 3unakan sarung tangan steril dan lakukan punksi, masukkan jarum
tegak lurus dengan ujung jarum yang mirip menghadap ke atas. ?ila telah
dirasakan menembus jaringan meningen penusukan dihentikan, kemudian
jarum diputar dengan bagian pinggir yang miring menghadap ke kepala.
'!br0ken!! /ilakukan pemeriksaan tekanan dengan manometer dan test
Eueckenstedt bila diperlukan. 9emudian ambil sampel untuk pemeriksaan
jumlah danjenis sel, kadar gula, protein, kultur baktri dan sebagainya.
#$!"ikasi Lu$ba" Punksi
#!br0ken!! -akit kepala
?iasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbul karena
pengurangan cairan serebrospinal
$!br0ken!! ?ackache, biasanya di lokasi bekas punksi disebabkan spasme otot
3!br0ken!! +n.eksi
%!br0ken!! =erniasi
&!br0ken!! ,ntrakranial subdural hematom
6. =ematom dengan penekanan pada radiks
7. 4umor epidermoid intraspinal
IV!br0ken!! PENUTUP
4elah dibicarakan secara singkat mengenai anatomi dan .isiologi
pembentukan cairan serebrospinal, pato.isiologi kelainan cairan serebrospinal,
pengambilan cairan serebrospinal dan aplikasi klinik kelainan cairan
serebrospinal.
DAFTAR PUSTA#A
Ada$s RD. /isturbances o. cerebrospinal .luid circulation, including hydrocephalus
and meningeal reaction, in.ection o. the nervous system, in principal
o. neurology. #
th
ed. <ew :ork06c3raw =ill, 17770#!)"#4!, 717"7!1
Arn"d and Ma--he/s. ;umbar puncsture and e5amination o. cerebro spinalis .luid
in diagnosti test in neurology.1
st
ed. ,-8, 17710)")7
Chusid ,G. Corelati. neuroanatomy and .unctional neurology. !
nd
ed. <ew :ork0
;ange 6edical Publication, 17700 )71")77
Duus P. Meninges0 1entriceles and cerebro spinal .luid in topical diagnosis in
neurology.)
rd
ed. <ew :ork 0 4heime 1erlay, 17&)0))4")47
Gi"r) ,. +n.ectious disease in basic neurology. !
nd
ed. <ew :ork0 6c3raw =ill,
17710 !1"!7)
Gu)-n AC. 4he special .luid systems o. the ?ody in te5tbook o. medical phsyilogy.
Philadelphia 0 C? -ounders, 17&10 )&)")&#.
#ande" ER. Principles o. neural science. !
nd
ed vol.1 <ew :ork 0 Dlsevier, 17&!0 #1"
#&
O"sn +H. <eurodiagnostic procedures in handbook o. symptom"oriented
neurology. !
nd
ed. ,-8 0 6osby, 17&70 1"!&
Ransn and C"ark. 4he 8natomy o. the nervous system, its development and
.unction. 10
th
ed. Philadelphia0 C? -ounders, 177, 71"77
Ra1e" R. Clinical laboratory medicine. 4
th
ed. Chicago0 :ear ?ook 6edical, 17&40
!0)"!10
S&he"d M+. +n.ection o. the central nervous system. <ew :ork 0 (aven Press, 17710
&#1"&&1
Sid Gi"$an MD. 4he cerebro spinal .luid in 6anter and 3atG> Dssentials o. clinical
neuroanatomy and neurophysiology. &
th
ed. Philadelphia0 /avis
Concussion, 177!0!70"!7

Anda mungkin juga menyukai