Rangkaian Hambatan
Rangkaian Hambatan
Rangkaian Hambatan
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Multitester
2. Basikmeter
3. Hambatan tetap
4. Hambatan geser
5. Kabel.
3.2 Prosedur Percobaan
1. Persiapkan percobaan / komponen alat sesuai dengan daftar alat.
2. Buat rangkaian seperti gambar yang dibawah ini.
3. Ukurlah hambatan masing-masing komponen.
4. Catat hasilnya pada tabel.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Rangkaian Seri
No R
1
R
2
R
3
R
4
Rtotal
Teori
Rtotal
Praktek
Nama Pengguna
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
Firmansyah
Yudi Adhari
Aji Prihastomo
Faza Ghilba
Resi Mai sari
.
2. Tabel Hasil Rangkaian Paralel.
No R
1
R
2
R
3
R
4
Rtotal
Teori
Rtotal
Praktek
Nama Pengguna
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
659
659
659
659
659
650
650
650
650
650
Aji Prihastomo
Yudi Adhari
Resi Mai sari
Firmansyah
Faza Ghilba
3. Tabel Hasil Rangkaian Gabungan.
No R
1
R
2
R
3
R
4
Rtotal
Teori
Rtotal
Praktek
Nama Pengguna
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
15,3 k
15,3 k
15,3 k
15,3 k
15,3 k
13 k
13 k
16 k
16 k
16 k
Yudi Adhari
Resi Mai sari
Faza Ghilba
Firmansyah
Aji Prihastomo
4.2 Analisa Data
Nilai Rtotal teori pada rangkaian seri, paralel, dan gabungan.
1. Rangkaian seri
Rs = R
1
+ R
2
+ R
3
+ R
4
= 1 + 3 + 10 + 12
= 26 k
2. Rangkaian Paralel
= 659
Persen Kesalahan =|
|
1. Rangkaian Seri.
Persen Kesalahan = |
|
= 0 %
2. Rangkaian Paralel
Persen Kesalahan =|
|
= 14 %
3. Rangkaian Gabungan.
Persen Kesalahan = |
|
= 15 %
Persen Kesalahan = |
|
= 4,5 %
3. Rangkaian gabungan
=2,3 k
Rs = R
1
+ R
p
+ R
4
= 1 + 2,3 + 12
= 15,3 k
4.3 Pembahasan
Pada percobaan rangkaian hambatan kali ini kami mendapatkan hasil yang beda
antara teori dan praktek, yaitu percobaan kedua dan ketiga, yang hasil secara teori di
dapat 659 dan 15,3 , dan praktek 650 dan 13 k. Hal ini dimungkinkan oleh
beberapa sebab. Yang pertama kesalahan dari pengamat yaitu salah posisi melihat skala
sehingga skala yang terbaca tidak sesuai dengan hasil yang seharusnya. Yang kedua
kesalahan dalam mengkalibrasi alat. Hal ini terjadi karena jarum saat dikalibrasi
menunjukkan yang seharusnya angka nol, bergeser melebihi atau kurang dari angka nol,
yang ketiga mungkin karena keslahan pada rangkaian hambatan, baik penyusunan
resistor yang tidak sesuai dengan teori ataupun pemasangan kabel yang kurang akurat.
Maksud dari harga toleransi pada resistor yang terdiri dari warna emas 5% dan
perak 10% adalah batas dari resistor masih memenuhi standar pemakaian yang
ditentukan oleh pabrik ataupun perusahaan pemroduksi. Yang 5% menunjukkan bahwa
nilai resistor secara teori denagan melihat nilai gelang yang ada pada resistor. Sedangkan
secara praktik menggunakan ohmmeter atau multitster , batas selisih antara praktik dan
teori tidak boleh lebih dari 5 %. Apabila beda teori dan praktek lebih dari 5 %, maka
resistor tidak memenuhi standar pemakaian lagi.
Perbedaan antara nilai hambatan pengganti yang disusun seri ataupun paralel
disebabkan karena nilai arus pada hambatan seri sama, sehingga.dapat ditulis
Is = I
1
= I
2
= . . . In
Sedangkan pada paralel karena rangkaiannya bercabang, sehingga kuat arus dalam setiap
hambatannya. Berbeda sehingga dapat ditulis.
Ip = I
1
+ I
2
+ . . . In
Perbedaan antara nilai hambatan pengganti yang seri dan paralel dapat
dijelaskan berdasarkan rumus :
Rangkaian seri
V = I. Rs Rangkaian seri (kuat arus pada ketiga hambatan sama besar)
Berdasarkan hukum ohm.
V
1
= I . R
1
Karena V = V
1
+ V
2
+ V
3
V
2
= I . R
2
maka V = I . R
1
+ I . R
2
+ I . R
3
V
3
= I . R
3
Sehingga V = I (R
1
+ R
2
+ R
3
) . . . . . . (1)
Apabila (R
1
+ R
2
+ R
3
) = Rs pada rangkaian seri maka :
V = I .Rs . . . . . . (2)
Dengan mensubsitusikan persamaan 1 dan 2, diperoleh :
I . Rs = I . (R
1
+ R
2
+ R
3
)
Rs = R
1
+ R
2
+ R
3
Rangkaian Paralel.
Hukum Khircoff.
I = I
1
+ I
2
+ I
3
Karena pada rangkaian paralel tegangan pada setiap hambatan sama, maka
. . . . (2)
Dengan menyamakan persamaan 1 dan 2 diperoleh
Jadi pada rangkaian seri diperoleh rumus penjumlahan setiap hambatan untuk
menggantikan rangkaain pengganti karena nilai kuat arus setiap hambatan sama,
sedangkan paralel nilai hambatan hambatan sama dengan jumlah kebalikan masing-
masing nilai hambatan.
BAB V
KESIMPULAN
Yang menyebabkan perbedaan hasil teori dan praktek disebabkan oleh tiga hal :
pertama salah posisi pengamat saat melihat nilai hasil pengukuran yang tidak tegak
lurus terhadap multitester. Sebab yang kedua kesalahan saat mengkalibrasikan alat,
dan yang ketiga kesalahan dalam rangkaian hambatan.
Maksud dari batas toleransi adalah batas dari resistor masih memenuhi syarat standar
pemakaian yang ditentukan oleh perusahaan pemroduksi resistor tersebut.
Yang menyebabkan hasil dari nilai hambatan pengganti yang disusun secara seri dan
paralel berbeda walau dengan resistor yang sama, karena pada rangkaian seri kuat
arus pada setiap hambatan sama besar. Sehingga nilai hambatan penggantinya pun
besar, Sedangkan nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel lebih keci, karena
kuat arus pada rangkaian dibagi seberapa banyak cabang pada rangkaian hambatan
tersebut.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Team Fisika Dasar. 2003. Panduan Pratikum Fisika dasar II. Inderalaya : UNSRI.
(http : // www. Wikipedia. Rangkaian paralel dan seri.com, diakses 19/3/2011)..