Cara Sederhana Membuat Kompos Skala Rumah Tangga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Cara Sederhana Membuat Kompos Skala Rumah Tangga

Posted on 18 April 2011 by alamendah


Cara sederhana membuat kompos skala rumah tangga ini merupakan artikel tentang cara praktis
dan sederhana dalam membuat kompos dari sampah organik yang dihasilkan rumah tangga.
Sampah-sampah organik seperti dedaunan, sisa sayuran, buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi
kompos.

Membuat kompos merupakan bentuk dari recycle, salah satu unsur dari 3 R. Sehingga dengan
mengolah sampah menjadi kompos berarti ikut membantu mengurangi permasalahn yang
disebabkan sampah. Selain itu, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan langsung sebagai media
tanam ataupun pupuk organik.

Pengolahan sampahrumah tangga menjadi kompos dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan
dengan berbagai cara. Dalam artikel ini, Alamendah akan membagikan tips sederhana untuk
membuat kompos yang bisa dilakukan oleh rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong ataupun
hanya memiliki sedikit lahan terbatas bahkan tidak memiliki lahan sama sekali.

Sampah organik
Sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi kompos

Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Memiliki Lahan. Ini merupakan cara paling
sederhana dalam membuat kompos namun hanya bisa dilakukan jika memiliki lahan (tanah) kosong.

Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk
menghindari tercemarnya sumur.
Isi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan.
Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau.
Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah.
Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan
lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga Dengan Lahan Terbatas. Bagi yang rumahnya
hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan.

Sediakan drum atau sejenisnya.
Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah.
Tanam drum dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.
Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.
Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan.
Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Tidak Mempunyai Lahan. Bagi rumah
tangga yang tidak memiliki tanah atau lahan kosong, pengolahan sampah menjadi kompos dapat
dilakukan dengan menggunakan ember, pot, kaleng bekas, atau sejenisnya. Benda-benda ini
sekaligus nantinya dapat dijadikan pot.

Sediakan ember, pot, kaleng bekas, ataupun wadah lainnya.
Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya.
Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.
Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan.
Wadah siap dijadikan pot dengan kompos di dalamnya sebagai media tanam.
Sobat Alamendah, demikian proses pembuatan kompos dari sampah organik bagi rumah tangga baik
yang memiliki lahan kosong, lahan terbatas, maupun tidak memiliki lahan sekalipun.

Semoga mampu menginspirasi kita semua bahwa semua orang, di mana pun juga, dapat melakukan
tindakan nyata dalam menangani permasalahan lingkungan utamanya sampah. Bahkan dengan cara-
cara yang sederhana sekalipun.

Referensi dan gambar:

Gambar: recyclegreen.wordpress.com


Lubang Resapan Biopori, Sederhana Tepat Guna
Posted on 14 Oktober 2009 by alamendah
Lubang Resapan Biopori atau biasa disebut lubang biopori merupakan metode alternatif untuk
meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Metode ini pertama kali dicetuskan oleh Dr.
Kamir R. Brata, seorang peneliti seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber
Daya Lahan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Lubang Resapan Biopori berupa sebuah lubang silindris
yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami
di dalam tanah.

Biopori sendiri adalah istilah untuk lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai
aktifitas organisme yang terjadi di dalam tanah seperti oleh cacing, rayap, semut, dan perakaran
tanaman. Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan menjadi tempat berlalunya air di dalam
tanah.

Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kita buat, kemudian diberi
sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk
membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini
menjadi saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah.lubang biopori

Manfaat Lubang Biopori

Lubang resapan biopori adalah teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Lubang
biopori ini mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi
resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah
cadangan air bersih di dalam tanah.

Meningkatkan daya resapan air
Lubang resapan biopori mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Hal ini akan
bermanfaat untuk: Mencegah genangan air yang mengakibatkan banjir, peningkatan cadangan air
bersih di dalam tanah, dan mencegah erosi dan longsor

Dengan adanya lubang biopori akan mencegah terjadinya genangan air yang secara tidak lansung
dapat meminimalisir berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria,
demam berdarah dan kaki gajah.

Mengubah sampah organik menjadi kompos
Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan dirubah menjadi kompos oleh satwa
tanah seperti cacing dan rayap. Kompos atau humus ini sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah.
Selain itu sampah organik yang diserap oleh biota tanah tidak cepat diemisikan ke atmosfir sehingga
mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) yang mengakibatkan pemanasan global dan
menjaga biodiversitas dalam tanah.

Memanfaatkan fauna tanah dan akar tanaman
Lubang biopori memicu biota tanah dan akan tanaman untuk membuat rongga-rongga di dalam
tanah yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. Dengan adanya aktifitas ini
menjadikan kemampuan lubang peresapan biopori senantiasa terjaga dan terpelihara.

Cara Pembuatan Lubang Biopori

Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalamannya sekitar
100 cm atau sampai melampaui muka air tanah jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air
dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.
Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm.
Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan.
Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses
pelapukan.
Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan
dengan pemeliharaan lubang.
Nah, pertanyaannya cuma satu. Sudahkan kita mempunyai lubang peresapan biopori di sekitar
rumah kita?.

Referensi dan gambar:

id.wikipedia.org/wiki/Biopori;
biopori.com; organisasi.org.
ampl.or.id (gambar);
garishijau.itrademarket.com;

Pupuk hidroponik sederhana :

1. NPK mutiara , 1kg Rp 10.000 Rp 13.000

2. Pupuk KCl 1kg Rp 10.000

3. Gandasil Daun 1 bungkus Rp 12.000

Takaran/ dosis pupuk untuk 10 liter air : NPK 10 gr ( 1 sdm ), KCl 10gr ( 1sdm ), Gandasil D 5 gr ( 1/2
sdm )
NPK mutiara 15 gram + gandasil D 10 gram dilarutkan dalam 10 liter air



Mencoba Hidroponik Sederhana
Saya suka bertanam sejak masih remaja, tapi dulu asal dengar istilah hidroponik saya selalu
membayangkan bertanam dengan media air dan memerlukan peralatan yang ribet dan mahal.

Seiring perkembangan waktu dan dengan adanya internet, ternyata hidroponik itu tidak serumit yang
saya bayangkan. Karena dalam hidroponik ada berbagai system mulai dari yang paling sederhana
sampai yang rumit dan perlu biaya besar.

Tapi di sini saya tidak akan membahas macam - macam hidroponik karena penekanan saya di sini
adalah saya mau berhidroponik dengan cara paling sederhana yaitu system wick atau sumbu.
Kenapa saya pilih ini, ya karena selain sederhana tentunya biayanya paling murah.

Untuk menanam hidroponik sederhana ini yang saya perlukan adalah :

- botol plastik air mineral bekas,
- gelas plastik bekas air mineral,
- jerigen plastik bekas minyak goreng,
- kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
- nutrisi hidroponik.
- Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah). Pilih yang paling
mudah didapat.

Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari
barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan tanaman
sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas. Sehingga botol
bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi limbah ternyata
masih bisa diambil manfaatnya.

Adapun cara membuatnya adalah sbb :

Hidroponik Wick dengan botol bekas caranya :
1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)
2.
2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran
udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol.




4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.

5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau
pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini
hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.



7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.

8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.



Hidroponik Wick dengan jerigen plastik bekas caranya :
1. Lubangi bagian samping jerigen bekas. (gunakan pisau cutter atau bor) dengan jarak
sesuai yang kita inginkan.

2. Lubagi bagian bawah dan samping gelas plastik untuk memasang sumbu dan untuk
aliran udara. Paling mudah dengan menggunakan besi panas atau soldir listrik.
3. Pasang sumbu di bagian bawah gelas plastik

4. Isi gelas plastik dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau
pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini
hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah. Saya gunakan arang sekam karena lebih steril.
5. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
6. Isi jerigen dengan larutan nutrisi hidroponik

7. Masukkan gelas plastik ke dalam lubang jerigen yang sudah dibuat sebelumnya.

8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari (teras
rumah).



Dengan uraian di atas dan melihat gambar yang ada, kita bisa menyimpulkan bahwa bertanam
dengan hidroponik bukanlah suatu hal yang sulit dan mahal. Dan yang perlu diingat adalah dengan
hidroponik ini kita bisa bertanam ditempat yang sempit dan tidak ada tanah sekalipun. Akan lebih
bagus lagi kalau dalam penempatan pot disusun dalam rak rak tingkat sehingga bisa lebih
memaksimalkan lahan yang ada. Anda tertarik..??? Mari kita coba di rumah kita masing masing....

Anda mungkin juga menyukai