Makalah Matahari Sebagai Sumber Energi
Makalah Matahari Sebagai Sumber Energi
Makalah Matahari Sebagai Sumber Energi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanpa kita sadari penerapan ilmu fisika tersebut dapat kita jumpai dalam
lingkungan kita seperti pada komponen abiotik dalam lingkungan.
pemanfaatan lingkungan untuk menjadi sumber energi pun tidak luput dari
penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari kita. Salah satu contoh dari
penerapan ilmu fisika dan pemanfaatannya yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari kita dan di lingkungan kita seperti energi matahari.
Zaman sekarang ini banyak orang melakukan penelitian dalam rangka
pemanfaatan energi matahari. Energi ini berpotensi mampu menyediakan
kebutuhan konsumsi energi dunia. Apalagi di Indonesia yang mana terletak
didaeah khatulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai sumber energi matahari
yang berlimpah yang harus di eksplorasi secara optimal. Pemanfaatan energi
matahari ini dapat berupa pemanfaatan secara termal misalnya saja digunakan
secara langsung untuk memproduksi listrik.
Berkaitan dengan hal diatas, kita perlu terlebih dahulu mempelajari
mengenai matahari dimana matahari dapat berfungsi sebagai sumber energi
yang penulis jadikan sebagai bahasan pokok dalam makalah ini. Pada makalah
ini akan dijelaskan mengenai matahari sebagai sumber energi, mekanisme
fotosintesis sebagai produsen tingkat I, dan beberapa contoh siklus energi dan
kekekalan energi. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada bab bab
selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud matahari sebagai sumber energi?
2. Bagaimana mekanisme fotosintesis sebagai produsen tingkat I?
3. Sebutkan contoh siklus energi dan kekekalan energi!
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang matahari sebagai sumber energi.
2. Mengetahui mekanisme fotosintesis sebagai produsen tingkat I.
3. Mengetahui beberapa contoh siklus energi dan kekekalan energi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Matahari Sebagai Sumber Energi
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata
149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah
planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata
Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G. Matahari adalah
suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari
mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil
lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar,
karena 98% massa Tata Surya terkumpul padamatahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat
sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga
lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus
bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan
zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu
kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa
matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang
sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai
1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya
merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari
ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan,
bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000
juta tahun lalu.
Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi bumi.
Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan,
membuat udara dan air tetap bersirkulasi, dan banyak hal lainnya. Matahari
juga merupakan sumber energi terbesar dibumi. Energi yang terkandung
dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya berasal dari matahari. Matahari
jugs mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, tahun dan planet-planet lain. Berkat adanya sinar
matahari dunia menjadi hidup karena sinar matahari memberikan energi pada
semua makhluk bumi.
Matahari adalah sumber energi terbentuknya lapisan ozon. Lapisan ozon
adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas
permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi
ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar
ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah
terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul
nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari
matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua.
Matahari merupakan sumber energi pembentukan awan yang merupakan
dasar dari pembentukan hujan di atmofser. Matahari menguapkan air yang
ada di Bumi atau dapat juga disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi
merupakan gabungan peristiwa evaporasi dan transpirasi, kedua proses ini
merupakan perubahan air menjadi uap air sebagai hasil pemanasan oleh
matahari dari permukaan bumi ke atmosfer. Evaporasi terjadi pada sungai,
danau, laut, waduk dan permukaan tanah Transpirasi terjadi pada tanaman
melalui sel-sel stomata. Matahari merupakan faktor tertinggi dalam terjadinya
proses evapotranspirasi, yaitu sekitar 95% proses terjadinya evapotranspirasi
terjadi dengan bantuan matahari.
Dari proses evapotranspirasi inilah yang akhirnya akan berubah menjadi
uap air, dari uap air tersebut akan membentuk awan. Lama-kelamaan awan
tersebut berkumpul di atmosfer, dan membentuk hujan. Hujan merupakan
peristiwa yang penting bagi sumber kehidupan. Pembagian air keseluruh
wilayah permukaan di Bumi dapat dilakukan dengan adanya peristiwa hujan.
2.2 Mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat I
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan
hidup di bumi. Fotosintesis terutama dilakukan oleh tumbuhan hijau. Dalam
proses fotosintesis terdapat 3 komponen utama yakni :
1. Komponen tersedianya gas karbondioksida yang sumbernya terutama
diperoleh dari udara.
2. Komponen klorofil sebagai syarat mutlak dalam sistem hijau daun untuk
memungkinkan terlaksananya proses fotosintesis.
3. Adanya sinar matahari untuk ditransformasikan sebagai modal energi.
Pada dasarnya, fotosintesis terjadi dalam dua tahapan. Kedua tahap itu
berlangsung dalam kloroplas, namun pada dua bagian yang berbeda .Tahap I
adalah proses penangkapan energi surya atau proses-proses yang bergantung
langsung pada keberadaan cahaya. Seluruh proses pada tahap ini disebut
reaksi terang. Tahap II adalah proses-proses yang tidak bergantung langsung
pada keberadaan cahaya. Proses-proses atau reaksi-reaksi pada tahap ini
disebut reaksi gelap.
Reaksi-reaksi cahaya berlangsung pada bagian grana kloroplas.
Sebagian energi matahari yang diserap akan diubah menjadi energi kimia,
yaitu berupa zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu akan digunakan
untuk proses penyusunan zat gula. Sebagian energi matahari juga digunakan
untuk fotolisis air (H
2
O) sehingga dihasilkan ion hidrogen (H
+
) dan O
2
. Ion
hidrogen tersebut akan digabungkan dengan CO
2
membentuk zat gula
(CH
2
O)n. Sedangkan O
2
-nya akan dikeluarkan.
Skema 2.2 reaksi terang
Reaksi-reaksi gelap terjadi pada bagian matrik stroma kloroplas. Pada
bagian ini, terdapat seluruh perangkat untuk reaksi-reaksi penyusunan zat
gula. Reaksi tersebut memanfaatkan zat berenergi tinggi yang dihasilkan pada
reaksi terang. Reaksi penyusunan ini tidak lagi bergantung langsung pada
keberadaan cahaya, walaupun prosesnya berlangsung bersamaan dengan
proses-proses reaksi terang. Karena itulah, reaksi-reaksi pada tahap ini
disebut reaksi gelap. Reaksi tersebut dapat terjadi karena adanya enzim-enzim
fotosintesis. Sesuai dengan nama penemunya yaitu Benson dan Calvin, maka
daur reaksi penyusunan zat gula ini disebut daur Benson Calvin. Hasil awal
fotosintesis adalah berupa zat gula sederhana yang disebut glukosa
(C
6
H
12
O
6
). Selanjutnya, sebagian akan diubah menjadi amilum (zat tepung =
pati) yang ditimbun di daun, atau organ-organ penimbunan yang lain.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama fotosintesis. Albert
Einstein menyebut energi matahari sebagai foton (kuantum). Cahaya
mempengaruhi fotosintesis dalam tiga hal, yaitu : (1) intensitas, (2) lama
pencahayaan dan (3) warna cahayanya. Menurut warna cahayanya, cahaya
matahari terdiri atas 7 jenis warna sinar. Bukti bahwa cahaya matahari
tersusun atas bermacam-macam warna sinar dapat kita lihat pada peristiwa
pelangi. Ke tujuh warna sinar memiliki panjang gelombang yang berbeda-
beda. Berdasar urutan panjang gelombangnya dari panjang ke pendek adalah
meliputi sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Dengan demikian, persamaan fotosintesis yang lengkap adalah sbb :
6CO2 + 6 H2O + Energi Matahari C
6
H
12
O
6
+ O
2
klorofil
Gambar proses fotosintesis
Berdasar uraian di atas dapat kita tarik beberapa pengertian : (1) Fotosintesis
menggunakan energi matahari untuk menyusun zat gula sederhana. (2) Zat
gula disusun dari bahan dasar yaitu berupa H2O dan CO2. (3) Fotosintesis
menghasilkan bahan sisa berupa O2 dan H2O. (4) Fotosintesis hanya dapat
dilakukan oleh tumbuhan dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis menyusun
zat gula dari air dan karbon dioksida (CO2), sehingga sering disebut pula
asimilasi karbon.
2.3 Beberapa Contoh Siklus Energi Dan Kekekalan Energi
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu
usaha / kerja. Energi tidak dapat dilihat. Yang terlihat adalah akibat adanya
energi tersebut.
Siklus energi lebih ditekankan pada perputaran energi yang terjadi
diantara komponen ekosistem. Menurut hukum termodinamika bahwa energi
dapat berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan serta diciptakan. Perubahan
bentuk energi inn dikenal dengan istilah transformasi energi. Aliran energi di
alam atau ekosistem tunduk kepada hukum-hukum termodinamika tersebut.
Dengan proses fotosintesis energi cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan,
dan diubah menjadi energi kimia atau makanan yang disimpan di dalam
tubuh tumbuhan. Proses aliran energi berlangsung dengan adanya proses
rantai makanan. Tumbuhan dimakan oleh herbivora, dengan demikian energi
makanan dari tumbuhan mengalir masuk ke tubuh herbivora. Herbivora
dimakan oleh karnivora, sehingga energi makanan dari herbivora masuk ke
tubuh karnivora. Di alam rantai makanan itu tidak sederhana, tetapi ada
banyak, satu dengan yang lain saling terkait atau berhubungan sehingga
membentuk jaring-jaring makanan. Organisme-organisme yang memperoleh
energi makanan dari tumbuhan dengan jumlah langkah yang sama
dimasukkan ke dalam aras trofik yang sama. Makin tinggi aras trofiknya,
makin tinggi pula efisiensi ekologinya.
Semua organisme hidup membutuhkan energi karena banyak reaksi
biokimia yang berlangsung dalam tubuhnya membutuhkan energi. Makanan
yang dikonsumsi organisme akan mengalami proses pembakaran di dalam
tubuhnya, dimana proses tersebut dikenal dengan metabolisme. Dalam proses
metabolisme ini energi dalam makanan diubah menjadi energi yang dapat
digunakan untuk melakukan kerja. Energi secara terus menerus diterima dari
matahari dengan kecepatan konstan. Panas matahari diradiasikan ke bumi.
Dalam hal ini energi yang diperoleh dan yang hilang dari bumi harus
seimbang. Dalam kondisi tertentu tumbuhan yang mati tidak membusuk,
melainkan menjadi fosil, misalnya dalam bentuk batubara. Dari mahluk hidup
yang lain, pada kondisi tertentu dapat terbentuk minyak bumi. Batu bara dan
minyak bumi dikelompokkan sebagai bahan bakar fosil.
Sel mahluk hidup membutuhkan energi yang terus menerus untuk
melakukan berbagai proses, seperti pertumbuhan, pembiakan. Energi ini
diperoleh dengan oksidasi senyawa organik yang mengandung karbon (C).
Oksidasi atau pembakaran di dalam sel ini disebut dengan respirasi. Respirasi
tersebut dipercepat dengan katalis yang disebut enzym. Pada respirasi
dihasilkan karbondioksida (CO
2
) dan air (H
2
O) melalui reaksi
C
6
H
12
O
6
+ 6 O
2
E + 6 CO
2
+ 6 H
2
O
Energi yang dibebaskan ini digunakan untuk berbagai proses kehidupan
organisme. Untuk mendapatkan glukosa yang digunakan sel dalam proses
respirasi ini tergantung pada tipe sel tersebut. Sel ototrop dapat mengolah
sendiri makanannya, misalnya membuat glukosa sendiri. Jadi, sel ototrop
adalah kelompok produsen (misalnya tumbuhan berhijau daun). Proses
pembuatannya dilakukan dalam klorofil, yang membantu sel mengubah
energi matahari menjadi energi kimia yang tersimpan dalam molekul-
molekul senyawa organik. Inilah yang disebut dengan fotosintesis. Energi
cahaya digunakan untuk membangun (mensistesis) senyawa kompleks dari
senyawa yang lebih sederhana dalam daun. Dengan cara demikian
karbondioksida dengan air dibantu klorofil dan energi matahari diubah
menjadi glukosa dan oksigen.
6 CO
2
+ 6 H
2
O + E C
6
H
12
O
6
+ O
2
, dengan E = energi
matahari
Tidak semua sel dapat mengadakan proses fotosintesis. Sel heterotrof
yang mengelola makanan dari sumber lain, harus memperoleh glukosa dari
lingkungan. Karena itulah terjadi proses memangsa dalam rantai makanan.
Berdasarkan piramida makanan, organisme ototrof menduduki tingkat
pertama, sedangkan organisme heterotrof yang mendapat energi dari ototrof
menduduki peringkat dibawahnya.
Energi kimia yang tersedia untuk memperoleh kehidupan ternyata
berkurang secara teratur melalui rantai makanan, sehingga untuk memahami
kerja dari suatu ekosistem harus dipelajari seluk beluk energi yang berproses
sepanjang rantai makanan tersebut.
Perbandingan (ratio) dari produksi total terhadap respirasi total
merupakan indikasi dari keseimbangan energi dalam suatu sistem.
Efisiensi pengubahan energi surya ke energi kimiawi tergantung pada
species dan kondisi pertumbuhan tanaman tersebut. Pada kasus lain, energi
tidak diabsorbsi, tapi dipantulkan atau ditransmisikan ke jaringan. Energi
yang diabsorbsi pada umumnya disimpan sebagai panas dan digunakan untuk
proses penguapan air pada permukaan daun dan jenis proses fisik lainnya.
Sebagian besar energi dalam proses kehidupan digunakan untuk respirasi.
Sisanya disimpan dalam jaringan tanaman sebagai bahan yang kaya energi
dan simpanan ini digunakan sebagai makanan hewan.
Berikut contoh kekekalan energi dalam bisa kita temui dalam
kehidupan sehari-hari :
- Air dapat menghasilkan listrik. Air jatuh dari langit, mengubah energi
potensial menjadi energi kinetik. Energi ini kemudian digunakan untuk
memutar turbin generator untuk menghasilkan listrik. Dalam proses ini,
energi potensial air di bendungan dapat diubah menjadi energi kinetik
yang kemudian dapat menjadi energi listrik.
- Ketika mobil yang bergerak menabrak mobil yang diparkir dan
menyebabkan mobil yang diparkir untuk bergerak, energi ditransfer dari
mobil pindah ke mobil yang diparkir.
- Ketika Anda mendorong buku di meja, energi dari lengan Anda bergerak
ditransfer dari tubuh Anda ke buku, menyebabkan buku bergerak.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi
bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat
bagi kehidupan, membuat udara dan air tetap bersirkulasi, dan banyak
hal lainnya.
2. Fotosintesis (asimilasi karbon) merupakan proses pengubahan energi
cahaya(energi fisika) menjadi energi kimia (zat gula).
3. Siklus energi lebih ditekankan pada perputaran energi yang terjadi
diantara komponen ekosistem. Menurut hukum termodinamika bahwa
energi dapat berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan serta
diciptakan. Perubahan bentuk energi inn dikenal dengan istilah
transformasi energi.