BAB I. Demografi Dan Pembangunan Pertanian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN


Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan
komposisi penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah tersebut selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu dikarenakan proses demografi yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi. Oleh karena struktur penduduk yang dinamis
atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, maka perlu sekali
untuk mengetahui komposisi penduduk di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan
komposisi penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan
penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Melalui komposisi penduduk akan
diperoleh berbagai data mengenai penduduk menurut jenis kelamin dan
pengelompokan umur. Demikian, nantinya akan dapat diketahui kelompok umut
produktif dan tidak produktif. Hal ini akan memudahkan pemerintah di suatu
negara untuk meramalkan kebijakan apa yang akan diambil ketika melakukan
pembangunan. Sumber daya manusia/penduduk juga merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan. Sumber daya
manusia/jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi
akan menjadi beban bagi suatu negara untuk memenuhi kebutuhan dasar
penduduknya (Siagian, 2001).
Ledakan pertumbuhan penduduk akan berdampak pada penyediaan bahan
pangan dunia. Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berpengaruh pada
penyediaan pangan dunia. Tingkat pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan
bahan pangan dunia sangat erat hubungannya.
Meningkatnya jumlah penduduk harus disertai dengan jumlah bahan pangan
dunia yang tersedia. Banyaknya penduduk akan mengurangi lahan yang akan
digunakan untuk pertanian, perternakan, dan lahan-lahan untuk produksi pangan.
Dengan berkurangnya lahan hijau di dunia karena banyaknya jumlah penduduk,
maka kualitas alam dalam penyediaan kebutuhan manusia khususnya pangan
semakin menurun sebagai akibat pertumbuhan penduduk. Sikap pemerintah dan
masyarakat yang peduli terhadap keseimbangan antara pertumbuhan jumlah
penduduk dan ketersediaan bahan pangan sangatlah penting.
Oleh karena itu, dengan menelaah dan menganalisis komposisi penduduk,
permasalahan kependudukan dapat dideteksi dan dicarikan upaya pencegahan dan
penyelesaian masalahnya. Demikian, jika di suatu negara tidak diketahui
komposisi penduduknya maka akan sangat sulit untuk mengkaji kebijakan
pembangunan yang harus diambil untuk pengembangan suatu wilayah di masa
depan. Komposisi penduduk memiliki manfaat dan peranan yang sangat penting
untuk kehidupan manusia di suatu negara, baik dalam bidang pembangunan
maupun sosial ekonomi masyarakatnya. penduduk dapat digunakan sebagai dasar
peletakan kebijakan dari program-program pembangunan yang direncanakan oleh
pemerintah (Sanjaya, Windu diakses 17 Maret 2013).
Keterangan atau informasi tentang penduduk menurut umur yang terbagi
dalam kelompok umur lima tahunan, sangat penting dan dibutuhkan berkaitan
dengan pengembangan kebijakan kependudukan terutama berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia. Jumlah penduduk yang besar dapat
dipandang sebagai beban sekaligus juga modal dalam pembangunan. Selain itu,
dengan mengetahui komposisi penduduk dapat juga diketahui penduduk usia
produktif, belum produktif dan tidak lagi produktif, sehingga dapat diketahui
berapa angka beban ketergantungan (dependency ratio) suatu negara serta angka
harapan hidup suatu negara. denga perencanaan pembangunan yang tepat
permasalahan kependudukan akan diramalkan sejak dini, sehingga tidak akan
mengganggu jalannya pembangunan dalam bidang material maupun spiritualnya.
Di bidang pertanian misalnya, penghitungan komposisi penduduk berfungsi untuk
mengetahui jumlah kelebihan dan kekurangan pangan yang dialami di sebuah
wilayah. Secara otomatis pemerintah lebih mudah dalam memantau pertumbuhan.





BAB II
PEMBAHASAN


A. KONSEP DASAR TENTANG DEMOGRAFI
1. Pengertian Demografi
Demografi berasal dari kata demos yang berarti rakyat atau penduduk dan
grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adlah tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai penduduk. Menuruit A. Guillaerd (1985),
demoigrafi adalah elements de statistique humaine on demographic compares.
Definisi demografi antara lain sebagai berikut.
1. Demografi merupakan studi ilmiah yang menyangkut masalah
kependudukan, terutama dalamm kaitannya dengan jumlah, struktur, dan
perkembangan suatu penduduk.
2. Demografi merupakan studi stastistik dan matematis tentang besar,
komposisi, dan distribusi penduduk, serta perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalui komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian,
perkawinan, dan mobilitas sosial.
3. Demografi merupakan studi tentang jumlah, penyebaran territorial dan
komposisi penduduk, serta perubahan-perubahan dan sebab-sebabnya.

2. Ruang lingkup
Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi,
dan perwakinan dengan proses penduduk dan hukum pertumbuhan penduduk.
Sedangkan menurut A. Laundry (1937), demografi formal bersifat analitnik
matematik dan teknik-teknik sosiologikal. Demografi atau studi populasi adalah
penghubungan antara penduduk dan sistem sosiel.

3. Tujuan dan manfaat
Tujuan Demografi :
a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam daerah tertentu.
b. Menjelaskan pertumbuhan, masa lampau, penurunannya, dan
persebarannya.
c. Menggambarkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
d. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Manfaat Demografi
a. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan,
perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan
lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran
jika mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang
akan datang.
b. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
c. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-
rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya
hidup sesorang di negara yang bersangkutan
d. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari
ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor
pertanian, industri dan jasa.

4. Variabel Demografi dan Ukuran-ukuran Dasar Demografi
Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap
perubahan komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
1) Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2) Kematian (death/mortalitas)
3) Migrasi (perpindahan)


Ukuran-ukuran Dasar Demografi
1. Demografi - Rate
Rate adalah angka yang memperlihatkan kemungkinan terjadinya suatu
kejadian atau penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu. Atau bisa
juga sebagai perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang
memiliki risiko kejadian tersebut. Nilai rate ini dipakai untuk menyatakan
kecepatan kejadian dan dinamika tertentu dalam masyarakat. Contohnya
mortality rate, morbidity rate, dan natality rate.
2. Demografi - Rasio
Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu
waktu. Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan
yang tidak saling tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya suatu
kejadian.
Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan
terhadap jumlah yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam
bentuk persepuluh, perseratus, atau perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis
kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
3. Demografi - Proporsi
Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator
dengan penyebut atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk bagian
dari penyebut, dengan satuan %.
4. Demografi - Rata-rata
Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan
semua nilai pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya
pengamatan yang ada.
5. Demografi - Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu
kegiatan telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.


6. Demografi - Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil
pelaksanaan suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada
jangka waktu yang telah ditentukan.
7. Demografi - Jumlah
Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi,
misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk
Indonesia di tahun 2000 berjumlah 203,5 juta orang.
8. Demografi - Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000.
Dalam rumus, dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio ,
angka, atau proporsi maka akan mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya.
9. Demografi - Kohor
Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa
demografi secara bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran
adalah sekumpulan orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah
ukuran yang digunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada
suatu kohor tertentu.

B. PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Pengertian Pembangunan Pertanian
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan dari
suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya (Saragih, 2002 dalam
Turindra, 2009). Sementara menurut Riyadi dalam Turindra 2009
pembangunan adalah suatu usaha atau proses perubahan, demi tercapainya
tingkat kesejahteraan atau mutu hidup suatu masyarakat (dan individu-
individu didalamnya) yang berkehendak dan melaksanakanpembangunan.
Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat tani yang sebagian besar (80 %) masyarakat di
pedesaan Indonesia. Meningkatnya taraf hidup ini dapat dicapai dengan
meningkatkan produktivitas usaha tani, untuk dapat mengelola usaha taninya
secara efisien diperlukan adanya perubahan perilaku untuk mampu berusaha
tani lebih menguntungkan. Perubahan perilaku ini merupakan efek / dampak
dari suatu proses komunikasi dan merupakan dampak yang tinggi kadarnya
setelah dampak kognitif dan dampak afektif (Nikmatullah, 1995 dalam
Turindra, 2009).
Menurut Mosher (1991) dalam Turindra (2009) pembangunan pertanian
merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi dan masyarakat
secara umum. Pembangunan pertanian memberikan sumbangan kepadanya
serta menjamin bahwa pembangunan menyeluruh itu (overall development)
akan benar benar bersifat umum, dan mencakup penduduk yang hidup dari
bertani yang jumlahnya besar dan dalam beberapa tahun mendatang,
diberbagai negara, akan terus hidup dari bertani.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan pertanian
adalah suatu proses perubahan yang lebih baik untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat tani.

2. Faktor-Faktor Pembangunan Pertanian
Faktor utama yaitu faktor-fakor harus ada supaya pembangunan
pertanian dapat berlangsung, yang terdiri dari :
a. faktor pasar, yang dapat disamakan dengan faktor adanya kebutuhan
b. faktor teknologi, yang berkembang yang dapat disamakan dengan
keahlian
c. faktor tersedianya alat-alat dan bahan-bahan pertanian yang dapat
disamakan dengan modal
d. faktor insentif yang dapat mempengaruhi kesediaan petani
e. faktor transportasi yang dapat disamakan dengan faktor modal
(Hadisapoetro, 1973).

Sedangkan menurut Mosher (1991) faktor faktor yang memperlancar
pembangunan pertanian adalah : (a) pendidikan pembangunan yaitu
bagaimana mendidik petani untuk mengambil manfaat dari masyarakat lain
dimasa lampau yang dapat membantu masyarakat itu maju dan berkembang
sesuai yang dikehendaki (b) kredit produksi adalah meminjamkan sejumlah
dana untuk membiayai usaha tani petani dalam rentang waktu saat
pembelian sarana produksi dan saat penjualan hasil panen (c) kerjasama
kelompok petani, karena kesibukan dalam usaha taninya kebanyakan petani
tidak mau bekerja sama sehingga perlu suatu dorongan dan bantuan
sistematis bagi kegiatan kelompok petani tersebut dan diharapkan akan
segera menjadi suatu aktivitas bersama secara sukarela (d) memperbaiki dan
memperluas tanah pertanian yaitu memperbaiki mutu tanah yang telah
dijadikan usaha tani dan mengusahakan tanah baru untuk pertanian (e)
perencanaan nasional pembangunan pertanian yaitu proses pengambilan
keputusan oleh pemerintah tentang apa yang hendak dilakukan mengenai
tiap kebijaksanaan dan tindakan yang mempengaruhi pembangunan.

3. Tujuan Pembangunan Pertanian
Menurut Garis-Garis Besar Haluan Negara dan pelaksanaan Pelita II
pembangunan pertanian ditujukan untuk:
1. Meningkatkan Produksi pangan menuju swasembada karbohidrat non
terigu, sekaligus meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan
protein, lemak, vitamin, dan mineral.
2. Meningkatkan tingkat hidup petani melalui peningkatan penghasilan
petani.
3. Memperluas lapangan kerja disektor pertanian dalam rangka perataan
pendapatan.
4. Meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi impor hasil pertanian.
5. Meningkatkan dukungan yang kuat terhadap pembangunan industri untuk
menghasilkan barang jadi atau setengah jadi.
6. Memanfaatkan dan memelihara kelestarian sumber alam, serta memilihara
dan memperbaiki lingkungan hidup.
7. Meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaan secara terpadu dan
serasi dalam kerangka pembangunan daerah. Tujuan akhir dari
pembangunan semesta ini adalah terciptanya masyarakat yang adil,
makmur, baik material maupun spiritual yang diridhoi oleh Tuhan Yang
Maha Esa, maka dari itu pembangunan pertanian yang merupakan bagian
dari pembangunan ekonomi harus selau diarahkan agar dapat tercapainya
tujuan akhir tersebut.

4. Syarat Pembangunan Pertanian
Syarat Pokok Pembangunan Pertanian :
(1) adanya pasar untuk hasil-hasil usahatani,
(2) pengembangan teknologi,
(3) tersedianya faktor produksi
(3) adanya perangsang produksi bagi petani/insentif, dan
(5) tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu

Syarat Pelancar Pembangunan Pertanian :
(1) pendidikan pertanian,
(2) kredit produksi,
(3) kegiatan gotong royong petani,
(4) perbaikan dan perluasan tanah pertanian,dan
(5) perencanaan nasional pembangunan pertanian

5. Strategi dasar Pembangunan Pertanian
Strategi Dasar
a. Pembangunan pertanian perlu diarahkan pada pengembangan komoditas
unggulan berdasarkan keunggulan komparatif melalui pendekatan
kawasan yang terintegrasi dengan pembangunan pedesaan.
b. Pembangunan pertanian harus mendahulukan kesejahteraan petani dalam
arti luas dengan menumbuh kembangkan partisipasi petani melalui
system kelembagaan yang mandiri sehingga petani dapat akses terhadap
teknologi, modal, dan pasar
c. Peningkatan dan pengembangan inovasi teknologi untuk menghasilkan
produktivitas dan kualitas produk usatani dan agroindustri spesifik lokasi
perlu dikembangkan untuk meningkatkan keunggulan komparatif dan
kompetitif komoditas peratanian Indonesia.
d. Peningkatan nilai tambah pertanian melalui pengembangan agroindustri
skala kecil di pedesaan dengan mengembangkan usaha-usaha
agroindustri rumah tangga dengan menitik beratkan peran wanita.
e. Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dalam mempromosikan produk-
produk pertanian di pasar internasional.
f. Mengembangkan system transfer pengetahuan dan ketrampilan petani
pada setiap pusat pertumbuhan agribisnis melalui sekolah pertanian
lapang dengan system klinik agribisnis
g. Perlu adanya pola kemitraan (contract farming) yang saling
menguntungkan antara kelembagaan petani dengan agribisnis skala besar
dengan system pengawasan yang ketat dari pemerintah
h. Perlu adanya perlindungan petani kecil melalui peraturan pemerintah
khususnya yang berkaitan dengan perdagangan internasional komoditas
pertanian.
i. Peningkatan dukungan kebijakan makro ekonomi baik fiskal maupun
moneter seperti kemudahan kredit bagi petani, pembangunan irigasi
maupun pasar, dll
j. Peningkatan peran serta perguruan tinggi dalam pembangunan agribisnis
k. Peningkatan koordinasi pembangunan agribisnis antar wilayah dan antar
sektor pendukungnya.
6. Visi dan Misi Pertanian
Visi
Visi pembangunan pertanian adalah membangun petani melalui bisnis
pertanian yang modern, efisien, dan lestari yang terpadu dengan pembanguna
wilayah.
Ciri-ciri dari visi ini adalah :
a. Membangun petani mengandung pengertian prioritas pembangunan
pertanian harus mendahulukan kesejahteraan petani dalam arti luas
sehingga mampu menumbuh kembangkan partisipasi petani dan mampu
meningkatkan keadaan sosial-ekonomi petani melalui peningkatan akses
terhadap teknologi, modal, dan pasar.
b. Bisnis pertanian mengandung pengertian pertanian harus dikembangkan
dalam suatu sistem agribisnis pertanian mulai dari bisnis input produksi,
hasil produksi pertanian, deversifikasi usaha pertanian, serta bisnis hasil
olahannya yang mampu akses ke pasar internasional. Melalui aktifitas
agribisnis pertanian yang lebih luas ini diharapkan mampu lebih
meningkatkan peran pertanian terhadap pembangunan nasional baik
terhadap penyerapan tenaga kerja, pendapatan nasional, perolehan devisa,
maupun peningkatan gizi masyarakat
c. Modern mengandung pengertian menggunakan teknologi yang dinamis
dan spesifik lokasi pengembangan sesuai dengan tutuntan zaman.
d. Efisien mengandung pengertian mampu berdaya saing di pasar
internasional yang dicirikan pada pengembangan yang didasarkan
sumberdaya yang mempunyai keunggulan komparatif dan berkualitas
tinggi
e. Lestari mengandung pengertian menggunakan sumberdaya yang optimal
dan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumberdaya pertanian.
f. Terpadu dengan pembangunan wilayah mengandung pengertian
pembangunan pertanian harus didukung oleh pembangunan wilayah baik
pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sosial ekonomi
kemasyarakatan.





Misi
Berdasarkan visi pembangunan tersebut, maka misi pembangunan pertanian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Memfasilitasi dan mengembangkan pusat-pusat petumbuhan komoditas
unggulan yang berdaya saing yang terorganisasi oleh organisasi ekonomi
petani dalam system agribisnis.
b. Memodernisasi sektor pertanian sebagai aktifitas bisnis berspektrum luas
mulai dari bisnis input produksi, deversifikasi usaha pertanian, penangan
pasca panen, serta bisnis hasil olahannya yang mampu akses ke pasar
internasional melalui inovasi teknologi spesifik lokasi dan ramah
lingkungan
c. Memfasilitasi dan mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia
baik aparat pemerintah, maupun pelaku agribisnis khususnya petani
melalui pengetahuan dan ketrampilan petani pada setiap pusat
pertumbuhan agribisnis melalui sekolah pertanian lapang dengan
melibatkan perguruan tinggi dan libang-litbang pertanian
d. Memfasilitasi dan mendorong berkembangnya usaha-usaha agroindustri
hulu maupun pengolahan hasil dengan prioritas skala kecil di setiap
wilayah
e. Memfasilitasi dan mendorong keterpaduan pembangunan agribisnis
dengan pembangunan wilayah baik pembangunan infrastruktur maupun
pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan.
f. Memfasilitasi dan mendorong citra produk-produk pertanian Indonesia
melalui promosi di pasar internasional







BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN
1. Bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan
perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal
yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut
seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu
keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin tertentu.
2. Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh
terhadap perubahan komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran
dan jenis kelamin.
3. Pembangunan secara umum adalah untuk memaksimumkan
kesejahteraan sosial (social welfare) yang harus memenuhi empat
komponen tujuan utama, yakni: pertumbuhan, pemerataan, kelestarian,
hak asasi manusia. Oleh karena itu dalam pembangunan pertanian tujuan
utama ini dicoba akan diwujudkan sesuai dengan potensi dan
peluangnya. Berdasarkan identifikasi masalah dan isu pembangunan
pertanian sesuai dengan tuntutan demokratisasi dan globalisasi tersebut,
maka dapat dibuat arah pembangunan pertanian pada masa datang.
4. Pembangunan pertanian adalah suatu proses perubahan yang lebih baik
untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya
masyarakat tani.

B. SARAN
1. Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya
penduduk yang relatif cepat, begitu pula membatasi kelahiran untuk
meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu atau
bayi saat proses melahirkan.berikan masukan-masukan dan dorongan
pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat
dan pemerintah.
2. Untuk meningkatkan pembangunan pertanian di masa yang akan datang
maka diperlukan visi, misi, tujuan serta strategi pembangunan pertanian
yang baik.


























DAFTAR PUSTAKA


Turinda,Aziz.http://azisturindra.wordpress.com/2009/11/25/pembangunan-
pertanian/. diakses pada tanggal 17 September 2014 Pukul 16.11 WIB
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_pertanian. diakses pada
tanggal 18 September 2014 Pukul 10.45 WIB
http://panaketapel.blogspot.com/2013/02/syarat-pokok-pembangunan-
pertanian.html diakses pada tanggal 18 September 2014 Pukul 12.15 WIB
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4210/pdf. diakses pada tanggal 17
September 2014 Pukul 17.00 WIB
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4210/pdf. diakses pada tanggal 18
September 2014 Pukul 13.12 WIB
http://artikelkesmas.blogspot.com/2013/05/makalah-demografi.html. diakses pada
tanggal 16 September 2014 Pukul 19.30 WIB
http://www.scribd.com/doc/80890273/Konep-Dasar-Demografi-Edit. diakses
pada tanggal 16 September 2014 Pukul 20.00 WIB
http://praynadeak.wordpress.com/2013/02/03/pengertian-ruang-lingkup-tujuan-
dan-ukuran-dasar-demografi/. diakses pada tanggal 17 September 2014
Pukul 15.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai