Karies Pada Gigi Sulung Dan Permanen & Klasifikasi Karies Menurut G.v.black Dan G.J.mount

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MARINA ROSYANA

1206207956


MACAM KARIES PADA GIGI SULUNG DAN GIGI PERMANEN
Karies Gigi Tetap
o Smooth Surface Caries (Free Smooth Surface dan Approximal Smooth Surface)
Bermula dari enamel
Masih bersifat reversible
Terdapat pada bagian kontak interproksimal dan bagian permukaan lunak lain
Ditandai dengan bercak putih kemudian terjadi penghancuran enamel dan akhirnya
terbentuk kavitas
Perawatan
- Diet
- Pemberian mineral untuk membantu remineralisasi enamel
o Occlusal caries
Bermula dari enamel
Sulit dideteksi daripada karies permukaan lunak
Deteksi dengan melihat adanya stain pada pit dan fissure
Tahapan
- Small pit Mikroorganisme mulai menyerang pit
- Bluish-white area Sifat dentin lebih lunak dari enamel sehingga
mikroorganisme mulai menyerang dentinoenamel junction, menyebabkan bercak
putih pada enamel
- Open cavity Terlihat kavitas besar berwarna coklat muda
- Pulpitis Mikroorganisme mencapai pulpa dan terjadi infeksi
- Apical abscess Pulpa mati dan pulpitis mencapai ligamen periodontal
Tempat rentan perkembangan mikroorganisme
- Enamel pit dan fissure permukaan oklusal M dan P, Bucal pit pada M, dan
Palatal pit pada I atas
- Permukaan enamel approximal bagian servikal dari contact point
- Enamel bagian servikal, koronal dari gingival margin
- Pasien penyakit periodontal pada gingival recession
- Bagian yang direstorasi
o Root caries
Pada cementum bagian akar dan dentin
Kebanyakan pada orang dewasa
Tahapan
- Rusaknya cementum dan dentin
- Terbentuk kavitas
- Open Cavity
- Pulpitis
- Apical Abscess
o Secondary caries Pada permukaan marginal dari restorasi

Karies Gigi Sulung
o Rampant caries
Prevalensi lebih tinggi dibandingkan dengan gigi tetap
Proses kerusakan kronis dan asimptomatis
Terjadi secara cepat (Dalam 1 tahun gigi yang terlibat bisa sampai 10 buah) dan tiba-
tiba (pulpa langsung terlibat)
Sebabnya struktur enamelnya kurang padat karena banyak mengandung air
Pemeliharaan yang tepat dengan sikat gigi yang teratur
Terjadi pada mulut yang relatif bersih
Menyerang anak-anak usia 4-8 tahun/remaja usia 11-19 tahun.
Jika terjadi pada anak usia 2-4 maka dapat dihubungkan dengan enamel hipoplasia
dan kepekaan karies yang tinggi.
Gigi mengalami kerusakan parah, sebagian besar mengalami gangren atau menjadi
radiks.
Konsistensi lesi sangat lunak dengan warna kuning sampai coklat muda.
Menyebabkan rasa sakit karena karies dalam, mungkin disertai abses
Pada gambaran radiograf terlihat gambaran radiolusen di sekitar apeks gigi

KLASIFIKASI KARIES BLACK / MOUNT
Klasifikasi Karies Menurut G.V. Black

Menurut G.V.Black, karies diklasifikasikan menggunakan lokasi spesifik dari lesi karies
yang sering terjadi pada gigi.
o Kelas I
Karies yang terjadi pada pit dan fissure semua gigi, baik anterior maupun posterior.
o Kelas II
Karies yang terjadi pada permukaan approximal dari gigi posterior. Kavitas ini biasa
terdapat pada permukaan halus di bawah titik kontak yang sulit dibersihkan. Bentuk lesi
pada kelas ini biasanya berbentuk elips.
o Kelas III
Karies yang terjadi pada permukaan approximal dari gigi anterior. Karies bisa terjadi
pada permukan mesial atau distal dari insisivus atau caninus. Bentuk lesi pada kelas ini
biasanya berbentuk bulat dan kecil.
o Kelas IV
Kelas ini merupakan lanjutan dari karies kelas III. Karies yang meluas ke incisal
sehingga melemahkan sudut incisal edgenya dan dapat menyebabkan fraktur pada gigi.
o Kelas V
Karies yang terjadi pada permukaan servikal gigi. Lesi ini bisa terjadi pada
permukaan facial atau labial, namun lebih dominan terjadi pada permukaan fasial gigi.
Kavitas pada kelas ini bisa mengenai sementum gigi.
o Kelas VI
Karies yang terjadi pada ujung-ujung cusp gigi posterior dan incisal edge.

Klasifikasi Karies Menurut G.J.Mount
Menurut G.J.Mount, karies diklasifikasikan berdasarkan lesi yang terjadi pada
permukaan gigi beserta ukuran kavitasnya yang terdiri dari 3 site, yaitu
o Site 1
Karies pada pit dan fissure di permukaan oklusal gigi anterior maupun posterior.
o Site 2
Karies pada permukaan approximal gigi anterior maupun posterior.
o Site 3
Karies pada 1/3 mahkota dari akar (servikal) sejajar dengan gingiva. Pembagian 5
ukuran dari kemajuan proses terbentuknya lesi, yaitu
o Size 0
Lesi paling awal yang diidentifikasikan sebagai tahap awal dari demineralisasi
berupa white spot.
o Size 1
Kavitas permukaan minimal. Masih dapat disembuhkan dengan peningkatan
remineralisasi struktur gigi.
o Size 2
Kavitas yang sedikit melibatkan dentin. Kavitas yang terbentuk berukuran sedang
dan masih menyisakan struktur email yang didukung dengan baik oleh dentin dan cukup
kuat untuk menyokong restorasi.
o Size 3
Kavitas yang lebih luas dari size 2. Struktur gigi yang tersisa lemah dan cusp atau
incisal edgenya telah rusak sehingga tidak dapat beroklusi dengan baik dan kurang
mampu menyokong restorasi.
o Size 4
Karies meluas dan hampir semua struktur gigi hilang seperti kehilangan cusp
lengkap atau incisal edge. Karies hampir atau sudah mengenai pulpa.

ANAMNESIS DAN DIAGNOSIS KARIES
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan gigi
dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer. Radiografi gigi dapat
membantu diagnosis, terutama pada kasus karies interproksimal. Karies yang besar dapat
langsung diamati dengan mata telanjang. Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan
menemukan daerah lunak pada gigi dengan eksplorer.
3

Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk
menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai untuk
demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan pada eksplorer dapat merusak dan
membuat lubang. 3
Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang
adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan
mengganti peralatan optis/ Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa.
Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil. 3

Gambar 7. Dental explorer, alat diagnostik karies.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/karies gigi. diakses pada tanggal 8 juli 2010
Karies berdasarkan lokasi permukaan kunyah dapat dibagi :4
Karies oklusal
Karies labial
Karies bukal
Karies palatal/lingual
Karies aproksimal
Karies kombinasi (Mengenai semua permukaan)
Pembagian lain dari karies berdasarkan lokasi : 4
Karies yang ditemukan di permukaan halus
Ada tiga macam karies permukaan halus:
o Karies proksimal adalah tipe yang paling sulit dideteksi. Tipe ini kadang tidak dapat
dideteksi secara visual atau manual dengan sebuah explorer gigi. Karies proksimal ini
memerlukan pemeriksaan radiografi.


Gambar 8. Radiografi karies proksimal
(titik hitam pada batas gigi menunjukkan sebuah karies proksimal)
Sumber : http://yayanakhyar.wordpress.com. Diakses pada tanggal 8 Juli 2010

o Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika
permukaan akar telah terbuka karena resesi gusi. Bila gusi sehat, karies ini tidak akan
berkembang karena tidak dapat terpapar oleh plak bakteri. Permukaan akar lebih rentan
terkena proses demineralisasi daripada enamel atau email karena sementumnya
demineraliasi pada pH 6,7, di mana lebih tinggi dari enamel. Karies akar lebih sering
ditemukan di permukaan fasial, permukaan interproksimal, dan permukaan lingual. Gigi
geraham atas merupakan lokasi tersering dari karies akar.
o Tipe ketiga karies ini terbentuk pada permukaan lainnya
Karies di celah atau fisura gigi.
Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Fisura terbentuk saat perkembangan alur,
dan tidak sepenuhnya menyatu, dan membuat suatu turunan atau depresio yang khas pada
strutkur permukaan email. Tempat ini mudah sekali menjadi lokasi karies gigi. Celah yang
ada daerah pipi atau bukal ditemukan di gigi geraham.
Karies celah dan fisura terkadang sulit dideteksi. Semakin berkembangnya proses
perlubangan karena karies, email terdekat berlubang semakin dalam. Ketika karies telah
mencapai dentin pada pertemuan enamel-dental, lubang akan menyebar secara lateral. Di
dentin, proses perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi.




Gambar 9.Celah atau fisura gigi dapat menjadi lokasi karies
Sumber : http://yayanakhyar.wordpress.com. Diakses pada tanggal 8 Juli 2010

Karies berdasarkan kedalamannya: 4
Karies Superfisial yaitu karies yang hanya mengenai email.
Karies Media yaitu karies yang mengenai email dan telah mencapai setengah dentin.
Karies Profunda yaitu karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan
menembus pulpa.

Gambar 10. Karies berdasarkan kedalamannya
Sumber : http://yayanakhyar.wordpress.com. Diakses pada tanggal 8 Juli 2010
Berdasarkan jaringan yang terkena karies :
4

Karies Dini/karies email tanpa kavitas yaitu karies yang pertama terlihat secara klinis, berupa
bercak putih setempat pada email.
Anamnesis : Terdapatnya bintik putih pada gigi
Pemeriksaan Objektif :
Ekstraoral ; tidak ada kelainan
Intraoral ; Kavitas (-) , lesi putih (+)
Karies email dengan kavitas yaitu karies yang terjadi pada email sebagai lanjutan dari karies
dini.
Anamnesa : Gigi bisa terasa ngilu
Pemeriksaan objektif :
Ekstraoral ; tidak ada kelainan
Intraoral ; Kavitas (+) baru mengenai email
Karies dengan dentin terbuka/dentin Hipersensitif yaitu peningkatan sensitif akibat terbukanya
dentin.
Anamnesa :
Kadang-kadang rasa ngilu waktu kemasukan makanan
Waktu minum dingin, asam dan asin
Rasa ngilu hilang setelah rangsangan dihilangkan
Tidak ada rasa sakit spontan
Pemeriksaan objektif :
Pemeriksaan ekstraoral tidak ada kelainan
Pemeriksaan intraoral : kavitas baru mengenai email

Anda mungkin juga menyukai