Peraturan Bola Voli
Peraturan Bola Voli
Peraturan Bola Voli
1. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran : Panjang lapangan : 18 m, Lebar lapangan
: 9 m, Garis serang : 3 m dari net, Tebal garis : 5 cm
2. Net
Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 9,5 Lebar net : 1 m
Tinggi net putra : 2,43 m Tinggi net puti : 2,24 m Kotak kotak net : 10 cm
3. Rod / Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang
seling (merah putih atau hitam putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping
kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang
80 cm.
4. Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet /
sejenisnya Jumlah lajur : 12 18 lajur Ukuran berat : 250 280 gram Keliling : 65 67 cm Tekanan udara :
0,40 0,45 kg / cm2
1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim, jika waktu tidak
memungkinan, akan diadakan sistem gugur.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain
cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain
untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan
pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka
pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan
memenangi pertandingan.
9. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas head-tohead kedua tim yang bersangkutan.
Kesalahan meliputi:
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar
lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh
permukaan lapangan.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga
sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double
faults.
10. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila
dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar
lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
11. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
12. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
13. Daerah servis selebar 9 m di belakang garis akhir dengan panjang tak terbatas.
14. Jika terjadi skor 2 2, set penentuan (set kelima) game sampai nilai 15.
15. Bola servis menyentuh net tetapi masuk ke daerah lawan dianggap sah.
16. Selama set 1 4 terdapat 2 kali technical time out(time out yang diberikan wasit pada kedudukan 8
dan 16) setiap set, sedangkan time out yang diminta oleh regu hanya sekali dalam tiap set lamanya 30
detik.
17. Pada set penentuan (set kelima) tidak ada technical time out, tetapi ada time out yang dapat
diminta regu sebanyak 2 kali, lamanya 30 detik.
E. Sikap Sportif dan Jujur
Sikap sportif dan jujur dalam permainan bola voli adalah :
a. Setiap pemain harus mengetahui peraturan bola voli resmi dan bersedia menaatinya.
b. Pemain harus dapat menerima setiap keputusan wasit dengan sportif tanpa perdebatan.
c. Para pemain harus bisa menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan wasit.
d. Pemain harus dapat menunjukkan rasa hormat, ramah, semangat, dan jujur, baik kepada wasit,
pemain kawan maupun lawan, serta kepada penonton.
F. Kesalahan dan Sanksinya
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan sanksi. Tingkat sanksi yang
diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1. Salah Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton
dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Sikap kasar
Perbuatan melawn atau tidak sopan, mengucapkan kata kata kotor.
b. Sikap menyerang
Memfitnah, menghina, atau memukul
c. Menyerang
Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
2. Tingkat Sanksi
Berdasarkan tingkat kesalahannya, sanksi dibedakan menjadi :
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama, diberi peringatan kepada yang bersangkutan
8. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
11. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila
dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh
meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
12. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
13. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
14. Skripsi ini berjudul Perbandingan Latihan Menggiring Bola Lengan Kanan Kiri
Bergantian dengan Latihan Menggiring Bolak Balik terhadap Peningkatan Keterampilan
Menggiring Bola Basket pada Siswa SMP Negeri 1 Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti mengenai
penggunaan latihan menggiring bola bolak balik dengan latihan menggiring bola kanankiri bergantian.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan oleh para pelatih atau pembaca untuk memilih
metode mana yang lebih sesuai dan efektif untuk meningkatkan keterampilan menggiring
bola.
Proses dari penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dengan tiap minggunya tiga kali
pertemuan. Latihan tersebut bertempat dilapangan bola basket SMP Negeri 1 Jatiwangi
Kabupaten Majalengka . Untuk latihan menggiring bola tangan kanan kiri bergantian
dilaksanakan pada hari selasa, kamis dan sabtu sedangkan latihan menggiring bola bolak
balik dilaksanakan pada hari senin, rabu dan jumat. Lamanya latihan berkisar antara 45120 menit dilakukan pada sore hari pukul 15.00-17.00 WIB.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan
menggunakan pola pre test post test group design. Pengolahan data menggunakan
teknik statistik uji t pada taraf nyata 95%.
Hipotesis pada penelitian ini adalah latihan menggiring bola tangan kanan kiri bergantian
mempunyai pengaruh lebih baik dalam peningkatan keterampilan menggiring bola
basket.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan olahraga bola basket akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang
sangat pesat, yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan serta banyaknya
jumlah penonton dalam suatu pertandingan baik orang tua maupun muda. Hal ini
memberikan gambaran bahwa permainan bola basket sangat populer dan digemari oleh
masyarakat.
Pada dasarnya permainan bola basket adalah permainan yang dilakukan secara beregu
dan kemenangan dalam suatu tim ditentukan oleh selisih jumlah point. Hal ini seperti
yang didefinisikan oleh PERBASI (1995 : 11) yaitu :
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang pemain,
tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang regu lawan dan mencegah
mudah goyah.
Untuk dapat menggiring bola dengan baik, maka diperlukan adanya suatu metode latihan
menggiring bola yang tepat dan mengarah pada pencapaian tujuan. Pada dasarnya bahwa
jenis dribble pada permainan bola basket ada dua yaitu dribble tinggi dan dribble rendah.
Banyak pelatih yang menerapkan latihan menggiring bola dengan bermacam-macam arah
seperti latihan dengan model lurus, model zig-zag, model kiri-kanan bergantian, model
hilir-mudik. Hal ini dilakukan pada dasarnya untuk menambah keterampilan pada atlet
dalam kemampuan menggiring bola.
Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti latihan menggiring bola kanan-kiri
bergantian dan menggiring bola bolak balik terhadap peningkatan keterampilan
menggiring bola pada siswa SMP Negeri 1 Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola tangan kanan-kiri bergantian dalam
usaha meningkatkan keterampilan menggiring bola ?
2. Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola dengan tangan bolak balik bergantian
dalam usaha keterampilan menggiring bola pada permainan bola basket ?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh latihan menggiring bola bolak balik dengan
latihan menggiring bola kanan-kiri ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring bola kanan-kiri bergantian terhadap
keterampilan menggiring bola.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring bola bolak balik terhadap
keterampilan menggiring bola.
3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang ditimbulkan oleh kedua bentuk latihan
tersebut terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola.
D. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti mengenai
penggunaan latihan menggiring bola bolak balik dengan latihan menggiring bola kanankiri bergantian.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan oleh para pelatih atau pembaca untuk memilih
metode mana yang lebih sesuai dan efektif untuk meningkatkan keterampilan menggiring
bola.
E. Anggapan Dasar
Anggapan dasar diperlukan untuk pegangan pokok secara umum. Mengenai anggapan
dasar ini diungkapkan oleh Surakhmad yang dikutip oleh Arikunto (1992 : 55).
Anggapan dasar atau postulat adalah Sebuah titik pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh penyelidik.
Bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan keterampilan individudalam sebuah
regu dan untuk mendapatkan hasil yang optimal, setiap individu harus dapat menguasai
teknik dasar, taktik dan didukung oleh stamina yang baik. Dalam olahraga permainan ini
diperlukan hl-hal yang menunjang ke arah pencapaian prestasi. Hal tersebut diantaranya
adalah keterampilan penguasaan teknik permainan bola basket, disamping pengalaman