Peraturan Bola Voli

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Peraturan Bola Voli

1. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran : Panjang lapangan : 18 m, Lebar lapangan
: 9 m, Garis serang : 3 m dari net, Tebal garis : 5 cm
2. Net
Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 9,5 Lebar net : 1 m
Tinggi net putra : 2,43 m Tinggi net puti : 2,24 m Kotak kotak net : 10 cm
3. Rod / Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang
seling (merah putih atau hitam putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping
kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang
80 cm.
4. Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet /
sejenisnya Jumlah lajur : 12 18 lajur Ukuran berat : 250 280 gram Keliling : 65 67 cm Tekanan udara :
0,40 0,45 kg / cm2
1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim, jika waktu tidak
memungkinan, akan diadakan sistem gugur.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain
cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain
untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan
pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka
pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan
memenangi pertandingan.
9. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas head-tohead kedua tim yang bersangkutan.
Kesalahan meliputi:
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar
lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh
permukaan lapangan.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga

sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double
faults.
10. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila
dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar
lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
11. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
12. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
13. Daerah servis selebar 9 m di belakang garis akhir dengan panjang tak terbatas.
14. Jika terjadi skor 2 2, set penentuan (set kelima) game sampai nilai 15.
15. Bola servis menyentuh net tetapi masuk ke daerah lawan dianggap sah.
16. Selama set 1 4 terdapat 2 kali technical time out(time out yang diberikan wasit pada kedudukan 8
dan 16) setiap set, sedangkan time out yang diminta oleh regu hanya sekali dalam tiap set lamanya 30
detik.
17. Pada set penentuan (set kelima) tidak ada technical time out, tetapi ada time out yang dapat
diminta regu sebanyak 2 kali, lamanya 30 detik.
E. Sikap Sportif dan Jujur
Sikap sportif dan jujur dalam permainan bola voli adalah :
a. Setiap pemain harus mengetahui peraturan bola voli resmi dan bersedia menaatinya.
b. Pemain harus dapat menerima setiap keputusan wasit dengan sportif tanpa perdebatan.
c. Para pemain harus bisa menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan wasit.
d. Pemain harus dapat menunjukkan rasa hormat, ramah, semangat, dan jujur, baik kepada wasit,
pemain kawan maupun lawan, serta kepada penonton.
F. Kesalahan dan Sanksinya
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan sanksi. Tingkat sanksi yang
diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1. Salah Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton
dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Sikap kasar
Perbuatan melawn atau tidak sopan, mengucapkan kata kata kotor.
b. Sikap menyerang
Memfitnah, menghina, atau memukul
c. Menyerang
Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
2. Tingkat Sanksi
Berdasarkan tingkat kesalahannya, sanksi dibedakan menjadi :
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama, diberi peringatan kepada yang bersangkutan

secara lisan atau dengan isyarat tangan.


b. Hukuman (penalti) Salah sikap yang kedua dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang sama
atau pemain yang lain dihukum dengan kehilangan satu rally. Regu lawan mendapat angka dan berhak
melakukan servis.
c. Dikeluarkan Terhadap kesalahan sikap kasar yang ketiga, dalam pertandingan yang sama oleh pemain
yang sama dikenakan sanksi dikeluarkan.
d. Diskualifikasi Terhadap kesalahan penyerangan fisik yang pertama dikenakan sanksi diskualifikasi.

Peraturan Bola Voli


Mon, 03/24/2008 - 16:35 Koordinator Per...
1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan
akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat)
tim, jika waktu tidak memungkinan, akan diadakan sistem gugur.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
9. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas head-to-head kedua tim yang bersangkutan.
10. Kesalahan meliputi:
1. Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
2. Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan
tanpa mengenai dasar lapangan.
3. Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
4. Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan,
begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung
sebagai poin bagi lawan.
5. Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
6. Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
7. Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola

8. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
11. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila
dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh
meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
12. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
13. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
14. Skripsi ini berjudul Perbandingan Latihan Menggiring Bola Lengan Kanan Kiri
Bergantian dengan Latihan Menggiring Bolak Balik terhadap Peningkatan Keterampilan
Menggiring Bola Basket pada Siswa SMP Negeri 1 Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti mengenai
penggunaan latihan menggiring bola bolak balik dengan latihan menggiring bola kanankiri bergantian.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan oleh para pelatih atau pembaca untuk memilih
metode mana yang lebih sesuai dan efektif untuk meningkatkan keterampilan menggiring
bola.
Proses dari penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dengan tiap minggunya tiga kali
pertemuan. Latihan tersebut bertempat dilapangan bola basket SMP Negeri 1 Jatiwangi
Kabupaten Majalengka . Untuk latihan menggiring bola tangan kanan kiri bergantian
dilaksanakan pada hari selasa, kamis dan sabtu sedangkan latihan menggiring bola bolak
balik dilaksanakan pada hari senin, rabu dan jumat. Lamanya latihan berkisar antara 45120 menit dilakukan pada sore hari pukul 15.00-17.00 WIB.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan
menggunakan pola pre test post test group design. Pengolahan data menggunakan
teknik statistik uji t pada taraf nyata 95%.
Hipotesis pada penelitian ini adalah latihan menggiring bola tangan kanan kiri bergantian
mempunyai pengaruh lebih baik dalam peningkatan keterampilan menggiring bola
basket.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan olahraga bola basket akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang
sangat pesat, yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan serta banyaknya
jumlah penonton dalam suatu pertandingan baik orang tua maupun muda. Hal ini
memberikan gambaran bahwa permainan bola basket sangat populer dan digemari oleh
masyarakat.
Pada dasarnya permainan bola basket adalah permainan yang dilakukan secara beregu
dan kemenangan dalam suatu tim ditentukan oleh selisih jumlah point. Hal ini seperti
yang didefinisikan oleh PERBASI (1995 : 11) yaitu :
Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang pemain,
tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang regu lawan dan mencegah

lawan memasukkan bola atau membuat angka.


Olahraga permainan yang diciptakan oleh James A. Naismith pada tahun 1981 sekarang
telah menjadi olahraga permainan yang sangat populer serta digemari masyarakat umum.
Permainan sekarang sangat berbeda pada saat permulaan bola basket dimainkan.
Permainan yang sekarang penuh dengan gaya, teknik, taktik, dan tempo permainan yang
cepat. Hal ini membuat permainan bola basket sangat didominasi oleh masyarakat
terutama kaum muda.
Dengan permainan yang bertempo cepat itu, maka permainan bola basket menuntut
penguasaan gerakan dan keterampilan yang memadai pada permainan. Dalam permainan
bola basket seorang pemain dituntut memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dengan
segala usaha menggunakan keterampilan teknik dan taktik yang benar untuk
memenangkan pertandingan.
Permainan bola basket merupakan sebuah permainan yang menggunakan keterampilan
fisik maupun kemantapan psikis. Hal ini karena dalam permainan bola basket, bola
dimainkan dengan tangan dan panca indera dan juga dengan gerakan jalan, lari lompat
dan didukung dengan stamina. Sedangkan aspek psiskis yaitu melibatkan bentuk
semangat, konsentarsi emosional, timing, dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
permainan bola basket membutuhkan bukan hanya teknik saja, akan tetapi juga didukung
oleh taktik dan strategi. Untuk dapat memenangkan sebuah pertandingan, maka setiap
individu dalam sebuah tim harus memiliki kemampuan yang baik seperti teknik dasar,
strategi, dan taktik yang baik. Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan latihan yang
intensif, terarah dan berkesinambungan. Agar dapat bermain basket secara optimal, maka
ada beberapa persyaratan yang merupakan satu kesatuan dalam permainan bola basket,
salah satu syarat yang mutlak yang harus dikuasai seorang pemain yaitu penguasaan
dasar, sebagaimana yang dikemukakan oleh Harsono (1996 : 109) Tujuan serta sasaran
utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan
dan prestasi yang maksimal.
Salah satu teknik dasar yang sangat membantu dalam memberikan sumbangan dalam
permainan bola basket adalah dribble (menggiring bola).
Menggiring bola merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bola basket dan penting
bagi penguasaan teknik individual dan tim seperti operan. Menggiring adalah salah satu
cara memantul-mantulkan bola ke lantai. Kemampuan menggiring bola dengan tangan
kanan dan kiri adalah kunci untuk meningkatkan permainan. Dribble membantu
memindahkan bola di lapangan dan menjauhkan diri dari penjagaan.
Menggiring bola merupakan keahlian yang sangat penting dalam olahraga bola basket.
Namun untuk memiliki keahlian itu tidak mudah. Atlet perlu latihan yang sistematis,
intensif dan terarah, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988 : 100) Training
adalah : Proses yang sistematis dari berlatih atau belajar yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau
pekerjaannya. Sehingga terjadi kemahiran kemampuan menggiring bola. Kemahiran
pada saat menggiring bola dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain : rasa percaya diri,
teknik dan konsentrasi penuh pada sasaran yang berpengaruh terhadap koordinasi gerak
atlet pada saat atlet menggiring bola. Konsentrasi yang baik akan membawa dampak
yang baik seperti diungkapkan oleh Sudibyo (1988 : 109) Konsentrasi adalah : Suatu
keadaan dimana atlet mempunyai kesadaran yang tertuju kepada sesuatu yang tidak

mudah goyah.
Untuk dapat menggiring bola dengan baik, maka diperlukan adanya suatu metode latihan
menggiring bola yang tepat dan mengarah pada pencapaian tujuan. Pada dasarnya bahwa
jenis dribble pada permainan bola basket ada dua yaitu dribble tinggi dan dribble rendah.
Banyak pelatih yang menerapkan latihan menggiring bola dengan bermacam-macam arah
seperti latihan dengan model lurus, model zig-zag, model kiri-kanan bergantian, model
hilir-mudik. Hal ini dilakukan pada dasarnya untuk menambah keterampilan pada atlet
dalam kemampuan menggiring bola.
Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti latihan menggiring bola kanan-kiri
bergantian dan menggiring bola bolak balik terhadap peningkatan keterampilan
menggiring bola pada siswa SMP Negeri 1 Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola tangan kanan-kiri bergantian dalam
usaha meningkatkan keterampilan menggiring bola ?
2. Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola dengan tangan bolak balik bergantian
dalam usaha keterampilan menggiring bola pada permainan bola basket ?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh latihan menggiring bola bolak balik dengan
latihan menggiring bola kanan-kiri ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring bola kanan-kiri bergantian terhadap
keterampilan menggiring bola.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring bola bolak balik terhadap
keterampilan menggiring bola.
3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang ditimbulkan oleh kedua bentuk latihan
tersebut terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola.
D. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti mengenai
penggunaan latihan menggiring bola bolak balik dengan latihan menggiring bola kanankiri bergantian.
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan oleh para pelatih atau pembaca untuk memilih
metode mana yang lebih sesuai dan efektif untuk meningkatkan keterampilan menggiring
bola.
E. Anggapan Dasar
Anggapan dasar diperlukan untuk pegangan pokok secara umum. Mengenai anggapan
dasar ini diungkapkan oleh Surakhmad yang dikutip oleh Arikunto (1992 : 55).
Anggapan dasar atau postulat adalah Sebuah titik pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh penyelidik.
Bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan keterampilan individudalam sebuah
regu dan untuk mendapatkan hasil yang optimal, setiap individu harus dapat menguasai
teknik dasar, taktik dan didukung oleh stamina yang baik. Dalam olahraga permainan ini
diperlukan hl-hal yang menunjang ke arah pencapaian prestasi. Hal tersebut diantaranya
adalah keterampilan penguasaan teknik permainan bola basket, disamping pengalaman

bermain dan kondisi fisik.


Untuk mencapai semua itu diperlukan suatu latihan yang tepat dalam menyajikan
program latihan yang diberikan pelatih pada atletnya, sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Bentuk latihan harus mengarah pada hasil belajar yang diinginkan yaitu
sebuah penguasaan teknik yang benar dalam permainan bola basket dengan
menggunakan keterampilan motorik yang terarah metode-metode latihan tertentu.
Menggiring bola sebagai bagian dari teknik dasar permainan bola basket harus
mendapatkan perhatian khusus dari pelatih, karena teknik dasar menggiring bola ini
merupakan suatu cara yang membantu memenangkan sebuah tim dalam pertandingan.
Untuk itu teknik menggiring bola ini harus dilatih secara sistematis, terarah dan efektif.
Untuk melatih menggiring bola sehingga mendapatkan keterampilan dan kecepatan
dalam menggiring bola, dapat menggunakan teknik latihan menggiring bola kanan kiri
bergantian dan menggiring bola bolak balik. Kedua teknik ini adalah suatu pendekatan
atau strategi dari banyak macam cara atau latihan yang digunakan dalam rangka mencari
tingkat keterampilan dan kecepatan menggiring bola dalam permainan bola basket.
Yang dimaksud dengan latihan menggiring bola kanan kiri bergantian yaitu suatu latihan
dalam menggiring bola dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara
bergantian dengan menempuh jarak tertentu. Sedangkan latihan menggiring bola bolak
balik yaitu suatu teknik latihan menggiring bola dengan menempuh jarak tertentu secara
bolak balik dan bergantian tangan.
Dalam pelaksanaan dari kedua latihan dalam menggiring bola ini akan diharapkan
mempunyai pengaruh terhadap usaha peningkatan keterampilan dan kecepatan
menggiring bola.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengaruh dari dua macam latihan tersebut dalam usaha
pencapaian peningkatan keterampilan dan kecepatan dalam menggiring bola yaitu dengan
melihat kelebihan dan kekurangan dari dua macam latihan menggiring bola tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Menggiring Bola Kanan Kiri Bergantian
dan Menggiring Bola Hilir Mudik
Jenis Latihan Kelebihan Kekurangan
Menggiring bola ka- nan kiri bergantian 1. Kemampuan waktu reaksi tangan kanan dan
kiri lebih cepat karena dilakukan secara ber- gantian2. Semangat berlatih lebih tinggi
karena geraknya berubah-ubah (kanan kiri bergantian)3. Variasi pemberian rangsang
lebih tinggi4. kelincahan gerak lebih baik 1. Konsentrasi lebih sulit karena berkonsentrasi
pada kedua tangan se- cara bergantian
Menggiring bola hilir mudik 1. Konsentarsi lebih mudah karena hanya berkonsentrasi
pada satu tangan (dribble kanan atau kiri saja) 1. Waktu reaksi lebih lambat2. Semangat
berlatih le- bih rendah (membo- sankan)3. Mobilisasi syaraf le- bih rendah karena
penggunaan tangan monoton4. Kelincahan gerak ku- rang baik
Dengan demikian pada dasarnya semua latihan menggiring bola itu mempunyai pengaruh
terhadap peningkatan keterampilan dan kecepatan menggiring bola pada permainan bola
basket, tetapi dalam hal ini dicari mana yang lebih efektif dalam usaha peningkatan
keterampilan dan kecepatan menggiring bola pada permainan bola basket. Untuk itu
usaha yang dilakukan dengan cara berlatih menggiring bola sehingga tujuan yang kita
harapkan dapat tercapai, maka dalam penelitian ini penulis mempunyai asumsi bahwa
latihan menggiring bola kanan kiri bergantian mempunyai pengaruh efektif terhadap

peningkatan keterampilan menggiring bola dibandingkan dengan latihan menggiring bola


bolak balik.
F. Hipotesis
Berdasarkan anggapan dasar yang diungkapkan oleh penulis di atas, maka hipotesis yang
dapat diajukan adalah :
1. Terdapat perbedaan pengaruh latihan menggiring bola kanan kiri bergantian terhadap
peningkatan keterampilan menggiring bola basket.
2. Terdapat perbedaan pengaruh latihan menggiring bola bolak balik terhadap
peningkatan keterampilan menggiring bola basket.
3. Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan menggiring bola kanan kiri bergantian
dengan latihan menggiring bola bolak balik terhadap peningkatan keterampilan
menggiring bola basket.
G. Batasan Penelitian
Agar tidak meluas permasalahan penelitian, maka perlu diadakan pembatasan penelitian,
yaitu sebagai berikut :
Masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah perbandingan efektifitas metode latihan
menggiring bola bolak balik terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola siswa
SMP Negeri 1 Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
H. Definisi Istilah
Penafsiran seorang terhadap suatu istilah sering berbeda sehingga dapat menimbulkan
kekeliruan dan menimbulkan ketidakcocokan atau mengaburkan pengertian. Oleh karena
itu, penulis menafsirkan penjelasan ini dengan mengacu pada ahli olahraga sebagai
berikut :
1. Latihan adalah : proses yang sistematis dari berlatih atau kerja yang dilakukan secara
berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau
pekerjaannya. (Harsono, 1988 : 101)
2. Metode ialah : cara yang beraturan dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Poerwadarminta. WJS, 1984)
3. Eksperimen;
Eksperimen berasal dari kata asing (Inggris) yaitu experiment. Pedoman istilah tersebut
dalam bahasa Indonesia adalah percobaan. Menurut Komarudin, Drs., dalam kamus
istilah skripsi dan tesis dikatakan sebagai berikut : Eksperimen, percobaan. Teknik
eksperimentil biasanya membagi responden menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok responden.
4. Efektifitas;
Yang dimaksud efektifitas adalah berasal dari kata efektif artinya tepat guna, yaitu
dengan menggunakan suatu latihan tertentu dan dapat mencapai hasil seperti yang
diharapkan. Menurut H. Johanes Prof. Dr. Ir., dalam buku Kamus Istilah Ilmu dan
Teknologi, Efective adalah : Mangkus yaitu tindakan menggunakan suatu alat dan
dengan tepat mencapai hasil seperti yang diharapkan.
5. Dribel, mendribel memantulkan bola dengan berlari cepat dengan langkah-langkah
kecil. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Poerwadarminta. WJS).
6. Perbandingan ialah : Perimbangan (antara beberapa benda atau perkara)
(Poerwadarminta, 1984 : 84).
7. Latihan ialah : Pelajaran untuk membiasakan atau untuk memperoleh suatu kecakapan
(Poerwadarminta, 1984 : 570).

8. Menggiring ialah : Menghalau atau mengantarkan sesuatu ke suatu tempat


(Poerwadarminta, 1984 : 325).
9. Keterampilan ialah : Kecekatan, kecakapan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu
dengan baik dan cermat (dengan keahlian) (Poerwadarminta, 1984 : 1088).
15. Diposkan oleh pakgoeroe di 20:12

Anda mungkin juga menyukai