Dokumen tersebut membahas tentang permanganometri sebagai metode titrasi redoks yang menggunakan KMnO4 sebagai titran untuk menentukan kadar zat-zat seperti besi(II), arsen(III) oksida, natrium oksalat, dan hidrogen peroksida. Juga membahas tentang pembuatan dan penyimpanan larutan baku KMnO4 serta contoh perhitungan normalitas larutan KMnO4 berdasarkan hasil titrasi.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
870 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang permanganometri sebagai metode titrasi redoks yang menggunakan KMnO4 sebagai titran untuk menentukan kadar zat-zat seperti besi(II), arsen(III) oksida, natrium oksalat, dan hidrogen peroksida. Juga membahas tentang pembuatan dan penyimpanan larutan baku KMnO4 serta contoh perhitungan normalitas larutan KMnO4 berdasarkan hasil titrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang permanganometri sebagai metode titrasi redoks yang menggunakan KMnO4 sebagai titran untuk menentukan kadar zat-zat seperti besi(II), arsen(III) oksida, natrium oksalat, dan hidrogen peroksida. Juga membahas tentang pembuatan dan penyimpanan larutan baku KMnO4 serta contoh perhitungan normalitas larutan KMnO4 berdasarkan hasil titrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang permanganometri sebagai metode titrasi redoks yang menggunakan KMnO4 sebagai titran untuk menentukan kadar zat-zat seperti besi(II), arsen(III) oksida, natrium oksalat, dan hidrogen peroksida. Juga membahas tentang pembuatan dan penyimpanan larutan baku KMnO4 serta contoh perhitungan normalitas larutan KMnO4 berdasarkan hasil titrasi.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11
Dahlia Asmahanie
Barokah Meri D.R
Yosi Puji Astuti Lisnawati
KELOMPOK : (1300023260) (1300023261) (1300023262) (1300023263)
Permanganometri merupakan metode titrasi
yang didasarkan atas reaksi oksidasi-reduksi Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan KMnO4 sebagai titran. Kalium permanganat adalah oksidator kuat. KMnO4 dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal dan tidak membutuhkan indikator kecuali untuk larutan yang sangat encer. Untuk larutan yang sangat encer menggunakan indikator ferrion
Reaksi yang paling umum ditemukan di
laboratorium MnO4- + 8H+ + 5eMn2+ + 4H2O Asam yang paling baik digunakan sebagai pelarut yaitu H2SO4 encer dan HCLO4 Apabila digunakan HCl sebagai pelarutnya maka akan terjadi reaksi berikut
2MnO4- +6H++ 10HCl-
2Mn2++5Cl2+ 8H2O
Sehingga dengan demikian, sebagian
permanganatnya digunakan untuk pembentukan klorin.
Dalam larutan asam ion permanganat direduksi
menjadi ion mangan, sesuai dengan reaksi berikut MnO4- + 8H+ + 5eMn2+ + 4H2O Dalam larutan basa kuat ion permanganat di reduksi menjadi manganat, seesuai reaksi berikut MnO4- + eMnO42 Dalam larutan netral atau sedikit basa, ion permanganat direduksi menjadi mangan dioksida, sesuai dengan reaksi MnO4- + 4H+ + 3eMnO2 + 2H2O Dari uraian diatas maka untuk membuat larutan baku permanganat perlu diperhatikan keadaan pHnya
Larutan kalium permanganat bukan larutan
standar primer karena sukar mendapatkan yang murni, selain itu sifatnya mudah terurai oleh cahaya, suhu tinggi, asam/basa dan zat organik. Pada pembuatan larutan KMnO4, dilakukan pemanasan dan penyaringan menggunakan medium penyaring yang tidak mereduksi, misalnya wol kaca atau krus saring dari kaca masir. Larutan disimpan ditempat gelap atau botol berwarna dan tidak diasamkan 4MnO4- + 4H+
dengan larutan kalium permanganat 0,0206 M, larutan KMnO4 yang diperlukan 40,20 mL. Hitunglah mg besi dalam larutan tersebut! 2.0,2121 gram sampel natrium oksalat murni dititrasi dengan 43,31 ml kalium permanganat. Hitunglah normalitas kalium permanganat!
= 0,0206 M x 40,2 mL = 0,828 mmol 5 mol Fe 1 mol KMnO4 mol Fe yg diperlukan= 5 x 0,828 mmol = 4,14mmol Banyaknya Fe (mg) yang diperlukan adalah: = 4,14 mmol Ar.Fe. = 231,8 mgram
2. Reaksi yang terjadi yaitu
2MnO4- + 16H+ + 5C2O422Mn2+ + 8H2O + 10CO2 N KMnO4 = mg Na2C2O4 x valensi ml KMnO4 x BM Na2C2O4 N KMnO4 = 212,1 x 2 43,31 x 134 N KMnO4 = 0,073 N