LP CKD Di Igd
LP CKD Di Igd
NIM : 4113109500006
A. Definisi
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolik tubuh atau melakukan fungsi legulernya. Suatu bahan yang
biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan
ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik,
cairan dan elektrolit serta asam basa.( Brunner &Suddart edisi 8 vol 2, 2007).
Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit renal tahap akhir (ESRD)
merupakan gangguan fungsi yang progresif dan ireversibel dimana
kemampuan
tubuh
gagal
untuk
mempertahankan
metabolisme
dan
kidney
disease),
oleh
karena
sebagian
besar
baru
Tahapan Perkembangan
Sekitar 40-75% nefron tidak berfungsi
Laju filtrasi glomerulus 40-50% normal
BUN dan kreatinin serum masih normal (10-20 mg per 1000
ml)
Pasien asimtomatik
2. Influensi
75-80% nefron tidak berfungsi
ginjal
Laju filtrasi glomerulus 20-40% normal
BUN dan kreatinin serum meningkat
Anemia ringan dan azotemia ringan
Nokturia dan poliuria
3. Gagal ginjal
Laju filtrasi glomerulus 10-20% normal
BUN dan kreatinin serum meningkat
Anemia, azotemia, dan asidosis metabolik
Poliuria dan nokturia
4. End-stage
Lebih dari 85% nefron tidak berfungsi
renal disease
Laju filtrasi glomerulus kurang dari 10% normal
(ESRD)
BUN dan kreatinin tinggi
Anemia, azotemia, dan asidosis metabolik
Berat jenis urine tetap 1,010
Oliguria
Sumber: Mary Baradero. 2008. Klien Gangguan Ginjal. Jakarta: EGC
dengan fungsi ginjal yang masih normal, stadium 2 kerusakan ginjal dengan
penurunan fungsi ginjal yang ringan, stadium 3 kerusakan ginjal dengan
penurunan yang sedang fungsi ginjal, stadium 4 kerusakan ginjal dengan
penurunan berat fungsi ginjal, dan stadium 5 adalah gagal ginjal (Perazella, 2005)
. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:
Tabel 1. 2 Laju filtrasi glomerulus (LFG) dan stadium penyakit ginjal kronik
Stadium
0
1
2
3
4
5
Deskripsi
LFG (mL/menit/1.73 m)
Risiko meningkat
90 dengan faktor risiko
Kerusakan ginjal disertai LFG
90
normal atau meninggi
Penurunan ringan LFG
60-89
Penurunan moderat LFG
30-59
Penurunan berat LFG
15-29
Gagal ginjal
< 15 atau dialisis
(Sumber: Clarkson, 2005)
Tahapan penyakit gagal ginjal kronis berlangsung secara terus-menerus
dari waktu ke waktu. The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI)
mengklasifikasikan gagal ginjal kronis sebagai berikut:
Stadium 1: kerusakan masih normal (GFR >90 mL/min/1.73 m2)
Stadium 2: ringan (GFR 60-89 mL/min/1.73 m2)
Stadium 3: sedang (GFR 30-59 mL/min/1.73 m2)
Stadium 4: gagal berat (GFR 15-29 mL/min/1.73 m2)
Stadium 5: gagal ginjal terminal (GFR <15 mL/min/1.73 m2)
D. Patofisiologi
Bagan patofis terlampir.
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan
berkurang, mudah tersinggung, depresi.
b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal
atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai
lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
5
2.
Integumen
3.
Pulmoner
4.
Gastrointestinal
5.
Neurologi
6.
Muskuloskeletal
7.
Reproduksi
Amenore
Atrofi testikuler
F. Komplikasi
Chronic Kidney Disease (CKD) hampir berpengaruh pada stiap bagian di
tubuh kita. Komplikasi yang potensial terjadi:
- Retensi cairan, dapat terjadi edem pada lengan dan kaki, tingginya aliran
darah dan cairan ke paru-par (pulmonary edema)
- Terjadi kenaikan potasium dalam darah (hiperkalemia), yang dapat
mengganggu fungsi jantung dan bisa mengancam kehidupan
- Penyakit kardiovaskular:
o Gagal jantung kongestif
o Penyakit arteri koronaria
o Hipertensi
o Perikarditis
o Stroke
- Kelemahan tulang serta dapat meningkatkan risiko fraktur
- Anemia
- Impotensi
- Gangguan pada sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan sulit
berkonsentrasi, gangguan kepribadian
- Penurunan sistem imun yang dapat meningkatkan risko terjadinya infeksi
- Komplikasi kehamilan (jika wanita hamil), sehingga ibu menjadi karier dan
dapat berkembang pada fetusnya
- Kerusakan ginjal irreversible (end-stage kidney disease) sehingga
membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk kelangsungan
hidupnya.
G. Penatalaksanaan
A. Terapi umum
1. Istirahat
2. Diet
Energi 35 kkal/kg BB, pada geriatri dimana umur > 60 tahun cukup 30
kkal/kg BB,
a. Protein: maksimal 30 gr/hari
b. Rendah kalori: 40 50 Kal/Kg/hari
c. Cairan dan elektrolit, pertama berikan 3000 ml IV, lalu berikan
sampai dieresis cukup 40 ml/jam.
Cairan dibatasi bila ada:
Edema
Hipertensi
Gagal jantung kongestif
Natrium dibatasi, namun cukup untuk menjaga volume cairan
ekstraseluler
Kalium dibatasi bila ada Oliguria
Bila kadar kalium >6,5 mEq/I perlu rawat inap.
hiperkalemi
akut
diberikan
insulin
dan
dektrose
IV,
Kelemahan malaise
Kelelahan ekstrem,
Tanda:
-
2. Sirkulasi
Gejala:
-
Tanda:
-
Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan piting pada kaki, telapak
tangan
Disritmia jantung
Kecenderungan perdarahan
4. Eliminasi
Gejala:
-
Tanda:
-
5. Makanan/cairan
Gejala:
-
Anoreksia, mual/muntah, nyeri ulu hati, rasa metalik tak sedap pada mulut
( pernafasan amonia)
Tanda:
-
6. Neurosensori
Gejala:
-
Kram otot/kejang, sindrom kaki gelisah, kebas rasa terbakar pada Sakit
kepala, penglihatan kabur
telapak kaki
Tanda:
-
7. Nyeri/kenyamanan
-
8. Pernapasan
Gejala:
-
sputum
Tanda:
-
10
Kesulitan
menurunkan
kondisi,
contoh
tak
mampu
bekerja,
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Gangguan Pertukaran gas
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan retensi cairan.
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan fungsi filtrasi ginjal.
C. Intervensi Keperawatan
1. Kerusakan Pertukaran Gas
-
Kolaborasi
-
11
Daftar Pustaka
Alper
AB
dan
Shenava
RG.
Uremia. http://www.emedicine.medscape.com/nephrology
2010].
[23
2010.
Maret
Briefing:
European
Endocrine
Riview.
Diakses
dari
13