Audit Siklus Pengeluaran Makalah
Audit Siklus Pengeluaran Makalah
Audit Siklus Pengeluaran Makalah
ini juga memiliki masalah pengendalian. Aturan otorisasi yang mengatur transaksi
pembelian dikonsolidasikan dalam sebuah program komputer. Oleh karenanya,
sangatlah penting untuk memonitor keputusan yang diotomatiskan.
Manajemen kas yang lebih baik. Sistem sejenis ini mendukung adanya
manajemen kas yang efektif melalui pemindaian file voucher setiap harinya untuk
barang yang harus dibayar, sehingga dapat menghindarkan adanya pembayaran
dini dan terlewatnya tanggal jatuh tempo. Sebagai pengendalian untuk mencegah
pembayaran tanpa otorisasi, perbandingan antara nomor pemasok dalam voucher
dengan file pemasok yang valid akan memvalidasi semua entri dalam file voucher.
Jika nomor pemasok tidak berada di dalam file, record akan dianggap tidak valid
dan diteruskan ke file kesalahan untuk kajian pihak manajemen.
Berkurangnya waktu jeda. Terdapat jeda antara waktu tibanya barang dibagian
penerimaan dengan pencatatannya di dalam file persediaan. Bergantung pada jenis
sistem pesanan penjualan yang digunaan, waktu jeda ini dapat berpengaruh negatif
terhadap penjualan.
Manajemen waktu pembelian yang lebih baik. Dengan membebaskan staf
bagian pembelian dari pekerjaan rutin seperti pembuatan pesanan pembelian dan
pengirimnya ke para pemasok, perhatian akan dapat diarahkan ke pesanan yang
bermasalah (seperti barang khusus atau barang yang kurang pasokannya) dan staf
bagian pembelian akan dapat dikurangi.
Pengurangan dokumen kertas. Sistem batch dasar dipenuhi dengan
dokumen kertas. Semua bagian operasional membuat berbagai dokumen, yang
kemudian dikirim ke pemrosesan data dimana dokumen tersebut kemudian
dikonversikan ke daam media magnetis. Dengan pengurangan dokumen kertas
maka perusahaan akan mendapat banyak manfaat dari pengurangannya tersebut.
2. Sistem yang direkayasa ulang
Sistem ini menangani banyak kelemahan operasional yang ditemukan dalam
sistem batch dasar. Secara khusus, perbaikan dalam sistem ini adalah sistem
tersebut (1) menggunakan prosedur real-time dan file akses langsung untuk
mempersingkat waktu jeda dalam pencatatan (2) meniadakan prosedur manual
rutin melalui otomatisasi dan (3) mewujudkan pengurangan secara signifikan
dokumen kertas melalui penggunakan komunikasi elektronik antarbagian dan
melalui penyimpanan record dalam media berakses langsung. Akan tetapi,
berbagai perbaikan operasional ini juga membawa implikasi pengendalian.
Pemisahan pekerjaan. Sistem semacam ini meniadakan pemisahan fundamental
antara otorisasi dengan pemrosesan transaksi. Dalam sistem ini, program komputer
melakukan otorisasi dan memproses pesanan pembelian, serta melakukan otorisasi
dan mengeluarkan cek ke pemasok. Untuk mengimbangi eksposur ini, sistem
semacam ini harus memberikan pihak manajemen daftar transaksi terperinci dan
laporan ringkas.
Pencatatan akuntansi dan pengendalian akses. Sistem semacam ini menyimpan
berbagai catatan akuntansi secara ekslusif dalam disk magnetis. Untuk menjaga
integritas catatan ini, perusahaan harus mengimplementasikan pengendalian yang
melewati akses ke disk tersebut. Akses tidak sah ke record magnetis akan
membawa konsekuensi yang sama dengan akses ke dokume sumber, jurnal, dan
buku besar, dalam lingkungan manual.
Implikasi Pengendalian
Keunggulan dan kelemahan dari sistem ini hampir sama dengan sistem yang
berada dalam lingkungan sistem bath untuk pengeluaran umum yang telah dibahas
sebelumnya. Sistem ini mendukung akurasi akuntansi dan mengurangi kesalahan
penulisan cek.
Merekayasa ulang sistem penggajian
Bagi perusahaan ukuran menengah dan besar, pemrosesan penggajian sering kali
di integrasikan dengan sistem manajemen sumber daya manusia-MSDM (Human
resource management-HRM). Sistem MSDM harus mendukung dan memproses
berbagai jenis data yang terkait dengan staf perusahaan, termasuk tunjangan
karyawan, perencanaan sumber daya manusia, hubungan karyawan, keahlian
karyawan, kebijakan personalia, serta penggajian. Sistem ini berbeda denan sistem
otomatis sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya dalam hal berikut, 1).
Bagian operasional mentransmisikan berbagai transaksi ke bagian pemrosesan data
melalui terminal-terminal, 2). File akses langsung digunakan untuk penyimpanan
data, 3). Banyak preses kini dilakukan secara real-time.
1. Pengendalian Input
Pengendalian ini didesain untuk memastikan agar transaksi valid, akurat, dan
lengkap. Teknik pngendaliannya berbeda beda dalam sistem batch dan real time.
Pengendalian Validasi Data
Dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan transkripsi dalam data transaksi
sebelum data tersebut diproses. Karena kesalahan yang dideteksi lebih dini akan
cenderung tidak masuk dalam catatan akuntansi, prosedur validasi akan sangat
efektif jika dilakukan sedekat mungkin dengan sumber transaksinya.
Menguji Pengendalian Validasi
isu utama audit adalah apakah program validasi dalam sistem edit data
berfungsi seperti yang dimaksudkan sepanjang periode terakhir. Akan tetapi,
pengujian logika program validasi merupakan pekerjaan yang berat. Jika
pengendalian pengembangan dan pemelharaan sistem lemah, auditor memutuskan
bahwa menguji pengendalian edit data akan lebih efisien ketimbang melakukan uji
substantif secara luas.
Dalam kondisi ini ITF atau pendekatan data uji dapat memungkinkan auditor
untuk melakukan pengujian eksplisit terhadap logika validasi. Pengujian ini akan
mengharuskan auditor untuk memahami semua prosedur validasi yang ada.
Auditor harus membuat serangkaian transaksi uji yang komprehensif, meliputi
data yang valid dan salah. Selain pengujian langsung atas logika progarm, auditor
dapat mencapai tingkat kepasian tertentu utnuk mengkaji ualng catatan kesalahan
dalamdaftar kesalahan. Kedua dokumen ini memberi bukti atas efektifitas dari
proses entri data, jenis dan volume kesalahan yang ditemukan, dan cara perbaikan
kesalahan dan pemasukanulangnya ke dalam sistem.
Pengendalian Batch
Digunakan untuk mengelola data transaksi bervolume tinggi melalui
sistem. Tujuannya dalah untuk merekonsiliasi output yang dihasilkan dalamsistem
dengan input yng aslinya dimasukan dalam sistem. Pengendalian ini dimulai pada
tahap input data dan terus dilakukan sepanjang tahapan pemrosesan data.
Informasi yang berada dalam lmbar transmisi harus dimasukan sebagai record
pengendalian secara terpisah yang digunakan sistem untuk memverifikasi
integritas batch terkait.
Menguji pengendalian batch
Uji ini meberikan auditor bukti yang berkaitan dengan penilaian
kelengkapan dan akurasi. Uji ini melibatkan pengkajian ulang lembar transmisi
batch yang diproses selama periode terkait dan rekonsisliasiny dengan daftar
pengendalian batch. Auditor perlu menyelididki kondisis yang tidak seimbang
utnuk menentukan penyebabnya.
Pengendalian fisik
Pengendalian fisik meliputi berbagai aktivitas manual dan tindakan oleh
manusia yang memulai berbagai prosedur komputer untuk menjaga aset
perusahaan. Pengendalian fisik yang relevan untuk sistem pembelian dan
penggajian adalah sebagai berikut:
Pengendalian sistem pembelian, dilakukan melalui beberapa tahap:
Catatan transaksi
Catatan ini berupa salinan kertas semua transaksi yang berhasil
diproses.Catatan tersebut harus diserahkan ke pengguna yang terkait untuk
memfasilitasi rekonsiliasinya dengan input.
Daftar transaksi otomatis
Semua transaksi yang dilakukan secara internal harus dimasukkan ke
dalam daftar transaksi, dan catatan transaksi ini harus diserahkan ke manajer terkai
untuk dikaji.
Pengidentifikasi unik transaksi
Setiap transaksi yang diproses oleh system harus secara unik diidentifikasi
melalui nomor transaksi. Fitur ini adalah satu-satunya cara praktis untuk
menelusuri transaksi tertentu melalui sebuah basis data yang berisi ribuan atau
bahkan jutaan record.
Catatan kesalahan
Semua kesalahan harus diserahkan ke pengguna terkait untuk mendukung
perbaikan kesalahan dan pemasukan ulangnya.
Menguji pengendalian output
Dalam system yang modern, jejak audit biasanya disimpan online sebagai
file teks yang dapat dibaca dengan program pengolah kata dan
spreadsheet.Ekstraksi data CAAT seperti ACL mampu mencari file daftar (log
file) untuk record tertentu agar dapat memverifikasi kelengkapan dan akurasi dari
laporan output.Auditor juga dapat menguji pengendalian output secara langsung
dengan menggunakan ITF. Sistem ITF ini didesain dengan baik akan
memungkinkan auditor untuk menghasilkan sebuah batch transaksi sampel, yang
meliputi record yang salah, dan menelusurinya ke semua tahapan pemrosesan,
detekdi kesalahan, dan pelaporan outputnya.
SUMBER :
http://akuntansi-teori-praktek.blogspot.com/2014/07/audit-siklus-pengeluaran.html
COVER