02 Bab1
02 Bab1
02 Bab1
Bab1
Sifat Koligatif
Larutan
Sumber: www. rjautoworks.com
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit
dan elektrolit dengan cara menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan, serta membandingkan
antara sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit yang
konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan.
A. Molalitas
dan Fraksi Mol
B. Sifat Koligatif
Larutan
Nonelektrolit
C. Sifat Koligatif
Larutan
Elektrolit
Soal Pramateri
1.
2.
3.
Apakah perbedaan
antara sifat fisika dan
sifat kimia suatu
senyawa?
Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh
banyaknya partikel zat terlarut. Sifat ini disebut sebagai sifat koligatif larutan.
Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat
terlarut, bab ini akan diawali dengan pembahasan mengenai konsentrasi
larutan.
1. Molalitas (m)
Pada pelajaran sebelumnya, kita menyatakan konsentrasi dengan persentase
(%) dan molaritas (M). Dalam perhitungan molaritas, kuantitas larutan didasarkan pada volume. Anda tentu ingat, volume merupakan fungsi suhu (zat akan
memuai ketika dipanaskan). Oleh karena sifat koligatif larutan dipengaruhi
suhu, diperlukan suatu besaran yang tidak bergantung pada suhu. Besaran
tersebut dinyatakan berdasarkan massa karena massa tidak bergantung pada
suhu, baik dari kuantitas zat terlarut maupun pelarutnya. Untuk itu, digunakan
molalitas yang menyatakan jumlah partikel zat terlarut (mol) setiap 1 kg pelarut
(bukan larutan). Larutan yang dibuat dari 1 mol NaCl yang dilarutkan dalam
1.000 g air dinyatakan sebagai larutan 1 molal dan diberi lambang 1 m NaCl.
Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut.
Molalitas (m) =
1 m NaCl
Sumber: www.innovationcanada.ca
Gambar 1.1
Satuan konsentrasi
molalitas memegang
peranan penting dalam
aktivitas di laboratorium.
massa 1.000
p
Mr
mass 1.000
p
Mr
atau m =
massa
Mr
1.000
p
Keterangan:
m
= molalitas (mol/kg)
Mr
= massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (g)
p
= massa zat pelarut (g)
Molalitas juga berguna pada keadaan lain, misalnya karena pelarut
merupakan padatan pada suhu kamar dan hanya dapat diukur massanya,
bukan volumenya sehingga tidak mungkin dinyatakan dalam bentuk
molaritas. Perhatikanlah contoh soal penentuan molalitas berikut.
Contoh
Anda Harus
Ingat
1.1
Molalitas ( m ) =
0, 5 mol
0,1 kg
100
1.000
= 0, 1 kg
=5m
Contoh
1.2
Berapa gram NaCl yang harus dilarutkan dalam 500 g air untuk menghasilkan
larutan 0,15 m?
Jawab
Molalitas artinya jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut. 0,15 m berarti 0,15
mol NaCl dalam 1 kg (1.000 g) air.
0,15 mol NaCl dalam 1.000 g H2O
Untuk menghitung jumlah mol NaCl yang diperlukan untuk 500 g H2O, kita dapat
menggunakan hubungan tersebut sebagai faktor konversi. Kemudian, kita dapat
menggunakan massa molar NaCl untuk mengubah mol NaCl menjadi massa NaCl.
500 g H 2 O
= 4,38 g NaCl
1.000 g H2 O
1 mol NaCl
Jadi, massa NaCl yang harus dilarutkan pada 500 g air untuk menghasilkan larutan
0,15 m adalah 4,38 g.
massa 1.000
Contoh
Kupas
1.3
Berapakah kemolalan dari larutan 10% (w/w) NaCl? (w/w = persen berat)
Jawab
Larutan 10% (w/w), artinya
Tuntas
P
46
80
Mr
= 5,4
Jadi, kemolalan larutan 20%
berat C2H5OH adalah (B) 5,4 m.
UMPTN 1998
10 g NaCl
w berasal dari kata weight.
100 g larutan NaCl
10 g NaCl
1 mol NaCl 100 g larutan NaCl 1.000 g air
Kata Kunci
Fraksi mol
Konsentrasi molal
Sifat koligatif
2. Fraksi Mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen
larutannya dinyatakan berdasarkan mol. Fraksi mol komponen i,
dilambangkan dengan xi adalah jumlah mol komponen i dibagi dengan
jumlah mol semua komponen dalam larutan. Fraksi mol j adalah xj dan
seterusnya. Jumlah fraksi mol dari semua komponen larutan adalah 1.
xi =
xi =
n
i
ni + n j
Contoh
1.4
Larutan glukosa dibuat dengan melarutkan 18 g glukosa (Mr = 180 g/mol) ke dalam
250 g air. Hitunglah fraksi mol glukosa.
Jawab
18
0,1
mol glukosa
180
=
= 18 250 =
= 0,01
0,1
+ 13,9
mol glukosa + mol air
+
180 18
xglukosa
Kupas
Tuntas
Fraksi mol suatu larutan
metanol CH3OH dalam air
adalah 0,50. Konsentrasi
metanol dalam larutan ini
dinyatakan dalam persen
berat adalah ....
A . 50%
B . 60%
C . 64%
D. 57%
E. 50%
Contoh
Berapa fraksi mol dan persen mol setiap komponen dari campuran 0,2 mol O2 dan
0,5 mol N2?
Jawab
xO2 =
mol O2
mol O 2 + mol N 2
0,2 mol
0,2 mol + 0, 5 mol
0,2 mol
= 0,29
0,7 mol
Pembahasan
mol metanol = mol air
(misalkan 1 mol)
massa metanol
= mol Mr
= 1 32 = 32
massa air= mol Mr
= 118 = 18
%w/w=
=
massa metanol
100%
massa larutan
xN 2 =
mol N 2
mol O 2 + mol N 2
0,5 mol
0,2 mol + 0, 5 mol
32g
100% = 64%
32g + 18g
1.5
0,5 mol
= 0,71
0,7 mol
Fraksi mol N2 bisa juga dihitung dengan cara:
xN2 = 1 xO2
= 1 0,29 = 0,71
% mol O2 = 0,29 100% = 29%
% mol N2 = 0,71 100% = 71%
Jadi, fraksi mol O2 adalah 0,29 dan fraksi mol N2 adalah 0,71, sedangkan persen
mol O2 adalah 29% dan persen mol N2 adalah 71%.
Soal Penguasaan
Materi 1.1
2.
Selidikilah 1.1
Kata Kunci
Tujuan
Mengamati pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap jenuh larutan
Alat dan Bahan
Data percobaan
Larutan nonelektrolit
Penurunan tekanan uap
Langkah Kerja
1. Perhatikan gambar hasil eksperimen berikut.
Tekanan uap jenuh larutan
glukosa 1 m pada
25 C = 23,34 mmHg
Uap
jenuh air
Hg
Uap
jenuh air
Hg
23,76 mm
Air murni
pada 25 C
2.
Uap
jenuh air
23,34 mm
Larutan glukosa 1 m
pada 25 C
Hg
23,34 mm
Larutan urea 1 m
pada 25 C
Air
Larutan glukosa 1 m
Larutan urea 1 m
...
...
...
Legenda
Kimia
Apakah yang dapat Anda simpulkan dari hasil kegiatan Selidikilah 1.1?
Untuk memahami fenomena pada Selidikilah 1.1, pelajarilah uraian berikut.
Penguapan adalah peristiwa yang terjadi ketika partikel-partikel zat cair
meninggalkan kelompoknya. Semakin lemah gaya tarik-menarik antarmolekul
zat cair, semakin mudah zat cair tersebut menguap. Semakin mudah zat cair
menguap, semakin besar pula tekanan uap jenuhnya.
Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut menghalangi gerak
molekul pelarut untuk berubah dari bentuk cair menjadi bentuk uap sehingga
tekanan uap jenuh larutan menjadi lebih rendah dari tekanan uap jenuh
larutan murni.
Dari eksperimen yang dilakukan Marie Francois Raoult (1878),
didapatkan hasil bahwa melarutkan suatu zat terlarut menyebabkan
penurunan tekanan uap larutan. Banyaknya penurunan tekanan uap ( P)
terbukti sama dengan hasil kali fraksi mol zat terlarut (xB) dan tekanan uap
pelarut murni ( PAo), yaitu:
P = xB PAo
Pada larutan yang terdiri atas dua komponen, pelarut A dan zat terlarut
B, xA + xB = 1 maka xB = 1 xA. Apabila tekanan uap pelarut di atas larutan
dilambangkan PA, P = PAo PA.
Persamaan akan menjadi:
Marie Francois Raoult
(18301901) adalah
seorang ilmuwan Prancis.
Pada awalnya, Raoult adalah
seorang ilmuwan fisika yang
meneliti fenomena pada sel
volta. Kemudian, perhatiannya mulai teralihkan pada
pertanyaan-pertanyaan yang
mengarah pada kimia.
Makalahnya yang pertama
adalah mengenai tekanan
pada titik beku suatu cairan
dengan adanya zat terlarut
yang dipublikasikan pada
1878. Dia melanjutkan
penelitiannya pada berbagai
pelarut seperti benzena dan
asam asetat.
Raoult melakukan penelitian berulang-ulang sebelum
menemukan keteraturan
mengenai tekanan uap
larutan. Keteraturan ini
kemudian dikenal sebagai
Hukum Raoult.
Sumber: http://id.wikipedia.org
P = xB PAo
PA = xA P o
A
Contoh
1.6
Hitunglah tekanan uap larutan 2 mol sukrosa dalam 50 mol air pada 300 C jika
tekanan uap air murni pada 300 C adalah 31,80 mmHg.
Jawab
mol sukrosa
2 mol
=
mol sukrosa + mol air 2 mol + 50 mol
= 0,038
= xA PAo
= 0,962 31,8 mmHg = 30,59 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan adalah 30,59 mmHg.
PA
Contoh
Kupas
1.7
Berapakah tekanan uap parsial dan tekanan uap total pada suhu 25 C di atas
larutan dengan jumlah fraksi mol benzena (C6H6) sama dengan jumlah fraksi mol
toluena (C7H8)? Tekanan uap benzena dan toluena pada suhu 25 C berturut-turut
adalah 95,1 mmHg dan 28,4 mmHg.
Jawab
Jika larutan terdiri atas dua komponen dengan jumlah fraksi mol yang sama, fraksi
mol keduanya adalah 0,5.
Tekanan uap parsial:
Pbenzena = xbenzena Pbenzena
= 0,5 95,1 mmHg = 47,6 mmHg
Ptoluena = xtoluena Ptoluena
= 0,5 28,4 mmHg = 14,2 mmHg
Tekanan uap total:
Ptotal
= Pbenzena + Ptoluena
= 47,6 + 14,2 = 61,8 mmHg
Jadi, tekanan uap parsial benzena dan toluena adalah 47,6 mmHg dan 14,2 mmHg,
sedangkan tekanan uap total adalah 61,8 mmHg.
360
=20 mol
18
np
nt + np
0,9975 =
20
20 + nt
19,95 + 0,9975nt = 20
0,9975 nt = 20 19,95
nt = 0,05 mol
0,05 mol =
Tekanan (atm)
Tuntas
=
Pelarut murni
massa
0,05
Mr
9g
Mr
9g
= 180 g/mol
0,05 mol
Jadi, massa molar relatif zat
tersebut adalah (C) 180 g/mol.
Mr =
1 atm
Larutan
Cair
UN 2002
Padat
Gas
Gambar 1.2
Titik beku
larutan
0 C
100 C
Titik beku
air
Titik didih
air
Suhu(C)
Titik didih
larutan
Kupas
Tuntas
Diagram PT
C
D1
cair
Tekanan
P = 1 atm
B
Padat
B1
Gas
A
M 1 G1
F1
Temperatur
K1
Berdasarkan Diagram PT
tersebut yang menggambarkan kenaikan titik
didih larutan adalah ....
A . G1M1
B . F1K1
C . DD1
D. CC 1
E. B1D1
Pembahasan
Berdasarkan Diagram PT
tersebut yang
menggambarkan kenaikan
titik didih larutan adalah (C)
DD1.
Alasannya, semakin tinggi
tekanan temperatur awal,
misalnya pada suhu 100 C
ditunjukkan oleh grafik F
pada larutan temperatur
ditunjukkan oleh K1 (fasa
gas).
Jadi, kenaikan titik didih
ditunjukkan oleh (C) DD1.
UN 2002
Kata Kunci
Kenaikan titik didih
atau
Tb = Kbm
Kb (C/m)
56,2
80,1
204,0
76,5
80,7
217,7
182
100,0
1,71
02,53
05,61
04,95
02,79
05,80
03,04
00,52
Sumber: Chemistry Matter, and Its
Changes, 2004
Contoh
1.8
massa 1.000
Mr
p
Kupas
18 g
1.000 g/kg
180 g/mol
250 g
= 0,4 m
Tb = Kbm
Contoh
Pembahasan
1.9
DTb = K b
Titik didih larutan yang mengandung 1,5 g gliserin dalam 30 g air adalah 100,28 C.
Tentukan massa molekul relatif gliserin. (Kb air = 0,52 C/m)
Jawab
Titik didih larutan = 100 + Tb
100,28 = 100 + Tb
Tb = 0,28 C
Tb = Kbm
= Kb
massa 1.000
p
Mr
Tuntas
1.000 massa
p
Mr
0,52 = 0,52
1.000 75
500
Mr
Mr = 150
Mr (CH2O) = 30
(CH2O)n = 150
30 n = 150
n=5
(CH2O)5 = C5H10O5.
Senyawa karbonat dengan 5
atom c disebut dengan
pentosa. Jadi, zat tersebut
termasuk (C) pentosa.
1, 5 g 1.000 g/kg
30 g
Mr
SPMB 2004
Mr = 92,8 g/mol
Jadi, massa molekul relatif gliserin adalah 92,8 g/mol.
atau
Tf = Kfm
Tantangan Kimia
Diskusikan dengan kelompok
Anda:
a. Apa yang dimaksud
dengan membeku?
b. Bagaimana mekanisme
penurunan titik beku
pada suatu larutan?
c. Apakah setiap zat
dengan konsentrasi yang
sama (molalitas) akan
menyebabkan penurunan
titik beku yang sama
ketika dilarutkan?
Tf = Tf Tf
Berikut ini adalah beberapa harga tetapan penurunan titik beku (Kf)
dari beberapa pelarut.
Tabel 1.2 Tetapan Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut
Pelarut
Kf (C/m)
Aseton
Benzena
Kamfer
Karbon tetraklorida
Sikloheksana
Naftalena
Fenol
Air
95,35
5,45
179,8
23
6,5
80,5
43
0
2,40
5,12
39,7
29,8
20,1
6,94
7,27
1,86
Sumber: Chemistry Matter, and Its
Changes, 2004
Contoh
1.10
Berapakah titik beku larutan yang terbuat dari 10 g urea CO(NH2)2 dalam 100 g air?
(massa molar urea 60 g/mol, Kf air = 1,86 C/m)
Jawab
Mol urea=
10 g
massa urea
=
= 0,17 mol
60 g/mol
Mr urea
Molalitas urea =
mol urea
massa air
0,17 mol
0,1 kg
Kata Kunci
Penurunan titik beku
= 1,7 m
Tf =Kf m
Contoh
Tantangan Kimia
Di Eropa, pada musim
dingin untuk mencairkan
salju yang mengganggu di
jalan raya biasanya
digunakan garam.
Menurut Anda, bagaimana
hal itu dapat terjadi?
Diskusikanlah hal tersebut
bersama teman Anda.
1.11
Hitunglah titik beku larutan yang terdiri atas 10 gram glukosa (Mr = 180 g/mol) dalam
500 g air (Kf air = 1,86 C/m).
Jawab
Molalitas =
massa 1.000
Mr
p
1.000 g/kg
10 g
500 g
180 g/mol
= 0,11 m
Tf = Kf m
10
0,20 C
= 0 Tf larutan
Tf larutan = 0,20 C
Jadi, titik beku larutan adalah 0,20 C.
Contoh
1.12
Hitunglah titik beku suatu larutan yang mengandung 2 g kloroform, CHCl3 (Mr =
119 g/mol) yang dilarutkan dalam 50 g benzena (Kf benzena = 5,12 C/m, Tf benzena
= 5,45 C).
Jawab
Molalitas =
1.000
2g
= 0,34 m
119 g/mol 50 g
Tf = Kf m
Contoh
Gambar 1.3
Etilen glikol digunakan
sebagai zat antibeku pada
pendingin mesin mobil.
1.13
Larutan yang dibuat dengan melarutkan 5,65 g suatu senyawa yang tidak diketahui
dalam 110 g benzena membeku pada 4,39 C. Berapakah massa molar senyawa
tersebut?
Jawab
Pada Tabel 1.2 diketahui titik beku benzena = 5,45 C dan Kf benzena = 5,12 C/m
Tf = 5,45 C 4,39 C = 1,06 C
Tf = Kf m
m=
T f
Kf
1,06 C
= 0,207 m
5,12 C/m
0,207 m artinya setiap kg benzena pada larutan mengandung 0,207 mol zat terlarut
maka jumlah mol pada 110 g benzena dapat dihitung.
0,11 kg benzena
5,65 g
= 245,65 g/mol
0,023 mol
Jadi, massa 1 mol zat terlarut tersebut adalah 245,65 g.
Klem
Air
pendingin
keluar
Kondensor
Statif
Labu
destilasi
Pemanasan
Air
pendingin
masuk
Labu
penampung
Gambar 1.4
Alat distilasi dirancang dengan
menggunakan prinsip hukum
Raoult
11
3. Tekanan Osmotik
Osmosis adalah merembesnya partikel-partikel pelarut dari larutan yang
lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui suatu membran semipermeabel. Membran semipermiabel hanya melewatkan molekul zat tertentu
sementara zat yang lainnya tertahan.
Bagaimanakah peristiwa osmosis dapat terjadi? Untuk menyelidikinya,
lakukanlah kegiatan berikut.
Selidikilah 1.2
Tekanan Osmotik
Tujuan
Mengamati peristiwa osmosis pada larutan elektrolit dan nonelektrolit
Alat dan Bahan
1. Corong
2. Kertas perkamen/selopan
3. Gelas kimia 1 L
4. Larutan gula
5. Larutan garam
6. Air
Langkah Kerja
1. Susunlah 2 buah alat seperti gambar berikut.
h2
h1
Beban
Kata Kunci
Membran semipermeabel
Osmosis
Tekanan osmotik
12
Beban
Piston
Larutan
B
Membran
semipermeabel
Air murni
Keterangan:
= tekanan osmotik (atm)
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
M = molaritas larutan
T = suhu (Kelvin)
Contoh
1.14
0,001 mol/L
0,082 L atm/mol K
Gambar 1.5
Proses osmosis dengan
membran semipermeabel
Tantangan Kimia
Larutan glukosa (C6H12O6)
digunakan sebagai cairan
infus. Larutan ini harus
memiliki tekanan osmosik
yang sama dengan tekanan
osmotik sel darah.
Diskusikanlah dengan
kelompok Anda mengapa
tekanan osmotik cairan
infus harus sama dengan
tekanan osmotik sel darah.
Jika tekanan sel darah pada
25 C adalah 7,7 atm,
berapa konsentrasi glukosa
dalam cairan infus?
13
= MRT
= 0,001 mol/L 0,082 L atm/mol K 298 K = 0,024 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan tersebut adalah 0,024 atm.
Contoh
1.15
Dalam larutan encer, 0,001 M gula dalam air dipisahkan dari air murni dengan
menggunakan membran osmosis. Berapakah tekanan osmotik dalam torr pada
suhu 25 C?
Jawab
= MRT
= (0,001 mol/L) (0,0821 L atm/mol K) (298 K) = 0,0245 atm
Fakta
Kimia
760 torr
= 18,6 torr
1 atm
Jadi, tekanan osmotik 0,001 M gula dalam air adalah 18,6 torr.
Contoh
1.16
Suatu larutan dengan volume 100 mL mengandung 0,122 g zat nonelektrolit terlarut
dan memiliki tekanan osmotik 16 torr pada suhu 20 C. Berapakah massa molar zat
terlarut tersebut?
Jawab
T dalam kelvin = (273 + 20)
= 293 K
0,0211 atm
M
M
n
1 atm
= 0,0211 atm
760 torr
= MRT
= (M) (0,082 L atm/mol K) (298 K)
= 8,63 104
n
V
=MV
=
= 8,63 104
0,122 g
= 1,41 103 g/mol
8,6310-5 mol
Jadi, massa molar zat terlarut tersebut adalah 1,41 103 g/mol.
Contoh
1.17
Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 1,08 g protein, yaitu serum albumin
manusia yang diperoleh dari plasma darah (dalam 50 cm 3 air). Larutan
menunjukkan tekanan osmotik 5,85 mmHg pada 298 K. Tentukan massa molekul
relatif albumin.
14
Jawab
Tekanan osmotik ( ) dikonversikan terlebih dahulu menjadi atm.
5,85
= 7,70 103 atm
760
massa
RT
Mr
=
V
5,85 mmHg =
Mr =
=
massa RT
V
1,08g 0,082 atm/mol K 298K
= 6,86 104 g/mol
7,70 10atm 0,05L
Soal Penguasaan
Larutan air
H2O
Gambar 1.6
Osmosis terbalik, menunjukkan
bahwa jika tekanan mekanis
lebih besar daripada tekanan
osmotik, pelarut dipaksa
melewati membran
semipermeabel dari dalam
larutan menuju ke pelarut
murni.
Materi 1.2
Air murni
3.
4.
Jika zat terlarut membentuk larutan bersifat asam, basa, dan garam,
ternyata rumus-rumus sifat koligatif larutan memiliki nilai yang tidak sama
dengan data percobaan. Harga-harga P, Tb , Tf , dan dari larutanlarutan asam, basa, dan garam yang diamati melalui eksperimen selalu lebih
besar daripada harga-harga yang dihitung menurut perhitungan ideal.
Bagaimanakah menentukan perbandingan nilai sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit? Untuk mengetahuinya, lakukanlah kegiatan
berikut.
15
Selidikilah 1.3
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Tujuan
Menentukan perbandingan nilai sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
Alat dan Bahan
Data hasil percobaan
Langkah Kerja
Amatilah data hasil percobaan berikut. Larutan yang diamati memiliki
konsentrasi yang sama yaitu 0,005 m.
Larutan
Glukosa
NaCl
KCl
K2SO4
H2SO4
Tf (C)
0,0093
0,0183
0,0180
0,0275
0,0270
Kata Kunci
Tf elektrolit = i Tf nonelektrolit
Hubungan sifat koligatif larutan elektrolit dan konsentrasi larutan
dirumuskan oleh Vant Hoff, yaitu dengan mengalikan rumus yang ada
dengan bilangan faktor Vant Hoff yang merupakan faktor penambahan
jumlah partikel dalam larutan elektrolit.
i = 1 + (n 1)
Keterangan:
i = faktor yang menunjukkan bagaimana larutan elektrolit dibandingkan
dengan larutan nonelektrolit dengan molalitas yang sama.
Faktor i inilah yang lebih lanjut disebut faktor Vant Hoff.
n = jumlah ion dari elektrolit
= derajat ionisasi elektrolit
16
(n = 2)
(n = 2)
Al (aq) + 3 Br (aq)
(n = 4)
AlBr3(s)
Untuk larutan elektrolit berlaku Hukum Vant Hoff
Anda Harus
Ingat
Sifat koligatif larutan
elektrolit bergantung pada
faktor Vant Hoff.
(i = 1 + (n 1) )
Perhatikanlah contoh soal penerapan rumus tekanan uap untuk zat elektrolit
berikut.
Contoh
1.18
Hitunglah tekanan uap larutan NaOH 0,2 mol dalam 90 gram air jika tekanan uap
air pada suhu tertentu adalah 100 mmHg.
Jawab
mol NaOH
X NaOH = mol NaOH + mol air
0,2 mol
= 0,038
90 g
0,2 mol +
18 g/mol
Kata Kunci
17
Contoh
1.19
Sebanyak 4,8 gram magnesium sulfat, MgSO4 (Mr = 120 g/mol) dilarutkan dalam
250 g air. Larutan ini mendidih pada suhu 100,15 C.
Jika diketahui Kb air 0,52 C/m, Kf air = 1,8 C/m, tentukan:
a. derajat ionisasi MgSO4;
b. titik beku larutan.
Kupas
Tuntas
Jawab
a. Reaksi ionisasi MgSO4 adalah MgSO4(s) Mg2+(aq) + SO42(aq) (n = 2)
Kenaikan titik didih:
Tb = Tb larutan Tb air
= 100,15 C 100 C = 0,15 C
Tb = Kb.m.i
= Kb
massa 1.000
{1 + (n 1) }
Mr
P
= 0,8
1.000 g/kg
4,8 g
{1 + (2 1) }
250 g
120 g/mol
Untuk menghitung titik bekunya, kita cari dulu penurunan titik bekunya
dengan rumus:
Tf = Kf
massa 1.000
{1 + (n 1) }
P
Mr
Tf = 1,8 C/m
1.000 g/kg
4,8 g
{1 + (2 1) 0,8}
120 g/mol
250 g
= 0,52 C
Tf larutan = Tf air Tf
= 0 C 0,52 C = 0,52 C
Jadi, titik beku larutan tersebut adalah 0,52 C.
3. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik untuk larutan elektrolit diturunkan dengan mengalikan
faktor van't Hoff.
= MRT {1 + (n 1) }
Contoh
1.20
Sebanyak 5,85 gram NaCl (Mr = 58,5 g/mol) dilarutkan dalam air sampai volume
500 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan yang terbentuk jika diukur pada suhu
27 C dan R = 0,082 L atm/mol K.
Jawab
diketahui, NaCl (n = 2) dan = 1
=MRTi
=
18
massa 1.000
R T {1 + (n 1) }
Mr
P
Kupas
5,85 g
1.000 mL/L
= 9,84 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan tersebut adalah 9,84 atm.
Contoh
1.21
Sebanyak 38 g elektrolit biner (Mr = 95 g/mol) dilarutkan dalam air sampai dengan
volume 1 L pada suhu 27 C dan memiliki tekanan osmotik 10 atm. Hitunglah
derajat ionisasi elektrolit biner tersebut.
Jawab
= M R T {1 + (n 1) }
Tuntas
38 g
1.000
SPMB 2004
Soal Penguasaan
Materi 1.3
2.
Rangkuman
1.
2.
3.
= x A PAo + x B PBo
massa 1.000
Mr
P
b.
mol komponen i
Jumlah mol semua komponen dalam larutan
PB = xB .PBo
Ptotal = PA + PB
PA = x A .PAo
T b = Kb m
T f = Kf m
Tb = Tb Tbo
Tf = Tfo Tf
Tekanan osmotik ( )
=MRT
Sifat koligatif larutan elektrolit bergantung pada
bilangan faktor Vant Haff. Jadi, perhitungan
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan
tekanan osmotik dikalikan dengan faktor Vant
Hoff (i).
c.
4.
i = 1 + (n 1)
19
P e t aKonsep
Sifat koligatif
terdiri
larutan
atas
nonelektrolit
Sifat koligatif
larutan
Penurunan
tekanan uap
rumus
P = xB PA
Kenaikan
titik didih
rumus
Tb = K b m
Penurunan
titik beku
rumus
Tf= Kf m
Tekanan
osmotik
rumus
=MRT
Penurunan
tekanan uap
rumus
P = xB PAo {1 + (n 1) }
Kenaikan titik
didih
rumus
Tb = Kb m {1 + (n 1) }
Penurunan
titik beku
rumus
Tf= Kf m {1 + (n 1) }
Tekanan
osmotik
rumus
= M R T {1 + (n 1) }
terdiri
atas
Sifat koligatif
terdiri
larutan
atas
elektrolit
dipengaruhi oleh
i = 1 + (n 1)
Kaji Diri
Bagaimanakah pendapat Anda setelah mempelajari
materi Sifat Koligatif Larutan ini? Menyenangkan, bukan?
Banyak hal yang menarik tentang materi Sifat Koligatif Larutan
ini. Misalnya, Anda akan mengenal berbagai perubahan sifat
fisik dari larutan dan dapat membedakan antara larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
Tujuan Anda mempelajari bab ini adalah agar Anda dapat
menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmotik termasuk
sifat koligatif larutan, serta membandingkan antara sifat
20
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
21
B.
1.
2.
3.
C.
4.
5.
Soal Tantangan
1.
B
A A'
Z
D
Tekanan (atm)
C' D'
E'
Temperatur
22
F'
2.