Analisa Air Kai
Analisa Air Kai
Analisa Air Kai
I.
TUJUAN PERCOBAAN
II.
B. BAHAN
1. Sampel air kemasan
2. Aquadest
III.
DASAR TEORI
Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan
dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban
manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu
pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar pada peradaban
manusia (Sunaryo, dkk, 2005).
Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O salah satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat dengan kovalen pada satu atom oksigen.
Air berbentuk tidak berwarna, tidak berasa serta tidak berbau pada keadaan standar,
yakni pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273, 15 k (0C).
Zat kimia ini adalah satu pelarut yang mutlak, yang mempunyai kekuatan untuk
melarutkan banyak zat kimia yang lain, layaknya garam-garam, gula, asam, lebih dari
satu tipe gas. Kondisi air yang berupa cair adalah satu kondisi yang tidak umum
didalam keadaan normal, ditambah lagi memperhatikan jalinan pada hidrida-hidrida
lain yang serupa didalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan
bahwa air semestinya berupa gas, sebagaimana hidrogen sulfida.
Pada tabel periodik, tampak bahwa unsur-unsur yang melingkari oksigen
merupakan nitrogen, flor, serta fosfor, sulfur serta klor. Seluruh elemen-elemen ini
jika berikatan dengan hidrogen dapat membuahkan gas pada temperatur serta tekanan
normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase
berkeadaan cair, merupakan dikarenakan oksigen lebih berbentuk elektronegatif.
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan tambah lebih kuat daripada
yang dikerjakan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua
atom hidrogen, serta jumlah muatan negative oksigennya.
Adanya muatan pada masing-masing atom tersebut bikin molekul air mempunyai
sebanyak momen dipol. Style tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air
disebabkan adanya dipol ini menyebabkan tiap-tiap molekulnya saling berdekatan,
membuatnya sukar untuk dipisahkan . Air kerap dimaksud untuk jadikan pelarut
universal dikarenakan air melarutkan banyak zat kimia. Air ada didalam
kesetimbangan dinamis pada fase cair serta padat dibawah tekanan serta temperatur
standar. Didalam wujud ion, air bisa digambarkan untuk jadikan sesuatu ion hidrogen
(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sesuatu ion hidroksida (OH-).
paramter lain yang sering digunakan sepertiBOD dan COD dalam suatu perairan (Hutabarat
dan Evans, 2006: 67).
Didalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen-komponen
kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki kemampuan untuk
beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik sehingga zat pencemar tersebut
tidak membahayakan. Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat
aerob serta anaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air,
mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air. Jika reaksi
penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen pun akan menurun.
Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan komponen kimia
tersebut. Keadaan demikian merupakan pencemaran berat pada air(Anonim, 2009: 1).
Umumnya, air mengandung 4-6 ppm oksigen, air pegunungan dapat mengandung
sampai 8 ppm oksigen. Dengan kemajuan teknologi Jerman sekarang ini memungkinkan
untuk meningkatkan kandungan oksigen di air sampai dengan 80 ppm. Pada kondisi normal,
oksigen yang kita hirup dari udara diserap oleh alveoli paru-paru. Namun pada keadaan
hipoksia (kekurangan oksigen), tubuh manusia berkemampuan menangkap oksigen dari
pencernaan secara difusi. Hal ini dikemukakan oleh Prof. Dr. Pakdaman M.D. yang
mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi air beroksigen tinggi di
dalam darah. Beliau memgemukakan bahwa tekanan parsial oksigen di dalam darah (pO2)
merupakan parameter yang penting yang menentukan kandungan oksigen di dalam darah.
Penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan tekanan parsial oksigen di dalam darah
setelah minum air minum beroksigen tinggi (Nontji, 2002: 92).
DO atau kadar oksigen terlarut menyatakan kandungan oksigen di dalam air.
Kemampuan air dalam melarutkan oksigen sangat tergantung pada suhu air, tekanan gas
oksigen dan kemurnian air. Terapi pemberian oksigen melalui saluran pernafasan (dihirup
melalui hidung) Bagian per sejuta. Merupakan satuan jumlah yang sangat kecil. 1ppm = 1
bagian / 1.000.000 jadi air yang mengandung oksigen 80ppm = 80 miligram oksigen dalam 1
liter air (Ridwan, 2006: 56).
lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar oksigennya. Kecepatan difusi oksigen dari
udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan
massa, air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut (Anonim, 2009:1).
B. pH pada Air
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau
kebasaan yang
dimiliki
oleh
suatu larutan.
Ia
didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H ) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada
perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap
sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan
internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Sren Peder
Lauritz Srensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p"
pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan
untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga
berarti
pangkat),
dan
ada
pula
yang
merujuk
pada
Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen
bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 C ditetapkan sebagai 7,0.
Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH
lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting
dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia
sepertikimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmupangan, rekayasa (keteknikan),dan osea
-nografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun
dalam frekuensi yang lebih rendah.
C. Konduktivitas
Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk
menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan
ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan
arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi,
semakin tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion
anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya.
Konduktivitas dinyatakan dengan satuan p mhos/cm atau p Siemens/cm. Dalam
analisa air, satuan yang biasa digunakan adalah mhos/cm. Air suling (aquades) memiliki
nilai DHL sekitar 1 mhos/cm, sedangkan perairan alami sekitar 20 1500 mhos/cm
(Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).
Besarnya daya hantar listrik bergantung pada kandungan ion anorganik (TDS)
yang disebut juga materi tersuspensi. Hubungan antara TDS dan DHL dinyatakan dalam
persamaan (2.1) (Metcalf & Eddy : 1991 dalam Effendi, 2003).
TDS (mg/L) = DHL (mmhos/cm atau ds/m) x 640
(2.1)
Nilai TDS biasanya lebih kecil daripada nilai DHL. Pada penentuan nilai TDS,
bahan-bahan yang mudah menguap (volatile) tidak terukur karena melibatkan proses
pemanasan. Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter dengan satuan
mhos/cm. Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion yang terlarut dalam contoh air
berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Batas waktu maksimum pengukuran yang
direkomendasikan adalah 28 hari. Menurut APHA, AWWA (1992) dalam Effendi (2003)
diketahui bahwa pengukuran DHL berguna dalam hal sebagai berikut :
padakonduktivitimeter berarti semakin besar kemampuan kation dan anion yang terdapat
dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin banyak mineral yang terkandung dalam air.
saringan yang berdiameter 2 mikrometer (210-6 meter). Aplikasi yang umum digunakan
adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan
aquarium, kolam renang, proses kimia, dan pembuatan air mineral. Setidaknya, kita dapat
mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk
keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan, dan makanan (Misnani,
2010).
Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang tidak
tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m. Padatan ini terdiri
dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral dan garamgaramnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang
umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul
sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan
industri pencucian.
Banyak zat terlarut yang tidak diinginkan dalam air. Mineral, gas, zat organik
yang terlarut mungkin menghasilkan warna, rasa dan bau yang secara estetis tidak
menyenangkan. Beberapa zat kimia mungkin bersifat racun, dan beberapa zat organik
terlarut bersifat karsinogen. Cukup sering, dua atau lebih zat terlarut khususnya zat
terlarut dan anggota golongan halogen akan bergabung membentuk senyawa yang
bersifat lebih dapat diterima daripada bentuk tunggalnya (Misnani, 2010).
pada elektroda potensial. Sesuai dengan hukum ohm, maka harga resistivias dapat
yang benar adalah input Impedansi dari volt meter harus besar (>10
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Petunjuk Penggunaan Alat
1. Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiannya memakai 2
sumber arus listrik yaitu dari baterai dan sumber arus listrik PLN, jika dalam
pengoperasiannya akan menggunakan sumber arus PLN pastikan batere yang
terdapat didalam alat dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korsleting yang
berakibat akan merusak alat.
2. Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang tinggi, jadi pastikan setelah memakai alat elektroda nya
dibilas dan dibersihkan.
3. Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah settingan alat selain yang diberikan
oleh instruktur dan teknisi.
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil dan mencatat
hasilnya
10. Untuk
pembacaan
Dissolved
Oxygen
dan
Oxygen
Consentration
V.
NO
4
5
6
DATA PENGAMATAN
JENIS
Suhu
SAMPEL
(oC)
Air Keran
Air Mineral
pH
8,79
28
6,78
27,25
6,16
27,5
7,04
18,7
5,22
24,3
11,21
Nestle
Air Mineral
Alfa
Air Danau
Opi
Super O2
Pocari
Sweat
Frestea
TDS
RESISTIVITY
(ppm)
(k)
134,9
120,9
4,129
66
3,24
134,5
121,1
4,137
65,3
5,03
118,4
41,56
12,21
66,1
5,28
118,2
106,6
4,77
66,9
5,28
4,50
4,22
117,2
70,3
6,14
230,0
68,5
5,76
1,143
68,2
5,51
VITY
(mS)
26,4
26,9
7
CONDUCTI-
2,410
2,169 x
10-3
% DO
KONSENTRA
SI DO (ppm)
8,78
490,4
435,7