Gerontik 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bpk.

M DENGAN
PENYAKIT MYALGIA
DI DUSUN GOMBANG TIRTOADI SLEMAN YOGYAKARTA
A.

PENGKAJIAN

Hari, Tanggal: Senin, 24 Februari 2005


I.

Jam: 10.00 WIB

Identitas Pasien
a. Nama

: Bp. Muji Utomo

b. Umur

: 70 th

c. Jenis Kelamin

: Laki-laki

d. Pendidikan

: SD

e. Pekerjaan

:-

f. Agama

: Islam

g. Suku

: Jawa

h. Status Perkawinan

: Kawin

i. Alamat

: RT 03/RW 22 Dusun Gombang

II. Struktur Keluarga


Genogram :

70 th

Ket:

= Klien

= Laki-laki

= Meninggal

= Perempuan

= Tinggal serumah

III. Riwayat Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis, hanya anak nomor 6 yang
meninggal karena ada penyakit tumor, sedangkan anggota keluarga yang lain dalam
keadaan sehat.
IV. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama:
Klien mengatakan sakit seperti kesemutan pada kedua kaki saya dan terasa berat
bila berjalan, juga terdapat luka di bawah telapak kaki ibu jari kiri akibat terinjak
benda tajam.
2. Riwayat keluhan utama:
Klien mengatakan penyakit yang dialami sudah 9 tahun dan rasanya berat pada
kedua kaki sehingga kalau berjalan selalu menyeret-nyeret kedua kakinya dan
mulut tampak agak perot kalau berbicara. Luka pada telapak kaki ibu jari sudah
3 minggu belum sembuh.
3. Riwayat penyakit dahulu:
Penyakit lain yang diderita tidak ada. Klien mengatakan dari dulu sampai sekarang
menderita penyakit yang sama dan penyakit Hipertensi, sering pusing kalau duduk
terlalu lama. Pernah berobat ke RS Bethesda selama 2 bulan untuk fisio terapi
karena tidak bisa berjalan tapi belum ada perubahan, akhhirnya berobat ke dokter
praktek baru bisa berjalan sudah 5 tahun sampai sekarang walaupun masih tampak
terseret-seret.
V. Pengkajian
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan:
Klien mengatakan mengerti tentang sehat dan sakit, dan kalau ada anggota keluarga
yang sakit biasanya memeriksakan diri ke Puskesmas, RS atau dokter praktek
2. Pola Nutrisi: (Makan dan minum)
Klien mengatakan nafsu makan baik, frekwensi makan 3 x sehari tapi sekarang
puasa jadi disesuaikan, makanan yang dimakan bervariasi, nasi tetap ada, kadangkadang lauknya tempe dan tahu. Makanan yang dipantang yaitu daging kambing,
emping dan daun melinjo. Untuk kebutuhan minum dalam sehari kadang tidak

menentu tergantung situasi tapi biasanya habis 6-7 gelas/hari. Minuman yang di
pantang adalah kopi.
3. Pola eliminasi:
a. Buang air besar; Buang air besar biasanya sehari sekali, konsistensinya kadang
keras kadang lunak dan saat ini tidak ada masalah.
b. Buang air kecil; sehari 3 kali kadang-kadang lebih kalau cuaca dingin. Saat
pengkajian tidak ada masalah.
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Perawatan Diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah/berjalan
Ambulasi/ROM

0
V
V
V
V
V
V
V

Keterangan :
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total.

Pada latihan ambulasi/ROM, Klien mengatakan dulu selalu melakukan sendiri


latihan dengan gerakan-gerakan ringan secara rutin mengikuti petunjuk di buku, tapi
sekarang jarang dilakukan, hanya dengan latihan jalan-jalan saja.
5. Pola tidur dan istirahat.
Klien mengatakan kebutuhan tidurnya cukup, kebiasaan tidur malam mulai jam
21.00 04.30 WIB baru bangun. Tapi kadang-kadang agak larut malam baru tidur
kalau ada acara bola kaki di TV, karena senang nonton. Istirahat siang biasanya
dilakukan kalau sudah selesai sholat Dzuhur, tapi kadang-kadang juga tidak
menentu.
6. Pola perceptual (fisik dan fungsi):
Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas, tidak pakai kaca mata.
Pendengaran : Masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan

alat

bantu dengar.
Pengecap

: Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.

Sensasi

: Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri:


a. Gambaran diri
Klien. mengatakan tidak merasa terganggu dengan kondisinya saat ini karena
sudah merasa terbiasa.
b. Ideal diri
Klien mengatakan selalu berdoa saja semoga Allah SWT selalu memberikan
kesehatan dan kemudahan dalam menjalani hidup ini karena semuanya sudah
digariskan demikian.
c. Harga diri
Klien merasa bahwa dirinya masih berguna dan diperlukan oleh keluarganya
maupun di masyarakat setempat.
d. Identitas diri
Klien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan
keadaannya, keluarganya juga selalu memperhatikan kondisinya.
e. Peran diri
Klien berperan sebagai kepala keluarga yang diharapkan dalam keluarga dan
menjadi panutan dalam keluarga, walaupun sakit klien masih mampu untuk
bekerja sendiri.
8. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam
berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan kadang-kadang bahasa Indonesia.
Klien tinggal di rumah bersama isteri dan satu orang anaknya beserta cucunya dua
orang.

9. Pola managemen koping stress


Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya.
Keadaan sakit ini diatasi dengan berobat rutin, berdoa, dan ada usaha untuk

merawat dirinya di rumah, atau kalau klien tidak sempat ke pelayanan kesehatan
biasanya klien meminta bantuan anaknya untuk membeli obat sendiri di apotik
sesuai dengan obat minum sebelumnya.
10. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan sholat dan puasa, akan tetapi
kondisi sakitnya maka klien selalu meninggalkan kewajiban tersebut bila
kondisinya tidak stabil. Klien juga rajin mengikuti kegiatan keagamaan.
11. Masalah psikososial
a. Dukungan keluarga dan kelompok
Klien

mengatakan

kesembuhannya dan

anak-anaknya

selalu

memberikan

dukungan

untuk

juga kelompok pengajian atau arisan semuanya sudah

mengetahui kondisi saya dan selalu mengingatkan terutama masalah pantangan


makanan yang biasanya di sajikan pada setiap acara arisan atau hajatan.
b. Hubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan hubungan dengan tetangga baik maupun dengan lingkungan
yang lain.
c. Keadaan pekerjaan, perumahan, ekonomi
Klien mengatakan bekerja sebagai tukang batu, tetapi sekarang sudah tidak aktif
lagi karena keadaan sakitnya sehingga hanya dirumah saja membuat anyaman
dari bambu. Status perumahan milik sendiri, keadaan rumah tampak kotor.
Keadaan ekonomi bisa mencukupi kebutuhan hari-hari, tapi kadang-kadang juga
hanya pas-pasan.
d. Pelayanan kesehatan dan harapan
Klien mengatakan sering mengikuti posyandu lansia. Klien dan kelurga berharap
kunjungan petugas seperti ini jangan hanya sekali tapi bisa rutin sehingga
kesehatan keluarga dapat dibantu. Klien dan keluarga juga mengucapkan
terimakasih atas kunjungan ini dan berharap dikunjungi lagi.
e. Mekanisme koping dan adaptasi stress
1.

Koping adaptif

Jika ada permasalahan dalam keluarga atau sesuatu yang dipikirkan klien
selalu membicarakannya dengan istri dan anaknya.
2. Koping maladaptif
Klien mengatakan selama ini belum pernah tampak menggunakan salah satu
mekanisme koping maladaptif (menghindar, minum alkohol, reaksi lambat
atau lebih, bekerja berlebihan, mencederai diri, dll).
VI. Pemeriksaan Fisik
a. Status mental
1) Penampilan klien cukup rapi dengan memakai kopiah hitam. Berjalan tampak
menyeret kedua kakinya.
2) Pembicaraan jelas, kontak mata baik.
3) Kekuatan motorik ekstremitas atas baik sedangkan pada ekstremitas bawah
tampak tremor dan merasa sakit seperti kesemutan.
4) Afek sesuai dan emosi stabil.
5) Tingkat kesadaran sadar penuh (kompos mentis), orientasi orang, waktu, tempat,
dan situasi baik.
6) Memori jangka panjang maupun jangka pendek baik.
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 190/100 mmHg
Frekuensi nadi: 80 kali/menit, teratur, kuat.
Pernafasan: 18 kali/menit, teratur, kedalaman normal.
c. Status gizi
TB: 165 Cm
BB: 70 Kg
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
a) Rambut sebagian besar sudah beruban.
b) Mata masih dapat melihat dengan jelas baik dekat maupun jauh, konjungtiva
tidak anemis. Tidak menggunakan alat bantu.

c) Hidung bersih, fungsi pembauan tidak ada masalah.


d) Mulut tampak perot sedikit ke kanan kalau berbicara, gigi masih utuh
semua, belum ada yang copot.
e) Telinga bersih, fungsi pendengaran baik masih bisa mendengar dengan jelas.
f) Leher tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid.
2) Dada;
- Paru-paru; Inspeksi tidak terdapat pembesaran, tidak tampak penggunaan otot
pernapasan tambahan, palpasi tidak ada nyeri atau massa, perkusi batas paru
normal, suara sonor, auskultasi tidak terdengar suara paru tambahan.
- Jantung; Inspeksi tidak tampak adanya pembesaran atau vena, ictus cordis
pada ICS 4-5, palpasi tidak ada nyeri, perkusi jantung dalam batas normal,
suara redup, auskultasi tidak terdengar bunyi jantung tambahan.
3) Perut
Inspeksi tidak tampak adanya jaringan parut, tampak kosong, auskultasi
frekuensi peristaltik 7 kali/menit, kuat, perkusi tidak terdapat pembesaran organ,
tidak terdapat cairan, palpasi teraba lunak, tidak ada massa.
4) Ekstremitas
Kekuatan otot baik, edema (-), ROM pada ekstremitas atas normal sedangkan
pada ekstremitas bawah berkurang karena terasa kesemutan dan agak nyeri.
Pada ibu jari kaki kiri terdapat luka akibat tertusuk benda tajam. Daerah luka
tampak agak edema, luas permukaan luka 1x1x0,5 cm, luka di tutup dengan
kain percah dan tampak kotor, nyeri (-), tampak tidak memakai pengalas kaki.
Sensasi rasa masih baik tidak mengalami baal.
e. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan

B. ANALISA MASALAH
No

Data

Penyebab

Masalah

1.

DS:

Keengganan

- Klien mengatakan sakit seperti kesemutan pada untuk


kedua kaki saya dan terasa berat bila berjalan.

melakukan

Kerusakan
mobilitas
fisik

- Klien mengatakan dulu selalu melakukan sendiri pergerakan


latihan dengan gerakan-gerakan ringan secara rutin
mengikuti petunjuk di buku, tapi sekarang jarang
dilakukan, hanya dengan latihan jalan-jalan saja.
DO:
- ROM pada ekstremitas bawah berkurang.
- Postur tubuh tampak tidak stabil ketika berjalan.
2.

- Tampak menyeret kedua kakinya saat berjalan.


DS:

Keterbatasan

- Klien mengatakan penyakit yang dialami sudah 9 mobilitas

Resiko
jatuh

tahun dan rasanya berat pada kedua kaki sehingga fisik


kalau

berjalan

selalu

menyeret-nyeret

kedua

kakinya.
- Klien mengatakan berobat ke dokter praktek dan
bisa berjalan sudah 5 tahun sampai sekarang
walaupun masih terseret-seret.
- Klien mengatakan kesemutan pada kedua kaki dan
terasa berat bila berjalan.
- Sering pusing kalau terlalu lama duduk
DO:
- Postur tubuh tampak tidak stabil ketika berjalan.
- Tampak menyeret kedua kakinya saat berjalan.
- Aktivitas dan latihan dilakukan mandiri.
- Kekuatan otot ekstremitas bawah berkurang.
3.

- Tekanan darah: 190/100 mmHg


DS:

Faktor

- Klien mengatakan luka di bawah telapak kaki ibu mekanik

Kerusakan
integritas

jari kiri akibat terinjak benda tajam sudah 3

kulit

minggu belum sembuh.


DO:
- Tampak luka di bawah telapak kaki ibu jari kiri
- Luas permukaan luka 1x1x0,5 cm.
4.

- Sensasi rasa masih baik tidak mengalami baal.


DS:

Kerusakan

Resiko

- Klien mengatakan lukanya sudah 3 minggu belum jaringan dan Infeksi


sembuh

karena sering terinjak terus tapi tidak peningkatan

nyeri.
DO:

paparan
lingkungan

- Luka ditutup dengan kain percah dan tampak


kotor.
- Daerah luka pada ibu jari kaki kiri tampak agak
edema.
5.

- Tampak tidak memakai pengalas kaki


DS:

PK:

- Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit

Hipertensi

darah tinggi sampai mengalami stroke.


- Klien mengatakan sering mengalami pusing
DO:
-

TD: 190/100 mmHg

Nadi: 80x/menit

Mulut tampak perot sedikit ke kanan kalau


berbicara.

C.

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keengganan untuk melakukan


pergerakan.
2. Resiko jatuh berhubugan dengan keterbatasan mobilitas fisik.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan dan peningkatan paparan
lingkungan.
5. PK: Hipertensi.

D. PERENCANAAN

No
1.

Dx. Kep
Kerusakan

Tupan:

mobilitas

Setelah dilakukan asuhan

fisik

Tujuan
1. Kaji

b.d. keperawatan selama 4 hari

keluarga tentang penyakit stroke


dan

perawatan bagi penderita

klien

untuk

latihan ROM dengan baik.

2. Monitor tanda-tanda vital.

melakukan

Tupen:

3. Monitor kekuatan otot dan ROM

pergerakan

Setelah 4 kali kunjungan


mampu

latihan

melakukan

dan

keengganan

klien

mampu

Intervensi
pengetahuan klien

pada klien.

melakukan 4. Diskusikan

pergerakan

ROM

dengan kriteria;
1. Menyatakan

gangguan mobilitas.

cara-cara

melatih

pergerakan pada klien.


5. Demonstrasikan cara melakukan

akan

latihan ROM aktif.

melakukan latihan ROM 6. Minta klien untuk mempraktekkan


setiap pagi.
2. Dapat

mempraktekkan

gerakan ROM.

latihan ROM yang telah diajarkan


setiap 2 kali sehari.
7. Tanyakan

kesanggupan

klien

untuk melakukan latihan ROM


secara rutin.
8. Motivasi klien untuk mencoba
melakukan latihan.
9. Beri pujian atas keberhasilan yang
telah dicapai.
2.

Resiko jatuh Tupan:

1. Kaji

pengetahuan

klien

dan

b.d

Setelah dilakukan asuhan

keluarga terhadap perubahan fisik

keterbatasan

keperawatan selama 3 hari

pada lanjut usia dan akibatnya.

mobilitas

klien tidak mengalami jatuh.

fisik.

2. Monitor tanda-tanda jatuh pada


klien

Tupen:
Setelah 3 kali kunjungan

3. Gali

pengetahuan

keluarga

klien

mengenai

dan
upaya

klien mampu mengantisipasi


resiko jatuh dengan kriteria;

pencegahan agar klien tidak jatuh.


4. Kaji faktor pendukung terjadinya

1.Tidak ada laporan jatuh

jatuh;

2.Tidak terdapat tanda-tanda

klien.

jatuh.

kondisi

rumah,

kondisi

5. Anjurkan latihan ROM secara


bertahap.
6. Diskusikan cara-cara pencegahan
jatuh pada klien
7. Anjurkan memegang tongkat bila
berdiri dari duduk
8. Beri

3.

atas

dilakukan.
1. Kaji pengetahuan

Kerusakan

Tupan:

integritas

Setelah dilakukan Asuhan

kulit

pujian

luka

sembuh dan kulit

mekanik

kembali normal.
Setelah

klien tentang

pentingnya

perawatan

luka yang benar.


3. Motivasi

Tupen:

yang

perawatan luka.

b.d Keperawatan selama 4 hari 2. Jelaskan

faktor

usaha

klien

untuk

selalu

menggunakan pengalas kaki.


dilakukan 4. Lakukan perawatan luka.

kunjungan selama 4 kali, 5. Libatkan klien dan keluarga dalam


klien mampu;
-

Melakukan

perawatan luka yang dilakukan


perawatan 6. Motivasi pada klien dan keluarga

luka dengan benar.


- Luka dapat sembuh cepat.
- Memahami pentingnya
perawatan luka

menggunakan fasilitas kesehatan


untuk tindakan lanjut.

4.

Resiko
infeksi

Tupan:

1. Kaji kondisi luka klien

b.d Setelah dilakukan Asuhan 2. Observasi tanda-tanda vital

kerusakan

Keperawatan selama 4 hari 3. Observasi tanda-tanda infeksi pada

jaringan dan resiko infeksi tidak terjadi.


peningkatan

daerah luka.
4. Anjurkan untuk selalu menjaga

paparan

Tupen:

lingkungan

Setelah

kebersihan diri terutama


dilakukan

pada

daerah luka.

kunjungan selama 4 kali 5. Cuci tangan sebelum dan sesudah


klien

melaporkan

terjadi

infeksi,

tidak

dengan 6. Anjurkan melakukan perawatan

kriteria:

luka

-Tidak

ada

tanda-tanda

infeksi.

pagi

sore

dengan

menggunakan kassa steril dan


kompres Rivanol.

-Tanda-tanda

vital

dalam 7. Anjurkan

batas normal.

5.

melakukan perawatan luka.

untuk

menggunakan

pengalas kaki.

- Luka sembuh.

8. Motivasi

klien

ke

Puskesmas

PK:

Tupan:

untuk pemeriksaan laboratorium.


1. Kaji pengetahuan klien tentang

Hipertensi

Setelah dilakukan Asuhan

penyakit Hipertensi

Keperawatan selama 4 hari 2. Observasi TD tiap kunjungan.


TD dapat terkontrol.

3. Anjurkan

Tupen:
Setelah

mengurangi

konsumsi makanan yang asin.


di

lakukan 4. Motivasi klien untuk kontrol ke

kunjungan selama 4 kali TD


klien

untuk

terkontrol

dengan 5. Libatkan

kriteria;
-TD dalam batas normal.
-Klien mampu mengontrol
diit.
E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

fasilitas kesehatan atau dokter.


keluarga

perawatan klien.

dalam

Dx. Kep
Tanggal
1. Kerusakan 1-11-2004
mobilitas
fisik

Jam: 12.00

b.d. WIB.

Keengganan

Implementasi
Evaluasi
1. Menjalin hubungan saling S:-Klien mengatakan sudah
percaya yang baik dengan

memahami

menyampaikan

penyakit

maksud/

tujuan kepada klien.

untuk

pemeriksaan fisik.

pergerakan

penyakitnya

dan

perawatan mobilitas fisik.


4. Mendiskusikan
melatih

penyakit

karena
stroke

ini

diderita sudah lama dan

3. Mengkaji pengetahuan klien


tentang

yang

dideritanya

2. Melakukan pengkajian dan

melakukan

tentang

cara-cara

pergerakan

pada

klien.

sudah diobati.
- Klien mengatakan dulu
sering

melakukan

latihan pergerakan tapi


sekarang

kadang-

kadang saja.

5. Mengukur tanda-tanda vital O:-Tampak


6. Menilai kekuatan otot dan
ROM pada klien.

kedua

menyeret
kakinya

saat

berjalan.
- ROM pada ekstremitas
bawah berkurang.
- TD: 190/100 mmHg
- Nadi : 80x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P:- Lanjutkan intervensi
-Kontrak waktu untuk
pertemuan

berikutnya

tanggal 2-11-2004.

2-11-2004

1. Memonitor tanda-tanda vital


2. Menanyakan

kesanggupan

S:-Klien

mengatakan

Jam 13.00

klien

untuk

WIB

latihan ROM secara rutin.


3. Memotivasi

melakukan
klien

untuk

belum

melakukan

latihan

yang

sebenarnya

mencoba melakukan latihan.

melatih

hanya
jalan-jalan

dalam ruangan saja.


O: Tampak berjalan sendiri
tanpa dibantu.
A:

Masalah

teratasi

sebagian.
P: -Intervensi yang lain
dilanjutkan
-Kontrak waktu untuk
kunjungan tanggal 411-2004.
1. Mendemonstrasikan
4-11-2004

melakukan

Jam: 09.30

aktif terutama pada bagian

melakukan latihan

WIB

extremitas bawah.

secara rutin.

2. Memberi
keberhasilan

latihan

cara

pujian
yang

ROM S: Klien mengatakan akan

atas O: Tampak mendengarkan


telah

dicapai.

dan memperhatikan
penjelasan perawat
A: Masalah teratasi
sebagian.
P: - Anjurkan untuk tetap
berlatih.
- Kontrak waktu untuk
pendampingan hari

1. Mengevaluasi
6-11-2004

latihan

pergerakan klien

Jam: 10.00 2. Memberikan contoh gambar

Sabtu, 6-11-2004.
S: Klien mengatakan sudah
melakukan

latihan

WIB

untuk latihan pergerakan

pergerakan

3. Memotivasi klien untuk terus

bertahap

secara
dan

jalan

berlatih setiap hari sesuai

keliling rumah dengan

kemampuan klien.

menggunakan tongkat

4. Melibatkan keluarga dalam


melatih klien.
5. Memberi

penyangga.
O: Tampak berjalan-jalan

pujian

atas

keberhasilan klien.

sekitar

rumah

saat

datang

kunjungan

dengan

menggunakan

togkat.
A: Masalah teratasi
P: Anjuran tetap diberikan
dan beri pujian.

Dx. Kep
Tanggal
2. Resiko jatuh 1-11-2004 1.
b. d

Jam: 12.00

keterbatasan WIB.
mobilitas
fisik

2.

Implementasi
Evaluasi
Mengkaji pengetahuan S:-Klien
klien tentang perubahan fisik

mengerti

dan akibat yang ditimbulkan.

kondisi

Mengkaji

faktor

pendukung terjadinya jatuh,

mengatakan
dengan
fisik

dan

akibatnya.
-Klien

mengatakan

seperti kondisi rumah dan

kalau berjalan keluar

kondisi klien.

rumah

menggunakan

tongkat.
O:-Kedua

kaki

tampak

terseret-seret pada saat


berjalan.
-Kekuatan
ekstremitas
berkurang.

otot
bawah

A: Masalah belum teratasi.


P: Lanjutkan intervens.
2-11-2004 1. Menggali pengetahuan klien S:-Klien
Jam: 12.30
WIB

dan
upaya

keluarga

mengenai

pencegahan

sering

agar

mengatakan
menggunakan

tongkat kalau berjalan

tidak jatuh.

keluar rumah

2. Memonitor

tanda-tanda O:-Tampak masih terseret-

jatuh.

seret saat berjalan.


-Kekuatan

otot

ektremitas

bawah

berkurang.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
4-11-2004 1. Menganjurkan latihan ROM S: Klien mengatakan akan
Jam: 10.00
WIB

secara bertahap.
2. Mendiskusikan
pencegahan

melakukan
cara-cara

jatuh

anjuran yang diberikan

pada O:-Tampak

klien.
3. Menganjurkan

memegang

tongkat saat berjalan.


memegang

tongkat bila berdiri dari


duduk.

semua

Tidak

tampak

tanda-tanda jatuh
A: Masalah teratasi.

4. Memberi pujian atas usaha P: Libatkan keluarga untuk


yang dilakukan.

pemantauan lanjut.

Dx. Kep
Tanggal
Implementasi
3. Kerusakan 1-11-2004 1. Mengkaji
pengetahuan S:-

Evaluasi
Klien mengatakan

integritas
kulit

Jam: 12.00

klien tentang

b.d WIB.

perawatan

mencuci luka dengan

luka.

air

garam

kemudian

faktor

2. Mengobservasi kondisi luka

ditaburi puyer capsul

mekanik

3. Menganjurkan untuk selalu

dan dibungkus dengan

memakai pengalas kaki.

kain percah.
-

Klien

mengatakan

lukanya
minggu

sudah
tapi

belum

sembuh.
O:-Tampak luka di telapak
ibu jari kaki kiri.
- Tampak

edema

di

daerah luka.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
- Kontrak waktu untuk
kunjungan berikutnya
tanggal 2-11-2004.
2-11-2004

1.

Jam: 13.00

Menje S:-Klien
laskan

WIB

pentingnya

dengan obat puyer.

Meng O:-Luka tampak di balut


anjurkan selalu memakai

- TD: 160/80 mmHg

pengalas kaki.

- Nadi: 88x/menit.

3.

Meng A: Masalah belum teratasi


observasi tanda-tanda vital

4-11-2004

P: Lanjutkan intervensi
S:

Jam: 10.00
WIB

lukanya sudah diobati

perawatan luka yang benar.


2.

mengatakan

Klien

mengatakan

lukanya sudah diobati


1. Mengobservasi

keadaan

sendiri

luka.

O:- Luka tampak dibalut

2. Memotivasi
keluarga
fasilitas

klien

dan

dengan kain percah dan

menggunakan
kesehatan

ditaburi obat puyer.

untuk

- Tampak edema pada

tindakan lanjut.

pinggiran luka.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
dan kontrak waktu untuk
perawatan

luka

hari

Sabtu, 6-11- 2004 saat


pendampingan.
6-11-2004

S:

Jam: 10.30
WIB

Klien

mengatakan

merasa nyaman setelah


1. Melakukan perawatan luka

perawatan

2. Menganjurkan klien untuk

mengatakan

selalu menjaga kebersihan


luka.

dan
akan

kontrol ke puskesmas.
O: Luka dikompres dengan

3. Memotivasi klien untuk ke


fasilitas

luka

kesehatan

pemeriksaan

untuk

Rivanol

dan

dibalut

dengan verban.

lanjut A: Masalah teratasi

(laboratorium)

sebagian
P: Motivasi klien untuk
melakukan

perawatan

luka dan menganjurkan


Dx. Kep
4. Resiko

Tanggal
Implementasi
1-11-2004 1. Mengkaji kondisi luka klien

infeksi b.d

Jam: 12.15 2. Mengobservasi

kerusakan

WIB

vital.

tanda-tanda

ke puskesmas.
Evaluasi
S:-Klien
mengatakan
lukanya
minggu

sudah
tapi

belum

jaringan dan

3. Mengobservasi

peningkatan

tanda-tanda

infeksi pada daerah luka.

sembuh
O:-Tampak

paparan

edema

pada

daerah luka

lingkungan

- TD: 190/100 mmHg


- Nadi: 80x/mnt
- Suhu: 36,60C
- Nyeri tekan (-)
- Keadaan

luka

dan

balutan tampak kotor


A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

2-11-2004 1. Mengobservasi
Jam: 13.30
WIB

tanda-tanda S:-Klien

vital.

lukanya belum sembuh

2. Mengobservasi

tanda-tanda

infeksi pada daerah luka.


kebersihan

tapi tidak merasa nyeri.


O:-Balutan

3. Menganjurkan untuk selalu


menjaga

mengatakan

diri

terutama pada daerah luka.

luka

dan

kondisi luka tampak


kotor.
- TD: 160/100 mmHg
- Nadi: 80x/menit
- Suhu: 36,60C
- RR: 20x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

4-11-2004 1. Menganjurkan
Jam: 10.30
WIB

untuk S:-Klien mengatakan selalu

menggunakan pengalas kaki.


2. Menganjurkan

untuk

menjaga kebersihan luka.


3. Mengobservasi TTV

mencuci luka dengan


air garam
- Klien
kalau

mengatakan
keluar

rumah

sering

menggunakan

pengalas kaki.
O: - Luka tampak dibalut
- Edema sekitar luka.
- TD: 160/80 mmHg
- Nadi: 80x/mnt
- Suhu: 360C,
- RR: 18x/mnt
A: Masalah belum teratasi
P: Kontrak waktu untuk
perawatan luka tanggal
6-11-2004.
6-11-2004 1. Mengukur TTV

S: Klien mengatakan akan

Jam: 10.30 2. Mencuci tangan sebelum

ke

WIB

periksa darah karena

dan

sesudah

melakukan

perawatan luka.
3.

puskesmas

sudah

Menganjurkan melakukan

lama

untuk
tidak

kontrol.

perawatan luka pagi sore O: -Tidak tampak tandadengan menggunakan kassa


steril dan kompres Rivanol.
4. Memotivasi
Puskesmas
Dx. Kep
5. PK:
Hipertensi

klien

tanda infeksi.
-TTV semua dbn.

ke A: Masalah tidak terjadi


untuk P: Motivasi klien untuk

pemeriksaan laboratorium.
tetap kontrol
Tanggal
Implementasi
Evaluasi
1-11-2004 1. Mengkaji pengetahuan klien S:-Klien
mengatakan
Jam: 12.00
WIB.

tentang penyakit Hipertensi


2. Mengukur Tekanan Darah

menderita
Darah

penyakit

Tinggi

sudah

lama dan sering kontrol


ke dokter.

O: - TD: 190/100 mmHg


- Nadi: 80x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
2-11-2004

1. Mengukur Tekanan Darah

Jam: 13.30

2. Menganjurkan

WIB

mengurangi

S:-

Klien

mengatakan

untuk

sudah lama tidak makan

konsumsi

makanan yang asin juga

makanan yang asin.

pantangan

yang

lain

seperti daging kambing,


emping, melinjo, dll.
O: TD: 160/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
4-11-2004

1. Mengukur Tekanan Darah

Jam: 10.30

2. Memotivasi

WIB

kontrol

klien
ke

untuk
fasilitas

kesehatan atau dokter.


3. Melibatkan keluarga dalam
perawatan klien.

S: Klien mengatakan beli


obat keji beling
apotik

dan

di
sudah

diminum 2x1 tab.


-Klien

mengatakan

sudah

biasa

minum

obat ini kalau TD naik.


O:-Klien
obat

menunjukkan
Keji

Beling

tertulis 2x1 tab.


- TD: 160/80 mmHg
A:Masalah

teratasi

sebagian
P: Intervensi masih tetap
dilanjutkan.

6-11-2004 1. Mengontrol Tekanan Darah S: Jam: 10.30


WIB

dan Nadi
2. Terminasi dengan keluarga

O: -Tekanan darah: 130/80


mmHg.
-Nadi: 88x/menit
A: Masalah teratasi
P: Anjurkan untuk kontrol
rutin ke dokter atau
puskesmas.

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA Bpk. R DENGAN PENYAKIT POST STROKE
DI DUSUN SENDARI RT 04, TIRTOADI, MLATI SLEMAN
YOGYAKARTA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Stase Keperawatan Gerontik
Tahap Profesi Keperawatan (Ners)

Disusun Oleh:
FATIMAH ABBAS
NIM. 02/160113/EIK/00245

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2004

Anda mungkin juga menyukai