LAPORAN Pemupukan Tanah Sawah
LAPORAN Pemupukan Tanah Sawah
LAPORAN Pemupukan Tanah Sawah
Oleh :
Golongan / Kelompok : A / 6
YOKO SIMBOLON
131510501090
FITRY LAULATUL Q
131510501088
HAMZAH ARIF
131510501093
EFIA ALFIONITA
131510501099
131510501103
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Padi merupakan tanaman pangan yang dikonsumsi secara umum oleh
pupuk
kandang
akan
memperbaiki
struktur
tanah,
karenanya terdapat pada seluruh bagian tanaman. Unsur ini juga merupakan
bagian dari penyusun enzim dan molekul klorofil. Untuk memenuhi kebutuhan
nitrogen pada tanaman, dapat diberikan pupuk Urea atau pupuk ZA.
Belakangan ini pemupukan dengan pupuk anorganik atau pupuk buatan
penggunaannya semakin meningkat. Bila hal ini berlangsung terus dapat
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hara dalam tanah, dan rusaknya
struktur tanah, sehingga dapat menurunkan produktivitas tanah pertanian. Selain
itu harga pupuk di pasaran sudah cukup mahal sehingga tidak sedikit petani
memberikan pupuk dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga tanaman
menjadikekurangan unsur hara dan akan berdampak terhadap penurunan produksi.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian pemberian
pupuk dengan efisiensi penggunaan pupuk pada tanaman padi sawah (Oryzasativa
L.)
1.2 Tujuan
1. Mengetahui teknik pemupukan yang baik dan benar
2. Mengetahui jenis penggunaan pupuk yang tepat pada tanaman padi
3. Menerapkan 5 tepat pemupukan di sawah dengan rekomendasi pemupukan
yang telah diuraikan yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat,
tepat cara
menurunkan produktivitas
lahan
pertanian.
Kondisi
tersebut
pupuk
organik.
tanaman yang baik. Pengaruh yang sama antara perlakuan pemupukan urea
100% dibandingkan dengan penggunaan 100% nitrogen yang berasal dari
azola pada tanaman padi. Kombinasi pupuk organik dan anorganik pada
tanaman
(200kg
padi.
peranan
penting
dalam
peningkatan
produksi
padi
sawah,
Nitrogen merupakan untuk membatasi hasil gizi padi dan nutrisi yang dibutuhkan
dalam jumlah terbesar dari pupuk. Di sistem sawah irigasi Asia, yang terjadi
secara alami pasokan N dari tanah biasanya cukup untuk mencapai sebuah hasil
gabah dari 3 sampai 5 t / ha tanpa aplikasi pupuk N. Pupuk N jelas diperlukan,
tetapi manajemen optimal pupuk N untuk mencocokkan kebutuhan tanaman dan
mencapai keuntungan yang tinggi adalah musim dan lokasi tertentu, bervariasi
bahkan di antara bidang yang berdekatan dalam musim yang sama (Buresh dan
Witt, 2008).
Tanah sawah dikatakan tidak subur jika unsur unsur penunjang yang
dibutuhkan tanaman tidak ada atau lengkapnya didalamnya. Penyebab antara lain
karena proses alam atau kelalaian manusia. Seperti akibat erosi, penguapan, atau
karena dieksploitasi secara berlebihan untuk tujuan tertentu. Bahkan, di daerah
tertentu keberadaan beberapa unsur hara dan senyawa di dalam tanah sudah habis
sama sekali. Untuk mengembalikan unsur hara dalam jumlah cukup, maka perlu
dilakukan pemupukan. Ada enam unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak diantaranya N P, K, Ca, S, dan Mg. Keenam unsur tersebut lebih dikenal
unsur hara makro. Bahkan N, P, K disebut sebagai unsur pokok karena mutlak
dibutuhkan oleh tanaman. (Redaksi Agromedia, 2007)
Orientasi pertanian modern yang mengejar hasil panen sebanyakbanyaknya dan kualitas panen yang prima menjadikan para praktisi pertanian
sangat tergantung pada penggunaan pupuk. Namun, tanpa pengetahuan yang
memadai, penggunaan pupuk justru menyebabkan penurunan kualitas dan
kuantitas produksi. Bahkan dapat berakibat fatal, yakni kematian tanaman.
Penggunaan pupuk yang salah dapat menyebabkan inefisiensi pada proses
produksi. Selain inefisiensi proses produksi, penggunaan pupuk buatan dalam
jangka panjang secara terus-menerus dan tidak terkontrol akan berdampak buruk
pada kesuburan tanah dan lingkungan di sekitar daerah pertanian (Novizan, 2005).
Produksi dan produktivitas yang timpang antara padi sawah dan padi
ladang salah satunya adalah perbedaan kesuburan tanah. Kesuburan tanah di lahan
padi sawah umumnya lebih tinggi, begitu juga aplikasi pemupukan lebih mudah
diaplikasikan dibandingkan padi ladang. Penggunaan pupuk telah diyakini
BAB 3. METODOLOGI
4.1 Hasil
No.
1.
Urea
SP36
Phonska
Unsurharaapa?
Higrokopis
Penyerapan
Mudah
lama
terurai
Untuk
Untuk
Fungsinya apa?
Dll
Untuk
150 kg
unsur P
100 kg
unsur K
50 kg
Tepat Waktu
Pagi,Siang,Sore?
Pagi
Pagi
Pagi
Vegetatif
Dasar
Vegetatif
generatif?
Saat ada atau tidak ada
Dan
Saat ada
Tidak ada
tanaman
tanaman
Tanah
Tanah
Tanah
Permukaan (oksidasi)
Permukaan
Dalam
Permukaan
tanaman
generatif
Dll
4.
Tepat Tempat
ataudalamtanah (sup-soil
ataureduksi)?
Dll
tanah
5.
Tepat Cara
Tebar atau tugal?
Tebar
Tebar
Tebar
Sendiri, Bersamaan
Sendiri
Sendiri
Sendiri
Manual
Manual
Manual
4.2 Pembahasan
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara
pada komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan
bahan makanan pada tanaman.. Alasan tanaman diberikan pemupukan , Jika
tanah miskin hara. Pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan
penyiangan dan ditemukan gejala kekurangan unsur hara. Pertumbuhan tanaman
perlu dipercepat untuk mengurangi resiko akibat persaingan dengan gulma. Dan
ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan per satuan luas pada akhir
daur.
Tujuan pemupukan untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar
tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan tanaman. Menambah dan menyuburkan tanah. Sebagai
vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah. Menghidupkan kembali jasad renik
yang ada dalam tanah. Merangsang tanaman agar tumbuh sehat. Melindungi
tanaman dari hama penyakit dan menaikan mutu dan porudktivitas hasil tanaman.
Pupuk terdiri dari pupuk Organik dan pupuk Anorganik. Pupuk Organik
adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, sepertipelapukan sisa sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat ataucair
yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk
organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber
bahan organik dapatberupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen
(jerami, brangkasan, tongkol jagung,bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak,
limbah industri yang menggunakan bahanpertanian, dan limbah kota (sampah).
Pupuk Anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan
meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Misalnya urea
berkadar N 45-46% (setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen) (Lingga
dan Marsono, 2000). Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan
menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang
hanya mengandung satu unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan
sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu
unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan sebagainya. Dari kedua
pupuk tersebut terdapat kekurangan dan keunggulan, diantaranya:
Kelebihan pupuk Organik :
a. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro
maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan
(anorganik).
b. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic,
asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang
sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
c. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang
mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan
terutama sifat biologis tanah.
d. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
e. Menjadi penyangga pH tanah.
f. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
g. Membantu menjaga kelembaban tanah
h. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
i. Tidak merusak lingkungan.
Kekurangan pupuk Organik :
a. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan
harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
b. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya
operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
c. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur
hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga
menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman
terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk
buatan.
Kelebihan pupuk anorganik :
a. Hasil cepat terlihat pada tanaman
b. Kandungan unsur hara jelas
c. Mudah pengaplikasian
d. Tidak bau
e. Pengangkutan mudah
Kekurangan pupuk anorganik :
a. Mengakibatkan residu pada tanah
b. Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah
c. Harga mahal
d. Bersifat higroskopis
Menurut saya pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik sama-sama
penting. Masing-masing pupuk harus digunakan secara berimbang agar hasilnya
dapat optimal pada tanah. Seperti yang diungkapkan Lingga dan Marsono 2001,
mengenai fungsi setiap unsur bagi tanaman. Hal itu akan membantu kita untuk
memahami arti setiap unsur yang terdapat dalam masing-masing pupuk organic
maupun anorganik. Sehingga kita bisa menyeimbangkan pemakaian pupuk antara
organic dan anorganik.
Pemupukan yang baik menerapkan lima tepat pemupukan yaitu tepat jenis,
tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat, dan tepat cara. Tepat jenis yaitu jenis pupuk
disesuaikan dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. N untuk pertumbuhan
vegetative. Tepat dosis yaitu pemberian pupuk harus tepat takarannya,
disesuaikan dengan jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman pada setiap fase
pertumbuhan tanaman. Kelebihan atau kekurangan akan mengakibatkan suatu
masalah. Tepat waktu yaitu harus sesuai dengan masa kebutuhan hara pada setiap
fase/umur tanaman, dan kondisi iklim/cuaca. Tepat tempat yaitu tepat pada tempat
yang ingin dipupuk. Jika yang dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk
harus berada dalam radius perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan
maka areal pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu. Jika tidak,
maka aka nada persaingan. Jika untuk tanah, maka aplikasinya digunakan pada
saat pengolahan tanah, dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik dan kimia
tanah. Tepat cara yaitu cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk
fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan dan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi
tanah.
Pupuk dasar adalah pupuk yang dibenamkan disaat setelah proses
pengolahan lahan. Pupuk starter yaitu pupuk yang dipakai setelah pupuk dasar,
biasanya pada padi yang berumur 14 hari. Pupuk starter berbentuk cair,
mengandung unsur makro dan mikro lengkap, berwarna hitam. Pupuk stimulant
yaitu pupuk yang berfungsi sebagai perangsang akar pada tanaman, biasanya
diberikan pada tanaman yang mendekati fase bunting.
Untuk pupuk dasar yang biasa diberikan kepada tanaman dengan dosis
500 kg organic + 300 kg phonska + 200 kg urea per satuan hektar. Bisa
diaplikasikan 3 kali. Sedangkan pupuk starter untuk tanaman berumur 14 hari,
pupuk yang diberikan dengan dosis 300 kg phonska + 150 kg urea. Pupuk
stimulant yang diberikan dengan dosis 50 kg urea ketika tanaman mendekati fase
bunting (Jumin, 1994).
Menurut Sutedjo 1995, Unsur makro adalah unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman dengan jumlah yang relative besar seperti N, P, K. sedangkan unsur
mikro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman yang relative sedikit contohnya Fn,
Br, dll. Macam-macam unsur hara makro:
1. Carbon, Oksigen, dan hydrogen
Carbon penting sebagai pembangun bahan organic, karena sebagian besar
bahan kering tanaman terdiri dari bahan organic. Oksigen terdapat dalam bahan
organic sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organic, diambil dalam
akan mati. Mekanisme ini disebut apoptosis, sel akan menghancurkan dirinya
sendiri (bunuh diri/suicide), tetapi apoptosis dapat juga dipicu oleh keadaan
iskemia.
Lapisan tanah atas disebut juga topsoil, merupakanbentuk lapisan tanah
yang paling subur, berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memiliki
ketebalan hingga 30 cm. Pada lapisan tanah inilah berkembang aktivitas
organisme tanah. Warna cokelat kehitaman dan kesuburan tanah pada lapisan ini
disebabkan pengaruh humus (bunga tanah), yaitu campuran sisa tumbuhan dan
hewan yang telah mati dan membusuk di dalam lapisan atas. Di bidang pertanian,
topsoil mempunyai peranan yang sangat penting karena di lapisan itu
terkonsentrasi
kegiatan-kegiatan
mikroorganisme
yang
secara
alami
Proses selektif terhadap penyerapan unsur hara yang terjadi pada membran
diperkirakan berlangsung melalui suatucarrier (pembawa). Carrier (pembawa) ini
bersenyawa dengan ion (unsur) terpilih. Selanjutnya, ion (unsur) terpilih tersebut
dibawa masuk ke dalam protoplasma dengan menembus membran sel.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pemupukan merupakan tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara dan
pengaplikasian bahan/unsur-unsur kimia organik maupun anorganik pada
komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan
bahan makanan pada tanaman.
2. Pupuk Organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang
diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Pupuk
anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik
dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase
kandungan hara yang tinggi.
3. Ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan agar tanaman
dapat tumbuh dengan optimal yaitu 5 tepat pemupukan yaitu tepat jenis, tepat
dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat lokasi.
4. Pupuk dasar adalah pupuk yang menjadi dasar pada media penanaman. Pupuk
starter adalah pupuk yang berasal dari mikroorganisme lokal.. Pupuk stimulan
yaitu pupuk yang berfungsi sebagai perangsang akar pada tanaman.
5. Untuk pupuk dasar yang biasa diberikan kepada tanaman dengan dosis 500 kg
organic + 300 kg phonska + 200 kg urea per satuan hektar. Bisa diaplikasikan 3
kali. Sedangkan pupuk starter untuk tanaman berumur 14 hari, pupuk yang
diberikan dengan dosis 300 kg phonska + 150 kg urea. Pupuk stimulant yang
diberikan dengan dosis 50 kg urea ketika tanaman mendekati fase bunting
(Jumin, 1994).
6. Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan leh tanaman dalam
jumlah kecil. Sedangkan unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah besar.
7. Nekrosis merupakan penyakit yang biasa menyerang bagian daun tanaman.
8. Lapisan atas (top soil) dengan ketebalan rata-rata lebih kurang 20 cm karena
bahan-bahan organik tinggal sedikit jika dibandingkan dengan tanah di hutan
yang bisa mencapai ketebalan 2 m. Lapisan sub soil yakni lapisan yang agak
tebal dari pada top soil yaitu tanah subur karena bahan-bahan organik di
lapisan atas yang diolah meresap ke lapisan ini.
9. Oksidasi dalam pemupukan adalah suatu proses dimana bertambahnya
bilangan oksidasi nitrogen yang ada didalam tanah. Reduksi adalah
pengurangan angka bilangan oksidasi pada unsur hara yang terdapat dalam
tanah. Berdasarkan sumber penyerapan nya, unsure hara dibagi menjadi 2
bagian, yaitu : unsur hara yang diserap dari udara dan unsur hara yang diserap
dari tanah.
5.2 Saran
Sebaiknya pelaksanaan praktikum pemupukan dilakukan oleh semua
praktikan, tidak hanya sebagai simulasi saja. Hal tersebut dimaksudkan agar
semua praktikan tahu proses pemupukan secara keseluruhan. Bagi praktikan agar
lebih memperhatikan lagi jalannya kegiatan praktikum, tidak hanya asal datang
dan ikut praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Spesifik
Lokasi
Profit
Tanaman
LAMPIRAN
Jenis Pupuk
Kegiatan Pemupukan