S2 Metal Form 05 TH Yudy

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

7.

Kriteria Luluh
Pada kondisi deformasi elastis
Material kembali ke konfigurasi atau dimensi yang semula
sesuai dengan Hukum Hooke (Hukum Elastisitas)

Hukum Hooke:

E = /

Dengan :
E=Modulus elastisitas (Pascal, Pa) , : tegangan (Pa), : regangan
Contoh: E dari Al: 70 GPa=7109 Pascal (N/m2)
E dari Baja: 206 GPa=206109 Pascal (N/m2)
Pada proses pembentukan logam, tegangan dalam material
yang dibentuk harus melebihi tegangan luluh (yield stress) agar
terjadi deformasi plastis untuk membentuk material sesuai
dengan bentuk yang diinginkan.
Kriteria Luluh adalah standar atau ukuran yang menentukan
apakah telah terjadi keluluhan atau awal deformasi plastis atau
tidak dalam material yang memiliki tegangan.
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

Kriteria luluh merupakan gabungan dari pengamatan eksperimen


dan pernyataan matematis dari suatu fenomena keluluhan atau
deformasi plastis
Digunakan untuk memprediksikan kapan keluluhan atau awal
terjadinya deformasi plastis terjadi.
Kriteria luluh untuk pembebanan satu sumbu (uniaxial) seperti uji
tarik Perubahan bentuk permanen/deformasi plastis bila tegangan
yang diberikan mencapai tegangan alir material
(tegangan yang terjadi > tegangan luluh, > y)

Kriteria luluh
pembebanan satu sumbu
Bila > y

Terjadi keluluhan
atau deformasi
plastis

F
Diagram uji tarik
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

Pada kenyataannya :
Dalam pembentukan logam, tegangan yang terjadi tidak satu
sumbu (3 sumbu)

2
3
Sehingga diperlukan kriteria luluh untuk menentukan apakah
material yang dibentuk mengalami deformasi plastis atau tidak
Betapapun kompleksnya sistem pembebanan, dengan analisa
tegangan:
-didapatkan keadaan tegangan yang dinyatakan dengan tegangan
utama (principal stress : yang mana tegangan saat tegangan
gesernya, = 0)
-Kriteria luluh akan meninjau kapan deformasi plastis mulai terjadi
dengan berbagai kemungkinan kombinasi tegangan utama.
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

7.1 Tegangan yang Menyebabkan Deformasi Plastis


Tegangan Total :
1. Tegangan Hidrostatis (tegangan rata-rata)
: meliputi tegangan tarik atau tekan murni.
m= (1 + 2 + 3)/3 = (x + y + z)/3
 tidak menyebabkan deformasi plastis.
2. Tegangan Deviator
6.1
Tegangan yang Menyebabkan Deformasi Plastis
: terdiri atas tegangan-tegangan geser (xy, yx)
 menyebabkan deformasi plastis.
Contoh:

xy

(y-x)/2= -(x-y)/2

(x+y)/2

x
yx

xy
(x+y)/2

(x-y)/2

yx

Tegangan total = Tegangan Hidrostatis + Tegangan Deviator


YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

7.2 Kriteria Luluh Tresca (Tahun 1867)


=Teori Tegangan Geser Maksimum
Material akan terdeformasi plastis bila tegangan geser maksimum
mencapai harga kritis, k (batas luluh geser)

1=F/A
A

=k tensile=2k

1 = F/A ; 2 = 3 = 0

Deformasi plastis terjadi bila : 1 = F/A =yield

max = (1-3)/2 = 1/2


max=k

2 = 3

Lingkaran Mohrs dari


beban tarik satu sumbu
YudySuryaIrawan

maks = o
= (1-3)/2
1 = F/A ; 2 = 3 = 0

Sehingga Def. plastis terjadi bila :

max= y /2 =yield ;yield = y/2


Kriteria Luluh Tresca dapat ditulis : 1-3 = y
Bagaimana dengan 2 ?
Fakta: 2 mempengaruhi terjadinya def. plastis terutama
pada elemen yang dibebani tiga sumbu
Proses Manufaktur II

7.3 Kriteria Luluh von Mises (Tahun 1913)


=Teori Distorsi Maksimum
Material akan terdeformasi plastis bila energi distorsi maksimum
akibat pembebanan mencapai harga kritisnya

Energi distorsi : (Uo) distorsi


1
(
(U 0 ) distorsi =
12 + 22 + 32 1 2 2 3 1 3 )
6G
1
( 1 2 )2 + ( 2 3 )2 + ( 3 1 )2
=
12 G

1
2
3
YudySuryaIrawan

dengan :
G : modulus geser
E : Modulus elastisitas
v : poissons ratio, merupakan :
-(regangan samping/regangan memanjang)
v untuk logam sekitar: 0.3
Proses Manufaktur II

Misalnya pada uji tarik, deformasi plastis terjadi bila


1=y ; 2=3=0 maka :
Dan didapatkan persamaan kriteria luluh von Mises :

Tegangan utama 2 berperanan jelas sehingga dapat menganalisa


lebih meyakinkan tentang deformasi plastis pada elemen yang
terbebani tiga sumbu.

1
2
3
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

Contoh:

o : tegangan alir = tegangan luluh=y

1 > 2 > 3
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

7.4 Perbandingan Kriteria Luluh Tresca dan Von Mises


Kriteria von Mises sedikit lebih rumit daripada kriteria Tresca,
namun kriteria von Mises lebih mendekati hasil eksperimen.
Bukti ada pada eksperimen dengan kombinasi pembebanan
tarik dan puntir pada spesimen tabung berdinding tipis:

YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

Cara lain dengan menggunakan kondisi tegangan bidang


(plane stress)
1 0 ; 2 0 ; 3 = 0

Kriteria luluh disusun dengan asumsi bahwa material bersifat isotropis


(bersifat seragam/homogen diberbagai arah), dan tidak berlaku untuk
material anisotropis seperti pada produk setengah jadi (pelat, kawat )
karena proses deformasi tidak sama untuk berbagai arah pengerjaan.
Namun, kriteria luluh yang sederhana ini tetap dipakai dalam
analisa pembentukan logam meskipun akan ada penyimpangan yang
dapat dikoreksi berdasarkan hasil eksperimen.
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

7.5 Tegangan Efektif dan Regangan Efektif


Keadaan tegangan dan regangan yang kompleks harus dapat
dibandingkan dengan keadaan yang sederhana seperti uji tarik.
Nadai menghitungnya dengan mengekivalensikan keadaan
tegangan dan regangan tiga sumbu dengan tegangan dan
regangan yang satu sumbu yang disebut tegangan efektif dan
regangan efektif, sbb:

Tegangan dan regangan efektif seolah-olah mewakili kondisi


tiga sumbu menjadi keadaan satu sumbu spt. pada uji tarik.
Bila tegangan efektif melebihi tegangan luluh akan terjadi
deformasi plastis.
YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

PR.
Hitunglah dengan kriterial luluh Tresca dan von Mises apakah elemen dari
logam Aluminium dengan tegangan luluh , y = 150MPa, di bawah ini
mengalami deformasi plastis atau tidak.
Hitung pula tegangan efektifnya dan bandingkan dengan tegangan luluh.
Ditulis di kertas folio dan dikumpulkan minggu depan.

100 MPa

100 MPa

190 MPa

50Pa

25Pa
150Pa

150
150Pa

(a)

(b)

(a)
110 MPa

135 MPa

124Pa

35Pa

(d)
YudySuryaIrawan

5Pa

124Pa
125Pa

(e)

10 Pa

(b)
Proses Manufaktur II

Ucapan Terima kasih kepada Para Penulis sumber


literatur untuk slide ini
Sumber literatur untuk semua bahan di slide ini:
1. Siswosuwarno, Mardjono, Teknik Pembentukan, FTI. ITB.
2. ASM International, 2005, ASM Handbook Vol.14A:
Metalworking: Bulk Forming, ASM International
3. Hosford, William F. & Caddel, Robert M, Metal Forming
Mechanics and Metallurgy Third Edition Cambridge
University Press.

YudySuryaIrawan

Proses Manufaktur II

Anda mungkin juga menyukai