5 CM - Sinopsis
5 CM - Sinopsis
5 CM - Sinopsis
5 cm
Oleh
M. Ridho Putra Sufa
5 cm termasuk salah satu novel masa kini. Novel karya Donny Dhirgantoro ini
pertama kali diterbitkan pada bulan Mei 2005, kini novel 5 cm ini memasuki
cetakan kedua puluh delapan dan sudah dibuat dalam bentuk film drama.
Tema cerita
dalam satu tongkrongan yang orangnya hanya itu-itu saja. Akhirnya, mereka
memutuskan untuk tidak saling bertemu antara satu sama lain selama tiga bulan.
Kelompok yang disebut Power Rangers ini akan bertemu kembali pada
tanggal 14 Agustus, di mana mereka akan merayakannya dengan suatu acara
yang diidekan Genta. Mereka akan mengetahui rencana itu, pada tanggal 7
Agustus, Genta akan SMS mereka semua.
Selama 3 bulan berpisah banyak hal yang membuat mereka menjadi
manusia yang lebih kaya hati dan diri. Arial mendapatkan pacar baru yang
bernama Indy yang mengenalnya di tempat fitness. Ian yang telah menunda
skripsinya selama beberapa tahun, akhirnya telah bersusah payah menyelesaikan
4 Bab dalam waktu 2 bulan, meskipun dia harus mengetik, membaca semalaman,
serta mendapat masalah. Ian pun lulus kuliah dengan nilai A. Zafran yang
mendekatkan diri dengan Dinda, meskipun sangat susah, karena Dinda ini
orangnya datar sekali, seperti Arial. Riani bekerja di sebuah perusahaan.
Meskipun baru satu bulan Riani bekerja, sudah bisa memegang liputan, dia bisa
karena dia yakin. Genta pun sukses dengan pameran yang ia adakan, meskipun
tadinya sudah berpikir tidak akan banyak yang datang, ternyata pameran tersebut
sangat banyak peminatnya.
Setelah tiga bulan berselang, tibalah hari di mana Genta harus SMS ke
semua temannya, apa yang akan mereka rayakan tanggal 14 Agustus nanti.
Tanggal 14 Agustus pun akhirnya datang, Genta menyuruh teman-temannya
membawa perlengkapan dan berkumpul di Stasiun Senen pukul 2 siang. Setelah
mereka semuanya telah sampai di Stasiun Senen, mereka akan pergi ke Malang
untuk menaiki Gunung Mahameru, gunung yang tertinggi di tanah Jawa.
Mereka menaiki kereta untuk sampai di Malang. Di kereta itu, Arial
menceritakan bahwa ia sudah memiliki pacar baru,dan Ian yang bercerita bahwa
ia sudah lulus. Di kereta itu pun, mereka mengalami kejadian-kejadian yang
membuat mereka berpikir bahwa banyak orang lain yang lebih menderita
daripada mereka. Mereka sampai di Malang pukul tiga siang keesokan harinya.
Setelah sampai di terminal, mereka pun pergi ke Terminal Arjosari dengan naik
angkot.
Sesampainya di terminal, para 5 sahabat dan 1 adik Arial ini menaiki jip
untuk sampai di daerah Ranu Pane, yang akan menjadi tempat mereka menginap.
Di jip tersebut, mereka bertemu dengan seorang pendaki yang bernama Deniek.
Ian dan Deniek yang sama-sama seorang fotografer pun saling berbicara tentang
kameranya. Ian dan Deniek juga saling memperkenalkan teman-temannya.
Sesampainya di Ranu Pane, Para pendaki menginap disana termasuk
Genta dan teman-temannya. Mereka mulai mendaki gunung pada pukul 03.00
pagi. Beberapa kali mereka beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah. Bahkan,
mereka mendapati masalah bahwa mereka kehabisan air, dan kaki Zafran pun
lecet hingga berdarah.
Sesampainya mereka di Ranu Kumbolo, mereka sangat merasa lega
karena di sana ada sebuah danau yang dapat menyelesaikan masalah air mereka.
Mereka pun beristirahat di sana, disertai dengan makan siang dan berdiskusi.
Mereka pun melakukan perjalanan kembali, udara yang semakin dingin,
membuat mereka semakin lelah. Namun, mereka menemukan lapangan luas yang
penuh ilalang yang sangat indah, yang membuat mereka kembali bersemangat.
Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk melewati padang tersebut dalam
perjalanan mereka.
Mereka memasuki hutan yang membuat Genta resah, karena dulu ia
hilang di hutan tersebut. Mereka melanjutkan perjalanan dan sampai di Kalimati.
Di tempat ini Riani terpeleset dan jatuh ke dasar Kalimati. Kakinya kram, dan
Arial berusaha membantu Riani untuk menghilangkan kram tersebut. Begitu pun
dengan Zafran, ternyata luka lecetnya itu, mengeluarkan sedikit nanah dan
banyak darah yang membanjiri kaos kakinya, lecet tidak dirasakannya selama
perjalanan. Mereka tetap untuk melanjutkan perjalanannya di Kalimati, karena
tempatnya yang seram.
Sampailah mereka di Arcopodo, di tempat ini mereka menginap semalam
melepas rasa lelah. Karena besok, tanggal 17 Agustus, mereka harus sampai di
puncak Gunung Mahameru untuk melaksanakan upacara bendera. Setelah
beristirahat cukup lama, mereka membawa barang seperlunya untuk meneruskan
perjalanan.
Ditengah perjalanan Arial tiba-tiba jatuh terduduk dan merasa
lemas. Arial berkata dia tidak ingin meneruskan perjalanan karena merasa tidak
kuat dan kedinginan. Arial pun melanjutkan perjalan setelah ia diberi jaket oleh
Zafran dan Ian serta dorongan semangat dari teman-temannya.
Perjalanan semakin melelahkan, mereka menanjak batu-batuan yang suatu
saat dapat menjatuhi mereka juga. Tiba-tiba, terjadi longsor batu serta hujan abu
yang membuat mereka panik dan kesakitan. Dinda dan Ian pingsan tak sadarkan
diri. Kepala Ian berdarah. Ian yang tak sadarkan diri, membuat teman-temannya
berpikir bahwa dirinya telah tiada. Kelima temannya menangis karena merasa
kehilangan Ian. Zafran berteriak memanggil nama Ian keras sekali. Dan tiba-tiba
Ian sadar. Kelima temannya merasa sangat lega. Bahkan, meskipun kepalanya
terluka, Ian masih sempat bercanda dengan teman-temannya.
Genta dan teman-teman pun melanjutkan perjalanan, dan akhirnya sampai
di puncak Mahameru. Mereka sangat senang dan sangat bangga, bisa berada di
tempat tertinggi di tanah Jawa. Pada saat Sang Merah Putih dikibarkan, mereka
sangat terharu dan menitikkan beberapa air mata tanda bahagia dan bangga.