Jurnal Rekayasa Turbin Crosflow
Jurnal Rekayasa Turbin Crosflow
Jurnal Rekayasa Turbin Crosflow
1. Pendahuluan
Sumber energi yang tersedia saat ini adalah
minyak bumi, batubara, nuklir dll. Namun
sumber energi ini sulit didapatkan karena
semakin lama semakin menipis. Oleh sebab itu
diperlukan sumber energi alternatif yang
tersedia di lingkungan masyarakat. Salah
satunya adalah mikrohidro, selain komponen
mikrohidro mudah dibuat tetapi juga mudah
didapat dipasaran.
Sumber energi mikrohidro dapat dimanfaatkan
dengan cara mengubah energi tersebut ke
dalam bentuk energi listrik melalui teknologi
sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Komponen utamanya generator, turbin air dan
instalasi perpipaan. Turbin air berfungsi untuk
mengubah energi hidrolik menjadi energi
mekanik.
Kemudian energi mekanik ini
digunakan untuk menggerakkan generator
sehingga menghasilkan energi listrik.
Untuk daerah Jawa Tengah potensi energi
mikrohidro yang belum dimanfaatkan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
contohnya di daerah Banjarnegara, Cilacap,
16
Digunakan untuk
menggantikan waduk
(bendungan) sebagai potensi tenaga air. Untuk
keperluan dalam membuat instalasi simulasi
PLTMH dengan turbin aliran silang ini
menggunakan pompa penggerak motor bensin
dengan daya 5,5 HP.
3.3. Nozel
Suatu alat yang berfungsi mengubah tekanan
air menjadi energi kecepatan.
3.4. Generator
Suatu
alat
yang
berfungsi
untuk
membangkitkan energi listrik.
Dalam penentuan generator, dibutuhkan daya
generator sebesar 3 KW yang sesuai dengan
standar pabrik, dengan keluaran tegangan
sebesar 220 V. Generator sinkron satu fasa
dapat memenuhi kebutuhan perancangan diatas
disamping itu generator jenis sinkron juga
memiliki faktor daya yang baik.
3.5. Orifice
3.10. Debit
Untuk mengetahui tinggi air jatuh ( head )
terlebih dahulu kita melakukan pengujian
untuk mendapatkan debit secara praktek.
Adapun alat yang diperlukan adalah sebagai
berikut : Gelas ukur dan Stopwatch
Dari pengujian tersebut kita memperoleh
besarnya debit praktek sebesar 0.005 m/s
dengan luas permukaan pipa 0,002 m. Maka
tinggi air jatuh dapat diperoleh dengan rumus :
17
Qpraktek
=A.c
Qpraktek
0.005 m/s
= 2,5 m/s
c=
=
A
0,002 m.
H= c
= 2,5/2.9,81 = 0,318 m
2g
Maka ditetapkan head sebesar 1 m dengan
pertimbangan nilai estetika mesin dan
kemampuan semburan fluida yang cukup
untuk memutarkan runner.
3.11. Runner
Untuk menghitung perencanaan ukuran runner,
maka perlu terlebih dahulu dibahas segitiga
kecepatan dari sisi masukan (air masuk sudu1)
sampai sisi keluaran (air keluar sudu 2).
Memperhatikan Segitiga kecepatan pada
Gambar 6. Maka efesiensi turbin maksimum
dan sudut air masuk sudu 1 ( 1) dirancang
sekecil mungkin dengan perhtungan berikut
ini.
Untuk 1 = 15. (http://www.300-karakteristikturbin-cross-flow-html )
1 = 28,19
4 = 180 - 1 = 180 - 28,190 = 151,81
2 = 3 = 90.
Ketentuan lain pada turbin aliran silang ini
berlaku:
U1 = U4 , U2 = U3 , W1 = W4 , W2 = W3 , 2 =
3, 2 = 3
W1
Cu1
C1
1
Ca1 = Wa1
U1
P2
(bar)
1,50
1,45
1,40
1,30
1,15
1,10
1,15
1,05
0,90
0,80
Beban
(Watt)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Tegangan
(Volt)
220
220
210
210
200
190
180
170
160
150
n
(rpm)
1455
1410
1354
1315
1275
1240
1193
1170
1106
1048
Arus
(A)
0
0,065
0,1
0,12
0,15
0,18
0,22
0,26
0,3
0,32
P1
(bar)
1,50
1,50
1,40
1,35
1,25
1,25
1,20
1,10
0,95
0,80
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
P1
(bar)
1,75
1,70
1,60
1,45
1,25
1,25
1,20
1,20
1,15
1,10
P2
(bar)
1,50
1,35
1,30
1,35
1,20
1,00
0,90
0,85
0,85
0,70
Beban
(Watt)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Tegangan
(Volt)
220
220
210
200
190
180
170
160
150
140
n
( rpm )
1427
1376
1330
1286
1243
1210
1157
1090
1032
984
Arus
(A)
0
0,05
0,09
0,1
0,14
0,16
0,22
0,25
0,28
0,31
19
20