Metering and Regulating Station
Metering and Regulating Station
Metering and Regulating Station
4/6-(40-10)/(6-4)-G.400-2000
Keterangan :
4/6 = Diameter pipa masukdan keluar , (inchi)
(40-10) = Tekanan masuk maks dan min, (bar)
(6-4) = Tekanan keluar maks dan min, (bar)
G.400 = Ukuran Meter Gas, G size.
2000 Kapasitas maks, m3/jam
TeknisiInstrument
June 4, 2012 at 20:54
Rate This
Kang Wendie,
Salam kenal kembali.
Secara pribadi, saya belum pernah menggunakan pressure transmitter (static)
untuk mengukur interface level (water/oil). Setahu saya, pressure transmitter yang
diterapkan untuk pengukuran level bekerja berdasarkan tekanan hidrostatis, Jadi
pressure transmitter tidak dapat membedakan apakah tekanan yang
dirasakannya itu berasal dari tekanan hidrostatis air atau minyak. Sehingga
transmitter hanya akan mendeteksi total level (Pair+Poil).
Katakan saja ada perubahan level air dari 50% ke 75%, sehingga:
katakan saja level air = 75% (0 s/d 75) = 324 inci,
sehingga Pair = 0,9720 x 324 = 314,928 inH2O
Maka level oil = 25% (75 s/d 100) = 108 inci,
sehingga Poil = 0,8202 x 108= 88,5816 inH2O,
Ptotal = Pair + Poil = 314,928+ 88,5816 = 403,5096 inH2O
Angka-angka pada perhitungan di atas berdasarkan asumsi jika level yang diukur
adalah pada tangki open-top (terbuka), jika tangkinya bertekanan, maka tekanan
hidrostatis yang terukur oleh pressure transmitter (static) ditambah dengan tekanan
yang bekerja pada tangki tersebut.
Jadi, berapapun SG liquid-nya, berapa macam pun jenis liquid yang ada pada tangki,
pressure transmitter hanya akan mendeteksi total hidrostatic pressure yang timbul
oleh liquid tersebut.
Itu hanya menurut saya, mungkin ada teknologi lain yang memungkinkan
penggunaan pressure (static) transmitter untuk mengukur interface level.
Untuk mengukur interface level, biasanya digunakan displacer (floater), yang hanya
akan mengukur liquid dengan SG yang telah ditentukan atau sesuai dengan
displacer/levelnya.
Ada juga level transmitter yang memiliki dua buah floater dengan dua buah output,
yang mampu mengukur level interface dua buah liquid yang berada pada tangki
yang sama.
Salam,
TeknisiInstrument
kaka
May 27, 2014 at 20:04
Rate This
Assalamualaikum kang,
Bagaimana cara mengkalibrasi interface level pada tangki bertekanan dengan
mengunakan pneumatic fisher contoller 2500. Terima kasih sebelumnya.
gani
June 27, 2012 at 15:35
Rate This
Punteun kang
Bade naros, upami koneksi AMR (automatic meter reading) nganggo sinyal GSM teu
tiasa konek wae problemna naonnya kang? settingan modem sareng PC tos Ok tp di
dial teh teu tiasa wae.
Nuhun kang
TeknisiInstrument
July 20, 2012 at 23:11
Rate This
Kang Gani,
Maaf banget, saya belum pernah menangani AMR.
Hanya sedikit pendapat saja, coba dial-up ke nomor GSM lain yang dipasang pada
HP yang bisa komunikasi dengan dial-up (biasanya HP jadul), jika berhasil, mungkin
AMRnya bermasalah.
Sekali lagi, maaf saya tidak bisa diskusi banyak mengenai AMR.
Salam,
TeknisiInstrument
ojomandeg
July 5, 2012 at 09:29
Rate This
Assalamualaikum Sdraku
Slm kenal
Maaf saya sama2 lulusan smk, tp bukan smk instrumen hehe, kebetulan sy skrg
bekerja dilembaga pendidikan. Oya mau tanya ni, kira2 klo seorang lulusan teknik
instrumentasi kira-kira pasar kerjannya kemana ya? dan skill ato ketrampilan yang
dimiliki oleh seorang teknisi instrumen/ instrumen engineer kira2 apa saja? atau
instrumen desinger?
Terimakasih atas tanggapannya
ata
TeknisiInstrument
July 21, 2012 at 21:21
Rate This
Skill untuk teknisi umumnya analisis, troubleshooting dan problem solving. serta
memberikan rekomendasi teknis mengenai perbaikan sistem jika diperlukan.
Salam,
TeknisiInstrument
Darwis
July 25, 2012 at 14:44
Rate This
salam
Darwis
TeknisiInstrument
August 14, 2012 at 16:54
Rate This
Mas Darwis,
Terima kasih sharing ceritanya, luar biasa.
Sebetulnya tidak ada skill khusus, yang diperlukan sama saja seperti yang
diceritakan mas Darwis di atas. Jujur saja, saya belum bisa bikin perbandingan
bagaimana instrumentasi di darat dan di lepas pantai, saya hanya berfikir, secara
fungsi sama saja. Hanya beda media dan sistem.
Yang berbeda mungkin sertifikasi safety untuk personnel, misalnya sertifikasi HUET,
sea survival, firefigting dll.
Salam,
TeknisiInstrument
saridjan
July 27, 2012 at 11:17
Rate This
TeknisiInstrument
August 14, 2012 at 16:56
Rate This
Wa alaikum salam.
Kang Saridjan, salam kenal kembali.
Wah.. maaf banget, kebetulan saya belum pernah ngutak-ngatik transmitter jenis
itu, jadi saya belum bisa menjawabnya.
Maaf banget.
Salam,
TeknisiInstrument
safii
August 8, 2012 at 16:06
Rate This
asalam.
kang saya mau minta tolong. saya mau angkat masalah barton recorder tapi saya
kurang data.
fungsi dan kegunaan barton recorder apa aja ya pak? saya kekurangan data untuk
menjelaskan fungsinya pak.
padahal di tempat saya untuk tes bocor masih pakai presure gauge. saya mau
rekomendari pakek barton recot tapi cara mempresentasikan biar yakin gimana
pak. saya kerja di PJB PLTU.
sekian terimakasih
salam
safii 085 640 456 081
TeknisiInstrument
August 14, 2012 at 17:08
Rate This
Wa alaikum salam.
Kang Safii, mungkin bisa baca di sini:
http://www.recorderchartsandpens.com/barton_recorder.php
http://trionics.com/wp-content/uploads/2010/08/Barton-Manual.pdf
http://www.c-a-m.com/forms/Product.aspx?prodID=01a89599-3ff0-4c97-b5923a9bd1eafed1
Salam,
TeknisiInstrument
rian
August 12, 2012 at 14:41
Rate This
mas, saya mau bertanya tentang pertimbangan/ +- pemilihan jenis flow transmitter
(DP, magnetic, mass flow, dll) dan apa bisa menggantikan jenis FT yg satu dgn yg
lain tanpa mengubah desain proses/sistem instrumentasinya, thanks
TeknisiInstrument
September 1, 2012 at 20:06
Rate This
Mas Rian,
Untuk perbandingan berbagai macam flowmeter, link berikut ini berisi bacaan yang
mungkin bisa membantu:
http://www.coleparmer.com/TechLibraryArticle/668
Salam,
TeknisiInstrument
TeknisiInstrument
September 1, 2012 at 20:10
Rate This
Maaf, satu lagi link yang berisi tabel komparasi berbagai macam flowmeter:
http://www.toshiba.co.jp/sis/en/seigyo/find/products/pdf/Comparison_table_for_flow
meter.pdf
Semoga membantu.
Salam,
TeknisiInstrument
adi
Rate This
mo taya kang apakah dalam meteran lpb merk hexing he 120 bsa ngehapus ato
menormalkan power limitnya
TeknisiInstrument
September 1, 2012 at 20:09
Rate This
Kang Adi,
Sepertinya itu power meter (kwh meter) listrik ya?
Mohon maaf, saya belum pernah menangani kwh meter dimaksud.
Kang Adi bisa buka blog teman saya di (http://www.instalasilistrikrumah.com)
Dan bisa bertanya banyak mengenai listrik di sana.
Salam,
TeknisiInstrument
rach89
May 29, 2013 at 18:57
Rate This
Hanggoro Asmoro
August 30, 2012 at 21:10
Rate This
asalm. kang punya penjelasan ttg Electromagnetic Flowmeter tpi klo ada yg b.indo..
saya ada tugas kang, mhon bantuannya. oya sya alumni muda 2011 jg dari stm
pemb. jurusan tek.pendingin. tx kang. wasalm.
TeknisiInstrument
September 1, 2012 at 20:05
Rate This
http://aeroconsystems.com/ts_pics/Gagliardi_flowmeter/Flow_meter.html
http://www.omega.com/prodinfo/magmeter.html
Salam,
TeknisiInstrument
irwan prihatna
September 2, 2012 at 06:26
Rate This
Assalamuallaikum.
salam,
Irwan.P
TeknisiInstrument
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
[email protected]
September 3, 2012 at 20:54
Rate This
TeknisiInstrument
September 4, 2012 at 08:50
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
tatang
September 15, 2012 at 16:46
Rate This
Assalamualaikum,
kang Ade,
punten kang ,
bade naros,saya lagi ngerjain tugas tentang control valve maintenance,
tapi pas nyoba searching di google kok g ada yang ngebahas secara lengkap ya??
punya link nya g kang tentang control valve maintenace itu apa aja?
hatur nuhun sateuacan na kang,
TeknisiInstrument
September 16, 2012 at 22:16
Rate This
http://www.documentation.emersonprocess.com/groups/public/documents/book/cvh
99.pdf
Salam,
TeknisiInstrument
gani
September 17, 2012 at 08:47
Rate This
TeknisiInstrument
September 18, 2012 at 20:18
Rate This
Kang Gani,
Saya belum pernah melakukan pengetesan resistansi insulating joint, jadi maaf
banget, saya tidak bisa membantu, Mungkin ada rekan lain yang bisa membantu?
Salam,
TeknisiInstrument
bayu
September 17, 2012 at 12:44
Rate This
TeknisiInstrument
September 18, 2012 at 20:16
Rate This
Wa alaikum salam,
Sudah saya respon di sini:
https://teknisiinstrument.wordpress.com/qa/basic-knowledge/#comment-738
Salam,
TeknisiInstrument
tubagus
September 29, 2012 at 09:57
Rate This
Assalamuallaikum wr wb
Salam kenal kang
Aku baru nyemplung di dunia instrumen n msh buta sama sekali kang, aku minta
ilmunya sdikit kang,
Ditempat kerja aku tiap minggunya ada diskusi evaluasi kerja kita masing2, nah
minggu depan girilan aku untuk buka topik, aku niatnya mau buka topik tentang
pressure transmiter, aku minta penjelasanya kang, langkah2a dr awal sampe tahap
kalibrasi dan pemasangan kembali,
Matur nuhun sebelumnya moga2 akang slalu di beri kesehatan selalu
Aminnn
TeknisiInstrument
September 30, 2012 at 07:52
Rate This
http://www.omega.com/literature/transactions/volume3/pressure.html
http://translate.google.com/translate?sl=auto&tl=id&js=n&prev=_t&hl=en&ie=UTF8&layout=2&eotf=1&u=http%3A%2F%2Fwww.omega.com%2Fliterature
%2Ftransactions%2Fvolume3%2Fpressure.html
Salam,
TeknisiInstrument
ahmad
October 3, 2012 at 13:22
Rate This
Assalamualaykum
punten kang, kalau pressure/temp gauge yang dibeli dari manufaktur apakah perlu
dilakukan bench calibration sebelum di-install di field?
Salam,
TeknisiInstrument
October 3, 2012 at 19:29
Rate This
Jika memungkinkan, bench calibration bagus juga dilakukan sebagai base line data,
jika kita ingin membuat trending kerusakan press/temp gauge tertentu.
Salam,
TeknisiInstrument
Fagan
October 13, 2012 at 11:40
Rate This
Assalamuallaikum wr wb
Salam kenal mas,
Bisa minta diagram cara penginstalan kalibrasi barton recorder untuk separator
dengan menggunakan U TUBE mas,trims.klo bisa minta link SOP kalibrasinya
kalo ada
Salam,Fagan
TeknisiInstrument
October 15, 2012 at 17:39
Rate This
Pada Section 3 halaman 11, ada gambar arrangement-nya, test gauge bisa diganti
dengan U-tube (manometer pipa U).
Salam,
TeknisiInstrument.
Rizal Azmi
November 7, 2012 at 17:20
Rate This
Pak Ade.. blognya bagus pak.. mohon izin pak ya simpan link bapak di blog saya ya?
http://rizalprocess.wordpress.com/
terimakasih banyak atas sharing ilmunya ya..
TeknisiInstrument
November 21, 2012 at 20:15
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
ag
November 8, 2012 at 19:05
Rate This
Assalamuallaikum kang
Salam kenal
Kang boleh minta tolong jelasin tentang RTD
1.tentang tipe-tipe rtd ?
2.prinsip kerja rtd ?
wassalamualaikum
TeknisiInstrument
November 21, 2012 at 20:14
Rate This
Wa alaikum salam.
Salam kenal kembali Pak Ag,
1. Tipe-tipenya:
Carbon resistor elements, Strain free elements, Thin film elements, Wire-wound
elements, Coiled elements
2. Prinsip kerjanya:
RTD (Resistance Temperature Detector) biasanya terbuat dari material murni
seperti platinum, nikel atau tembaga. Material tersebut memiliki perubahan
resistansi yang tertentu terhadap perubahan temperatur yang dialaminya. Sehingga
dengan mengetahui resistansinya, maka bisa diketahui temperature yang
dialaminya.
3. Kelebihan RTD
Akurasi yang tinggi, pergeseran nilai yang kecil, rentang ukur yang lebar serta
cocok untuk aplikasi yang presisi.
4. Kekurangan RTD
Pada temperatur yang sangat tinggi, diperlukan material pelindung yang khusus
agar akurasi tetap terjaga, karena dengan pelindung biasa, material pelindung bisa
mempengaruhi nilai pengukuran.
http://en.wikipedia.org/wiki/Resistance_thermometer
Salam,
TeknisiInstrument
akbar
November 14, 2012 at 17:48
Rate This
TeknisiInstrument
November 21, 2012 at 20:04
Rate This
Wa alaikum salam.
Pak Akbar, salam kenal kembali.
Wah, kebetulan saya nggak punya pengalaman mengenai Semens PLC.
Tapi sekedar komentar dan pendapat, mungkin satu channel mengakomodasi satu
buah load cell, berarti dua channel mampu mengakomodasi dua buah load cell.
Istilah channel dalam I/O PLC biasanya mewakili satu saluran input/output, untuk
analog input 8 channel, berarti bisa mengakomodari delapan puah analog input.
Salam,
TeknisiInstrument
Nila
November 20, 2012 at 14:12
Rate This
Assalamualaikum
Selamat sore, saya boleh tanya contact numbernya? saya sedang study tentang
pressure transmitter untuk pemakaian di Indonesia. kalo misalkan bisa tukar fikiran
dengan bapak.
TeknisiInstrument
November 21, 2012 at 19:59
Rate This
Wa alaikum salam.
Bisa melalui email ade[dot]ahmat[at]gmail[dot]com
Salam,
TeknisiInstrument
Syafrizal A
November 22, 2012 at 15:34
Rate This
kang mohon bagi ilmu nya tentang DCS donk kang, kebetulan saya ingin belajar
DCS Yokogawa CS 3000. Terima Kasih kang.
TeknisiInstrument
November 23, 2012 at 21:30
Rate This
Wa alaikum salam.
Kang Syafrizal, terus terang, kalau DCS Yokogawa saya belum punya pengalaman,
tapi insya Allah akan saya coba mengenai konsepnya nanti, mungkin berbasis merk
lain. Semoga saja saya masih diberi kesempatan untuk bisa menulisnya.
Salam,
TeknisiInstrument
annonimous
November 23, 2012 at 10:36
Rate This
assalamualaikum kang
kang sama mau minta tolong minta dijelaskan tentang temperature transmitter
mulai dari definisi,prinsip kerja serta bagian-bagian dalam transmitter tersebut
sebelumnya terima kasih kang
maaf bila pertanyaannya terlalu banyak
TeknisiInstrument
November 23, 2012 at 21:34
Rate This
Wa alaikum salam.
Kang annonimous, pertanyaannya sich sedikit, tapi memerlukan jawaban yang
panjang.. hehehe Just kidding!
Kalau boleh tahu, transmitter electronic atau pneumatic yang ingin diketahui?
Jika segalanya memungkinkan, insya Allah kita akan belajar bersama, mungkin
tidak sekarang, tapi insya Allah jika saya masih diberi kesempatan untuk menulis
dan belajar lagi.
Salam,
TeknisiInstrument
annonimous
November 26, 2012 at 09:00
Rate This
Rate This
Gan mau tanya, jika pemasangan outlet pipa (pengambilan sensor) flow steam ke
transmitter yang di flange orrifice apa harus selalu 45 derajat ke arah samping atas,
dan apa bila di pasang secara vertical apa ada pengaruh nya?
TeknisiInstrument
January 3, 2013 at 21:02
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
anggi septiyan
January 4, 2013 at 16:24
Rate This
assalamualaikum kang,
punya dokumen atau link tentang standarisasi instalasi grounding pada alat
instrument kang.?
salam,
anggi s
anggo
January 10, 2013 at 07:49
Rate This
ass kang ,
mau nanya , punya link atau doc mengenai prosedur instalasi kabel grounding dan
yang nancep ke tanahnya?
salam,
asep
TeknisiInstrument
January 10, 2013 at 07:56
Rate This
Wa alaikum salam,
Coba cari di dokumen:
IEEE Std 1143-1994 (IEEE Guide on Shielding Practice for Low Voltage Cables), dan
IEEE Std 1100-2005 (IEEE Recommended Practice for Powering and Grounding
Electronic Equipment)
Salam,
TeknisiInstrument
ryan pratama
January 16, 2013 at 18:52
Rate This
ass bg,
range sama span itu di control process apaan artinya ya ?
TeknisiInstrument
January 16, 2013 at 20:53
Rate This
Misal:
Range= 0 sampai 150 PSI (LRV=0PSI; URV=150PSI) ; Span=150-0=150 PSI
Range= 50-300 degC (LRV=50 degC; URV=300 degC); Span=300-50=250 degC
Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan istilah, bisa mengacu pada buku
manual masing-masing instrument.
Salam,
TeknisiInstrument
Syafrizal A
January 21, 2013 at 11:12
Rate This
TeknisiInstrument
January 23, 2013 at 06:07
Rate This
Wa alaikum salam.
Pak Syafrizal, info tentang apakah yang dimaksud? apakah prinsip kerjanya atau
apanya?
Salam,
TeknisiInstrument
Syafrizal A
January 23, 2013 at 13:48
Rate This
TeknisiInstrument
February 14, 2013 at 16:47
Rate This
Kang Syafrzal,
Terus terang, saya hanya tahu sedikit saja tentang Gas Chromatograph Analyzer.
Tapi insya Allah saya akan berusaha menjawabnya.
Gas yang keluar dari column tersebut, sekarang sudah terpisah-pisah berdasarkan
beratnya, kemudian sampel gas tersebut dilewatkan ke dalam sebuah detektor
khusus yang mengukur kuantitas sampel gas.
Gas sampel tersebut, masuk ke dalam analyzer dibawa oleh carrier gas (biasanya
helium). Heliuum tersebut juga diukur oleh detektor lain sebagai referensi nol (atau
base line).
Setelah semua komponen gas dideteksi oleh detector, artinya sudah selesai saru
siklus, kemudian GC controller akan menganalisis dan menghitung kuantitas setiap
komponen gas tersebut dalam satuan persen.
GC controller/analyzer biasanya menyimpan data setiap komponen dalam memorynya sehingga dengan menggunakan komunikasi data industrial (semisal modbus),
data-data tersebut bisa diakses dan ditarik ke sistem DCS/PLC atau
controller/recorder/indicator lainnya.
Salam,
TeknisiInstrument
syarifhidayat
January 22, 2013 at 12:22
Rate This
1. parameter apa saja yang berpengaruh untuk menentukan range pada magnetik
flowmeter?
2. di tempat saya kerja sekarang (industri gula rafinasi) ada satuan BRIX, yaitu
satuan kekentalan sirup gula ( upami teu lepat mah ). untuk alat ukurnya bisa
menggunakan massflow atau refractometer. yang jadi pertanyaan, bila saya tidak
memiliki alat alat tersebut ( yang ada hanya DP Transmitter type capilary tube ),
apakah bisa menggunakan transmitter tersebut? apakah saya harus membuat
semacam pipa sirkulasi dulu untuk menempatkan DP transmitter? lalu
penghitungan range dan kalibrasinya bagaimana?
TeknisiInstrument
January 23, 2013 at 08:55
Rate This
1. Terus terang saja, saya jarang (sangat jarang) menangani magnetic flowmeter.
Range flow meter biasanya bergantung pada diameter flowtube (jarak antara
elektroda), serta bergantung pada laju alir (velocity) sehingga diameter pipa akan
berpengaruh terhadap kecepatan laju aliran (velocity). Mungkin ini spesifik dengan
magnetic flowmeter yang bersangkutan, bisa dilihat di manualnya. Untuk parameter
konfigurasi, mungkin ini spesifik dengan magnetic flowmeter yang bersangkutan,
bisa dilihat di manualnya.
2. Waduh, saya belum pernah menangani alat ukur kadar gula. Ini hanya pendapat
saja: Menurut wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Brix), brix adalah satuan
derajat kadar gula dalam sebuah cairan. Yang diukur adalah specific gravity (atau
syarifhidayat
January 25, 2013 at 13:08
Rate This
TeknisiInstrument
January 27, 2013 at 15:20
Rate This
Pak Syarif,
Sami2 :)
Salam,
TeknisiInstrument
[email protected]
January 26, 2013 at 15:33
Rate This
assalammulaikum kang,
salam kenal saya instind @36..
maf bisa minta bantuannya kang, tlong jelasin tenang PID serta contohnya kang,
hehe..
terimakasih kang,
TeknisiInstrument
February 14, 2013 at 17:31
Rate This
mv = ke + (k/Ti)e dt + kTd(de/dt)
dimana,
mv = manipulated variable atau output controller
k = gain
Contoh implementasi dari PID control ini misalnya, level control, temperature
control, servo control, motor speed control, flow control, pressure control dan lain2.
Salam,
TeknisiInstrument
Syafrizal A
January 30, 2013 at 09:52
Rate This
TeknisiInstrument
February 14, 2013 at 16:49
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Syafrizal A
February 15, 2013 at 09:56
Rate This
TeknisiInstrument
February 15, 2013 at 13:43
Rate This
Wa alaikum salami
Sama-sama.
Salam,
TeknisiInstrument
septiap nugraha
February 17, 2013 at 15:45
Rate This
assalamualaikum kang
saya maw nanya tentang flow meter vortex yokogawa type dy mungkin akang
pernah berpengalaman dengan itu, jadi di line instalasinya ada vibrasi yang
mungkin saya tidak tau seberapa besar vibrasi nya, sehingga mengganggu
keseimbangan dari flow meter tersebut, jadi ada satu saat dia harus nya reading,
tetapi aktual nya tidak, dan begitu pun sebaliknya, di alarm hart muncul high vibrasi
padahal mode high vibrasi sudah di not action kan. di settingan nya ada beberapa
hal yang ingin saya tanyakan seperti TLA adjusment apa fungsi dari TLA adjusment
dan pengaruhnya untuk apa, bagaimana cara saya untuk menghilangkan high
vibrasi tersebut.
terimakasih
salam,
teknisiInstrument.
TeknisiInstrument
February 18, 2013 at 20:48
Rate This
Tapi hanya sedikit saran saja, identifikasi dulu sumber vibrasinya, komponen
pembangkit vibrasi diantaranya adalah pompa, apakah flowmeter-nya terpasang
dekat pompa, jika ya, apakah memungkinkan untuk di-relokasi. Apakah mungkin
jika dipasangi flexible hose di saluran discharge pompa? Coba juga pasang clamp
tambahan pada piping-nya, agar vibrasinya terserap oleh struktur.
Salam,
TeknisiInstrument
prisma
March 4, 2013 at 16:09
Rate This
saya Prisma
kang saya mau belajar tentang TeknisiInstrument.
nah ini saya bingung..
Saya punya Alat ARC Hamilton satu Set.
tp Saya ndak bisa Untuk Calibration nya ??
TeknisiInstrument
March 7, 2013 at 10:54
Rate This
Salam kenal kembali, kalau boleh tahu, ARC Hamilton tipe/model apa?
Mau kalibrsasi PH meter, atau mau mengukur kadar PH?
Salam,
TeknisiInstrument
mansyur wandan
March 20, 2013 at 17:27
Rate This
TeknisiInstrument
March 20, 2013 at 23:13
Rate This
Untuk memulainya, mungkin bisa mempelajari prinsip kerja dari switch, relay dan
ladder diagram, karena dasarnya itu.
Berikut ini ada link untuk mempelajari hal-hal di atas, bahasa inggris, tapi relatif
mudah dipahami.
Switch: (http://www.allaboutcircuits.com/vol_4/chpt_4/1.html)
Relay elektromagnetik: (http://www.allaboutcircuits.com/vol_4/chpt_5/index.html)
Ladder diagram: (http://www.allaboutcircuits.com/vol_4/chpt_6/index.html)
Jika ketiga topik di atas sudah dipahami, insya Allah ada gambaran.
Salam,
TeknisiInstrument
mansyur wandan
March 21, 2013 at 13:43
Rate This
wadu makasih banyak ni arahanya mas.kalau ada info ttg study electric basic
design fersi indonesia tlg kabari mas atau ada kursus dimana gitu. lewat
email,[email protected]
facebook namanya siapa nih mas
TeknisiInstrument
March 22, 2013 at 13:24
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
mansyur wandan
March 23, 2013 at 22:55
Rate This
ass.wr.wb,sorry kang dtg lagi ni.sebelumnya lagi2 sy ucapkan terima kasih yg bnyk
krn adanya ling yg dikasih ke sya jdi tau bnyk.
ini ada problem baru dikapal saya, lagi dock di kakinada india.belum ketemu sdh 2
hri penyakitnya dari pihak dock & saya sendiri sbg electrician,sebelumnya,setelah
black out,generator saya di kapal,yg out.440V,60 HZ, kemudian supply power shore
conection 440V 50 HZ,yg terjadi adlh sbgn lampu tdk bsa nyala kedap kedip,Aircon
central terlihat running tapi amper naik tdk seperti biasany Ga tinngi,hingga terjadi
aising (bunga es) pd compresoor & evap,kasus yg sama juga setelah supply power
diganti dgn teg.440V & Frek. 60HZ,hanya lampu2 yg nyala bagus,
akhirnya kembali ke generotor (Ganset), kapal,semuanya berfungsi dgn.sempurna,
kira2 penyakitnya dimana? minta arahanya Oh iya kang,terlihat conection dri shore
conection R-S-T & Earth apakah ini pengaruhnya? harusnya R-S-T & Netral krn E
adalah kombinasi dri N yg keluar dri sumber generator, atau kang punya ide
cemerlang? makasih sebelumnya. sukses selalu Wassalam
TeknisiInstrument
March 31, 2013 at 22:21
Rate This
Mas Mansyur Wandan, sebelumnya saya mohon maaf, karena sepertinya saya
kurang kompeten menjawab pertanyaan mengenai kelistrikan tersebut. hehe..
maaf.
Dan jika lampu yang digunakan menggunakan ballast, maka hal tadi sepertinya
berlaku juga.
Salam,
TeknisiInstrument
irfans
April 1, 2013 at 17:51
Rate This
assallammualaikum
salam kenal kang, saya mau tanya tentang fungsi dari booster, relay, solenoid dan
positioner pada control valve???
TeknisiInstrument
April 2, 2013 at 14:08
Rate This
Booster:
Berfungsi sebagai penguat sinyal pneumatic. Biasanya dipakai pada actuator yang
besar dimana sinyal pneumatic dari positiner tidak cukup besar untuk
menggerakkan actuator.
Relay:
Dalam hal ini adalah penumatic relay, adalah sebuah alat yang biasanya digunakan
pada komponen pneumatic atau electro-pneumatic, yang berfungsi untuk me-relay,
atau meneruskan satu bentuk sinyak menjadi sinyal penumatic yang disesuaikan
dengan kebutuhan, misalnya dipakai pada positioner, i/p converter, pneumatic
controller dll.
Solenoid:
Dalam hal ini adalah solenoid valve, adalah sebuah valve yang digerakkan oleh
solenoid, yaitu kumparan yang digerakkan oleh tenaga/sinyal listrik, umumnya
berupa valve on/off yang digerakkan oleh sinyal listrik.
Positioner:
Sesuai namanya, adalah sebuah alat untuk memposisikan travel/stem valve sesuai
dengan yang diinginkan. Dalam fungsinya, positioner menerima sinyal dari
controller, dan juga mendeteksi posisi stem (atau bukaan) dari control valve, jika
posisi yang dideteksi oleh positioner tidak sama dengan sinyal yang dia terima,
maka positioner akan mengoreksi posisi stem atau bukaan valve, agar selalu sesuai
dengan sinyal perintah dari controller. Positioner bertugas untuk selalu menjaga
agar bukaan control valve sesuai dengan sinyal yang diperintahkan oleh controller.
Salam,
TeknisiInstrument
syarif hidayat
April 16, 2013 at 13:24
Rate This
Syarif Hidayat
TeknisiInstrument
April 17, 2013 at 22:17
Rate This
Wah jujur saja, saya belum pernah secara langsung menangani vortex flowmeter.
Insya Allah saya cari tahu dulu..
http://www.smartmeasurement.com/Products/FlowMeters/Vortex.aspx
http://www.abb.com/product/us/9AAC100411.aspx
http://www2.emersonprocess.com/en-us/brands/rosemount/flow/vortexflowmeters/8800-series/pages/index.aspx
http://www.proteusind.com/vortex/
Punten pisan
Salam,
TeknisiInstrument
syarif hidayat
April 24, 2013 at 13:26
Rate This
alhamdulillah, sae
hatur nuhun kana waleranna,,,,,,
Syarif Hidayat
TeknisiInstrument
April 25, 2013 at 16:17
Rate This
Sami-sami Kang,
Salam,
TeknisiInstrument
Tomi
May 12, 2013 at 14:17
Rate This
TeknisiInstrument
May 13, 2013 at 00:27
Rate This
Kang Tomi,
Salam kenal kembali.
Maaf sebelumnya, apakah yang dimaksud hanya LVDT-nya saja, atau sudah
terpasang pada suatu alat, menjadi semacam sensor, semisal sensor posisi?
Jika hanya LVDT (Linear Variable Differential Transformer) saja, sepertinya susah
dikalibrasi, paling di geser titik kerjanya saja. Karena LVDT merupakan komponen
pasif, Untuk mengubah variable (voltage output), yang paling mungkin adalah
dengan menggerakkan core/intinya, yang biasanya dijadikan sensor posisi.
Tetapi, jika LVDT tersebut didukung dengan rangkaian elektronika lain semisal
amplifier/komparator dan rangkaian pengolah sinyal lainnya, maka sepertinya bisa
dikalibrasi, untuk mendapatkan variasi tegangan keluaran (voltage output) yang
diinginkan sebagai respon dari posisi core/intinya.
Salam,
TeknisiInstrument
Budi
May 24, 2013 at 13:46
Rate This
Saya mau tanya kang tentang pressure transmitter untuk fluida gas. berikut
datanya:
Brand : Rosemount
Model : 3051 Smart Transmitter 3051CG5A22A1AM5B4E5Q4
Range : 0 600 psig
c/w : Bock and Bleed 1/2 Manifold
Pressure transmitter tsb 3 hari yang lalu terkena sambaran petir sehingga data
yang ditampilkan di HMI menunjukkan -200 psi, kadang juga menunjukkan 2000 psi.
Saya diminta untuk melakukan pengecekan field transmitter tsb dan belum pernah
melakukan pengecekan atau analisa kerusakan sebelumnya karena saya bertugas
sebagai scada engineer sedangkan instrument enginer yang bersangkutan sedang
tidak ada di tempat. Mohon bimbingannya kang untuk pengecekan kerusakan
transmitter step by step sampai pada pengambilan keputusan bisa diperbaiki atau
harus beli baru.
Terimakasih
TeknisiInstrument
May 24, 2013 at 22:14
Rate This
Wah.. saya mohon tidak memakai istilah bimbingan ke saya.. hehehe.. kita diskusi
saja ya
Sebelumnya, saya akan asumsikan bahwa Kang Budi menampilkan nilai tekanan
dari pressure transmitter pada HMI melalui sinyal 4-20mA (mohon koreksi jika
salah).
1. Yakinkan dulu receiver (baik controller/DCS ataupun PLC) analog input modul-nya
berfungsi dengan baik, dengan cara lakukan loop check, dengan meng-inject sinyal
4-20mA pada channel analog input bersangkutan, jika di-inject 4mA maka harus
tampil 0PSI, dan jika di-inject 20mA maka pada HMI harus tampil 600 PSI.
2. Jika langkah satu hasilnya sudah OK, lakukan calibration check pada transmitternya (langkah-langkah kalibrasi bisa dilihat di manual book transmitter-nya).
3. Jika analog input sudah OK, transmitter sudah OK, seharusnya tidak ada masalah.
Tapi jika masalah transmitter erratic, mungkin ada interferensi sinyal dari luar, atau
kabel shield terganggu, atau secara tidak sengaja instrument ground bergabung
dengan electrical ground. Coba periksa grounding dan shielding-nya.
4. Jika transmitter tidak dapat dikalibrasi/rusak, maka transmitter harus diganti, baik
modular maupun keseluruhan unit-nya.
Salam,
TeknisiInstrument
Budi
May 25, 2013 at 10:07
Rate This
terimakasih kang ade atas jawabannya. Saya masih belum paham pada beberapa
penjelasan kang ade,hehehe.
1. Untuk loop check itu apakah bisa pakai Hart communicator 475 ? Apakah
pressure transmitter harus dilepas atau tidak saat loop check ? apakah kang ade
punya ilustrasi/gambar penggunaan hart communicator 475 untuk loop check ?
maklum saya belum pernah pakai hart com. Sekalian kang ilustrasi atau gambar
untuk melepas/memasang pressure transmitter
2. Jika langkah 1 hasilnya tidak ok, apakah bisa langsung bisa dikatakan
transmitternya rusak dan harus diganti ?
3. Apakah kang ade ada ilustrasi/gambar kabel shield, instrument ground dan
electrical ground yang terpasang di field ? kemudian untuk menyatakan transmitter
erratic itu apakah ada indikasinya di LCD pressure transmitter ?
Budi
May 25, 2013 at 11:52
Rate This
Terimakasih
TeknisiInstrument
May 25, 2013 at 17:24
Rate This
Kang Budi,
Pertama-tama, silakan download manual dari rosemount 3051 series pada link
berikut:
http://www2.emersonprocess.com/siteadmincenter/PM%20Rosemount
%20Documents/00809-0100-4001.pdf
1. jika dd-file-nya tersedia, maka bisa Pak. Wiring-nya bisa dilihat di halaman 23
pada manual tersebut.
2. 3051 series memiliki fitur self diagnostic, daftar hasil diagnostic dan saran
penyelesaian masalah bisa dilihat di halaman 92 pada manual tersebut.
Salam,
TeknisiInstrument
Ali
May 26, 2013 at 13:47
Rate This
Selamat siang Teknisi Instruments, saya mau bertanya bagaimana sih wiring
connection yang benar untuk LVDT & ada berapa jenis LVDT karena jumlah kabel
ada yang 5 atau 6 warna. Terima kasih Teknisi Instruments
TeknisiInstrument
May 26, 2013 at 15:29
Rate This
Pak Ali,
Selamat siang.
Apakah ada referensi merk dan model-nya?
Salam,
TeknisiInstrument
Grifaldi
Rate This
assalamualaikum kang, saya grifaldi KP36 mau tanya mengenai pengontrolan dgn
sistem Cascade itu apa? dan biasanya digunakan utk pengontrolan apa?
hatur nuhun
TeknisiInstrument
May 30, 2013 at 07:56
Rate This
Cascade control merupakan kendali berundak, dimana output dari controller induk
diumpankan/diberikan kepada controller anaknya sebagai setpoint untuk controller
anaknya.
Misalnya sebuah heat exchanger, dengan menggunakan media pemanas
steam/uap.
Flow dari heat exchanger dikendalikan berdasarkan temperature yang diperlukan
untuk memanaskan media proses yang dipanaskan. Misalnya heat exchanger
memanaskan air dengan steam. flow steam diukur oleh flow transmitter, kemudian
sinyalnya diberikan kepada steam flow controller, keluaran dari steam flow
controller diberikan kepada steam flow control valve. Nah, pada output air yang
dipanaskan, dipasang temerature transmitter, kemudian keluaran dari termperature
transmitter tesebut diberikan kepada temperature controller, output dari
temperature controller diberikan kepada steam flow controller sebagai setpointnya.
Salam,
TeknisiInstrument
Grifaldi
May 30, 2013 at 13:25
Rate This
maafkan saya yg junior ini yaa kang.. banyak nanya pisan hikshikss
TeknisiInstrument
May 31, 2013 at 23:05
Rate This
Kang Grifaldi,
Sistem instrumentasi biasanya mengikuti keinginan proses, bukan sebaliknya. Jadi
mengapa demikian (seperti komentar teknisiInstrument di atas) itu hanya
pemisalan kasus pada heat exchanger.
Tapi saya akan coba dari sisi proses-nya. Katakan saja sebuah heat exchanger
dikendalikan seperti pada komentar teknisiInstrument di atas, pada konfigurasi
demikian, maka salah satu keuntungan dari sistem kendali adalah, bahwa sistem
kendali demikian bisa memiliki sistem feedforward, dengan memberikan flow steam
(terkendali) tanpa feed-back dari temperature transmitter di sisi air yang
dipanaskan.
Biasanya, cascade digunakan jika ada dua parameter (atau mungkin lebih) yang
harus dikendalikan, namun hanya memiliki satu parameter yang bisa dimainkan.
Misalnya pada kasus contoh di atas, ada dua parameter yang harus dikendalikan,
yaitu flow steam (sebagai pemanas) dan temperature air (yang dipanaskan), dan
hanya satu control valve sebagai actuator, yaitu control valve yang mengatur
berapa banyak steam yang harus diberikan agar bisa menjaga temperature air yang
dipanaskan pada temperature yang diinginkan.
http://www.bgu.ac.il/chem_eng/pages/Courses/oren%20courses/Chapter_10.pdf
https://controls.engin.umich.edu/wiki/index.php/CascadeControl
http://blog.opticontrols.com/archives/105
http://eng.upm.edu.my/~syafiie/class/ECH3112/cascade.pdf
Salam,
TeknisiInstrument
Ali
May 28, 2013 at 08:12
Rate This
TeknisiInstrument
May 30, 2013 at 07:51
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Ali
May 31, 2013 at 09:23
Rate This
Assalamualaikum Kang Ade, Begini kang LVDT ini bekas jadi saya tidak punya
manual book & saya liat LVDT ini juga tidak ada marking tipe pada bodi, mungkin
kang ade punya pengalaman dengan LVDT position control dengan 5 kabel yang
bisa disharing.
Thanks..
TeknisiInstrument
May 31, 2013 at 22:52
Rate This
Catatan: Warna kabel hanya pemisalan, silakan sesuaikan dengan warna kabel
sebenarnya.
Salam,
TeknisiInstrument
Pernyataan:
Komentar di atas bukanlah merupakan panduan, juga bukan instruction manual.
Analisa pada komentar di atas, sangat sangat sangat mungkin salah.
TeknisiInstrument tidak bertanggung jawab jika ada akibat langsung atau tidak
langsung dari komentar di atas.
dian
May 29, 2013 at 23:08
Rate This
trus gimna cara controlnya apakah harus membuat sofware atau bagaimana???
dial indikatror yg saya punya dial digital.
trima kasih sebelumnya
TeknisiInstrument
July 16, 2013 at 21:22
Rate This
Kang Dian,
salam kenal kembali.
Apakah dial indicator yang dimaksud adalah dial indicator untuk alignment?
Salam,
TeknisiInstrument
yos
July 16, 2013 at 13:49
Rate This
punten kang ade saya mau tanya masalah seputar instrument, pertanyaanya : Apa
penyebab terjadi nya postitioner pada control valve hunting?
TeknisiInstrument
July 16, 2013 at 21:30
Rate This
Kang Yos,
Salam kenal.
Apakah sudah pernah coba di-tuning?
Cara tuning ada di manual, silakan download pada link berikut:
http://www.documentation.emersonprocess.com/groups/public/documents/instructio
n_manuals/d103409x012.pdf
Salam,
TeknisiInstrument
izzudin
July 16, 2013 at 16:37
Rate This
TeknisiInstrument
July 16, 2013 at 21:23
Rate This
Mas Izzudin,
Salam kenal kembali.
Wah maag sekali, saya tidak punya pengalaman mengenai heat exchanger.
Mungkin ada teman-teman yang membaca blog ini yang punya referensi?
Salam,
TeknisiInstrument
Denny
August 11, 2013 at 14:18
Rate This
Kang Ade,
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H yaa..,
Mohon informasinya apakah Kang Ade punya kenalan Teknisi/Supervisi yang bisa
men-setting/install :
Rosemount Analytical Model 5081-P-HT pH/ORP Transmitter dengan Model 381+
pH/ORP Sensor. Kami agak kesulitan karena Temperature nya tidak mau stop/ngunci
pada titik tertentu sehingga naik terus.
Seandainya Kang Ade punya kenalan tolong informasikan alamat email dan nomor
telp/HP nya yaa..,
Salam,
Denny
TeknisiInstrument
August 11, 2013 at 19:53
Rate This
Kang Denny,
Selamat hari raya idul fitri juga. terima kasih.
Salam,
TeknisiInstrument
Cep Ruhe
August 12, 2013 at 02:15
Rate This
Kang Denny,
http://www2.emersonprocess.com/siteadmincenter/PM%20Rosemount%20Analytical
%20Documents/Liq_Manual_51-5081P.pdf halaman 115-117.
Sependek pengalaman saya, ORP ini gak rewel sejauh step2 installasi dan
konfigurasinya diikuti dengan benar.
Denny
August 20, 2013 at 11:55
Rate This
Kami dan User Pertamina Cilacap masih kesulitan.., boleh kami minta no. HP Kakang
agar dapat berkomunikasi langsung..?
Salam,
Denny
Denny
August 20, 2013 at 12:07
Rate This
Kami dan User Pertamina RU-IV Cilacap masih kesulitan.., boleh minta no HP Kakang
agar dapat berkomunikasi langsung..?
Salam,
Denny domisili di Cilacap
HP : 0815-7538-9070
Rate This
kang saya mau minta tolong ada nggak nih recomend untuk belajar drop pressure
sistem line pipa mau itu fluidnya gas atau liquid, sekalian dengan contoh kasus
perhitungan yang di pipa lurus, tikungan, katup.. saya udah cari2 cuman masih
kurang lengkap dan mudah dipahami..
best regards,
malik :)
Rate This
TeknisiInstrument
August 20, 2013 at 20:42
Rate This
Kang Malik,
http://www.engineeringtoolbox.com/fluid-mechanics-t_21.html
Salam,
TeknisiInstrument
iskandar
September 6, 2013 at 23:59
Rate This
salam
iskandar
TeknisiInstrument
September 8, 2013 at 08:13
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
iskandarunin
September 17, 2013 at 00:38
Rate This
TeknisiInstrument
September 18, 2013 at 11:15
Rate This
Kembali kasih.
Salam,
TeknisiInstrument
iskandarunin
September 17, 2013 at 00:34
Rate This
salam semuanya.
langsung aja ah saya mau tanya uraian mengenai fisher box control.matur nuhun
sedayana..,,,,
TeknisiInstrument
September 18, 2013 at 11:17
Rate This
Mas Iskandar,
Mungkin bisa lebih spesifik tipe dari controller yang dimaksud, serta masalah apa
yang ingin didiskusikan. Agar teman2 pembaca lain bisa bantu.
Salam,
TeknisiInstrumenet
edwin
September 19, 2013 at 16:06
Rate This
Pak Ade, salam kenal. Saya Edwin. Mungkin bisa kerja sama jika ada projek.
Kadang2 kami butuh engineer lepas dibeberpa projek dan jika Bapak butuh sensor
instrument. silahkan kontak via hp atau email . Edwin 0816-1488141 |
[email protected] | website: http://www.virera.com. Banyak sensor indicator dan
controller hingga driver yg bisa kami supply. Salam
TeknisiInstrument
September 23, 2013 at 05:00
Rate This
Pak Edwin,
Salam kenal kembali.
Salam sukses Pak
Salam,
TeknisiInstrument
iskandarunin
September 21, 2013 at 11:48
Rate This
Salam
Iskandar
TeknisiInstrument
September 21, 2013 at 22:18
Rate This
http://www.documentation.emersonprocess.com/groups/public/documents/instructio
n_manuals/d200124x012.pdf
http://www.documentation.emersonprocess.com/groups/public/documents/bulletins/
d200037x012.pdf
Salam,
TeknisiInstrument
dedek
October 3, 2013 at 21:24
Rate This
Kang Ade, Saya mau tanya. Kita disini sedang menggunakan Barton chart reader
202E. Di name tag nya, menyebutkan kalau range differential pressurenya 0-100
WC dan static pressure rangenya 100 psig. Range tsb bisa di re-scale menjadi 0-10
WC dan 20 psig gak ya? apakah sulit? dan apakah perlu penggantian part atau
hanya adjustment saja yg dibutuhkan.
Terimakasih atas bantuannya.
Dedek
dedek
October 3, 2013 at 21:25
Rate This
Kang Ade, Saya mau tanya. Kita disini sedang menggunakan Barton chart reader
202E. Di name tag nya, menyebutkan kalau range differential pressurenya 0-100
WC dan static pressure rangenya 100 psig. Range tsb bisa di re-scale menjadi 0-10
WC dan 20 psig gak ya? apakah sulit? dan apakah perlu penggantian part atau
hanya adjustment saja yg dibutuhkan.
Terimakasih atas bantuannya.
Dedek
TeknisiInstrument
October 20, 2013 at 23:09
Rate This
http://c-a-m.com/Forms/Product.aspx?prodID=4ea0774a-22f8-4fb0-83971fe7effcea24
Salam,
TeknisiInstrument
Abdul Haer
October 7, 2013 at 22:26
Rate This
salam haer
deni
October 18, 2013 at 01:28
Rate This
Assalammualaikum..
Salam kenal kang,sami2 org pdlrng.
Blognya mantap kang.sya udah lama ngikutin.. pngen nanya tpi blm prnah dpt
topik yg pas (maklum krja sya cma petugas packing biasa). salam sukses kang
TeknisiInstrument
October 20, 2013 at 22:49
Rate This
Wa alaikum salam.
Kang Deni, salam kenal. Tidak ada pekerjaan yang cuma Kang :) Semuanya
profesional.
Semoga sukses.
Salam,
TeknisiIntrument
duin_afries
October 24, 2013 at 16:56
Rate This
mas saya mau tanya mas gimana cara mengatasi high level, low level, high
pressure, low pressure, dan gas yang berlebihan pada separator produksi mas
tolong mas gimana cara mengatasinya mas,,,,,
sekian dan terima kasih mas,,,,,
apa ada linknya iy mas,,,,
TeknisiInstrument
October 24, 2013 at 17:08
Rate This
Mas Duin_Afries,
Salam kenal. Mungkin TeknisiInstrument bisa menyarankan:
Salam,
TeknisiInstrument
Adhi Tama
October 25, 2013 at 11:37
Rate This
ass
mau tanya ada referensi penjual LVDT dan Load Cell g untuk di Indonesia
TeknisiInstrument
October 26, 2013 at 18:49
Rate This
Maaf.
Salam,
TeknisiInstrument
[email protected]
October 25, 2013 at 16:19
Rate This
Asslamulaikum kang..
punten bade tumaros, kalau dasar perhitungan kangge ngukur standar flow rate
atanapi volume flow rate nganggo orifice dengan alat ukur berupa (PT,DPT,TT)
TeknisiInstrument
October 26, 2013 at 18:56
Rate This
http://www.engineeringtoolbox.com/orifice-nozzle-venturi-d_590.html
http://www.efunda.com/formulae/fluids/calc_orifice_flowmeter.cfm
Salam,
TeknisiInstrument
syarif hidayat
October 30, 2013 at 10:47
Rate This
Assalamualaikum, kang.
Minta pendapatnya
Transmitter untuk steam flow yg direkomendasikan jenis nya yg bagaimana? Di
tempat sy sekarang memakai magnetic flowmeter dengan suhu steam sekitar 250
hingga 300C, low pressure.dan sy meragukan umur pakai dari transmitter tsb
ditunggu pisan jawaban na.. hatur nuhun
TeknisiInstrument
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Yogi Syahputra
November 7, 2013 at 10:56
Rate This
TeknisiInstrument
November 8, 2013 at 14:06
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Dei
October 30, 2013 at 10:51
Rate This
http://solderhangat.wordpress.com/2012/01/05/ultrasonic-gas-metering-dasarperhitungan/
makasih kangh
TeknisiInstrument
October 30, 2013 at 12:18
Rate This
Kang Deri,
Salam kenal kembali.
Syukur kalo sudah dapat jawaban yang dicari. Saya ikut senang :)
Salam,
TeknisiInstrument
bakti
November 9, 2013 at 10:52
Rate This
akang-akang,
saya mau bertanyaapakah orifice dapat dipasang pada line vertical ??? kalo boleh
tau apa alasannya..
Gilank Rizky
Rate This
permisi akang-akang
saya mau bertanya kebetulan saya mahasisawa yang sedang mengerjakan tugas
akhir sya sedang mencari data tentang flow indikator yang fungsinya untuk change
over motor pompa yang bekerja ketika tekanan kecepatan air bergerak yang
melewati flow indikator jika tekenan berkurang maka akan mengaktifkan change
over pada motor yang stanby. yang saya mau tanyakan tentang flow indikatornya tu
sendiri dan cara perhitungan kerjanya. trimakasih atas bantuanya
TeknisiInstrument
November 25, 2013 at 22:51
Rate This
Jika yang digunakan hanya flow indikator (biasanya disebut flowmeter, jika
penunjukkannya ada skala debit) tidak akan bisa memberikan sinyal untuk
digunakan sebagai sinyal kontrol, lain halnya jika memiliki keluaran/output switch.
Pada skala industri, biasanya digunakan flow transmitter, yang bisa mengeluarkan
sinyal 4-20mA (0-100%) yang mewakili flow yang diukur. Jenis flow transmitter
beragam, bisa di cari di google. Sinyal 4-20mA tersebut bisa dimasukkan ke dalam
controller (misalnya PLC, DCS, panel indicator yang memiliki output switch dll).
Bisa juga menggunakan flow switch yang akan memberikan sinyal on/off jika
mendeteksi flow tertentu.
Salam,
TeknisiInstrument
Gilank Rizky
November 26, 2013 at 23:18
Rate This
yang biasa menggunakan manometer untuk pendingin generator PLTA tu jenis flow
apa ya kang dan prinsip kerja pada plcnya tu seperti pa kang..
maaf kang jadi merepotkan saya sudah berusaha mencari tapi saya masih bingung
mohon bantuanya kang n bimbinganganya klo boleh saya minta alamat email
akang.
TeknisiInstrument
November 27, 2013 at 09:35
Rate This
Untuk tahu lebih jauh mengenai metoda pengukuran flow dengan orifice, link
berikut bisa menjadi bacaan:
http://www2.emersonprocess.com/siteadmincenter/pm%20daniel
%20documents/fundamentals-of-orifice-measurement-techwpaper.pdf
http://www.coulton.com/beginners_guide_to_differential_pressure_transmitters.html
http://www.plcs.net/contents.
Salam,
TeknisiInstrument
dona sherly
November 27, 2013 at 15:23
Rate This
TeknisiInstrument
November 27, 2013 at 20:20
Rate This
Wa alaikum salam,
PID (Proportional, Integral, Derivative) merupakan mode controller yang digunakan
untuk continuous mode (bukan on/off). Agar process variable (variable yang
dikendalikan) sama dengan atau mendekati setpoint (nilai atau besaran proses
yang dikehendaki). Misalnya temperature steam pada contoh di atas. Misalnya
setpoint 500degF, maka dengan menggunakan PID controller nilai setpoint tersebut
bisa tercapai. nilai P, I dan D pada controller PID bisa disetting, istilah praktisnya
Pada parameter P, bisa digunakan Proportional Band (PB) atau Gain (kp),
kp=100/PB.
Sederhanya begini: semakin besar gain (kp) maka proses akan semakin responsif,
artinya controller akan segera merespon error untuk dikoreksi, namun memiliki efek
osilasi alias proses gonjang-ganjing. dan sebaliknya, semakin kecil gain maka
controller akan kurang responsif, tetapi akan memiliki osilasi yang minim. Kalau
pernah mengenal OP-AMP, gain itu seperti RF/Rin, dan memang RF/Rin adalah
gain :)
https://teknisiinstrument.wordpress.com/qa/tanya%e2%99%a5jawab-2/#comment849
Jika tuning-nya pas, betul PID bisa memperkecil error, karena setiap error terjadi
akan selalu dikoreksi oleh PID controller. Note: error=SP-PV; sp=setpoint;
pv=process variable.
Salam,
TeknisiInstrument
dona sherly
November 28, 2013 at 09:13
Rate This
wah penjelasan yang luar biasa kang.. terima kasih banyak.. hehe saya nambah
pertanyaan lg ya soalnya keterbatasan materi dan narasumber.. terkait dgn
perubahan nilai PID itu ada yg menggunakan metode trial and error kan
berdasarkan pengalaman saat tunning.. apakah itu sah? kalo dgn teoritis kan ada
metode nichols ziegler yg sgt rumit itu saya sndiri belum paham.. dan kalo utk
pemula spt saya baiknya seperti apa dalam merubah nilai PID itu.. apa hanya dgn
melihat respon dalam sistem saja lalu bisa asal memasukan
penambahan/pengurangan nilai gain misalnya.. maaf pisan merepotkan mohon
bantuannya ya kang
TeknisiInstrument
November 29, 2013 at 20:50
Rate This
Sama-sama,
Senang bisa berdiskusi.
Jika kita sudah paham dengan karakter proses yang dikendalikan oleh PID
controller tersebut, sah-sah saja kita melakukan tunning dengan trial (kalo bisa
jangan error ehehehe). Dan pada praktik oprasional, biasanya metode trial-anderror sering dilakukan, apalagi pada sistem yang sudah dikenali karakteristiknya.
Walaupun trial-and-error, biasanya tetap menggunakan nilai dasar sebagai titik
awal yang merupakan nilai empiris hasil praktik atau pengalaman yang kumpulkan
dari beberapa percobaan (lihat link di bawah)
Metode nichols ziegler biasanya dilakukan saat start-up, dimana kita belum
mendapatkan nilai dasar (baseline) untuk parameter-parameter PID, dengan kata
lain, kita belum mengenali karakter sistem.
https://controls.engin.umich.edu/wiki/index.php/PIDTuningClassical
Salam,
TeknisiInstrument
Gilank Rizky
December 2, 2013 at 21:59
Rate This
terimakasih kang atas infonya sangat bermanfaat sekali bagi saya kang. maaf kang
bru bisa bales karena baru dapet koneksi kang ni email saya kang
[email protected] saya tinggal di daerah purwokerto jawa tengah kang
trimakasih kang atas bantuanya kang
TeknisiInstrument
December 28, 2013 at 09:20
Rate This
Kembali kasih,
Salam,
TeknisiInstrument
Gilank Rizky
December 2, 2013 at 22:09
Rate This
Gani
December 20, 2013 at 15:24
Rate This
Permisi mau nanya kang, saya punya mov berprotokol fieldbus. Saya ingin
melakukan pengecekan dll pada mov ini. Tapi setelah baca sana sini ternyata
fieldbus membutuhkan semacam power conditioner. Apakah cukup dengan power
conditioner itu saja bisa mengkontrol mov tersebut? Atau harus membuat seperti
mini simulasi dengan controller? Apakah ada calibrator untuk fieldbus?
TeknisiInstrument
December 28, 2013 at 09:19
Rate This
http://www2.emersonprocess.com/siteadmincenter/PM%20Asset%20Optimization
%20Documents/ProductReferenceAndGuides/475_ru_usermanual.pdf
Salam,
TeknisiInstrument
Muhammad
December 23, 2013 at 11:11
Rate This
Assalamualaikum Wr. Wb
Mas Ade yang saya hormati
Perkenalkan saya Muhammad, background saya di operasi, namun pengen sekali
belajar instrument. Saya butuh second opinion dari Mas Ade, apakah benar jika kita
membutuhkan respone yang cepat dari sebuah control valve, misal diberikan sinyal
1% dari DCS dilapangan sudah ikut membuka (control valvenya besar dan tipenya
damper) itu memerlukan adjusment gain di positioner yang lebih besar? Apakah
resiko gain yang besar bisa menimbulkan control valve hunting/sensitif pada
opening tertentu?
TeknisiInstrument
December 28, 2013 at 09:26
Rate This
Semoga membantu,
Salam,
TeknisiInstrument
zuhdie
January 3, 2014 at 10:10
Rate This
Assalamualaikum wr.wb. mas ade saya orang yang masih belajar tentang
instrument.ditempat saya kerja banyak flow meter yg dpasang dengan aliran
menurun,tapi setelah flow tersebut ada control valve untuk mengatur alliran
liquid..apakah dengan kondisi seperti itu aliran yang terbaca flow meter akurat?
bagaimana kinerja dari control valve tersebut?apa bisa mash bisa optimal?
karena menurut pengalaman saya yang masih belajar,belum pernah menemui
kondisi seperti itu
TeknisiInstrument
January 4, 2014 at 21:48
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Elins Teknik
January 12, 2014 at 17:27
Rate This
gan untuk transmitter dan control valve untuk sistem cara perawatannya
bagaimana ya?. karena kalau di pabrik saya selama musim giling kan berjalan terus
alias di pakai. jika musim giling habis kan berhenti kisaran 5 bulan. selama tidak
TeknisiInstrument
January 12, 2014 at 21:59
Rate This
Tapi membaca pernyataan di atas, bahwa selama musim giling terus digunakan,
maka pada masa jeda (bukan musim giling) bisa dilakukan perawatan umum,
seperti:
Inspeksi visual, meliputi: pemeriksaan semua koneksi tubing (jika ada) dari
kebocoran akibat korosi ataupun kelonggarannya akibat getaran. Periksa koneksi
kabel. Periksa fisik transmitter apakah ada cacat fisik yang bisa mengganggu
kinerja transmitter dll.
Loop check: Lakukan loop check terhadap DCS/PLC (jika terhubung dengan
DCS/PLC) ataupun controller/recorder atau receiver yang lain. Yakinkan sinyal yang
dikirim oleh transmitter sama dengan pembacaan DCS/PLC/Controller/Recorder atau
receiver lainnya.
Hal serupa bisa dilakukan pada control valve, tentunya dengan menambahkan
stroke test.
Silakan mengacu pada buku manual untuk lebih detil bagaimana cara melakukan
hal-hal tersebut di atas.
Semoga membantu.
Salam,
TeknisiInstrument
TeknisiInstrument
January 12, 2014 at 22:11
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Gilank Rizky
January 25, 2014 at 01:09
Rate This
TeknisiInstrument
January 25, 2014 at 08:20
Rate This
salam,
TeknisiInstrument
muhammadtoher
February 18, 2014 at 19:49
Rate This
TeknisiInstrument
Rate This
http://www.auma.com/cms/AUMA/en/documents/redcms-p/node-8051/orderDESC/sort-friendly_name/1,111003,29635.html
atau ini:
http://www.auma.com/cms/AUMA/en/documents/redcms-p/node-8051/orderDESC/sort-friendly_name/1,111003,29635.html
Salam,
TeknisiInstrument
muhammadtoher
February 19, 2014 at 15:40
Rate This
Sore Mas Ade? Saya toher dari banjarmasin, salam kenal Mas Ade..:)
Mas Ade Ada punya wiring diagram Motorized Valve AUMA?
TeknisiInstrument
February 20, 2014 at 01:58
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
muhammadtoher
Rate This
Ok Mas, Mutursuwun.:)
TeknisiInstrument
April 15, 2014 at 20:18
Rate This
Kembali Kasih
Salam,
TeknisiInstrument
muhammadtoher
February 20, 2014 at 09:22
Rate This
TeknisiInstrument
March 10, 2014 at 10:15
Rate This
Kembali kasih.
TeknisiInstrument
hajar
February 26, 2014 at 22:02
Rate This
TeknisiInstrument
March 10, 2014 at 10:32
Rate This
Pak Hajar,
Salam kenal.
Mungkin perlu diyakinkan (melalui manual book), apakah transmitter tersebut
memiliki proteksi reverse polarity, atau proteksi sejenis itu? Jika ya, mungkin tidak
akan merusak transmitter-nya.
Jika bacaan local indicator dengan sinyal output berbeda, mungkin local
indicatornya perlu dikalibrasi/adjust.
Salam,
TeknisiInstrument
Azka
March 9, 2014 at 21:39
Rate This
TeknisiInstrument
March 10, 2014 at 11:13
Rate This
Alasannya?
Best practice saja. logikanya begini: Jika kita hanya perlu membaca tekanan, maka
pressure gauge (manometer atau pressure indicator) saja sudah cukup. Jika kita
ingin mengirimkan sinyal bacaan tekanan tersebut ke alat lain semisal
controller/recorder, maka kita perlu alat pembaca tekanan yang memiliki
kemampuan mengirim sinyal. Jika controller-nya berupa controller elektronik, maka
kita perlu alat ukur tekanan yang mampu mengirimkan sinyal listrik/elektronik yang
representatif terhadap tekanan yang diukurnya, kemudian kita perlu presure
transducer (kebanyakan orang menyebutnya pressure transmitter untuk alat yang
bisa mengirimkan sinyal). Dan jika controller kita berupa controller pneumatic,
maka kita perlu pneumatic pressure transmitter, bukan pressure transducer.
Salam,
TeknisiInstrument
Azka
March 11, 2014 at 23:14
Rate This
TeknisiInstrument
April 15, 2014 at 20:21
Rate This
Kembali kasih,
Salam,
TeknisiInstrument
12030060rahmadhanprasadana tekim
March 20, 2014 at 08:19
Rate This
assalamualaikum,.
ijin bertanya pak,,
saya dari mahasiswa, ada gk pak referensi tentang transmitter
TeknisiInstrument
April 4, 2014 at 22:32
Rate This
http://www.coulton.com/beginners_guide_to_differential_pressure_transmitters.html
Untuk transmitter jenis lain, coba cari manual book dari salah satu produk
transmitter yang ada di pasaran. Pada manual tersebut, biasanya dijelaskan
Principle of Operation di sana biasanya disertakan teorinya.
Salam,
TeknisiInstrument
rahmad
March 20, 2014 at 12:07
Rate This
Trimakasih. :)
TeknisiInstrument
April 4, 2014 at 22:35
Rate This
Pak Rahmad,
Salam kenal.
Jika pressure tersebut hunting hanya pada bacaan pressure gauge, mungkin akibat
vibrasi dari piping/tubing, mungkin bisa dicoba dengan memasang pressure gauge
yang menggunakan glycerin.
Salam,
TeknisiInstrument
muhammadtoher
March 20, 2014 at 13:52
Rate This
TeknisiInstrument
April 4, 2014 at 22:37
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument.
imam jauhari
March 21, 2014 at 12:11
Rate This
TeknisiInstrument
April 4, 2014 at 22:40
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
muhammadtoher
March 28, 2014 at 15:43
Rate This
TeknisiInstrument
April 4, 2014 at 22:42
Rate This
Pak muhammadtoher,
Sudah dikomentari di komentar nomor #185
(https://teknisiinstrument.wordpress.com/qa/tanya%e2%99%a5jawab-2/#comment1358)
Salam,
TeknisiInstrument
zainialhinduan
March 28, 2014 at 15:53
Rate This
TeknisiInstrument
April 4, 2014 at 22:08
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
ragasta
April 15, 2014 at 17:55
Rate This
assalammualaikum kang
TeknisiInstrument
April 15, 2014 at 18:53
Rate This
ragasta :
assalammualaikum kang
Terjemahan bebasnya:
Mau bertanya, barangkali tahu rumus untuk k-factor???
Kebetulan sedang setting turbine (mungkin maksudnya turbine meter-red)
Pak Ragasta,
Sebelumnya saya mohon maaf jika saya tidak bisa ikut berdiskusi lebih mendalam,
karena saya juga jarang bersentuhan dengan tirbine meter, hanya pernah saja
hehehe.
Dulu pernah ada diskusi di blog ini, silakan ikuti link berikut:
https://teknisiinstrument.wordpress.com/2010/04/15/dry-leg-dan-wet-leg-pada-leveltransmitter/#comment-38
Salam,
TeknisiInstrument
TeknisiInstrument
April 15, 2014 at 19:01
Rate This
Pak Ragasta,
Sebagai tambahan, kalau TeknisiInstrument tidak salah ingat, untuk mendapatkan
k-factor, harus dilakukan prooving test pada test bench khusus, dengan
mengalirkan flow yang sudah diketahui, kemudian nanti pulsanya dihitung, berapa
pulsa yang dihasilkan untuk setiap satuan volume yang diketahui tersebut,
Misalnya, jika flow yang dialirkan adalah 1 gallon, dan menghasilkan 100 pulsa,
maka k-factor-nya adalah 100/1=100.
Salam,
TeknisiInstrument
lutfi rohman
May 5, 2014 at 16:29
Rate This
TeknisiInstrument
May 5, 2014 at 21:50
Rate This
Apakah yang dimaksud adalah pressure transmitter? Jika ya, coba pasang pressure
gauge (pressure indicator) dengan sensing point yang sama dengan pressure
transmitter tersebut, jangan-jangan memang pressure-nya yang hunting.
Jika transmitter yang dimaksud adalah temperature transmitter dengan sensor RTD,
coba periksa koneksi RTD-nya, mungkin longgar
Coba juga lakukan loop check, jika saat loop check digital local indicator dan analog
output-nya masih tetap hunting, kemungkinan electronic module-nya bermasalah.
Jika di loop check ternyata tidak hunting, coba calibration check, jika itu pressure
transmitter, coba inject dengan pressure pada titik 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%
(jika temperature transmitter, silakan inject dengan resistor (baik yang digital
ataupun dengan decade resistor box). Jika saat di-inject pressure/resistance,
ternyata digital indicator dan analog output-nya hunting, kemungkinan sensor
module-nya bermasalah.
Terminal Check/Test biasanya untuk melihat output analog-nya Pak. Coba ukur
dengan mA-Meter, sesuaikan terminal + dan nya. Tapi yakinkan dulu dengan
manual book-nya.
Semoga membantu,
Salam,
TeknisiInstrument
aiko
May 8, 2014 at 10:47
Rate This
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 20:10
Rate This
Thanks
yayat hidayat
May 8, 2014 at 15:43
Rate This
TeknisiInstrument
May 9, 2014 at 08:10
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
yayat hidayat
May 9, 2014 at 15:31
Rate This
TeknisiInstrument
May 9, 2014 at 21:33
Rate This
https://portal.endress.com/wa001/dla/5000000/0373/000/06/BA046DEN_1209.pdf
Pada halaman 97, ada salah satu sinyal inputnya yang bisa dikonfigurasi untuk
mereset totalizer.
http://www.aalto.ca/aaltoinc/Datasheets/EHDF50.pdf
Lihat halaman 6, di situ ada peta menu bagaimana cara me-reset totalizer.
Salam,
TeknisiInstrument
Zegga Janotha
May 21, 2014 at 13:19
Rate This
Misi gan saya mau nanya, untuk sensor tekanan pompa yg set pointnya bisa diatur
itu apa namanya?
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 20:09
Rate This
https://www.google.co.id/search?
q=adjustable+pressure+switch+untuk+pompa&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa
=X&ei=dBqPU7fjIIWcugTx0oGgAQ&ved=0CCMQsAQ&biw=1280&bih=628
Salam,
TeknisiInstrument
Bregas Damaresi
May 21, 2014 at 14:12
Rate This
Assalamu alaikum
Salam kenal mas
saya mau bertanya mas,
sistem kontrol instrumentasi di tempat saya kerja menggunakan DCS Yokogawa.
yg mana disini ada 3 mode operasi, yaitu: Manual, Auto, dan Cascade
yg ingin saya tanyakan adalah, Mengapa terjadi hunting ketika mode operasi
(misalnya pada control valve) dirubah dari manual mode ke Auto atau Cascade
mode??
dan ketika mode operasi dikembalikan lagi dari Auto atau Cascade mode ke manual
mode, nilai PV (Process Value) kembali stabil (tidak hunting)..??
Parameter PID sudah dilakukan tuning dan kalibrasi pada masa comissioning 5
bulan lalu
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 20:16
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
Darwin
May 26, 2014 at 18:33
Rate This
Kang saya mau tanya tentang Zero dan Span maksudnya apa ???
Terima Kasih
Darwin
May 26, 2014 at 19:00
Rate This
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 20:00
Rate This
Kang Darwin,
Maaf baru bisa respon, syukur alhamdulillah kalau sudah menemukan
jawabannya :)
Salam,
TeknisiInstrument
kaka
May 27, 2014 at 20:14
Rate This
Assalamualaikum kang,
Bagaimana cara mengkalibrasi interface level pada tangki bertekanan dengan
menggunakan Fisher Controller 2500. Untuk pengukuran level minyak dan air.
Terima kasih sebelumnya.
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 19:58
Rate This
Wa alaikum salam.
Coba buka manual book-nya pada halaman 20, di link berikut:
http://www.documentation.emersonprocess.com/groups/public/documents/instructio
n_manuals/d200124x012.pdf
Di situ dijelaskan.
Salam,
TeknisiInstrument
Ambar
June 2, 2014 at 11:56
Rate This
Bisa minta referensi untuk nama vendor/konsultan untuk training instrumen dan
kalibrasi proses kontrol yang qualified di Indonesia.
Salam,
Ambar
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 19:56
Rate This
Salam,
TeknisiInstrument
TeknisiInstrument
June 4, 2014 at 20:21
Rate This
Assalamu alaikum.
Berhubung komentar pada page ini sudah terlalu banyak (215 komentar), sehingga
akan memperlambat page loading, untuk alasan itu, TeknisiInstrument menutup
comment pada page ini. Jika ingin berdiskusi lagi, silakan lanjutkan di
TanyaJawab-3 (https://teknisiinstrument.wordpress.com/qa/tanya
%E2%99%A5jawab-3/)
Terima kasih,
Salam,
TeknisiInstrument