Kinetika Kimia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 40

DRUG STABILTY

PERHITUNGAN
STABILITAS OBAT

Definisi

Kinetika reaksi -> cabang ilmu yang


membahas laju reaksi, faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, dan penjelasan
hubungan terhadap mekanisme reaksi

Mekanisme reaksi adalah serangkaian tahap


reaksi yang terjadi secara berurutan selama
proses perubahan reaktan menjadi produk
(Crys,2003).

Laju Reaksi
dC

dt

Perubahan konsentrasi pereaksi atau


hasil reaksi terhadap satuan waktu
(Sandri J, Muchtaridi, 2009).

dA

dt

Pada reaksi obat A obat B


bila obat A berkurang dengan
bertambahnya waktu (reaksi searah )
bila obat B bertambah dengan
bertambahnya waktu

dB

dt

Contd

Untuk reaksi A + B AB, persamaan laju


reaksi secara umum ditulis sebagai berikut:
R = k [A]m [B]n
k : konstanta laju reaksi
m dan n : orde parsial masing-masing
pereaksi (Petrucci, 1987).

Koefisien K disebut konstanta laju yang tidak


bergantung pada konsentrasi tetapi
bergantung pada temperatur (Atkins, 1990).

Faktor Yang Mempengaruhi Laju


Reaksi
1. Konsentrasi

semakin besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi


semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat,
dan sebaliknya (Keenan, dkk., 1984).

2. Suhu
apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangsung dinaikkan, maka
menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan
yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar,
dan sebaliknya(Syukri, 1999).
3. Tekanan
reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas dipengaruhi juga
oleh tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume
akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat
memperbesar laju reaksi (Keenan, dkk., 1984).

Contd
4. Katalis
zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi, dengan energi aktivasi yang
lebih rendah (Hidayat, 2008).
5. Luas permukaan sentuh
semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka
tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan
laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas
permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.

LAJU (KECEPATAN) REAKSI


A B+C
A berkurang, dan B dab C bertambah

d [ A]
dt
Laju reaksi sebanding dengan berkurangnya Kons. A seiring waktu

laju

d [ B] d [C ]
laju

dt
dt

Dan bertambahnya kons. B dan C seiring Waktu

Reaksi kimia dapat dinyatakan sebagai laju


penguraian reaktan atau laju pembentukan
produk

aA + bB + ..... Produk
1 d A
1 d B
a
b
Laju
k A B .......
a dt
b dt

Orde reaksi adalah penjumlahan


eksponen (pangkat) a+b +..
Orde terhadap A adalah a, terhadap B
adalah b, dst.

Satuan tetapan k pada orde reaksinya.


Orde nol : d[A]/dt = k k = mol L -1 s -1
Orde I

: d[A]/dt = k [A] k = 1/waktu = s -1

Orde II

: d[A]/dt = k [A] 2 k = L mol -1 s -1

Orde reaksi ke n mempunyai satuan: (konsentrasi) 1-n


(waktu) -1
Tetapan

k adalah tetapan laju spesifik sehingga tiap perubahan kondisi

seperti suhu , pelarut akan mempunyai tetapan k yang berbeda

10

ORDE NOL

Waktu paro:
t1 / 2

1
A0
2
k0

Waktu yang diperlukan untuk hilangnya konsntrasi


setengahnya
Jika persamaan garis dibuat, plot antara c dengan t maka
slop adalah -ko

CONTOH CONTOH :

Seorang Farmasis menimbang secara seksama 10 gram obat dan


dilarutkan pada 100 ml air. Larutan dipelihara pada t kamar dan
secara periodik diambil dan ditetapkan kadarnya. Diperoleh data
sebagai berikut :
C obat (g/ml)

t (jam)

100

95.4

86

74.5

10

70

12

Dari Data tersebut Grafik C Vs t


Berapa Ko = .?
Berapa waktu shellf life nya?

Orde nol semu


k 0 k1 kelarutan

Terjadi pada suspensi, dimana obat ada


yang terlarut dan ada yang tersisa
Larutan orde satu, sedangkan yang
tersisa adalah orde nol

Aspirin is most stable at pH 2.5. At this pH the apparent


first-order rate constant is 5 x 10-7 sec-1 at 25C. What is
the shelflife of aspirin in this solution?

0.105
5
t90

2
.
1

10
sec 2 days
7
5 10
Would making a suspension increase the shelf life of aspirin?
The solubility of aspirin is 0.33 g/lOOmL. At pH 2.5, what is the
apparent zero-order rate constant for an aspirin suspension?

If one dose of aspirin at 650 mg per teaspoonful is administered,


what is the shelflife of suspension?
650 mg/5 mL= 13 g/100 mL

14

ORDE I

0,693
t1 / 2
k

0,105
t90
k

Tetapan k lebih mudah didapatkan


dengan membuat hubungan (plot) log
konsentrasi dengan waktu dengan slop
-k/2,303

Seorang Farmasis menimbang secara seksama 10 gram obat dan


dilarutkan pada 100 ml air. Larutan dipelihara pada t kamar dan
secara berkala diambil sample dan ditetapkan kadarnya. Diperoleh
data sebagai berikut :
C obat (g/ml)
100
25
12,5
6,35
3,13
1,56

Berapa waktu shelf life nya

t (jam)
0
8
12
16
20
24

Orde 1

ORDE II

A+BP

d A
d B
d P
Laju reaksi

k A B
dt
dt
dt
Jika:

a dan b masing-masing konsentrasi awal dari A dan B;

x adalah penurunan jumlah mol A atau B yang bereaksi dalam waktu t, maka:

2,303
b a x
laju :
kt
log
ab
a b x
dx
1
x
2
Jika kedua reaktan konsentrasinya sama laju : k a x k
dt
t a a x
d A
1
1
2
atau :
k A

kt
A A 0
dt
dx
k a x b x
dt

18

ex

CH3COOH + NaOH
CH3COONa +
C2H5OH
Konsent Awal keduanya adalah 0,01 M
Perubahan pada menit ke 20 adalah
0,00056 M
Berapa kadar setelah menit ke 10 dan
berapa t
Bera[a kadar setelah menit 10 dan t
jika kadar awal adalah 0,01 M dan 0,012
M

PENENTUAN ORDE REAKSI


Metode Substitusi : Hitung k pada setiap t; masukkan ke dalam
persamaan:

Orde 0 : k

C0 C
t

Orde I : k

2,303
a
log
t
a-x

OrdeII : k

2,303
b a x
log
a b t a b x

Metode Grafik

Orde 0 : C C0 kt

Orde I : log C log C0

k
t
2,303

Orde II : log

b a x k a b

t
a b x
2,303

Log C

Slop=-k/2,303
Slop=-k

log

b a x
a b x

slop

k a b
2,303

t
20

Orde II

1
C

1
1

kt
C C0

Slop=k

Metode Waktu Paro

t1 / 2

1
a n 1

Dibuat dua percobaan dengan konsentrasi awal berbeda

t1 / 2 1
t1 / 2 2
n

a2

a1 n1

n 1

a2


a1

log t1 / 2 1 / t1 / 2 2
log a2 / a1

n 1

log

t1 / 2 1
t1 / 2 2

a2
n 1 log
a1

1
21

Kerjakan

t (jam)

C (mg)

10

96

20

89

40

73

60

57

90

34

120

10

130

2,5

a) Apakah penurunan jumlah obat mengikuti


proses orde 0 atau order 1?
b) Berapa tetapan kecepatan (K)?
c) Berapa t
d) Berapa jumlah obat yang di ekstrapolasikan
pada Sb x = 0, Co = ..?
e) Bagaimana persamaan garisnya?

2. Seorang farmasis melarutkan beberapa mg anti biotika baru ke dalam


100 ml air suling dan menyimpannya pada refrigerator (5 0C). Pada
interval waktu tertentu, 10 ml Alikot di larutan tersebut diambil dan
diukur jumlah obatnya. Diperoleh data sebagai berikut :
t (jam)

Antibiotik
(g/ml)

0,5

84,5

1,0

81,2

2,0

74,5

4,0

61,0

6,0

48,0

8,0

35,0

12,0

8,7

a) Apakah penguraian
antibiotik ini mengikuti
proses orde 1 atau order
nol?
b) Berapa kecepatan
pengurainya?
c) Berapa banyak (mg)
antibiotic dalam larutan
asal?
d) Berikan persamaan garis
dari data tersebut!

3. Suatu larutan obat yang dibuat segar pada


konsentrasi 350 mg/ml. setelah 30 hari pada T =
250 C, konsentrasi obat di dalam larutan menjadi
75 mg/ml
Jika diasumsikan orde 1, kapan obat akan berkurang

menjadi setengah dari konsentrasi asal


Pertanyaan yang sama dengan a, tetapi diasumsikan
prosesnya orde nol

4. Apabila t penguraian obat adalah 4 jam, berapa


lama waktu yang diperlukan untuk menguraikan
30% dari 125 mg obat (Asumsi orde 1)

300 mg obat dilarutkan ke dalam sejumlah volume yang


tidak diketahui dari air suling setelah disolusi sempurna, 1
ml sample diambil dan ditetapkan kadarnya. Data sebagai
berikut:
t (j)
C (g/ml)
0,5

0,45

2,0

0,3

Jika obat terurai dari proses orde otoritatif, berapa


volume awal air dimana obat terlarut?

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP LAJU REAKSI


SUHU

Persamaan Arrhenius

k Ae

Ea / RT

Ea 1
atau log k log A
2,303 RT

A: faktor Arrhenius (faktor frekuensi); Ea: energi aktivasi.


Untuk dua suhu berbeda:
Pada T2:

log k 2 log A

Ea 1
2,303 RT2

Pada T1:

log k1 log A

Ea 1
2,303 RT1

Ea T2 T1
k2

log
k1 2,303R T2T1
26

Tetapan laju suatu zat pada suhu 120o C (393o K) = 1,173 jam-1 atau 3,258
x 10-4 sek-1, sedangkan pada suhu 1400 C (4130 K) tetapan laju = 4,860
jam-1. Hitung energi aktivasi Ea kkal/mol dan faktor frekuensi A dalam detik
(sekon).

log

Ea
413 393 E 23 kkal/mol
4,860

a
1,173 2,303 1,987 413 393

Pada suhu 120 0 C, pers. Arrhenius :


log 3,258 10 -4 sek -1 log A

23000 kal
A 2 10 9 detik
2,303 1,987 393

27

Jika data zat seperti dibawah ini


Waktu

30o C

40o C

50o C

C (%)

C (%)

C (%)

10

9.33

8.91

8.3

30

8.27

7.04

6.14

50

7.21

5.72

4.45

R = 1,987 kal/ derajat mol


Berapa waktu shelf life dan t pada suhu
25 o C

UJI STABILITAS
Fisika

Pemerian sediaan
Keseragaman sediaan (volume / bobot)
Kejernihan sediaan (sediaan cair)
Kemasan (kebocoran wadah)
Kimia
Identifikasi zat aktif

Penetapan kadar

pH
Disolusi
Biologi
Sterilitas
Endotoksin

ANALISIS STABILITAS DIPERCEPAT


1.
2.
3.
4.

Tentukan orde reaksi


Harga k pada setiap suhu dihitung dari gradien.
Harga k dapat diplotkan pada suhu yang dikehendaki
Waktu simpan produk dihitung dari tetapan laju sesuai
dengan derajat penguraian (orde reaksi)

30

Q1o Calculations
Simonelli and Dresback
Q 10 is the factor by which the rate constant increases for a 10C
temperature increase.
The Q 10 factor can be calculated from the following equation:

The Q 10 approach to estimate the effect of increasing or decreasing the


temperature by variable amounts.

31

Calculate the factors by which rate constants may change


for (a) a 25 C to 50 C temperature change and
(b) a 25 C to 0 C temperature change.

32

Soal

Hitung perubahan t metil paraben


dari suhu 70 o C menjadi 25 o C
menggunakan Q 10, diketahui k 70o C
1,6 x 10-8 detik

Metode estimasi
kadaluarsa

Suhu kamar jika si pendingin


bagaimana?
Suhu dingin jika suhu kamar?
Suhu kamar jika ada pemanasan,
bagaimana prosentasenya?
Suhu dingin disimpan beberapa lama
suhu kamar, korelasi ED?

t90

(T2) = a / k (T1+T)

t90

(T2) = a / kT1 . Q10 (T/10)

t90

(T1) = a / kT1

t90

(T2) = t90(T1) / Q10 (T/10)

Contoh soal

Masa kadaluarsa supensi rekonstitusi


adalah 18 jam pada suhu kamar. Berapa
lama jika disimpan pada suhun dingin

Contoh soal

Suatu produk diberi label bisa stabil 24


jam pada suhu dingin. Berapa estimasi
waktu jika pada suhu kamar?

Contoh soal

Kadaluarsa produk disimpan pada suhu


dingin adalah 1 tahun. Jika disimpan
pada suhu kamar selama 1 bulan,
berapa kadaluarsa yang baru

Contoh soal

Jika ampisilin dinyatakan stabil pada


suhu dingin selama 14 hari, dan Ea

Catatan

1.
2.

Ada dua faktor yang tidak diperhatikan


adalah :
pH akan mempengaruhi nilai Ea
Perubahan kelarutan mempengaruhi
tetapan laju orde nol.

Anda mungkin juga menyukai