Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu
Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu
Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu
Posyandu
Jumat, 28 Oktober 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang.
Pembangunan di bidang kesehatan yang merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara
keseluruhanya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain
disebutkan bahwa sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Pembangunan di bidang kesehatan
mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan SDM
sebagai
modal
dasar
pembangunan
nasional
(Digitized
by
USU
Digital
Library,
2003).
Dalam beberapa tahu terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup menggembirakan meskipun
tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Pada tahun 1971
Angka Kematian Bayi (AKB) diperkirakan sebesar 152 per 1000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 117
pada tahun 1980, dan turun lagi menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Berdasarkan Estimasi
Susenas tahun 2002-2003 Angka Kematian Bayi (AKB) berturut-turut pada tahun 2001 sebesar 50 per 1000
kelahiran hidup dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup (Indikator Kesejahteraan Anak 2000
(Estimasi
SUPAS
1995)
dan
Estimasi
Susenas
2002-2003).
Meskipun sudah banyak kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia yang antara lain ditandai dengan
berhasil diturunkan Angka Kematian Ibu dari 334 per 100.000 kelahiran hidup (1997) menjadi 307 per 100.000
kelahiran hidup (2003), Angka Kematian Bayi dari 46 per 1000 kelahiran hidup (1997) menjadi 35 per 1000
kelahiran hidup (2002). Dan Angka Kematian Balita dari 58 per 1000 kelahiran hidup menjadi 46 per 1000
kelahiran hidup (2003), namun pencapaiannya masih jauh dari yang diharapkan. Dibandingkan dengan negara
tetangga ASEAN, kematian ibu melahirkan, bayi, dan balita di Indonesia adalah yang tertinggi. Depkes
menargetkan pada tahun 2009 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 26 per 1000
kelahiran
hidup
(Depkes,
2005).
Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga
kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui program-program kesehatan, melainkan
berhubungan erat dengan program KB. Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan
pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa, yang pelaksanaanya secara operasional
dibentuklah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan
professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran nasional (Digitized by
USU
Digital
Library,
2003).
Data Kabupaten ................. pada tahun 2007 cakupan penimbangan balita yaitu yang ditimbang dibagi jumlah
sasaran (D/S) mencapai 81,99%, untuk cakupan balita yang mengalami kenaikan berat badan dibagi jumlah
sasaran (N/D) yaitu pada balita mencapai 97,56%. Kabupaten ................. menargetkan cakupan penimbangan
balita
di
posyandu
mencapai
90%
(Dinkes
Kabupaten
.................,
2007).
Data Puskesmas .............. Kecamatan .............. pada tahun 2007, cakupan penimbangan balita yang ditimbang
dibagi jumlah sasaran (D/S) mencapai 76%. Untuk cakupan balita yang mengalami kenaikan berat badan dibagi
jumlah sasaran (N/D) yaitu pada balita mencapai 86%. Puskesmas .............. Kecamatan .............. menargetkan
penimbangan
balita
di
posyandu
mencapai
100%
(Puskesmas
..............
Kec.
..............,
2007).
Di Kecamatan .............. Kabupaten ................. ada 6 desa yaitu desa Adirejo, Sidodadi, Gondangrejo,
Siraman, .............., dan Tulus Rejo. Di desa Adirejo cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah
sasaran (D/S) mencapai 86% di desa Sidodadi mencapai 78%, di desa Gondangrejo mencapai 83%, di desa
Siraman mencapai 40%, di desa mencapai 66% dan di desa Tulusrejo mencapai 79%. Dari keenam desa
tersebut desa Siraman yang cakupan penimbangan balita di posyandu yang paling rendah. Desa Siraman
Kecamatan
..............
menargetkan
penimbangan
di
Posyandu
mencapai
70%.
Di desa Siraman terdapat empat posyandu yang tersebar di empat lingkungan yaitu Posyandu Nusa Indah,
Ngudi Bahagia, ................., dan Eko Purnomo. Jumlah bidan ada 1 orang dan jumlah kader 22 orang, di setiap
posyandu terdapat 5 kader. Berdasarkan survey di lokasi diperoleh data dari tiga tahun terakhir (2005-2007)
yaitu pada tahun 2005: cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran D/S di Posyandu
Nusa Indah mencapai 49%, Posyandu Ngudi Bahagia mencapai 57%, Posyandu ................. mencapai 29%, dan
di Posyandu Eko Purnomo mencapai 44%, pada tahun 2006: cakupan penimbangan balita yang ditimbang
dibagi jumlah sasaran D/S di Posyandu Nusa Indah mencapai 50%, Posyandu Ngudi Bahagia mencapai 47%,
Posyandu ................. mencapai 32%, dan di Posyandu Eko Purnomo mencapai 42%, dan pada tahun 2007:
cakupan penimbangan balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran D/S di Posyandu Nusa Indah mencapai
49%, Posyandu Ngudi Bahagia mencapai 51%, Posyandu ................. mencapai 30%, dan di Posyandu Eko
Purnomo mencapai 39%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari keempat posyandu tersebut cakupan
penimbangan
balita
Berdasarkan
latar
yang
belakang
paling
tersebut
rendah
di
atas,
terdapat
peneliti
pada
tertarik
Posyandu
untuk
melakukan
..................
penelitian
di
balita.
B.
Rumusan
Masalah
Dari data yang ada, maka masalah dalam penelitian ini adalah Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan
Balita
di
Posyandu
.................
di
C.
Desa
Siraman
Kec.
Ruang
1.
Sifat
..............?.
Lingkup
Penelitian
Deskriptif
Subjek
...............
Penelitian
Posyandu
Semua
ibu
yang
mempunyai
.................................
balita
untuk
Kecamatan
ditimbang
di
..............
wilayah
kerja
..................
Waktu
Penelitian
Bulan
Mei
2008.
..............
D.
Kabupaten
..................
Tujuan
1.
Penelitian
Tujuan
Umum
Untuk dapat mengetahui gambaran rendahnya cakupan penimbangan balita di Posyandu .................................
Kecamatan
..............
Kabupaten
2.
..................
Tujuan
Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran ibu yang tidak membawa balitanya untuk ditimbang di Posyandu berdasarkan
karakteristik
ibu
(umur,
paritas,
pendidikan,
pekerjaan,
dan
ekonomi).
b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu yang tidak membawa balitanya untuk ditimbang di Posyandu.
E.
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi
Peneliti
Menambah pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang telah didapat selama
perkuliahan.
2.
Bagi
Tempat
Penelitian
Sebagai masukan tentang cakupan kunjungan posyandu balita, partisipasi masyarakat terhadap kunjungan ke
posyandu
dan
sebagai
3.
Sebagai
4.
masukan
untuk
perencanaan
Bagi
bahan
pertimbangan
Bagi
kegiatan
dimasa
mendatang.
Peneliti
untuk
Ibu
melakukan
yang
Lain
penelitian-penelitian
Mempunyai
di
tempat
lain.
Balita
Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu dan sebagai masukan dan evaluasi peran serta ibu
dalam kegiatan pelayanan posyandu.