Pengkajian Home Visit

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM
Nama KK

: Bp M

Alamat

Komposisi keluarga
NO

NAMA

JENIS

HUBUNGAN USIA

PENDIDIKAN

1. Bp M

KELAMIN
Laki laki

DGN KK
Suami

51

TERAKHIR
-

2. Ibu M

Perempuan

Istri

46

3. An E

Laki laki

Anak

22

4. An V

Laki laki

Anak

19

SMA

5. An W

Laki laki

Anak

SMA Kelas III

6. An X

Laki laki

Anak

SD Kelas VI

7. An Y

Laki laki

Anak

SD Kelas III

Genogram

Tipe Keluarga

: Keluarga inti

Suku

: Jawa, Apabila ada anggota keluarga yang sakit

tidak mengkonsumsi jamu atau obat tradisional lainnya.


Agama

: Islam. Keluarga klien sering melakukan shalat berjamaah

dan mengaji bersama


Status Sosial Ekonomi Keluarga

: Keluarga Bpk M tergolong menengah

dengan 2 anggota keluarga yang bekerja (Bpk M dan An E)


Aktifitas Rekreasi Keluarga : Menurut An E, aktifitas rekreasi yang dilakukan
keluarga antara lain menonton TV bersama dan kadang kadang anak-anak pergi
jalan jalan bersama
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah Keluarga dengan Anak Dewasa
Muda
Riwayat Keluarga Inti

: --

Riwayat Keluarga Sebelumnya

: --

C. Lingkungan

Lingkungan Rumah

: Keluarga Bpk M tinggal di wilayah perumahan.

Lingkungan rumah terlihat bersih, rapih dan tidak ada genangan air. Terdapat
banyak tanaman di pot dan pepohonan.
Karakteristik Rumah
Rumah Bpk M terdiri dari 1 buah Ruang Tamu yang menyatu dengan Ruang
Keluarga, 3 buah Kamar Tidur, 1 buah Kamar Mandi, 1 buah Dapur yang
bersambung dengan ruang makan dan gudang.
Lantai keramik, sinar matahari yang masuk ke dalam rumah sedikit, sirkulasi
udara cukup baik dan ada jendela.
Pada Ruang Tamu terdapat lemari lipat yang berisi baju. Terdapat juga meja
yang di bawahnya terdapat tumpukan baju dan terbuka.
Pada Kamar Mandi terdapat bak mandi yang diisi penuh ketika anggota
keluarga mandi, terdapat juga ember tertutup yang airnya digunakan untuk
konsumsi air minum.
Kamar Tidur : terdapat tempat tidur bersusun di 2 kamar, banyak pakaian di
gantung, terlihat gelap dan tidak ada ventilasi udara.
Pada halaman rumah khususnya sisi kiri terdapat banyak tumpukan kardus
yang cukup banyak.
Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Pada saat kelompok kami home
visit, terdapat pengobatan gratis dari LSM tertentu.
Interaksi keluarga dengan masyarakat : - Sistem pendukung keluarga : Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
sakit, Maka Ibu M memeriksakan anggota keluarga ke Bidan terdekat (yang
masih ada hubungan keluarga dengan klien)
Struktur Keluarga
Pola Komunikasi Keluarga

: --

Struktur Kekuatan Keluarga

: --

Struktur Peran
Peran Ibu M dalam keluarga adalah sebagai seorang ibu rumah tangga dan
sebagai istri, sedangkan Bpk M sebagai kepala rumah tangga yang bertugas
mencari nafkah. Anak E berpern sebagai anak yang sudah bekerja.
Nilai/Norma Keluarga

Keluarga Bpk M meyakini bahwa setelah dirawat di Rumah Sakit, harus


banyak makan dan minum untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit.
Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Ketika Anak E sakit, keluarga Bapak M merawatnya.
Fungsi Sosiologi
Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga Bapak M kurang dapat merawat anggota keluarga yang sakit. Hal ini
dibuktikan ketika Anak E baru keluar dari Rumah Sakit. Keluarga Bapak M
membiarkan Anak E untuk melakukan aktifitas yang cukup melelahkan.
Fungsi Reproduksi : - Fungsi Ekonomi

: --

Stress dan Koping Keluarga


Stressor yang dimiliki

: --

Strategi koping yang digunakan

: --

Strategi adaptasi yang disfungsi

: --

Pemeriksaan Fisik
Tidak melakukan pemeriksaan fisik. Kelompok kami hanya melakukan
wawancara tehadap Anak E.
TB

: 160 cm

BB

: 50 Kg

TD

: 110/80 mmHg. (Saat dirawat di Rumah sakit)

Hasil observasi : Anak E terlihat lemah dan pucat, Anak E juga mengeluh masih
merasa pusing dan melayang.
Harapan Keluarga
Anak E berharap ingin lebih sembuh dan rasa melayang yang dirasakan
menghilang.

TAHAP II
Pada pertengahan bulan Ramdhan Anak E mengeluh mual dan muntah. Klien
menganggap bahwa ia masuk angina biasa dan ia hanya mengolesi perutnya
dengan minyak kayu putih. Beberapa hari kemudian, ibu klien mudik ke Jawa
sehingga klien tinggal bersama Bapak M dan adik adiknya. Selama Ibu M di
Jawa, keluarga Bapak M mendapat makanan dari saudara terdekat atau membeli
makanan di warung. Jadwal makan klien tidak teratur. Aktifitas klien sehari hari
adalah mengajar dan klien sering mengkonsumsi mie ayam bersama temantemannya walaupun klien kurang menyukainya. Beberapa hari kemudian klien
mengeluh demam, mual, muntah dan merasa pusing. Klien mengatasi keluhan
tersebut dengan meminum tolak angina atau mengolesi tubuhnya dengan minyak
kayu putih. Beberapa hari sebelum lebaran, klien menyusul Ibu M ke Jawa.
Selama di Jawa, aktifitas klien terlalu padat sehingga keluhan yang ada/timbul
tidak diarasakannya. Klien tidur beralas tikar selama di Jawa.
Setelah kembali ke Jakarta klien merasakan kembali keluhannya tersebut selama 3
hari berturut turut. Pada saat mandi klien menemukan bintik bintik merah pad
tangan dan kaki dalam jumalah yang tidak banyak. Klien menyimpulkan bahwa
keluhan yang dialaminya merupakan tanda tanda dari DBD karena bintik bintik
tersebut tidak menghilang. Klien segera melaporkan hal tersebut pada Bpk M dan
keluarga Bpk M segera membawanya ke Rumah sakit tedekat.
Di Rumah sakit, klien melakukan pemeriksaan darah dengan hasil trombosit
97.000. RS menyarankan klien untuk dirawat dank lien dirawat selama 4 hari.
Sewaktu di RS, klien mengatakan diberi obat enzimplex, obat turun panas dan
antibiotic.
Setelah keluar dari RS klien mengeluh bila berjalan terasa melayang. Klien
menganggap hal ini disebabkan karena efek dari obat yang dikonsumsi. Sampai
saat ini klien masih mengkonsumsi obat dar RS tersebut. Klien tidak melakukan
chek up kembali seperti apa yang dianjurkan oleh dokter. Klien juga tidak
memeriksakan status kesehatannya seperti TTV di tempat Budhe nya (seorang
Bidan).

Sehari setelah keluar dari RS, klien langsung menjalankan aktifitas seperti biasa
(mengajar).
Beberapa bulan terakhir, klien juga mengeluhkan sakit maag tetapi klien tidak
pernah memeriksakan lebih lanjut. Klien mengetahui menderita maag dari
temannya. Pada waktu klien kuliah klien sering meminum obat maag yang dibeli
di warung. Namun sampai saat ini klien tidak lagi mengkonsumsi obat obatan itu
lagi. Supaya penyakit maag nya tidak kambuh lagi, klien berusaha untuk tidak
makan telat, tidak mengkonsumsi yang pedas dan bersantan. Tanda dan gejala
sakit maag yang klien pahami adalah perut perih dan sakit yang akan timbul jika
telat makan, makan makanan yang pedas, bersantan dan asam.
ANALISA DATA
DATA
Data Subjektif:

MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman pasien post

Klien mengatakan setelah keluar dari opname


RS, anak E tidak melakukan chek up
kembali seperti apa yang dianjurkan
Dokter.
Klien mengatakan setelah keluar dari
Rs,

keluarga

Bapak

tidak

membatasi aktifitas yang dilakukan


Anak E
Anak E mengeluh masih merasa
pusing dan rasa melayang
Data Objektif
TB : 160 cm
BB : 50 Kg
TD : 110/80 mmHg (saat dirawat di
RS)
Anak E terlihat lemah dan pucat

Data Objektif

Resiko tinggi

terjadinya penyakit

Sinar matahari yang masuk ke dalam (berulang)


rumah sedikit
Di ruang tamu terdapat lemari yang
berisi pakaian dan ada meja yang
dibawahnya terdapat tumpukan baju
Di kamar terdapat banyak pakaian
yang digantung, kamar tidur tampak
gelap dan tidak ada ventilasi udara
Ada ruangan khusus di sisi kiri
terdapat tumpukan baju yang sangat
banyak
Data Subjektif

Potensial

peningkatan

pemeliharaan

Beberapa bulan terakhir anak E kesehatan


mengeluh sakit maag (perut perih
dan sakit yang akan timbul jika telat
makan)
Anak E berusaha untuk tidak makan
telat, tidak mengkonsumsi makanan
yang pedas, asam dan bersantan
Apabila anak E telat makan dan
perut terasa perih, ia segera minum
obat maag (merk dagang Mylanta)
dengan porsi bertahap
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan rasa nyaman pasien post opname pada keluarga Bapak M
khususnya Anak E b.d KMK mengenal masalah kesehatan pasien post
opname
2. Resiko tinggi terjadinya penyakit (berulang) pada keluarga Bapak M
khususnya Anak E b.d KMK memodifikasi lingkungan

3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bapak M


khususnya Anak E b.d Kemampuan Keluarga memodifikasi lingkungan

Buat skoring sesuai dengan diagnosa keperawatan yang teridentifikasi


No Diagnosa
Skoring
hasil
Rasional
1. Gangguan rasa
a. Sifat masalah:
1
Masalah sudah terjadi
nyaman pasien
Aktual(3) :
yaitu anak E dengan
post opname pada
3/3x1=1
keluhan rasa
keluarga Bapak
mual,pusing dan rasa
M khususnya
melayang
Anak E b.d KMK
mengenal
b. Kemungkinan
Pengetahuan keluarga
masalah
untuk diubah :
1
tentang masalah
kesehatan pasien
Sebagian(1) :
kesehatan pasien post
post opname
1/2x2=1
opname masih kurang,
tetapi keluarga antusias
terhadap kesehatan
anak E
c. Potensial dicegah:
cukup (2):
2/3x1=2/3
d. Menonjolnya
masalah : tidak
perlu segera
ditangani(1) :
1/2x1=1/2

2.

Resiko
terjadinya

Jumlah
tinggi a. Sifat Masalah:
Resiko (2) :
2/3x1=2/3

2/3

1/2

2/3

penyakit
(berulang)
keluarga
M

pada

Masalah yang terjadi


bersifat akut sehingga
cukup mudah untuk
dicegah
Keluarga mengetahui
ada masalah tetapi
belum melakukan
tindakan apapun
walaupun anak E
merasa pusing,
melayang dan mual
Merupakan kejadian
yang sebenarnya,
masalah belum terjadi
dimana lingkungan
sebagai fraktor
predisposisi

Bapak

khususnya

b. Kemungkinan
Anak E b.d KMK untuk diubah:

Pengetahuan keluarga
tentang kebersihan
lingkungan baik, hanya

memodifikasi

mudah (2): 2/2x2=2

karena belum ada


tempat yang cukup
untuk memodifikasi
lingkungan

lingkungan

c. Potensial Dicegah:
cukup(1): 2/3x1=1/3

3.

d. Menonjolnya
masalah: Masalah
tidak dirasakan(0):
0/2x1=0
Jumlah
a. Sifat masalah:
Potensial (1) :
1/3x1=1/3

Potensial
peningkatan

2/3

1/3

pemeliharaan
kesehatan

Masalah timbulnya
penyakit (berulang)
belum terjadi, dengan
pemberian penyuluhan
modifikasi lingkungan
sehat, sangat tinggi
untuk dicegah
Keluarga tidak
merasakan adanya
masalah dengan
lingkungan tersebut
Keluarga sudah
memodifikasi
lingkungan (nutrisi)
dengan tepat

pada

keluarga

Bapak b. Kemungkinan
untuk diubah:
M
khususnya
mudah (2): 2/2x2=2
Anak
E
b.d

Kemampuan
Keluarga

Keluarga mempunyai
pengetahuan yang
cukup terkait dengan
Sakit Maag pada Anak
E dan mampu
modifikasi lingkungan

memodifikasi
lingkungan

c. Potensial dicegah:
tinggi(3):3/3 x 1=1

d. Menonjolnya
masalah: Masalah
tidak dirasakan(0) :
0/2x1=0

Jumlah

Keluarga sudah
memodifikasi
lingkungan (nutrisi)
dengan tepat

Masalah tidak
dirasakan lagi oleh
Keluarga Bapak M
khususnya Anak E
setelah memodifikasi
lingkungan

Keterangan:
Perhitungan jumlah = (Skor / Angka tertinggi) x bobot
1. Sifat masalah (bobot 1)
Potensial
=1
Resiko
=2
Aktual
=3
2. Kemungkinan untuk diubah (bobot 2)
Mudah
=2
Sebagian
=1
Tidak dapat = 0
3. Potensial dicegah (bobot 1)
Tinggi
=3
Cukup
=2
Rendah
=1
4. Menonjolnya masalah (bobot 1)
Segera ditangani
=2
Ada masalah tapi tidak
=1
perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
=0

Anda mungkin juga menyukai