Konsep Penyebab Penyakit
Konsep Penyebab Penyakit
Konsep Penyebab Penyakit
Pengertian
a. Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada
fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem dari tubuh ( Gold Medical
Dictionary).
b. Penyakit adalah suatu keadaan pada proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya (Van Dales Groot Woordenboek der Nederlandse Tall)
c. Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan
tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keturunan fungsi-fungsi dalam dari
tubuh (Arrest Host te Amsterdam)
Penyakit : suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi
tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal.
Penyakit adalah keadaan yang bersifat objektif, sedangkan rasa sakit adalah keadaan
yang bersifat subyektif.
Mengapa???
Hubungan antara penyakit dan rasa sakit secara sederhana digambarkan sebagai
berikut :
PENYAKIT
POSITIF
NEGATIF
POSITIF
1
2
RASA SAKIT
NEGATIF
3
4
Epidemiologi tidak mempelajari tentang rasa sakit, tetapi mempelajari tentang
penyakit.
2.
EPIDEMIOLOGI
2) Bibit Penyakit (Agen)
Ialah suatu substansi atau elemen yang kehadiran/ ketidakhadirannya dapat
menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit meliputi :
gol.nutrien, gol.kimia, gol.fisik, gol.mekanik, gol.biologik (gol.a-botis) &
(gol.biotis).
Jika penyebab penyakit tergolong dalam kelompok biotis, maka penyakit yang
ditimbulkannya disebut penyakit infeksi (infectious diseases); bersifat
Menular (communicable diseases) dan bersifat tidak menular (non
communicable diseases).
Berat ringannya penyakit infeksi dibedakan atas 4 sifat yaitu :
1. Patogenesitas
Ialah kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada host
sehingga timbul penyakit (disease stimulus).
pertahanan tubuh (antigen) pada diri pejamu.
2. Infektivitas
Ialah kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan
diri, bertempat tinggal dan berkembang biak dalam diri pejamu.
3. Antigenesitas
Ialah kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
4. Virulensi
Ialah ukuran keganasan atau derajat yang ditimbulkan oleh bibit penyakit.
3) Lingkungan (Environment)
Ialah kumpulan dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luaryang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi.
Lingkungan dibedakan atas 2 macam yaitu :
1. Lingkungan fisik
Ialah lingkungan yang terdapat disekitar manusia. Seperti : cuaca, musim,
keadaan geografis, dan struktur geologi.
2. Lingkungan non-fisik
Lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interkasi antar manusia.
Seperti : lingkungan social budaya, norma, nilai & adat istiadat.
Tiga macam reservoir bibit penyakit lainnya yaitu:
a) Human reservoir
EPIDEMIOLOGI
Disini bibit penyakit hidup di dalam tubuh manusia. Timbull atau tidaknya
penyakit pada manusia tersebut tergantung dari sifat-sifat yang dimiliki oleh
bibit penyakit dan ataupun pejamu.
b) Animal reservoir
Dsisni bibit penyakit hidup dalam tubuh binatang, yang karena satu dan lain
hal dapat pula menyerang manusia.
c) Anthropode reservoir
Sama halnya dengan animal reservoir, maka bibit penyakit hidup dalam tubuh
binatang tersebut termasuk dalam kelompok anthropoda.
PERJALANAN PENYAKIT
Jika ditinjau proses yang terjadi pada orang sehat, menderita penyakit dan
terhentinya penyakit tersebut yang dikenal dengan nama riwayat alamiah perjalan
penyakit (natural history of disease), terutama untuk penyakit infeksi, segera terlihat
bahwa proses yang ditemukan secara umum dapat dibedakan atas lima tahap yakni:
1. Tahap pre-patogenesa
Pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit
penyakit. Tetapi interaksi ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit
penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu. Pada keadaan yang seperti
ini, penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh
pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam
keadaan yang seperti ini disebut sehat.
2. Tahap inkubasi
Disebut tahap inkubasi jika bibit penyakit telah masuk kedalm tubuh
pejamu, tetapi gejala penyakit belum tampak. Masa inkkubasi suatu penyakit
berbeda dengan penyakit lainnya, ada yang beberapa jam dan ada pula yang
bertahun-tahun. Penyakit demam kuning misalnya, masa inkubasi adalah
antara 3 sampai 6 hari, penyakit polio mempunyai masa inkubasi antara 7
sampai 14 hari, sedangkan penyakit kanker paru karena merokok
mempunyai masa inkubasi bertahun-tahun.
Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan terus yang
mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh. Pada
suatu saat penyakit makin bertanbah hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis
EPIDEMIOLOGI
yang membatasi antara tampak atau tidak tampaknya gejala penyakit disebut
dengan nama horizon klinik.
3. Tahap penyakit dini
Tahap ini dihitung mulai dari munculnya gejala penyakit. Pada tahap ini
sekalipun pejamu telah jatuh sakit, tetapi sifatnya masih ringan. Umumnya
penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dank arena itu sering
tidak datang berobat. Selanjutnya, bagi yang datang berobat, umunya tidak
memerlukan perwatan, karena penyakit masih dapat diatasi dengan berobat
jalan.
Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam kesehatan
masyarakat, terutama jika tingkat pendidikan penduduk belum sempurna.
Karena tubuh masih kuat, mereka tidak dating berobat, yang dalam banyak
hal akan mendatangkan masalah lanjutan yakni telah parahnya penyakit
yang diderita, sehingga apabila dating berobat sering telah terlambat.
4. Tahap penyakit lanjut
Apabila penyakit makin bertmabh hebat, penyakit masuk dalam tahap
penyakti lanjut. Pada tahap ini penderita telah tidak dapat lagi melakukan
pekerjaan dan jika dating berobat, umumnya telah memerlukan perawatan.
5. Tahap akhir penyakit
Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir. Berakhirnya perjalanan
penyakit tersebut dapat berada dalam lima keadaan yakni:
a. Sembuh sempurna
b. Sebuh dengan cacat
c. Karier
d. Kronis
e. Meninggal dunia
3.
EPIDEMIOLOGI
4. Konsep Faktor risiko
Konsep medan kesehatan dapat digunakan untuk menganalisis penyebab
status kesehatan masyarakat.Konsep ini terutama untuk penyakit non infeksi
dengan faktor risiko (penyebab) jamak dan efek yang jamak pula. Dalam
kenisbian faktor risiko, maka untuk mengidentifikasi faktor risiko adalah: (1)
jika ada faktor tersebut akan meningkatkan kemungkinan kejadian penyakit,
(2) jika menyingkirkan faktor tersebut, akan menurunkan kemungkinan
kejadian penyakit, maka (3) faktor risiko tersebut dapat dianggap sebagai
penyebab penyakit.
Ada empat bagian utama dalam konsep tersebut yang meliputi: gaya
hidup(life style), lingkungan (environment), biologi manusia (human biology)
dan organisasi sistem pelayanan kesehatan.
1. Gaya hidup dewasa ini merupakan faktor risiko yang paling dominant
dalam proses kejadian penyakit dan sangat menentukan derajat kesehatan
suatu kelompok populasi tertentu. Gaya hidup tersebut meliputi:
a) Risiko akibat gaya hidup yang mewah termasuk pola makan
dan kegemuka, kurang olah raga dan fitness.
b) Pola konsumsi antara lain:
Makan berlebih,
Rokok,
EPIDEMIOLOGI
3. Bilogi manusia
Elemen ini lebih mengarah ke biologi dasar manusia yang memiliki ciri
individual. Hal ini sangat erat hubungannya dengan faktor genetic dalam
bilogi molekuler yang mempengaruhi mutasi genetic pathogen, cacat
bawaan serta pertumbuhan yang terlambat. Juga faktor usia kedewasaan
dan usia tua memberikan kontribusi faktor risiko artiritis, kanker, diabetes,
tulang kropos dan lainnya. Epidemiologi terhadap gangguan tersebut di
atas membantu untuk program pencegahan.
4.
4.
suatu penyakit sangat kompleks dan majemuk. Disebutkan bahwa ketiga faktor ini
aling mempengaruhi, dimana pejamu dan bibt penyakit saling berlomba unutk
menarik keuntngan dari lingkungan. Hubungan antara pejamu, bibit penyakit dan
lingkungan
EPIDEMIOLOGI
keadaan sakit.hubungan antara ketiga faktor ini secara sederhana dapat digambarkan
sebagai berikut:
Dalam mempengaruhi timbulnya penyakit tersebut, unsur-unsur yang terdapat
pada tiap faktor memegang peranan yang amat penting. Pengaruh unsure tersebut
adalah sebagai penyebab timbulnya penyakit, yang dalam kenyatan sehari-hari tidak
hanya berasal dari satu unsur saja, melainkan dapat sekligus dari beberapa unsur.
Karena adanya pengaruh dari beberapa unsur inilah sering disebutkan bahwa
penyebab timbulnya suatu penyakit tidak bersifat tunggal, melainkan bersifat
majemuk yang dikenal dengan istilah multiple causation of disease.
Selanjutnya, dalam menimbulkan penyakit, peranan unsur-unsur tersebut
tidaklah secara sendiri-sendiri, melainkan saling mempengaruhi antara satu dengan
yang lainnya. Hubungan yang diperlihatkan bagaikan jaringan jala penyebab dan
karena itu popular dengan sebutan web of causatiaon.
Contoh dari penyebab penyakit yang majemuk (multiple causation of disease)
dan rangkaian jala penyebab penyakit (web of causation) dapat dilihat dalam bagan
berikut .
Selanjutnya dalam membahas penyebab penyakit, terutama jika berasal dari
golongan biotis, perlu diperhatikan sifat-sifat yang dimilikinya. Dari empat sifat yang
dimiliki, yang terpenting adalah sifat patogenisitas, karena memang sifat ini yang
menentukan apakah suatu bibit penyakit dapat menimbulkan penyakit atau tidak.
Jika bibit penyakit ditinjau dari sifat patogenisitas ini dan kemudian dikaitkan
dengan lingkungan dan pejamu sebagai dua faktor lainnya yang mempengaruhi
timbulnya suatu penyakit, maka ketiganya terikat dalam suatu hubungan yang
berbentuk segi tiga yang dikenal dengan saluran epidemiological triangle.