MICE
MICE
MICE
DI SUSUN OLEH :
11.02.06.0001
SEMESTER 7 Akuntansi (Pagi)
Penyelenggara
Pribadi:
E.O.
khusus
yang
bergerak
penyelenggaraan pesta pribadi terutama bagi orang kaya.
untuk
3. Conference
Menurut (Pendit,1999:29), Istilah conference diterjemahkan dengan
konferensi dalam bahasa Indonesia yang mengandung pengertian sama.
Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference, maka secara
teknis akronim mice sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang
mengingatnya
bahwa
kegiatan-kegiatan
yang
dimaksud
sebagai
perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan sebuah meeting, incentive,
conference dan exhibition hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus
adalah produk paket-paket wisata yang siap dipasarkan. Kegiatan-kegiatan
ini dalam industri pariwisata dikelompokkan dalam sati kategori, yaitu mice.
Menurut Kesrul, (2004 :7), Conference atau konferensi adalah suatu
pertemuan yang diselenggarakan terutama mengenai bentuk-bentuk tata
karena, adat atau kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua
perjanjian antara negara-negara para penguasa pemerintahan atau
perjanjian international mengenai topik tawanan perang dan sebagainya.
4. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri
pariwisata, pameran termasuk dalam bisnis wisata konvensi. Hal ini diatur
dalam Surat Keputusan Menparpostel RI Nomor KM. 108 / HM. 703 / MPPT-91,
Bab I, Pasal 1c, yang dikutip oleh Pendit (1999:34) yang berbunyi Pameran
merupakan suatu kegiatan untuk menyebar luaskan informasi dan promosi
yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi
atau yang ada kaitannya dengan pariwisata.
Menurut Kesrul (2004:16), exhibition adalah ajang pertemuan yang
dihadiri secara bersama-sama yang diadakan di suatu ruang pertemuan atau
ruang pameran hotel, dimana sekelompok produsen atau pembeli lainnya
dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar yang berbeda.
Pertimbangan pelaksanaan Mice
Menurut Kesrul (2004:9), dalam penyelenggara kegiatan MICE, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Penetapan lokasi dan ruang MICE
a. Dalam penentuan terjadi 2 kemungkinan sebagai berikut :
Pihak klien yang menetapkan dan mengkonfirmasikan lokasi
tempat penyelenggaraannya. Pihak perencana tidak meneruskan
proses lebih lanjut..
Perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan,
misalnya menyelenggarakan suatu seminar atau workshop atau
konferensi.
3
3. Penanganan transportasi
Meeting planer atau PCO bertanggung jawab dalam pengaturan transportasi
bagi keseluruhan peserta MICE. Menurut Kesrul (2004:104), ada enam point
dalam pengaturan transportasi yaitu:
-
Transprtasi udara
Airport shuttle service
Multiple property shuttle
VIP transportation
Local tour
Staff transportation.
Perkembangan di Indonesia
Event Organizer sudah berkembang pesat di Indonesia khususnya
Jakarta dan kota-kota besar lainnya, dari yang bergerak di bidang
pertunjukan musik, pameran produk (mobil, komputer, handycraft), sampai
wedding pun tersedia. Event Organizer sangat membantu pihak-pihak yang
berminat mengadakan event seperti launching product, company gathering,
anniversary, exhibitions, seminar, promosi, talkshow dan sebagainya, dari
tahap persiapan sampai dengan event berjalan lancar dengan baik, artikel ini
bertujuan memberikan sharing sejauh mana perkembangan Event Organizer
di Indonesia khususunya Jakarta dan kota besar lainnya, kemampuan dasar
apa supaya sukses menjadi EO dan memuaskan para kliennya dan apa saja
yang kita akan dapatkan dengan menggeluti profesi EO. Fungsi EO dalam
mekanisme sebuah penyelenggaraan event-event yang mengkoordinasi,
melayani, men-support kepentingan para pihak. Misalnya Trainer, Trainee,
Vendor Training, transportasi dll, media massa, serta pihak-pihak terkait
lainnya.
Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Industri MICE
Pemerintah telah menetapkan 10 kota utama dan 3 kota potensial
tujuan MICE di Indonesia. 10 kota utama tersebut adalah Medan, Padang/
Bukit Tinggi, Batam, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar
dan Manado. Sedangkan tiga kota potensial adalah Palembang, Lombok dan
Balikpapan. Akan tetapi pengembangan Industri MICE tidak hanya terbatas
pada kota-kota tersebut melainkan semua kota di Indonsia. Peran Pemerintah
daerah memang sangat penting dalam mengembangkan industri MICE.
Dengan perkembangan yang agresif dalam bidang perhotelan dewasa ini,
5
pada
umumnya
setiap
ibukota
provinsi
di
Indonesia
mampu
menyelenggarakan kegiatan MICE berskala nasional bahkan internasional.
Perkembangan MICE di Bali sudah mencapai hasil yang cukup
menggembirakan. Adanya elemen-elemen pariwisata terkait seperti Dinas
Pariwisata Daerah Bali yang juga bekerjasama denganBali Hotel
Association, INCCA
(Indonesia
Congress
&
Convention
Association), ASITA, Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), dan
institusi serupa membuat Bali sebagai tujuan MICE di dunia selanjutnya. Hal
ini terbukti dengan banyaknya event dunia yang diselenggarakan di Bali
seperti UNFCC dan Bali Asian Beach Games yang berlangsung di Nusa Dua,
Bali.
Disamping itu, perkembangan MICE di Bali telah menjamah sektor
perhotelah di Bali, dimana hampir semua hotel berbintang 5 di Bali memiliki
fasilitas standar meeting seperti meeting venue, dan departemen yang
mengatur berlangsungnya kegiatan MICE di hotel tersebut. Biasanya MICE di
organiser oleh Banquette Department.
KEINGINAN PASAR
Faktor penentu dalam memilih Destinasi MICE:
Keamanan
Semua konsumen MICE mengingin kan adanya jaminan keamanan, baik dari
pemerintah maupun oleh penyelenggara. Dalam setiap event internasional
perlu adanya fasilitas pengamanan yang ketat khususnya di venue dan
akomodasi. Selain itu tempat yang menjadi bagian pendukung kegiatan juga
harus dijaga keamaannya misalnya di bandara dan tempat hiburan malam
selama acara berlangsung.
Harga
Harga yang bersaing dengan fasilitas yang lengkap menjadi salah satu
kriteria bagi para konsumen MICE dalam menentukan daerah tujuan
kegiatannya. Fasilitas hiburan yang memadai serta fasilitas pendukung diluar
kegiatan utama menjadi nilai tambah suatu daerah dalam menarik
konsumen MICE.
Kemudahan Akses
Daerah destinasi MICE membutuhkan fasilitas aksesibilitas dan transfer baik
dari darat, laut maupun udara. Transportasi yang mudah aman, efisien dan
bebas hambatan mempermudah para konsumen MICE dalam menjangkau
kawasan tersebut.
Fasilitas Terpelihara
6
Fasilitas yang terjaga dengan baik pada venue pelaksanaan MICE akan
membuat konsumen MICE nyaman untuk tinggal lebih lama. Berbagai
fasilitas yang disediakan pada venue dengan standar internasional, resort
kelas dunia dan tempat hiburan yang menarik.
Infrastruktur
Dalam
penyelenggaraan
event
internasional,
dibutuhkan
fasilitas
infrastruktur langsung seperti venue meeting dan konvensi yang berstandar
internasional dengan jumlah kapasitas yang memadai serta terintegrasi
dengan hotel dan tempat hiburan. Infrastruktur pendukung bagi para
konsumen untuk menuju ke venue penyelenggaraan sangat penting. Selain
mudah untuk di akses, infrastruktur berstandar internasional sangat
diperlukan diantaranya, bandara yang mampu menampung pesawat besar
dan adanya jalur langsung ke kota internasional.
Atraksi waktu senggang
Program hiburan selama penyelenggaraan kegiatan menjadi daya tarik
tersendiri bagi para konsumen MICE. Untuk mengilangkan kejenuhan
mengikuti acara, pada umumnya diselingi dengan kegiatan hiburan,
diantaranya pertunjukan seni dan budaya maupun mengunjungi objek
wisata.
Bahasa
Untuk mempermudah para konsumen MICE dalam mengikuti agenda
kegiatannya, maka perlu adanya tourism hospitality and MICE staff yang bisa
berbahasa asing. Tergantung dengan asal konsumen MICE tersebut. Penyedia
jasa MICE sudah seharusnya menyediakan profesional yang mampu
berbahasa asing.
Prospek MICE Indonesia
Prospek MICE Indonesia di tahun mendatang akan semakin membaik.
Trend meeting industry dunia tetap positif dengan kegiatan terbanyak
dilakukan oleh bidang medis (ICCA, International Congress and Convention
Association).
Trend
kegiatan
MICE
domestik
juga
menunjukkan
perkembangan yang menggembirakan, tidak saja dilakukan oleh para pelaku
bisnis, asosiasi dan dunia pendidikan, tapi juga dari pemerintah dan
partaipartai politik, baik skala nasional dan internasional. Hal ini juga bisa
dilihat semakin banyaknya permintaan dukungan dari berbagai pihak kepada
Pemerintah, mulai dari kegiatan bidding, promosi, delegate boosting, site
visit dan memperkaya program pada saat suatu event MICE
diselenggarakan. Berbagai langkah strategis dalam pembangunan MICE di
Indonesia antara lain dengan Pendekatan Co-Marketing dengan para pelaku
industri.
Pendekatan Komunitas, yaitu mendukung penyelenggaraan kegiatan
yang dilakukan oleh berbagai komunitas. Memanfaatkan prominent
persons/public figures sebagai Ambassador untuk mempromosikan MICE
dan pariwisata Indonesia.
Akan tetapi dalam pengembangan industri MICE di Indonesia masih
menghadapi beberapa kendala diantaranya :
7
DAFTAR PUSTAKA
http://nadiangelin.blogspot.com/2014/09/pengertian-mice.html
https://www.google.com
http://derinta-derinta.blogspot.com/2013_01_01_archive.html
http://venuemagz.com/berita/read/20141013/indonesia-miliki-potensi-besar-darisekmen-mice
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/publication/3421336971013.
pdf
https://adproindonesia.wordpress.com/2008/10/29/aspek-perpajakan-dari-usahaevent-organizer/
http://creatifevent.blogspot.com/2009/09/sekilas-tentang-event-organizer.html
http://irpantips4u.blogspot.com/2014/05/pengertian-event-organizer-menurut.html
11