Makalah Isotrop Dan Anisotrop
Makalah Isotrop Dan Anisotrop
Makalah Isotrop Dan Anisotrop
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Analisis sayatan tipis batuan dilakukan karena sifat-sifat fisik (tekstur dan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Mineral
anisotropik
terbagi
menjadi
dua
golongan,
yaitu
mineral uniaxial dan mineral biaxial. Sistem kristal tetragonal, trigonal, dan
hexagonal termasuk dalam mineral uniaxial, sedangkan orthorombik, monoklin, dan
triklin termasuk dalam mineral biaxial.
2.2
arah di mana agen eksternal yang bertindak bervariasi. Dalam kasus ringan, itu
diterjemahkan menjadi perubahan dalam indeks bias sesuai dengan arah getaran
cahaya di dalam mineral.
Misalkan ada sebuah titik bercahaya di tengah mineral, cahaya akan mencapai
di luar itu pada saat yang sama,menciptakan lingkar untuk mineral isotropik
(kecepatan sama ke segala arah) dan elips dalam kasus mineral anisotropik
(kecepatan yang berbeda sesuai dengan arah).
2.2
Refraksi Ganda
Ray Masing-masing memiliki dua gelombang. Ketika sinar cahaya tiba pada
sebuah kristal anisotropik, itu terbagi menjadi dua sinar cahaya terpolarisasi yang
bergetar pada bidang tegak lurus.
Salah satu sinar mematuhi hukum refraksi (ray biasa) dan yang lainnya tidak
(sinar luarbiasa). Selainitu,kedua indeks bias ini berbeda (arah mereka dari getaran
yang berbeda). Ketika mereka meninggalkan kristal, keduanya mengikuti jalur
paralel meskipun pesawat mereka dari getaran terus menjadi tegak lurus.
Komponen biasa dan luar biasa mengikuti jalan yang berbeda dalam
kristal,tetapi padameninggalkan kristal, mereka mengikuti jalur paralel. Untuk
menyederhanakan masalah,kita dapat mengasumsikan bahwa keduakomponen
mengikuti jalur tunggal meskipun mereka bergetar pada bidang tegak lurus.
Penyederhanaan ini benar sebagai, dalam emisi cahaya, ada sinar paralel yang
tak terbatas dan, seperti yang ditunjukkan pada gambar, komponen luar biasadari
gelombang lain segera sebelahnya ditumpangkan olehkomponen biasa dari
gelombang. Hasilnya adalah bahwa setiap gelombang yang tiba pada sebuah kristal
anisotropik terbagi menjadi dua gelombang yang mengikuti jalur umum tetapi
bergetar dalam duapesawat tegak lurus.Sebagai kecepatan propagasi ditentukan oleh
arah getaran, setiapgelombang akan bergetar dengan kecepatan yang berbeda, dan
pada meninggalkan kristal ini akan keluar dari fase.
2.3
Optik Indicatrix
Seperti indeks bias bervariasi dengan arah getaran gelombang cahaya untuk
2.4
Optik Sumbu
Untuk cahaya yang bergerak sesuai dengan arah sumbu optik (E-E '),kristal
denganarah
sumbu
dengan
simetri
kristal
terbesar
(sumbu
Posisi Umum
Ketika cahaya tiba dari arah lain, mineral berperilaku anisotropically dan
arah
bidang
horizontal,dengan
indeks
bias
nomega
tunggal
(untuk
gelombang
miring,
sepertiyang
diwakilioleh
panahbiru,nilai
uniaksialcukup
untuk
menggambar
bidang
tegak
lurus
Mari kita perhatikan gelombang yang disebarkan dalam kristal biaksial sesuai
denganpetunjuk 1,2,3,4 dan 5, semua dalam bidang diagram. Gelombang ini akan
mengalami pembiasan ganda dan nilai-nilai indeks mereka akan diwakili oleh
persimpangan indicatrix dari tegak lurus dengan sinar masing-masing. Persimpangan
ini akan menjadi elips.
Untuk ray 1, dengan propagasi vertikal, arah getaran gelombang dua
akanbergerak pada bidang horisontal. Indeks bias mereka akan sesuaidengan dua n
indeks utama alfa dan nbeta (terendah dan menengah).
Ray 2, dan dengan demikian cenderung dalam posisi umum, akan memiliki
indeksbiasyang sesuai untuk 'na dan nb. Indeks n 'alfa akan memiliki nilai tengah
antaran alfa dan gamma n.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Mineral isotropik adalah mineral-mineral yang memiliki sistem kristal
3.2
Saran
Untuk mempelajari suatu mineral maka harus dilakukan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Judith, B., Hadi S., Soekardi. 1981. Diktat Kuliah Mineral Optik. Yogyakarta:
Pusat Penerbitan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Kerr,
Mineralogy. New
York:
McGraw-Hill
Book