SNI 3932 - 2008 Mutu Karkas Dan Daging Sapi PDF
SNI 3932 - 2008 Mutu Karkas Dan Daging Sapi PDF
SNI 3932 - 2008 Mutu Karkas Dan Daging Sapi PDF
ICS 67.120.10
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI 3932:2008
Ruang lingkup................................................................................................................................. 1
Klasifikasi ........................................................................................................................................ 2
Persyaratan mutu........................................................................................................................... 4
Pengujian ........................................................................................................................................ 7
10
Pengemasan ................................................................................................................................ 7
11
Pelabelan ...................................................................................................................................... 7
12
Penyimpanan ............................................................................................................................... 8
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Daftar isi
SNI 3932:2008
Penyusunan standar Mutu karkas dan daging sapi merupakan revisi SNI 01-3932-1995
Karkas sapi dan SNI 01-3933-1995 Karkas kerbau Revisi standar dilakukan dalam rangka
memperbaiki persyaratan mutu karkas dan daging.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 67-03 Peternakan dan Produk Peternakan dan telah
dibahas pada rapat-rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal
8 Nopember 2007 di Bogor yang dihadiri oleh anggota Panitia Teknis dan pihak terkait
lainnya.
Standar ini juga telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 7 April 2008 sampai dengan
7 Juni 2008, namun untuk mencapai kuorum diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Juli
2008 dan langsung disetujui menjadi RASNI.
ii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Prakata
SNI 3932:2008
Ruang lingkup
Standar ini menetapkan klasifikasi, peta dan tingkatan mutu karkas, tingkatan mutu daging,
pengemasan, pelabelan dan penyimpanan karkas dan daging sapi.
Standar ini tidak berlaku untuk sapi lokal.
Acuan normatif
SNI 2897:2008, Metoda pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta
hasil olahannya.
3.1
karkas
bagian dari tubuh sapi sehat yang telah disembelih secara halal sesuai dengan CAC/GL 241997, telah dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala dan kaki mulai dari tarsus/karpus
ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak yang berlebih
3.2
daging
bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan lazim dikonsumsi oleh manusia,
dapat berupa daging segar, daging segar dingin, atau daging beku
3.3
daging segar
daging yang belum diolah dan atau tidak ditambahkan dengan bahan apapun
3.4
daging segar dingin
daging yang mengalami proses pendinginan setelah penyembelihan sehingga temperatur
bagian dalam daging antara 0 C dan 4 C
3.5
daging beku
daging segar yang sudah mengalami proses pembekuan di dalam blast freezer dengan
temperatur internal minimum -18 C
3.6
marbling
butiran lemak putih yang tersebar dalam jaringan otot daging (lemak intra muskuler)
3.7
perubahan warna
penyimpangan warna karena terdapat memar, pendarahan, "freeze burn" dan atau
perubahan warna lainnya yang disebabkan oleh mikroorganisme atau zat-zat kontaminan
1 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI 3932:2008
3.9
freeze burn
perubahan warna pada daging akibat kontak dengan permukaan yang sangat dingin, di
bawah temperatur -18 C
3.10
ketebalan lemak karkas
jaringan lemak subkutan (sub cutaneous)
3.11
konformasi karkas
jaringan otot skeletal dan jaringan lemak sebagai unit komersial yang berhubungan dengan
ukuran tulang rangka (skeleton)
3.12
warna karkas
warna pada sayatan segar otot punggung (back muscle) atau otot daging kelapa pada paha
belakang (round)
3.13
Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi
sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan
asal hewan
Klasifikasi
4.1
Klasifikasi karkas
Karkas diklasifikasikan berdasarkan umur dan jenis kelamin seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 - Klasifikasi karkas berdasarkan umur dan jenis kelamin
Kelompok
Veal
Yearling
Young
Young prime
Prime
Cow/Steer/Ox
Deskripsi
Karkas yang berasal dari sapi dengan umur di bawah 1
tahun
Karkas yang berasal dari sapi dengan umur 1 sampai
dengan 2 tahun dan belum menunjukkan adanya gigi seri
permanen yang terkikis
Karkas yang berasal dari sapi dara dengan 3 sampai
dengan 7 gigi seri permanen terkikis
Karkas yang berasal dari sapi kastrasi atau sapi jantan
yang tidak menunjukkan tanda kelamin sekunder,
mempunyai 3 atau lebih gigi seri permanen yang terkikis
Karkas yang berasal dari sapi betina atau jantan dengan 8
gigi seri permanen terkikis
Karkas yang berasal dari sapi betina atau jantan yang
telah mencapai dewasa kelamin
2 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
3.8
memar
perubahan warna dan konsistensi pada daging akibat benturan fisik
SNI 3932:2008
Golongan (kelas)
Potongan daging
1.
2.
3.
II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tanjung (rump)
Kelapa (round)
Penutup (topside)
Pendasar (silverside)
Gandik (eye round)
Kijen (chuck tender)
Sampil besar (chuck)
Sampil kecil (blade)
III
1.
2.
3.
4.
Sengkel (shin/shank)
Daging iga (rib meat)
Samcan (Thin flank)
Sandung lamur (brisket)
Has luar
Iga utuh
Lemusir
Tanjung
Kelapa
Penutup
Pendasar
3 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
4.2
SNI 3932:2008
Kijen
Sampil besar
Sampil kecil
Sandung Lamur
Sengkel
Daging iga
Samcan
Gambar 1 (lanjutan)
Persyaratan mutu
5.1
Karkas
Tingkatan mutu karkas sapi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 - Tingkatan mutu karkas
No
Jenis uji
1
2
Ketebalan lemak
Konformasi
Warna
Perubahan warna
I
< 12 mm
cekung - agak
cekung
skor 1- 3
Bebas dari memar
dan freeze burn
Persyaratan mutu
II
13 mm - 22 mm
rata - cembung
skor 4 - 6
Ada satu memar
atau freeze burn
dengan diameter
kurang dari 2 cm di
bagian selain
daerah prime cut
4 dari 14
III
> 22 mm
sangat
cembung
Skor 7 - 9
Ada satu
memar atau
freeze burn
lebih dari 2 cm
di bagian selain
daerah prime
cut dan atau
ada lebih dari
satu memar
dengan
diameter
kurang dari 2
cm selain pada
prime cut
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Gandik
SNI 3932:2008
Daging
5.2.1
Mutu fisik
Tingkatan mutu daging sapi secara fisik dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 - Tingkatan mutu daging
No
Jenis uji
Warna daging
Warna lemak
3
4
Marbling
Tekstur
5.2.2
I
Merah terang
Skor 1- 5
Putih
Skor 1- 3
Skor 9 - 12
Halus
Persyaratan mutu
II
Merah kegelapan
Skor 6 - 7
Putih kekuningan
Skor 4 - 6
Skor 5 - 8
Sedang
III
Merah gelap
Skor 8 - 9
Kuning
Skor 7 - 9
Skor 1 - 4
Kasar
Mutu mikrobiologis
Persyaratan mutu mikrobiologis daging sapi dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5 - Syarat mutu mikrobiologis daging sapi
No
1
2
3
4
5
Jenis uji
Total Plate Count
Coliform
Staphylococcus aureus
Salmonella sp
Escherichia coli
Satuan
Persyaratan
cfu/g
cfu/g
cfu/g
per 25 g
cfu/g
maksimum 1 x 106
maksimum 1 x 102
maksimum 1 x 102
negatif
maksimum 1 x 101
Lemusir
Has luar
Tanjung
Kelapa
Pendasar
Sampil kecil
Iga
Samcan
Sandung
Sengkel
5 dari 14
Sengkel
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
5.2
SNI 3932:2008
Cara pemotongan
7.1
Karkas sapi diperoleh dengan memotong kepala di antara tulang osipital (os.
occipitale) dengan tulang tengkuk pertama (os. atlas). Kaki depan dipotong di antara carpus
dan metacarpus; kaki belakang dipotong di antara tarsus dan metatarsus. Jika diperlukan
untuk memisahkan ekor, maka paling banyak dua ruas tulang belakang coccygeal (os.
caudalis) terikut pada karkas.
7.2
Karkas paruh (half carcas) diperoleh dengan membelah karkas sepanjang tulang
belakang dan sternum menjadi dua bagian, yaitu karkas paruh kiri dan karkas paruh kanan.
7.3
Karkas perempat diperoleh dengan membelah karkas paruh antara tulang rusuk ke12 dan ke-13 menjadi dua bagian yaitu karkas perempat depan dan karkas perempat
belakang.
7.4
Has dalam (Tenderloin) diperoleh dengan melakukan pemotongan yang mengikuti
lengkung pada tulang pelvis, selanjutnya dipisahkan dari tulang ilium dengan cara menarik
otot tersebut. Lapisan lemak pada bagain atas dan bawah dibersihkan. Bagian lemak di
antara musculus illiacus dan musculus psoas major dipertahankan.
7.5
Has luar diperoleh dengan cara menghilangkan samcan terlebih dahulu pada jarak
tertentu dari musculus longissimus dorsi yaitu pada bagian belakang 0 cm. Potongan bagian
belakang dimulai dari lumbo sacral junction dan diteruskan ke bagian depan dari ilium
dilanjutkan ke bagian bawah samcan serta dipisahkan.
7.6
Lamusir (Cuberoll) merupakan bagian yang diperoleh dari dorsal iga utuh, potongan
bagian depan dimulai dari rusuk ke-4 sampai rusuk terakhir sealur belahan karkas.
7.7
Tanjung (Rump). Potongan yang diperoleh dari tanjung penuh dengan
menghilangkan tensor faciae latae pada lapisan yang berbatasan dengan Muskulus gluteus
medius, dan juga menghilangkan tulang coxae.
7.8
Kelapa (Round/knucle). Potongan bagian belakang berbatasan dengan pendasar
dan penutup. Bagian depan berbatasan dengan samcan.
7.9
Penutup (Topside) diperoleh dari paha bagian medial pada bagian lateral berbatasan
dengan pendasar.
7.10 Pendasar (Silverside) merupakan potongan paha bagian caudo-lateral, pada bagian
medial berbatasan dengan penutup.
7.11 Gandik (Eye Round). Potongan diperoleh dengan memisahkan m. semitendinosus
dari pendasar.
7.12 Kijen (Chuck tendher) terletak pada tulang scapula dan dipotong dari lapisan tulang
scapula bagian depan.
7.13 Sampil besar (Chuck) diperoleh dengan melakukan potongan perempat karkas
depan pada tulang rusuk ke-5 dan ke-6 ke depan termasuk bagian leher, setelah dipisahkan
dari potongan punuk dan sandung lamur.
7.14 Sampil kecil (Blade) diperoleh dengan melakukan potongan mengikuti lapisan otot
antara bagian atas m. latissimus dorsi dan trapecius serta bagian bawah m. serratus
ventralis.
6 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI 3932:2008
7.16 Sengkel (Shin dan Shank) diperoleh dari paha depan atau belakang yang merupakan
kelompok otot flexor extensor.
7.17 Iga (rib meat) diambil dari paha depan yaitu dari sela-sela tulang rusuk. Lapisan
membran yang melapisi dan lemak sekitarnya dibersihkan.
7.18 Samcan (Thin flank) potongan berbentuk seperti kipas, merupakan potongan bagian
ventral dari abdomen.
Pengujian
9.1
Fisik
9.1.1
9.1.2
9.2
Cemaran mikroba
10
Pengemasan
11
Pelabelan
mengakibatkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
7.15 Sandung lamur (Brisket) diperoleh dengan melakukan potongan lurus dari pertemuan
antara tulang rusuk pertama dan tulang sternum pertama menuju bagian belakang sampai
rusuk ke-12.
SNI 3932:2008
Penyimpanan
Penyimpanan karkas atau daging dapat dilakukan dalam bentuk segar, segar dingin atau
beku di ruangan atau tempat sesuai dengan karakteristik produk.
8 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
12
SNI 3932:2008
Penilaian mutu fisik karkas dimaksudkan untuk memprediksi palatabilitas karkas dengan
menilai ketebalan lemak, konformasi, dan warna karkas.
A.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri atas carcass fat probe, senter dengan lampu putih dengan
intensitas cahaya minimum 540 lux, dan standar warna daging.
A.2 Metode penilaian
Penilaian mutu fisik karkas dilakukan secara visual terhadap penampilan fisik otot dan lemak
yang selanjutnya ditentukan dengan menggunakan alat bantu standar mutu.
A.3 Ketebalan lemak karkas
penilaian dilakukan dengan menusukkan carcass fat probe secara tegak lurus dengan
permukaan jaringan pada os.vertebrae sacralis ke- 3.
A.4 Konformasi karkas
Penilaian konformasi karkas dilakukan secara visual pada bagian daging kelapa (knuckle).
A.5 Warna karkas
Penilaian dilakukan pada karkas dingin dengan temperatur bagian dalam karkas antara 0 C
dan 7 C dengan melakukan sayatan pada otot punggung (back muscle) atau otot daging
kelapa, dan warna pada sayatan tersebut dibandingkan dengan warna standar. Nilai skor
warna ditentukan berdasarkan skor warna standar yang paling sesuai dengan warna karkas.
Standar warna daging terdiri atas sembilan skor mulai dari warna merah muda hingga merah
tua sebagaimana terlihat pada Gambar A.1.
9 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Lampiran A
(normatif)
Prosedur penilaian mutu fisik karkas sapi
SNI 3932:2008
Penilaian mutu fisik daging dimaksudkan untuk memprediksi palatabilitas daging dengan
melihat penampilan warna daging dan lemak, derajat marbling dan tekstur daging.
B.1
Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri atas stempel mutu, senter dengan lampu putih dan
intensitas minimum 700 lux, standar warna daging, standar warna lemak, standar marbling
dan standar tekstur.
B.2
Pengambilan contoh
Penilaian mutu fisik daging dilakukan pada karkas setelah setelah mengalami proses chilling
selama 24 jam - 48 jam. Penilaian dilakukan dengan pengamatan secara seksama pada
permukaan irisan melintang otot mata rusuk ke-12 (m. longissimus dorsi ) dari setiap karkas
bagian kanan. Karkas yang dievaluasi tidak boleh menunjukan adanya penyimpangan
kualitas daging.
B.3
Metoda penilaian
Pengujian mutu fisik daging dilakukan secara organoleptik dengan menggunakan indra
penglihatan terhadap penampilan fisik otot dan lemak. Nilai penampilan fisik daging dan
lemak selanjutnya ditentukan dengan menggunakan alat bantu standar mutu. Penampilan
fisik daging yang dievaluasi meliputi warna daging dan lemak, intensitas marbling dan tekstur
otot.
B.4
Warna daging
Penilaian warna daging dilakukan dengan melihat warna permukan otot mata rusuk dengan
bantuan cahaya senter dan mencocokannya dengan standar warna. Nilai skor warna
ditentukan berdasarkan skor standar warna yang paling sesuai dengan warna daging.
Standar warna daging terdiri atas sembilan skor mulai dari warna merah muda hingga merah
tua sebagaimana terlihat pada Gambar A.2.
10 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Lampiran B
(normatif)
Prosedur penilaian mutu fisik daging sapi
SNI 3932:2008
B.5
Warna lemak
Penilaian warna lemak dilakukan dengan melihat warna lemak subkutis dengan bantuan
cahaya senter dan mencocokkannya dengan standar warna. Nilai skor warna ditentukan
berdasarkan skor standar warna yang paling sesuai dengan warna lemak. Standar warna
lemak terdiri atas sembilan skor mulai dari warna putih hingga kuning sebagaimana terlihat
pada Gambar A.3.
11 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI 3932:2008
Marbling
Penilaian marbling dilakukan dengan melihat intensitas marbling pada permukaan otot mata
rusuk dengan bantuan cahaya senter dan mencocokannya dengan standar.
marbling. Nilai skor marbling ditentukan berdasarkan skor standar marbling yang paling
sesuai dengan intensitas marbling otot mata rusuk. Standar marbling terdiri atas dua belas
skor mulai dari praktis tidak ada marbling hingga banyak sebagaimana terlihat pada Gambar
A.4.
10
11
12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
B.6
SNI 3932:2008
Tekstur
Penilaian tekstur otot dilakukan dengan melihat kehalusan/kekasaran permukaan otot mata
rusuk dengan bantuan cahaya senter dan mencocokannya dengan standar tekstur daging.
Nilai skor tekstur ditentukan berdasarkan skor standar tekstur yang paling sesuai dengan
tekstur daging. Standar tekstur daging terdiri atas tiga skor yaitu halus, sedang dan kasar
(lihat contoh standar tekstur daging).
B.8
Peringkat mutu daging ditentukan berdasarkan kesesuaian nilai skor untuk masing-masing
sifat fisik dengan syarat mutu yang telah ditetapkan. Karkas yang telah dievaluasi dibubuhi
dengan stempel sesuai dengan peringkat mutunya.
13 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
B.7
SNI 3932:2008
14 dari 14
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Bibliografi
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan