Merangkum Isi Buku
Merangkum Isi Buku
Merangkum Isi Buku
SRI ASMAWATI
NATALIE WINTER
SALMIRNA RISANTI
HUSNA AMIR
IDENTITAS BUKU
Judul
POKOK-POKOK PEMIKIRAN
BAB 1.
KETERKAITAN JATI DIRI, KARAKTER, JATI DIRI BANGSA, DAN
WAWASAN KEBANGSAAN
Pokok Pikiran :
Keterkaitan dari jati diri, karakter, jati diri bangsa, dan
wawasan kebangsaan dapat digambarkan dengan suatu
bulatan yang berisi empat lingkaran.
KET :
: Wawasan Kebangsaan
: Jati Diri Bangsa
: Karakter
: Jati Diri
BAB 2.
MEMBANGUN KARAKTER
Pokok Pikiran :
Karakter adalah hasil dari kebiasaan yang kita tumbuh
kembangkan. Untuk membangun karakter yang perlu
kita lakukan adalah membentuk kebiasaan ( habits
forming ) yang berarti kita harus menanamkan pada
diri kita kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Empat tahap pembangunan karakter, yaitu :
Pada usia dini, kita sebut sebagai tahap
pembentukan.
Pada usia remaja, kita sebut tahap pengembangan.
Pada usia dewasa, kita sebut tahap pemantapan.
Pada usia tua, kita sebut tahap pembijaksanaan.
BAB 3.
SOLUSI
Pokok Pikiran :
Membangun karakter dapat dilakukan dengan
mengawali dari diri kita sendiri, lalu keluarga kita,
dan seterusnya yang bersifat bottom up, yang
bermuara pada diwujudkannya bangsa yang
berkarakter kuat sehingga kondisi ketahanan
nasional yang kokoh, kuat, dan tangguh dalam
jangka waktu yang sangat lama. Untuk itu,
langkah ini perlu diikuti dengan langkah top down
yang dilakukan melalui keteladanan dan adanya
kebijaksanaan pemerintah yang mengatur
tentang pembangunan karakter.
RANGKUMAN
Hakikat perubahan adalah dunia yang berubah. Tak ada yang
kekal, yang kekal hanya perubahan itu sendiri. Bagi yang tidak
mampu menyesuaikan diri akan tertindas/tertinggal.
Latar belakang keadaan bangsa Indonesia sejak tahun
1997/1998 yang dilanda krisis multidimensi kini dampaknya
sedang kita alami dan tak kunjung selesai. Krisis yang semula
krisis identitas menjadi lebih dalam karena menyangkut hati
nurani yang mencerminkan adanya krisis karakter. Akar
permasalahan dari krisis multidimensi itu sendiri adalah
manusia Indonesia yang bermasalah dengan hati nurani yang
kaitannya akan mencerminkan karakter dan jati dirinya.
Penampilan bangsa Indonesia banyak ditemukan adalah sosok
yang tidak ikhlas, tidak sungguh-sungguh, senang yang semu,
senang basa-basi, bahkan membudayakan ABS (Asal Bapak
Senang). Kondisi ini berpengaruh pada kondisi ketahanan
bangsa. Konsepsi ketahanan bangsa itu mengacu pada
Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Pada
Pada
Pada
Mewujudkan perubahan.
3.
KESIMPULAN
Buku ini layak dibaca karena dapat menumbuhkan kembali
jati diri dan semangat para pemuda-pemudi yang perlahan
luntur untuk membangun bangsa INDONESIA yang tercinta
juga menentukan masa depan, karakter kolerasi signifikan
dengan pikiran, ucapan, perbuatan, dan kebiasaan. Jika
kelima unsur tersebut baik, maka masa depan akan baik
juga.
Dalam penggunaan bahasa, buku ini memiliki ucapan yang
lugas dan tegas. Bahasanya padat dan kuat sehingga mudah
untuk dipahami. jenis kertas yang digunakan cukup bagus
tidak seperti kertas koran .Materi yang dibahas dalam buku
ini juga sangat bagus dan memberikan pencerahan terhadap
sesuatu yang hilang (nilai-nilai). Kita dapat mengambil
banyak hal yang positif dan dapat meningkatkan rasa
nasionalisme yang tinggi terhadap Bangsa Indonesia.
Walaupun masih terdapat kekurangan yaitu, contoh yang di
berikan kurang lengkap sehingga pembaca kurang puas
dengan contoh-contoh yang diberikan oleh buku itu.