Bahan Habis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAHAN HABIS & ALAT

LABORATORIUM
Kamis, 13 Februari 2014
1. Bahan habis
Bahan habis di laboratorium fisika dapat terdiri dari bahan material dan alat-alat yang
umur pakainya pendek atau bahkan sekali pakai habis, rusak atau tidak dapat dipakai lagi.
Bahan habis yang benar-benar berupa bahan material misalnya adalah timah patri, pita kertas
ticker timer, kertas karbon, benang, tali, paku keling, spirtus, alkohol, minyak tanah, bensin,
pelumas dan sebagainya, sedangkan bahan habis berupa alat yang usia pakainya pendek
misanya adalah berbagai komponen elektronika seperti hambatan, kapasitor, transistor dan
sebagainya, pegas dan neraca pegas, termometer, hidrometer, batu baterai, dan sebagainya.
Bahan habis berupa

Fungsi

bahan material
Timah Patri
Pita kertas ticker timer
Kertas karbon
Tali
Benang

Paku keling

spiritus

Untuk mematri atau merekatkan komponen alat


elektronika
tempat hasil cetakan yang berupa titik-titik yang
berasal dari kertas karbon
tempat cetak ketikan-ketikan pada kertas pita
(ticker tape)
Sebagai pengikat
Sebagai pengikat
Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler
( boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ).
Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan,
jembatan dan crane ).
Sambungan rapat, pada tabung dan tangki
( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).
Sambungan pengikat, untuk penutup chasis
(misalnya ; pesawat terbang, kapal).
bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar
dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.

Bahan habis berupa alat


resistor
kapasitor
pegas

Neraca pegas

Fungsi
menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai
resistansi tertentu
Alat untuk menyimpan muatan listrik
Sebagai penyimpan energi mekanis
Timbangan sederhana yang menggunakan pegas
yang digunakan untuk mengukur massa benda
dalam kilogram dan besar gaya benda dalam
newton

Batu baterai
hidrometer
termometer

Sebagi penghasil tegangan


Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
Alat untuk mengukur suhu

Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan bahan habis antara lain adalah sebagai
berikut ini.
1. Pemilihan alat-alat yang harus dimasukkan ke dalam kelompok bahan habis.
2. Pemberian label nama dan atribut yang jelas bagi setiap bahan habis, agar tidak tertukar
3.
4.

penyimpanan dan pemakaiannya.


Cantumkan catatan, peringatan dan perhatian cara menggunakan yang tepat dan aman.
Penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik alat misalnya :
Tempat penyimpanan yang tepat apakah dari kayu, plastik, kaca dan sebagainya.
Ditutup dengan rapat.
Tidak ditutup rapat atau bahkan terbuka
Suhu dan kelembaban tempat tempat penyimpanan yang sesuai, apakah bahan harus
disimpan di tempat yang kering, di tempat yang sejuk, jangan di tempat yang lembab, atau

harus dalam lemari es atau frezer, di tempat yang terang atau gelap dan sebagainya.
Bila bahan habis termasuk bahan yang mudah terbakar, maka harus disimpan jauh dari
sumber api atau sumber panas, atau bahkan membelinya jangan terlalu banyak, cukup sekali
pakai habis saja.
5. Perhatikan batas waktu pemakaian dan kadaluarsanya.
6. Pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai berlebihan sehingga sisa menjadi
7.

lewat bataas waktu pemakaian atau kadaluarsa.


Termasuk ke dalam bahan habis adalah bahan-bahan (padat, cair, gas) pembersih seperti
sabun dan pembersih lantai, cairan khusus pembersih lensa, lap, tissue dan sebagainya.

2. Alat-alat laboratorium
Penataan dan penyimpanan alat-alat laboratorium sangat perlu memperhatikan
karakteristik dan spesifikasinya, baik untuk alasan keamanan alat, kemudahan pencarian dan
pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan, ataupun sekedar kerapihan penyimpanan. Oleh

karena itu alat-alat laboratorium perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan


kritria yang sesuai dengan tujuan pengelonpokkannya. Kriteria klasifikasi alat-alat
laboratrorium antara lain adalah bahan utama pembuatan, massa, bentuk dan volume, pabrik
pembuat, usia pakai, konsep fisika, fungsi atau kegunaan.
1. Bahan pembuatan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bahan utama
pembuatannya, misalnya kayu, plastik, kaca, logam, dan sebagainya
2. Massa
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bobot dan
massanya apakah alat-alat itu ringan atau berat.
3. Bentuk dan volume
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bentuk dan
ukuran volumenya, misalnya besar, kecil, bola, kubus, balok, silinder dan sebagainya.
4. Pabrik pembuat
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan produser atau
pabrik yeng membuatnya. Pengelompokkan ini tentu dengan menyebutkan nama PT pabrik
pembuat dan negaranya.
5. Letak dan cara penyimpanannya
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan Letak dan cara
penyimpanan atau cara pemasangannya. Berdasarkan kriteria ini alat 19 dikelompokkan atas
alat-alat permanen dan alat-alat tidak permanen. Alat-alat permanen adalah alat-alat yang
terpasang tetap di bagian tertentu dalam laboratorium, dan alat-alat tidak permanen adalah
alat-alat yang dapat disimpan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.
6. Usia pakai
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan usia pakainya.
Usia pakai adalah waktu yang menyatakan berapa lama atau berapa kali alat itu dapat
digunakan dan berfungsi dengan baik dan benar sesuai dengan spesifikasinya pembuatannya.
7. Konsep fisika
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan konsep atau
materi fisika yang berkaitan dengannya, misalnya alat-alat mekanika, alat-alat listrik-magnet,
alat-alat optik dan sebagainya.
8. Fungsi/kegunaan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan fungsinya
ketika digunakan apakah sebagai alat ukur yang dapat digunakan pada lebih dari satu
percobaan, sebagai satu set percobaan, sebagai alat peraga, sebagai alat perbaikan, atau yang
lainnya. Pada prakteknya sering terjadi bahwa pengelompokkan alat-alat didasarkan kepada

lebih dari satu kriteria. Berikut ini adalah alat-alat fisika dikelompokkan atas bahan habis,
alat permanen, alat tidak permanen dan alat perbaikan.
2.1.Alat-alat permanen
Alat-alat permanen adalah alat-alat fisika yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap
digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan
tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya
adalah :
Alat Permanen
Barometer
Termometer suhu
ruangan
Higrometer

Fungsi
mengukur tekanan udara di laboratorium
mengukur suhu udara di laboratorium
Untuk mengukur kelembaban udara dalam ruangan
laboratorium
benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat

Bandul

berayun secara bebas dan periodik yang digunakan


dalam percobaan ayunan

Pesawat Athwood

Untuk percobaan gerak jatuh bebas

Pemasangan alat-alat permanen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :


Pemilihan tempat yang stategis untuk pengamatan atau bahkan melakukan percobaan.
Ketepatan posisi pemasangan di tempat yang sudah ditentukan.
Tempat pemasangan dan alat yang dipasang ditempat itu harus terhindar dari faktor-faktor
yang dapat mengganggu atau merusak alat seperti panas matahari, kelembaban, banyak
getaran dan sebagainya.
Setiap alat permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atribut-atribut lain
alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, asesoris dan tempat penyimpanannya.
2.2.

Alat-alat tidak permanen


Sebagian besar alat-alat fisika adalah alat-alat tidak permanen. Alat-alat tidak permanen

adalah alat-alat yang penyimpanan dan pemakaiannya dapat berpindah pindah tempat
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penyimpanan atau penggunaanya.
Alat-alat tidak permanen dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria pengklasifikasian yang
pernah dijelaskan sebelumnya.

Alat-alat tidak permanen dapat berupa alat ukur yang dapat disetting dalam lebih dari satu
macam percobaan, asesoris yang dapat digunakan pada lebih dari satu alat yang lain, asesoris
khusus untuk satu alat tertentu, satu set percobaan yang tidak dapat dipisah-pisahkan lagi
komponen-komponennya, satu set peraga tidak dapat dipisah-pisahkan lagi komponenkomponennya.
Alat-alat tidak permanen hendaknya disimpan berdasarkan kriteria pengklasifikasian yang
sudah ditentukan.
Alat-alat tidak permanen yang berupa set percobaan atau set peraga jangan sampai komponenkomponen atau asesoris-asesorisnya tercerai berai. Untuk itu maka setiap set percobaan atau
set peraga dapat disimpan disatu tempat sekaligus, misalnya disimpan dalam satu kotak atau
dus.
Setiap alat tidak permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atribut-atribut
lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, kondisi, asesoris dan tempat penyimpanannya.
Nama Alat

Fungsi

Optik
Kotak cahaya
Diafragma celah

Sebagai sumber cahaya


Sebagai penyekat cahaya atau pembentuk benda

lebar dan 5 celah


Diafragma 1 dan

dalam percobaan
Sebagai penyekat atau pembentuk benda dalam

3 celah
Diafragma anak

percobaan

panah
Cermin
kombinasi
lup

Pembentuk bayangan berbentuk anak panah


Digunkan untuk mengetahui jalannya sinar yang
dlakukan dalam percobaan
Digunakan untuk mengamati benda kecil agar tampak
lebih besar
Keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat

Kaca plan paralel sejajar untuk mengamati pembiasan cahaya yang

Cermin datar
Lensa
Cermin cekung

dibentuk oleh benda


Digunakan untuk membentuk

bayangan

atau

memantulkan cahaya
Digunakan untuk membiaskan cahaya
Digunakan untuk membentuk bayangan

yang

Cermin cembung

diperbesar
Digunakan untuk membentuk bayangan yang dikecil
Bangun ruang
tiga dimensi yang dibatasi oleh

prisma

alas dan tutup identik berbentuk segi-n dan sisi-sisi


tegak berbentuk segi empat

Layar putih
Cakram optik
Meja optik

Nama Alat
Mekanika
Statif

Sebagai tempat untuk menangkap cahaya yang


dihasilkan dalam percobaan
Digunakan untuk menentukan

sudut

dalaam

percobaan
untuk mengamati lintasan cahaya, kompatibel dengan
rel presisi

Fungsi
Untuk menjepit kan suatu benda
Mistar biasa digunakan oleh pelajar untuk mengukur
panjang suatu benda.

penggaris

Rol Meter

Jangka sorong

Mikrometer skrup

Neraca ohauss

stopwatch
Neraca pegas

Busur derajat

Catu daya
Rel presisi

Nama Alat
Listrik-Magnet

Mistar mempunyai ketelitian 1mm. Nilai ketelitian


adalah nilai terkecil yang dapat diamati
digunakan untuk mengukur panjang kayu,bangunan,
dan lain-lain
Alat ini ada yang mempunyai tingkat ketelitian 0, 05
mm, dan ada yang tingkat ketelitiannya 0,1 mm . alat
ukur ini dapat digunakan untuk mengukur ketebalan,
diameter dalam, dan lebar dari sebuah benda.
alat ini dapat digunakan untuk mengukur ketebalan
benda mulai dari 0,01 mm sampai dengan batas ukur
terbesar 2,54 mm (1 inci)
Neraca Ohauss ini berguna untuk mengukur massa
benda atau logam dalam praktek laboratorium.
Kapasitas
beban
yang
ditimbang
dengan
menggunakan neraca ini adalah311 gram. Batas
ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
alat untuk mengukur selang waktu peristiwa
berlangsung
Untuk mengukur gaya atau berat
Untuk menggambar dan mengukur besar sudut
digunakan sebuah alat yang dinamakan busur
derajat. Busur derajat adalah alat pengukur yang
menggunakan derajat sebagai satuan. Busur derajat
biasanya berbentuk setengah lingkaran besarnya
180.
Sebagai sumber arus/PLN
Tempat meluncurnya kereta dinamika

Fungsi

Galvanometer
Amperemeter
Voltmeter
Ohmmeter
Multimeter

Batu baterai

resistor

kapasitor

Generator

Alat untuk mengukur kuat arus yang lemah


Alat untuk mengukur kuat arus
Alat untuk mengukur basarnya tegangan dalam suatu
rangkaian listrik
Alat untuk mengukur hambatan listrik
alat
pengukur listrik yang
sering
dikenal
sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang
dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan
(ohm-meter), maupun arus (amper-meter).
alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi
listrik.
untuk

menahan arus

memproduksi tegangan
kutubnya,

nilai

listrik
listrik di

tegangan

dengan

antara

terhadap

kedua

resistansi

berbanding dengan arus yang mengalir.


Alat untuk menyimpan muatan listrik
Alat
yang
digunakan

untuk

memproduksi energi listrik dari

energi

sumber

mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi


elektromagnetik.
kabel dengan penghantar tembaga dan biasanya

Kawat tembaga

dipakai dalam instalasi tenaga listrik dan alat-alat

potensiometer

kontrol, sehingga biasanya disebut kabel instalasi.


sebagai resistor variable atau Rheostat.
alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah

kompas

basicmeter

panah

penunjuk

magnetis

yang

bebas

menyelaraskandirinyadengan medan
magnet bumi secara akurat.
sebagai alat ukur arus dan tegangan DC dengan shunt
dan pengganda terpasang pada alat.

Nama Alat Getaran


Gelombang dan

Fungsi

Bunyi
alat
Osiloskop

bantu

yang

biasa

digunakan

untuk

menganalisa frekuensi yang terdapat didalam


perangkat elektronika

untuk menala atau menyetm instrumen lain,


Garpu tala

termasuk vokal manusia agar mencapai nada


yang sesuai dengan yang terkandung dalam
garpu tersebut
alat tes elektronik yang berfungsi sebagai

Audio Generator

Generator

Loudspeaker

Kabel merah-hitam

pembangkit sinyal atau gelombang listrik.


Bentuk gelombang pada umumnya terdiri dari
tiga jenis, yaitu sinusoida, persegi, dan segitiga.
adalah alat tes elektronik yang berfungsi sebagai
pembangkit sinyal atau gelombang listrik
sistem speaker merupakan sebuah transduser
elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik
ke bentuk getaran suara. Speaker adalah mesin
pengubah terakhir atau kebalikan dari mikropon.
Speaker membawa sinyal elektrik dan
mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi
fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang
suara.
Sebagai penghubung ke rangkaian

2.3.Alat-alat perbaikan
Alat-alat perbaikan adalat alat-alat (tools) yang digunakan untuk memperbaiki atau
bahkan membuat alat-alat laboratorium.
Alat-alat perbaikan mutlak harus ada di laboratorium.
Alat-alat perbaikan diinventarisir dan disimpan di tempat yang mudah dicari.
Alat-alat perbaikan harus selalu diambil dan disimpan dari dan ke tempat yang sudah
ditentukan.
Jumlah, jenis dan kualitas alat perbaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan
mengadakannya namun hendaknya memadai dan memenuhi kebutuhan.
Tidak usah mengadakan, membeli atau memiliki alat perbaikan yang personalia laboratorium
tidak dapat menggunakannya.
Alat-alat perbaikan harus terpelihara dan terawat dengan baik jumlah, jenis dan kualitasnya
sehingga selalu ada dan siap dapat berfungsi dengan benar ketika digunakan untuk
memperbaiki.
Sebagian dari alat-alat perbaikan dapat merupakan bahan habis, misalnya adalah mata bor,
mata gergaji, pisau cutter, dan sebagainya.
Alat perbaikan berupa tools kit dapat dianggap sebagai contoh minimal dari alat perbaikan
yang harus ada di laboratorium.

Berikut beberapa contoh alat-alat perbaikan, diantaranya:


Nama Alat
Gunting

Fungsi
Untuk memotong bahan yang tipis
alat bantu dalam merakit atau membongkar

Solder

rangkaian elektronika pada rangkaian yang

Bor
Cutter
Tang

Semoga bermanfaat!!!! :-)

terdapat pada papan pcb


Untuk membuat lobang baik pada meja atau
papan rangkaian
Untuk mengiris atau memotong bahan yang tidak
terlalu tebal
alat yang digunakan untuk mengencangkan baut,
menjepit dan sekaligus mengelupas kabel

Anda mungkin juga menyukai