Makalah Hidrometalurgi Dan Pirometalurgi
Makalah Hidrometalurgi Dan Pirometalurgi
Makalah Hidrometalurgi Dan Pirometalurgi
PENDAHULUAN
metalurgi
dibagi
menjadi
bagian,
yaitu
pirometalurgi
dan
hidrometalurgi.
BAB II
ISI
2.1 Metalurgi
2.1.1 Definisi
Metalurgi adalah
ilmu,
seni,
dan
teknologi
yang
mengkaji
proses
2.1.2Sejarah
Sejarah
ilmu
metalurgi
diawali
dari
teknologi
pengolahan
hasil
pertambangan. Logam yang pertama kali diolah secara metalurgi adalah emas,
karena dapat di temukan secara bebas (tidak terikat dengan senyawa lain)
walaupun dalam jumlah yang kecil. Sejumlah kecil emas ditemukan telah
digunakan di gua-gua di Spanyol pada masa Paleolitikum, sekitar 40.000 SM.
Selain emas, logam logam yang juga sering diolah (dalam jumlah
terbatas) antara lain :perak, tembaga, timah dan besi meteor. Senjata Mesir yang
dibuat dari besi meteor pada sekitar 3000 SM dikenal sangat kuat sehingga
disebut sebagai "belati dari langit".
Dengan pengetahuan untuk mendapatkan tembaga dan timah dengan
memanaskan
bebatuan,
mendapatkan logam
serta
paduan yang
sebagai perunggu,
teknologi
2.2 Pirometalurgi
Pirometalurgi adalah suatu proses ekstraksi metal dengan penggunaan
energi panas/kalor. Suhu yang digunakanmulai dari 500C 2500C (proses Mond
untuk pemurnian nikel), hingga mencapai 2.0000 C (proses pembuatan campuran
baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 5000C - 1.6000C. Pada suhu tersebut
kebanyakan logam ataupun
campurannya sudah
dalam
fase
cair
bahkan
Energi listrik
Reverberatory furnace.
Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :
Pierce-Smith converter.
Bessemer converter.
Kaldo cenverter.
Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar
1200C.Pada kasus tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut,
sushu pengeringan yang lebih tinggi diperlukan.
2.2.2Kalsinasi (Calcining)
Kalsinasi adalah suatu proses dekomposisi panas material. Contohnya
dekomposisi hidrat seperti besi (III) hidroksida menjadi besi (III) oksida dan uap
air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon
diosida dan atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses ini terjadi dalam
variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace,rotary kilns dan fluidized bed
reactor.
2.2.3Pemanggangan (Roasting)
Pemanggangan adalah suatu proses pemanasan dengan kelebihan udara
dimana udara dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan
reagen kimia. Proses ini tidak mencapai titik didih dari logam tersebut.
Jenis-jenis roasting, antara lain :
Oxydating Roasting
Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida pada temperatur tinggi
Reducting Roasting
Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida mengalami
proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang dimaksudkan untuk menurunkan
derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa reduksi ini tidak dapat tercapai untuk
suatu oksida yang sangat stabil..
Chlor Roasting
Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama senyawa klorida
Fluor Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent F2.
Yodium Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent I2.
Kegunaan proses ini antara lain :
2ZnO + 2SO4
Oven,
Scraal
Oven
Reduksi smelting
Oksidasi smelting
Netral smelting
Sementasi smelting
Sulfida smelting
Presipitasi smelting
2.2.5Refining (Pemurnian)
Adalah suatu proses pemindahan kotoran dari material dengan proses
panas.
Tanur tiup (Blast Furnace) adalah suatu jenis tungku metalurgi yang
digunakan untuk peleburan
bahan bakar dan bijih dan fluks (kapur) yang terus menerusdiberikan melalui
bagian atas tungku, sementara udara (kadang-kadang denganpengayaan
oksigen) ditiupkan ke bagian bawah ruang, sehingga reaksi kimiaberlangsung
sepanjang
tungku
sebagai
bahan
bergerak
ke
bawah.
Produk
akhir
yangbiasanya logam cair dan terak fase disadap dari bawah, dan gas buang
keluar dari bagian atas tungku.
Gambar 1
Mekanisme Blast Furnace
Keterangan :
Uap panas dari Tungku Cowper Hot blast from Cowper stoves
2.Zona Peleburan (bosh)
3. Zona Reduksi oksida besi (II) (barrel)
4. Zona Reduksi oksida besi (III) (stack)
5. Zona Pra-pemanasan (throat)
6. Jalur masuk bijih, gamping, atau kokas
7.Pipa asap pembuangan
8. Kolom kokas/gamping/bijih
9.Pembersihan slag
10. Penyadapan larutan pig iron
11.Kumpulan gas buang
Gambar 2
Alat Blast Furnace
Foto 1
Alat Blast Furnace
Spesifikasi
Suhu
: hingga 11500 C
Tekanan
Dimensi
Tinggi
: 2896 mm
Panjang
: 1067 mm
Lebar
: 1880 mm
Kapasitas
: 76.46 liter
Konfigurasi
: Bell
Atmosfir
Pengontrol
: PLC
Voltase
Sumber Panas
: Listrik / Resisten
b. Kiln
Gambar 2
Alat Kiln
Spesifikasi
Suhu
Kapasitas
External
Aplikasi
Sumber panas
Fitur
Pengontrol
: hingga 22000F
: 40 kaki kubik
: Continous dan Shuttle
: Pembakaran Skala Industri (Kalsinasi)
: Listrik
: Pendinginan (opsional); Timer, Display Panel Depan
: Poin Set Tunggal ; dapat diprogram
Foto 2
Kiln Cement
c. Oven
Gambar 3
Oven
Spesifikasi
Suhu
Kapasitas
External
Aplikasi
Sumber panas
Pengontrol
: hingga 14000F
: 8 kaki kubik
: Continous dan Shuttle
: Penguatan
: Pembakaran (opsional); Listrik; Gas Alam
: Dapat diprogram
d. Tanur Metalisasi
Gambar 4
Tanur Metalisasi
Spesifikasi
Suhu
Tekanan
: 400 10000C
: 120 psi
Dimensi
Tinggi
: 2007 mm
Lebar
: 1600 mm
Panjang
: 12827 mm
Kapasitas
: 76.46 liter
Konfigurasi
: Bell
Atmosfir
: Udara
Voltase
Sumber Panas
Kapasitas
External
Aplikasi
Sumber panas
: Listrik / Resisten
: 8 kaki kubik
: Continous dan Shuttle
: Pengeringan; Pembakaran
: Listrik
2.3
Hidrometalurgi
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara
Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang
saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan
aplikasinya yang terus berkembang terutama sebagai material sel katodik pada
baterai isi ulang.Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui
memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika
katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas
penyimpanan energi baterai tersebut menjadi jauh lebih besar.Secara garis
besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah proses
reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:
C6H12O6 + 12MnO2 + 24H+ = 6CO2 + 12Mn2+ + 18H2O
Larutan hasil leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada
tiga proses pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut
dan presipitasi (pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi adalah yang
paling mudah dilakukan, juga lebih cepat. Namun cara ini kurang efektif untuk
beberapa logam.
Logam hasil pemurnian biasanya diaktivasi dengan asam tertentu terlebih
dahulu sebelum diambil dari larutannya.Cara ini menjamin didapatkannya logam
dalam struktur nanometer dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi.Logam
yang berstruktur nanometer harganya bisa puluhan kali lipat dibandingkan
dengan logam yang berstruktur biasa.
Suhu selama proses leaching, konsentrasi reaktan, ukuran partikel
sampel dan PH larutan merupakan faktor-faktor yang paling menentukan
keberhasilan proses hidrometalurgi. Apabila kita mampu menemukan kombinasi
yang tepat dari keempat faktor ini maka proses hidrometalurgi akan semakin
optimal. Kedepan diharapkan para ahli teknik kimia dapat menciptakan teknologi
yang mampu mengaplikasikan hidrometalurgi agar terpakai lebih luas dalam
dunia industri.
Feed / ROM
Tahap Preparasi
Konsentrat
LEACHING
Filtrat
RECOVERY
Logam
Gambar 6
Diagram Alir Hidrometalurgi
Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.
Metal yang larut tersebut harus dapat diambil dari larutannya dengan
mudah dan murah
Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada
proses berikutnya.
Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang
luas agar mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.
Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan
yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu
sendiri maupun produk hasil oksidasinya. Kebanyakan reduktan yang digunakan
adalah kelompok monomer karbohidrat, turunan aldehid dan keton karena punya
gugus fungsi yang mudah teroksidasi.
Foto 3
Proses Leaching
selama
proses
pelindian.
Solusinya
sering
dimurnikan
untuk
Pengendapan
Penyemenan
Ekstraksi Larutan
Ion Bursa
Pelarut ekstraksi
Sebuah campuran dari ekstraktan dalam pengencer digunakan untuk
mengekstrak logam dari satu fase ke yang lain. Dalam ekstraksi pelarut
Pertukaran ion
Agen chelating, zeolit alam, karbon aktif, resin, dan organik cair diresapi
dengan agen chelating semua digunakan untuk kation anion pertukaran atau
dengan solusi.Selektivitas dan pemulihan fungsi dari reagen yang digunakan dan
hadir kontaminan.
g. Pemulihan Logam
Pemulihan logam adalah langkah akhir dalam proses Hidrometalurgi.
Logam yang cocok untuk dijual sebagai bahan baku sering langsung diproduksi
di langkah pemulihan logam. Kadang-kadang, bagaimanapun, pemurnian lebih
lanjut diperlukan jika ultra-tinggi kemurnian logam harus diproduksi. Jenis utama
dari proses pemulihan logam elektrolisis, reduksi gas, dan curah hujan.
h. Elektrolisa
Elektrowinning dan electrorefining masing-masing melibatkan pemulihan
dan pemurnian logam menggunakan elektrodeposisi logam pada katoda, dan
baik pembubaran logam atau reaksi oksidasi pada anoda bersaing.
i.
Pengendapan
Curah hujan di hidrometalurgi melibatkan pengendapan kimia dan
senyawa logam baik mereka atau dari kontaminan dari larutan berair. Air hujan
akan
dilanjutkan
ketika,
melalui
penambahan
reagen,
penguapan,
perubahan pH atau suhu manipulasi, setiap spesies tertentu yang melebihi batas
kelarutan. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam proses hilir, pembenihan
untuk memulai kristalisasi sering digunakan.
j.
Link Eksternal
Elektrowinning dan electrorefining masing-masing melibatkan pemulihan
BAB III
KESIMPULAN
Metalurgi ekstraksi terdiri dari pirometalurgi dan hidrometalurgi.Proses
pyrometallurgy adalah proses ini menggunakan temperatur tinggi yang diperoleh
dari pembakaran bahan bakar. Dimana bahan bakar berupa api tersebut
digunakan untuk mengeringkan dan
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarmetalurgi.blogspot.com/2011/02/tugas-