QBD 4
QBD 4
QBD 4
Kesehatan mental dan psikososial pada aspek bencana diakitkan dengan adanya stressor dan
faktor protektif (Hopkins, 2008). stressor merupakan faktor-faktor yang mengakibatkan
stress. Beberapa contoh penyebab stress yang dialami korban bencana seperti kehilangan
tempat tinggal, kekurangan kebutuhan dasar, gangguan sosial. Sedangkan faktor protektif
merupakan suatu hal dalam diri seseorang atau lingkungan yang melindungi seseorang dari
akibat buruk pada saat bencana seperti kemampuan diri sendiri menanggapi bencana dan
dukungan keluarga. Perubahan status emosi korban pada saat bencana disebabkan oleh
beberapa faktor berdasarkan (Hopkins, 2008) antara lain:
- Penyebab bencana
Jika penyebab bencana karena ulah manusia maka berkurang rasa percaya ke orang
-
lain. Jika bencana karena alam maka biasanya korban akan pasrah.
Kemungkinan bencana terulang
Potensi untuk bencana terulang kembali dapat mengakibatkan perubahan pada
individu dan masyarakat. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa cemas, khawatir,
besar.
Dampak personal
Dampak psikososial lebih terasa jika yang mengalami bencana adalah keluarga atau
saudara dekat.
Karakteristik korban
Semakin kuat mental seseorang maka semakin sedikit pengaruh psikososial dari
bencana.
tentang
Pedoman
Relawan
Penanggulangan
Bencana
menjelaskan
relawan
ketidakhadiran.
Keselamatan / kesehatan fisik atau mental sebelum, selama, dan sesudah bencana.
Pelaporan dan masalah privasi.
Mengoptimalkan komunikasi antar penyedia layanan kesehatan di semua tingkatan.
Konflik kepentingan di antara organisasi
Niat baik terhadap rekan-rekan kerja di bawah tekanan
Mengatasi keamanan dan kesehatan mental bagi diri sendiri dan penyedia pelayanan
kesehatan lain.
10. Menerima tugas dengan rendah hati yang menantang tanpa adanya kompensasi yang
jelas, asuransi, wewenang, dan kontrol.
Relawan masyarakat (tingkat makro)
1. Menetukan tugas dan batas dalam menanggapi bencana, baik lokal, domestik, asing
2.
3.
4.
5.
maupun global.
Tetap melaksanakan tugas sesuai kode etik walaupun penuh tekanan.
Meminimalkan konflik kepentingan dalam pengalokasian sumber daya.
Kepengurusan prudent, seperti manfaat menimbun obat.
Lingkup MAL PRAKTIK (misal, kesehatan disediakan oleh bukan dokter atau tenaga
ahli)
6. Transparansi triage.
Referensi
Hopkins, B J. (2008). Public health guide in emergencies. International federation of Red
Cross and red Crescent Societies.
Koenig, K L., & Schultz, C H. (2010). Koenig and schultzs disaster medicine
comprehensive principles and practice. Cambridge: Cambridge University Press.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011
tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana