Penatalaksanaan Leukimia

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENATALAKSANAAN

ARDE EVATTA

Tujuan Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah memberantas
sel-sel leukemia dengan obat-obat anti
leukemia.

Prinsip Pengobatan
Melakukan :

- Induksi
- Konsolidasi
- Perawatan
- Reinduksi

Obat pilihan pada fase induksi adalah kombinasi


sitosin arabinosid (ARA-C) dan daunorubisin
(golongan antrasiklin). Sitosin arabinosid 100
200 mg/m2/hari diberikan secara intravena
selama 7 hari dan daunorubisin 45 mg/m2/hari
selama 3 hari. Etoposid dan 6-tioguanin tidak
menunjukkan tingkat remisi komplit yang nyata.
Obat lain yang mempunyai potensi kuat pada
fase induksi adalah idarubisin (golongan
antrasiklin), mitosantron, amsakrin,
homoharingtoning, 2-klorodioksiadenosin,
fludarabin, karboplatin, ATRA, Colony
stimulating factor, dan interleukin-224.

Bruserud dkk menyebutkan bahwa sitokin


berperan dalam proliferasi sel blas pada LNLA.
IL-2 dapat mengaktifkan respons seluler anti
tumor sumsum tulang atau darah tepi tanpa
mempengaruhi hemetopoesis. Efek langsung
terhadap pemberian IL (Inter Leukine)-4, IL-10,
dan IL-3 ataupun efek tidak langsung dengan
merangsang pelepasan IL-4, IL-10, dan IL-13
endogen berperan pada peningkatan efek
imunologi anti leukemia.

Leukemia Limfoblastik Kronik (LLK)


Pengobatan sebaiknya tidak diberikan
kepada pasien-pasien tanpa gejala,
karena tidak memperpanjang hidup. Yang
perlu diobati adalah pasien tanpa gejala
yang menunjukkan progesifitas
limfadenopati atau splenomegali, anemia,
trombositopenia, atau gejala akibat
desakan tumor.

Obat-obatan yang dapat diberikan adalah:


Klorambusil 0,1-0,3 mg/kg BB sehari per
oral.
Kortikosteroid: sebaiknya baru diberikan
bila terdapat AIHA atau trombositopenia
atau demam, tanpa sebab infeksi.
Radioterapi dengan menggunakan sinar X
kadang-kadang menguntungkan bila ada
keluhan pendesakan karena
pembengkakan kelenjar getah bening
setempat

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)


Dilakukan pengobatan dengan pemberian:
- Antagonis asam folat
- Kortikosteroid
- Merkaptopurin
- Siklofosfamid
- Asparaginase

Leukimia Non-Limfoblastik Akut


Transfusi komponen darah merah diberikan
untuk mempertahankan kadar hemoglobin di
atas 10 g/dL. Pada perdarahan berat yang
berhubungan dengan trombositopenia, terutama
bila kadarnya < 20.000/L, dapat diberikan
transfusi trombosit. Granulosit diindikasikan
pada neutropenia berat (< 500 L) dan
menderita septikemia atau tidak respons dengan
antibiotika setelah 72 jam pengobatan.

Pengobatan kanker darah akut (leukemia akut) menurut


Mediayarti bertujuan kuratif.
Pengobatan kuratif meliputi:
1. Siteroduksi dengan obat sitostatika mulai dari
kombinasi sitostatika yang ringan hingga yang
agresif dengan membutuhkan rescue sel iduh
darah penderita dari darah perifer untuk penyelamat
pada ablasi sumsum tulang.
2. Transplantasi sel induk darah allogeni atau
autologus dari sumsum tulang, darah perifer atau tali
pusar.
3. Suportif, melalui transpusi darah, pemberian vitamin
B6 dan 12, zat besi, gizi yang cukup, antibiotik dan
anti jamur bila ada indikasi

Anda mungkin juga menyukai