3 3 Bahan Ajar BAB2 Diktat PSA II PDF
3 3 Bahan Ajar BAB2 Diktat PSA II PDF
3 3 Bahan Ajar BAB2 Diktat PSA II PDF
Bahan Ajar:
BAB / POKOK BAHASAN II
November 2013
BAB II
IDEAL DAN RING FAKTOR
Pada teori grup, telah kita ketahui bahwa dari suatu grup dapat dibentuk grup
baru dengan memanfaatkan suatu subgrup normal. Grup yang terbentuk tersebut
dinamakan grup faktor. Sejalan dengan ide pembentukan grup faktor tersebut, pada
bab ini akan dijelaskan pembentukan ring faktor. Dalam proses pembentukan ring
faktor ini memotivasi munculnya definisi ideal dari suatu ring.
11
Dengan menggunakan makna dari kesamaan koset yang sudah dibahas dalam
teori grup, permasalahan diatas ekuivalen dengan mengecek apakah jika r1 r10 S
dan r2 r20 S akan diperoleh r1 r2 r10 r20 S. Hal ini ekuivalen dengan menunjukkan apakah jika r1 r10 = s1 dan r2 r20 = s2 untuk suatu s1 , s2 S, apakah
akan berakibat r1 r2 r10 r20 = s3 untuk suatu s3 S.
Dengan demikian akan diperoleh
r1 r2 r10 r20 = (s1 + r10 )(s2 + r20 ) r10 r20
= (s1 s2 + s1 r20 + r10 s2 + r10 r20 ) r10 r20
(2.1)
= s1 s2 + s1 r20 + r10 s2 .
Mengingat S merupakan subring maka s1 s2 S, namun s1 r20 dan r10 s2 belum tentu
berada dalam S, sehingga secara keseluruhan r1 r2 r10 r20 = s1 s2 + s1 r20 + r10 s2 juga
belum tentu berada dalam S sebab r1 dan r2 adalah elemen-elemen dalam R yang
belum tentu berada dalam S. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa operasi
.
pada R S belum tentu well-defined.
Dari kenyataan ini didefinisikan pengertian ideal sebagai berikut:
Definisi 2.1.1. Misalkan R suatu ring dan 6= I S. Subset I disebut ideal dari
R jika
(i). (s1 , s2 I)s1 s2 I dan
(ii). (s1 I)(r R)s1 r, rs1 I.
Contoh 2.1.2.
12
0 a
a 0
| a, b R .
| a, b R dan I2 =
I1 =
0 b
b 0
Ideal I1 merupakan ideal kiri di M22 (R) dan I2 merupakan ideal kanan di M22 (R).
Berdasarkan Definisi 2.1.1 dan Definisi 2.1.3, mudah dipahami bahwa himpunan bagian tak kosong I dari ring R disebut ideal di R jika I merupakan ideal
kiri sekaligus ideal kanan di R.
13
r1 + (r2 + r3 ) = r1 + (r2 + r3 )
= r1 + (r2 + r3 ) = (r1 + r2 ) + r3
= r1 + r2 + r3 = (r1 + r2 ) + r3 .
Jadi, terbukti bersifat asosiatif.
2. Sifat distributif kiri:
r1 (r2 + r3 ) = r1 (r2 + r3 )
= r1 (r2 + r3 ) = (r1 + r2 ) + r3
= r1 r2 + r1 r3 = r1 r2 + r1 r3
= r1 r2 + r1 r3 .
Jadi, terbukti bersifat distributif kiri terhadap +. Secara analog dapat dibuktikan bersifat distributif kanan terhadap +.
.
R
Ring
I , +, selanjutnya disebut Ring Faktor yang dibentuk dari ideal
I dalam ring R. Dengan mudah
akan dapatditunjukan bahwa jika R merupakan
.
ring komutatif maka ring faktor R I , +, juga bersifat komutatif, dan jika R
.
merupakan ring dengan elemen satuan 1 maka ring faktor R I , +, juga mempunyai elemen satuan 1.
Berikut sifat-sifat ideal yang akan dipakai pada subbab berikutnya yakni
dalam pembentukan ideal terkecil yang memuat suatu himpunan.
14
Teorema 2.2.2. Misalkan R merupakan ring. Jika I1 dan I2 masing-masing merupakan ideal di R, maka
(i). I1 I2 merupakan ideal di R
(ii). I1 + I2 = {a + b | a I1 dan a I2 } merupakan ideal di R
(iii). (I1 I2 ) I1 + I2 .
Bukti. Diketahui I1 dan I2 masing-masing merupakan ideal di R.
(i). Akan dibuktikan I1 I2 merupakan ideal di R. Diambil sebarang r R
dan x, y I1 I2 , artinya x, y I1 dan x, y I2 . Karena I1 dan I2 ideal,
diperoleh
x y I1 dan x y I2 ,
rx I1 dan xr I1 ,
rx I2 dan xr I2 .
Dengan demikian diperoleh x y I1 I2 , rx I1 I2 , dan xr I1 I2 .
Jadi, dapat disimpulkan bahwa I1 I2 merupakan ideal di R.
(ii). Akan dibuktikan I1 + I2 merupakan ideal di R. Diambil sebarang r R dan
x, y I1 +I2 , artinya x = a1 +a2 dan y = b1 +b2 , untuk suatu a1 , b1 I1 dan
a2 , b2 I2 . Karena I1 dan I2 merupakan ideal di R, diperoleh a1 b1 I1
dan a2 b2 I2 , sehingga
x y = a1 + a2 (b2 + b2 ) = (a1 b1 ) + (a2 b2 ) I1 + I2 .
Karena I1 dan I2 merupakan ideal di R, diperoleh juga ra1 I1 , a1 r I1 ,
ra2 I2 , dan a2 r I2 , sehingga
rx = r(a1 + a2 ) = ra1 + ra2 I1 + I2
dan
xr = (a1 + a2 )r = a1 r + a2 r I1 + I2 .
Jadi, I1 + I2 merupakan ideal di R.
15
I ,
merupakan ideal di R.
16
I=
I .
IIX
T
Berdasarkan sifat ideal diperoleh bahwa
I merupakan ideal di R. Karena
T
T
T
X
I I untuk setiap , diperoleh bahwa
I =
I
IIX
I = {0R }.
IIX
dari R.
T
T
I, sebab X
I. Dengan
1. Jelas elemen-elemen dari X berada di
II
II
X
X
T
T
demikian, diperoleh y
I, untuk setiap y X. Mengingat
I ideal
IIX
II
X
T
I. Lebih dari itu,
di R, untuk setiap k Z dan y X berlaku ky
IIX
kj yj
j=1
I.
IIX
2. Mengingat
IIX
IIX
IIX
I.
IIX
3. Mengingat
Ii IX
xi X, i = 1, , n,
n
X
(ri xi ri0 )
i=1
\
IIX
17
I.
I ideal di R, diperoleh
IIX
n
X
(ri xi ri0 )
i=1
n
X
(ri xi ri0 )+
i=1
t
X
(kj yj )
j=1
t
X
I.
IIX
j=1
dikumpulkan menjadi satu, yaitu dibentuk himpunan yang dinotasikan dengan hXi
sebagai berikut
( n
)
t
X
X
hXi =
(ri xi ri0 ) +
(kj yj ) | n, t N, kj Z, ri , ri0 R, xi , yj X ,
i=1
j=1
18
n kali
untuk suatu s R.
(iii). Jika n < 0, maka
def.
|n| kali
untuk suatu t R.
Akibatnya, ideal terkecil di R yang memuat X adalah
( n
)
X
hXi =
(ri xi ri0 ) | n N, ri , ri0 R, xi X .
(2.2)
i=1
Khusus untuk ring R yang komutatif, ideal terkecil yang memuat X adalah
)
( n
t
X
X
hXi =
(ri xi ) +
(kj yj ) | n, t N, ki Z, ri R, xi , yj X . (2.3)
i=1
j=1
Contoh 2.3.4. Diberikan ring bilangan bulat Z dan X = {2, 3}. Ideal yang dibangun oleh X adalah
hXi =
( n
X
)
(2r + 3s) | n N, r, s Z .
i=1
19
Diberikan sebarang ring R dan X himpunan bagian tak kosong dari R. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ideal kiri terkecil yang memuat X yang
dinotasikan dengan hXil tidak lain akan berbentuk
( n
)
t
X
X
hXil =
(ri xi ) +
(kj yj ) | n, t N, ki Z, ri R, xi , yj X .
i=1
j=1
Ideal kanan terkecil yang memuat X yang dinotasikan dengan hXir tidak lain akan
berbentuk
hXir =
( n
X
(xi ri0 ) +
i=1
t
X
)
(kj yj ) | n, t N, ki Z, ri0 R, xi , yj X
j=1
Tentu saja jika R merupakan ring komutatif setiap ideal kiri akan merupakan ideal
kanan, sehingga hXil = hXir .
Diberikan sebarang ring R. Jika X R hanya terdiri dari satu elemen,
misalkan X = {a}, maka hXi = h{a}i akan sama dengan
hXi = {rar0 + ka | r, r0 R, k Z} ,
dan selanjutnya disebut ideal yang dibangun oleh a. Jika x = {0} maka kan diperoleh ideal yang dibangun oleh {0} tidak lain adalah ideal {0} itu sendiri, sedangkan
jika R adalah ring yang memuat elemen satuan 1R maka ideal yang dibangun oleh
1R tidak lain adalah R sendiri. Jika R merupakan ring komutatif dengan elemen
satuan, maka
h{a}i = {ra | r R} = {ar | r R},
dan selanjutnya dinotasikan dengan aR.
Selanjutnya, jika diberikan ring R serta ideal I1 dan I2 di R maka I1 I2
belum tentu membentuk ideal di R. Sebagai contoh pada ring bilangan bulat Z,
himpunan 2Z dan 3Z masing-masing merupakan ideal, namun 2Z 3Z tidak merupakan ideal, sebab 2, 3 2Z 3Z tetapi 2 + 3 = 5 6 2Z 3Z.
Mengingat I1 I2 merupakan himpunan bagian tak kosong dari R, dapat
dibentuk ideal terkecil di R yang memuat I1 I2 , yaitu hI1 I2 i.
Teorema 2.3.5. Diberikan sebarang ring R. Jika I1 dan I2 masing-masing merupakan ideal di R, maka
hI1 I2 i = I1 + I2 .
20
2.4. Latihan
Kerjakan soal-soal latihan berikut ini.
1. Buktikan bahwa sebarang ideal di ring Z memiliki bentuk nZ, untuk suatu
n N {0} !
a
2. Diberikan ring T22 (Z) =
0
0
(a). Buktikan bahwa I =
0
0
(b). Buktikan bahwa J =
0
b
| a, b, d Z .
b
| b Z merupakan ideal di T22 (Z) !
0
.
.
(c). Tentukan ring faktor T22 (Z) I dan T22 (Z) J !
b
21
22