Laporan Praktik Ead Counter

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIK

RANGKAIAN COUNTER/PENCACAH
ELEKTRONIKA DAN ANALOG DIGITAL

Disusun oleh :
Rendra Ananta Prima Hardiyanta 14504241052/C1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
I. Kompetensi:
Membuat rangkaian counter dan display dengan seven segment.
II. Sub Kompetensi:
1. Menerangkan prinsip kerja decade counter (IC 4017)
2. Menerangkan prinsip kerja BCD counter (IC 4518)
3. Menerangkan prinsip kerja decoder BCD to 7 segment (IC 4511)
4. Menerangkan prinsip kerja counter dengan display 7 segment (IC 4026)
5. Menerangkan cara kerja seven segment tipe common anoda dan catoda.
6. Membuat rangkaian counter dan display dengan seven segment.

III.Alat dan Bahan:


1. Multimeter

9. Resistor

2. Training object EAD

10. Saklar push on

3. Kabel penghubung

11. Saklar push off

4. IC 4017

12. Kapasitor

5. IC 4518

13. LED

6. IC 4511
7. IC 4026
8. Seven segment
IV. Keselamatan Kerja:
1.

Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.

2.

Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.

3.

Memposisikan selektor secara benar saat mengoperasikan multimeter.

4.

Pegang IC pada bodinya, tidak dianjurkan memegang IC pada pin-pin IC.

5.

Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.

V. Dasar Teori
Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena
counter membutuhkan karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang
penting. Counter digital mempunyai karakteristik penting yaitu sebagai berikut :
1. Jumlah hitungan maksimum (modulus N-counter)
2. Menghitung ke-atas atau ke-bawah (up atau down - counter)
3. Operasi asinkron atau sinkron
4. Bergerak bebas atau berhenti sendiri Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial
yang lain, untuk menyusun counter digunakan flip-flop.
Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya clock-pulsa dalam waktu
yang tersedia (pengukuran frekuensi), Counter dapat juga digunakan untuk membagi
frekuensi dan menyimpan data. Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan
Sinkronous Counter.

Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial
(Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah
kondisi dari 0 ke 1 dan sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flipflop yang paling ujung dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flipflop lainnya berasal dari masing-masing flip-flop sebelumnya.
Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian
secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut
dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock. Oleh karena itu Counter Sinkron dapat
pula disebut sebagai Counter paralel (Parallel Counter).
VI.

Langkah Kerja
Rangkaian Counter dengan IC 4017
1. Persiapan alat dan bahan.
2. Buat rangkaian counter dengan IC 4017 seperti pada gambar 9.1 pada program live
ware. Buat rangkaian pula pada training object EAD.

Gambar 9.1. Rangkaian counter dengan IC 4017


3. Simulasikan, amati dan diskusikan cara kerja dari rangkaian tersebut.
4. Buat rangkaian counter (IC 4017) dengan saklar reset dan enable seperti gambar 9.2,
pada program live ware dan pada training object.

Gambar 9.2. Rangkaian counter (IC 4017) dengan saklar reset dan enable
5. Simulasikan rangkaian tersebut pada program live ware dan training object, amati dan
diskusikan fungsi dari tombol reset dan enable pada rangkaian tersebut.

Rangkaian Counter dengan IC 4518 (Biner Coded Decimal) dan display seven
segment
1. Buat rangkaian counter dengan IC 4518 dan dengan display menggunakan LED seperti
pada gambar 9.3 pada program live wire dan training object.

Gambar 9.3. Rangkaian counter (IC 4518) dengan display LED


2. Simulasikan dengan menekan saklar input.
3. Amati kerja dari rangkaian tersebut dan diskusikan cara kerjanya.

4. Identifikasi seven segment apakah termasuk common catoda atau anoda.

Gambar 9.4. Konstruksi seven segment common katoda dan anoda


5. Buat rangkaian counter dengan IC 4518 dan 1 display seven segment seperti pada
gambar 9.5 pada program live wire dan project board.

Gambar 9.5. Rangkaian counter (IC 4518) dengan display 7 segment


6. Simulasikan, amati dan diskusikan cara kerja dari rangkaian tersebut.
7. Bersihkan dan rapikan kembali alat dan bahan praktik.
Rangkaian Counter dengan IC 4026 (Decade Counter with Decoded 7-Segment
Display Output) dan Display Seven Segment
1. Buat rangkaian counter dengan IC 4026 dan 1 display seven segment seperti pada
gambar 9.6 pada program live wire.

Gambar 9.6. Rangkaian counter dengan 1 display 7 segment


2. Simulasikan dan amati kerja dari rangkaian tersebut.
3. Diskusikan cara kerja dari rangkaian tersebut.
4. Buat rangkaian counter dengan IC 4026 dan 2 display seven segment seperti pada
gambar 9.7 pada program live wire.

Gambar 9.7. Rangkaian counter dengan 2 display 7 segment


5. Simulasikan, amati dan diskusikan cara kerja dari rangkaian tersebut.
6. Buat laporan dan kerjakan tugas pada poin D.
VI. Analisis Data Hasil Praktik
A. Hasil Pengujian Rangkaian Counter dengan IC 4017
1.

Jelaskan fungsi masing-masing PIN pada IC


4017!

N
O
1

LAMBAN
G
VDD

NO. KAKI

VSS

3
4
5
6

RST
CLK
CE
5-9

15
14
13
12

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

O0
O1
O2
O3
O4
O5
O6
O7
O8
O9

3
2
4
7
10
1
5
6
9
11

16

KETERANGAN
MASUKAN ALIRAN
LISTRIK POSITIF
MASUKAN ALIRAN
LISTRIK NEGATIF
RESET/UNTUK MERESET
CLOCK/TIMER
CLOCK ENABLE
KETIKA KUARAN 05-09
NYALA MAKA KAKI 12
BERNILAI NOL (UNTUK
MENGKASGANDAKAN KE
IC SELANJUTNYA)
OUTPUT KE 0
OUTPUT KE 1
OUTPUT KE 2
OUTPUT KE 3
OUTPUT KE 4
OUTPUT KE 5
OUTPUT KE 6
OUTPUT KE 7
OUTPUT KE 8
OUTPUT KE 9

2.

Tabel kebenaran dari rangkaian 1


Input
pulsa ke0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3.

0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0

2
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0

3
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0

4
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0

Output
5
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0

6
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

7
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0

8
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0

9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

10
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1

Uraikan cara kerja rangkaian counter dengan IC


4017!

Pada rangkaian Counter dengan IC4017 saat saklar enable clock dalam
kondisi terbuka maka lampu LED menyala secara bergantian/berjalan dari
LED 1 sampai 10 sesuai dengan clock yang diberikan. Sedangkan saat
tombol enable clock ditekan (tertutup) maka lampu LED berhenti beerjalan.
Ketika tombol reset ditekan maka lampu LED akan menyala mulai dari awal
lagi yaitu LED nomor 1 kemudian berjalan lagi. Hal ini terjadi karena output
yang dikeluarkan oleh IC 4017. Ketika enable c
Rangkaian Counter ini menggunakan IC 4017 yang merupakaj IC
Decade Counter yang keluarannya bernilai logika 1 high, secara bergantian
pada kaki outputnya dengan jangka waktu sesuai dengan timer / clock yang

masuk ke dalam IC tersebut, sebagai pembangkit clock kita gunakan input


clock 1 Hz. IC ini sebagai IC pencacah dengan 10 output. IC menghasilkan
10 output dari Q0 sampai Q9, yang masing masing terdapat dalam 1 pin.
Pada setiap pencacahan hanya satu keluaran yang berlogika 1, kesembilan
keluaran lainnya berlogika 0. Jadi setiap keluaran hanya ada 1 keluaran
yang berlogika 1, dan yang lainnya berlogika 0. Pada IC ini juga terdapat
carry out yang terletak pada pin 12 yang selalu berlogika 1 saat
pencacahan dari Q0 sampai Q4, dan akan berlogika 0 saat Q5 sampai Q9.

4.

Kesimpulan
Rangkaian counter dengan IC 4017 memberian sinyal output secara bergantian

dari Q0 sampai Q9 (10 Output) dengan periode sesuai dengan yang diberikan pada
clock. Lampu LED pada Q10 menyala ketika output Q0 sampai Q4 selanjutnya dari Q5
sampai Q9 lampi LED pada Q10 padam.

5.

Aplikasi
Rangkaian ini dapat diaplikasikan pada lampu hias berjalan, lampu peringatan yang

berjalan dan lampu undian

Kecepatan lampu dapat diatur dengan mengubah nilai resistor yang ada pada R2,R3
dan/atau kapasitor C1.
Cara mempercepat clock :

Mengirangi resistensi R2 dan R3

Mengurangi kapasitansi C1

Untuk mesin/lampu undian jalannya lampu dibuat lebih cepat dan untuk menghentikan
lampu ditekan saklar/tombol SW2(STOP) dan untuk mengulang dari awal tekan tombol
SW3(RESET).

B. Hasil Pengujian Rangkaian Counter dengan IC 4518 dan Display 7 Segment.


1.

Jelaskan fungsi masing-masing PIN pada IC


4518 dan IC 4511!

2.

Tabel kebenaran dari rangkaian 1 (IC 4518)


Input
Pulsa Ke0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

3.

Outpu
tD
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1

Outpu
tC
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0

Outpu
tB
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0

Outpu
tA
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1

Uraikan perbedaan 7 segment common


katoda dan anoda, dan cara pemeriksaanya!

Untuk menggunakan peraga/penampil 7 segmen katoda bersama (common cathoda)


maka pin A G penampil 7 segment harus diberikan input berupa tegangan DC
positif kemudian terminal common pada penampil 7 segmen dihubungkan ke ground.
Kemudian untuk mengoperasikan penampil 7 segmen anoda bersama (common
anoda) maka terminal input A G pada penampil 7 segmen harus dihubungkan ke
ground kemudian terminal common dihubungkan ke sumber tegangan DC positif.

CARA PENGECEKAN 7-SEGMENT :


Common Katoda
1. Kalibrasi multitester pada skala 1 ohm
2. Tempatkan penyindik (+) pada multitester ke 7 segment bagian kawat tengah
bawah
3. Tempatkan penyindik (+)pada multitester ke 7 segment bagian kawat yang
lain secara berpindah pindah maka akan menyalakan lampu tiap bagian pada
seven segment begitu seterusnya sampai lampu segment dapat menyala
secara berurutan

Common Anoda
1. Kalibrasi multitester pada skala 1 ohm

2. Tempatkan penyindik (-) pada multitester ke 7 segment bagian kawat tengah


bawah.
3. Tempatkan penyindik (+)pada multitester ke 7 segment bagian kawat yang
lain secara berpindah pindah maka akan menyalakan lampu tiap bagian pada
seven segment begitu seterusnya sampai lampu segment dapat menyala secara
berurutan.

4.

Uraikan

cara

kerja

rangkaian

counter

dengan IC 4518 dan display 7 segment!


Rangkaian counter terdiri dari IC 4518,IC 4511 dan display 7-Segment. IC 4518
(Biner Coded Decimal) berfungsi mengubah sinyal clock/input menjadi 4-bit
bilangan biner dan selanjutnya akan diterjemahkan oleh IC 4511 menjadi input angka
pada 7-segment sehingga pada 7-segment dapat terlihat hasil clock/input.
Dekoder BCD ke penampil 7 segmen di pasaran dapat berasal dari keluarga IC
TTL dan IC digital CMOS, salah satu contoh dekoder BCD ke 7 segmen dari
keluarga IC digital CMOS adalah tipe 4511.
Fungsi dari dekoder BCD (Biner Coded Decimal) ke 7 penampil 7 segmen ini
adalah untuk mengubah data digital dalam format BCD untuk ditampilkan dalam
format angka desimal secara visual. Keluaran sistem digital pada umumnya berupa
kode BCD, agar dapat menampilkan nilai kode biner tersebut ke dalam tampilan
desimal maka diperlukan dekoder BCD ke tujuh segmen untuk menyalakan masingmasing segmen pada penampil. IC dekoder BCD ke penampil 7 segmen tipe 4511
memiliki beberapa bagian internal dengan bentuk diagram blok fungsionalnya
ditunjukan pada gambar berikut.
Pada dekoder 4511 dilengkapi dengan fasilitas Lamp Test (), Blanking Input () dan
Enable Latch () yang fungsinya adalah sebagai berikut.
Lamp Test () berfungsi untuk menyalakan semua peraga tujuh segmen tanpa
terpengaruh oleh perubahan data masukan saat pada terminal Lamp Test () diberikan
logika rendah (logika 0).

Blanking Input () berfungsi untuk memadamkan semua peraga tujuh segmen


tanpa terpengaruh data masukan saat pada terminal Blanking Input () diberikan logika
rendah (logika 0). Enable Latch () berfungsi untuk menahan tampilan peraga tujuh
segmen saat pada terminal
Enable Latch () diberikan logika rendah (logika 0) walaupun terjadi perubahan
data masukan.
Dekoder 4511 adalah dekoder BCD ke penampil tujuh segmen katoda bersama
yang dapat memberikan bentuk tampilan pada peraga tujuh segmen sesuai dengan
data BCD 4-bit pada terminal data masukan. Bentuk tampilan yang dapat dihasilkan
dari dekoder BCD ke tujuh segmen 4511 ditunjukan pada gambar berikut.

5.

Kesimpulan
Prinsip kerja rangkaian counter dengan IC 4518 adalah dengan cara mengubah sinyal
clock pada saklar menjadi sinyal berbentuk bilangan biner yang selanjutnya akan
diterjemahkan oleh IC 4511 menjadi sinyal output untuk ditampilkan pada display
seven segment sehingga dapat dibaca manusia. Rangkaian counter menggunakan IC
4518 dan IC 4511 dengan pulsa IC 555 Astable dapat digunakan sebagai penghitung
waktu mundur dari angka 9 hingga 0.

6.

Aplikasi
Rangkaian ini jika dikombinasikan dengan IC 4511 dapat diaplikasikan pada
penghitung mundur.

Untuk menghentikan hitungan mundur dengan cara menekan saklar SW5 (STOP)
sedangkan untuk mengatur ulang hitungan dengan menekan tombol SW4(RESET)

C. Hasil Pengujian Rangkaian Counter dengan IC 4026


1.

Jelaskan fungsi masing-masing PIN pada IC


4026!

PI
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

PIN

KETERANGAN

Clock
Disable Clock
Enable Display
Enable Out
10 Output
Output f
Output g
GND(0V)
Output d
Output a
Output e
Output b
Output c
Not 2 Output

15
16

Reset
Vcc

Sinyal Pulsa
Menghentikan Clock sehingga display 7-Segment juga berhenti
Menghidupkan atau mematikan display 7-Segment
D e nable o isplay ut - untuk 4026s chaining
Memberikan sinyal output setelah mencapai clock ke-sepuluh
Output untuk masukan F segmen tujuh
Output untuk masukan G segmen tujuh
Sambungan ke 0 V rel
Output untuk input D segmen tujuh
Output untuk segmen tujuh di masukan A
Output untuk masukan E segmen tujuh
Output untuk input B segmen tujuh
Output untuk masukan C-tujuh segmen
U ngated C - s egment - output untuk input C tujuh segmen-itu yang
tidak terpengaruh oleh input DE. Output ini tinggi kecuali dihitung-2,
ketika ia pergi rendah.
R e s e t - reset semua keluaran
Sambungan ke 3-15 V

2.

Uraikan

cara

kerja

rangkaian

counter

dengan IC 4026 dan display 7 segment!


IC 4026 akan mengeluarkan kode biner untuk mengaktifkan display 7-segment sesuai
dengan input clock yang masuk pada kaki clock. Output sinyal yang dihasilkan oleh
IC 4026 adalah sebagai berikut :

Jika dikehendaki counter dua digit maka digunakan juga dua buah seven segment
seperti pada percobaan di bawah ini :

Jika pada counter satu digit clock yang diberikan hanya satu yaitu berasal dari
rangkaian astable timer 555 maka pada counter dua digit ada dua clock yang masuk
yaitu satu dari astable timer 555 untuk IC 4026 yang pertama dan yang satu lagi dari
output pin 5 (Output 10) untuk IC 4026 yang kedua. IC 4026 yang pertama akan
menampilkan angka pada seven segmen yang pertama (satuan) sedangkan IC 4026
yang kedua akan menampilkan angka pada seven segmen yang kedua (puluhan). Hal
ini berlaku seterusnya. Pin-pin yang lain seperti enable display dan reset dirangkai
parallel. Sehingga ketika ditekan tombol reset maka seluruh seven segmen akan
mereset displaynya.

3.

Kesimpulan
Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah IC 555 akan memberikan pulsa clock
pada IC 4026 dimana 4026 akan mengeluarkan logika biner untuk mengaktifkan
setiap kaki pada seven segment dapat anda lihat pada tabel logika seven segment.
Seven Segment pertama akan menampilkan angka dari 1 sampai 9, dan ketika seven
segment sudah mencapai angka 9 maka IC 4026 yang pertama memberikan logika 1
pada IC 4026 yang kedua sehingga seven segment yang kedua menampilkan angka
satu, begitu seterusnya. Jika untuk mengulang counter angka pada seven segment
anda bisa menekan push button yang diatur sebagai reset. Serta untuk mengatur
waktu delay pergantian angka yang ditampilkan pada seven segment kita dapat
mengendalikannya dengan mengaturnya pada variabel resistor ataupun kapasitor.

D. Tugas
Kerjakan perintah di bawah dan hasilnya dimasukkan ke dalam laporan praktik.
a. Buat rangkaian counter dengan 3 display 7 segment, serta rangkaian astable sebagai
pembangkit pulsanya!

b. Buat desain PCB dari rangkaian tersebut dengan kreativitas saudara! (Buat seringkas
mungkin)

DAFTAR PUSTAKA
Wijaya wijanarko.2009.Teknik Digital.jakarta:Erlangga
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/dekoder-bcd-ke-7-segmen-cmos-4511/
http://baskarapunya.blogspot.com/2014/03/rangkaian-counter-dengan-jk-flip-flop.html

1. Counter Up Sinkron Modul 16 dengan JKFF.


Yang pertama adalah rangkaian counter up sinkron, untuk
rangkaian dibawah ini adalah rangkaian counter up sinkron modul 16
dengan JKFF (JK Flip-Flop).

Counter Up Sinkron Modul 16 dengan JKFF

Counter Up Sinkron Modul 16 dengan JKFF

dari rangkaian tersebut sudah dapat dilihat bahwasanya masingmasing JKFF mengeluarkan satu bit data, yang mana keseluruhan
dari rangkaian ini jika dijumlahkan menjadi 4 bit data atau akan
melakukan counter/pencacahan dari 0 hingga 15 dalam bilangan
desimal, cara kerja dari rangkaian ini adalah ketika JKFF D0 diberikan
clock akan mengeluarkan logika 1 sehingga jika diurutkan dari

D3_D2_D1_D0 adalah biner 0001 (1 dalam desimal)selanjutnya


keluaran JKFF D0 akan mempengaruhi masukan JKFF D1 sehingga
mengeluarkan output 1, dan keluaran JKFF D0 menjadi 0 sehingga
jika diurutkan dari D3_D2_D1_D0 adalah biner 0010 (2 dalam
desimal) dan begitu selanjutnya untuk biner 0011 (3 dalam
desimal) , sedangkan untuk menghidupkan/mengeluarkan bit
selanjutnya yaitu keluaran JKFF D2 dibutuhkan gerbang logika "and"
untuk mempengaruhi masukan JKFF D2 tetapi syaratnya D1 dan D0
harus 1 maka dari itu menggunakan gerbang "and" D1 berlogika 1 di
"and" kan D0 yang berlogika 1 maka akan mengeluarkan output 1
dan dimasukkan kedalam masukan JKFF D2, sehingga saat dilakukan
"clock" menghasilkan bit biner D3_D2_D1_D0 menjadi 0100 (3 dalam
desimal) begitu seterusnya, sehingga untuk mempengaruhi
masukan D3 pun membutuhkan rangkaian gerbang logika D0 and
D1 and D2 seperti dalam gambar diatas.
2. Counter Down Sinkron Modul 8 dengan JKFF.
Selanjutnya adalah rangkaian counter down sinkron modul 8
dengan JKFF. rangkaiannya dapat dilihat dibawah ini :

Tabel Kebenaran Counter Down Sinkron Modul 8

Counter Down Sinkron Modul 16 dengan JKFF

kesimpulannya adalah rangkaiannya hampir sama dengan counter


up sinkron modul 16 dengan JKFF, hanya saja satu JKFF sengaja saya
hilangkan sehingga hanya 3 bit data (tanpa dihilangkan juga tidak
menjadi masalah), maka menjadi modul 8, dan keluarannya diganti
yang tadinya Q dipindah ke pin Qnot atau Q' lalu rangkaian ini akan
mengeluarkan bit-bit data yang terbalik dari counter up yaitu akan
mengcounter turun dari 7 hingga 0. Setelah kita bahas tentang
counter sinkron dengan JKFF, sekarang kita bahas tentang counter
Asinkron dengan JKFF.
3. Counter Up Asinkron Modul 16 dengan JKFF.
Untuk rangkaian dibawah ini adalah counter up asinkron modul 16
dengan JKFF.

Counter Up Asinkron Modul 16

Counter Up Asinkron Modul 16 dengan JKFF

cara kerja dari rangkaian ini sebagai berikut, ketika JKFF D0


diberikan clock maka JKFF tersebut akan mengeluarkan bit 1 pada
pin Q nya, sedangkan lainnya masih berlogika 0 sehingga jika
diurutkan dari D3_D2_D1_D0 adalah biner 0001 (1 dalam desimal)
selanjutnya jika diberikan clock pada JKFF D0 keluaran pin Qnot/Q'
nya akan berubah dari 0 ke 1 mempengaruhi masukan sumber detak
atau clock pada JKFF D1 (transisi tinggi) sehingga yang tadinya
keluaran Q nya adalah bit 0 menjadi 1, lalu JKFF D0 yang tadinya
keluaran Q nya dari bit 1 berubah menjadi 0 sehingga jika diurutkan
dari D3_D2_D1_D0 adalah biner 0010 (2 dalam desimal) seterusnya

jika JKFF D0 diberikan clock ia akan kembali berlogika 1 tanpa


mempengaruhi sumber detak JKFF D1 (karena keluaran pin Qnot dari
JKFF berlogika 0) sehingga jika diurutkan dari D3_D2_D1_D0 adalah
biner 0011 (3 dalam desimal) begitulah seterusnya pin keluaran
Qnot JKFF D0 dan D1 akan mempengaruhi sumber detak pada JKFF
D3 dan keluaran Q nya juga berubah jika diurutkan dari
D3_D2_D1_D0 adalah biner 0100 (4 dalam desimal) dan seterusnya,
sehingga rangkaian ini akan melakukan counter dimulai dari 0
hingga 15 dalam desimal.
4. Counter Down Asinkron Modul 16 dengan JKFF.
Untuk counter down asinkron modul 16 dengan JKFF dapat dilihat
dibawah ini :

Counter Down Asinkron Modul 16 dengan JKFF

rangkaian dan cara kerja dari rangkaian diatas masih sama dengan
rangkaian counter up asinkron modul 16, karena pola keluaran dari
Qnot pada masing-masing JKFF adalah kebalikan dari keluaran Q,
sehingga keluaran yang digunakan untuk mengeluarkan data adalah
Qnot, ia akan melakukan counter secara turun dari angka 15 hingga
0. Kelebihan dari rangkaian asinkron sudah dapat dilihat, yaitu
sederhananya rangkaian tanpa menggunakan gerbang logika seperti
rangkaian counter sinkron, kelemahan dari rangkaian asinkron ini
adalah delay yang akan membuat data tidak pas pada sistem yang
sensitif.
5. Counter Modul X Sinkron dengan JKFF.
Counter modulo X merupakan suatu counter yang akan melakukan
pencacahan hingga bit tertentu sesuai dengan yang

diinginkan/dibutuhkan, misalkan apabila kita mempunyai 4 bit


counter up sinkron dengan JKFF, berarti counter tersebut adalah
modul 16 yang akan mencacah dari 0 hingga15 tetapi apabila kita
hanya membutuhkan modul tertentu, misalkan modul 10 yang akan
mencacah dari 0 hingga 9, seperti bila kita akan membuat detik dan
menit satuan pada jam digital. Kita dapat menggunakan pin
masukan "Reset" untuk mengatur supaya ketika pada bit tertentu
akan kembali ke bit awal misalkan jika hanya akan mengcounter
hingga 9 maka pada bit 1010 atau 10 ia harus kembali ke bit 0000
dan tidak akan menampilkan bit 1010. dibawah ini adalah rangkaian
keseluruhan pada counter modulo 10 sinkron menggunakan JKFF.

Tabel Kebenaran Counter Sinkron Modul X (10)

Counter Modul 10 Sinkron dengan JKFF

Rangkaian Logika untuk Reset

rangkaian diatas merupakan rangkaian yang akan membuat counter


akan kembali pada bit awal, dari rangkaian diatas apabila outputnya
D3_D2_D1_D0 adalah 1010 (10 dalam desimal) dimasukkan, maka
gerbang logika paling ujung akan mengeluarkan logika 1 dan
dimasukkan kedalam pin masukan Reset pada masing-masing JKFF
yang akan membuat masing-masing JKFF mempunyai keluaran 0000
atau kembali ke awal.
6. Counter Up/Down Sinkron dengan JKFF.
Selanjutnya kita membahas tentang counter up/down sinkron
dengan JKFF, kali ini saya membuat counter up/down sinkron modul
8 terlebih dahulu. jadi rangkaian ini mempunyai bit selector, apa itu

bit selector? yaitu suatu masukkan bit yang akan digunakan sebagai
pemilih dan pengatur apakah rangkaian akan menjadi counter up
atau counter down. jadi didalam rangkaian keseluruhan counter
up/down sinkron modul 8 mempunyai tiga sistem rangkaian utama,
yaitu rangkaian counter itu sendiri yang terdiri dari JKFF, rangkaian
logika pembuat pencacahan naik (gambar dibawah, gerbang and
berada diatas JKFF), dan rangkaian logika pembuat pencacahan
turun (gambar dibawah ini, gerbang and berada dibawah JKFF).

Tabel Kebenaran Counter Up/Down Sinkron Modul 8

Counter Up/Down Sinkron modul 8 dengan JKFF

Rangkaian Ketika Bit Selector Berlogika 1 atau Up

rangkaian diatas adalah cara sederhananya, apabila bit selector


berlogika 1, maka logika tersebut akan diteruskan kedalam gerbang
logika "and" yang berada diatas JKFF (lihat gambar diatas) yang

akan membuat counter menjadi up atau pencacah naik, sehingga


membuat gerbang "and" yang ada dibawah JKFF seolah-olah
mengeluarkan logika 0 atau tidak berfungsi.

Rangkaian Saat Bit Selector Berlogika 0 atau Down

sedangkan rangkaian diatas adalah cara sederhana apabila bit


selector berlogika 0, maka logika tersebut akan diteruskan kedalam
gerbang logika "and" yang ada dibawah JKFF (lihat gambar diatas)
yang akan membuat counter menjadi down atau pencacah turun,
sehingga membuat gerbang "and" yang ada diatas JKFF seolah-olah
mengeluarkan logika 0 atau tidak berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai