Format Ronde Keperawatan
Format Ronde Keperawatan
Format Ronde Keperawatan
TAHAP
Pra Ronde:
Menentukan kasus & topik
Menentukan Tim ronde
Informed Consent
Membuat Pra planning
Diskusi
Mencari Sumber Literatur
Ronde :
Penyampaian Masalah
Diskusi
WAKTU
PENANGGUNG
JAWAB
30 Maret 2013
(12.00 13.00 wib)
01 April 2013
( 12.00 13.30 wib)
Kepala Ruangan
Kepala Ruangan
PP
PP
PP
PP & Konselor
02 April 2013
(10.00 11.00 wib)
Kelompok 2
Post Ronde :
Evaluasi Pelaksanaan Ronde
Revisi & Perbaikan
02 April 2013
11.00 11.45 wib
PP & Konselor
7. Kriteria Evaluasi
Bagaimana Koordinasi persiapan dan pelaksanaan Ronde
Bagaimana peran PP saat Ronde
Bagaimana PA berperan dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
8. Pengorganisasian
Kepala Ruangan
Perawat Primer
Perawat Associated
: Arisandi
: Ahmad farih Azmi
Hilmi Assufi
: Malik Amrullah
Santhia Romawathi
9. Kepustakaan
Gillies (1989). Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta
PPNI Propinsi Jawa Timur (2000). Materi Pelatihan Kepemimpinan dan
Managemen Keperawatan. PPNI. Surabaya
Sobiston (1994). Buku Ajar Bedah.Buku 2. EGC.Jakarta
Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberkulosis Paru, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jakarta: UI
Kepala Ruangan
Surabaya,
April 2013
Perawat Primer
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Umur
Jenis Kelamin
No.KTP/SIM/lainnya
Alamat
:
:
:
:
:
Untuk
: Diri sendiri
Anak
:
Isteri
Orang Tua
Suami
Lainnya
Nama Klien
Umur
Jenis Kelamin
:
Alamat
:
Ruangan
:
Rekam Medis No.
:
Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah :
Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan yang
sejelasnya tentang maksud dilakukan Ronde keperawatan dan tidak
akan melakukan tuntutan/ gugatan dikemudian hari atas tindakan
tersebut.
Demikianlah persetujuan ini diberikan agar dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Surabaya,
April 2013
Nama Perawat
Saksi-saksi :
1. ..
2. ..
Nama Jelas
Tanda Tangan
1.
2..
infeksi
menular
yang
disebabkan
B. Etiologi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar
kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih
tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.
C. Gambaran Klinik
1. Gejala respiratorik, meliputi:
a. Batuk,
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling
sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak
bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
b. Batuk darah,
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa
garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam
jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh
darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya
pembuluh darah yang pecah.
c. Sesak napas,
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax,
anemia dan lain-lain.
d. Nyeri dada,
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini
timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.
2. Gejala sistemik, meliputi:
a. Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan
malam hari mirip demam influenza, hilang timbul dan makin lama makin
panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.
b. Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat
badan serta malaise.
Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan
tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang
dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.